Anda di halaman 1dari 10

Komunikasi Verbal dan Non Verba

Pengertian Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan tulisan


ataupun lisan. Bentuk komunikasi ini membutuhkan alat yaitu bahasa
yang output-nya berupa ucapan atau tulisan kata-kata. Komunikasi verbal
efektif selama orang yang berinteraksi memahami bahasa yang digunakan.
Pengertian lain yang lebih rinci adalah komunikasi yang menggunakan
perangkat simbol, dengan aturan dalam mengkombinasikan simbol – simbol
tersebut, yang dipakai dan dipahami suatu komunitas.

Verbal secara bahasa artinya “secara lisan (bukan tertulis)”.

Meski arti harfiyah verbal adalah “secara lisan”, dalam literatur komunikasi,
komunikasi verbal (verbal communication) terbagi menjadi dua:

1. Komunikasi lisan (oral communication) yakni berbicara dan


mendengar
2. Komuikasi tertulis (written communication) yakni menulis dan
membaca.
Unsur penting dalam komunikasi verbal yaitu bahasa dan kata:

1. Bahasa adalah sistem lambang bunyi


2. Kata adalah lambang terkecil dalam bahasa; unsur bahasa yang
diucapkan atau dituliskan.
Fungsi Komunikasi Verbal

Secara umum berikut ini adalah fungsi-fungsi komunikasi verbal, yaitu:

1. Penamaan

Penamaan bisa dibilang untuk memudahkan mengidentifikasi sebuah


benda, object, tindakan ataupun orang.

2. Jalur Interaksi dan Transmisi Informasi

Sebagai alat untuk bertukar ide, komunikasi verbal lebih mudah digunakan.

Kamu bisa menyampaikan emosi, informasi, empati, maksud dan berbagai hal
lain hanya dengan menggunakan kata – kata atau juga kalimat.
3. Menonjolkan Artikulasi dan Intonasi

Komunikasi verbal terbilang unik karena dalam ungkapan – ungkapan


menggunakan bahasa, perbedaan artikulasi bisa menghasilkan arti yang
berbeda.

Karena hal unik tidak ada alat komunikasi selain verbal yang bisa
memanfaatkan artikulasi dengan lebih efektif.

4. Alat Sosialisasi yang Efektif

Karena komunikasi verbal mudah digunakan, efektif menyampaikan maksud,


banyak digunakan dan fleksibel, komunikasi satu ini sangat bermanfaat untuk
bersosialisasi.

Contohnya seperti diskusi, menyapa, sekedar mengobrol dan hal sosial lain
tidak akan semudah sekarang jika tanpa komunikasi verbal.

5. Sebagai Sarana Pengembang Bahasa

Karena dunia kian berkembang, banyak hal baru yang muncul dan harus
diidentifikasi.

Perkembangan budaya juga menyebabkan gaya bahasa ikut berkembang


bersamanya.

Komunikasi verbal menggunakan bahasa dan karena itu bisa mempengaruhi


dalam perkembangan hal tersebut.

Kata gaul ataupun istilah internet menjadi dua contoh yang bisa dijadikan
referensi.

Jenis Komunikasi Verbal

Karena komunikasi ini dilakukan dua arah jenis komunikasi dapat dibagi dua,
yaitu sisi yang memberi dan menerima:

1. Sisi Pemberi

Jenis komunikasi ini biasanya terdiri dari berbicara dan menulis. Sebagai sisi
yang menyampaikan ide, maksud dan informasi, hal ini juga bisa disebut
sebagai komunikasi aktif.
2. Sisi Penerima

Jenis komunikasi ini umumnya terdiri dari mendengar dan membaca.

Sebagai sisi yang menyerap ide maksud dan informasi dari pihak lain, hal ini
bisa disebut sebagai komunikasi pasif.

Contoh Komunikasi Verbal

Untuk contoh dari komunikasi verbal, kamu cukup bayangkan semua bentuk
komunikasi yang menggunakan bahasa didalamnya, baik itu tulisan dan lisan.

