MATA KULIAH :
KEPERAWATAN KOMUNITAS
Disusun Oleh
Kelompok 4
Ade Nopriandri 821233001
Ari Warisman 821233012
Deni Setiawan 821233019
Nur Hidayu 821233078
Nur Kumalasari 821233079
Silvia Marjulina 821233094
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang telah diberikannya
sehingga kelompok dapat menuliskan makalah komunitas yang berjudul “Kesehatan Remaja
Wanita dan Pria”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Keperawatan Komunitas
Dalam penyusunan makalah ini kami mendapatkan banyak dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu kelompok mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan yang
telah diberikan untuk menyelesaikan makalah ini.
Meski kami telah berusaha secara maksimal, akan tetapi sebagai manusia biasa kami
meyakini bahwa dalam makalah ini banyak kekuranganya dan masih jauh dari kata
sempurna. Sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari bapak dosen
dan rekan-rekan sekalian.
Besar harapan penulis, makalah ini dapat menajdi inspirasi atau sarana pembantu
masayarakat dalam menghitung normalitas data.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................................1
D. Manfaat..........................................................................................................................................2
E. Metode Penulisan..........................................................................................................................2
F. Ruang Lingkup Penulisan..............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................................................3
A. Konsep Teori.................................................................................................................................3
1. Pengertian Remaja....................................................................................................................3
2. Tumbuh Kembang Remaja.......................................................................................................3
3. Masalah Pada kelompok Remaja.............................................................................................4
4. Masalah Kesehatan Pada Kelompok Remaja Wanita dan Pria................................................5
5. Kehamilan Usia Dini................................................................................................................5
6. Kenakalan Remaja....................................................................................................................8
7. Akibat Kenakalan Remaja........................................................................................................8
8. Peran Perawat Komunitas........................................................................................................9
9. Fungsi dan peran perawat CHN pada kelompok......................................................................9
B. Konsep Asuhan Keperawatan......................................................................................................10
1. Pengkajian..............................................................................................................................10
2. Diagnosa Keperawatan...........................................................................................................12
3. Rencana Keperawatan............................................................................................................13
4. Implementasi..........................................................................................................................16
5. Evaluasi..................................................................................................................................16
BAB III PENUTUP..............................................................................................................................17
A. Kesimpulan..................................................................................................................................17
B. Saran............................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Usia dewasa merupakan suatu periode dalam kehidupan individu yang
C. ditandai dengan pencapain kematangan tubuh secara optimal dan berada di
D. puncak kekuatan, kesehatan, daya tahan dan fungsi sistem indra. Pada masa
E. ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu dewasa awal, dewasa madya dan dewasa
F. lanjut. Pada usia dewasa awal dipandang sebagai usia tersehat dari populasi
G. manusia keseluruhan (healthiest people in population) meskipun banyak yang
H. mengalami sakit namun jarang sampai parah. Pada usia dewasa madya, aspek
I. fisik sudah mulai melemah dan sering mengalami sakit dengan penyakit
J. tertentu yang sebelumnya tidak dialami (seperti hiperkolesterolemia, asam
K. urat, reumatik, diabetes mellitus, hipertensi dan lain-lain). Sedangkan usia
L. dewasa lanjut ditandai dengan semakin melemahnya kemampuan fisik dan
M. psikis (Susilowati, 2016).
Menurut World Health Organization (WHO) (2014) remaja atau dalam istilah asing
yaitu adolescence yang berarti tumbuh kearah kematangan. Remaja adalah seseorang
yang memiliki rentang usia 10- 19 tahun. Remaja adalah masa dimana tanda-tanda
seksual sekunder seseorang sudah berkembang dan mencapai kematangan seksual.
Remaja juga mengalami kematangan secara fisik, psikologis, maupun sosial
Remaja sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan ini pun sering
dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan
yang dilakukannya sering menimbulakan kekuatiran serta perasaan yang tidak
menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja
hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang
sama-sama masih dalam masa menari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan
kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja (Kartono,
2017). Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Disamping halam aal-hal yang
menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja pada waktu yang akhir-akhir ini
dan pembinaan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi peajar dan mahasiswa, kita
melihat pula arus kemrosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian
pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja (Marwan,
2015).
