Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

“OBJEK DAN SUBJEK EVALUASI PEMBELAJARAN”

Makalah disusun unutk memenuhi tugas evaluasi pembelajaran PAI

Dosen pengampu : Dr. KH., Abdurrohman Al Asy’ari., M.Pd.I.

Kelompok 5

Disusun oleh :

Botok Rahayu (2020010052)

Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Sains Al-Qur’an Wonosobo Jawa Tengah

2022/2023
DAFTAR ISI

Contents
Daftar Isi..................................................................................................................2

Kata Pengantar.........................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................4

A. Latar belakang...............................................................................................4

B. Rumusan masalah.........................................................................................5

1. Apa yang dimaksud dengan objek evaluasi penilaian ?............................5

2. Apa yang dimaksud dengan subjek evaluasi pembelajaran ?....................5

C. Tujuan Masalah.............................................................................................5

1. Untuk mengatahui definisi objek evaluasi pembelajaran..........................5

2. Untuk mengetahui definisi subjek evaluasi pembelajaran........................5

BAB II......................................................................................................................6

A . Pengertian Objek Evaluasi Pembelajaran.....................................................6

1. Input...........................................................................................................6

2. Transformasi..............................................................................................7

3. Output........................................................................................................8

4. Objek Evaluasi Pendidikan.....................................................................10

B. Pengertian Subjek Evaluasi Pembelajaran....................................................11

1. Memahami materi....................................................................................11

2. Menguasai teknik....................................................................................11

BAB III..................................................................................................................13

A. Kesimpulan.................................................................................................13

B. Saran............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wr

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
hidayahlah  kita masih diberi kesehatan dan kesempatan sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu, dengan judul “objek dan
subjek evaluasi pembelajaran”. Dan tak lupa pula kita haturkan salam dan
shalawat kepada nabi besar Muhammad SAW. beserta kepada seluruh keluarga,
para shahabat, tabi’in tabi’it-tabi’in serta seluruh kaum muslimin di dunia ini,
amin.

Penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan, bantuan dan motivasi
yang sifatnya spiritual dan material dari semua pihak. Sehingga penulis
mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya.Semoga Allah membalas
segala amal budi dengan balasan yang lebih baik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan


kesalahan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik, demi perbaikan
dan kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kami semua

Wassalamualaikum wr.wb

Wonosobo ,12 April 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Membicarakan pendidikan tidak terlepas dari pembicaraan atau
mengupas masalah-masalah yang terlibat atau terkait dengan proses
pendidikan. Pendidik harus mampu memperlihatkan bahwa ia mampu
mandiri, tidak bergantung kepada orang lain. Ia harus membentuk dirinya
sendiri. 

Demikian pula dengan peserta didik, ia tidak hanya sekedar objek


pendidikan, tetapi pada saat-saat tertentu ia kan menjadi subjek
pendidikan. hal ini membuktikan bahwa posisi peserta didikpun tidak
hanya sekedar pasif laksana cangkir kosong yang siap menerima air kapan
dan  dimanapun. akan tetapi peserta didik harus aktif, kreatif dan dinamis
dalam berinteraksi dengan gurunya, sekaligus dalam upaya pengembangan
keilmuannya. 

Objek didik adalah sesuatu yang menjadi sasaran pembicaraan.


Sedangkan subjek didik adalah pelaku pokok pembicaraan, mata pelajaran
atau sesuatu yang menjadi pusat pengamatan. Oleh sebab itu, pemakalah
akan membahas lebih lanjut tentang Objek Didik dan Subjek Didik.
Pemakalah menyadari masih banyak kesalahan dalam makalah ini, baik
dari segi penulisan ilmiahnya maupun dari segi isinya. 

Oleh karena itu, pemakalah sangat mengharapkan saran dan


bimbingan terutama dari ibu Dosen pembimbing dan pembaca lainnya,
demi kebaikan makalah ini untuk selanjunya. 
B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan objek evaluasi penilaian ?

