Anda di halaman 1dari 12

MEODE PENGEMBANGAN

BAHASA
KELPMPOK 1
USNUL MAWATI
NIM 859165551
AYU WANDIRAWATI
NIM 859164732
Hakikat Perkembangan Bahasa

 MODUL 1
Kegiatan Belajar 1 
Pengertian Bahasa dan Komunikasi

 Bahasa merupakan suatu sistem simbol untuk berkomunikasi dengan orang lain,
meliputi daya cipta dan sistem aturan. Dengan daya cipta tersebut manusia dapat
menciptakan berbagai macam kalimat yang bermakna dengan menggunakan
seperangkat kata dan aturan yang terbatas. Dengan demikian, bahasa pada manusia
merupakan upaya kreatif yang tidak pernah berhenti.
 Badudu (1989) menyatakan bahwa bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi
antara anggota masyarakat yang terdiri atas individu-individu yang menyatakan
pikiran, perasaan, dan keinginannya. Bahasa sebagai suatu sistem lambang bunyi
yang bersifat arbitier (manasuka) digunakan masyarakat dalam rangka untuk bekerja
sama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri. Berbahasa berarti menggunakan
bahasa berdasarkan pengetahuan individu tentang adat dan sopan santun. 
 Bromley mendefinisikan komunikasi sebagai pemindahan suatu arti melalui suara,
tanda, bahasa tubuh, dan simbol.
Kegiatan Belajar 2
Karakteristik dan Aspek Bahasa

 Bahasa memiliki karakteristik yang menjadikannya sebagai aspek khas komunikasi. Ada beberapa karakteristik
bahasa sebagai berikut : 
1. Sistematis, artinya bahasa merupakan suatu cara menggabungkan bunyi-bunyian maupun tulisan yang bersifat
teratur, standar, dan konsisten.
2. Arbitier, yaitu bahwa bahasa terdiri dari hubungan-hubungan antara berbagai macam suara dan visual, objek,
maupun gagasan.
3. Fleksibel, artinya bahasa dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
4. Beragam artinya dalam hal pengucapan, bahasa memiliki berbagai variasi dialek atau cara. Perbedaan dialek
terjadi dalam pengucapan, kosa kata, dan sintaks.
5. Kompleks, yaitu bahwa kemampuan berpikir dan bermalar dipengaruhi oleh kemampuan menggunakan bahasa
yang menjelaskan berbagai konsep, ide, maupun hubungan-hubungan yang dapat dimanipulasikan saat
berpikir dan bernalar.
  ASPEK BAHASA
 Bromley (1992) menyebutkan empat aspek bahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Kemampuan berbahasa berbeda dengan kemampuan berbicara. Bahasa merupakan suatu sistem tata bahasa
yang relatif rumit dan bersifat semantik, sedangkan kemampuan berbicara merupakan suatu ungkapan dalam
bentuk kata-kata. Bahasa ada yang bersifat reseptif (dimengerti, diterima) maupun ekspresif (dinyatakan).
Kegiatan Belajar 3
Fungsi Bahasa

 Di bawah ini akan membahas tentang fungsi bahasa bagi anak usia dini memadukan
pendapat Bromley (1992) dan Halliday (1993).
1. Bahasa sebagai Fungsi Instrumental
Seperti bayi yang menangis menginginkan minum. Bagi bayi, tangisan adalah alat
(instrumental) untuk mengungkapkan keinginan dan perasaannya. 
2. Bahasa sebagai Fungsi Regulatif. 
Fungsi regulatif anak belajar menggunakan bahasa karena ada pengaruh dari lingkungan dan
kontrol perilaku dari orang dewasa di sekitar mereka. 
3. Bahasa sebagai Fungsi Heuristik
Fungsi heuristik ini mengingatkan pada apa yang secara umum dikenal dengan pertanyaan
sebab fungsi ini sering disampaikan dalam bentuk pertanyaan- pertanyaan yang menuntut
jawaban. Anak usia dini karena keingintahuan dan menjelajahi dunia sekitar sehingga
membuat mereka banyak bertanya
4. Bahasa sebagai Fungsi Interaksional 
 Bahasa berfungsi menjamin dan memantapkan ketahanan dan keberlangsungan
komunikasi serta menjalin interaksi sosial. Bahasa memungkinkan anak untuk
membangun dan memelihara hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. 
5. Bahasa sebagai Fungsi Personal 
 Fungsi personal memberi kesempatan kepada pembicara untuk mengekspresikan
perasaan, emosi pribadi, serta reaksi-reaksi yang mendalam. Anak berbagi
pendapat dan perasaan dengan cara yang khas dan spesial.
6. Bahasa sebagai Fungsi Imajinatif
 Bahasa sebagai fungsi imajinatif adalah pada saat anak bermain peran atau
bermain pura-pura.
7. Bahasa sebagai Fungsi Representasi
Bahasa berfungsi untuk membuat pernyataan-pernyataan, menyampaikan fakta- fakta
dan pengetahuan, menjelaskan atau melaporkan realitas yang sebenarnya
sebagaimana yang dilihat atau dialami orang.
Teori-Teori Perkembangan Bahasa

