Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran bahasa agar anak tunarungu
dapat menggunakan metode komunikasi oral dengan baik, antara lain:
b.Aliran Manual
c. Aliran Oral dan Manual
d.Aliran Auditory Verbal/AVT
3. Media/ Cara dalam Komunikasi
a. Verbal/ Lambang Bahasa
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah lisan
maupun tulisan. Komunikasi ini paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia.
Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau
maksud mereka, menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling
bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi verbal
itu bahasa memegang peranan penting.
2. Kata
Kata merupakan unti lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambing yang
melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan.
Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada
pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang
berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.
b. Nonverbal/ Manual
Hal menarik dari komunikasi nonverbal ialah studi Albert Mahrabian (1971) yang
menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan dari pembicaraan orang hanya 7% berasal dari
bahasa verbal, 38% dari vocal suara, dan 55% dari ekspresi muka. Ia juga menambahkan
bahwa jika terjadi pertentangan antara apa yang diucapkan seseorang dengan
perbuatannya, orang lain cenderung mempercayai hal-hal yang bersifat nonverbal.
Oleh sebab itu, Mark knapp (1978) menyebut bahwa penggunaan kode nonverbal
dalam berkomunikasi memiliki fungsi untuk:
Berbagai ahli memandang komtal sebagai suatu falsafah dan bukan suatu metode
seperti tercermin dari tiga batasan berikut :
Komtal adalah suatu falsafah yang mencangkup cara komunikasi aural, manual,
dan oral sehingga terjadi komunikasi yang efektif dengan dan diantara kaum tunarungu.
(Hasil Konperensi SLB-B di Amerika Derikat,1976 di kutip L. Dickers, 1975)
Komunikasi total menggambarkan suatu falsafah komunikasi bukan metode
pengajaran atau bentuk komunikasi melainkan dapat di umpamakan sebagai suatu tujuan
pendidikan. Tujuannya adalah untuk mengungkap bahasa yang digunakan masyarakat
dalam berbagai cara (meliputi bicara, baca ujaran, isyarat, ejaan jari, membaca, dan
menulis) sehingga memungkinkan komunikasi yang lebih lengkap. Upaya ini di dasarkan
pada asumsi bahwa bila cara – cara tersebut di gunakan maka pemahaman anak
tunarungu akan menjadi lebih baik. (M. Hyde, dalam Buku Hasil Penlok FNKTRI 1983,
1994). Komtal bukan merupakan suatu metode melainkan suatu falsafah untuk mendekati
setiap situasi komunikasi. (Cokely, 1979 dalam buku L. Evans, 1982)
Batasan ini dianut lembaga pendidikan terkenal bernama Gallaudet di
Washington DC, Amerika Serikat yang menyelenggarakan pendidikan dari tingkat pra –
sekolah sampai perguruan tinggi dengan komunikasi total. Falasafah komtal di lembaga
pendidikan ini di dasarkan atas kenyataan bahwa akan terjadi hambatan bagi perorangan
maupun situasi tertentu bila hanya di gunakan suatu media komunikasi. Dengan demikian
pilihan terhadap media tertentu atau kombinasi dari media – media itu seyogyanya
didasarkan atas 3 kriteria berikut :
1. Tujuan, hambatan, dan tuntutan situasi yang ada.
2. Kemampuan komunikasi anak, baik secara reseptif maupun eksprensif
3. Ketrampilan dan ketakmampuan lawan bicara yang terlibat dalam situasi
tersebut
Penggunaan komponen komunikasi di sekolah tersebut baik secara terpisah
maupun dalam kombinasi adalah :
Bahasa Isyarat Amerika (ASL)
Seni
Baca ujaran
Gesti
Membaca
Media
Menulis
Drama
Pantomin
Pendengaran
Bahasa Inggris dalam kode Isyarat (Manual Coded English)
Bicara maupun Cued Speech
Secara singkat falsafah komtal di sekolah tersebut bertitik tolak dari si anak dan
bukan metode berdasarkan pengakuan bahwa tidak semua media komunikasi sama efektif
untuk semua anak dalam berbagai situasi. Komtal yidak berpegangan pada suatu media
atau kombinasi media tertentu melainkan memberi keleluasaan untuk memilih media atau
kombinasi media yang paling efektif bagi anak perseorangan.
Dengan menghimpun pendapat berbagai ahli ini secara garis besar dapat
disimpulakn bahwa hakekat komtal adalah :
1. Pengakuan atas hak kaum tunarungu untuk mendapat komtal sepenuhnya
dengan sesama manusia sehingga memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang
dunia.
2. Penggunaan berbagai cara komunikasi aural, oral, dan manual yang dapat di
pilih sesuai kebutuhan serta kemampuan perseorangan
3. Suatu falsafah komunikasi dan bukan metode pengajaran.
Munculnya Komunikasi Total Dan Faktor Pendorong