- Ekspresi Wajah: Banyak informasi yang bisa disampaikan oleh wajah. Wajah
manusia merupakan bagian tubuh yang memiliki paling banyak gerakan otot.
Ribuan ekspresi bisa dihasilkan dari wajah manusia. Ekspresi wajah berfungsi
dalam proses interaksi sosial spesies manusia, maka dari itu ia berkembang jauh
lebih banyak dibandingkan pada makhluk lainnya dan mamalia lainnya. Beberapa
ekspresi wajah merupakan bawaan lahir, jadi sifatnya universal pada budaya
manapun.
- Ekspresi Mikro: Ekspresi mikro adalah ekspresi wajah yang muncul hanya
sepersekiandetik, diakibatkan oleh emosi yang disembunyikan. Studi terhadap
ekspresi mikro dipelopori oleh Dr. Paul Ekman dan menginspirasi dibuatnya serial
TV Lie To Me.
- Gestur: Gestur adalah sinyal-sinyal yang disampaikan melalui tindakan dan
gerakan bagian tubuh tertentu baik secara sadar ataupun tidak. Contohnya
melambaikan tangan atau menggosok hidung.
- Paralinguistik: Paralinguistik merupakan aspek komunikasi yang diucapkan,
namun bukan bagian dari bahasa yang diucapkan. Faktor yang dinilai di sini
adalah nada suara, keras-kecilnya suara, perubahan suara, dan pitch.
- Postur: Postur merupakan sikap tubuh ketika berada dalam situasi tertentu seperti
ketika sedang menunggu, berbicara, duduk, mengamati, dll.
- Respon Fisiologis: Respon fisiologis merupakan tanda non-verbal yang muncul
karena respon alami tubuh terhadap situasi tertentu. Misalnya berkeringat saat
sedang tegang atau gugup.
- Proksemika: Proksemika berbicara tentang jarak antarpribadi dalam percakapan,
semakin dekat posisi Anda maka Anda semakin memasuki wilayah privat orang
lain.
- Tatapan Mata: Mata merupakan bagian yang lumayan sering kita puji ketika
melihat keindahan seseorang. Terkadang kita juga berkata bahwa kita bisa melihat
perasaan orang lain dari tatapan matanya saja. Itu tidak sepenuhnya salah, namun
makna yang disampaikan oleh tatapan mata jauh lebih banyak dari yang kita tahu.
Mulai dari caranya menatap, kedipan mata, besar pupil, hingga pembesaran
kelopak mata.
- Haptik: Haptik adalah proses komunikasi yang terjadi melalui sentuhan kepada
lawan bicara. Ia berhubungan dengan emosi seperti afeksi, kefamiliaran, simpati,
dll.
- Penampilan: Ketika kita memilih baju tertentu untuk dipakai, warna rambut
tertentu untuk bulan ini, atau apakah memakai perhiasan atau tidak, kita
sebenarnya secara tidak sadar memilih sesuai kepribadian kita. Pilihan-pilihan itu
bisa saja memiliki makna tertentu.
Komunikasi
Vokal Nonvokal
Komunikasi verbal Bahasa Lisan (spoken words) Bahasa Tertulis (written words)
Komunikasi verbal dan nonverbal merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan, dalam arti. kedua bahasa tersebut bekerja bersama-sama untuk menciptakan suatu
makna. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan- perbedaan. Dalam pemikiran Don
Stacks dan kawan-kawan, ada tiga perbedaan utama di antara keduanya yaitu kesengajaan
pesan (the intentionality of the message), tingkat simbolisme dalam tindakan atau pesan (the
degree of symbolism in the act or message), dan pemrosesan mekanisme (processing
mechanism). Kita mencoba untuk menguraikannya satu per satu. (Anonim, Tanpa tahun) :
4.4 Penggunaan Jarak yang Dapat dilakukan oleh Seseorang dalam Berkomunikasi
1. Jarak Intim (intimate distance)
Keterlibatan dengan tubuh orang lain dengan jarak yang berkisar antara 0-18 inci (0-45 cm)
dengan keterlibatan intensif dari pancaindera meliputi kontak mata, bau badan, suhu tubuh,
suara, sentuhan kulit, dan hembusan nafas. Biasanya, orang yang tidak saling mengenal
akan merasa risih berada pada jarak intim. Bisa diamati di tempat umum atau di dalam
angkutan kendaraan umum yang penuh sesak, orang akan berusaha saling membatasi
kontak mata dan sentuhan kulit.
