Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PESAN NON VERBAL DALAM KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI


Dosen Pengampu: Rukiana Novianti Putri, S.psi.,M.psi., Psikolog

Kelompok 2
Nama NIM
Abidah : 105281100221
Yuliana Ilyas : 105281102421

Prodi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam


Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
Tahun 2022
Pembahasan

A. Menafsirkan Pesan Non Verbal

Komunikasi Non Verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan kata-


kata. Komunikasi Non Verbal Merupakan cara yang paling meyakinkan untuk
menyampaikan pesan kepada orang lain. Komunikasi non verbal lebih banyak dipakai
jika dibandingkan dengan komunikasi verbal dalam realitas kehidupan. Ketika
komunikasi berlangsung, hampir secara otomatis komunikasi non verbal pun ikut
terpakai. Komunikasi non verbal ini lebih dominan jujur dalam pengungkapan karena
dilakukan secara spontan. Contoh Komunikasi non verbal ialah menggunakan gerak
isyarat, bahasa tubuh ekspresi wajah, dan konta mata, penggunaan objek seperti
pakaian, potongan rambut, dan sebagainya. Simbol-simbol serta cara bicara seperti
intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya bicara.

Blake dan Haroldsen menyatakan bahwa komunikasi non-verbal merupakan


penyampaian dari informasi/pesan meliputi tidak adanya simbol-simbol atau
perwujudan suara. Yang termasuk ke dalam bentuk komunikasi non-verbal ialah
kontak mata, ekspresi wajah, gerak tubuh, kedekatan jarak, suara yang bukan kata
atau pribahasa, sentuhan, dan cara berpakaian.

Menurut Mark L. Knapp komunikasi non verbal memiliki beberapa fungsi,


diantaranya repetisi, substitusi, kontradiksi, komplemen, aksentuasi dan juga gerak
isyarat.

1) Repetisi.

Repetisi mempunyai makna pengulangan kembali gagasan-gagasanyang telah


diungkapkan melalui komunikasi verbal. Contohnya adalah setelah kita
mengutarakan penolakan, kemudian diikuti dengan geleng-geleng kepala.

2) Substitusi

Substitusi bermakna penggantian lambang/simbol verbal. Dalam hal ini


misalnya penunjukan “persetujuan” dengan cara diam seribu kata, tanpa
sepatah katapun dengan cara kepala mengangguk-angguk.

2
3) Kontradiksi
Kontradiksi berarti penolakan atau pemberian makna berbeda kepada pesan
verbal. Contohnya jika kita memuji prestasi rekan kerja kita dengan cara
mencibirkan bibir kemudian berkata “Hebat, kamu memang brilliant”.
4) Komplemen
Sebagai pelengkap dan memperkaya makna dari pesan verbal. Hal ini bisa
ditunjukkan dengan air muka yang dapat menggambarkan tingkat penderitaan
yang tidak dapat diungkapkan melalui kajta-kata.
5) Aksentuasi
Aksentuasi bermakna penegasan atau penggarisbawahan dari pesan verbal.
Hal ini dapat ditunjukkan dengan cara memukul meja dengan keras yang
menandakan bahwa terdapat kejengkelan terhadap sesuatu.
6) Gerak Isyarat
Gerak isyarat adalah gerak yang dapat mempertegas pembicaraan.
Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari komunkasi. Seperti mengetuk-
ngetuk kaki atau menggerakan tangan selama berbicara menunjukkan
seseorang dalam keadaan stress bingung atau ebagai upaya untuk
menghilangkan stress.

 Pemisahan Komunikasi Verbal/Nonverbal Berdasarkan Maknanya.

Komunikasi nonverbal benar-benar merupakan seluruh proses komunikasinya


harus dipandang sebagai satu keseluruhan yang lebih besar daripada jumlah bagian-
bagiannya.

Dalam tinjuan terbaru penelitian, Knapp dan Hall (1992) menyimpulkan :

Tampaknya sebagian orang jauh lebih percaya pada pesan verbal dan sebagian orang
lainnya percaya pada pesan nonverbal. Kita tidak tahu semua kondisi yang
mempengaruhi cara penyampaian yang dipilih, tetapi bobot isyarat verbal, vokal dan
isyarat visual, dapat berubah mengikuti perubahan situasi.

