Kelompok 2
Nama NIM
Abidah : 105281100221
Yuliana Ilyas : 105281102421
1) Repetisi.
2) Substitusi
2
3) Kontradiksi
Kontradiksi berarti penolakan atau pemberian makna berbeda kepada pesan
verbal. Contohnya jika kita memuji prestasi rekan kerja kita dengan cara
mencibirkan bibir kemudian berkata “Hebat, kamu memang brilliant”.
4) Komplemen
Sebagai pelengkap dan memperkaya makna dari pesan verbal. Hal ini bisa
ditunjukkan dengan air muka yang dapat menggambarkan tingkat penderitaan
yang tidak dapat diungkapkan melalui kajta-kata.
5) Aksentuasi
Aksentuasi bermakna penegasan atau penggarisbawahan dari pesan verbal.
Hal ini dapat ditunjukkan dengan cara memukul meja dengan keras yang
menandakan bahwa terdapat kejengkelan terhadap sesuatu.
6) Gerak Isyarat
Gerak isyarat adalah gerak yang dapat mempertegas pembicaraan.
Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunkasi. Seperti mengetuk-
ngetuk kaki atau menggerakan tangan selama berbicara menunjukkan
seseorang dalam keadaan stress bingung atau ebagai upaya untuk
menghilangkan stress.
Tampaknya sebagian orang jauh lebih percaya pada pesan verbal dan sebagian orang
lainnya percaya pada pesan nonverbal. Kita tidak tahu semua kondisi yang
mempengaruhi cara penyampaian yang dipilih, tetapi bobot isyarat verbal, vokal dan
isyarat visual, dapat berubah mengikuti perubahan situasi.
Dikemukakan bahwa orang mengambil satu dari tiga pilihan dalam menggunakan
informasi dari indera mereka:
3
Pilihan oditori: orang “menghargai suara dan dapat mengambil keputusan
berdasarkan apa yang didengar atau dibacanya.
Pilihan kinestetik: orang “menangani dunia melalui sentuh, pengecapan,
penciuman atau perasaan. [bagi mereka], kontak adalah komunikasi “
Wajah tanpa ekspresi adalah suatu teka teki, menyulitkan sekaligus bebas untuk
ditafsirkan. Sungguh, wajah manusia amat mudah berubah, sehingga dapat
melukiskan kebosanan, heran, kasih sayang dan ketidak setujuan, satu setelah yang
lainnya dalam sekian detik saja. Kenyataannya,isyarat isyarat wajah merupakan
sumber tunggal komunikasi nonverbal yang paling penting.
b) Gerakan tubuh
c) Isyarat tangan
d) Haptika
Isyarat isyarat yang kita terima dari kontak fisik amat jelas. Sentuhan merupakan
salah satu alat kita yang paling penting untuk komunikasi nonverbal. Dari ringkasan
penelitian (Jones dan Yarbrough,1985;Montagu,1971) kita mengetahui bahwa
sentuhan penting bagi perkembangan psikologis dan fisik anak, dan baik bagi kondisi
5
emosi orang dewasa. Kemampuan untuk menyentuh manusia lainnya tampaknya
berkaitan dengan penghargaan-diri yang tinggi dan kemampuan berkomunikasi.
e) Penampilan fisik dan penggunaan objek
Cara berpakaian, berdandan dan penampilan fisik sering kali menjadi dasar kesan
pertama, yang relatif bertahan lama. kadang kadang kita berpakaian agar
mengesankan bagi orang lain,agar lebih menyerupai mereka,atau-bila kita
mengenakan pakaian berlawan dengan norma yang dianut sekelompok orang-untuk
mengekspresikan penolakan kita atas nilai nilai mereka.
2. Isyarat isyarat Vokal
Komunikasi verbal/vokal yaitu kedua duanya vokal dan verbal. Perbedaan antar
pesan verbal dan pesan vokal adalah perbedaan antara apa yang dikatakan dan
bagaimana mengatakannya. Kajian fenomena vokal,paralinguistik atau
paralanguage,merupakan sesuatu diluar atau sebagai tambahan bahasa itu sendiri.
“paralanguage“ memiliki dua komponen kualitas suara,seperti nada suara,rentang
suara,resonansi,pengendalian bibir,dan pengendalian artikulasi;dan vokalisasi,atau
bunyi tanpa strukrut bahasa,seperti tangisan,ketawa,dan dengkuran(Tranger,1958).
Masalah yang biasanya muncul dalam menafsirkan isyarat vokal adalah menyalah
artikan kesinisan. Hal ini khususnya terjadi pada anak anak dan orang orang yang
pendengarannya terganggu dan/kemampuan intelektualnya agak kurang
(anderson,1984).