4.6 Nada Suara dan Penekanan pada Kata akan Memberi Arti yang Berbeda terhadap
Suatu Kalimat
Terdapat aspek lain dari bahasa selain dari kata-kata. Biasanya pngertian suatu kata
akan tergantung pada cara seseorang mengucapkan bukan hanya pada definisi yang terkadang
dalam kata tersebut dikamus.Untuk menyadari pentingnya hal ini dapat dilakukan suatu
latihan berikut ini. Cobalah ucapkan kaliat berikut ini dengan peyampaian yang berbeda-beda
berdasarkan kata yang dengan penekanan yang di garis bawahi:
a. Baik saya akan mengerjakannya secepat mungkin
b. Baik saya akan mengerjakannya secepat mungkin
c. Baik saya akan mengerjakannya secepat mungkin
d. Baik saya akan mengerjakannya secepat mungkin
e. Baik saya akan mengerjakannya secepat mungkin
f. Baik saya akan mengerjakannya secepat mungkin
Dari latihan diatas, Kita dapat merasakam bahwa Kita memberikan pesan yang
berbeda dengan menggunakan kalimat yang sama dan respon yang akan diberikan oleh lawan
bicara Kita juga akan berbeda.
Volume suara dan nada yang diunakan dalam pengucapan juga akan memberikan arti
berbeda dan menunjukan perasaan seseorang. Seorang pimpinan yag mengatakan kalimat
“Saya ingin berbicara dengan Anda di kantor Saya nanti” dengan suara yang keras akan
memberi arti bahwa ada hal yang penting atau ia sedang marah terhada karyawanya. Akan
tetapi bila penyampaian yang dilakukan oleh pemimpin mengguakan suara yang lembut akan
berbeda artinya.
Irama dan nada yang berbeda akan terlibat melalui perubahaan yang terjadi anatara
suara normal dari percakapan kita. Nada yang lebih tinggi dari nada yang biasanya digunakan
menunjukan kecenderungan kegelisahan,atau kemarahaan.
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea
secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat
bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya
transmisi.
1. Salah pengucapan kata atau istilah karena terlalu cepat berbicara.
2. Adanya perbedaan makna dan pengertian pada kata-kata yang pengucapannya sama.
Contoh: secara denotative, semua setuju bahwa anjing adalah binatang berbulu,
berkaki empat. Sedangkan secara konotatif, banyak orang menganggap anjing sebagai
binatang piaraan yang setia, bersahabat dan panjang ingatan.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-
kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan
mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata
yangdigunakannya.
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang
yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
7. Pengaruh emosi.
Pada keadaan marah, seseorang akan kesulitan untuk menerima informasi. apapun
berita atau informasi yang diberikan, tidak akan diterima dan ditanggapinya.
8. Gangguan.
Gangguan ini bisa berupa suara yang bising pada saat kita berkomunikasi, jarak yang
jauh, dan lain sebagainya.
2. Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari
penipuan, distorsi, dan kerancuan. Sehingga pesan nonverbal memiliki kesahihan
( realiabilitas) tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kebenaran pesan-pesan yang
disampaikan.
1. Dalam paparan verbal selalu terdapat redundansi, repetisi, ambiguity, dan abtraksi
2. Adanya keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek.
3. Kata-kata mengandung bias budaya.
4. Diperlukan lebih banyak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara verbal.
Sehingga dari segi waktu, pesan verbal sangat tidak efisien.
5. Kata-kkata yang disampaikan dalam suatu percakapan hanya membawa sebagian dari
pesan.