Dikemukakan bahwa orang mengambil satu dari tiga pilihan dalam menggunakan
informasi dari indera mereka:

 Pilihan visual: orang “melihat dunia dengan membangun atau mengingat


hambaran mental”

3
 Pilihan oditori: orang “menghargai suara dan dapat mengambil keputusan
berdasarkan apa yang didengar atau dibacanya.
 Pilihan kinestetik: orang “menangani dunia melalui sentuh, pengecapan,
penciuman atau perasaan. [bagi mereka], kontak adalah komunikasi “

Pesan Non verbal penting karena:

a) Faktor-faktor non verbal sangat menentukan maknadalam komunikasi


antarpersona
b) Perasaan dan emosi lebih tepat disampaikan lewat pesan non verbal
daipada verbal
c) Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relative bebas
dari penipuan, distorsi dan kerancuan
d) Pesan non verbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat
diperlukan utuk mencapai komunkasi yang berkuaitas tinggi
e) Pesan non verbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien
disbanding pesan verbal
f) Pesan non vrbal merupakan srana sugesti yang paling tepat
g) Metakomuniatif; memberikan informasi tambahan yang memperjelas
makna dan maksud peran.
B. Isyarat Spasial dan Temporal
1. Isyarat Visual
a) Ekspresi Wajah

Wajah tanpa ekspresi adalah suatu teka teki, menyulitkan sekaligus bebas untuk
ditafsirkan. Sungguh, wajah manusia amat mudah berubah, sehingga dapat
melukiskan kebosanan, heran, kasih sayang dan ketidak setujuan, satu setelah yang
lainnya dalam sekian detik saja. Kenyataannya,isyarat isyarat wajah merupakan
sumber tunggal komunikasi nonverbal yang paling penting.

Penelitian terbaru menguatkan penelitian terdahulu bahwa mengatupkan kedua bibir


dan menjulurkan lidah menunjukkan keseganan untuk berinteraksi dengan orang lain,
juga mengecilkan kontak sosial.

Meskipun wajah disebut “pembohong nonverbal utama“ (ekman dan


friesen,1984),isyarat yang diberikan kepada kontak mata tampaknya menunjukkan
banyak hal mengenai kepribadian. Penelitian lebih luas tentang mata dimulai selama
4
tahun 1970 an, ketika suatu bentuk baru terapi muncul yang terutama difokuskan pada
perilaku mata sebagai penunjuk adanya masalah yang tersembunyi. Penelitian terbaru
(Winstead et al,1992) menemukan bahwa subjek yang mampu mengantisipasi
kejadian yang penuh tekanan, merasakan dukungan sosial yang lebih besar melalui
interaksi dengan seorang teman daripada dengan seorang yang tidak dikenal.
Peristiwa dalam eksperimen ini adalah mengucapkan pidato yang tidak dipersiapkan.
Peneliti melaporkan bahwa petunjuk nonverbal terbaik mengenai dukungan sosial dan
kerjasama yang diterima adalah kontak mata.

b) Gerakan tubuh

Ekman (1965b) mempertanyakan apakah isyarat isyarat yang diberikan


gerakan tubuh berbeda dengan yang diberikan gerakan kepala dan wajah. Temuannya
menunjukkan bahwa isyarat dari kepala dan wajah menyatakan emosi yang sedang
dialami sedangkan isyarat tubuh melemahkan kadar emosi tersebut. Meskipun
demikian, tangan ternyata memberi informasi yang sama dengan yang kita terima dari
kepala dan wajah.

c) Isyarat tangan

Antropolog membedakan manusia dengan hewan karena kemampuan manusia


dalam menggunakan bahasa dan ketangkasan manualnya yang luar biasa. Tangan
manusia yang luwes memungkinkan manusia untuk menggunakan alat dan membuat
berbagai isyarat ketika berkomunikasi. Sama seperti cara komunikasi
nonverbal,isyarat tangan merupakan isyarat terpenting yang kedua setelah isyarat
wajah. Isyarat tangan kadang kadang menggantikan komunikasi verbal. Penyandang
bisu-tuli menggunakan suatu sistem isyarat tangan yang amat komprehensif sehingga
dapat menggantikan bahasa lisan secara harfiah. Banyak gerakan tangan yang
ditentukan secar kultural. Jadi, isyarat tangan yang sama dapat memiliki arti yang
berbeda bagi anggota anggota budaya yang lain. Bersamaan dengan berubahnya
waktu,isyarat tanganpun berubah; bahkan juga dalam budaya yang sama.