Situasi lingkungan yang dialami dan dirasakan oleh remaja akhir baik
tentang peristiwa kekerasan dalam konflik sosial maupun peristiwa sosial lainnya
sangat berdampak dan mempengaruhi interaksi sosial dan perkembangan sosialnya.
Dampak tersebut terjadi ketika konflik sedang berlangsung maupun sudah mereda.
Remaja akan memasuki usia subur dan reproduktif, mereka akan mengalami
2
perubahan fisik yang merupakan gejala primer dalam pertumbuhan. Hal ini
berdampak pada psikologis kejadian ini ditandai dengan masa pubertas. Hal ini yang
akan menjerumuskan remaja ke pergaulan bebas. Pergaulan bebas adalah salah
satu bentuk perilaku menyimpang yang nantinya akan berdampak buruk bagi kualitas
generasi bangsa Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Bersarkan uraian data diatas maka pada makalah ini akan dibahas bagaimanakah konsep
asuhan keperawatan komunitas pada agregat kesehatan remaja wanita dan pria.
C. Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah untuk dapat memahami tentang :
1. Konsep dasar Kesehatan Remaja Wanita dan pria
2. Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas Remaja Wanita dan pria.
D. Manfaat
Dengan adanya makalah ini mahasiswa diharapkan :
1. Dapat mengetahui konsep dasar remaja
2. Dapat konsep dasar asuhan keperawatan komunitas agregat kesehatan remaja
wanita dan pria.
E. Metode Penulisan
Metode penulisan dalam makalah ini bersifat deskriptif, yaitu menggambarkan teori yang
ada tentang konsep penyakit dan konsep asuhan keperawatan.
A. KONSEP TEORI
1. Pengertian Remaja
Remaja adalah mereka yang mengalami masa transisi (peralihan) dari masa
kanak-kanak menuju masa dewasa, yaitu antara usia 12-13 tahun hingga usia 20-
an, perubahan yang terjadi termasuk drastis pada semua aspek perkembangannya
yaitu meliputi perkembangan fisik, kognitif, kepribadian, dan sosial. (Fatmawaty,
2017)
Remaja merupakan proses seseorang mengalami perkembangan semua aspek
dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Peralihan masa kanak-kanak menjadi
dewasa sering disebut dengan masa pubertas. Masa pubertas merupakan masa
dimana remaja mengalami kematangan seksual dan organ reproduksi yang sudah
mulai berfungsi. Masa pematangan fisik pada remaja wanita ditandai dengan
mulainya haid, sedangkan pada remaja laki-laki ditandai dengan mengalami mimpi
basah (Marwan, 2015)
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi
yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama
dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama
(Riyadi, 2017)
3
4
mencapai identitas diri agar dapat menjadi invidu dewasa yang memiliki
sense of self yang dapat disesuaikan dalam perannya didalam kehidupan
bermasyarakat. Remaja berhasil menyelesaikan tugas perkembangannya, maka
akan mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan dalam melewati masa-masa
berikutnya. Setelah selesai dari tugas perkembangan, remaja biasanya akan percaya
diri dengan kemampuan yang dimiliki mengembangkan kreativitas diri sendiri,
menguasai keadaan lingkungan dimana dia berada sesuai dengan
kebutuhannya. Remaja yang berhasil melewati fase ini sudah dapat dikatakan
bahwa remaja ini dapat mencapai kesejahteraan psikologis yang memiliki jati
diri di dalam hidupnya (Hartati dkk, 2019).
efek samping yang serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi
alat reproduksi yang pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.
6. Kenakalan Remaja
Sifat remaja pada dasarnya meniru apa yang dilihat dan di rasakan oleh mereka
sehingga menimbulkan imitasi terhadap sikap orang lain. Perilaku ini dapat
berdampak pada kejahatan/kenakalan pada anak. Sebagaimana menurut Kartini
Kartono Juvenile Delinquency bahwa perilaku jahat (dursila), atau
kejahatan/kenakalan anak-anak muda; merupakan gejala sakit n(patologis) secar
social pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh stu bentuk pengabdian
social, sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang
(Kartono, 2017).
M. Gold dan J. Petronio mendifinisikan penyimpangan perilaku remaja dalam
arti kenakalan anak adalah tindakan oleh seseorang yang belum dewasa yang
sengaja melanggar hukum dan yang diketahui oleh anak itu sendiri bahwa jika
perbuatanya itu sempat diketahui oleh petugas hukum ia bisa dikenai hukum.
