RENTANG KEHIDUPAN
OLEH :
Sonya Beljeur
Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas limpahdan rah
mat Nya sehingga makalah Askep RENTANG KEHIDUPAN DEWASA DAN LANSIA ini
dapat terselesaikan. Askep ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa 1.Makalah
ini disusun berdasarkan beberapa literatur yang kami ambil, selain itu makalah ini kami susun
agar dapat memberikan manfaat untuk pembaca dalam mempelajari Askep RENTANG KEHI
DUPAN DEWASA DAN LANSIA Oleh karena itu, kami sangat mengaharapkan kritik dan s
aran yang membangundari pembaca untuk perbaikan kedepannya. Semoga askep ini dapat be
rmanfaat bagi kita semua.
19 Mei, 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1LatarBelakang.................................................................................................................3
1.2RumusanMasalah............................................................................................................3
1.3TujuanPenulisan..............................................................................................................3
2.1 Defenisi……...................................................................................................................5
2.2 Etiologi………………………….…………………………………………..................5
2.5 Penatalaksanaan…………………………………………………………………….…11
2.6 Patofisiologi…………………………………………………………………………...13
2.7 Pathway………………………………………………………………………………...15
3.1 Pengkajian…………………………………………………………………………….17
3. 2 Diagnosa Keperawatan.................................................................................................19
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan.......................................................................................................................19
4.2 Saran.............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defenisi
Masa dewasa merupakan masa dimana individu telah menyelesaikan pertumbuhannya
baik dalam aspek fisiologis, psikologis maupun sosiologis. .di masa dewasa, orang sudah me
miliki tanggung jawab, telah menyadari arti hidup. sudah memiliki identitas yang jelas dan ke
pribadian yang kuat. Sikap religiusitas orang dewasa memiliki perspektif yang luas berdasark
an nilai-nilai yang dipilihnya. Sikap ini umumnya didasarkan pada pendalaman pemahaman d
an perluasan pemahaman terhadap ajaran agama yang dianutnya. Kestabilan dalam pandanga
n hidup beragama dan perilaku beragama manusia dewasa adalah kemantapan yang dinamis.
mereka memahami sifat ciptaan mereka "Saya hidup dan saya tahu untuk apa".Namun untuk
menuju ke arah kedewasaan beragama juga terdapat beberapa kendala, yaitu orang yang mam
pu menerima rasio akan menghayati dan kemudian mengamalkan ajaran agama dengan baik,
sebaliknya orang yang kurang mampu menerima rasio akan tergantung. lebih lanjut tentang k
omunitas yang ada.
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkemangan pada daur kehidupan manusia.
Berdasarkan defenisi secara umum, seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 6
5 tahun keatas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari tubuh untuk
beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan ses
eorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stress fisiologi. Kegagalan ini
berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan serta
indi vidual Perubahan penampilan fisik sebagian dari proses penuan normal, seperti rambut y
ang mulai memutih, kerut-kerut ketuaan diwajah, berkurangnya ketajaman panca indera, serta
kemunduran daya tahan tubuh, merupakan acaman bagi integritas orang usia lanjut belum lag
i merekaharus berhadapan dengan kehilangankehilangan peran diri, kedudukan sosial,serta pe
rpisahan dengan orangorang yang dicintai semua hal tersebut menuntut kemampuan beradapt
asi yang cukup besar untuk dapat menyikapi secara bijak.
2.2 Etiologi
Faktor-faktor dalam kehidupan dewasa yang akan berpengaruh pada perkembangannya ,
menurut Hurlock (2012: 253) adalah :
1. Kekuatan fisik bagi kebanyakan individu, puncak kekuatan fisik di capai pada usia
pertengahan dua puluhan dan mengalami penurunan lambat laun hingga awal usia 4
0puluhan dengan demikian, secara fisik individu mampu menghadapai dan mengata
si masalah-masalah yang timbul pada periode ini. Kekuatan fisik perlu di jaga keseh
atannya. Sehingga diperlukan kebiasaan hidup sehat untuk memelihara kekuatan fis
ik.
2. Kemampuan motorik
Puncak kemampuan motorik dewasa antara usia duapuluhan dan tiga puluhan. Nam
un, mengalami kecepatan maksimal antara usia dua puluhan dan dua puluh lima, da
n setelah itu kemampuan ini mengalami penurunan sedikit demi sedikit. Selain itu,
dalam belajar menguasai kemampuan keterampilan-keterampilan motoric yang baru,
lebih mudah di lakukan oleh dewaa mudah dari pada mereka yang mendekati usia s
etengah umur. Kemampuan motoric ini, dapat di andalkan dalam situasi-situasi terte
ntu yang tidak dapat di lakukan Ketika masih remaja karena pertumbuhan yang cep
et dan tidak seimbang, sehingga menyebabkan mereka kurang luwes dan kaku.
3. Kemampuan mental
Kemampuan mental yang di perlukan untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pa
da situasi-situasi beru yaitu dengan megingat hal-hal yang dulu pernah di pelajari, p
enalaran analogis dan berpikir kreatif. Kemampuan mental ini mencapai puncaknya
Ketika dalam usia duapuluhan, selanjutnya mengalami penurunan sedikit demi sedi
kit. Akan tetapi, kualitas belajarnya akan sesuatu tidak mengalami penurunan, hany
a tidak dapat secepat dulu. Kemampuan mental ini memiliki kedudukan yang sangat
penting dalam menyesuaikan diri terhadap tugas-tugas perkembangan, dari pada ke
mampuan motoric. Kemampuan mental yang dimaksud seperti penalaran analogi, m
engingat Kembali informasi yang telah di pelajari, dan berpikir secara kreatif dalam
mempelajari dan menyesuaikan diri terhadap keterampilan dan kecakapan sesuai de
ngan tugas perkembangan. Laki-laki maupun Wanita, keduanya memiliki kemampu
an berpikir yang sama dalam memilih teman bergaul sebagai calon pendamping hid
up.
4. Motivasi Remaja yang telah mencapai usia dewasa, berkeinginan kuat untuk diangg
ap
sebagai orang dewasa yang mandiri oleh kelompok sosialnya. Sehingga, hal
ini menjadi motivasi untuk mereka dalam menguasai tugas-tugas
perkembangan yang diperlukan agar dapat dianggap mandiri. Begitupun
sebaliknya, mereka yang tidak memiliki motivasi untuk berkembang menjadi
orang dewasa, maka kecenderungan melakukan pengabaian terhadap tugastugas per
kembangan orang dewasa yang harus dikuasai.
Dilansir dari laman AgingCare, terdapat sejumlah penyebab mengapa kaum lansia mud
ah sekali terjatuh. Berikut di bawah ini adalah beberapa di antaranya:
1. Menolak aktivitas fisik
Banyak orang dewasa menjadi kurang aktif ketika usia mereka bertambah, sehingga ko
ndisi ini memperburuk efek fisik penuaan. Lansia yang mulai malas bergerak biasanya akan
menghindari olahraga, bahkan walaupun hanya melakukan latihan ringan. Padahal jika fisik l
ansia tidak dilatih secara teratur, dapat mengalami penurunan kekuatan otot, massa tulang, hi
ngga kehilangan fleksibilitas, keseimbangan dan koordinasi.
2. Berkurangnya ketajaman penglihatan
Penyakit mata yang berkaitan dengan usia dapat menyulitkan kemampuan penglihatan s
eperti mendeteksi bahaya jatuh, mewaspadai setiap langkah, menghindari genangan air, dan b
erbagai risiko lainnya. Bahkan, jika seorang lansia berada dalam kondisi fisik yang prima, ga
gal melihat rintangan atau perubahan di permukaan tanah, dapat menyebabkan kejatuhan yan
g buruk. Untuk menghindari terjadinya berbagai risiko ini, jangan ragu untuk memakai kaca
mata agar daya penglihatan tetap terbantu. Jika Anda menolak untuk mengikuti rekomendasi
dokter untuk perawatan mata, bukan tak mungkin fungsi mata akan terus menurun dari waktu
ke waktu.
3. Efek obat-obatan
Berbagai macam obat dapat meningkatkan risiko seorang lansia terjatuh. Efek samping
seperti mengantuk, pusing, dan tekanan darah rendah, semuanya dapat menyebabkan kecelak
aan. Obat penenang, antidepresan, antipsikotik, opioid, dan beberapa jenis obat kardiovaskula
r adalah penyebab yang paling sering. Diperkirakan, lebih dari 40 persen lansia mengonsumsi
setidaknya lima obat per minggu. Hal inilah yang kemudian meningkatkan risiko terjatuh aki
bat interaksi obat. Perlu diingat bahwa obat dan suplemen yang dijual bebas juga memiliki ef
ek samping yang kuat dan sinergis.
4. Penyakit kronis
Penyakit seperti Parkinson, Alzheimer, dan artritis menyebabkan kelemahan ekstremita
s, kekuatan cengkeraman yang buruk, gangguan keseimbangan, dan gangguan kognitif. Kese
hatan fisik yang buruk dapat meningkatkan risiko awal seseorang untuk jatuh dan meminimal
kan kemampuan mereka dalam merespons dan memulihkan dirinya dari bahaya, seperti tersa
ndung atau terpeleset. Kerusakan saraf juga dapat menyebabkan mati rasa di bagian kaki, sehi
ngga sangat sulit bagi mereka untuk merasakan bahaya di lingkungan dan berkeliling dengan
aman dan leluasa.
Dari sisi biologi masa dewasa dapat diartikan sebagai suatu periode dalam kehidupan in
dividu yang ditandai dengan pencapaian kematangan tubuh secara optimal dan kesiapan untu
k bereproduksi. Dari sisi psikologis, masa ini dapat diartikan sebagai periode dalamkehidupa
n yang ditandai dengan kematangan yaitu
1. Tanggung jawab
2. Berprilakusesuai norma
3. Memiliki pekerjaan/penghasilan
4. Berpartisipasi dalam masyarakat
a. Dewasa Awal (18/20-40 Tahun)
Merupakan puncak pertumbuhan fisik yang prima sehingga di pandang sebagai usia paling pr
oduktif Masih sering mengalami kegagalan dalam proses mencapai kedewasaan misalnya
(1) sulit mencari kerja
Tidak sedikit orang dewasa masih mengalami kegagalam dalam mencapaitugas2 perkembang
an hal itu dapat terjadi karena,
4. Cacat tubuh
Proporsi penduduk lanjut usia (lansia) yang semakin besar membutuhkan perhatian dan
perlakuan khusus dalam pelaksanaan pembangunan. Usia 60 tahun ke atas merupakan tahap a
khirdari proses penuaan yang memiliki dampak terhadap tiga aspek, yaitu biologis, ekonomi,
dan sosial.Secara biologis, lansia akan mengalami proses penuaan secara terus menerus yang
ditandai denganpenurunan daya tahan fisik dan rentan terhadap serangan penyakit. Secara ek
onomi, umumnya lansialebih dipandang sebagai beban daripada sumber daya. Secara sosial,
kehidupan lansia seringdipersepsikan secara negatif, atau tidak banyak memberikan manfaat
bagi keluarga dan masyarakat.
2.7 Pathway
BAB III
MANAJEMEN KEPERAWARAN
3.1. Pengkajian
1. Identitas
a. Pasien
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SD
6) Pekerjaan : Petani
8) Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Pasien
Pasien mengeluh nyeri pada luka terbuka dijari manis tangan kanan, kukunya lepas, jari mani
s tangan kanan mengalami patah, diakibatkan terlilit tali pengencang sapi, nyeri dirasakan sep
erti
tertusuk-tusuk, nyeri dirasakan dengan skala 6, nyeri dirasakan saat menggerakkan jari manis
tangan kanannya.
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Alasan masuk RS : pasien memiliki luka pada jari manis tangan kanan, terdapat fraktur p
ada jari manis tangan kanan, pasien mengeluhkan nyeri pada tengkuk, pasien mengeluhk
an pusing
b. Riwayat kesehatan pasien : pasien mengatakan jari manis tangan kanannya terlilit tali pe
ngencang sapi, terdapat luka terbuka di jari manis tangan kanannya, kukunya terlepas da
n terdapat fraktur pada jari manis tangan kanannya. Pasien lalu di bawa ke IGD RS dr. S
oejono dan kemudian menjalani rawat inap dibangsal Cempaka. Pada tanggal 2 Juli 2018
pukul 14.00 WIB pasien menjalani operasi.
DS :
P : luka terbuka pada jari manis tangan kanan karena terlilit tali pengencang sapi
Q : tertusuk-tusuk
S:6
DO :
Pasien meringis menahan nyeri saat menggerakan jari manis tangan kanannya
DS :
P : luka bekas operasi pemasangan wayer
Q: tertusuk-tusuk
S:6
DO :
1. Pasien meringis menahan nyeri saat menggerakan jari manis tangan kanannya
2. Terdapat luka post operasi pemasangan wayer pada jari manis tangan kanan pasien
DS :
DO :
a) TD 210/100 mmHg Nadi 90 kali per menit c. Kurang pengetahuan tentang penyakit
berhubungan dengan kurang paparan sumber informasi, ditandai dengan :
DS :
DO :
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkemangan pada daur kehidupan manusia.
Berdasarkan defenisi secara umum, seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya
65 tahun keatas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari tubuh unt
uk beradaptasi dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagala
n seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stress fisiologi.
4.2 Saran
Dari kesimpulan di atas menjelaskan bahwa masa dewasa merupakan masa dimana in
dividu telah menyelesaikan pertumbuhannya baik dalam aspek fisiologis, psikologis maupu
n sosiologis, di masa dewasa, orang sudah memiliki tanggung jawab, dan telah menyadari ar
ti hidup. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahan
kan keseimbangan terhadap kondisi stress fisiologi.
DAFTAR PUSTAKA
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Selasa, 14 September 2021 - 1
5:25 WIB oleh Ni Ketut Candra Puspita dengan judul "Kasus-kasus Viral Lansia yang Diani
aya di Tanah Air". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://nasional.sindonews.com/read/540350/13/kasus-kasus-viral-lansia-yang-dianiaya-di-ta
nah-air-1631606942