Anda di halaman 1dari 24

TUJUAN KOMUNIKASI VERBAL

Komunikasi verbal melalui lisan dapat di lakukan secara langsungbertatap muka antara komunikator dan
komunikan seperti berpidato dan berceramah. Selain itu komunikasi secara verbal melalui lisan juga
dapat di lakukan melalui media. Contohnya seseorang yang bercakap melalui telepon. Sedangkan
komuunikasi verbal melalui tulisan di lakukan dengan cara tidak lansung antara komunikator dan
komunikan. Proses informasi di lakukan dengan menggunakan media berupa, surat, lukisan, gambar,
grafik dll. Adapun tujuan menggunakan komunikasi verbal antara lain:

Penyampaian, penjelasan, pemberitahuan,arahan dan lain sebagainya.

Presentasi penjualan di hadapan paraa audience.

Penyelenggaraan rapat.

Wawan cara dengan orang lain

Pemasaran melalui telepon, dsb.

Ciri-Ciri Komunikasi Verbal

1. Disampaikan secara lisan maupun tulisan. ...

2. Menggunakan kata-kata dari satu atau beberapa bahasa. ...

3. Komunikasi bersifat dua arah.

Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal yaitu:

a. Bahasa

Pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang berbagi makna. Dalam
komunikasi verbal lambang bahasa yang di pergunakan adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada
kertas ataupun elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan antara
warganya satu sama lain.

Bahasa memiliki banyak fungsi namun sekukurang-kurangnya ada tiga fungsi yang erat hubungannya
dalam menciptakan komunikasi yang efektif, ketiga fungsi itu :

1. Untuk mempelajari tentang dunia sekekliling kita melalui bahasa manusia mempelajari apa saja
yang menarik minat. Mulai dari sejarah suatu bangsa yang hidup pada masa lalu hingga apa yang
diramalkan ilmu pengetahuan di masa depan
2. Untuk membina hubungan yang baik diantara sesama manusia. Ringkasnya, bahasa memungkin
individu bergaul dengan orang lain untuk kesenangan dan mempengaruhi pihak lain.

3. Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.

b. Kata

Kata merupakan unit lambang terkecil dari bahasa. Kata adalah lambang yang melambangkan atau
mewakili sesuatu hal, entah orang, barang, kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang,
kejadian, atau keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada hubungan langsung
antara kata, dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata dan pikiran orang.

Prinsip Komunikasi Verbal

Devito(1978) mengemukakan ada Sembilan prinsip komunikasi verbal. Prinsip tersebut merupakan
prinsip universal yang diambil dari studi tiga orang peneliti dan ahli bahasa; Robert Pittenger, Charles
Hocket, dan John Danehy. Mereka telah menganalisis hasil wawancara para psikiatris dengan pasiennya
mereka menganalisis setiap kata, ungkapan, kalimat uang diucapkan selang waktu antara kata yang satu
dengan yang lainnya. Hasil penemuan mereka dirumuskan sebagai berikut :

1. Rujukan Yang Tetap ( Imanent Reference)

Leornad Bloomfield maupun Charles Hockett (dalam De Vito, 1978) mengungkapkan pada hakikatnya
manusia menggunakan bahasa sebagai suatu kerangka rujukan tetap untuk membuktikan kepada orang
bahwa ia bisa melakukan percakapan timbal balik. Kerangka rujukan balik itu selalu menempatkan
bahasa untuk menggagas tema pembicaraan yang abstrak maupun konkret, masa lalu / kini/ yang akan
datang. Keduanya mengemukakan bahwa manusia dapat berbicara tentang ap yang tidak disini namun
ada disana. Apa yang terjadi kemarin namun tidak duilihat oleh orang lain, bahkan mungkin tentang apa
yang akan terjadi besok inilah bentuk verbalisasi manusia. Semua verbalisasi itu merujuk secara tetap
pada suatu waktu konteks khusus yang berhubungan dengan seorang pembicara dan pendengar.
Leornad dan Charless mengatakan untuk memahami interaksi verbal maka anda cukup menjawab
pertanyaan- pertanyaan; untuk apa komunikasi mengutamakan komunikasi?, Untuk apa komunikasi
memperhatikan pembicaranya?, dengan cara apa suatu pembicara memberikan komentar terhada
pendengarnya?,

2. Determinisme

Semua verbalisasi umumnya mempunyai syarat yang diarahkan untuk memenuhi tujuan tertentu. Pada
waktu seseorang mengucapkan suatu kata maka terkadang pula apa yang dimaksudkannya. Demikian
juga, kalau ia berdiam diri, maka ia pun mempunyai maksud tertentu. Kata menurut Watzlawick,
Jackson, Beavin, digunakan untuk mengomunikasikan sesuatu. Jika orang yang diam pun memiliki arti
apalagi jika orang itu berbicara, benar ungkapan ketiganya, ‘’manusia tidak bisa menghindari
komunikasi’’. Verbalisasi, meskipun memiliki keterbatasan-keterbatasan karena adanya keteraturan (ini
yang membedakannya dengan nonverbal) namun verbalisasi mempunyai ketentuan-ketentuan yang
telah disepakati bersama.

3. Keadaan Yang Berulang (recurrence)

Kitapun melihat dalam komunikasi antarpribadi ada sesuatu yang ditunjukan orang itu pada kita, orang
lain dapat menunujukan bebrapa hal, misalnya tentang keadaannya sepanjang suatu waktu serta reaksi
pribadi apa yang ia sukai atau yang ia tidak sukai, apa yang diingkinkan dan dibiutuhkan untuk dipenuhi.
Semua itu dapat dilukiskan secara verbal dan berulang kali. Berbagai pernyataan dalam bentuk kata;kat
secara tetap dapat diucapkan dari waktu ke waktu dan berulang-ulang mengiri perilaku non verbal.