(Kartono, 2017).
c. Case finder
Mengembangkan tanda dan gejala kesehatan yang terjadi pada kelompok remaja,
menggunakan proses diagnostik untuk mengindentifikasi potensial kasus penyakit
dan resiko pada kelompok remaja
d. Case manager
Mengindentifikasi kebutuhan kelompok remaja, merancang rencana keperawatan
untuk memenuhi kebutuhan kelompok remaja, mengawasi pelaksanaan pelayanan
dan mengevaluasi dampak pelayanan.
e. Pendidik
Mengembangkan rencana pendidikan kepada keluarga dengan kelompok remaja
dimasyarakat dan diinstasi formal, memberikan pendidikan kesehatan sesuai
kebutuhan, mengevaluasi dampak pendidikan kesehatan.
f. Konselor
Membantu kelompok remaja mengindentifikasi masalah dan solusi alternatif serta
membantu mengevaluasi efek solusi dan pemecahan masalah.
11
g. Peneliti
Merancang riset terkait kelompok remaja, mengimplikasikan hasil riset pada
kelompok remaja.
h. Care Giver
Mengkaji status kesehatan komunitas kelompok, menetapkan diagnose
keperawatan, merencanakan intervensi keperawatan dan melaksanakan rencana
tindakan serta mengevaluasi hasil intervensi.
i. Pembela
Memperoleh fakta terkait situasi yang dihadapi kelompok, menentukan
kebutuhan advokasi, menyampaikan kasus kelompok remaja terhadap
pengambilan keputusan, mempersiapkan kelompok untuk mandiri.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan merupakan kesimpulan yang ditarik dari data yang
dikumpulkan. Diagnosa ini berfungsi sebagai alat untuk menggambarkan masalah
komunitas yang dapat di tangani oleh perawat. Diagnosa keperawatan adalah
penilaian klinik mengenai respons individu, keluarga, dan komunitas terhadap
permasalahan kesehatan atau proses kehidupan yang aktual dan potensial. Diagnosa
ini memberikan dasar untuk pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil
yang merupakan tanggungjawab perawat. Diagnosa keperawatan komunitas
merupakan hasil dari analisis data sari hasil pengkajian komunitas, yang dimana
diagnosisnya diangkat berdasarkan masalah-masalah pada komunitas (SDKI, 2017).
Diagnosa keperawatan komunitas yang mungkin muncul adalah :
a. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif
13
13
No Diagnosis Luaran Intervensi
Objektif
1. Kurang menunjukkan perilaku
adaptif terhadap perubahan
lingkungan
2. Kurang menunjukkan pemahaman
tentang perilaku sehat
3. Tidak mampu menjalankan perilaku
sehat
Gejala dan tanda minor :
Subjektif
Tidak ada
Objektif :
1. Memiliki riwayat perilaku mencari
bantuan kesehatan yang kurang
2. Kurang menunjukkan minat untk
meningkatkan perilaku sehat
3. Tidak memiliki sistem pendukung
(support system)
Kondisi klinis :
1. Kondisi kronis (mis. sklerosis
multipel, arthtritis, nyeri kronis)
2. Cedera otak
3. Stroke
4. Paralisis
5. Cedera medula spinalis
6. Laringektomi
7. Demensia
8. Penyakit alzheimer
9. Keterlambatan perkembangan.
(PPNI, 2017)
2 Defisit Pengetahuan Komunitas Tingkat pengetahuan (L.12111) Edukasi Kesehatan (I.12383)
14
No Diagnosis Luaran Intervensi
(D.0111) Setelah dilakukan tindakan Observasi:
Kategori : Perilaku keperawatan 3x pertemuan Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
Subkategori : Penyuluhan dan diharapkan tingkat pengetahuan informasi
Pembelajaran komunitas meningkat dengan Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan
Definisi : Ketiadaan atau kurangnya Kriteria Hasil menurunkan motivasi perilaku perilaku hidup bersih
informasi kognitif yang berkaitan dengan 1. Perilaku sesuai anjuran dan sehat
topik tertentu meningkat Terapeutik:
Penyebab : 2. Verbalisasi minat dalam belajar Sediaakan materi dan media pendidikan kesehatan
1. Keterbatasan kognitif meningkat Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
2. Gangguan fungsi kognitif
3. Kemampuan menjelaskan Berikan kesempatan untuk bertanya
3. Kekeliruan mengikuti anjuran
4. Kurang terpapar informasi
pengetahuan tentang suatu topik Edukasi
5. Kurang minat dalam belajar meningkat Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi
6. Kurang mampu mengingat 4. Kemampuan menggambarkan kesehatan
7. Ketidaktahuan menemukan sumber pengalaman sebelumnya yang Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
informasi sesuai dengan topik meningkat Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
Gejala dan tanda mayor : 5. Perilaku sesuai dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Subjektif : pengetahuan meningkat (PPNI, 2018)
1. Menanyakan masalah yang dihadapi 6. Pertanyaan tentang masalah
Objektif : yang dihadapi menurun
1. Menunjukkan perilaku tidak sesuai 7. Persepsi yang keliru terhadap
anjuran
masalah menurun
2. Menunjukkan perspsi yang keliru
8. Menjalani pemeriksaan yang
terhadap masalah
Gejala dan tanda minor : tidak tepat menurun
Subjektif 9. Perilaku membaik
Tidak ada (PPNI, 2019)
Objektif :
1. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
2. Menunjukkan perilaku berlebihan (miss
apatis, bermusuhan, agitasi, histeria)
Kondisi klinis
1. Kondisi klinis yang baru dihadapi oleh
15
No Diagnosis Luaran Intervensi
klien
2. Penyakit akut
3. Penyakit kronis
(PPNI, 2017)
3 Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110) Status Kesehatan Komunitas Pengembangan kesehatan masyarakat (I.14548)
Kategori : Perilaku (L.12109) Observasi:
Subkategori : Penyuluh dan Setelah dilakukan tindakan Identifikasi masalah atau isu kesehatan dan prioritasnya
Pembelajaran keperawatan 3x pertemuan Identifikasi potensi atau asset dalam masyarakat terkait
Definisi : Terdapat masalah kesehatan kesehatan komunitas meningkat isu yang dihadapi
atau faktor resiko yang dapat Dengan kriteria hasil : Identifikasi kekuatan dan patner dalam pengembangan
mengganggu kesejahteraan pada suatu 1. Ketersediaan program promisi kesehatan
kelompok kesehatan meningkat Identifikasi pemimpin/tokoh dalam masyarakat
Penyebab : 2. Ketersediaan program proteksi Terapeutik:
1. Hambatan akses ke pemberi pelayanan kesehatan meningkat Berikan kesempatan kepada setiap anggota masyarakat
kesehatan 3. Partisipasi dalam program
untuk berpartisipasi sesuai asset yang dimiliki
2. Keterbatasan sumber daya kesehatan komunitas meningkat
Libatkan anggota masyarakat untyuk meningktakna
3. Program tidak memiliki anggaran yang 4. Keikutsertaan asuransi/ jaminan
kesehatan meningkat kesadaran terhadap isu dan masalah kesehatan yang
cukup
5. Kepatuhan terhadap standar dihadapi
4. Program tidak atau kurang didukung
kesehatan lingkungan meningkat Libatkan masyarakat dalam musyawarah untuk
komunitas
5. Komunitas kurang puas dengan program 6. Sistem surveiens kesehatan mendefinisikan isu kesehatan dan mengembangkan
yang dijalankan meningkat rencana kerja
6. Program tidak memiliki rencana 7. Pemantauan standar kesehatan Libatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan
evaluasi yang optimal komunitas meningkat implementasi serta revisinya
7. Program tidak memiliki data hasil yang 8. Angka mortalitas menurun Libatkan anhgota masyarakat dalam mengembangkan
memadai 9. Angka morbiditas menurun jaringan kesehatan
8. Program tidak mengatasi seluruh 10. Angka gangguan kesehatan mental
Pertahankan komunikasi yang terbuka dengan anggota
masalah kesehatan komunitas menurun
11. Prevalensi penyakit menurun
masyarakat dan pihak-pihak yang terlibat
Gejala dan tanda mayor : Perkuat komunikasi anatara individu dan kelompok
Subjektif 12. Angka penyalahgunaan zat
menurun untuyk bermusyawarah terkait daya tarik yang sama
Tidak ada
13. Angka penyalahgunaan alkohol Fasilitasi struktur organisasi untuk meningkatkan
Objektif
1. Terjadi masalah kesehatan yang dialami menurun kemampuan berkomunikasi dan bernegoisasi
16
No Diagnosis Luaran Intervensi
komunitas 14. Angka kebiasaan merokok Kembangkan strategi dalam manajemen konflik
2. Terdapat faktor risiko fisiologis dan/ menurun Persatuka anggota masyarakat dengan cita-cita
atau psikologis yang menyebabkan 15. Angka pennyakit menular seksual komunitas yang sama
anggota komunitas menjalani perawatan menurun Bangun komitmen antar anggota masyarakat
Gejala dan tanda minor : 16. Angka kelahiran preterm menurun
kembangkan mekanisme keterlibatan tatanan local,
Subjektif : 17. Angka berat badan lahir rendah
Tidak ada menurun
regional bahkan nasional terkait isu kesehatan
Objektif : 18. Angka kejadian cedera menurun komunitas.
1. Tidak tersedia program untuk 19. Angka kriminalitas menurun (PPNI, 2018)
meningkatkan kesejahteraan bagi (PPNI, 2019)
komunitas
2. Tidak tersedia program untuk mencegah
masalah kesehatan
3. Tidak tersedia program untuk
mengurangi masalah kesehatan
komunitas
4. Tidak tersedia program untuk mengatasi
masalah kesehatan komunitas
Kondisi klinis terkait
1. HIV/ AIDS
2. Penyalahgunaan zat
3. Penyakit menular seksual
4. Kehamilan diluar nikah
5. Gizi buruk
6. Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)
7. Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS)
(PPNI, 2017)
4 Perilaku Kesehatan Cenderung Perilaku Kesehatan (L.12107) Promosi perilaku upaya kesehatan (I.12472)
Berisiko (D.0099) Setelah dilakukan tindakan Observasi:
Kategori : Psikologis keperawatan 3x pertemuan Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat
Subkategori : Integritas Ego diharapkan perilaku kesehatan digunakan
17
No Diagnosis Luaran Intervensi
Definisi : Hambatan kemampuan membaik Terapeutik:
dalam mengubah gaya hidup/perilaku Kriteria hasil : Berikan lingkungan yang mendukung kesehatan
untuk memperbaiki status kesehatan 1. Penerimaan terhadap perubahan Orientasi pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan
Penyebab : status kesehatan meningkat Edukasi
1. Kurang terpapar informasi 2. Kemampuan melakukan Anjurkan melakukan PHBS sekolah
2. Ketidakadekuatan dukungan sosial tindakan pencegahan masalah (PPNI, 2018)
3. Self efficacy yang rendah kesehatan meningkat
4. Status sosio-ekonomi rendah 3. Kemampuan peningkatan
5. Stressor berlebihan kesehatan meningkat
6. Sikap negatif terhadap pelayanan 4. Pencapaian pengendalian
kesehatan kesehatan meningkat
7. Pemilihan gaya hidup tidak sehat (PPNI, 2019)
(mis. merokok, konsumsi alkohol
berlebihan)
Gejala dan tanda mayor
Subjektif
Tidak ada
Objektif
1. Menunjukkan penolakan terhadap
perubahan status kesehatan
2. Gagal melakukan tindakan
pencegahan masalah kesehatan
3. Menunjukkan upaya penginkatan
status kesehatan yang minimal
Gejala dan tanda minor :
Subjektif
Tidak ada
Objektif :
1. Gagal mencapai pengendalian yang
optimal
Kondisi klinis terkait :
18
No Diagnosis Luaran Intervensi
1. Kondisi baru terdiagnosis penyakit
2. Kondisi perubahan gaya hidup baru
akibat penyakit
3. Tumor otak
4. Penyalahgunaan zat
5. Gangguan kepribadian dan psikotik
6. Depresi/ psikosis pasca persalinan
(PPNI, 2017)
19
16
4. Implementasi
Tindakan perawat adalah upaya perawat untuk membantu kepentingan klien,
keluarga, dan komunitas dengan tujuan untuk meningkatkan kondisi fisik, emosional,
psikososial, serta budaya dan lingkungan, tempat mereka mencari bantuan. Tindakan
keperawatan adalah implementasi/pelaksanaan dari rencana tindakan untuk mencapai
tujuan yang spesifik.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahapan terakhir dari proses keperawatan keluarga. Evaluasi
bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunitas dalam mencapai tujuan. Dalam
evaluasi terdapat 2 jenis pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga sebagai berikut:
a. Evaluasi Formatif
Evaluasi yang dilakukan sesaat setelah pelaksanaan tindakan keperawatan.
penulisannya lebih dikenal dengan menggunakan format SOAP.
S : Ungkapan perasaan atau keluhan yang dikeluhkan secara subjektif oleh keluarga
setelah diberikan implementasi keperawatan.
O: Keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat menggunakan
pengamatan yang objektif.
A: Analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif.
P: Perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis
b. Evaluasi Sumatif
Evaluasi akhir apabila waktu perawatan sudah sesuai dengan perencanaan. Bila
terdapat ketidaksesuaian dalam hasil yang dicapai, keseluruhan proses mulai dari
pengkajian sampai dengan tindakan perlu ditinjau kembali. Ada beberapa metode
yang perlu dilaksanakan dalam melakukan evaluasi diantaranya adalah observasi
langsung, wawancara, memeriksa laporan dan latihan stimulasi (Dion & Yasinta,
2015).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Remaja merupakan proses seseorang mengalami perkembangan semua aspek dari
masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Peralihan masa kanak-kanak menjadi dewasa
sering disebut dengan masa pubertas. Masa pubertas merupakan masa dimana remaja
mengalami kematangan seksual dan organ reproduksi yang sudah mulai berfungsi. Masa
pematangan fisik pada remaja wanita ditandai dengan mulainya haid, sedangkan pada
remaja laki-laki ditandai dengan mengalami mimpi basah
Terdapat beberapa masalah kesehatan yang lazim terjadi pada remaja seperti
gangguan keseimbangan gizi, penyalahgunaan napza, IMS dan HIV/AIDS, Kehamilan
Dini, Kecelakaan, Kekerasan pada perempuan bahkan gangguan kesehatan mental pada
remaja. Asuhan keperawatan komunitas pada agregat kesehatan remaja wanita dan pria
meliputi lima tahapan asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan keperawatan, implementasi dan evaluasi. Diagnosa
keperawatan yang mungkin muncul pada komunitas agregat kesehatan wanita dan pria :
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif, Defisit pengetahuan komunitas, Defisit kesehatan
komunitas, Perilaku kesehatan cenderung beresiko
B. Saran
Diharapkan dengan makalah ini dapat menambah referensi dalam masalah
komunitas agregat kesehatan remaja pria wanita. Namun didalam penyusunan makalah
ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan. Sehingga penulis
menyarankan kepada pembaca agar dapat memahami lebih lanjut tentang konsep dan
asuhan keperawatan komunitas agregat kesehatan pria wanita dengan mencari referensi
dan literatur dari sumber yang berbeda. Dan kami sangat terbuka apabila ada saran dan
masukan yang sifatnya membangun untuk penulisan makalah ini agar lebih berguna bagi
orang lain
17
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, A. R., & Hartati, S. (2019). Pembelian Impulsif pada Remaja Akhir Ditinjau dari
Kontrol Diri. Gadjah Mada Journal of Psychology, 3(3), 123–130. doi:
10.22146/gamajop.44103
Cahirani, Reni. (2015). Kegiatan Belajat 3 Asuhan Keperawtan Apada Kelompok Khusu
Remaja. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Progrma Studi
Keperawatan. Kementerian Republik Indonesia dan Australia Indonesia for Health
Systems Strengthening (AIPHSS).
Mubarak dan Riyadi , 2017. Buku Ajar Keperawatan komunitas 2. Jakarta : CV Sagung
Seto
Rohan, H.H dan Siyoto, S., 2013. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Nuha
Medika
Setiawan, Marwan, 2015, Karakteristik Kriminalitas Anak & Remaja Dalam Perspektif
Pendidikan, Juvenile Delinquency, Narkotika, Hukum, Hak Anak, Agama, dan Moral,
Bogor: Ghalia Indonesia.
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik
Edisi 1. Dewan Pengurus Pusat PPNI.
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan Edisi 1 Cetakan II.
Papri, F. S., Zubaida, K., Sarwat, A. dan Marsheda, B. P., 2016. Adolescent Pregnancy :
Risk Factors , Outcome and Prevention. Chattagram maa-oshishu hospital medical
college journal, 15(1), hal. 53–56.
Yusuf, S. (2016). Psychology of Child and Adolescent Development. Bandung: PT. Teen
Rosdakarya.