2. Apa yang dimaksud dengan subjek evaluasi pembelajaran ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengatahui definisi objek evaluasi pembelajaran

2. Untuk mengetahui definisi subjek evaluasi pembelajaran


BAB II
PEMBAHASAN

A . Pengertian Objek Evaluasi Pembelajaran


Objek atau sasaran evaluasi pembelajaran adalah segala sesuatu yang
menjadi titik pusat pengamatan, karena evaluator menginginkan informasi tentang
sesuatu tersebut. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, maka objek evaluasinya
adalah anak didik. Namun jika dikaitkan dengan pengajaran, tentu saja objek
evaluasinya adalah para pendidik. Pada ranah yang lebih luas lagi, jika penilaian
atau evaluasi itu dikaitkan dengan dunia pendidikan, tentu saja objeknya adalah
dunia pendidikan itu sendiri dengan berbagai stakeholder di dalamnya yang
mencakup semua aspek yang berkelindan di dalam dunia pendidikan itu sendiri.
Begitu juga dengan objek yang dikaitkan dengan sistem pembelajaran, maka tentu
saja yang dievaluasi adalah sistem pembelajaran dan pengajaran yang digunakan
(Haryanto, 2020).

Dalam pendidikan terdapat tiga aspek yang selalu ada dalam setiap
kegiatan apa pun dalam proses pendidikan, yaitu aspek input, proses/transformasi,
dan output. Karena itulah, dalam memahami objek evaluasi pembelajaran ini,
tidak akan lepas dari ketiga aspek tersebut (Haryanto, 2020).

1. Input
Sebagai objek evaluasi pembelajaran, anak didik adalah bahan mentah
atau input yang akan diolah dan dikembangkan menjadi manusia yang
berpengetahuan, berketerampilan, dan berkepribadian yang baik. Dalam hal ini,
anak didik yang baru masuk itu memiliki karakteristik atau kekhususan tersendiri
yang bisa memengaruhi keberhasilan dalam belajar. Karena itulah, sebagai objek
evaluasi, ada tiga aspek yang bisa dievaluasi dalam diri anak didik yaitu aspek
kepribadian, aspek kemampuan dan aspek sikap (Haryanto, 2020).

a. Aspek kepribadian

Kepribadian adalah sesuatu yang terdapat dalam diri manusia dan


menampakkan bentuknya dalam tingkah laku. Dalam hal tertentu,
informasi tentang kepribadian sangat diperlukan, sedangkan alat untuk
mengetahui kepribadian seseorang disebut dengan tes kepribadian
(personality test). Biasanya kepribadian dibicarakan dalam pengertian apa
yang membuat seseorang berbeda dari orang lain, apa yang membuatnya
unik dibanding yang lain. Aspek kepribadian seperti ini disebut "kekhasan
individual" (individual differences).

b. Aspek kemampuan

Aspek kemampuan berarti lebih kepada aspek kognitif anak didik


yang harus dievaluasi dengan proporsional dan objektif. Yang termasuk
dalam hal ini adalah aspek inteligensinya, ingatannya, cara
menginterpretasi data, prinsip pengerjaan yang dilakukan, pemikiran atau
penalaran logisnya, dan aspek kognitif lainnya. Agar bisa mendapatkan
informasi tentang hal itu yang bisa membantu dalam melakukan evaluasi
pembelajaran adalah dengan melakukan tes bakat atau tes kemampuan
(aptitude test).

c. Aspek Sikap

Sikap pada dasarnya adalah bagian dari tingkah laku manusia,


sebagai gejala atau gambaran kepribadian yang memancar keluar dan bisa
diamati dan dinilai oleh orang lain. Namun, karena sikap ini merupakan
sesuatu yang paling menonjol sangat dibutuhkan dalam pergaulan, maka
diperolehnya informasi mengenai sikap seseorang menjadi penting sekali
dalam dunia pembelajaran. Karena itulah, aspek sikap ini juga penting
untuk dievaluasi terlebih dahulu bagi para anak didk sebelum mengikuti
program pendidikan tertentu. Untuk menilai sikap tersebut, digunakan alat
berupa tes sikap (attitude test). atau sering dikenal dengan skala sikap
(attitude scale), sebab tes tersebut berbentuk skala.

Dan tambahan satu aspek yaitu aspek intelegensi

d. Aspek itelegensi
Adalah aspek yang diukur dengan menggunakan tes itelegensi,
seperti tes intelegensimultiple, tes weschler.
2. Transformasi
Unsur-unsur dalam transformasi yang menjadi objek penilaian antara lain

a. Kurikulum / materi
b. Metode dan cara penilaian
c. Sarana pendidikan / media
d. Sistem administrasi
e. Pengajar dan personal lainnya

3. Output
Penilaian terhadaap lulusan suatu sekolah dilakukan untuk mengetahui
seberapa jauh tingkatpencapaian / prestasi belajar mereka selama mengikuti
program. Alat yang digunakan untuk mengukur pencapaian disebut test
pencapaian atau achievement test.