4. Perbedaan Prinsip Kerja Dan Alternatif Kelayakan

Untuk setiap tanda bgi suatu pesan ( ketika orang berkomunikasi) perlu di perhatikan dua syarat; (1)
seorang penerima harus mengetahui dengan pasti jenis maupun bentuk tanda yang telah
dikomunikasikan; (2) penerima pun sebaiknya mengakui dn memahami tanda yang telah diterimanya.

5. Tanda Dan Gangguan Itu Relatif

Apa yang dimaksudkan dengan tanda dan gangguan dalam komunikasi nampaknya telah dijelaskan
dalam kepustakaan lain. Tentang dua hal itu memang batasnya sangat relatif. Anda sedang berbicara
dengan seorang kawan yang sedang batuk pilek. Mungkin sekali setiap tanda bahasa yang diucakannya
kurang memuaskanmu. Ia terus berbicara sambil batuk-batuk. Pesan yang diberikannya disertai dengan
gangguan itu mengandung pesan tertentu. Seandainya ia memeriksakan diri ke dokter maka dokter akan
senang mendengarkannya. Bagi seorang dokter batuk merupakan suatu tanda yang menyenangkan
sehingga ia bisa memberikan resep yang tepat, bagi dokter batuk adalah tanda ( bukan gangguan) yang
menunjukan ciri – ciri suatu penyakit.

Dua kondisi tersebut berbeda jika kita menghadapi seorang yang gagap. Kitapun harus
memperhatikan setiap tanda dan gangguan dari mulut orang itu. Apa yang menjadi tanda bagi seorang
dalam konteks interaksi antarpribadi bisa menjadi gangguan dalam konteks yang lain.

6. Peneguhan / Pengemasan

Dalam sebagian besar kasus interaksi esan ditransmisikan secara simultan melalui sejumlah saluran yang
berbeda. Sering kali disaat kita sedang berbicara dengan orang lain, kita mengucapkan kata-kata dengan
nada, vokal, irama dan kecepatan. ‘kata-kata’ itu terasa belum cukup sebagai pilihan komunikasi secara
verbal, masih dibutuhkan peneguhan, engemasan agar kata-kata yang diucapkan (verbal-vokal) lebih
bermakna. Apa yang dilakukan? Kita mungkin akan memilih kata yang meiliki nilai rasa lebih keras,
lembut, menyengat dan keras atau memberikan tekanan pada pengucapannya. Hal terakhir inilah
menjadi tugas komunikasi non verbal.

7. Penyesuaian
Pada tahap pertama komunikasi hanya memperluas pertukaran sistem tanda. Tanda, mewakili suatu
isyarat terhadap konsep. Jika tanda mengacu secara denotatif dan simbol pada konotetif maka setiap
bahasa mempunyai sistem pengaturan yang berbeda.

Prinsip penyesuaian ini sangat diperlukan untuk menemukan relevansi terutama bagi dua orang yang
mempunyai perbedaan dalam sistem tanda bahasa. Misalnya orangtua dengan anak, meskipun tidak
memiliki perbedaan dalam kosa kata namun dalam banyak hal secara konvensional setiap bahasa
mengatur tatacara berkomunikasi verbal diantara mereka melalui proses penyesuaian.

8. Memprioritaskan Interaksi

Salah satu prinsip memhami dan menganalisis interaksi verbal ialah melihat hakekat interaksi melalui
perilaku nyata, bahkan tidak hanya sampai pada tingkat interaksi, mlah menuju ke relasi yang bersifat
transaksional. Di sini terbentuk proses mental, artinya kita akan menaruh harapan, motivasi, terhadap
orang lain. Hanya dengan kata-kata saja kita tidak mampu melihat semuanya kecuali melalui dukungan
komunikasi non verbal.

9. Paham Analogi Hutan Dan Pohon

Prinsip ini merupakan suatu catatan yang perlu diperhatikan. Prinsip – prinsip terdahulu telah
memusatkan perhatiannya pada kajian yang mikroskopik atas komunikasi atas komunikasi verbal. Satu
hal yang tidak dapat dilupakan bahwa setiap interaksi yang dilakukan berulang-ulang hasilnya akan lebih
bermutu daripada sekedar satuan interaksi yang lepas. Paham ini dapat dianalogikan, bahwa kita tidak
bisa memahami hutan hanya karena telah mengetahui banyaknya pohon tetapi tidak mengenal jenis-
jenis pohon didalamnya.
Daftar Isi

