Anda di halaman 1dari 11

NAMA:OKTRIKA YELLA

NPM:156210597

NAMA DOSEN:Ibuk ERMAWATI S.SPD.MA

TUGAS:1

BAHASA ITU MANUSIAWI

Dikatakan bahwa binatang juga mempunyai bahasa .Bahwa binatang dapat


berkomunikasi dengan sesama jenisnya,bahkan juga dengan manusia,adalah memenang suatu
kenyataan.namun,alat komunikasinya tidaklah sama dengan alat komunikasi manusia,yaitu
bahasa. Bahasa itu adalah sistem lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
,yang bersifat arbiter ,bermakna ,dan produktif,maka dapat

Dari penelitian para pakar terhadap alat komunikasi binatang bisa disimpulkan bahwa
satuan-satuan komunikasi yang dimiliki binatang-binatang itu bersifat tetap.Binatang tidak
dapat menyampaikan konsep baru atau ide baru dengan alat komunikasinya itu,selain,yang
secara alamiahtelah dimiliki,yang pada umumnya hanya berkisar pada sekitar kebutuhan
hidup dan biologisnya .manusia tetapi dapat dilakukan tetap terbatas pada perintah-perintah
yang telah dilatihkan.perintah baru yang belum dikenal tidak akan dilakukan oleh binatang
itu.apalagi berinisiatif untuk melakukan sesuatu yang diluar kebiasaannya.

Sebetulnya yang membuat alat komunikasi manusia itu,yaitu bahasa produktifdan


dinamis,dalam arti dapat dipakai untuk menyatakan sesuatu yang baru,berbeda dengan alat
komunikasi binatang,yang hanya itu-itu saja dan statis,tidak dapat dipakai untuk menyatakan
sesuatu yang baru,bukanlah terletak pada bahasa itu dan alat komunukasi binatang
itu,melainkan pada perbedaan besar hakikat manusia dan hakikat binatang.manusia sering
disebut-sebut sebagai homo sapien makluk yang berfikir,homo sosio makluk yang
bermasyarakat ,homo faber makluk pencipta alat-alat,dan juga animal rationale makluk
rasional yang berakal budi.maka dengan segala macam kelebihannya itu jelas manusia dapat
memikirkan yang lalu,yang kini,dan yang masih akan datang.serta menyampaikan kepada
orang –orang lain melalui alat komunikasinya,yaitu bahaasa .binatang tidak mempunyai akal
budi ,dan segala kemampuan yang bisa dilakukan dengan akal budi itu.oleh karena itu alat
komunikasinya juga tetap ,tidak akan berubah.

Oleh karena itu ,bisa disimpulkan bahwa alat komunikasi manusia yang namanya
bahasa adalah bersifat manusiawi,dalam arti hanya memiliki manusia dan hanya dapat
digunakan oleh manusia.alat komunikasi binatang bersifat terbatas,dalam arti hanya
digunakan untuk keperluan hidup kebinatanganya .

Akhirnya bisa juga dikatakan kisah yang menyatakanbahwa nabi sulaiman dapat
bercakap -cakap dengan kupu-kupu serta dapat memahami alat komunikasi semut,dan
berkomunikasi dengan segala macam binatang hutan,apa lagi seorang nabi yang mempunyai
banyak kelebihan dari pada manusia biasa.
NAMA:OKTRIKA YELLA

NPM:156210597

NAMA DOSEN:Ibuk ERMAWATI S.SPD.MA

TUGAS:2

BAHASA DAN FAKTOR LUAR BaHASA

Mikruo adalah struktur intem bahasa atau sosok bahasa itu sendiri,sedangkan kajian
linguistik mikro adalah bahasa dalam hubunganya dengan faktor –faktor di luar bahasa .

Ciri-ciri yang merupakan hal yang hakiki dari bahasa itu.yang dimaksud dengan faktor-
faktor di luar bahasa itu tidak lain dari pada segala hal yang berkaitan dengan kegiatan
manusia di dalam masyarakat ,sebab tidak ada kegiatan yang tanpa berhubungan dengan
bahasa.oleh karena itu,hal-hal yang menjadi objek kajian linguistik mikro itu sangat luas dari
beragam .mulai dari kegiatan yang betul –betul merupakan kegiatan bahasa ,seperti
penerjamahan,penyusunan kamus,pendidikan bahasa ,sampai yang hanya berkaitan dengan
bahasa seperti pengobatan dan pembangunan.

Masyarakat Bahasa

Yang dimaksud dengan masyarakat bahasa adalah sekelompok orang yang merasa
menggunakan bahasa yang sama.masyarakat bahasa bisa melewati bahasa batas provinsi
batas negara dan juga batas benua.

Secara linguistik bahasa indonesia dan bahasa melaysia adalah bahasa yang sama,karena
kedua bahasa itu banyak sekali persamaannya ,sehinga orang malaysia dapat mengerti
dengan baik akan bahasa malaysia .namun,orang indonesia tidak merasa bahasa malaysia,dan
orang malaysia tidak pula merasa berbahasa indonesia.

Fungsi antara bahasa indonesia dan bahasa daerah ,bahasa indonesia digunakan dalam
tingkat nasional ,sedangkan bahasa daerah digunakan pada tingkat kedaerahan.

3.3.2Variasa dan Status Status Sosial Bahasa

Beberapa masyarakat tertentu ada semacam kesepakatan untuk membedakan adanya dua
macam variasi bahasa yang dibedakan berdasarkan status pemakainnya.yang pertama adalah
variasi bahasa tinggi(bisa disingkat dengan variasi T),dan yang lain variasi bahasa rendah
(bisa disingkat variasi bahasa T).adanya perbedaan variasi bahasa T dan bahasa R disebut
denganistilah diglosia (ferguson 1964)masyarakat yang mengadakan pembedaan ini disebut
dengan masyarakat diglosis.
3.3.3Penggunaan Bahasa

Dengan hanya mematuhi kaidah gramatika saja,bahasa yang kita gunakan mungkin tidak bisa
berterima di dalam masyarakat.umpamanya dalam bahasa indonesia ada disebutkan bahwa
kata ganti orang kedua dalam bahasa indonesia adalah kamu atau engkau,kenyataannya
,secara sosial kedua kata ganti itu tidak dapat dipaki untuk menyapa orang kedua yang lebih
tua atau yang dihormati.kedua kata ganti itu,kamu dan engkau,hanya dapat diguanakan untuk
orang kedua yang sebaya ,lebih muda ,atau kedudukan sosialnya lebih
rendah.akibatnya,kedua kata ganti itu jarang dipakai ,meskipun dalam kaidah ada.

Delapaunsur yang diakronimkan menjadi SPEAKING yakni:

1. Setting and Scene


Yaitu :unsur yang berkenan dengan tempat dan waktu terjadinya percakapan
2. Participants
Yaitu:orang-orang yang terlibat dalam percakapan
3. Ends
Yaitu:maksud dan hasil percakapan
4. Act Sequences
Yaitu:hal yang menunjuk pada bentuk dan isi percakapan
5. Key
Yaitu:yang menunjuk pada cara atau semangat dalam melaksanakan percakapan
6. Instrumentalities
Yaitu:yang menunjuk pada jalur percakapan
7. Norms
Yaitu:yang menunjuk pada norma perilaku peserta percakapan.
8. Genres
Yaitu:yang menunjuk pada kategori atau ragam bahasa yang digunakan

3.34Kontak Bahasa
Bahasa adalah terjadi atau terdapatnya yang dimaksuk bilinguaslisme dan
multilingualisme dengan berbagai macam kasusnya,seperti
interferensi,integerasi,alihkode,dan campurkode.
Orang yang hanya menguasi satu bahasa disebut monolingual,unilingual,atau
monoglot:yang menguasai satu bahasa disebut monolingual;sedangkan yang
menguasai lebih dari dua bahasa disebut bilingual;sedangkan yang menguasai lebih
dari dua bahasa disebut multilingual,plurilingual,atau poliglot.
Beberapa pengertian mengenai bilingual.
1.Bloomfield mengartikan bilingual ini dua bahasa
2.Uriel wainrich mengartikan sebagai pemakaian dua oleh seseorang
Secara bergantian
3.Einer Haugen mengartikan sebagai kemampuan seseorang untuk
Menghasilkan tuturan yang lengkap dan bermakna dalam bahasa lain,
Bukan bahasa ibunya
Perbedaan pengertian akan konsep bilingual itu di sebabkan oleh sukarnya
menentukan batas atau ukuran untuk menentukan bilingualnya seseorang.
Dalam masyarakat yang biligual atau multilingual sebagai akibat adanya kontak
bahasa dan juga kontak budaya ,dapat terjadi peristiwa atau kasus yang disebut
interferensi,integrasi,ahlikode(code-switching),dan campur- kode (code
miking).keempat peristiwa ini gejalanya sama yaitu adanya unsur bahasa lain dan
bahasa yang digunakanya .namun ,konsep masalahnya tidak sama.yang dimaksud
dengan interferensi adalah terbawa maksud unsur bahasa lain kedalam bahasa yang
yang digunakan ,sehingga tanpak adanya penyimpangan kaidah dari bahasa yang
sedang digunakan itu.Interferensi dapat terjadi pada semua tataran bahasa,mulai dari
tataran fonologi,formologi,sintaksis,sampai ketataran leksikon.
Proses integrasi ini tentunya memerlukan waktu yang cukup lama,sebab unsur yang
berintegrasi itu telah disesuaikan ,baik lafalnya,ejaanya,maupun tata bentuknya.kata
dalam bahasa indonesia yang sekarang dieja menjadi montir,riset,sopir,dan dongkrak.

3.3.5Bahasa dan Budaya

Bahasa yang merupakan alat komunikasi verbal milik manusia itu merupakn
bagian dari unsur kebudayaan atau bukan.Dalam sejarah linguistik ada suatu hipotesis
yang sangat terkenal mengenai hubungan bahasa dan kebudayaan ini.Hipotesis ini
dikelurkan oleh dua pakar,yaitu Edward sapir dan Benjamin Lee Whorf (dan oleh
karena itu disebut hipotesis Sapir –Whorf)yang menyatakan bahwa bahasa itu
mempengaruhi cara berfikir dan bertindak anggota masyarakat penuturnya.
Hipotesis Sapor-Whorf ini memeang tidak banyak diikuti oleh;tetapi hingga kini
masih banyak dibicarakan orang,termasuk juga dalam kajian antropologi.

3.4 KLASIFIKASI BAHASA


Bahasa itu bersifat unuversal di samping juga unik .bahasa- bahasa yang ada di
dunia ini disamping ada kesamaanya ada juga perbedaanya,atau ciri khasnya masing-
masing,sebelum abad xx hal ini belum banyak di sadari orang.di Eropa
berkembangnya studi linguistik historis komparatif,studi yang mengkhususkan pada
telah perbandingan bahasa,maka orang mulai membuat klasifikasi terhadap bahasa-
bahasa yang ada di dunia ini.
Menurut Greenbeng nonarbitrer,ekshaustik,dan unik.yang dimaksud dengan
nonarbitrer adalah bahwa kriteria klasifikasi itu tidak boleh semuanya,hanya harus
ada satu kriteria,tidak boleh ada kriteria lainya.
Ciri-Ciri bahasa yang dapat digunakan untuk membuat klasifikasi
1.pendekatan genetis
2.pendekatan tipologis
3.pendekatan areal
4.pendekatan sosiolinguistik
Pendekatan tipologis menggunakan kesamaan-kesamaan tipologi,entah
fonologi,morfologi,maupun sintaksis untuk membuat klasifikasi.hasinya disebut
klasifikasi tipologis,sedangkan pendekatan sosiolinguistik membuat klafikasi
berdasarkan hubungan bahasa itu dengan keadaan masyarakat.hasinya disebut
klasifikasi sosiolinguistik

3.41 Klasifikasi Genetis


Klasifikasi genentis disebut juga klasifikasi genologis,dilakukan berdasarkan
garis keturunan bahasa-bahasaitu.artinya,suatu bahasa berasal atau diturunkan dari
bahasa yang lebih tua.Menurut teori klasifikasi genetis ini,suatu bahasa proto(bahasa
tua,bahasa semula)akan pecah dan menurunkan dua bahasa baru atau lebih.kemudian
bahasa-bahasa lain itu akan menurunkan pula bahasa-bahasalain.kemudian bahasa-
bahasa lain itu akan menurunkan lagi bahasa-bahasa pecahan.
Berikutnya.umpanya,katakanlah adanya bahasa proto A.bahasa A ini
minsalnya,terpecah dan menurunkan tiga bahasa baru ,yaitu bahasa A1,A2,DAN A3.
Bahasa ginentis deilakukan berdasarkan kriteria bunyi dan arti,yaitu atas kesamaan
bentuk (bunyi)dan maka yang dikadungkan bahasa-bahasa yang memiliki sejumlah
kesamaan seperti itu dianggap berasal dari bahasa asal atau bahasa proto yang sama.
Klasifikasi genentis ini,karena hanya menggunakan satu kriteria,yaitu garis keturunan
atau dasar sejarah perkembangan yang sama,maka sifatnya menjadi nonarbitrer.
Bahasa masuk kedalam satu kelompok menurut garis keturunannya,maka akibatnya
dia tidak dapat dimasukkan ke dalam kelompok yang lain,jadi ,klasifikasi ini menjadi
bersifat unik.

Bahasa –bahasa yang ada di dunia ini terbagi menjadi dalam sebelas rumpun besar
1.Rumpun Indo Eropa,yakni bahasa-bahasa German,Indo,Iran,Armenia
Baltik,Slavik,Roaman,Keltik,Gaulis.
2.Rumpun Hamito-semit atau Arfo-Asiatik,yakni bahasa-bahasa
Koptis,Berber,Kushid,Chad yang termasuk dalam subrumpun.
3.Rumpunan Chari-Nil,yakni bahasa-bahasa Swahili,bantuk dan Khoisan.
4.Rumpun Dravida,yaitu bahasa-bahasa Telugu,Tamil,kanari,dan
Malayalam.
5.Rumpun Austronesia( disebut juga melayu polinesia),yaitu bahasa
-bahasa Indonesia (Melayu,austronesia Barat),melanesia,mikronesia
,dan polinesia.
6.Rumpun Kaukasus
7.Rumpun finno-ugris,yaitu bahasa-bahasa hungar,lapis dan samoyid.
8.Rumpun Paleo Asiatis atau Hiperbolis,yaitu bahasa-bahasa yang
terdapat di seberia Timur.
9.Rumpun Ural-Altai,yaitu bahasa-bahasa Mongol,Manchu,Tungu,Turki
Korea,dan Jepang.
10.Rumpun Sino-Tibet,yakni bahasa-bahasa Yenisei,Ostyak,Tibeto,
Burma ,dan Cina.
11.Rumpun bahasa-bahasa Indian,yakni bahasa-bahasa Eskimo,Aleut,Na-
Dene,Algonkin,Wakshan,Hokan,Siouk,Penutio,Aztek-Tanoan,dan
Sebagainya.
Klasifikasi genetis ini menunjukkan bahwa perkembangan bahasa-bahasa d
dunia ini bersifat divergensif,yakni memecah dan menyebar menjadi banyak.masa
mendatang karena situasi politik dan perkembangan teknologi komunikasi yang
semakin canggih,perkembangan yang konvergensif.

3.4.2 Klasifikasi Tipologis


Klafikasi tipologis dilakukan berdasarkan kesamaan tipe atau tipe-tipe yang
terdapat pada sejumlah bahasa.klasifikasi tipologi ini dapat dilakukan pada semua
tataran bahasa,hasil klafikasi ini menjadi dapat bermacam-macam,hasil klafikasi ini
menjadi bersifat arbitrer,karena tidak terikat oleh tipe tertentu.

Klafikasi pada tataran morfologi yang telah dilakukan pada abad XIX secara garis
besar dapat dibagi tiga kelompok
Kelompok pertama adalah yang semata-mata yang mengunakan bentuk bahasa
sebagai dasar klasifikasi.yang mula-mula mengusulkan klasifikasi morfologi ini
adalah Fredrich von Schlegel.dia membagi bahasa-bahasa di dunia ini pada tahun
1808 menjadi dua kelompok yaitu (1)kelompok bahasa berafiks,dan (2)kelompok
bahasa berfleksi(seperti bahasa Turki)dan(3)bahasa berfleksi(seperti bahasa sanskerta
dan bahasa latin)
Kelompok kedua adalah yang mengunakan akar kata sebagai dasar
klasifikasi,antara lain,Franz Bopp,,yang membagi bahasa-bahasa di dunia ini atas
bahasa yang mempunyai (1)akar atas yang monosilabis,minsalnya bahasa cina(2)akar
kata yang mampu mengadakan komposisi(3)akar kata yang disilabis dengan tiga
konsumen
Kelompok ketiga adalah menggunakan bentuk sintaksis sebagai dasar
klasifikasi .H.Steinthal yang membagi bahasa-bahasa di dunia atas (bahasa-bahasa
yang berbentuk dan (2)bahasa-bahasa yang tidak berbentuk.yang dimaksud dengan
bahasa yang di bentuk adalah bahasa yang didalam kalimatnya terdapat relasi
antarkata
Pada abad Xxada juga dibuat pakar klasifikasi morfologi dengan prinsip yang
berbeda,minsalnya yang dibuat sapir 1921 dan J.Greenberg(1954)sapir menggunakan
tiga paramater untuk mengklasifikasikan bahasa-bahasa yang ada di dunia ini.

3.4.3 Klasifikasi Areal

Klasifikasi areal berdasarkan adanya hubungan timbal balik antara bahasa yang satu
dengan bahasa yang lain di dalam suatu areal atau wilayah.pinjam meminjam ini
karna kontak sejarah,bersifat historis dan konvergensif(klasifikasi genetis bersifat
divergensif).klasifikasi ini bersifat arbitrer dalam arti belum menerima unsur-unsur
dari luar,selain itu klasifikasi ini bersifat nonunik.
3.4.4 Klasifikasi Sosiolinguistik
Klasifikasi sosiolinguistik berdasarkan hubungan antara bahasa dengan faktor-
faktor yang berlaku dalam masyarakat,klasifikasi ini pernah dilakukan oleh William
A.
Tahun 1962 dapat kita baca dalam artikelnya”An Outline dilakukan dengan empat ciri
atau kriteria yaitu:historisitas,standardisasi,vitalitas,dan homogenesitas.
Dengan menggunakan keepat ciri di atas hasil klasifikasi menjadi ekshaustik bahasa
yang ada didunia di masukkan di dalam kelompok-kelompok tertentu.minsalnya
bahasa jerman.
Selain ada bahasa Indonesia yang menjadi bahasa resmi.,bahasa standar bahasa
negara,bahasa nasional,bahasa persatuan dan bahasa kesatuan masih dapat bahasa
daerah ,juga bisa menjadi bersifat resmi pada situasi yang bersifat kedaerahan.

3.5 BAHASA TULIS DAN SISTEM AKSARA

Bahasa adalah sebuah sistem bunyi ,bagi linguistik bahasa lisan adalah
primer,sedangka bahasa adalah sekunder.fungsi bahasa di dalam kehidupan sangat
besar sekali.bahasa tulisa bisa menebus waktu dan ruang,padahal bahasa lisan di
ucapkan segere.
Bahasa tulisan dapat disimpan lama sampai waktu yang tak terbatas.
Bahasa lisan hanya kemajuan teknologilah kini yang tampaknya dapat menggeserkan
kedudukan bahasa tulisan..bahasa tulisan itu ditemukan oleh Cadmus,dalam fabel cina
dikisahkan bahwa T sang Chien,naga tuhanlah bermata empatlah yang pertama-tama
menemukan tulisan.
Grafitri adalah coret-coret dinding tembok pagar,biasanya dilakukan untuk
menyalurkan ekspresi kejiwaan,ke inginan berontak ,grafitri ini dilakukan dengan
mencapuradukkan ejaan suatu bahasa untuk menyatakan bahasa lain nya
Beberapa jenis aksara yaitu:aksara piktografis,ideografis,silabis,dan fenomis.
Aksara latin adalah aksara yang tidak bersifat silabis.
Hubungan antara fonem(yaitu satuan bunyi terkecil yang dapat membedakan makna
dan satuan bahasa)dengan huruf atau grafem( yaitu satuan unsur terkecil dalam
aksara).
Pendapat umum mengatakan bahwa ejaan yang ideal adalah ejaan yang
melambangkan tiap fonem hanya dengan satu huruf atu sebaliknya setiap huruf hanya
dipakai untuk melambangkan satu fonem.
:OKTRIKA YELLA

NPM:156210597

NAMA DOSEN:Ibuk ERMAWATI S.SPD.MA

TUGAS:3

BAGAIMANA CARA MENGINGAT DAN MELUPAKAN

Dalam keseharian banyak informasi yang belum tentu masuk dalam rekaman memori
dan tersimpan dengan baik .Mengingat yang baru saja disebut sekali tidak mudah.bahkan
terkadang baru saja melakukan sesuatu ,seperti menyimpan kunci dan bermaksud mengambil
kunci kemabali,sudah tidak ingat lagi terakhir menyimpan.

Mengingat dan melupakan adalah pekerjaan yag melibatkan kerja otak mengingat
menjadi mudah saat menghubung –hubungkan apa yang diingat hal lain dengan mudahnya
kita dapat mengingat.Mengingat dengan cara berinteraksi secara intens,dan tentu masih
banyak cara untuk mengingat.mengingat atau menghafal adalah tahapan dasar kerja
kognitif.Bagaimana cara mengingat kembali informasi yang pernah dapat interaksi dan
proses informasi yang terjadi dalam pikiran memungkinkn sejauhmana kemampuan dan
kebertahanan mengingat sesuatu informasi masuk long term memory.

Mengingat sesuatu dapat berjangka waktu lama dalam ingatan saat interaksi antara
korteks dan limbik bekerja sama dengan baik.meskipun demikian ada juga mahasiswa yang
sering berinteraksi dan seluruh hadir di kelas mengikuti perkuliahan,belum tentu ingat apa
yang sudah disampaikan dosen.hal ini bisa dikarenakan wujud fisik hadir selalu namun
pikiran menjelajah kemana-mana yang tidak memiliki hubungan dengan informasi dalam
perkuliahan.Bagaimana cara melakukan sesuatu yang pernah melekat dalam ingatan.
NAMA:OKTRIKA YELLA

NPM:156210597

NAMA DOSEN:Ibuk ERMAWATI S.SPD.MA

TUGAS:4

8.4 TENTANG LINGUISTIK DI INDONESIA

8.4.1 Pada awalnya penelitian bahasa di indonesia dilakukan oleh para ahli belanda dan
eropa lainya,dengan tujuan untuk kepentingan pemerintahan kolonial.pada akhir abad
ke-20 pemerintahan kolonial sangat memerlukan informasi mengenai bahasa-bahasa
yang ada di bumi indonesia untuk melancarkan jalanya pemerintahan kolonial di
Indonesia,di samping untuk kepentingan lain,seperti penyebaran agama
Nasrani.penelitian terhadap bahasa-bahasa daerah sangat di galakkan oleh pemerintah
kolonial belanda itu.
Penelitian bahasa-bahasa daerah itu baru sampai pada tahap deskripsi sederhana
mengenai sistem fonologi,morfologi,sintaksis,serta pencatatan butir-butir leksikal
beserta terjemahan maknanya dalam bahasa Belanda atau bahasa Eropa lainya,dalam
bentuk kamus.Hasil penelitian itu biasanya dimanfaatkan oleh para petugas
pemerintahan kolonial atau para misionaris agama Nasrani yang bertugas di daerah
tempat bahasa daerah itu digunakan.hasil penelitian itu tentu besar sekali manfaatnya
bagi mereka.

Seperti sudah disebutkan pada Bab 2 penelitian bahasa pada zaman kolonial itu
kebanyakan hanya bersifat observasi dan klasifikasi belum bersifat ilmiah,karena
belum merumuskan teori.mengenai sistem bunyi bahasa-bahasa yang ada di
nusantara.yang telah dilakukan para penelitian Barat itu dapat kita lihat dalam
sejumlah Buku Bibliographical Series terbitan Koninklijk Instituut voor Taal,Land,en
Volkenkunde (KITLV) Belanda,antara lain yang disusun oleh Teeuw
(1964),Voorhove (1955),Conse(1958)dan Chaer (2010).

Cara pendeskripsikan terhadap bahasa-bahasa daerah di Indonesia seperti yang


dilakukan para penelitian terdahulu masih berlanjut terus pada tahun tujuh puluh dan
delapan puluhan,seperti yang dilakukan oleh pusat pembinaan dan pengembangan
Bahaas(Disingkat Pusat Bahasa) Beberapa banyak hasilyang telah di capai Pusat
Bahasa itu,Kiranya dapat ada hubungan sendiri lembaga yang menurusi bahasa itu.
8.4.2 Konsep-konsep linguistik modem seperti yang dikembangkan oleh Ferdinand de
Saussure sudah bergema sejak awal abad xx(buku de Saussure terbit
1913).Pendidikan formal linguistik di fakultas sastra (yang jumlahnya juga belum
seberapa) dan di lembaga-lembaga pendidikan guru sampai akhir tahun lima puluhan
masih terpaku padac konsep-konsep tata bahasa tradisional yang sangat bersifat
normatif .konsep-konsep linguistik modern,kiranya sejak kepulangan sejumlah linguis
Indonesia dari Amerika ,seperti Anton M.Moelione dan T.W.Kamil.

Konsep-konsep linguistik modern ini bukanlah tanpa menimbulkan


pertentangan.konsep-konsep linguistik tradisional yang sudah mendarah daging tidak
begitu saja dapat diatasi oleh konsep-konsep linguistik modern.konsep bahwa bahasa
adalah bunyi dan bukan tulisan hingga kini masih cukup rawan,terbukti dengan masih
banyaknya orang yang belum dapat membedakan konsep fonem dan huruf. Konsep
linguistik modern yang melihat bahasa secara deskriptif sukar diterima oleh para guru
bahasa dan pakar bahasa Indonesia,yang tetap melihat bahasa secara preskriptif atau
normatif.

Linguistik modern juga menyatakan bahwa bentuk silakan (tanpa h)dan bentuk
silahkan (dengan h)adalah dua bentuk yang sama-sama digunakan dalam bahasa
Indonesia,tetapi mereka tetap berkeras bahwa silahkan adalah bentuk yang salah,dan
silakan bentuk yang benar, meskipun frekuensi pemakaian bentuk silahkan lebih
banyak daripada frekuensi pemakaian bentuk silakan.seperti kita ketahui,Kridalaksana
yang karyanya dalam bidang linguistik Indonesia sangat banyak adalah bentuk yang
ada dalam bahasa indonesia ,termasuk ragam-ragamnya.

Awal tahun tujuh puluhan dengan terbitnya bukun Tata Bahasa Indonesia Karangan
Gorys Keraf,perubahan sikap terhadap linguistik modern mulai banyak
terjadi.sejumlah hasil penelitian dan disertai linguistik yang ditulis oleh para serjana
telah terbitkan.baik yang berupa pemerintahan bahasa,pendalaman salah satu aspek
bahasa,maupun studi historis komparatif.,dengan demikian,teori-teori linguistik
modern dengan berbagai aliran dan paham sudah bukan merupan hal yank asing bagi
kebanyakan pakar linguiistik Indonesia.

8.4.3 sejalan dengan perkembangan dan makin semaraknya studi linguistik,yang terlalu saja
dibarengi dengan bermunculnya linguistik Indonesia,dalam publikasikan hasil
penelitian ,yang telah dilakukan pada tanggal 15 november tahun 1975,atas prakarsa
sejumlah linguis senior,berdirilah organisasi kelinguistikan yang diberi nama
Masyarakat Lingustik Indonesia (MLI).

8.4.4 Penhyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah Indonesia dan bahasa nasional


Indonesia ,banyak pula dilakukan orang di luar Indonesia.Universitas di Negri
Belanda telah mempunyai sejarah panjang dalam penelitian bahasa-bahasa
Nusantara.di sana,antar lain.ada Uhlenbeck dengan kajianya yang sangat luas
terhadap bahasa jawa.
8.4.5 Sesuai dengan fungsinya sebagi bahasa nasional,bahasa persatuan,dan bahasa
negara,bahasa Indonesia tampaknya menduduki tempai sentrai dalam kajian linguistik
dewasa ini,baik di dalam negeri maupun di luar negeri.secara nasional bahasa Indonesia telah
mempunyai sebuah buku tata bahasa baku dan sebuah kamus besar yang disusun oleh pakar
yang handal.

Anda mungkin juga menyukai