Hal ini ada banyak jadi berikut yaitu sebagian contohnya:

 Chat dengan menggunakan smartphone


 Pidato
 Rapat dan diskusi
 Berinteraksi tertulis lewat sosial media
 Guru mengajar di kelas
 Membaca novel
 Menulis surat

Pengertian Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal merupakan sebuah komunikasi yang tidak


menggunakan bahasa secara langsung.

Hal seperti lambaian tangan untuk menyatakan selamat tinggal menjadi contoh
yang paling sederhana.

Komunikasi tidak memiliki struktur yang standar seperti bahasa, hanya dengan
interpretasi dan logika, orang dapat mengerti maksud orang lain tanpanya.

Dalam dunia modern, komunikasi non verbal umumnya digunakan sebagai


penguat komunikasi verbal.

Fungsi Komunikasi Non Verbal

Karena jarang dipakai, banyak orang menganggap komunikasi non verbal tidak
memiliki fungsi yang menonjol.
Hal ini tentu saja tidak benar adanya, walau kamu tidak menggunakannya
secara sengaja, kamu bisa secara tidak sadar menggunakan komunikasi non
verbal sebagai pelengkap komunikasi verbal.

Sebagai pelengkap, fungsi komunikasi non verbal yaitu untuk memperjelas


komunikasi menggunakan kata – kata.

Seseorang kadang bisa mengerti informasi lebih jika mendapatkannya dari


kombinasi komunikasi verbal dan non verbal.

Contoh saat menyuruh seseorang untuk diam, kamu mengatakan “Jangan


berisik!” sambil menyentuhkan jari telunjuk yang tegak ke bibir.

Fungsi Komunikasi Verbal dan Non-Verbal

Terdapat beberapa hal yang menjadi fungsi komunikasi verbal, seperti


penamaan, jalur interaksi dan transmisi informasi, menonjolkan artikulasi dan
intonasi, sebagai alat sosialisasi yang efektif sampai sarana pengembangan
bahasa.

Sementara itu fungsi komunikasi non-verbal dianggap tidak memiliki fungsi


yang menonjol karena jarang digunakan.

Walau penggunaannya tidak secara sengaja, namun secara tidak sadar


penggunaan komunikasi non-verbal justru dilakukan sebagai pelengkap dan
penguat komunikasi verbal.

Fungsinya bisa sebagai sesuatu yang memperjelas komunikasi dengan kata-


kata, orang terkadang baru mengerti dan paham terhadap informasi yang
diberikan saat kombinasi komunikasi dilakukan.

Komunikasi sebagai sarana penting bagi masyarakat bersosialisasi, melakukan


kehidupan sehari-hari dan bermasyarakat.

Hidup sosial tanpa adanya komunikasi antar masyarakat tentu hanya akan
membuat masalah, karena itu penting untuk mengembangkan cara-cara
berkomunikasi dengan lebih baik di dalam masyarakat.

Jenis Komunikasi Non Verbal


Meski tidak umum, jenis komunikasi non verbal lebih banyak dibandingkan
komunikasi verbal.

Berikut ini adalah jenis – jenisnya

1. Komunikasi Objek

Komunikasi objek adalah jenis komunikasi non verbal yang memanfaatkan


benda sebagai medium.

Contoh saat ada kecelakaan di jalan raya, polisi menggunakan cone atau corong
dalam menandai area untuk memberi peringatan pada warga sekitar.

2. Komunikasi dengan Sentuhan

Sentuhan biasanya yaitu jenis komunikasi non verbal yang menunjukkan relasi
antara orang yang melakukannya.

Contoh saja seperti berjabat tangan, berpelukan, pukulan dan sebagainya.

3. Komunikasi yang Memanfaatkan Waktu

Komunikasi ini umumnya sulit digunakan untuk mengungkapkan maksud, tapi


di kegiatan tertentu umumnya komunikasi ini berhubungan dengan durasi yang
harusnya normal namun dibuat lebih lama atau lebih sebentar.

Contoh saat seorang datang pagi ke pekerjaannya, ia mengkomunikasikan rasa


antusias untuk bekerja.

Di sisi lain saat sedang janjian dan seorang datang terlambat, ia menunjukkan
rasa tidak menghormati rekan janjiannya.

