Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP DAN PENGETAHUAN TENTANG MASA DEWASA MADYA


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan Dewasa dan Lansia

Dosen pengampu : Ana fitriani. S. Psi., M.Psi., Psiko

KELOMPOK 3 :

FAHMI ULIL AMRI ( 105281101821 )

ABIDAH ( 105281100221 )

SUBIANTI ( 105281100321 )

BIMBINGAN DAN KOSELING PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSIATAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji Dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah konsep konsep dan pengetahuan tentang masa dewasa madya ini sebagai salah
satu tugas mata kuliah psikologi perkembangan dewasa dan lansia.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, hal itu
dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun, berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak akhirnya pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dan tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu, penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah psikologi perkembangan dewasa
dan lansia, Ibu Ana fitriani,S.Psi.M.Psi.,Psiko yang senantiasa dengan sabar selalu
membimbing kami.

Penulis berharap dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis dan para pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan
untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.

Makasaar , 27 Maret 2023,

Penyusun kelompok 3

i
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 2

A. Pengertian Masa Madya ............................................................. 2


B. Ciri-ciri perkembangan masa madya .......................................... 2
C. Tugas Perkembangan Masa Madya ........................................... 6

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 7

A. Kesimpulan ................................................................................. 7
B. Saran............................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pada umumnya usia madya atau usia setengah baya dipandang sebagai masa usia
antara 40 – 60 tahun. Masa tersebut pada akhirnya akan ditandai oleh perubahan jasmani
dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik, sering pula
diikuti oleh penurunan daya ingat. Walaupun dewasa ini banyak yang mengalami
perubahan-perubahan tersebut lebih lambat dari pada masa lalu, namun garis batas
tradisionalnya masih nampak. Meningkatnya kecenderungan untuk pensiun pada usia 60an
sengaja atau tidak sengaja usia 60an dianggap sebagai garis batas antara usia lanjut dengan
usia madya.

Seperti halnya periode lain dalam rentang kehidupan yang berbeda menurut tahap
dimana perubahan fisik yang membedakan usia madya dini pada satu batas, dan usia lanjut
di batas lainnya. Menurut pepatah kuno, seperti halnya buah apel, matangnya pun tidak
pada waktu yang sama ada yang bulan juli, ada yang bulan agustus, dan ada pula yang bulan
oktober. Demikian halnya dengan manusia.

Usia madya pada kebudayaan Amerika saat ini, merupakan masa yang paling sulit
dalam rentang kehidupan mereka. Bagaimanapun baiknya individu-individu tersebut untuk
menyesuaikan diri hasilnya akan tergantung pada dasar-dasar yang ditanamkan pada tahap
awal kehidupan, khususnya harapan tentang penyesuaian diri terhadap peran dan harapan
sosial dari masyarakat dewasa. Kesehatan mental yang baik yang diperlukan pada masa-
masa dewasa, memberikan berbagai kemungkinan untuk menyesuaikan diri terhadap
berbagai peran baru dan harapan sosial usia madya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Dewasa Madya?
2. Bagaimana ciri-ciri Perkembangan Dewasa Madya
3. Bagaimana Tugas perkembangan Dewasa Madya?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Memaparkan pengertian Dewasa Madya
2. Untuk memaparkan ciri-ciri Perkembangan Dewasa Madya
3. Untuk Memaparkan Bagaimana Tugas perkembangan Dewasa Madya

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian masa Dewasa madya

Masa dewasa pertengahan (madya) atau yang disebut juga usia setengah baya dalam
terminologi kronologis yaitu pada umumnya berkisar antara usia 40 - 60 tahun, merupakan periode
yang panjang dalam rentang kehidupan manusia. Dimana pada usia ini ditandai dengan berbagai
perubahan fisik maupun mental (Hurlock, 1999 : 320).

Dewasa madya adalah masa transisi seorang individu, dimana pria dan wanita meninggalkan
ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan
dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru. Perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan
dengan masa sebelumnya dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini
dilandasi kebutuhan pribadi dan sosial. Ada beberapa pendapat tentang masa dewasa
madya, antara lain :

a. Usia dewasa madya atau yang popular dengan istilah setengah baya, dari sudut
posisi usia dan terjadinya perubahan fisik maupun psikologis, memiliki banyak
kesamaan dengan masa remaja.
b. Bila masa remaja merupakan masa peralihan, dalam arti bukan lagi masa kanak-
kanak namun belum bisa disebut dewasa, maka pada setengah baya, tidak dapat lagi
disebut muda, namun juga belum bisa dikatakan tua.
c. Secara fisik, pada masa remaja terjadi perubahan yang demikian pesat (menuju ke
arah kesempurnaan/kemajuan) yang berpengaruh pada kondisi psikologisnya,
sedangkan individu setengah baya juga mengalami perubahan kondisi fisik, namun
dalam pengertian terjadi penurunan/kemunduran, yang juga akan mempengaruhi
kondisi psikologisnya.

B. Ciri-ciri Perkembangan pada masa Dewasa madya


Terdapat beberapa ciri dewasa madya, antara lain :

1. Masa yg ditakuti
Selain masa tua (old age), masa dewasa madya juga merupakan masa yang
sangat ditakuti datangnya oleh kebanyakan individu, sehingga seolah-olah mereka ingin
mengerem laju pertambahan usia mereka. Diakui bahwa semakin mendekati usia tua,
periode usia madya semakin lebih terasa menakutkan. Pria dan wanita banyak
mempunyai alasan untuk takut memasuki usia madya. Diantaranya adalah : banyaknya

1
stereotip yang tidak menyenangkan tentang usia madya. Yaitu : kepercayaan tradisional
tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga disertai dengan berhentinya
reproduksi.1[10] Pada masyarakat modern seperti Eropa ketakutan lebih terasa, karena
penghormatan terhadap orang tua sudah mulai luntur.2[11]
Umumnya mereka (individu dewasa madya) merasa tidak lagi menarik secara
seksual bagi suami mereka, sehingga muncul kekhawatiran “akan kehilangan” suami dan
kondisi ini selain dapat mengakibatkan para istri begitu mengharapkan suaminya
bersikap seperti ketika masih pengantin baru, juga munculnya rasa cemburu yang
kadang cenderung berlebihan, bila melihat suaminya berkomunikasi dengan perempuan
yang lebih muda usianya. Biasanya di usia-usia ini, suami mereka mulai lebih
berkonsentrasi pada karier dan peningkatan kariernya, sehingga mereka semakin
merasa kesepian dan “diabaikan”. Perasaan-perasaan negatif ini bila tidak segera dicari
pemecahannya dapat mengakibatkan para istri mengalami depresi.3[12]
Bagi pria, masa dewasa madya merupakan usia yang mengandung arti
menurunnya kemampuan fisik secara menyeluruh, termasuk berkurangnya vitalitas
seksual. Sebagian kaum pria yang mengalami tanda-tanda terjadinya penurunan
kemampuan seksual ini, akan mengalihkan perhatian mereka pada kesibukan bekerja
demi meningkatkan prestasi dan memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat.
Selain masalah seksual, kaum pria yang telah memasuki usia dewasa madya, ada juga
yang ingin menutupi “kelemahan” fisiknya dengan melakukan aktivitas fisik berlebihan,
dan cenderung menolak bantuan dari mereka yang lebih muda.
Pada sebagian yang lain, justru bersikap kompensatif, dalam arti untuk menutupi
“kekurangannya” mereka bersikap seperti anak muda dengan lebih memperhatikan
penampilan fisik, berdandan sedemikian rupa untuk mencari perhatian dari lawan jenis
yang berusia jauh lebih muda. Mereka yang berperilaku seperti ini justru menunjukkan
adanya ketidakpercayaan yang cukup besar terhadap daya tarik seksual mereka. 4[13]
2.      Masa Transisi

2
Seperti juga masa remaja, individu pada masa dewasa madya juga disebut sebagai
masa transisi dari masa dewasa awal ke masa dewasa lanjut. Sebagian ciri-ciri fisik dan
perilakunya masih memperlihatkan masa dewasa awal, sementara banyak ciri fisik dan
perilaku lainnya justru telah menunjukkan ciri-ciri orang dewasa lanjut. Kondisi transisi
ini menyebabkan mereka harus banyak melakukan penyesuaian terhadap peran-peran
baru yang diberikan oleh masyarakat. Selain itu, masyarakat juga mengharapkan mereka
untuk dapat berpikir dan berperilaku sesuai dengan usianya. Pada masa ini individu tidak
lagi dipandang sebagai orang dewasa muda tetapi sudah menjadi seorang individu yang
dituakan.5[14]

3. Masa Penyesuaian Kembali


Memasuki usia dewasa madya, cepat atau lambat individu harus mengadakan
penye-suaian kembali terhadap perubahan-perubahan yang dialaminya, baik fisik
maupun peranan. Penyesuaian terhadap perubahan peranan, biasanya akan terasa lebih
sulit dilakukan bila dibandingkan dengan penyesuaian terhadap berubahnya kondisi fisik.
Misalnya kaum pria yang mengalami masa pensiun, atau kaum perempuan yang
mengalami perubahan peran sebagai ibu dengan anak-anak yang akan mulai memasuki
kehidupan baru.6[15]
4.      Masa Stres
Bahwa usia ini merupakan masa stres. Penyesuaian secara radikal terhadap
peran dan pola hidup yang berubah menjadikan stress. 7[16] Khususnya bila disertai
dengan berbagai perubahan fisik, selalu cenderung merusak nomeostatis fisik dan
psikologis dan membawa ke masa stress, suatu masa bila sejumlah penyesuaian yang
pokok harus dilakukan di rumah, bisnis dan aspek sosial kehidupan mereka. 8[17]
5.      Usia yang berbahaya
Yang dimaksud dengan usia berbahaya adalah dalam hal kehidupan seksualnya,
terutama dengan istrinya. Juga dalam hal-hal yang berhubungan dengan segala aspek
kehidupan lainnya, seperti kondisi fisik yang mulai rentan terhadap penyakit, juga

3
kondisi psikologis yang relatif menjadi lebih peka, dalam arti mudah tersinggung,
tertekan, stress, hingga depresi. Dalam hal-hal yang berhubungan dengan masalah
seksual, tidak jarang terjadi para suami yang mulai merasa “bosan” dengan istrinya,
sehingga mulai menyeleweng, atau pun menceraikan istrinya untuk kawin lagi dengan
perempuan lain yang kadang-kadang seusia dengan anak gadisnya. Adapun untuk hal-
hal yang lain, individu usia dewasa madya, relatif lebih sering mengalami gangguan fisik
maupun mental, bahkan pada orang-orang tertentu dapat mengakibatkan bunuh diri.

6.      Usia Canggung


Sama seperti pada remaja, bukan anak-anak bukan juga dewasa. Demikian juga
pada pria dan wanita berusia madya. Mereka bukan muda lagi, tetapi juga bukan tua.
Individu pada masa ini seolah-olah berada di antara generasi muda dan juga generasi
tua (senior).9[18] Pada sebagian individu kondisi ini mengakibatkan mereka ingin
menutupi ketuaan dengan berbagai cara dan sejauh mungkin berusaha untuk tidak
tampak tua, misalnya dalam hal pemilihan busana, berdandan/ pemakaian kosmetik
dsb. Kadang-kadang apabila individu agak berlebihan di dalam menampilkan busana dan
dandanan yang bertujuan untuk menutupi ketuaannya, maka hal ini justru
menyebabkan mereka tampak janggal, sehingga terlihat kaku/canggung. 10[19]
7.      Masa Berprestasi
Berprestasi pada usia dewasa madya menurut Werner merupakan suatu
gambaran yang positif dari seorang individu. Seorang individu yang telah bekerja keras
untuk sukses pada usia sebelumnya akan mencapai puncak karier pada masa ini. 11[20]
Pada usia 40 tahun pada orang-orang normal telah memiliki pengalaman yang cukup
dalam pendidikan dan pergaulan, sehingga mereka telah memiliki sikap yang pasti serta
nilai-nilai tentang hubungan sosial yang berkembang secara baik. Kondisi keuangan dan
kedudukan sosial mereka biasanya telah mapan, serta mereka telah memiliki pandangan

10

11

4
yang jelas tentang masa depan dan tujuan yang ingin dicapai. Apabila situasi ini diikuti
dengan kondisi fisik yang prima, maka mereka dapat menyatakan bahwa hidup dimulai
di usia 40 tahun.12[21]
8.      Masa Keseimbangan dan Ketidakseimbangan
Pengertian keseimbangan mengacu pada kemampuan penyesuaian terhadap
terjadinya perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang dilakukan orang-orang
dewasa madya. Keseimbangan ini dapat dicapai bila ada penyesuaian secara
menyeluruh terhadap pola-pola kehidupannya. Mereka yang mampu mencapai
keseimbangan akan merasakan kehidupan yang tenang, tenteram dan damai di rumah,
sehingga tidak suka “keluyuran”/ buang-buang waktu di luar rumah untuk kegiatan yang
tidak berguna. Ketidakseimbangan artinya adalah terjadinya kegoncangan, atau
gangguan penyesuaian yang dialami individu pada masa ini, baik yang bersifat internal
maupun eksternal, termasuk dengan pasangan hidupnya. Mereka yang tidak mampu
mencapai keseimbangan ini akan merasa tidak betah di rumah, dan cenderung ingin
“lari” dari rumah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik dan psikologis yang tidak
diperoleh di rumahnya.13[22]
9.      Masa Evaluasi
Selama akhir tiga puluhan dan awal empat puluhan adalah umum bagi pria untuk
melihat kembali apa saja yang telah dicapainya dalam kehidupan ini. Baik dilihat dari
segi fisik maupun nonfisik.
10.  Masa Sepi
Dimana masa ketika anak-anak tidak lagi tinggal bersama orang tua. Contohnya
anak yang mulai beranjak dewasa yang telah bekerja dan tinggal di luar kota sehingga
orang tua yang terbiasa dengan kehadiran mereka di rumah akan merasa kesepian
dengan kepergian mereka.
11.  Masa Jenuh
Banyak pria atau wanita yang memasuki masa ini mengalami kejenuhan yakni
pada sekitar usia 40 akhir. Para pria merasa jenuh dengan kegiatan rutinitas sehari-hari
dan kehidupan keluarga yang hanya sedikit memberi hiburan. Wanita yang
menghabiskan waktunya untuk memelihara rumah dan membesarkan anak-anak
12

13

5
mereka. Sehingga ada yang merasa kehidupannya tidak ada variasi dan monoton yang
membuat mereka merasa jenuh.

C. Tugas perkembangan pada masa Dewasa Madya


 Adapun tugas perkembangan pada masa dewasa Madya adalah:
1. Memantapkan pengamalan ajaran agama
2.   Mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga Negara
3. Membantu anak yang sudah remaja untuk belajar menjadi orang dewasa yang
bertanggung jawab dan bahagia.
4.    Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan- perubahan yang terjadi
pada aspek fisik (penurunan kemampuan atau fungsi).
5. Mencapai dan mempertahankan prestasi   yang memuaskan dalam karier dan
memantapkan peran-perannya sebagai orang dewasa.
Masa ini pada umumnya dimulai pada usia 40 tahun dan berakhir pada usia
60 tahun.  Pada usia ini, aspek fisik sudah mulai agak melemah, termasuk fungsi-
fungsi alat indra,seperti tidak sedikit orang yang menggunakan kaca mata untuk
membaca, atau mengalami sakit dengan penyakit tertentu yang sebelumnya tidak
teralami (seperti rematik, atau asam urat). Tugas-tugas perkembangan  yang harus
dituntaskan  pada usia ini meliputi :
a. Membantu anak-anak yang berusia belasan tahun (khususnya anak
kandungnya sendiri) agar berkembang menjadi orang-orang dewasa yang
bahagia dan bertanggung jawab
b. Mengembangkan aktivitas dan memanfaatkan waktu luang sebaik-baiknya
bersama    orang-orang dewasa lainnya
c. Menghubungkan diri sedemikian rupa dengan pasangannya ( dengan suami
atau istri ) sebagai orang pribadi yang utuh
d. Menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan psikologis yang lazim
terjadi pada masa setengah baya
e.    Mencapai dan melaksanakan penampilan yang memuaskan dalam karier,
dan
f.  Menyesuaikan diri dengan perikehidupan (khususnya dalam hal cara
bersikap dan bertindak) orang-orang yang berusia lanjut.      

6
Selain tugas-tugas diatas terdapat juga tugas perkembangan menurut para ahli:  
1. Tugas Perkembangan  Usia Dewasa Madya Menurut Hurlock ( 1968 )
Tahapan dewasa menengah merupakan masa transisi, masa
menyesuaikan   kembali, masa equilibrium-disequilibrium. Masa yang ditakuti karena
mendekati masa tua. Wanita di sini kehilangan kesanggupan reproduksi. Ada yang
menyatakan bahwa masa ini adalah masa bahaya bagi pria dan wanita.
Menurutt Hurlock, tugas-tugas perkembangan bagi setengah baya dapat
digolongkan dalam empat bagian besar, Tugas-tugas yang berhubungan dengan
pemahaman dan penyesuaian terhadap   perubahan-perubahan fisilogis bagi dewasa
madya.
a. Tugas-tugas yang berkaitan dengan perubahan fisik.
Tugas ini meliputi untuk mau melakukan penerimaan akan penyesuaian dengan
berbagai perubahan fisi yang normal terjadi pada usia madya. Penyesuaian diri
terhadap perubahan fisik terasa sulit karena adanya kenyataan bahwa sikap
individu yang kurang menguntungkan semakin diintensifkan lagi oleh perilaku sosial
yang kurang menyenangkan terhadap perubahan normal yang muncul bersama
tahun-tahun selanjutnya. Perubahan fisik yang terpenting, yang terhadapnya orang
berusia madya harus menyesuaikan diri dianaranya. (1) Perubahan dalam
penampila (2) Perubahan dalam kemampuan indra (3)   Perubahan dalam
keberfungsian fisiologi (4)  Perubahan dalam kesehatan 5. Perubahan dalam seksual

b. Tugas-tugas yang berhubungan dengan kehidupan keluarga


Dengan pengutamaan menciptakan hubungan diri dengan suami atau isteri
sebagai pribadi (dalam persahabatan akrab), menyesuaikan diri dengan kehidupan
orangtua yang sudah lanjut usia, dan membantu anak-anak remajanya untuk
menjadi orang dewasa yang bertanggungjawab dan bahagia.
2.   Tugas Perkembangan Dewasa Madya Menurut Erikson
Masa dewasa madya merupakan fase generativitas  (menciptakan) yang
selalu dihadapkan pada adanya stagnasi. Masa ini ditandai dengan adanya perhatian
yang tercurah pada anak-anak, keahlian produktif, keluarga, dan pekerjaan. Sifat

7
mengasuh pada wanita tampak sangat dominan. Pada masa madya ini
adalah kebijaksanaan dan pelepasan.

3.   Tugas Perkembangan Dewasa Madya Menurut Havighurst


Pada masa ini, tugas-tugas yang harus dituntaskan adalah menerima dan
menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologik, pasangan dipandang
sebagai person menolong anak-anak muda menjadi dewasa, mencapai tanggung
jawab sosial dan warga negara secara penuh, mencapai dan mempertahankan
standar hidup ekonomis, dan merealisasikan kesantaian secara sesuai

BAB III

8
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bagi banyak orang, usia dewasa madya adalah suatu masa menurunnya
keterampilan fisik dan semakin besarnya tanggung jawab; suatu periode dimana
orang menjadi semakin sadar akan polaritas muda-tua dan semakin berkurangnya
jumlah waktu yang tersisa dalam kehidupan.pada masa dewasa madya ini
meningkatkan kualitas hidup dengan cara mengisi kegiatan di waktu luang secara
optimal, sehingga pada tahap perkembangan dewasa madya bisa dilalui dengan
baik.Dan kualitas hidup usia dewasa madya akan lebih baik apabila individu tersebut
mampu menjalankan tanggung jawabnya sesuai dengan peran individu tersebut

B. SARAN
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan
ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan
lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami
juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://rudisiswoyo89.blogspot.com/2013/11/pengertian-dewasa-madya.html?m=1 Diakses
pada tanggal 24 Maret 2023

http//Meity.staff.gunadarma.ac.id.dowloads.filess/68481/Usiamadya.pdf Diakses pada


tanggal 24 Maret 2023

10

Anda mungkin juga menyukai