Pengertian Komunikasi Verbal

Jenis-Jenis Komunikasi Verbal

1. Berbicara dan menulis

2. Mendengar dan membaca

Bentuk Komunikasi Verbal

1. Komunikasi Tertulis

2. Komunikasi Lisan

Tonton Bicara Itu Ada Seninya

Contoh Komunikasi Verbal

Contoh Komunikasi Tertulis

Surat

Kartu pos

Email

Pesan singkat

Contoh Komunikasi Lisan

Pidato publik

Pembicaraan tatap muka atau elektronik

Rapat

Konferensi

Konseling

Prinsip dalam Komunikasi Verbal

1. Interpretasi mempengaruhi makna

2. Praktiknya dipandu oleh aturan


3. Penekanan setiap kata mengubah makna

Ciri-Ciri Komunikasi Verbal

1. Disampaikan secara lisan maupun tulisan

2. Menggunakan kata-kata dari satu atau beberapa bahasa

3. Komunikasi bersifat dua arah

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

1. Faktor budaya dan bahasa

2. Faktor pengetahuan

3. Faktor pengalaman

4. Faktor kepribadian

5. Faktor biologis

Manfaat Melakukan Komunikasi Verbal

1. Penamaan atau labeling

2. Media untuk berinteraksi

3. Sebagai sarana berbagi informasi

4. Media untuk mengembangkan bahasa

5. Menjaga sebuah hubungan

6. Sebagai sarana untuk belajar

7. Menunjukkan eksistensi diri

8. Menambah perbendaharaan kata

9. Media untuk mengungkapkan perasaan

10. Media untuk berbagi pengetahuan

Cara Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Verbal

1. Perbanyak membaca dan menulis

2. Mempersiapkan pesan yang akan disampaikan


3. Melatih berbicara

Kesimpulan

Pengertian Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah proses transmisi pesan dengan menggunakan bahasa dari pengirim pesan
(komunikator) kepada penerima pesan (komunikan). Kata-kata yang kita ucapkan merupakan isyarat
verbal yang digunakan untuk tujuan komunikasi. Komunikasi verbal sering dianggap sebagai bagian
utama dari komunikasi.

Komunikasi verbal sebagian besar terjadi dalam situasi tatap muka langsung. Namun, komunikasi verbal
kini semakin luas dengan memanfaatkan instrumen atau perangkat elektronik seperti telepon dan surat
elektronik (email). Faktor yang paling penting dalam komunikasi verbal adalah adanya simbol-simbol
verbal dalam pesan yang disampaikan seperti penggunaan bahasa lewat susunan kata atau kalimat.

Jenis-Jenis Komunikasi Verbal

Komunikasi Verbal

unsplash.com/Alex Blajan

Komunikasi verbal dibagi menjadi dua jenis yaitu komunikasi verbal membaca dan mendengarkan, lalu
satu lagi menulis dan berbicara. Biar lebih jelas, yuk baca dulu penjelasannya di bawah ini!

1. Berbicara dan menulis

Berbicara adalah jenis komunikasi verbal vokal yang paling sering kita gunakan setiap hari, dimana kita
berkomunikasi secara langsung dengan orang lain. Sedangkan menulis adalah komunikasi verbal non
vokal, karena untuk menyampaikan informasi tersebut kita menggunakan media lain berupa tulisan
tanpa berbicara apa pun.

2. Mendengar dan membaca


Dengan mendengarkan, kita bisa mendapatkan sebuah informasi baru. Begitu juga dengan membaca,
membaca juga menjadi salah satu cara untuk mendapatkan informasi, dan karena itu baik membaca
maupun mendengar merupakan bagian dari komunikasi verbal.

Bentuk Komunikasi Verbal

1. Komunikasi Tertulis

Komunikasi tertulis adalah bentuk komunikasi verbal yang dilakukan melalui tulisan. Komunikasi tertulis
biasanya dilakukan karena keterbatasan jarak antara komunikator dan komunikan. Selain itu,
komunikasi tertulis juga dilakukan jika dibutuhkan catatan atau dokumentasi untuk dijadikan bukti.

Dalam melakukan komunikasi tertulis, baik komunikator dan komunikan harus mempunyai kemampuan
yang baik dalam menulis dan membaca. Hal ini karena komunikasi tertulis merupakan proses mengubah
komunikasi lisan menjadi simbol alfabet, kata, maupun kalimat. Kedua kemampuan tersebut dibutuhkan
agar pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan baik.

Merujuk India National Institute of Agricultural Extension Management, ada beberapa kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki komunikasi tertulis. Kelebihan dari komunikasi tertulis adalah:

Produk dari komunikasi tertulis bisa berfungsi sebagai bukti dari apa yang telah terjadi atau apa yang
diucapkan.

Komunikasi tertulis dapat menjadi catatan permanen untuk digunakan atau dipelajari di masa
mendatang

Kemungkinan salah tafsir yang sangat berpotensi terjadi selama proses komunikasi berkurang karena
produk komunikasi tertulis berupa tulisan sehingga maksud dan tujuan pesan tercatat secara jelas.
Dengan begitu, hasil dari komunikasi tertulis memiliki validitas yang kuat.

Bentuk komunikasi verbal yang satu ini dapat diandalkan ketika komunikator hendak mengirimkan
informasi panjang misalnya tentang keuangan, produksi atau data penting lainnya.

Banyak perusahaan yang kini menerapkan metode komunikasi anonim (whistle blowing system) apabila
pegawai ingin menyampaikan keluhan atau laporan yang bersifat sensitif. Komunikasi verbal jelas
dibutuhkan sebagai medianya dan komunikasi tertulis adalah pilihan yang paling sesuai.
Meski begitu, komunikasi tertulis juga memiliki beberapa kelemahan:

Komunikasi tertulis umumnya merupakan proses yang mahal dan memakan waktu. Sebab, pengiriman
pesan bisa mengalami distorsi sehingga butuh proses berkali-kali untuk memastikan apakah pesan
dipahami dengan baik. Selain itu, apabila produk komunikasi tertulis berupa dokumen atau serangkaian
data yang panjang maka membutuhkan pengiriman yang tidak singkat dan biaya yang tidak sedikit.

Meskipun komunikasi tertulis telah ditransmisikan dalam bentuk tulisan, belum dapat dipastikan apakah
penerima telah memahami pesan tersebut dengan baik.

Komunikasi tertulis kadang terkesan kuno walaupun masih sangat relevan dan dibutuhkan di era ini.
Namun, kelemahan lain yang sering terjadi adalah dokumen tertulis bocor sebelum waktunya. Hal ini
terjadi pada naskah film The Avengers yang bocor ke publik tahun 2011. Film The Avengers sendiri dirilis
tahun 2012. Tidak hanya bocor sebelum waktunya, bahkan beberapa informasi tertulis yang bersifat
rahasia pernah bocor ke publik. Misalnya, email Hillary Clinton yang memuat skandal Pilpres AS tahun
2016 dibocorkan oleh WikiLeaks.