4. Komunikasi dengan Gerakan Tubuh

Komunikasi ini menjadi yang paling sering dilakukan orang untuk melengkapi
komunikasi verbal. Contoh mudahnya adalah gaya tubuh, lirikan mata, ekspresi
wajah atau gerakan tangan.

5. Komunikasi dengan Memanfaatkan Tempat dan Jarak

Untuk komunikasi seberapa dekat hubungan kamu dengan seseorang


berdasarkan jarak dan posisi kamu secara fisik terhadap orang lain.
Dari informasi ini, komunikasi non verbal jenis ini masih dibagi menjadi

 Jarak intim, biasanya menunjukkan jarak sangat dekat. Umumnya


menunjukkan hubungan keluarga atau bahkan pasangan.
 Jarak personal, hal ini menunjukan kamu mengenal dekat dengan
orang itu dan tidak masalah berada di area yang dekat meski tidak
terlalu intim. Biasa hal ini menandakan teman. Jarak yang bisa jadi
ukuran adalah sekitar 1 meter.
 Jarak sosial, biasanya terjadi pada seseorang yang mengenal netral
seseorang. Bukan teman tapi saling mengenal. Biasanya sekitar 1
sampai 4 meter dalam jarak
 Jarak public, biasanya untuk menunjukkan kamu tidak memiliki
hubungan apapun. Biasanya berada di atas 4 meter untuk
menunjukan hal ini.
Untuk ukuran yang ada di atas tentu tidak sebetulnya benar, tapi rata – rata
orang menjaga jarak tersebut untuk menunjukkan hubungannya dengan
seseorang.

6. Komunikasi dengan Suara

Komunikasi suara ini tidak ucapan tapi suara yang ditimbulkan tanpa bahasa
tertentu.

Umumnya untuk mengisyaratkan sesuatu saat dikombinasikan dengan


komunikasi verbal.

Contoh suara hmm, saat bingung ataupun berfikir.

Contoh Komunikasi Non Verbal

Seperti yang dibahas dalam jenis komunikasi non verbal di atas, kamu sudah
melihat beberapa contohnya, tapi berikut adalah contoh – contoh tambahannya
kamu Tos atau high five dengan teman sebagai tanda menyampaikan
kesuksesan.

Memeluk seseorang sebagai tanda sayang


 Menggunakan “boo” sebagai olokan tanda tidak setuju

Cara Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Nonverbal

Komunikasi Nonverbal dilakukan secara spontan.


Banyak gerak tubuh atau ekspresi wajah yang terbentuk tanpa kamu sadari.

Meskipun begitu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melatih
kemampuan komunikasi nonverbal.

Panduan yang diberikan oleh Profesor Ilmu Komunikasi Universitas Negeri


Wichita, Raymond Hull, berikut bisa membantu individu memahami
komunikasi nonverbal dengan lebih baik.

1. The Two-Minute Rule

Menurut Hull, “the two-minute rule” atau peraturan dua menit adalah bagian
yang sangat penting dalam komunikasi nonverbal.

Rumus ini digunakan untuk pertemuan yang biasanya dilakukan pertama kali.

Ketika memasuki sebuah ruangan untuk bertemu lawan bicara, momen dua
menit pertama sangat penting.

Audiens yang hadir akan menentukan penilaian mereka terhadap kamu seperti
penampilan fisik, bagaimana kamu memasuki ruangan, kontak mata, cara kita
berdiri atau duduk, dan penggunaan gerak tubuh ketika kita berbicara. Kesan
pertama ini sulit untuk terlepas.

Kamu disarankan untuk menampilkan gerakan atau bahasa tubuh yang


merepresentasikan kenyamanan.

Jika kamu menunjukkan ekspresi cemas, maka audiens juga akan menyadari hal
tersebut dan berbalik ikut merasa cemas.

Kamu akan cenderung merefleksikan apa yang dirasakan, dan perasaan itu akan
terpantul pada mereka yang berkomunikasi dengan kamu nantinya.

Mengontrol diri kamu menjadi cara terpenting menerapkan peraturan dua menit
tersebut.

2. Membatasi Jarak Sosial

Penting untuk diingat bahwa kamu harus menjaga jarak yang tepat saat
berkomunikasi dengan orang lain tidak terlalu dekat, tetapi juga tidak terlalu
jauh.
Jika kesulitan mengingat jarak sosial atau jarak aman saat bercengkrama kamu
hanya perlu mengingat perkiraan jarak yaitu 30 inci atau sekitar 75 centimeter.

Jarak yang terlalu dekat bisa mengganggu orang yang kamu ajak
berkomunikasi. Namun, jika jarak komunikasi terlalu jauh, baik komunikator
dan komunikan akan kehilangan fokus pada komunikasi yang terjadi.

3. Apa yang Postur Tubuh Kita Katakan tentang Kita

Postur tubuh juga dapat mengungkapkan kepada orang lain hal-hal yang tidak
ingin kamu ungkapkan.

Postur tubuh juga mengungkapkan apa yang dirasakan.

Dengan kata lain, siapa diri kamu ketika kita berkomunikasi dengan orang lain
bagaimana kamu mendengarkan, bagaimana kamu berpenampilan, bagaimana
kamu duduk, bagaimana kamu berdiri ketika kamu berkomunikasi adalah unsur
dalam berkomunikasi.

Jika kamu mengabaikan salah satu dari itu, komunikasi kemungkinan akan
terhambat.

4. Memastikan Posisi Tangan dan Kaki Tepat

Lengan, tangan, kaki, dan kaki kamu mengungkapkan banyak hal tentang
bagaimana perasaan kamu sehubungan dengan apa yang kamu dengarkan ketika
orang lain berbicara kepada kamu.

Contohnya, memainkan jari dan kuku tangan menandakan komunikan sudah


tidak tertarik dengan komunikasi yang berlangsung.

Kaki menyilang dan tidak menyilang, atau tumit atau jari kaki mengetuk,
semuanya adalah petunjuk negatif menandakan kegugupan atau bahkan
keinginan untuk menarik diri dari percakapan.

5. Berbicara dengan Mata

Tatapan mata menjadi elemen penting untuk menggambarkan apa yang terjadi
dalam pikiran kamu.

Kontak mata adalah bagian yang sangat penting dalam komunikasi nonverbal
interpersonal.
Jika lawan bicara kamu membuat sedikit sekali kontak mata maka kemungkinan
ia sudah kehilangan minat terhadap komunikasi yang berlangsung.

Selain itu ada lagi beberapa hal yang perlu kamu terapkan untuk memahami
komunikasi nonverbal lawan bicara kamu.

6. Amati dengan Seksama Apa yang Terjadi

Saat komunikasi nonverbal melibatkan respons emosional (contohnya, air mata


mengalir di pipi atau gestur meremas tangan) dengan jelas jika bahasa tubuh
tersebut menyampaikan pesan tertentu.

Dengan memahami gerak tubuh yang dibuat lawan bicara, kamu bisa
memberikan respons yang tepat.

Pertimbangkan Perbedaan antara Pernyataan Verbal dan Perilaku


Nonverbal

Jika ada perbedaan antara apa yang dikatakan seseorang dan apa yang
ditunjukkan oleh bahasa tubuhnya, maka situasinya harus dipelajari dengan
cermat.

Diyakini jika tindakan lebih akurat daripada kata-kata.

Melalui pengamatan yang cermat, seseorang bisa membedakan antara tindakan


palsu dan tindakan asli.

Contohnya, senyum sarkastik bisa dibedakan dengan senyum tulus.

Hal ini bisa dipelajari lewat materi atau bahasan mengenai bahasa tubuh
manusia.

Kesimpulan

Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan tulisan


ataupun lisan.

Bentuk komunikasi ini membutuhkan alat yaitu bahasa yang output nya berupa
ucapan atau tulisan kata-kata.

Komunikasi non verbal merupakan sebuah komunikasi yang tidak


menggunakan bahasa secara langsung.
Hal seperti lambaian tangan untuk menyatakan selamat tinggal menjadi contoh
yang paling sederhana.

Komunikasi sebagai sarana penting bagi masyarakat bersosialisasi, melakukan


kehidupan sehari-hari dan bermasyarakat.

Hidup sosial tanpa adanya komunikasi antar masyarakat tentu hanya akan
membuat masalah, karena itu penting untuk mengembangkan cara-cara
berkomunikasi dengan lebih baik di dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai