Anda di halaman 1dari 11

RESUME

IDENTIFIKASI DAN ASESMEN ANAK CIBI

Dosen pembimbing :

Dr. NURHASTUTI, M.Pd

DISUSUN OLEH:

DESMA DAHLIAWATY
NIM 21003263

PENDIDIKAN LUAR BISA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha
penyayang, penulis ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah-Nya kepada penulis, sehinga penulis dapat
menyelesaikan resume Anak Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa tentang
“identifikasi dan asesmen anak CIBI”.
Dalam hal ini penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penyelesaian
makalah ini tidak dapat terlaksana tanpa bantuan dari semua pihak, baik moril
maupun materil.
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritikan dari pembaca agar kami memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermamfaat sebagai
sumber referensi dan penambahan nilai dalam pelajaran Anak Cerdas Istimewa dan
Bakat Istimewa

Padang, Agustus 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................1
BAB I.......................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................................2
A Latar Belakang.............................................................................................................2
B Rumusan Masalah........................................................................................................2
C Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
A Konsep Dasar Identifikasi Anak Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa.........................3
B Konsep Dasar Asesmen................................................................................................7
C Prosedur Asesmen Anak Berbakat...............................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................9

1
BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Dengan mempelajari tingkahlaku kita sebagai seorang pendidik dapat mengenali
tingkahlaku diri sendiri, sehingga dapat meningkatkan tingkahlaku positif dalam
diri sendiri dan peserta didik, dan meminimalkan atau mengendalikan
tingkahlaku anak didik yang perlu dikembangkan.

B Rumusan Masalah
1. Menjelaskan konsep dasar identifikasi anak cibi
2. Menjelaskan konsep dasar asesmen
3. Menjelaskan prosedur dan tujuan asesmen anak berbakat

C Tujuan
1. Mampu mengetahui konsep dasar identifikasi anak cibi
2. Mampu mengetahui konsep dasar asesmen
3. Mampu mengetahui prosedur dan tujuan asesmen anak berbakat
BAB II

PEMBAHASAN

A Konsep Dasar Identifikasi Anak Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa


Identifikasi merupakan kegiatan awal yang mendahului proses asesmen.
Identifikasi adalah kegiatan mengenal atau menandai sesuatu, yang dimaknai
sebagai proses penjaringan atau proses menemukan kasus yaitu menemukan anak
yang mempunyai kelainan/masalah, atau proses pendektesian dini terhadap anak
berkebutuhan khusus.
Menurut Swassing ( 1985 ), identifikasi mempunyai dua konsep yaitu
konsep penyaringan ( screening ) dan identifikasi aktual (actual identifikcation).
Menurut Wardani(1995) dalam Munawir Yusuf,M,Psi) , identifikasi merupakan
langkah awal dan sangat penting untuk menandai munculnya kelainan atau
kesulitan pada anak bekebutuhan khusus. Istilah identifkasi anak dengan
kebutuhan khusus dimaksudkan sebagai usaha orang tua, guru, maupun tenaga
kependidikan lainnya untuk mengetahui apakah seorang anak mengalami
kelainan/penyimpangan pertumbuhan/ perkembangan (phisik, intelektual, social,
emosional/tingkah laku) dibandingkan dengan anak normal seusianya.
Menurut Swassing (1985 ) dalam Moch Sholeh Y.A Ichrom,Ph.D , tujuan
prosedur identifikasi adalah :
a. Merumuskan definisi
b. Menentukan spesifikasi
c. Menentukan prosedur
d. Menempatkan anak
menurut Rice (1985),tujuan identifikasi adalah untuk:
a. Menjabarkan karakteristik
b. Merancang niminasi
c. Menentukan alat tes dan penjaringan data
d. Mereview kasus dan menentukan program.
e. Melakukan reevaluasi
Proses identifikasi anak cerdas dan berbakat istemewa merupakan
pengembangan dari ciri atau kharakteristik yang telah ditemukan, dengan
demikian diharapkan dapat mempelancara usaha penemuan dan penempatan
anak cerdas dan berbakat istimewa Adapun tahap – tahap mengidentifikasi anak
cerdas dan berbakat istimewa adalah sebagai berikut:
a. Tahap penjaringan (screening)
Yaitu suatu pendekatan identifikasi tahap awal. Tahap ini melibatkan
beberapa pihak, seperri orang tua, guru, peserta didik yang bersangkutan itu
sendiri. Adapun langkan-langkah yang akan dilakukan pada tahap adalah:
1). Nominasi guru
Obesrvasi guru memungkinkan evaluasi perkembangan sepanjang
waktu. Guru dapat mempertimbangkan cara siswa memecahkan
masalah, seperti juga mempertimbangkan jawabannya. Guru-guru dapat
juga melihat cara siswa menggunakan waktunya dan cara beberapa
indicator keberbakatan yang telah dikutip untuk diterapkan.
2). Nominasi orang tua
Orangtua dapat memungkinkan pemberian rekomendasi berdasarkan
pengamatannya yang lama terhadap kecerdasan dan keberbakatan yang
dimiliki anak. Berkaitan dengan hal tersebut, orangtua dapat
memperhatikan tingkat penguasaan anak dalam tugas intelektual dan
minat dan keingintahuan yang bervariasi. Pada kenyataannya, menyuruh
orangtua untuk mempertimbangkan kecerdasan dan keberbakatan anak
adalah suatu cara yang baik untuk melibatkan orangtua dalam
memberikan informasi yang sangat berharga bagi pemahaman anak
yang lebih komprehensif.

3). Nominasi teman sebaya


Penunjukkan teman sebaya dapat memberikan informasi tentang
keunggulan anak cerdas dan berbakat istimewa dalam sekolah, baik
berkenaan dengan keunggulan bidang akademik maupun bidang non-
akademik, terutama kemampuan anak memecahkan masalah,
kemampuan kepemimpinan, dan sikap kejujuran anak.

4). Prestasi akademik anak

Posisi anak pada saat diidentifikasi memiliki nilai informasi yang sangat
penting, terutama berkenaan dengan kedudukan prestasi terakhir siswa,
di samping sejarah prestasi akademiknya, maupun non akademiknya
yang sangat terkait dengan keunggulan anak dalam

5). Portofolio
Kemajuan sepanjang waktu, yang disertai dengan prestasi
keseluruhannya, dapat dinilai oleh pemantau bahan-bahan yang
tersimpan dalam portofolionya.
Hal tersebut memungkinkan evaluasi dalam berbagai bidang, seperti
belajar yang memiliki gaya tertentu dan penggunaan pengetahuan.
Portofolio juga memungkinkan kegiatan asessmen kreativitas siswa
melalui unjuk kinerja dalam berbagai even yang telah
terdokumentasikan. Untuk membantu dalam membakukan evaluasi
portofolio, sekolah dapat mengembangkan suatu daftar kriteria untuk
dipertimbangkan, seperti: kompleksitas penyajian.

6). Produk kerja


Selama dalam sejarah kehidupan anak, perlu terus ditelusuri
produk-produl karya siswa berbakat, baik yang dihasilkan secara
voluntir maupun hasil lomba, yang dibuktikan dengan piala atau
piagam penghargaan. Karya-karya mereka dapat di
dokumentasikan dengan baik, sehingga dapat dijadikan buku
sebagai karya-karya yang berprestasi untuk melengkapi bukti-
bukti lainnya.

7). Obervasi
Pengamatan terhadap perilaku anak berbakat, baik dalam kelas, maupun
di luar kelas, terutama berkenaan dengan perilaku-perilaku yang
menunjukka kinerja baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok,
keluarga, ata masyarakat. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh konselor
atau wali kelas yan memang bertanggung jawab dalam mendampingi
kehidupan anak di sekolah

8). Mereview catatan siswa


Siswa biasanya memiliki catatan pribadi. Melalui cara ini, dapat dilih.
bagaimana catatan pribadi siswa tentang kegiatan di luar sekolah,
misalny keanggotaan dalam suatu drama club, peran dalam kegiatan
keluarga, da serta peran di masyarakat. Hal yang juga sangat penting
adalah bagaimar dengan konsistensi prestasi di sekolah

9). Tes kelompok


Tes kelompok dilakukan untuk menambah informasi tentang anak, be
berkenaan dengan informasi inteligensi maupun bakat skolastik dan
prestasi belajarnya, sehingga perlu dilakukan tes inteligensi, tes bakat
skolastik maupun tes prestasi belajar

b. Tahap Assesment
Asesmen merupakan kegiatan profesional yang dilakukan secara
khusus menentukan diagnosa dari gangguan atau kelainan yang dialami
seseorang.
Menurut Lenner (1988 ) asesmen didefinisikan sebagai proses
pengumpulan informasi tentang seseorang anak yang akan digunakan untuk
membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan keadaan
anak. Dalam konteks pendidikan ,
Hargrove dan Poteet ( 1984 ) menempatkan asesmen sebagai salah
satu dari tiga aktivitas penting di bidang pendidikan bahkan mengawali dari
aktifitas yang lain, ialah
(1) asesmen
(2) diagnostik
(3) preskriptif.
Dengan demikian maka asesmen dilakukan untuk menegakkan diagnosis,
dan berdasarkan diagnosis tersebut dilakukan langkah berikutnya
adalah preskrepsi, yakni perencanaan program pendidikan.
Berdasarkan hasil screening, maka selanjutnya dilakukan assessment
baik terkait dengan kemampuan kecerdasan umum, bakat skolastik dan bakat
lainnya, maupun tingkat kreativitas dan komitmen akan tugas. Assessmen
dilakukan dengan mengunakan tes dan instrumen terstandar, di antaranya
digunakan tes inteligensi, tes kreatifitas, dan skala Task Commitment.
Sebagian besar tes tersebut lebih bersifat individual.
1) Tes Inteligensi
Apabila ditelaah kembali ternyata karakteristik anak cerdas dan berbakat
istimewa erat sekali kaitannya dengan kemampuan intelektual, oleh
karena itu merupakan hal yang logis jika identifikasi anak berbakat
diawali dengan pengujian kemampuan intelektual. Tes inteligensi sendiri
adalah suatu alat uhur yang terstandar dan objektif yang digunakan untuk
mengungkapkan taraf kemampuan dasar seorang anak dalam berfikir,
bertindak dan menyesuaikan diri secara efektif, yang dapat diaplikasikan
kepada anak-anak (Hallahan & Kauffman, 1991). Tes intelegensi dapat
membantu penulis untuk mengetahui kualitas, bakat, dan minat siswa
cerdas dan berbakat istimewa di sekolah. Selain itu, data yang didapat
dari tes intelegensi ini dapat membantu penulis sebagai data pendukung
untuk menentukan perlakuan atau ujukan yang tepat sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan siswa cerdas dan berbakat

2) Tes Kreatifitas

Dari semua kontruksi psikologi yang ada kontruksi kreatifitas adalah


yang paling kompleks dan sukar diidentifikasikan. Tes kreativitas,
merupakan metode penelitian kreativitas dengan menekankan pada
kemampuan berpikir kreatif. Tes kreativitas dibedakan dalam dua hal,
yakni tes verbal dan figural (Torance, 1967). Tes bal lebih menekankan
pada aspek keunikan (orisinalitas), keluwesan yaitu sejauh manakah
perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda tidak
monoton. Kelancaran yaitu beberapa banyak jumlah jawaban. Penguraian
yaitu seberapa rinci jawaban yang diberikan. Dalam penelitian ini
digunakan alat ukur tes verbal yang dimodivikasikan dengan
pertimbangan subjektif. Alat ini berupa intrumen aspek pengamatan yang
dilengkapi dengan dikator-indikator spesifik, sehingga pergamat secara
individual tinggal memberi tanda (check point) pada kolom yang tersedia.

3) Skala Task Commitment


Skala task commitment, yang mengacu pada indikator:
a) Tangguh dan ulet (tidak mudah menyerah).
b) Mandiri dan bertanggung jawab.
c) Menetapkan tujuan aspirasi yang realistis dengan risiko sedang
d) Suka belajar, dan mempunyai orientasi pada tugas yang tinggi.
e) Konsentrasi baik.
f) Mempunyai hasrat untuk meningkatkan diri (working improvement).
g) Mempunyai hastrat bekerja sebaik-baiknya (working the best he/she
can)
h) Mempunyai hasrat untuk berhasil dalam bidang akademis.

B Konsep Dasar Asesmen


Asesmen merupakan proses memperoleh informasi yang relevan untuk
membantu anak dalam membuat keputusan pendidikannya. Dikatakan sebagai
proses karena kegiatannya berlangsung secara terus menerus dan berkelanjutan.
Istilah asesmen banyak digunakan dalam berbagai bidang, khususnya dalam
bidang pendidikan asesmen diartikan sebagai suatu proses pengumpulan
informasi.
Batasan asesmen banyak dikemukakan oleh beberapa ahli, Lerner (1988)
menyatakan asesmen merupakan suatu proses pengumpulan informasi tentang
seorang anak, yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan
yang berkaitan dengan anak tersebut. DuPaul (1994) mengemukakan asesmen
sebagai proses pengumpulan informasi atau data tentang penampilan individu
yang bersangkutan untuk membuat keputusan. Westwood (1995) mende enisikan
asesmen sebagai proses menentukan dan memahami penampilan individu-
individu dan lingkungannya.

C Prosedur Asesmen Anak Berbakat


Secara umum ada 2 prosedur asesmen, yaitu :
1. Prosedur formal
merupakan prosedur asesmen yang menggunakan tes-tes yang telah
distandarisasikan.
2. Prosedur Informal
prosedur asesmen yang
menggunakan instrumen-instrumen yang melibatkan banyak pihak terkait di
dalam pelaksanaannya dalam mengumpulkan informasi menyeluruh
tentang kondisi anak, dan menggunakan instrumen-instrumen pendukung
lainnya (misalnya analisis tugas, kuesioner, observasi, wawancara dan
sebagainya).
Prosedur asesmen informal sering digunakan guru setiap hari. Prosedur
asesmen informal digunakan untuk memperoleh informasi tentang prestasi
anak di kelas dan dalam berbagai mata pelajaran. Prosedur asesmen informal
secara umum difokuskan pada kemampuan anak dan hubungannya dengan
lingkungan. Ada berbagai jenis prosedur asesmen informal antara lain teknik
observasi, analisis tugas, analisis hasil pekerjaan anak, tes acuan kriteria, dan
inventori informal. Di samping itu ada pula prosedur asesmen informal seperti
ceklist, skala rating, interviu, dan kuesioner. Guru dapat memilih berbagai
DAFTAR PUSTAKA

Conny R. Semiawan. 1996. Perspektif Pendidikan Anak Berbakat, Jakarta,


Depdikbud Ditjen Dikti, PPTA.

Nusrhastuti.2015.Identifikasi Anak Cerdas dan Berbakat Istimewa.Malang,FIP


Universitas Negeri Malang (Seminar Nasional Pendidikan Luar Biasa)

Marlina.2015.Asesmen Anak Berkebutuhan Khusus. Padang, UNP Press

Anda mungkin juga menyukai