Komunikasi tertulis kadang juga menyebabkan formalitas dan kekakuan yang berlebihan antar individu
yang berdampak pada hubungan pribadi.

Komunikasi Verbal

Komunikasi Kontekstual

2. Komunikasi Lisan

Komunikasi lisan atau juga sering disebut komunikasi oral adalah bentuk komunikasi verbal melalui
interaksi langsung atau tatap muka antara komunikator dan komunikan. Percakapan pada komunikasi
lisan bisa melibatkan lebih dari dua individu.
Komunikasi lisan kerap disebut sebagai komunikasi yang kaya akan konten. Hal ini dikarenakan
komunikasi lisan melibatkan interaksi yang intens antara komunikator dan komunikan sehingga
menghasilkan produk komunikasi yang berkualitas.

Komunikasi Verbal

Komunikasi Verbal (Unsplash.com/Dylan Gillis)

Jenis komunikasi verbal yang satu ini memiliki kekurangan dan kelebihan menurut India National
Institute of Agricultural Extension Management. Beberapa kelebihan komunikasi lisan diantaranya:

Komunikasi lisan adalah bentuk dari komunikasi verbal yang tidak memakan waktu karena memiliki
kemungkinan distorsi yang rendah. Karena disampaikan secara langsung, kebingungan atau ambiguitas
yang mungkin terjadi selama proses komunikasi bisa dikonfirmasi oleh komunikan saat itu juga.

Komunikasi lisan juga termasuk dalam bentuk komunikasi verbal yang paling sederhana karena tidak
membutuhkan media, instrumen, atau alat komunikasi lainnya.
Komunikasi lisan tidak menghabiskan banyak biaya atau disebut sebagai jenis komunikasi yang paling
murah. Ini disebabkan oleh karakteristik komunikasi lisan yang tidak memakan waktu ataupun
membutuhkan alat penghubung.

Apabila ingin menerapkan komunikasi yang efektif, maka komunikasi verbal melalui lisan adalah pilihan
yang sesuai. Komunikasi yang dilakukan melalui tatap muka langsung dapat terhindari dari urusan
birokrasi yang rumit, penundaan, dan formalitas.

Salah satu kategori keberhasilan komunikasi dilihat dari adanya umpan balik yang disampaikan oleh
komunikan. Lewat komunikasi lisan, komunikator akan menerima umpan balik langsung. Umpan balik
langsung ini sangat menguntungkan karena komunikan bisa mendapatkan respons dari komunikator
sesaat setelah pertanyaan diajukan.

Komunikasi lisan bisa menyampaikan informasi secara utuh, sebab banyak informasi yang tidak dapat
diterjemahkan dengan tulisan dan hanya bisa disampaikan melalui instruksi langsung.

Namun, komunikasi verbal juga memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan tersebut adalah:

Informasi yang bersifat penting tapi panjang, luas, dan banyak tidak dapat disampaikan secara efektif
dengan komunikasi lisan. Penuturan secara langsung yang terlalu lama akan membuat pendengar
menjadi jenuh. Ini akan mengganggu fokus komunikan sehingga informasi yang disampaikan mungkin
tidak dimengerti dengan baik.

Komunikasi lisan sering terdistorsi saat komunikator dan komunikan kehilangan motivasi atau minat
pada komunikasi yang berlangsung. Menempatkan perhatian penuh pada suatu percakapan tatap muka
memang tidak mudah terlebih jika berlangsung dalam durasi waktu yang lama.

Kata-kata yang diucapkan dalam komunikasi lisan lebih mudah disalahpahami dibandingkan tulisan.
Sebab, komunikasi lisan tidak hanya mengandalkan susunan kata tapi juga intonasi, nada berbicara,
pelafalan yang sering disalahartikan. Komunikasi lisan memang sangat bergantung pada keahlian dalam
berbicara.

Informasi yang dihasilkan dari komunikasi lisan berpotensi tidak memadai karena komunikan sering
membutuhkan informasi yang permanen dan dalam format tetap untuk ditinjau kembali.

Terkadang, komunikasi lisan menciptakan kesenjangan komunikasi. Ini diakibatkan dari berbagai macam
faktor seperti perbedaan status, keterbatasan fisik, atau hambatan personal lainnya. Misalnya seorang
wirausahawan akan kesulitan menjelaskan konsep bisnis di hadapan audiens yang duduk di bangku
sekolah dasar. Situasi ini menyebabkan komunikasi menjadi tidak lengkap.

Komunikasi lisan menciptakan fitur yang unggul yakni umpan balik langsung. Namun, hal ini juga dapat
menjadi celah bagi komunikan melemparkan respons spontan yang terkadang mengganggu proses
komunikasi.
Tonton Bicara Itu Ada Seninya

Contoh Komunikasi Verbal

Berikut merupakan contoh dari komunikasi verbal berdasarkan bentuknya.

Contoh Komunikasi Tertulis

Surat

Surat adalah salah satu media komunikasi verbal tertulis yang paling tua. Surat memuat informasi
berupa tulisan yang dibubuhkan di atas selembar kertas. Sekarang ini surat jarang ditulis manual, tapi
diketik via software di perangkat komputer.