MODUL 2
Kegiatan Belajar 1
Teori Nativistik
 Para ahli nativistik meyakini bahwa kemampuan berbahasa sebagaimana
halnya kemampuan berjalan, merupakan bagian dari perkembangan manusia
yang dipengaruhi oleh kematangan otak. 
 Linguist Chomsky (1957) pertama meyakinkan komunitas ilmiah bahwa anak-
anak bertanggung jawab banyak untuk belajar bahasa mereka sendiri.
 Chomsky, Howe, Maratsos (dalam Miller, 1981) berpandangan bahwa ada
keterkaitan antara faktor biologis dan perkembangan bahasa. Mereka
menekankan adanya peran evolusi biologis dalam membentuk individu
menjadi makhluk linguistik. Chomsky (dalam Dworetzky, 1984)
mengembangkan teori yang kompleks tentang bahasa yang disebut
transformational grammar theory.
Kegiatan Belajar 2
Teori Behavioristik
 Ada beberapa ahli behavioristik yang berpendapat bahwa bahasa merupakan
masalah respons (Skinner, 1957) dan sebuah imitasi (Bandura, 1997). Skinner
menggunakan teori stimulus respons dalam menerangkan perkembangan
bahasa. Skinner menyatakan bahwa bahasa dipelajari melalui pembiasaan
dari lingkungan dan merupakan hasil imitasi terhadap orang dewasa.
 Ahli lain, Bandura, menerangkan perkembangan bahasa dari sudut pandang
teori belajar sosial (Hergenhahn, 1982). Ia berpendapat bahwa anak belajar
bahasa dengan melakukan imitasi atau menirukan suatu model yang berarti
tidak harus menerima penguatan dari orang lain.
Kegiatan Belajar 3
Teori Kognitif

 Menurut Piaget (Hergenhahn, 1982), berpikir sebagai prasyarat berbahasa, terus


berkembang sebagai hasil dari pengalaman dan penalaran. Perkembangan bahasa
bersifat progresif dan terjadi pada setiap tahap perkembangan. Perkembangan anak
secara umum dan perkembangan bahasa awal anak berkaitan erat dengan berbagai
kegiatan anak, objek, dan kejadian yang mereka alami dengan menyentuh,
mendengar, melihat, merasa, dan membau.
 Vygotsky (1986) mengemukakan bahwa perkembangan kognitif dan bahasa anak
berkaitan erat dengan kebudayaan dan masyarakat tempat anak dibesarkan.
Vygotsky menggunakan istilah Zona perkembangan proximal (ZPD) untuk tugas-tugas
yang sulit untuk dipahami sendiri oleh anak, namun dengan bimbingan dan bantuan
dari orang dewasa, anak akan memiliki keterampilan untuk mengerjakan tugas-tugas
tersebut.
 Menurut Vygotsky, ZPD memiliki dua batas, yaitu batas yang lebih rendah dan batas
yang lebih tinggi.
Kegiatan Belajar 4
Teori Pragmatik
 Teori pragmatik berpandangan bahwa anak belajar bahasa dalam rangka sosialisasi dan mengarahkan
perilaku orang lain agar sesuai dengan keinginannya.
 Teori ini berasumsi bahwa anak selain belajar bentuk dan arti bahasa, juga termotivasi oleh fungsi
bahasa yang bermanfaat bagi mereka. Dengan demikian, anak belajar bahasa disebabkan oleh berbagai
tujuan dan fungsi bahasa yang dapat mereka peroleh. 
 Halliday (dalam Bromley, 1995) menganalisa cara anak mengembangkan bahasa awal melalui interaksi
dengan orang lain sebagai berikut :
1. Bahasa Instrumental
2. Bahasa dogmatis
3. Bahasa Interaksi
4. Bahasa personal
5. Bahasa heuristic
6. Bahasa imajinatif
7. Bahasa Informatif
Kegiatan Belajar 5
Teori Interaksionis

 Kajian tentang teori interaksionis bertitik tolak dari pandangan bahwa bahasa
merupakan perpaduan faktor genetik dan lingkungan. Kemampuan kognitif
dan berbahasa diasumsikan terjadi secara bersamaan. Seorang anak
dilahirkan dengan kemampuan untuk mempelajari dan mengemukakan
bahasa, dan kemampuan berinteraksi dengan lingkungannya yang mencakup
imitasi, reinforcement, reward, dan peran sosial. Para ahli interaksionis
menjelaskan bahwa berbagai faktor, seperti sosial, linguistik, kematangan,
biologis, dan kognitif, saling mempengaruhi, berinteraksi, dan memodifikasi
satu sama lain sehingga berpengaruh terhadap perkembangan bahasa
individu.

Anda mungkin juga menyukai