Meski arti harfiyah verbal adalah “secara lisan”, dalam literatur komunikasi,
komunikasi verbal (verbal communication) terbagi menjadi dua:
1. Penamaan
Sebagai alat untuk bertukar ide, komunikasi verbal lebih mudah digunakan.
Kamu bisa menyampaikan emosi, informasi, empati, maksud dan berbagai hal
lain hanya dengan menggunakan kata – kata atau juga kalimat.
3. Menonjolkan Artikulasi dan Intonasi
Karena hal unik tidak ada alat komunikasi selain verbal yang bisa
memanfaatkan artikulasi dengan lebih efektif.
Contohnya seperti diskusi, menyapa, sekedar mengobrol dan hal sosial lain
tidak akan semudah sekarang jika tanpa komunikasi verbal.
Karena dunia kian berkembang, banyak hal baru yang muncul dan harus
diidentifikasi.
Kata gaul ataupun istilah internet menjadi dua contoh yang bisa dijadikan
referensi.
Karena komunikasi ini dilakukan dua arah jenis komunikasi dapat dibagi dua,
yaitu sisi yang memberi dan menerima:
1. Sisi Pemberi
Jenis komunikasi ini biasanya terdiri dari berbicara dan menulis. Sebagai sisi
yang menyampaikan ide, maksud dan informasi, hal ini juga bisa disebut
sebagai komunikasi aktif.
2. Sisi Penerima
Sebagai sisi yang menyerap ide maksud dan informasi dari pihak lain, hal ini
bisa disebut sebagai komunikasi pasif.
Untuk contoh dari komunikasi verbal, kamu cukup bayangkan semua bentuk
komunikasi yang menggunakan bahasa didalamnya, baik itu tulisan dan lisan.
Hal seperti lambaian tangan untuk menyatakan selamat tinggal menjadi contoh
yang paling sederhana.
Komunikasi tidak memiliki struktur yang standar seperti bahasa, hanya dengan
interpretasi dan logika, orang dapat mengerti maksud orang lain tanpanya.
Karena jarang dipakai, banyak orang menganggap komunikasi non verbal tidak
memiliki fungsi yang menonjol.
Hal ini tentu saja tidak benar adanya, walau kamu tidak menggunakannya
secara sengaja, kamu bisa secara tidak sadar menggunakan komunikasi non
verbal sebagai pelengkap komunikasi verbal.
Hidup sosial tanpa adanya komunikasi antar masyarakat tentu hanya akan
membuat masalah, karena itu penting untuk mengembangkan cara-cara
berkomunikasi dengan lebih baik di dalam masyarakat.
1. Komunikasi Objek
Contoh saat ada kecelakaan di jalan raya, polisi menggunakan cone atau corong
dalam menandai area untuk memberi peringatan pada warga sekitar.
Sentuhan biasanya yaitu jenis komunikasi non verbal yang menunjukkan relasi
antara orang yang melakukannya.
Di sisi lain saat sedang janjian dan seorang datang terlambat, ia menunjukkan
rasa tidak menghormati rekan janjiannya.
Komunikasi ini menjadi yang paling sering dilakukan orang untuk melengkapi
komunikasi verbal. Contoh mudahnya adalah gaya tubuh, lirikan mata, ekspresi
wajah atau gerakan tangan.
Komunikasi suara ini tidak ucapan tapi suara yang ditimbulkan tanpa bahasa
tertentu.
Seperti yang dibahas dalam jenis komunikasi non verbal di atas, kamu sudah
melihat beberapa contohnya, tapi berikut adalah contoh – contoh tambahannya
kamu Tos atau high five dengan teman sebagai tanda menyampaikan
kesuksesan.
Meskipun begitu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melatih
kemampuan komunikasi nonverbal.
Menurut Hull, “the two-minute rule” atau peraturan dua menit adalah bagian
yang sangat penting dalam komunikasi nonverbal.
Rumus ini digunakan untuk pertemuan yang biasanya dilakukan pertama kali.
Ketika memasuki sebuah ruangan untuk bertemu lawan bicara, momen dua
menit pertama sangat penting.
Audiens yang hadir akan menentukan penilaian mereka terhadap kamu seperti
penampilan fisik, bagaimana kamu memasuki ruangan, kontak mata, cara kita
berdiri atau duduk, dan penggunaan gerak tubuh ketika kita berbicara. Kesan
pertama ini sulit untuk terlepas.
Jika kamu menunjukkan ekspresi cemas, maka audiens juga akan menyadari hal
tersebut dan berbalik ikut merasa cemas.
Kamu akan cenderung merefleksikan apa yang dirasakan, dan perasaan itu akan
terpantul pada mereka yang berkomunikasi dengan kamu nantinya.
Mengontrol diri kamu menjadi cara terpenting menerapkan peraturan dua menit
tersebut.
Penting untuk diingat bahwa kamu harus menjaga jarak yang tepat saat
berkomunikasi dengan orang lain tidak terlalu dekat, tetapi juga tidak terlalu
jauh.
Jika kesulitan mengingat jarak sosial atau jarak aman saat bercengkrama kamu
hanya perlu mengingat perkiraan jarak yaitu 30 inci atau sekitar 75 centimeter.
Jarak yang terlalu dekat bisa mengganggu orang yang kamu ajak
berkomunikasi. Namun, jika jarak komunikasi terlalu jauh, baik komunikator
dan komunikan akan kehilangan fokus pada komunikasi yang terjadi.
Postur tubuh juga dapat mengungkapkan kepada orang lain hal-hal yang tidak
ingin kamu ungkapkan.
Dengan kata lain, siapa diri kamu ketika kita berkomunikasi dengan orang lain
bagaimana kamu mendengarkan, bagaimana kamu berpenampilan, bagaimana
kamu duduk, bagaimana kamu berdiri ketika kamu berkomunikasi adalah unsur
dalam berkomunikasi.
Jika kamu mengabaikan salah satu dari itu, komunikasi kemungkinan akan
terhambat.
Lengan, tangan, kaki, dan kaki kamu mengungkapkan banyak hal tentang
bagaimana perasaan kamu sehubungan dengan apa yang kamu dengarkan ketika
orang lain berbicara kepada kamu.
Kaki menyilang dan tidak menyilang, atau tumit atau jari kaki mengetuk,
semuanya adalah petunjuk negatif menandakan kegugupan atau bahkan
keinginan untuk menarik diri dari percakapan.
Tatapan mata menjadi elemen penting untuk menggambarkan apa yang terjadi
dalam pikiran kamu.
Kontak mata adalah bagian yang sangat penting dalam komunikasi nonverbal
interpersonal.
Jika lawan bicara kamu membuat sedikit sekali kontak mata maka kemungkinan
ia sudah kehilangan minat terhadap komunikasi yang berlangsung.
Selain itu ada lagi beberapa hal yang perlu kamu terapkan untuk memahami
komunikasi nonverbal lawan bicara kamu.
Dengan memahami gerak tubuh yang dibuat lawan bicara, kamu bisa
memberikan respons yang tepat.
Jika ada perbedaan antara apa yang dikatakan seseorang dan apa yang
ditunjukkan oleh bahasa tubuhnya, maka situasinya harus dipelajari dengan
cermat.
Hal ini bisa dipelajari lewat materi atau bahasan mengenai bahasa tubuh
manusia.
Kesimpulan
Bentuk komunikasi ini membutuhkan alat yaitu bahasa yang output nya berupa
ucapan atau tulisan kata-kata.
Hidup sosial tanpa adanya komunikasi antar masyarakat tentu hanya akan
membuat masalah, karena itu penting untuk mengembangkan cara-cara
berkomunikasi dengan lebih baik di dalam masyarakat.