Anda di halaman 1dari 5

Nama : Reifika Koumala Sari

Nim : 2011290084
Mata Kuliah : Psikolinguistik
Dosen Pengampu : Ade Bayu Saputra, M. Pd.

Pertemuan 1

Sejarah Perkembangan Psikolinguistik

Generasi Charles E. Osgood dan Thomas A. Sebeok. L. Bloomfield


Titik pandang Osgood, Thomas Sebeok dan Charles E. Osgood dan Thomas A. Sebeok. L.
Bloomfield. B. F. Sknner berkaitan erat dengan aliran behaviorisme (aliran perilaku). Teori
yang mengidentifikasikan bahasa sebagai suatu sistem respon yang langsung dan tidak
langsung terhadap stimulus verbal dan nonverbal. Kemampuan berbahasa adalah satu
kemampuan hasil belajar, dan bukan sebagai sesuatu yang diwarisi.

Generasi Noam Chomsky dan George Miller


Proses berbahasa bukanlah butir-butir bahasa yang diperoleh, melainkan kaidah dan sistem
kaidahlah yang diperoleh. Setiap manusia memiliki kesiapan alamiah untuk belajar bahasa.
Manusia lahir dibekali oleh Sang Pencipta dengan piranti pemerolehan bahasa.

Generasi G. Werstch
Analisis psikolinguistik bukan lagi menentukan kalimat hubungan antara struktur gramatikal
dan kaidah semantik model Noam Chomsky, tetapi hubungan ini diperluas dengan
memperhitungkan situasi dan konteks.

Pengertian psikolinguistik

Psikolinguistik adalah ilmu multidisipliner berupa penggabungan antara ilmu psikologi


dan linguistik. Psikolinguistik mempelajari faktor-faktor psikologis dan neurobiologis yang
memungkinkan manusia memperoleh, menggunakan, dan memahami bahasa. Psikologi
melibatkan faktor-faktor kejiwaan sedangkan linguistik melibatkan aspek fonologi, morfologi,
sintaksis, dan wacana.

Psikolinguistik sebagai disiplin ilmu interdisipliner


Psikolinguistik merupakan bidang studi yang tidak dapat eksis tanpa dukungan psikologi dan
linguistik. Fokus kajian psikolinguistik bukan aspek kebahasaan, melainkan proses psikologis
atau proses mental yang berkaitan dengan kegiatan berbahasa. Posisi kegiatan berbahasa
dalam kajian psikolinguistik strategis karena menjadi prasyarat layak atau tidaknya proses
psikologis dikaji dalam psikolinguistik.

Ruang lingkup kajian psikolinguistik

1. Hubungan antara bahasa dan otak, logika, dan pikiran


2. Proses bahasa dalam komunikasi: produksi, persepsi dan komprehensi
3. Permasalahan makna
4. Persepsi ujaran dan kognisi
5. Pola tingkah laku berbahasa
6. Pemerolehan bahasa pertama dan kedua
7. Proses berbahasa pada individu abnormal (Musfiroh, 2002: 8)

Bidang kajian psikolinguistik

1. Psikolinguistik teoretis
2. Psikolinguistik perkembangan
3. Psikolinguistik sosial
4. Psikolinguistik pendidikan
5. Neuropsikolinguistik
6. Psikolinguistik eksperimental
7. Psikolinguistik terapan
Pertemuan ke 2

Pengertian Bahasa

Kumpulan bunyi-bunyi yang bermakna yang diujarkan dengan tujuan mengungkapkan


pikiran, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri

1. Bahasa adalah sebuah simbol bunyi yang arbiter yang digunakan untuk komunikasi
manusia (Wardhaugh, 1972)
2. Bahasa adalah alat untuk mengomunikasikan gagasan atau perasaan secara sistematis
melalui penggunaan tanda, suara, gerak atau tanda-tanda yang disepakati, yang
memiliki makna yang dipahami (Webster's New Collegiate Dictionary, 1981)
3. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh para
anggota sosial untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan mengidentifikasi d iri
(Kentjono, Ed., 1984:2)
4. Bahasa adalah salah satu dari sejumlah sistem makna yang secara bersama-sama

1. Karakteristik Bahasa

A. Bahasa manusia memiliki sistem terpisah, namun saling terkait, baik pada tata bunyi, tata
bahasa maupun isvarat

B. Bahasa manusia memungkinkan terkomunikasinya hal-hal baru

C. Manusia membedakan antara isi pesan yang dikomunikasika n dan label yang mewakili isi
pesan

D. Bahasa lisan dapat dipertukarkan dengan makna yang didengar

E. Bahasa bukan diturunkan melainkan dipelajari

F. Bahasa Manusia dipelajari anak-anak dari orang dewasa dari generasi ke generasi
2. Fungsi Bahasa

1. Fungsi personal, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan pendapat, pikiran, sikap
atau perasaan pemakainya.

2. Fungsi regulator, yaitu penggunaan bahasa untuk mempengaruhi sikap atau pikiran/pendapat
orang lain, seperti bujukan, rayuan, permohonan atau perintah.

3. Fungsi interaksional, yaitu penggunaan bahasa untuk menjalin kontak dan menjaga
hubungan sosial, seperti sapaan, basa-basi, simpati atau penghiburan.

4. Fungsi informatif, yaitu penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi, ilmu


pengetahuan atau budaya.

5. Fungsi heuristik, yaitu penggunaan bahasa untuk belajar atau memperoleh informasi, seperti
pertanyaan atau permintaan penjelasan atas sesuatu hal.

6. Fungsi imajinatif, yaitu penggunaan bahasa untuk memenuhi dan menyalurkan rasa estetis
(indah), seperti nyanyian dan karya sastra.

7. Fungsi instrumental, yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan keinginan atau


kebutuhan pemakainya, seperti saya ingin Halliday (1975, dalam Tompkins dan Hoskisson,
1995)

3. Sifat-Sifat Bahasa

1. Bahasa itu bersifat variatif Memiliki ragam atau varian bahasa


2. Bahasa itu bersifat konvensional disepakati oleh penggunanya sebagai konvensi
3. Bahasa itu bersifat arbitrearbi iasa di artikan sewenang-wenang, selalu berubah-ubah
tidak menetap
4. Bahasa itu bersifat indah memiliki kandungan irama dan tempo
5. Bahasa itu bersifat manusiawi ,bahasa dapat berkembang karena digunakan oleh
manusia
6. Bahasa itu bersifat produktif, Bahasa dapat dikembangkan meniadi satuan-satuan
bahasa yang jumlahnya tidak terbatas

7. Bahasa itu bersifat diInamis, bahasa memiliki sifat untuk berubah dan berkembang

Anda mungkin juga menyukai