Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA

DOSEN PENGAMPU: ABDUL KARIM, M.Pd.I

DISUSUN OLEH KELOMPOKK 8:

EVVAN FAHMADIYAH DINI MAULIDAN 211101050011

QURIANA FIRDA WAKHIDA 212101050011

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER

PROGRAM STUDI PIAUD

2023/2024

i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum W.W

Puji syukur atas kehadirat allah SWT atas limpahan rahmat dan
pertolongannya, sehingga kita masih bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya.
Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda habibullah
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan lurus berupa ajaran-
ajaran agama yang sempurna dengan bahasa yang sangat indah.

Penulis disini akhirnya merasa bersyukur karena telah menyelesaikan


makalah yang kami beri judul “Pertumbuhan Dan Perkembangan Remaja” sebagai
tugas mata kuliah perkembangan peserta didik.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada anggota kelompok yang


telah membantu dan berpartisipasi hingga terselesaikannya makalah ini. Dan
penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan, maka kritik
dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami dilain
waktu.

Jember, 29 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2

1.3 Tujuan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan Remaja...................................3

2.2 Tugas-Tugas Perkembangan Remaja.............................................................4

2.3 Hukum-Hukum Pertumbuhan Dan Perkembangan Remaja...........................6

2.4 Jenis-Jenis Kebutuhan Dan Pemenuhannya, Dan Kebutuhan Remaja...........7

2.5 Masalah Dan Konsekuensinya Pada Remaja.................................................8

BAB III PENUTUP...............................................................................................11

3.1 Kesimpulan...................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sekolompok penduduk yang berusia 10-19 tahun disebut dengan remaja.
Selama masa remaja, pertumbuhan dan perkembangannya terbagi dalam tiga
tahap, yakni remaja awal (usia 10-14 tahun), remaja pertengahan (usia 14-17
tahun), dan remaja akhir (usia 17-19 tahun). Para remaja ini ada yang berada pada
lingkungan sekolah (berbasis sekolah) dan pada lingkungan masyarakat (berbasis
masyarakat). Apabila kita membahas tentang remaja, banyak sekali hal yang
menarik, antara lain: populasi dari remaja berkisar 18,3% dari total penduduk (>
43 juta). Banyak sekali keunikan yang terjadi dalam fase pertumbuhan dan
perkembangannya, karena mereka memasuki masa yang penuh dengan strorm dan
stress, yakni masa pubertas.

Di zaman sekarang, para remaja menghadapi berbagai tuntutan dan harapan,


juga bahaya dan godaan, yang sepertinya lebih banyak dan lebih kompleks
daripada remaja pada zaman dahulu. Apabila remaja tidak banyak memperoleh
dukungan dari keluarga maupun sosialnya maka akan mengakibatkan mereka
tidak dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang kompoten. Negara tercinta kita
indonesia, saat ini banyak terjadi pada remaja yang mengalami berbagai masalah
pada dirinya, seperti mengalami kemunduran secara moral, budi pekertinya
hingga emosi. Dapat dilihat dari berbagai kasus akhir-akhir ini, antara lain
pergaulan bebas yang semakin meningkat, gaya hidup yang mengikuti kebarat-
baratan, narkoba, dan kasus depresif seperti percobaan bunuh diri dan lain
sebagainya. Beberapa data mengemukakan bahwa dari 2,4 juta perempuan yang
melakukan aborsi, 700-800 ribu adalah remaja, dari 1283 kasus HIV/AIDS,
diperkirakan 52.000 yang terinfeksi, 70% nya adalah remaja. Maka kita sebagai
pendidik, orang tua wajib selalu mengawasi dan membing remaja, serta kita perlu
memahami dan menyediakan segala sesuatu yang diperlukan oleh para remaja

1
tersebut. Oleh karena itu, penulis akan membahas hal-hal yang perlu diperhatikan
oleh pendidik, maupun orang tua tentang remaja ini.

1.2 Rumusan Masalah


Untuk memudahkan pembahasannya maka akan dibahas sub masalah sesuai
dengan latar belakang diatas sebagai berikut:

1. Bagaimana pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan remaja?


2. Apa saja tugas-tugas perkembangan remaja?
3. Apa saja hukum-hukum dari pertumbuhan dan perkembangan remaja?
4. Apa saja jenis-jenis kebutuhan dan pemenuhannya serta apa kebutuhan
yang diperlukan oleh remaja?
5. Apa saja masalah hingga konsekuensinya pada remaja?.

1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan:

1. Mengetahui pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan remaja


2. Mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja
3. Mengetahui hukum-hukum dari pertumbuhan dan perkembangan remaja
4. Mengetahui jenis-jenis kebutuhan dan pemenuhannya serta apa kebutuhan
yang diperlukan oleh remaja
5. Mengetahui masalah hingga konsekuensinya pada remaja.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan Remaja


Pada umumnya pertumbuhan erat kaitannya dengan suatu perubahan yang
sifatnya kuantitatif dalam bentuk jumlah, besar, dan luas yang bersifat konkrit dan
biasanya mengacu pada ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah sebuah
proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal dalam
rentang waktu tertentu. Dari hasil pertumbuhan ini menghasilkan bertambahnya
ukuran kuantitatif dari fisik, seperti tinggi dan berat badan, kekuatan atau
proporsi. Jadi, kesimpulannya pertumbuhan adalah sebuah proses perubahan dan
kematangan pada fisik yang melibatkan perubahan ukuran atau perbandingan.1

Perkembangan ialah bertambahnya kemampuan (skill) didalam struktur dan


fungsi tubuh yang lebih kuat dalam model yang teratur dan dapat dikatakan
sebagai hasil dari proses pematangan. Perkembangan ini berkaitan dengan adanya
proses pembelahan dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan system
organ yang berkembang sedemikian rupa hingga masing-masing bisa memenuhi
fungsi-fungsinya. Berkembang adalah salah satu dari perubahan organisme
menuju ke arah dewasa dan tidak dapat diukur dengan alat ukur serta bersifat
kualitatif.2

Dalam pertumbuhan dan perkembangan remaja pasti mengalami perubahan


dari segi bentuk, badan, sikap, serta cara berfikir dan bertindak. Remaja tidak lagi
dikatakan sebagai anak-anak, namun mereka masih belum bisa dikatakan sebagai
manusia dewasa yang telah memiliki kematangan pada pola pikirnya. Dimasa
remaja ini sering terjadi perubahan pada tingkah laku dan pola pikirnya. Pada

1
Shilphy A. Octavia, Motivasi Belajar Dalam Perkembangan Remaja (Yogyakarta: CV. Budi
Utama, 2012), 2
2
Maryam B. Gainau, Perkembangan Remaja Dan Problematikanya (Yogyakarta: PT. Kanisius,
2015), 1-2

3
periode inilah sering kita jumpai pada remaja suatu tindakan mengejutkan, emosi
yang menggebu-gebu.3

2.2 Tugas-Tugas Perkembangan Remaja


Masa kini adalah masa peralihan yang dapat di arahkan pada perkembangan
dewasa yang sehat. Identitas merupakan pengorganisasiankeinginan, kemampuan,
keyakinana, dan pengalaman individu menjadi citra diri yang koheren(konsisten).

Proses perkembangan normal selama pubertas berlangsung sekitar 11 tahun,


mulai usia 12-21 untuk wanita dan 13-22 untuk pria. Periode masa perkembangan
pubertas yang berkepanjangan ini di kenal sebagai masa-masa yang penuh
masalah, tidak hanya untuk pemuda itu sendiri dan untuk rakyat orang tua, guru
dan masyarakat sekitar dan tidak jarang apparat penegak hukum juga di buat resah
dengan RUU tersebut, perilaku yang di anggap menyimpang.

Menurut Havighusrt Tugas perkembangan adalah tugas yang terjadi pada


periode tertentu dari siklus hidup individu, yang jika berhasil di selesaikan,
membawa kebahagiaan dan kesuksesan pada tugas berikutnya, sedangkan
kegagalan membawa ketidak bahagiaan pada individu yang bersangkutan,
meneybabkan pengucilam sosial dan kesulitan dalam menyelesaikan tugas
berikutnya. Menurut Havighurts bahwa tugas perkembangan remaja adalah
sebagai beerikut:

1) pembinaan aspek biologis


2) penerimaan peran orang dewasa karena pengaruh adat masyarakat sendiri.
3) memperoleh kebebasan mental dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
4) mendapatkan perspektif sendiri tentang hidup kita.4

Adapun tugas perkembangan menurut havigrusth sebagai berikut:5

3
Shilphy A. Octavia, 3
4
Miftahul Jannah, “Remaja Dan Tugas-Tugas Perkembangannya Dalam Islam, ”Jurnal Psiko
islamedia, No 1(April 2016), 253.
5
Kayyis Fithri Ajhuri, Psikologi Perkembangan Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan
(Yogyakarta: Penebar Media Pustaka, 2019), 70-72.

