Anda di halaman 1dari 7

Komunikasi Non Verbal

, Saat Tatapan Mata dan Gerakan Berbicara Banyak

Komunikasi nonverbal bisa melengkapi komunikasi yang terjadi antara dua orang.

Komunikasi nonverbal bisa memperjelas maksud pembicaraan seseorang dengan lawan biasanya.

Jika bicara soal komunikasi, yang mampir ke benak kita mungkin hanya sebatas komunikasi verbal yaitu dengan
berbicara satu sama lain. Padahal, ada bentuk komunikasi lain yang sebenarnya tanpa sadar sering kita lakukan,
yaitu komunikasi nonverbal.

Komunikasi nonverbal adalah proses pertukaran informasi menggunakan tingkah laku. Anda pasti pernah
memberikan semacam kode ke orang lain untuk pergi dari suatu tempat hanya menggunakan anggukan atau tatapan
mata. Itu adalah contoh komunikasi non verbal. Jenis komunikasi ini sering juga disebut sebagai bahasa tubuh.

Jenis-jenis komunikasi nonverbal

Ekspresi wajah bentuk komunikasi nonverbal

Ekspresi wajah sedih bisa dijadikan komunikasi nonverbal

Inti dari sebuah komunikasi adalah untuk menyampaikan informasi. Jadi, tidak hanya menggunakan kata-kata,
tujuan tersebut juga bisa dicapai dengan komunikasi nonverbal yang dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut
ini penjelasan lebih lanjutnya untuk Anda.

1. Ekspresi wajah

Ekspresi wajah merupakan jenis komunikasi nonverbal yang paling umum digunakan. Bahkan, tidak jarang kita
sudah mengetahui informasi yang akan disampaikan lawan bicara, bahkan sebelum ia menggunakan kata-kata,
hanya dengan melihat ekspresi wajahnya.

Sebagai contoh, satu senyuman atau ekspresi cemberut saja sudah dapat memberikan informasi yang cukup banyak
dari lawan bicara.

2. Tatapan mata

Tatapan mata berperan besar dalam komunikasi nonverbal. Dari cara melihat, menatap, atau bahkan berkedip pun
sebenarnya sudah bisa menigirimkan suatu informasi.

Saat melihat seseorang yang disukai, misalnya, maka frekuensi berkedip akan meningkat dan ukuran pupil akan
membesar. Sementara itu dari cara melihat seseorang, bisa diketahui perasaan seperti benci atau cinta.

Selain itu, hal-hal seperti tidak mampu mempertahankan kontak mata bisa dilihat sebagai tanda seseorang sedang
berbohong. Jadi, tatapan mata sebenarnya bisa memberi tahu banyak hal tentang seseorang.

Baca Juga: 10 Fakta Seputar Warna Mata Orang Indonesia

3. Gestur
Gestur atau gerakan tubuh merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal yang paling mudah dibaca. Contoh
komunikasi nonverbal menggunakan gestur adalah menunjuk, melambaikan tangan, maupun memperagakan jumlah
angka tertentu. Hal-hal ini tentu merupakan hal yang sangat sering kita lakukan saat berkomunikasi.

Bahkan, ini bisa menjadi penolong saat komunikasi verbal tidak bisa dilakukan. Sebagai contoh, saat kita pergi ke
luar negeri dan tidak mengerti bahasa yang diucapkan oleh lawan bicara, maka kita bisa menyampaikannya dengan
gestur dan informasi pun tetap dapat tersampaikan dengan baik.

4. Sentuhan

Dari sentuhan yang kita terima atau berikan ke orang lain, berbagai informasi bisa tersampaikan. Sentuhan
menunjukkan keramahan, ajakan, atau bahkan tanda bahaya.

Dalam kehidupan sehari-hari contoh komunikasi nonverbal menggunakan sentuhan adalah berjabat tangan atau
menepuk lengan maupun bahu.

Penampilan masuk komunikasi nonverbal

Penampilan menyampaikan banyak informasi tentang diri kita.

5. Penampilan

Cara berbusana, pilihan gaya rambut, hingga warna yang kita kenakan, juga masuk sebagai salah satu bentuk
komunikasi nonverbal. Sebab ternyata, penampilan bisa menentukan reaksi, interpretasi, hingga penilaian kita
terhadap orang lain. Begitu juga sebaliknya.

Anda pasti pernah diam-diam menilai orang lain dari penampilannya. Itulah alasannya, first impression adalah hal
yang penting. Karena pada pertemuan pertama itulah, orang yang baru bertemu kita akan mengumpulkan informasi
mengenai diri kita dari yang dilihatnya.

Meski begitu, informasi yang disampaikan dari masing-masing jenis penampilan juga akan berbeda, tergantung dari
kondisi sosial dan budaya yang dianut.

6. Paralinguistik

Paralinguistik adalah aspek nonverbal dari proses bicara. Contohnya adalah nada bicara, kecepatannya, hingga
volume suara kita. Aspek nonverbal inilah yang membantu memberikan konteks pada kata-kata yang diucapkan.

Aspek tersebut biasa disebut dengan paralanguage. Nada, kecepatan, hingga volume bicara termasuk di dalamnya.
Aspek non-verbal ini memberikan konteks pada kata yang diucapkan.

Misalnya, volume suara yang tinggi biasanya digunakan untuk menyampaikan hal yang emosional. Lalu, volume
suara yang kecil dipadukan dengan ekspresi wajah sedih akan digunakan untuk menyampaikan kabar duka.

7. Proxemik

Komunikasi nonverbal jenis ini mengacu pada jarak dan tempat saat melakukan interaksi. Jarak dan tempat interaksi
dilakukan dibagi menjadi 4 zona, yaitu zona publik, sosial, personal, dan intim. Semakin jauh atau dekat jarak antara
kita dengan lawan bicara, maka interaksi yang berlangsung pun akan berbeda.

Pada zona publik yang memungkinkan komunikasi dilakukan pada jarak sekitar 4 meter, interaksi yang terjadi
biasanya formal dan tidak personal. Sementara itu, interaksi pada jarak kurang dari 1 meter pada zona intim
biasanya hanya dilakukan dengan keluarga, teman terdekat atau pasangan.
Baca Juga: Jenis-jenis Gangguan yang Bisa Terjadi Saat Berkomunikasi

8. Chronemics

Waktu dapat memengaruhi terjadinya komunikasi dan hal ini dimasukkan ke dalam komunikasi nonverbal jenis
chronemics. Misalnya, komunikasi yang dilakukan saat pagi hari butuh perhatian lebih, agar informasi dapat
disampaikan dengan baik. Sebab umumnya, kita belum sepenuhnya siap menghadapi hari.

Sebaliknya, saat kita melakukan interaksi atau komunikasi, suasana hati dan ketertarikan dapat memengaruhi
kesadaran kita terhadap waktu berlangsungnya komunikasi.

Contoh komunikasi nonverbal jenis ini adalah ketika kita sedang berada dalam suatu forum yang membosankan,
maka waktu akan terasa berjalan lebih lambat. Sementara itu, apabila kegiatan yang dilakukan menyenangkan,
waktu akan terasa lebih cepat terlewati.

9. Artifak

Suatu benda atau objek, serta gambar juga bisa dijadikan sebagai alat untuk berkomunikasi secara nonverbal. Benda
atau gambar tersebutlah yang disebut sebagai artifak.

Contoh bentuk komunikasi ini adalah saat Anda memasang foto profil atau mengunggah gambar tertentu di sosial
media. Foto tersebut telah memberikan informasi kepada yang melihatnya mengenai siapa Anda dan hal-hal yang
Anda sukai, misalnya.

Contoh lainnya adalah seragam. Saat seseorang menggunakan seragam polisi, tentara atau jas dokter, kita bisa
dengan mudah mengetahui pekerjaan orang tersebut. Penyampaian informasi ini, juga sudah masuk sebagai suatu
bentuk komunikasi nonverbal.

Baca Juga

Manfaat Gaya Hidup Minimalis untuk Kesehatan Mental

Beberapa Manfaat Pelukan untuk Menghangatkan Perjalanan Hidup

Beragam Manfaat Meditasi untuk Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik

Pentingnya peran komunikasi nonverbal

Gestur, tatapan mata, hingga gerakan yang akan membantu orang yang sedang berkomunikasi dengan Anda untuk
menilai kepedulian Anda terhadapnya. Atau, untuk memastikan Anda benar-benar mendengarkan dan mengatakan
hal yang jujur.

Saat komunikasi nonverbal yang dilakukan selaras dengan ucapan Anda, maka akan timbul kepercayaan dan
kejelasan dalam proses komunikasi yang utuh. Sebaliknya, jika komunikasi verbal dan nonverbal tidak sinkron,
maka kecurigaan, ketegangan, atau kebingungan antara dua orang yang sedang berkomunikasi akan meningkatkan .

Untuk Anda yang ingin menjadi komunikator ulung, mempelajari komunikasi nonverbal adalah hal yang mutlak
hukumnya. Tak hanya mempelajari yang dilakukan orang lain, tapi juga diri sendiri.

Komunikasi nonverbal juga merupakan aspek penting dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam merawat dan
mendidik anak, aspek nonverbal seperti sentuhan dan pelukan sangat penting dilakukan sebagai penyampaian rasa
sayang antara orangtua dan anak.
Contoh lain yang membutuhkan aspek nonverbal dalah ketika memilih pasangan atau merespons kondisi bahaya.
Oleh karena itu, dengan mengetahui jenis komunikasi non-verbal, kita diharapkan dapat menyampaikan dan
memahami informasi dengan lebih baik.

Contoh Komunikasi Verbal dan Non-verbal dalam Dunia KerjaSTUDILMU Users By STUDiLMU Editor

Komunikasi dan Kehidupan Manusia

Kami tahu bahwa kata “komunikasi” sudah menjadi santapan sehari-hari bagi rekan-rekan Career advice, baik yang
bekerja di dalam organisasi, perusahaan, lapangan, rumah, atau dimanapun tempat Anda bekerja sekarang.
Logikanya, tanpa kehadiran komunikasi, manusia akan sulit untuk bertahan hidup. Bahkan, kita harus rela hidup
dalam kesalahpahaman yang timbul karena banyaknya individu yang tidak menerapkan proses komunikasi dengan
baik. Mari kita bahas kembali secara singkat, Apa yang dimaksud dengan komunikasi? Komunikasi adalah proses
pertukaran informasi atau pesan dari pengirim kepada penerima, baik melalui komunikasi verbal maupun
komunikasi non-verbal.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang beberapa contoh yang masuk ke dalam kategori “contoh
komunikasi verbal dan contoh komunikasi non-verbal”. Mungkin dari contoh-contoh komunikasi ini juga bisa
dijadikan sebagai perbandingan atau perbedaan antara komunikasi verbal dan nonverbal. Menurut website small
business dot com dan examples yourdictionary dot com, ada beberapa contoh-contoh komunikasi verbal dan non-
verbal yang sangat perlu kita ketahui dari sekarang. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Contoh Komunikasi Verbal di Dunia Kerja

Jenis komunikasi verbal merupakan jenis komunikasi yang sangat sering kita lakukan dimanapun, terutama di
lingkungan kerja.

Logikanya, agar kita bisa menjalankan bisnis yang sukses, maka manajemen di dalam perusahaan kita harus
menerapkan proses komunikasi yang berjalan secara efektif, terutama antara pemimpin dan seluruh karyawan.
Ada beberapa fungsi komunikasi verbal, diantaranya adalah meminimalisir terjadinya kesalahpahaman,
meningkatkan produktivitas kerja dan moral kerja di dalam organisasi atau perusahaan. Nah, berikut ini adalah
beberapa contoh komunikasi verbal dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam dunia bisnis dan dunia kerja.

1. Contoh Komunikasi Verbal: Rapat Kerja.

Siapa sih yang tidak tahu rapat kerja? Kami yakin hampir semua rekan-rekan Career Advice tahu dan pernah
mengikuti rapat kerja. Dari mulai rapat kerja yang paling singkat sampai yang paling lama dan membosankan.
Disadari atau tidak, ketika kita bergabung dalam rapat kerja, berarti kita sedang melakukan komunikasi verbal di
tempat kerja.

Kita akan mulai mengumpulkan anggota tim untuk saling berdiskusi tentang proyek kerja mendatang, menetapkan
tujuan jangka pendek dan jangka panjang, saling bertukar ide, memberikan pendapat atau asumsi, dan lain
sebagainya.

2. Contoh Komunikasi Verbal: Presentasi Bisnis atau Jenis Presentasi Lainnya.

Contoh komunikasi verbal kedua adalah presentasi. Yap, ada rapat kerja, maka ada presentasi. Entah presentasi
tersebut akan diadakan secara internal atau eksternal, presentasi akan mendorong semua orang di dalamnya untuk
saling berkomunikasi secara verbal satu sama lain. Misalnya, seorang presenter akan menjelaskan beberapa
kebijakan baru yang akan diterapkan oleh perusahaan dan beberapa audiens akan mengangkat tangan untuk bertanya
tentang kebijakan tersebut secara lebih rinci.

Presentasi secara verbal akan menjadi sangat efektif, jika bahasa yang disampaikan dalam presentasi sangat jelas,
mudah dipahami, dan menggunakan alat bantu visual yang secara efektif dapat menyampaikan pesan dengan baik.
Misalnya, data-data dalam pie chart yang ditampilkan melalui slide atau video.

3. Contoh Komunikasi Verbal: Perbincangan antara Satu Karyawan dengan Karyawan Lainnya.

Sangat sering kita temukan komunikasi verbal di dalam lingkungan kerja. Coba saja lihat dan perhatikan kegiatan
apa yang dilakukan para karyawan pada waktu makan siang atau ketika mengistirahatkan tubuh dan pikiran sebentar
dengan pergi ke pantry dan menyeduh kopi. Karyawan cenderung melakukan banyak perbincangan dengan rekan-
rekan kerjanya ketika waktu makan siang berlangsung. Bahkan, mereka juga bisa berbincang-bincang walau cuma
sebentar ketika menyeduh kopi di pantry. Mudah sekali untuk menemukan komunikasi verbal di tempat kerja,
bukan?

Contoh Komunikasi Non-Verbal di Dunia Kerja


Komunikasi non-verbal adalah jenis komunikasi yang penuh dengan warna dan nilai-nilai intrik. Tidak seperti
komunikasi verbal yang terlihat dan terdengar dengan sangat jelas, komunikasi non-verbal harus dipahami secara
mendalam dengan melihat beberapa tanda yang bisa memiliki arti khusus dari sang pengirim pesan nonverbal ini.

Tanpa kita harus berkata bahwa kita sedang membenci rekan kerja kita, kita bisa mengalihkan pandangan kita ketika
dirinya sedang berbicara dengan kita. Ini sebagai tanda bahwa kita merasa benci atau sedang tidak nyaman untuk
berinteraksi dengan dirinya. Selain itu, ketika kita merasa senang dengan salah satu kandidat wawancara, tanpa
harus mengatakannya melalui satu kalimat full, kita bisa menutup sesi wawancara dengan senyuman yang merekah
untuk kandidat tersebut. Simple bukan? Nah, berikut ini adalah beberapa contoh komunikasi non-verbal.

1. Ekspresi Wajah.

Ini merupakan petunjuk pertama dan paling jelas dalam komunikasi nonverbal. Meskipun kita hanya memiliki satu
wajah, itu dapat menunjukkan banyak ekspresi loh, rekan-rekan. Dari senyum setengah, senyum penuh, hingga
perubahan mata biasa, ekspresi wajah kita dapat menunjukkan berbagai emosi sebagai ungkapan hati dan pemikiran
kita. Beberapa contoh ekspresi wajah dengan artinya adalah sebagai berikut.

- Tersenyum: Ini mengindikasikan perasaan kebahagiaan atau kepuasan akan suatu hal.

- Merengut atau Cemberut: Ini menunjukkan rasa ketidakpuasan atau frustrasi.

- Wajah yang Kurang Berekspresi: Wajah tanpa ekspresi dapat menunjukkan setidaknya dua hal. Pertama, rasa
ketidaktertarikan atau kebosanan. Kedua, ini menunjukkan sikap penghinaan terhadap sesuatu. Dengan kata lain,
kita sudah tidak peduli lagi dengan orang tersebut.

2. Kontak Mata.

Ketika seseorang tidak melakukan kontak mata dengan kita, jangan marah dulu ya, rekan-rekan. Mengapa begitu?
Karena menghindari kontak mata bisa berarti bahwa orang tersebt merasa malu dengan kita. Terlebih lagi jika dia
selalu menundukkan pandangannya ke bawah. Seseorang yang kurang percaya diri cenderung mengalami kesulitan
dalam membuat dan mempertahankan kontak mata. Sebaliknya, mereka yang berani melakukan kontak mata dengan
cukup lama adalah orang-orang yang merasa percaya diri akan ucapannya.

3. Gerakan Tubuh.

Ekspresi wajah dapat menggambarkan suasana hati kita, namun seluruh anggota tubuh dapat menjadi barometer bagi
komunikasi non-verbal. Sebagai contoh, ketika seseorang menyilangkan tangan, disadari atau tidak mereka sedang
mengatakan, “Saya tidak setuju dengan ide-ide Anda”.

Sebaliknya, jika seseorang meletakkan tangan di atas meja atau di atas pangkuan dengan postur tubuh yang santai
dan terbuka, maka sebenarnya mereka sedang menyampaikan pesan tentang sebuah keterbukaan terhadap pendapat
orang lain.
Bagaimana jika seseorang mengutak-atik pena, atau objek lain yang ada di depan mereka? Ini bisa menjadi tanda
bahwa orang tersebut sedang merasa bosan dengan pembicaraan yang sedang berlangsung.

4. Nada Suara.

Jika volume atau nada suara seseorang meningkat dan mereka berbicara dengan cepat, ini menandakan bahwa
mereka dalam keadaan yang bersemangat atau sedang merasa nervous untuk menyampaikan sesuatu. Sebaliknya,
jika seseorang berbicara dengan nada tenang dan santai, maka ini menandakan bahwa mereka menyampaikan pesan
tanpa rasa takut, khawatir dan tanpa memasukkan alasan-alasan tertentu.

Yap! Itulah beberapa contoh komunikasi yang bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi verbal dan
nonverbal memang sangat melekat dalam kegiatan atau aktivitas yang kita lakukan, dimanapun dan kapanpun. Kami
berharap artikel ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi rekan-rekan pembaca. Semangat terus ya, rekan-
rekan Career Advice.

Anda mungkin juga menyukai