Agar sampai ke tangan penerima, surat perlu dikirimkan melalui jasa ekspedisi atau pos sehingga
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk diterima dibandingkan dengan pesan elektronik. Meski
begitu kegiatan surat menyurat masih eksis dilakukan hingga saat ini

Komunikasi Verbal

Komunikasi Verbal (Unsplash.com/Kate Macate)

Kartu pos

Kartu pos merupakan versi mini atau lebih singkat dari surat. Komunikasi verbal yang satu ini juga
memuat tulisan di atas sebuah kertas bernama kartu pos yang biasanya dijual atau disediakan oleh
kantor pos.
Kartu pos memiliki ukuran standar 3R sehingga informasi yang dimuat sangatlah terbatas. Dalam sebuah
kartu pos terdapat template isi pesan, alamat, dan area untuk perangko, sementara surat memiliki
format yang lebih bebas.

Email

Email merupakan salah satu alat komunikasi verbal era modern. Email adalah versi canggih atau terbaru
dari surat manual. Email memiliki konsep yang sama seperti surat, berisi susunan kalimat yang memuat
suatu informasi, tapi dikirimkan melalui jaringan internet. Pada awal kemunculannya, email hanya dapat
dikirimkan antara dua orang saja. Kini, sebuah email dapat ditujukan kepada banyak penerima sekaligus.

Selain itu, email adalah komunikasi verbal yang murah karena hanya membutuhkan jaringan internet
dan perangkat komputer. Email bisa menjangkau jarak yang jauh dalam waktu singkat.

Email juga tidak hanya memuat informasi berupa tulisan. Pengguna bisa menyisipkan berbagai macam
bentuk soft file seperti gambar, video, dokumen, ataupun audio. Namun, ada batasan besaran file yang
bisa dimuat dalam satu kali kiriman email.

Pesan singkat
Pesan singkat juga merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal tertulis. Pesan singkat memiliki fitur
yang sama seperti email, yakni bisa menyisipkan soft file seperti audio, gambar, dokumen, dan video.
Kita juga bisa melakukan pengiriman pesan singkat atau pembicaraan dengan beberapa orang sekaligus
dalam sekali waktu.

Perbedaan pesan singkat dan email terletak pada penyedia jasa layanan. Pesan singkat lebih populer
dilakukan via aplikasi percakapan atau media sosial, sedangkan email harus dilakukan melalui akun yang
dibuat di penyedia layanan email. Pesan singkat bersifat lebih informal dan personal, sedangkan email
dimanfaatkan untuk urusan yang lebih profesional.

Contoh Komunikasi Lisan

Pidato publik

Pidato publik merupakan salah satu komunikasi verbal lisan yang kerap dilakukan oleh komunikator
yang mempunyai kedudukan penting. Pidato publik biasanya bersifat satu arah. Contohnya adalah
pidato kenegaraan yang dikemukakan oleh seorang presiden di hadapan khalayak publik.

Dalam sebuah pidato publik, pesan yang disampaikan bersifat tematik terkadang disesuaikan dengan
audiens dan konteks acara yang sedang berlangsung, tapi juga bisa mengusung topik spesifik. Isi dari
pidato publik bisa disusun sendiri oleh komunikator, tak jarang turut melibatkan tim perumus khusus.

Pembicaraan tatap muka atau elektronik

Komunikasi verbal yang satu ini merupakan komunikasi sederhana, seringkali hanya melibatkan dua
individu. Pembicaraan bisa dilakukan secara terencana maupun spontan. Topik yang dibahas pun
beragam bisa bersifat personal maupun profesional atau sudah dijadwalkan.

Sejak pandemi melanda, pembicaraan tatap muka sangat dikurangi intensitasnya. Kini banyak orang
yang melakukan pembicaraan melalui media elektronik seperti panggilan suara atau video berbasis
aplikasi. Apakah Grameds juga mengalami hal serupa?

Rapat
Rapat adalah komunikasi verbal lisan yang dilakukan oleh orang-orang yang terikat dalam suatu institusi
atau organisasi. Rapat biasanya dilakukan dengan terencana atau pemberitahuan terlebih dahulu di
antara partisipan rapat. Bahkan beberapa lembaga menerapkan jadwal rutin rapat.

Dalam sebuah penyelenggaraan rapat, topik yang dibahas berkaitan dengan institusi yang menaungi
mereka. Untuk menyesuaikan dengan era normal baru, rapat lebih sering dilaksanakan secara daring.
Rapat daring juga menjadi solusi bagi hambatan jarak.

Konferensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konferensi adalah rapat atau pertemuan untuk
berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama. Salah satu
komunikasi verbal lisan ini juga disebut sebagai upaya musyawarah untuk mencari solusi.

Konseling

KBBI mengartikan konseling sebagai pemberian bimbingan oleh yang ahli kepada seseorang dengan
menggunakan metode psikologis dan sebagainya. Seorang ahli yang memberikan bantuan disebut
dengan konselor sementara orang yang menerima penyuluhan dinamakan konseli.

Konseling biasanya bersifat personal dan terjadi di antara dua orang yaitu seorang konselor dan seorang
konseli. Namun, konseling pernikahan bisa dilakukan secara bersamaan antara pasangan dengan
konselor.

Ada biaya yang harus dibayarkan konseli kepada konselor pada setiap sesi konseling yang dilakukan.
Biaya ini tidak berlaku pada konseling yang bersifat sosial atau kemanusiaan seperti konseling untuk
korban bencana alam.

Komunikasi Verbal

Komunikasi Profetik
Prinsip dalam Komunikasi Verbal

Pada dasarnya, jenis ini memiliki tiga prinsip utama dalam penggunaannya yaitu:

1. Interpretasi mempengaruhi makna

Segala hal dalam hidup kita seperti lingkungan, budaya, kebiasaan, serta kepribadian nyatanya bukan
hanya mempengaruhi pola pikir kita, tetapi juga mempengaruhi kita dalam memaknai setiap kalimat.
Untuk menghindari ambiguitas dan kesalahpahaman, kita disarankan untuk menggunakan kalimat yang
ringkas dan mudah dimengerti. Selain itu, kita juga membutuhkan tata bahasa, agar semua orang
memiliki makna yang sama terhadap setiap kata mereka ucapkan.

2. Praktiknya dipandu oleh aturan

Semua hal punya aturannya sendiri, termasuk saat kita melakukan komunikasi verbal. Semua kata yang
kita ucapkan harus dipilih dan disesuaikan dengan lawan bicara yang kita hadapi saat ini. Misalnya, cara
kita berkomunikasi dengan seorang guru tentu tidak akan sama seperti saat kita berbicara dengan
teman sebaya. Begitupun saat kita bicara dengan orang asing, tidak mungkin disamakan seperti saat kita
bicara dengan sahabat yang kita kenal selama bertahun-tahun.

3. Penekanan setiap kata mengubah makna

Selain tata basa, penekanan juga jadi salah satu hal yang sangat mempengaruhi komunikasi verbal kita.
Penekanan pada sebuah kata biasanya dilakukan dengan dua cara. Pertama adalah dengan melakukan
pengulangan sebuah kata untuk menunjukkan poin penting pada percakapan. Cara kedua adalah
dengan menggunakan tanda baca. Kamu pasti tahu, setiap tanda baca memiliki arti sendiri. Penempatan
tanda baca dalam sebuah kalimat bukan hanya membuat cara membaca sebuah kalimat jadi berbeda,
tapi juga mengubah makna pada kalimat tersebut.

Komunikasi Verbal
Ciri-Ciri Komunikasi Verbal

Selain terbagi menjadi jenis dan prinsip utama, komunikasi verbal juga memiliki beberapa ciri tertentu.
Berikut ciri-cirinya!

1. Disampaikan secara lisan maupun tulisan

Ciri utama dari komunikasi verbal adalah adanya penyampaian informasi, baik itu secara lisan dengan
kita berbicara langsung di depan orang lain maupun melalui telepon, atau menyampaikannya melalui
tulisan. Misalnya dengan mengirim surat kepada orang yang bersangkutan, mengirimkan pesan lewat
aplikasi chat, atau kamu juga bisa mengirimkan email ke orang tersebut.

2. Menggunakan kata-kata dari satu atau beberapa bahasa

Tidak seperti komunikasi non verbal yang disampaikan dengan gerakan tanpa suara, komunikasi verbal
kadang menuntut kita untuk bicara dan mengeluarkan suara. Kebanyakan orang berkomunikasi dengan
satu bahasa, namun tidak jarang mereka mencampuradukkan dua bahasa dalam sebuah kalimat. Orang-
orang yang tinggal di daerah misalnya, mereka akan berbicara dengan dua bahasa sekaligus yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa daerah.

3. Komunikasi bersifat dua arah

Komunikasi verbal bersifat dua arah. Disebut dua arah karena, baik pembicara maupun pendengar
memberikan respon terhadap satu sama lain. Ketika satu orang bicara, orang lain yang berada di
hadapannya akan mendengarkan, dan memberikan respon balik setelahnya. Responnya sendiri
beragam, bisa berupa pertanyaan, pernyataan, bantahan, atau persetujuan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

unsplash.com/Surface

Apakah kamu sadar, bahwa setiap orang memiliki caranya sendiri untuk bicara. Biasanya cara bicara
seseorang sangat dipengaruhi oleh banyak faktor dalam hidupnya, dan berikut beberapa faktor yang
mempengaruhi komunikasi verbal!
1. Faktor budaya dan bahasa

Indonesia itu beragam, bukan cuma pilihan wisatanya, tetapi bahasa dan budayanya. Negara ini memiliki
718 bahasa daerah, dan satu bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia. Ditambah lagi setiap daerah
memiliki budaya yang sangat berbeda satu sama lain.

Dengan semua bahasa dan budaya yang beragam itu, jelas akan sangat mempengaruhi orang Indonesia
saat melakukan komunikasi verbal dengan orang lain. Tidak jarang, saking terpengaruhnya seseorang
dengan budaya dan bahasa daerahnya sendiri, hingga saat berbicara bahasa Indonesia pun kita masih
bisa mendengar logat daerahnya.

2. Faktor pengetahuan

Percaya atau tidak, pengetahuan seseorang juga sangat mempengaruhi komunikasinya. Mereka yang
memiliki pengalaman luas biasanya akan menjadi teman yang asik untuk bicara. Bagaimana tidak,
mereka tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan, dan bisa nyambung dalam topik obrolan apa pun.

Bonusnya, orang dengan pengetahuan luas juga selalu memiliki segudang hal untuk dibagikan, dan
membuatmu tidak merasa rugi menghabiskan waktu dengannya. Ditambah lagi, mereka juga biasanya
lancar saat berbicara dan membuat orang lain merasa betah saat mendengarkannya.

3. Faktor pengalaman

Tidak semua orang bisa jadi pembicara yang baik. Jangankan pidato di depan ratusan orang, presentasi
di depan teman sekelas aja kadang kita masih gemetaran. Namun hal itu tidak akan berlaku bagi mereka
yang berpengalaman.

Orang yang terbiasa berbicara dengan banyak orang akan selalu memiliki kemampuan komunikasi verbal
yang jauh lebih bagus dari orang sekitarnya. Mereka bukan hanya sanggup membuat orang duduk diam
mendengarkannya, namun juga mempengaruhi orang untuk mengikuti apa yang dia katakan.

4. Faktor kepribadian

Kepribadian seseorang bisa dengan mudah terlihat saat mereka bicara. Orang dengan kepribadian
ekstrovert cenderung memiliki komunikasi verbal yang baik. Mereka bisa dengan mudah berbaur,
menemukan topik dan bicara dengan nyaman di depan banyak orang asing yang baru saja dikenalnya
beberapa menit yang lalu. Hal itu justru berbanding terbalik dengan para introvert.

Orang dengan kepribadian satu ini biasanya sedikit pemalu. Mereka sedikit bicara, dan lebih banyak
berpikir sendiri. Ketika banyak ekstrovert suka berada di tengah panggung dan berbicara dengan banyak
orang, introvert justru tipe orang yang lebih nyaman bicara dengan orang-orang tertentu yang sudah
dikenalnya dalam jangka waktu lama.

5. Faktor biologis

Faktor biologis menjadi hal terakhir yang mempengaruhi komunikasi verbal seseorang. Beberapa orang
tertentu yang memiliki kelainan kadang kesulitan untuk berkomunikasi secara verbal, ditambah lagi
orang yang mendengar juga kadang sulit memahaminya.

Meski begitu, hal-hal seperti ini sebenarnya hanya butuh pembiasaan diri. Ketika kamu terbiasa
mendengar seseorang bicara, lambat-laun kamu pasti akan mulai memahami apa yang dia katakan
serumit apapun itu.

Komunikasi Verbal

Manfaat Melakukan Komunikasi Verbal

Komunikasi Verbal

unsplash.com/taylor hernandez

Komunikasi verbal adalah kegiatan yang kita lakukan setiap hari. Namun apakah kamu tahu, jika jenis
komunikasi satu ini memiliki segudang manfaat? Manfaat apa saja? Berikut daftar lengkapnya!
1. Penamaan atau labeling

Bisa dibilang, penamaan atau labeling adalah manfaat paling dasar dalam komunikasi verbal. Dengan
menggunakan komunikasi verbal, kita bisa dengan mudah mengidentifikasi suatu objek, baik itu benda,
hewan, atau manusia. Misalnya kamu bertemu dengan seseorang yang tidak dikenal, kamu bisa
mengidentifikasinya dengan bertanya nama mereka.

2. Media untuk berinteraksi

Manusia tidak bisa hidup sendirian, dan hampir selalu membutuhkan oleh orang lain disekitarnya.
Dengan komunikasi verbal, kamu bisa membangun interaksi dengan orang sekitarmu. Interaksinya
sendiri bisa berupa hanya sapaan, obrolan ringan, atau bahkan saling bertukar gagasan. Interaksi inilah
yang pada akhirnya, membuat kita tidak akan pernah sendirian, dan jelas hal ini akan sulit dilakukan
dengan menggunakan komunikasi non verbal.

3. Sebagai sarana berbagi informasi

Selain menciptakan interaksi dengan orang sekitar, komunikasi verbal juga menjadi sarana bagi kita
untuk saling berbagi informasi dengan orang lain. Dengan melakukan komunikasi verbal seperti bicara,
menulis, mendengar, atau membaca, kamu bisa menyampaikan atau mendapatkan sebuah informasi
penting dari orang lain. Hal yang sebaliknya juga berlaku bagi orang lain. Mereka bisa mendapatkan
informasi yang mereka butuhkan darimu melalui bicara, mendengar, menulis, atau membaca.

4. Media untuk mengembangkan bahasa

Sebuah bahasa akan punah jika tidak pernah digunakan. Namun dengan melakukan komunikasi verbal,
kita bukan hanya menjaga sebuah bahasa agar tetap ada, tetapi juga membuat bahasa tersebut terus
berkembang mengikuti perubahan zaman. Salah satu contoh simpelnya adalah perkembangan bahasa
Indonesia. Kamu pasti menyadari bahwa bahasa Indonesia di masa lalu sangat berbeda dengan bahasa
Indonesia di masa kini.

Ya, tanpa disadari oleh kita, bahasa Indonesia mengalami banyak perkembangan. Jika bahasa Indonesia
di masa puluhan tahun yang lalu cenderung formal dan kaku, bahasa Indonesia sekarang justru semakin
simpel dan jauh dari kesan formal. Apalagi dengan banyaknya slang baru yang bermunculan, membuat
bahasa negara kita semakin berkembang dan berubah jauh dari akarnya yaitu bahasa Melayu.

5. Menjaga sebuah hubungan


Selain rasa saling percaya, komunikasi verbal juga menjadi kunci utama berjalannya sebuah hubungan.
Baik itu hubungan dengan pasangan, keluarga, teman-teman, atau orang disekitar kamu. Dengan
komunikasi verbal yang baik, tidak akan ada kesalahpahaman yang muncul. Semua akan berjalan baik,
bahkan membuat hubunganmu dengan orang-orang jadi semakin erat.

6. Sebagai sarana untuk belajar

Membaca sebagai salah satu jenis dari komunikasi verbal yang paling bermanfaat bagi kita. Dengan rajin
membaca buku, kamu bukan hanya akan mengetahui banyak hal, tetapi juga belajar dari pengalaman
orang lain. Selain itu, kebiasaan membaca selama bertahun-tahun akan membuat memori kita terasah.

Lebih hebatnya lagi, tidak sedikit orang yang suka membaca memiliki photographic memory, dimana
mereka bisa mengingat suatu peristiwa, informasi, gambar, juga angka dengan sangat rinci. Lalu kapan
pun mereka membutuhkannya, mereka dapat dengan mudah mengingat kembali informasi tersebut
seolah-olah mereka baru mendapatkan informasi itu kemarin.