d) Haptika
Isyarat isyarat yang kita terima dari kontak fisik amat jelas. Sentuhan merupakan
salah satu alat kita yang paling penting untuk komunikasi nonverbal. Dari ringkasan
penelitian (Jones dan Yarbrough,1985;Montagu,1971) kita mengetahui bahwa
sentuhan penting bagi perkembangan psikologis dan fisik anak, dan baik bagi kondisi

5
emosi orang dewasa. Kemampuan untuk menyentuh manusia lainnya tampaknya
berkaitan dengan penghargaan-diri yang tinggi dan kemampuan berkomunikasi.
e) Penampilan fisik dan penggunaan objek
Cara berpakaian, berdandan dan penampilan fisik sering kali menjadi dasar kesan
pertama, yang relatif bertahan lama. kadang kadang kita berpakaian agar
mengesankan bagi orang lain,agar lebih menyerupai mereka,atau-bila kita
mengenakan pakaian berlawan dengan norma yang dianut sekelompok orang-untuk
mengekspresikan penolakan kita atas nilai nilai mereka.
2. Isyarat isyarat Vokal

Komunikasi verbal/vokal yaitu kedua duanya vokal dan verbal. Perbedaan antar
pesan verbal dan pesan vokal adalah perbedaan antara apa yang dikatakan dan
bagaimana mengatakannya. Kajian fenomena vokal,paralinguistik atau
paralanguage,merupakan sesuatu diluar atau sebagai tambahan bahasa itu sendiri.
“paralanguage“ memiliki dua komponen kualitas suara,seperti nada suara,rentang
suara,resonansi,pengendalian bibir,dan pengendalian artikulasi;dan vokalisasi,atau
bunyi tanpa strukrut bahasa,seperti tangisan,ketawa,dan dengkuran(Tranger,1958).

Masalah yang biasanya muncul dalam menafsirkan isyarat vokal adalah menyalah
artikan kesinisan. Hal ini khususnya terjadi pada anak anak dan orang orang yang
pendengarannya terganggu dan/kemampuan intelektualnya agak kurang
(anderson,1984).

Isyarat isyarat vokal kadang menjadi tunggakan dasar dugaan kita tentang ciri
ciri kepribadian. Bila orang mengeraskan suaranya,meninggikan nada suaranya,warna
nadanya,dan kecepatan pembicaraanya,kita memandang mereka sebagai orang yang
lebih aktif dan dinamik (Davitz dan Davitz,1961). Bila mereka menggunakan lebih
banyak intonasi,kecepatan yang lebih tinggi,lebih keras dan lebih fasih dalam
pembicaraan,kita memandang mereka sebagai orang yang persuasif (Mehrabian dan
Williams,1969).

a) Volume

Suatu kondisi awal komunikasi verbal yang efektif adalah volume yang tepat.
Menurut Gaddy et al (1987),dalam komunikasi organisasional intensitas vokal
adalah suatu “ alat komunikasi yang sangat kuat untuk mempengaruhi orang
lain”;intensitas vokal ini dapat meningkatkan atau menambah kekuatan dasar

6
seseorang dan menghasilkan rasa percaya diri.intensitas vokal juga
memungkinkan seseorang untuk menyela dan mengganggu orang laindengan cara
bicaranya.

b) Kecepatan dan kefasihan

Kecepatan bicara anda adalah jumlah kata yang anda ucapkan selama waktu
tertentu. Ada orang orang yang mampu mengatur kecepatan berbicara mereka
terlepas dari emosi mereka,tetapi ketegangan karena mengatur ini sering kali
diekspresikan dalam isyarat isyarat vokal lainnya atau dalam roman muka.
Kefasihan atau kesinambungan pembicaraan kita berkaitan erat dengan kecepatan,
dan sering tertegun, tentu saja mempengaruhi kefasihan.

c) Nada suara ( Pitch )

Nada suara adalah unsur penting dalam penilaian orang mengenai seorang
pembicara. Pembicaraan tanpa perubahan nada suara adalah monoton dan
biasanya tidak disukai; kenyataanya, suara yang monoton tampaknya sama tidak
disukainya dengan wajah “kartu”. Kadang-kadang orang memperoleh informasi
mengenai emosi dari perubahan dalam nada suara (Weick, dalam Lindzey dan
Aronson,1968). Perubahan nada suara yang berlebihan bahkan lebih tidak disukai
daripada pembicaraan yang monoton (Eakins,1969). Suara yang ekspresif secara
wajar memiliki tingka nada suara yang bervariasi, yang perubahannya spontan dan
tidak dipaksakan.

d) Kualitas

Masing-masing memiliki kualitas vokal yang berbeda, karna resonasi suara anda
yang sampai tingkat tertentu menentukan kualitasnya –bergantung pada ukuran
dan bentuk tubuh anda, juga pita suara anda. Dalam budaya kita, beberapa kualitas
suara yang dianggap tidak menyenangkan adalah suara sengau yang seakan-akan
keluar melalui hidung, suarang yang terdengar seakan-akan si pembicara selalu
filek, suara serak dan parau (lengkingan).

3. Isyarat Gestural

Isyarat gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti


mata,tangan,kaki untuk mengkomunikasikan berbagai makna. Yang termasuk dalam

7
kategori isyarat gestural adalah sbb :

a) Emblem
Emblem adalah tanda-tanda yang dipakai untuk mengganti suatu
kata-kata/merupakan terjemahan, yang melukiskan seorang maknae. Misalnya
mengancungkan ibu jari yang berarti memberi pujian
b) Ilustrator
Ilutrator adalah gerakan tubuh yang dilakukan sebagai upaya untuk
menggambarkan/melukiskan suatu pesan. Biasanya komunikasi nonverbal jenis
ini lebih bersifat umum dibandingkan dengan emblem. Contohnya, jika kita ingin
kawan-kawan kita berkumpul bersama kita mempunyai ilustrasi yang sama
dengan melakukan gerakan melambaikan tangan berulang-ulang.
c) Requlator
Regulator adalah gerakan tubuh yang berfungsi mengarahkan,menguasai,menjaga
dan mengkoordinasi suatu pembicaraan dengan orang lain. Contonya,kita
menganggukkan kepala tanda setuju,dll.
d) Adaptor
Adaptor adalah perilaku nonverbal baik yang disadari atau tidak yang bertujan
untuk menciptakan rasa nyaman/puas dalam memenuhi suatu kebutuhan.
Misalnya,menggaruk kepala pada saat seseorang kebingungan,merokok untuk
mengusir persaan kesepian, menggigit bibir untuk mengekspresikan kecemasan,
dll

C. Kesimpulan

Komunikasi Non Verbal adalah pemindahan pesan tanpa menggunakan kata-


kata. Komunikasi Non Verbal Merupakan cara yang paling meyakinkan untuk
menyampaikan pesan kepada orang lain. Sama halnya dengan bahasa verbal, pesan-
pesan nonverbal pun terikat pada lingkungan budaya tempat komunikasi berlangsung.
Oleh sebab itu, dalam komunikasi antarpribadi yang banyak menggunakan pesan-
pesan nonverbal, diperlukan juga pemahaman atas lingkungan budaya tempat kita
berkomunikasi. Tanpa memiliki pengetahuan dan pemahaman yang memadai ada
kemungkinan komunikasi nonverbal disalahartikan atau disalahtafsirkan. Karena itu,
penting bagi kita untuk mengetahui pengertian, fungsi dan jenis-jenis komunikasi
nonverbal yang biasa kita pergunakan dalam komunikasi sehari-hari.

8
DAFTAR PUSTAKA
http://respository.uinsu.ac.id/8907/1DIKTAT%20SYAHRUL%20ABIDIN%20FIS.pdf
diakses 25 Maret 2023
Khotimah, Indah Husnul. “Komunkasi verbal dan non verbal dalam Diklat.” (2017)
Khotimah, I. H. (2017) Kounikasi verbal dan non verbal DalamDiklat. 2017
Mulyana, deddy. 2005. Human Communication: Prinsip-prinsip Dasar. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya
Pieter, herry zan. 2017. Dasar-Dasar Komunikasi Bagi Perawat. Jakarta: Kencana

Anda mungkin juga menyukai