4
1. Mendapatkan relasi lebih luas bersama teman sebaya, inti dari tugas ini
adalah belajarlah untuk melihat realitas perempuan sebagai anak
perempuan dan laki-laki berkembang seperti anak laki-laki matang di
antara orang dewasa lain, belajar bekerja dengan orang lain mencapai
tujuan Bersama dan belajar mempimpin orang lain tanpa mendominasi
orang lain.
2. Mendapatkan karakter social sebagai laki-laki atau perempuan.
3. rangkullah ruang fisik dan gunakan secara efektif. Tujuan dari tugas
tersebut adalah membuat remajaj merasa bangga atau toleran terhadap
struktur tubuhnya, menggunakan dan memelihara struktur fisiknya secara
efektif dan merasa puas dengan tubuhnya.
4. Memperoleh kemandirian emosional dari orang tua, orang dewasa lainnya.
Tugas ini mempunyai tujuan yaitu singkirkan sikap dan perilaku ke kanak-
kanakan atau ketergantungan pada orang tua, kembangkan cinta kasih
pada orang tua, tidak bergantung kepada mereka dan memperluas sikap
menhgargai orang lain tanpa bergantung padanya.
5. mendapatkan kemandirian ekonomi, bertujuan supaya remaja bisa
membangun suatu kehidupan.
6. menentukan dan mempersiapkankarir atau pekerjaan. Tujuannya untuk
menentukan suatu pekerjaan yang sinkron menggunakan kemampuannya
serta mempersiapkan diri mempunyai pengetahuan serta keterampilan buat
memasuki pekerjaannya.
7. merencanakan pernikahan serta hidup berkeluarga, tujuan dari tugas ini
yaitu buat menyebarkan perilaku positif terhadap pernikahan, hidup
keluarga serta memiliki anak serta memperoleh pengetahuan yang
sempurna tentang pengelolaan keluarga dan pemeliharaan anak.
8. pencapaian perilaku serta bertanggung jawab, bereaksi secara sosial.
Tugas ini bertujuan untuk ikut serta sebagai orang dewasa tanggung jawab
sebagai masyarakat dan mempertimbangkan nilai-nilai sosial dalam
perilaku sendiri.

5
2.3 Hukum-Hukum Pertumbuhan Dan Perkembangan Remaja
Sebuah konsep yang biasanya bersifat deduktif, serta menunjukkan adanya
korelasi (hubungan) yang setabil dan dapat di prediksi antara variabel-variabel
yang empiric, biasanya hal seperti itu di sebut sebagai aturan pertumbuhan dan
perkembangan. Terdapat beberapa hukum-hukum pertumbuhan dan
perkembangan sebagai berikut:

1. Hukum Cephalocaudal
Metode ini cocok untuk pertumbuhan fisik yang menunjukkan awal
perkembangan fisik dari kepala sampai kaki. Bagian kepala tumbuh lebih
awal dari pada bagian yang lainnya. Hal seperti ini sudah terlihat pada
pertumbuhan pra-kelahiran yaitu pada janin, dapat juga di lihat bahwa bayi
dapat di gunakan mulut dan mata lebih cepat dari anggota badan yang lain.
2. Hukum Proximodistal
Ini merupakan hukum yang berlaku untuk peryumbuhan fisik serta
berdasarkan hukum ini, pertumbuhan fisik berpusat di sumbu dan
mengarah ke tepi. Alat- alat tubuh yang berada pada pusat seperti hati,
organ pencernaan dan jantung, mulai bekerja dan berperan lebih dulu dari
pda tubuh yang ada di tepi. Sebagai seorang anak, misalnya dapat
melanjutkan hidup mereka jika mereka memiliki penyakit bahkan jumlah
kecil ke jantung atau ginjal bisa berakibat fatal.
3. Hukum Tempo Dan Ritme Atau Irama Perkembangan
Tahap perkembangannya bertahap berturut-turut dan dengan kecepatan
pengembangan relative tetap dan dapat di terapkan secara umum. Semakin
lambat periode pengembangan di bandingkan dengan standar yang di
terima secara umum, semakin terlihat tanda-tanda gangguan pada
perkembangan. Cepat atau lambat melalui periode perkembangan, sebagai
sifat yang bertahan sepanjang hidup. Ritme perkembangan akan semakin
jelas muncul saat kematangan fungsi(masa peka). Contohnya terdapat anak
belajar banyak sekali kata- istilah melebihi teman se usianya, namun pada
minggu berikutnya tidak Nampak adanya tambahan istilah itu.

6
4. Hukum Masa Peka
Bekerja sama eksklusif dengan irama serta tempo perkembangan
merupakan masa peka yang di perkenalkan pada global Pendidikan oleh
mario Montessori(seseorang pendidik wanita warga italia). Menurutnya
masa peka merupakan masa pertumbuhan waktu suatu fungsi jiwa praktis
sekali di pengaruhi serta di kembangkan.

2.4 Jenis-Jenis Kebutuhan Dan Pemenuhannya, Dan Kebutuhan Remaja


Masa remaja adalah masa pergantian dari masa kanak-kanak menuju ke masa
dewasa. Faktanya remaja melakukan berbagai pendekatan untuk menemukan jati
diri mereka agar ia dapat mengaktualisasikan dirinya dengan baik. Jenis-jenis
kebutuhan remaja dapat dikategorikan menjadi beberapa kelompok kebutuhan,
sebagai berikut:

1. Kebutuhan organik, seperti makan, minum, bernapas, dan seks


2. Kebutuhan emosional, seperti kebutuhan untuk mendapatkan simpati dan
pengakuan pihak lain
3. Kebutuhan berprestasi atau need for achievement (biasa dikenal dengan
n’Ach), dan berkembang karena didorong untuk mengembangkan potensi
yang dimiliki dan menunjukkan kemampuan psikofisis
4. Kebutuhan untuk mempertahankan diri.

Pertumbuhan fisik dan perkembangan sosial-psikologis pada masa remaja


dapat diartikan sebagai kelanjutan dari penyempurna proses pertumbuhan dan
perkembangan sebelumnya. Tingkat kematangan fungsi seksual remaja biasanya
ditandai dengan munculnya tanda-tanda kelamin sekundernya. Kebutuhan fisik
dan kebutuhan sosial psikologis lebih berpengaruh dalam kebutuhan pertumbuhan
dan perkembangan remaja. Oleh karena itu, sangat sulit dilakukan secara tegas
terhadap pembagian yang memisahkan kebutuhan atas dasar kebutuhan fisik dan
psikologis. Seperti contoh, makan adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan fisik.
Namun, di masa remaja ini sering melakukan makan bersama dengan orang
tertentu (orang lain), makan yang mengikuti aturan atau norma yang sedang

7
berjalan didalam budaya masyarakat merupakan kebutuhan yang bukan hanya
dikelompokkan sebagai kebutuhan fisik semata.

Selain itu, remaja sangat membutuhkan pengakuan atas kemampuannya, yang


disebut dengan penghargaan. Ia membutuhkan sebuah penghargaan dan
pengakuan dimana ia telah mampu berdiri sendiri, mampu melaksanakan tugas-
tugas seperti yang dilakukan oleh orang dewasa, serta ia mampu bertanggung
jawab atas sikap dan perbuatan yang telah dikerjakannya. Didalam faktor sosial-
psikologis terdapat tiga potensi yang dimiliki manusia, yaitu pikir, rasa, dan
kehendak. Ketiga hal tersebutlah yang mendorong adanya berbagai kebutuhan.
Dikehiduan masyarakat, remaja tentu saja telah memahami dan berupaya
mengikuti aturan-aturan tersebut.

Di kehidupan pada dunia modern, kebutuhan pokok bukan lagi menjadi


fikiran utama manusia. Dunia modern ini pemikiran manusia semakin
berkembang luas yang mengakibatkan kebutuhan pokoknya semakin berkembang.
Contohnya seperti pendidikan dan hiburan, hal tersebut telah menjadi kebutuhan
hidup yang mendesak, hingga menjadi daftar kebutuhan pokok. Suatu
kebahagiaan yang dicapai oleh remaja dapat menjauhkannya dari penyimpangan-
penyimpangan sosial, dan tidak terstempel sebagai remaja bermasalah. Begitupun
sebaliknya, apabila kebahagiaan tersebut tidak tercapai oleh seorang remaja, maka
dikhawatirkan akan terjadi penyimpangan sosial.6

2.5 Masalah Dan Konsekuensinya Pada Remaja


Masalah-masalah yang ditimbulkan oleh remaja serta konsekuensinya sebagai
berikut:

1. mengubah sikap dan perilaku ke kanak-kanak an menajdi sikap dewasa


tidak bisa di capai dengan mudah, baik remaja pria maupun wanita.
Kegagalan untuk mengatasi ketidak puasan ini dapat menyebabkan
penurunan harga diri, dampak selanjutnya adalah remaja menjadi keras

6
Dr. Pupu Saeful Rahmat, M.Pd., Perkembangan Peserta Didik (Jakarta Timur: PT. Bumi Aksara,
2018), 94-95

8
serta proaktif, begitu pula sebaliknya menjadi tidak percaya diri, pendiam
atau kurang percaya diri.
2. Remaja seringkali sulit menerima perubahan pada tubuhnya dan hanya
Sebagian kecil yang senang dengan tub8uhnya, proporsi tubuh yang tidak
sesuai sering membuat mereka kesal karena kesulitan mendapatkan
pakaian yang tepat. Itu terjadi dalam Tindakan atau perilaku yang tidak
pantas.
3. Perkembangan fungsi seksual pada saat ini dapat menimbulkan kerancuan
dalam pemahaman remaja tentang fungsi seksual, sehingga sering terjadi
perilaku yang tidak tepat dan perilaku yang melanggar norma. Remaja
laki-laki berperilaku melanggar norma, sedangkan remaja perempuan
berperilaku terisolasi atau jauh dari teman sebaya sesama jenis.
Konsekuensi yang mereka derita seringkali merupakan bentuk pelarian
dari pelanggaran norma moral dan sosial misalnya homoseksual
menjalankan kehidupan hitam atau pelacur dan lain-lain.
4. Setelah memasuki kehidupan sosial remaja yang terlalu mengharapkan
kemandirian berpikir bahwa mereka memiliki kemampuan untuk
mengatasi masalah dalam kehidupan, Sebagian besar akan menghadapi
masalah, terutama masalah pengaturan emosi seperti perilaku agresif.
5. Harapan untuk dapat hidup mandiri secara sosial dan ekonomi akan
relevan dengan berbagai persoalan yang menentukan pilihan jenis
pekerjaan dan jenis Pendidikan. Penyesuaian sosial merupakan salah satu
hal yang bisa sangat sulit di hadapi oleh remaja yaitu keragaman norma
untuk hidup Bersama dalam masyarakat, keragaman norma teman sebaya
remaja dan kuatnya pengaruh sosial.
6. Berbagai norma dan nilai yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat
menjadi persoalan tersendiri bagi remaja. Remaja, di sisi lain merasa
memiliki nilai dan norma untuk hidup. Ketidak sesuaian antara norma
yang biasa berlaku dengan norma yang di anutnya dapat menimbulkan
perilaku yang membuatnya di anggap nakal.7

7
Dr. Pupu Saeful Rahmat, M.Pd., 96-97

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal berikut:

1. Pertumbuhan adalah sebuah proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang


berlangsung secara normal dalam rentang waktu tertentu, Perkembangan
ialah bertambahnya kemampuan (skill) didalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kuat dalam model yang teratur dan dapat dikatakan sebagai
hasil dari proses pematangan.
2. pembinaan aspek biologis, penerimaan peran orang dewasa karena
pengaruh adat masyarakat sendiri, memperoleh kebebasan mental dari
orang tua dan orang dewasa lainnya, mendapatkan perspektif sendiri
tentang hidup kita.
3. Hukum Cephalocaudal, Hukum Proximodistal, Hukum Tempo Dan Ritme
Atau Irama Perkembangan, Hukum Masa Peka
4. Kebutuhan organik, seperti makan, minum, bernapas, dan seks, Kebutuhan
emosional, seperti kebutuhan untuk mendapatkan simpati dan pengakuan
pihak lain, Kebutuhan berprestasi atau need for achievement (biasa dikenal
dengan n’Ach), dan berkembang karena didorong untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki dan menunjukkan kemampuan psikofisis, Kebutuhan
untuk mempertahankan diri.
5. Harapan untuk dapat hidup mandiri secara sosial dan ekonomi akan
relevan dengan berbagai persoalan yang menentukan pilihan jenis
pekerjaan dan jenis Pendidikan. Penyesuaian sosial merupakan salah satu
hal yang bisa sangat sulit di hadapi oleh remaja yaitu keragaman norma
untuk hidup Bersama dalam masyarakat, keragaman norma teman sebaya
remaja dan kuatnya pengaruh sosial.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ajhuri, K. F. (2019). Psikologi Perkembangan Pendekatan Sepanjang Rentang


Kehidupan . Yogyakarta: Penebar Media Pustaka.

Dr. Pupu Saeful Rahmat, M. (2018). Perkembangan Peserta Didik . Jakarta


Timur: PT. Bumi Aksara.

Gainau, M. B. (2015). Perkembangan Remaja Dan Problematikanya. Yogyakarta:


PT. Kanisius.

Jannah, M. (2016). Remaja Dan Tugas-Tugas Perkembangannya Dalam Islam.


Jurnal Psikoislamedia, 243-256.

Octavia, S. A. (2012). Motivasi Belajar Dalam Perkembangan Remaja.


Yogyakarta: CV. Budi Utama.

11

Anda mungkin juga menyukai