Anda di halaman 1dari 17

JENIS, FUNGSI, DAN PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM TEORI

KOMUNIKASI NONVERBAL

OLEH : KELOMPOK II
KELAS : D
SEMESTER :II
1.Martafina Salkery 6. Nonci Fina 11. Rovlin Bani 16. Afretal Sisa

2.Meryani Bay 7. Novikamaleng 12. Ruben Hau 17. Visenta Dasilva


3. Musa Tangko 8. Placida Roga 13. Sania Doo 18. Helmi Luruk
4. Nimai Noronha 9. Resin Neolaka 14. Sonya Otemusu 19. Yayu Tanaem
5. Nirma Saefatu 10. Ridwan Praing 15. Lastri Samsudin 20. Yossi
Banoet&Yunce
PENGERTIAN KOMUNIKASI NONVERBAL

Komunikasi nonverbal adalah proses yang dijalani oleh seseorang individu


atau lebih pada saat menyampaikan isyarat-isyarat nonverbal yang memiliki
potensi untuk merangsang makna dalam pikiran individu atau individu-
individu lain.1 Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan
semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis walau
tidak terdapat kesepakatan tentang proses nonverbal ini, kebanyakan ahli
setuju bahwa hal-hal berikut mesti dimasukkan seperti isyarat, ekspresi
wajah, pandangan mata, postur, gerakan tubuh, sentuhan, pakaian, artefak,
diam, ruang, waktu dan suara.
JENIS KOMUNIKASI NONVERBAL

1. Komunikasi objek
Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering
dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk
salah satu bentuk stereotipe. Contoh dari penggunaan komunikasi objek adalah
seragam.
2. Sentuhan
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan
di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk
komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang
penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima
sentuhan, baik positif ataupun negatif.
3. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah
cerminan suasana emosi seseorang.
LANJUTAN…

4. Kontak mata
Merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama
berinterakasi atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan
bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan bukan sekedar mendengarkan.
5. Postur tubuh dan gaya berjalan.
Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya.
Postur tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
6. Sound (suara)
Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu ungkapan perasaan dan pikiran
seseorang yang dapat dijadikan komunikasi.
7. Gerak isyarat
Gerak isyarat dapat mempertegas pembicaraan, seperti mengetuk-ngetukkan kaki atau
mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan stres,
bingung, atau sebagai upaya untuk menghilangkan stres.
Jurgen Ruesch mengklasifikasikan isyarat nonverbal menjadi tiga bagian, yaitu:
FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL

Komunikasi nonverbal dapat menjalankan sejumlah komunikasi penting. Periset nonverbal


mengidentifikasi enam fungsi utama (Ekman, 1965; Knapp, 1978) sebagai berikut:

1) Untuk menekankan, komunikasi nonverbal digunakan untuk menonjolkan atau


menekankan beberapa bagian dari pesan verbal. Misalnya saja, anda mungkin tersenyum
untuk menekankan suatu hal tertentu.
2) Untuk melengkapi (complement), komunikasi nonverbal digunakan untuk memperkuat
warna atau sikap umum yang dikomunikasikan oleh pesan verbal.
3) Untuk menunjukkan kontradiksi., pesan verbal dapat bertentangan dengan gerakan
nonverbal. Sebagai contoh, anda dapat menyilangkan jari anda atau mengedipkan mata
untuk menunjukkan bahwa yang anda katakan adalah tidak benar.
4) Untuk mengatur, gerak-gerik nonverbal dapat mengendalikan atau mengisyaratkan
keinginan untuk mengatur arus verbal. Contohnya, mengerutkan bibir, mencondongkan
badan ke depan, atau membuat gerakan tangan untuk menunjukkan bahwa anda ingin
mengatakan sesuatu.
5) Untuk mengulangi, misalnya, menyertai pernyataan verbal “Apa benar?”
dengan mengangkat alis mata.
6) Untuk menggantikan, misalnya, mengatakan “oke” dengan tangan tanpa
berkata apa-apa yang dapat digantikan dengan menganggukkan kepala
untuk mengatakan “ya” atau menggelengkan kepala untuk mengatakan
“tidak”.
PENDEKATAN-PENDEKATAN KOMUNIKASI
NONVERBAL

 1. The Ethological Approach


(Studi mengenai kesamaan-kesamaan antara perilaku manusia dengan
perilaku binatang). Menurut Darwin, emosi manusia, seperti halnya emosi
binatang dapat dilihat dari wajahnya. Morris, Darwin, Ekman, dan Friesen,
sesuai pandangan percaya bahwa ekspresi non verbal pada budaya
manapun esensinya sama karena komunikasi non verbal tidak dipelajari,
tapi bagian alami. Contohnya, senyuman dan ekspresi wajah.
Teori Struktur Kumulatif Ekman dan Friesen, memfokuskan analisisnya
pada makna yang diasosiasikan dengan kinesik. Teori ini disebut
juga “cumulative structure atau meaning centered”. Sebab, lebih banyak
membahas mengenai makna yang berkaitan dengan gerak tubuh dan
ekspresi wajah daripada struktur perilaku.
LIMA KATEGORI EXPRESSIVE BEHAVIOR :

1. Emblem.
2. Ilustrator.
3. Regulator.
4. Adaptor.
5. Penggambaran perasaan.
TEORI TINDAKAN (ACTION THEORY)

Pandangan mengenai kinesik yang lebih didasarkan pada tindakan.


Menurut Morris, perilaku tidak terbentuk dengan sendirinya, melainkan
terbagi kedalam suatu rangkaian panjang peristiwa yang terpisah-pisah.
Lima kategori yang berbeda dalam tindakan, yaitu :
Pembawaan (inborn). Merupakan instink sejak lahir.
Ditemukan (discovered). Diperoleh secara sadar dan terbatas struktur
genetik tubuh.
Diserap (absorb). Diperoleh secara tidak sadar melalui interaksi.
Dilatih (trained). Diperoleh dengan belajar.
Campuran (mixed). Diperoleh melalui berbagai macam cara yang
mencakup empat hal di atas.
ANTHROPOLOGICA
L
APPROACH (PENDE
KATAN
ANTROPOLOGI).
Menganggap komunikasi nonverbal terpengaruh oleh kultur atau
masyarakat (Birdwhistell dan Edward T Hall).
Teori Analogi Linguistik.
Diasumsikan bahwa komunikasi non verbal memiliki struktur yang sama
dengan komunikasi verbal Teori analogi linguistik mendasarkan penjelasan
pada asumsi berikut:
Terdapat tingkat saling ketergantungan yang tinggi antara kelima indra.
Komunikasi kinesik berbeda antar kultur dan bahkan antara mikrokultur.
tidak terdapat pada plilaku kinesik.
Tidak simbol bahasa tubuh yang universal.
Prinsip-prinsip pengulangan (redundancy).
ANALOGI KULTURAL

Membahas komunikasi non verbal dari


aspek proxemics dan chronemics. Proksemik mengacu kepada
penggunaan ruang sebagai ekspresi spesifik kultur. Ruang yang dimaksud
disini disebut lingkungan, teritorial, dan personal.
Tiga jenis ruang, yaitu :
Informal space/ Personal space (ruang terdekat yang mengitari kita).
Fixed feature space, benda di lingkungan kita yang relatif sulit bergerak.
Semi fixed feature space, barang-barang yang dapat dipindahkan.
Tiga jenis ruang, yaitu :
1. Informal space/ Personal space (ruang terdekat yang mengitari kita).
2. Fixed feature space, benda di lingkungan kita yang relatif sulit
bergerak.
3. Semi fixed feature space, barang-barang yang dapat dipindahkan.
DELAPAN FAKTOR YANG MENENTUKAN
PREFERENSI :

Jenis kelamin dan posisi saat berinteraksi.


1. Pandangan (angle) yang terbentuk oleh bahu, dada, punggung dari
orang yang berkomunikasi (sociofugal-sociopetal axis).
2. Posisi badan ketika berkomunikasi.
3. Sentuhan dan jenis sentuhan (zero prxemic).
4. Frekuensi dan cara-cara kontak mata (visual code)
5. Thermal code.
6. Olfactory code ( bau yang tercium).
7. Volume suara (voice loudness).
 Functional Approach (Pendekatan Fungsional).
Memandang komunikasi non verbal sebagai tujuan dan dibatasi oleh suatu
kerangka waktu tertentu. Norma-norma kultural dianggap sebagai sesuatu
yang sudah ada (given) dan diperhitungkan dalam kerangka waktu sebagai
variasi kulturaMemandang komunikasi non verbal sebagai tujuan dan
dibatasi oleh suatu kerangka waktu tertentu. Norma-norma kultural
dianggap sebagai sesuatu yang sudah ada (given) dan diperhitungkan dalam
kerangka waktu sebagai variasi kultural
Teori Metaforis dari Mehrabian
Mehrabian, menempatkan perilaku non verbal kedalam pengelompokan fungsi. Ia memandang
komunikasi non verbal berada diantara tiga kontinum, yaitu :
Dominan- submisif; menyenangkan tidak menyenangkan; menggairahkan dan tidak
menggairahkan. 
Metafora kekuasaan-status mencerminkan tingkatan dimana perilaku nonverbal
mengkomunikasikan dominan-submisi. Metafora kesukaan didasarkan pada kontinum
menyenangkan-tidak menyenangkan. Metafora responsif didasarkan pada kontinum
menggairahkan-tidak menggairahkan.
Teori Equilibrium (Michael Argyle dan Janet Dean)
Teori komunikasi nonverbal yang didasarkan pada suatu metafora keintiman-equilibrium.
Ketika berinteraksi, kita mengalami atau menggunakan seluruh saluran komunikasi yang ada.
Dan, suatu perubahan dalam satu saluran nonverbal akan menghasilkan perubahan pada
saluran lainnya.
Teori Fungsional dari Patterson 
Lima fungsi komunikasi nonverbal, yaitu :
Memberikan informasi.
Mengekspresikan keintiman.
Mengatur interaksi.
Melaksanakan kontrol sosial.
Membantu pencapaian tujuan.
Teori Fungsional Komunikatif (Burgoon)
Teori ini memfokuskan kepada kegunaan, motif, atau hasil dari
komunikasi. Burgoon menjelaskan peran komunikasi nonverbal terhadap hasil
komunikasi. Teori ini memandang suatu inisiatif untuk berinteraksi sebagai
bersifat multifungsional dan sebagai bagian penting dari proses komunikasi

Anda mungkin juga menyukai