7. Menunjukkan eksistensi diri

Menulis merupakan bentuk dari komunikasi verbal non vokal. Menariknya, menulis juga bisa jadi salah
satu cara untuk menunjukkan eksistensi kamu. Buat kamu yang hobi menulis, kamu bisa menunjukkan
eksistensi dirimu lewat berbagai karya. Entah itu artikel pendek, puisi, cerpen, atau bisa juga sebuah
buku. Melalui tulisan tersebut, orang-orang dari berbagai tempat akan mengenali kamu, bahkan bukan
tidak mungkin karya kamu viral dan membuat kamu jadi semakin terkenal.

8. Menambah perbendaharaan kata

Sadarkah kamu, dengan menulis, membaca, dan bicara tanpa sadar kamu sudah meningkatkan
perbendaharaan kata yang kamu miliki? Kegiatan di atas membuat kamu berkenalan dengan banyak
kata baru beserta maknanya.

Apalagi kita tinggal di Indonesia yang mayoritas penduduknya berada di usia muda, setiap bulan pasti
ada saja istilah baru yang viral dan sampai ke telinga kita. Nah kata-kata yang kamu dapatkan dari
kegiatan tersebut, bisa kamu gunakan kembali saat berbicara dengan orang lain, atau saat kamu menulis
karya baru. Menarik sekali bukan?
9. Media untuk mengungkapkan perasaan

Kita pasti punya unek-unek atau sesuatu yang ingin sekali kita sampaikan ke orang lain.

Nah, komunikasi verbal adalah satu-satunya jalan untuk menyampaikan perasaan tersebut. Kamu bisa
mengungkapkannya secara lisan dengan berbicara langsung pada orang yang bersangkutan, melalui
pesan di aplikasi, atau bisa juga melalui surat tulisan tangan.

10. Media untuk berbagi pengetahuan

Saat kamu memiliki pengetahuan lebih dalam sebuah bidang, ada baiknya kamu tidak menyimpan
pengetahuan itu sendiri. Kamu bisa membagikannya kepada orang lain melalui komunikasi verbal.
Caranya sendiri beragam, kamu bisa menulis pengetahuan kamu dan menerbitkannya dalam sebuah
buku, atau yang lebih simpel dengan mengajari orang sekitar yang masih awam dalam bidang tersebut.

Komunikasi Verbal

Sekilas komunikasi verbal terdengar begitu sepele karena kita melakukannya setiap hari. Tapi kadang,
apa yang kita anggap biasa tidak selalu sesederhana seperti yang kita pikirkan. Siapa yang akan
menyangka, jika yang kita lakukan setiap hari dalam bentuk bicara, membaca, mendengar, atau menulis
ternyata memiliki segudang manfaat yang tidak pernah kita sadari sebelumnya.

Cara Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Verbal


Grameds bisa menjalankan beberapa tips di bawah ini untuk meningkatkan kemampuan komunikasi
verbal.

1. Perbanyak membaca dan menulis

Komunikasi verbal adalah kegiatan yang berpusat pada permainan kata. Melalui tulisan dalam sebuah
bacaan, pembaca bisa menelaah bagaimana sebuah kata dipilih dari sekian banyak pilihan kata dengan
makna yang sama.

Dengan membaca, Grameds akan terlatih dalam menyusun kata-kata menjadi suatu rangkaian ide.
Membaca juga merupakan kegiatan memperbarui bank kosakata yang akan sangat berpengaruh saat
penyampaian pesan.

Setelah membaca, kita juga harus melatih diri untuk menulis. Menulis merupakan latihan untuk
mengeluarkan gagasan di kepala kita menjadi suatu rencana yang terstruktur. Lewat menulis kita bisa
menyusun pesan yang hendak kita sampaikan di kemudian hari dengan lebih terorganisir.

2. Mempersiapkan pesan yang akan disampaikan

Setiap hendak memulai suatu percakapan, Grameds perlu terus mengingat bahwa setiap kata-kata yang
hendak diucapkan harus dipikirkan terlebih dahulu. Ini bermaksud agar komunikasi yang kita lakukan
tepat sasaran dan tidak berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.

Grameds juga perlu memperhatikan setiap situasi dan kondisi saat komunikasi berlangsung. Jika lawan
bicara kita sedang berduka, maka kita harus cermat memilih kata penghibur yang tidak akan
menyinggung perasaannya.

3. Melatih berbicara

Tanpa kepercayaan diri yang baik, kita sering tersendat saat berbicara di depan publik. Bahkan
kecemasan atau gugup tak jarang dirasakan banyak orang saat melakukan presentasi. Lantas, bagaimana
cara mengatasi hambatan komunikasi verbal yang satu ini?
Grameds bisa meningkatkan kepercayaan diri dengan terus melatih berbicara. Kita bisa mencoba
membaca dengan suara di hadapan cermin. Selanjutnya, pola latihan diubah dengan berbicara tanpa
teks. Lakukan latihan ini secara berkala agar kemampuan komunikasi verbal Grameds semakin terasah.

Komunikasi Verbal

Etika dan Etiket Komunikasi: Rahasia, Sadap-Menyadap, Ujaran Kebencian, Hoax

Kesimpulan

Tulisan di atas memaparkan bahwa komunikasi verbal memiliki peran besar dalam keseluruhan proses
komunikasi yang kita lakukan. Untuk itu komunikasi verbal penting untuk dipahami dan dipelajari demi
menunjang kehidupan sosial kita.

Pada praktiknya, komunikasi verbal tertulis dan komunikasi verbal tulisan tidak bisa terpisahkan. Kedua
pola komunikasi verbal ini sering dikombinasikan penggunaannya. Hal ini dilakukan untuk menjawab
kebutuhan manusia yang semakin kompleks

Anda mungkin juga menyukai