Isyarat isyarat vokal kadang menjadi tunggakan dasar dugaan kita tentang ciri
ciri kepribadian. Bila orang mengeraskan suaranya,meninggikan nada suaranya,warna
nadanya,dan kecepatan pembicaraanya,kita memandang mereka sebagai orang yang
lebih aktif dan dinamik (Davitz dan Davitz,1961). Bila mereka menggunakan lebih
banyak intonasi,kecepatan yang lebih tinggi,lebih keras dan lebih fasih dalam
pembicaraan,kita memandang mereka sebagai orang yang persuasif (Mehrabian dan
Williams,1969).
a) Volume
Suatu kondisi awal komunikasi verbal yang efektif adalah volume yang tepat.
Menurut Gaddy et al (1987),dalam komunikasi organisasional intensitas vokal
adalah suatu “ alat komunikasi yang sangat kuat untuk mempengaruhi orang
lain”;intensitas vokal ini dapat meningkatkan atau menambah kekuatan dasar
6
seseorang dan menghasilkan rasa percaya diri.intensitas vokal juga
memungkinkan seseorang untuk menyela dan mengganggu orang laindengan cara
bicaranya.
Kecepatan bicara anda adalah jumlah kata yang anda ucapkan selama waktu
tertentu. Ada orang orang yang mampu mengatur kecepatan berbicara mereka
terlepas dari emosi mereka,tetapi ketegangan karena mengatur ini sering kali
diekspresikan dalam isyarat isyarat vokal lainnya atau dalam roman muka.
Kefasihan atau kesinambungan pembicaraan kita berkaitan erat dengan kecepatan,
dan sering tertegun, tentu saja mempengaruhi kefasihan.
Nada suara adalah unsur penting dalam penilaian orang mengenai seorang
pembicara. Pembicaraan tanpa perubahan nada suara adalah monoton dan
biasanya tidak disukai; kenyataanya, suara yang monoton tampaknya sama tidak
disukainya dengan wajah “kartu”. Kadang-kadang orang memperoleh informasi
mengenai emosi dari perubahan dalam nada suara (Weick, dalam Lindzey dan
Aronson,1968). Perubahan nada suara yang berlebihan bahkan lebih tidak disukai
daripada pembicaraan yang monoton (Eakins,1969). Suara yang ekspresif secara
wajar memiliki tingka nada suara yang bervariasi, yang perubahannya spontan dan
tidak dipaksakan.
d) Kualitas
Masing-masing memiliki kualitas vokal yang berbeda, karna resonasi suara anda
yang sampai tingkat tertentu menentukan kualitasnya –bergantung pada ukuran
dan bentuk tubuh anda, juga pita suara anda. Dalam budaya kita, beberapa kualitas
suara yang dianggap tidak menyenangkan adalah suara sengau yang seakan-akan
keluar melalui hidung, suarang yang terdengar seakan-akan si pembicara selalu
filek, suara serak dan parau (lengkingan).
3. Isyarat Gestural
7
kategori isyarat gestural adalah sbb :
a) Emblem
Emblem adalah tanda-tanda yang dipakai untuk mengganti suatu
kata-kata/merupakan terjemahan, yang melukiskan seorang maknae. Misalnya
mengancungkan ibu jari yang berarti memberi pujian
b) Ilustrator
Ilutrator adalah gerakan tubuh yang dilakukan sebagai upaya untuk
menggambarkan/melukiskan suatu pesan. Biasanya komunikasi nonverbal jenis
ini lebih bersifat umum dibandingkan dengan emblem. Contohnya, jika kita ingin
kawan-kawan kita berkumpul bersama kita mempunyai ilustrasi yang sama
dengan melakukan gerakan melambaikan tangan berulang-ulang.
c) Requlator
Regulator adalah gerakan tubuh yang berfungsi mengarahkan,menguasai,menjaga
dan mengkoordinasi suatu pembicaraan dengan orang lain. Contonya,kita
menganggukkan kepala tanda setuju,dll.
d) Adaptor
Adaptor adalah perilaku nonverbal baik yang disadari atau tidak yang bertujan
untuk menciptakan rasa nyaman/puas dalam memenuhi suatu kebutuhan.
Misalnya,menggaruk kepala pada saat seseorang kebingungan,merokok untuk
mengusir persaan kesepian, menggigit bibir untuk mengekspresikan kecemasan,
dll
C. Kesimpulan
8
DAFTAR PUSTAKA
http://respository.uinsu.ac.id/8907/1DIKTAT%20SYAHRUL%20ABIDIN%20FIS.pdf
diakses 25 Maret 2023
Khotimah, Indah Husnul. “Komunkasi verbal dan non verbal dalam Diklat.” (2017)
Khotimah, I. H. (2017) Kounikasi verbal dan non verbal DalamDiklat. 2017
Mulyana, deddy. 2005. Human Communication: Prinsip-prinsip Dasar. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya
Pieter, herry zan. 2017. Dasar-Dasar Komunikasi Bagi Perawat. Jakarta: Kencana