Selain anak didik, pendidik juga harus mendapatkan evaluasi terkait


dengan pemahaman, keterampilan, metode pengajaran, dan cara memperlakukan
anak didiknya. Hal ini sangat penting agar dalam proses pembelajaran yang
membutuhkan interaksi antara dua pihak, yaitu anak didik dan pendidik, terjadi
integrasi mutualis-konstruktif yang mampu memberikan kemajuan dalam proses
transfer pengetahuan dan pengembangan dunia pendidikan pada umumnya
(Haryanto, 2020).

Karena itulah, ada empat hal yang bisa dinilai atau dievaluasi terkait
dengan kompetensi pendidik ini, yaitu:

a. kompetensi pedagogic.

Kompetensi pedagogic adalah kompetensi pengelolaan


pembelajaran. Kompetensi ini dapat dilihat dari kemampuan
merencanakan program belajar mengajar, kemampuan melaksanakan
interaksi atau mengelola proses belajar mengajar, dan kemampuan
melakukan penilaian. Karena pedagogi merupakan hal yang sangat
dasariah bagi profesionalitas seorang guru, tentu saja hal ini harus
dievaluasi bahkan sebelum dia menjadi seorang guru. Kompetensi
pedagogis harus diberikan standar tertentu agar seorang guru memang
memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar dan kualifikasi dari apa
yang telah dipersyaratkan dan ditentukan sebelumnya.

b. kompetensi kepribadian.

Guru harus memiliki kepribadian yang baik sehingga bisa


memberikan contoh yang baik kepada anak didiknya, karena hakikat
dalam prinsip pengajaran sebenarnya adalah pada keteladanan.
Keteladanan yang baik akan memberikan contoh kepribadian yang baik
kepada anak didik.

c. kompetensi sosial.

Kompetensi sosial adalah kemampuan yang diperlukan oleh


seseorang agar berhasil dalam berhubungan dengan orang lain. Dalam
kompetensi sosial ini termasuk keterampilan dalam interaksi sosial dan
melaksanakan tanggung jawab sosial. Karena pentingnya kompetensi
sosial ini, maka seorang pendidik harus dievaluasi untuk bisa menilai
kepekaan sosialnya. Hal ini penting agar bisa ada komunikasi yang
konstruktif dengan anak didik, sesama guru, dan bahkan masyarakat di
sekitarnya yang akan memberikan dampak kepada kemajuan pembelajaran
anak didik pada khususnya, dan dunia pendidikan pada umumnya.

d. kompetensi professional.

Kompetensi professional adalah berbagai kemampuan yang


diperlukan agar dapat mewujudkan dirinya sebagai guru profesional.
Kompetensi profesional meliputi kepakaran atau keahlian dalam
bidangnya, yaitu penguasaan bahan yang harus diajarkannya beserta
metodenya, rasa tanggung jawab akan tugasnya, dan rasa kebersamaan
dengan sejawat guru lainnya.

Keempat kompetensi tersebut sudah mencakup segala-galanya yang harus


dimiliki oleh seorang guru agar bisa menjadi layak untuk mengajar atau
memberikan pengajaran kepada anak didiknya. Hal inilah yang harus dibidik oleh
evaluator agar tidak hanya anak didik saja yang dievaluasi, tetapi juga pendidik
harus dievaluasi dan di-upgrade terus-menerus agar bisa memberikan pengajaran
yang proporsional, profesional, dan kontekstual kepada anak didiknya

4. Objek Evaluasi Pendidikan


Aspek-aspek yang diperlukan dalam evaluasi terhadap peserta didik
meliputi:

a. Aspek-aspek tentang berfikir, termasuk didalamnya: intelegensi, ingatan,


cara menginterupsi data, prinsif-prinsif pengerjaan pemikiran logis.
b. Perasaan sosial; termasuk di dalamnya: cara bergaul, cara pemecahan
nilai-nilai sosial, cara menghadapi dan cara berpartisipasi dalam kenyataan
sosial.
c. Keyakinan sosial dan kewarganegaraan menyangkut pandangan hidupnya
terhadap masalah-masalah sosial, politik dan ekonomi.
d. Apresiasi seni dan budaya.
e. Minat, bakat dan hobby.
f. Perkembangan sosial dan personal.

Pendapat lain melihat ruang lingkup objek evaluasi itu dari segi lain, yaitu
dari segi pencapaian tujuan belajar murid dari berbagai mata pelajaran di sekolah.
Dari pandangan tersebut dirumuskan beberapa aspek kepribadian yang perlu
diperhatikan di dalam penilaian sebagai berikut:

 Kesehatan dan perkembangan fisik.


 Perkembangan emosional dan sosial.
 Tingkah laku etis, standar personal, dan nilai-nilai sosial.
 Kemampuan atau kecakapan untuk menjalankan kepemimpinan untuk
memilih pemimpin secara bijaksana untuk bekerja dalam kelompok dan
masyarakat.
 Menjadi warga negara yang berguna di rumah, sekolah dan masyarakat
sekarang dan masa mendatang.
 Perkembangan estetika, baik sebagai penikmat maupun pencipta dalam
seni sastra, drama, radio dan televisi, kerajinan tangan, home decoration,
dan sebagainya.
 Kecakapan dalam berhitung, mengukur, menaksir, dan berfikir kuantitatif.
 Kompotensi dalam komunikasi dengan orang-orang lain melalui berbicara,
mendengarkan, membaca dan menulis.

B. Pengertian Subjek Evaluasi Pembelajaran


Subjek Evaluasi Pembelajaran Yang dimaksud dengan subjek evaluasi
pembelajaran adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi pembelajaran.
Yang dapat disebut sebagai subjek evaluasi untuk setiap tes ditentukan oleh suatu
aturan pembagian tugas atau ketentuan yang berlaku.

a. Guru sebagai subjek dan peserta didik sebagai objek. jika evaluasi yang
dilakukan tentang prestasi belajar atau pencapaian hasil belajar.

b. Peserta didik sebagai subjek dan yang dipandang sebagai objek yaitu
prestasi matematika, kemampuan membaca, kecepatan lari dan
sebagainya.

Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi pada


bidang pendidikan. Dilihat dari jenis subjek evaluasi dibagi menjadi dua yaitu
evaluasi internal dan eksternal. Evaluasi internal dilakukan oleh orang dalam
sekolah sebagai evaluator misalnya pengajar. Evaluasi eksternal dilakukan oleh
orang diluar sekolah sebagai evaluator. Misalnya orang tua Seseorang yang
melakukan pekerjaan penilaian disebut dengan subjek evaluasi.

Ada pandangan lain yang disebut dengan subjek evaluasi adalah siswa,
yakni orang yang dievaluasi. Pandangan lain mengklafikasikan siswa sebagai
objek evaluasi dan guru sebagai subjeknya. Subjek bisa juga disebut evaluator.
Evaluator adalah orang atau pihak yang melakukan evaluasi yang bekerja sesuai
dengan aturan pembagian tugas tertentu dan dengan ketentuan dan standar yang
telah ditentukan (Sari, 2015).

Dalam kegiatan evaluasi pembelajaran, di mana sasaran evaluasinya


adalah prestasi belajar, maka subjek evaluasi harus melaksanakan evaluasi
tersebut dengan penuh tanggung jawab dan memiliki syarat dan kecakapan yang
dibutuhkan sesuai dengan kapasitas, kapabilitas, dan profesionalitas dirinya untuk
melakukan evaluasi.

a. Adapun syarat- syarat sebagai seorang evaluator (Haryanto, 2020)


adalah sebagai berikut:

1. Memahami materi
Yaitu memahami tentang seluk-beluk program atau materi
pembelajaran yang akan dievaluasi.

2. Menguasai teknik
Yaitu menguasai cara-cara atau teknik yang digunakan di dalam
melaksanakan evaluasi program pembelajaran. Oleh karena evaluasi
program tidak lain adalah penelitian evaluasi, maka evaluator program
harus menguasai metodologi penelitian yang meliputi cara membuat
perencanaan penelitian, teknik menentukan populasi dan sampel,
teknik menyusun instrumen penelitian, prosedur dan teknik
pengumpulan data, penguasaan teknik pengolahan data, dan cara
menyusun laporan penelitian.

3. Objektif dan cermat.


Evaluator adalah individu atau tim yang mengemban tugas penting
yang dalam tugasnya ditopang oleh data yang dikumpulkan secara
cermat dan objektif. Berdasarkan data tersebut, mereka diharapkan
mampu mengklasifikasikan, mentabulasikan, mengolah, dan
seterusnya secara cermat dan objektif terkait dengan tugas evaluasi
yang diembannya.

4. Jujur dan dapat dipercaya.


Evaluator adalah orang atau individu yang dipasrahkan oleh
pembuat kebijakan untuk menilai orang lain yang nantinya akan
memberikan penilaian kepada orang tersebut yang bisa jadi akan
menjadi penentu nasibnya terkait dengan program yang diikutinya.
Karena itulah, evaluator harus jujur dan dapat dipercaya dalam
memberikan penilaian atau evaluasi sehingga nilai yang diberikan
bersifat objektif dan apa adanya.

Ada pendapat lain mengenai syarat evalutor yaitu :

1. Mampu melaksanakan, persyaratan pertama yang harus dipenuhi


seorang evaluator adalah bahwa mereka harus mamiliki kemampuan
untuk melaksanakan evaluasi yang di dukung oleh teori dan
keterampilan praktik.

2. Cermat, dapat melihat celah-celahdan detail dari program serta


bagian program yang akan di evaluasi.

3. Objoktif, tidak mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadi, agar


dapat mengumpulkan data sesuai dengan keadaannya, selanjutnya
dapat mengmbil kesimpulan sebagaiman diatur oleh ketentuan yang
harus di ikuti.

4. Sabar dan tekun, agar di dalam melaksanakan tugas dimulai dari


membuat rancangan kegiatan dalam bentuk menyusun proposal,
menyusun instrument, mengumpulkan data, dan menyusun laporan,
tidak gegabah dan tergese-gesa.

5. Hati-hati dan bertanggung jawab, yaitu melakukan pekerjaan


evaluasi dengan penuh pertimbangan, namun apabila mash ada
kekliruan yang diperbuat, berani menanggung risiko atas segala
kesalahannya.

b. Makna evaluasi

Evaluasi memberi makna terhadap beberapa pihak (Panjaitan, 2014)


Antara lain:

1. Bagi siswa
Jika siswa di akhir proses evaluasi mendapatkan hasil yang
memuaskan, siswa dapat menjadi lebih termotivasi untuk tetap
berprestasi. Sebaliknya, jika evaluasi yang diperoleh siswa ternyata
tidak memuaskan hal ini juga dapat menjadi point perhatian bagi
siswa agar dapat memperbaiki kinerjanya diproses pembelajaran
yang akan datang.
2. Makna bagi guru
a. Dengan adanya evaluasi dalam proses pembelajaran,
guru dapat mengetahui siswa mana saja yang dapat melanjutkan
proses pembelajaran ditahap selanjutnya, yang mana saja yang
dapat diberikan pengayaan dan siswa yang mana saja yang perlu
mendapat perhatian khusus untuk meningkatkan hasil belajarnya.
b. Dengan adanya evaluasi, guru dapat mengetahui apakah
tingkat kesulitan materi yang diajarkan sudah tepat bagi
kemampuan kelas yang sedang di bawah asuhannya. Jika ternyata
hasil evaluasi dianggap tidak begitu baik untuk sebagian besar
siswa, kemungkinan materinya masih terlalu sulit untuk kelas
tersebut. sehingga pada proses pembelajaran selanjutnya guru
dapat menurunkan tingkat kesulitan materi yang diberikan.
c. Dengan adanya evaluasi juga dapat menjadi umpan balik
bagi guru untuk menentukan apakah metode pembelajaran yang
digunakannya di dalam kelas sudah tepat atau belum. Jika hasil
evaluasi pembelajaran dari sebagian besar siswa dibawah yang
diharapkan dapat ditinjau kembali Apakah metode pembelajaran
digunakan oleh guru sudah sesuai dengan karakter kelas yang
diajar atau belum.

3. bagi sekolah

a. Dengan adanya evaluasi, dapat dilihat apakah kondisi


belajar yang diciptakan di sekolah sudah sesuai harapan
atau belum bisa saja metode pembelajaran yang digunakan
sudah baik materi yang diajarkan sudah sesuai dengan
kemampuan siswa tapi hasil yang diperoleh tidak maksimal
karena situasi sekolah yang tidak mendukung.

b. Dengan adanya evaluasi, sekolah dapat memperoleh


masukan dari guru yang tepat tidaknya kurikulum yang
sedang dilaksanakan di sekolah tersebut masukan terhadap
kurikulum ini ni akan menjadi informasi yang berarti dalam
mengembangkan program pendidikan sekolah di kemudian
hari.

c. Evaluasi juga memberikan informasi penilaian tentang


kemampuan siswa disekolah, dan ini menjadi masukan bagi
sekolah tentang apakah kemampuan siswa di sekolah
tersebut sudah memenuhi standar atau belum.

Evaluator dibagi menjadi dua yaitu internal dan ektsternal

Perbedaan evaluator internal dan evaluator eksternal

1. Evaluator internal adalah petugas evaluasi program yang sekaligus


merupakan salah seorang dari petugas atau anggota pelaksana program
yang di evaluasi. Adapun kelebihan dan kekurangan dari evaluator
internal adalah:

Kelebihan

1. Evaluator memahami betul program yang akan di


evaluasi sehingga kehawatiran untuk tidak atau kutang
tepatnya sasaran tidak perlu ada. Dengan kata lain, evaluasi
tapat pada sasaran

2. Karena evaluator adalah orang dalam, pengambil


keputusan tidak perlu banyak mengeluarkan dana untuk
membayar petugas evaluasi.

Kekurangan
1. Adanya unsure subjektivitas dari evaluator, sehingga
berusaha menyampaikan aspek positif dari program yang di
evaluasi menginginkan agar kebijakan tersebut dapat di
implementasikan dengan baik pula. Dengan kata lain,
evaluator internal dapat dikhawatirkan akan bertindak
subjektif.

2. Karena sudah memahami seluk-beluk program, jika


evaluator yang ditunjuk kurang sabar, kegiatan evaluasi
akan dilaksanakan dengan tergesa-gesa sehingga kurang
cermat.

2. Evaluator eksternal 

adalah orang-orang yang tidak terkait dengan kebijakan dan


implementasi program. Mereka berada di luar dan diminta oleh
pengambil keputusan untuk mengevaluasi keberhasilan program
atau pelaksanaan kebijakan yang sudah diputuskan. Melihat bahwa
status mereka berada diluar program dan dapat bertindak bebas dan
sesuai dengan keinginan mereka sendiri maka tim evaluator luar ini
bisa dikenal dengan nama tim bebas atau independent team.

Kelebihan

1. Oleh karena tidak berkepentingan atas keberhasilan


program maka evaluator luar dapat berindak secara objektif
selama melaksanakan evaluasi dan mengmbil kesimpulan.
Apapun hasil evaluasi, tidak akan dapat respons emisional
dari evaluator karena tidak ada keinginan untuk
memperlihatkan bahwa program tersebut berhasil.
Kesimpulan yang dibuat akan lebih sesuai dengan keadaan
dan kenyataan.

2. Seorang ahli yang dibayar, biasanya akan


mempertahankan kredibilitas kemampuannya. Dengan
begitu, evaluator akan bekeraja secara serius dan hati-hati.
Kekurangan

1. Evaluator luar adalah orang baru, yang sebelumnya tidak


mengenal kebijakan tentang program yang akan di evaluasi.
Mereka berusaha mengenal dan mempelajari seluk-beluk
program tersebut setelah mendapat permintaan untuk
mengevaluasi. Mungkin sekali pada waktu mendapat
penjelasan atau mempelajari isi kebijakan, ada hal-hal yang
kurang jelas. Hal itu wajar karena evaluator tidak ikut
dalam proses kegiatannya. Dampak dari ketidakjelasan
pemahaman tersebut memungkinkan kesimpulan yang
diambil kurang tepat.

2. Pemborosan, mengambil keputusan harus mengeluarkan


dana yang cukup banyak untuk membayar evaluator bebas.

Perbedaan menonjol antara evaluator internal dengan


evaluator eksternal adalah adanya satu langkah penting
sebelum mereka mulai melaksanakan tugas. Oleh karena
evaluator eksternal adalah pihak asing yang tidak tahu-
menahu dan tidak berkepentingan dengan program, yang
diasumsikan belum memahami seluk-beluk program maka
terlebih dahulu tim tersebut perlu mempelajari program
yang akan dievaluasi

Perbedaan menonjol antara evaluator internal dengan


evaluator eksternal adalah adanya satu langkah penting
sebelum mereka mulai melaksanakan tugas. Oleh karena
evaluator eksternal adalah pihak asing yang tidak tahu-
menahu dan tidak berkepentingan dengan program, yang
diasumsikan belum memahami seluk-beluk program maka
terlebih dahulu tim tersebut perlu mempelajari program
yang akan dievaluasi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Objek evaluasi dilihat dari aspek inputnya, memiliki tiga aspek yaitu
kognitif atau kemampuan, aspek psikomotorik atau kepribadian, aspek afektif
atau sikap. Untuk mengetahui input dari peserta didik dapat diketahui dengan
bermacam-macam bentuk tes yang digunakan sebagai alatuntuk mengukur
diantaranya kemampuan, kepribadian, sikap-sikap dan intelegensi. Unsur-
unsur intelegensi juga menjadi salah satu unsur yang sangat penting dalam
proses objek penilaian. Dengan demikian proses tersebut bisa untuk
mengetahui output atau lulusan seberapa jauh tingkat pencapaian.

Subjek evaluasi dilakuakn oleh oleh evaluator dalam bidang pendidikan


yang dibagi menjadi dua bagian, evaluasi internal dan ekster nal atau bisa
dikatakan faktor dari dalam dan luar proses pembelajaran

B. Saran
Demikian makalah tentang “Objek dan Subjek evaluasi pembelajaran”
yang telah kami susun. Sebagai manusia biasa penulis menyadari dalam
pembuatan tentu banyak kekurangan baik dalam segi penulisan dan
pengutipan materi. Untuk itu kritik dan saran yang konkruktif sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah. Semoga makalah ini bisa bermanfaat
dan menambah wawasan baru khususnya bagi mahasiswa PAI kelas 4B
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2004

Rosnita, Asrul dan Ananda Rusydi. (2014). Evaluasi Pembelajaran . Bandung.


Cipta pustaka media

Sukoyati Mirna dan Fajriyati Adinda Salwa, (2021). Evaluasi pembelajaran


sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan hlm 22-23. Bogor

Sukoyati Mirna dan Fajriyati Adinda Salwa, (2021). Evaluasi pembelajaran


sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan hlm 23-26. Bogor:
Indonesia

Yuniarto syaiful Yuniarto. "Objek subjek evaluasi pdf".


Http://saifulwhn.lecture.ub.ac.id. Diakses pada 21 April 2021 pada pukul
06.00

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung:


Remaja Rosdakarya, 2013
Lampiran
1. Pertanyaan dari presentasi

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Nama : Fitriatus Syaringah ( 2020010039)

Izin bertanya terkait dengan Subjek pembelajaran, yang mana


dalam makalah dituliskan bahwa yang menjadi objek pembelajaran adalah
murid, sedangkan Subjeknya adalah seorang Guru. Dan syarat guru dalam
menjadi evaluator ialah harus memahami materi dan menguasai Teknik,
nah bagaimana tanggapan anda jika guru / Subjek tersebut kurang
menguasai teknik pembelajaran?? Apakah tetap dikatakan layak untuk
menjadi evaluator?? Terimakasih

Jawaban : ditinjau dari peranan seorang guru sebagai evaluator


adalah sebagai berikut, Untuk dapat memaksimalkan peranannya guru
dituntut memiliki profesional yang tinggi. Ada lima hal yang harus
dimiliki oleh guru agar dapat dikatakan profesional yaitu guru mempunyai
komitmen pada siswa dan proses belajarnya, guru menguasai secara
mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya serta cara
mengajarkannya pada siswa, guru bertanggung jawab memantau hasil
belajar siswa melalui berbagai cara evaluasi, guru mampu berfikir
sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya
dan juga guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar
dalam lingkungan profesi. Nah jika dalam permasalahan ini guru kurang
bisa memahami atau menguasai teknik pembelajaran maka yg harus
dilakukan adalah belajar. Karena disini konteksnya guru dituntut, dituntut
jadi mau tidak mau guru harus bisa mengikuti perkembangan zaman. Jika
dikatakan layak atau tidaknya guru sebagai evaluator sudah tentu
dikatakan layak karena yg namanya guru itu pasti sudah pada saat awal
ingin mendaftar menjadi guru itu pasti sudah memenuhi syarat atau
kelengkapan yang berlaku.

2. Lampiran pertanyaan dan sanggahan


Menjelaskan poin dari
a. Guru sebagai subjek dan pesertadidik sebaga objek.
b. Peserta didik sebagai subjek dan yang dipandang sebagai objek adalah
prestasi matematika.
Jawaban :
a. Guru sebagai subyek adalah seorang yang mempunyai peran penting
sebagai pemegang amanah dari Allah SWT dan juga orang tua. Guru
bertanggung jawab menyampaikan amanah kepada yang berhak
menerimanya yaitu murid. tanggung jawab keberhasilan pendidikan
berada di pundak guru. Guru adalah seorang teladan. Guru bertugas
mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan yang
berkepribadian sempurna. Objek Pendidikan adalah siswa yang
dimaksud disini adalah siswa yang menerima suatu materi atau
pembelajaran yang diajarkan oleh guru.
( pembelajaran aktif guru )
b. Adapun siswa sebagai subjek belajar, artinya siswa harus berperan
aktif dalam pembelajaran agar dapat mengkonstruksi pengalaman-
pengalaman belajarnya dalam bentuk perubahan/perkembangan baik
dalam domain kognitif, afektif, maupun psikomotorik. yaitu anak didik
harus diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengemukakan
ide, berkreatifitas, berinteraksi dengan lingkungan demi pengalaman-
pengalaman belajar yang baru. Anak didik harus diisi dengan kosong
yang bisa diisi bermacam-macam jenis air, tetapi pada didik terdapat
energi potensial yang harus diubah menjadi energi kenetik. Untuk
mengubah, membangkitkan potensi/kapasitas yang ada pada siswa
adalah tugas guru. Tugas utama seorang guru adalah menciptakan
lingkungan, alat-alat dan ide-ide untuk mendorong siswa melakukan
interaksi yang produktif dan memberikan pengalaman belajar yang
dibutuhkan (Nana Syaodih Sukmadinata : 2001).
( pembelajaran aktif siswa )
3. Komentar
1. wahyu tri nugroho 2020010045
komentar untuk pemateri hari ini yaitu, pada bagian subjek
evaluasi pembelajaran. jika subjek evaluasi pembelajaran adalah
pelaku evaluasi/evaluator maka seharusnya dalam masalah disebutkan
juga pihak yang bersangkutan. sedangkan didalam makalah hanya ada
kriteria evaluator saja. pihak yang bersangkutan didalam evalusi
pendidikan setahu saya ada dibagi 2 macam yaitu internal (evaluator
dalam lingkup satuan/lembaga pendidikan) dan external (evaluator
diluar lingkup satuan/ lembaga pendidikan) _mohon dikoreksi jika sya
salah terimakasih.
2. nama saya Junida Fatimatuz Zahra 2020010043

komentar saya untuk pemakalah hari ini, dalam penulisan makalah


sudah baik, isi dari makalah sudah sesuai dengan fokus judulnya tetapi
hanya saja pemateri kurang dalam memberikan penjelasan materi pada
bagian Obyek Evaluasi Pembelajaran, tepatnya pada aspek yang Input
ada 4 hal didalamnya : aspek kepribadian, aspek kemampuan, aspek
sikap dan aspek intelegensi. Dari sini pemateri kurang menambahkan
yang Aspek Intelegensi. sekian, terimakasih. Waalaikumussalam
Wr.Wb.

3. Nama : Fitriatus Syaringah (20200100 39)


Komentar saya terhadap pemakalah hari ini sudah lumayan bagus,
baik dari segi penyampaian materi, ataupun jawaban. Dalam makalah
terdapat sedikit kekeliruan pengetikan, saran saya dalam sub bab
tentang Subjek evaluasi pembelajaran akan lebih baik lagi jika
dipaparkan lebih detail mengenai syarat2 yang harus dipenuhi oleh
subjek / evaluator. Terimakasih.
4. Nama: Ainda Kharisma Devi
NIM: 2020010064
Dari segi penulisan penulis sudah menyajikan semaksimal mungki
n dengan memberikan gambaran dan pengertian objek dan subjek
evaluasipembelajaran,makalah yang telah ditulis secara penulisan suda
h sistematis dan dapat memberikan gambaran yang baik bagi pembaca.
Isi makalah sudah cukup lengkap dengan referensi yang konkrit.
Hanya saja pemateri kurang lengkap menyampaikan syarat dari
seorang evaluator. Seharusnya pemateri dapat menambahkan syarat
dari seorang evaluator secara lengkap dan dijelaskan secara rinci agar
dapat mudah dipahami. Sekian, Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai