Anda di halaman 1dari 37

PENDIDIKAN

mata kuliah

BAHASA INDONESIA DI
SD
disusun oleh
KELOMPOK 3

M. Yenny Pudjiastuti
Rejeki.L.Utami
Ary Kurniawan
Januari Haro
1
MODUL 1
kb Hakikat Bahasa
dan
Pembelajaran Bahasa
A. PENGERTIAN (menurut para ahli)
Bahasa adalah sebuah symbol bunyi Bahasa adalah system lambing bunyi yang arbiter, yang
yang arbiter yang digunakan untuk dipergunakan oleh para anggota social untuk
komunikasi manusia berkomunikasi, bekerja sama, dan mengidentifikasi diri
Wardhaugh, 1972 Kentjono, Ed., 1984:2

Webster’s New Collegiate


Dictionary, 19 Halliday dan Hasan, 1991
Bahasa adalah sebuah alat untuk mengomunikasikan
gagasan atau perasaan secara sistematis melalui Bahasa adalah salah satu dari sejumlah system
penggunaan tanda, suara, gerak, atau tanda-tanda makna yang secara bersama-sama membentuk
yang disepakati yang memiliki makna yang dipahami budaya manusia
KONSEP BAHASA MEMILIKI
KARAKTERISTIK
Bahasa merupakan
Bahasa adalah sistem lambang yang
01 sebuah sistem 02 arbiter (mana suka) dan
konvensional

Bahasa bersifat
03 produktif 04
Bahasa memiliki
fungsi dan variasi
B. FUNGSI BAHASA
SECARA UMUM
 Fungsi Personal : peranan bahasa
sebagai alat untuk mengungkapkan
pikiran dan perasaan setiap diri
manusia sebagai makhluk individu.
 Fungsi Sosial : peranan bahasa
sebagai alat komunikasi dan
berinteraksi antar individu atau
kelompok sosial
fungsi bahasa (halliday dalam Tompkins dan Hoskisson, 1995)
Fungsi Personal Fungsi Informatif

Fungsi Regulator Fungsi Heuristik

Fungsi Interaksional Fungsi Imajinatif


dan Instrumental
C. RAGAM BAHASA
Seseorang dikatakan mahir berbahasa
Indonesia bukan hanya karena dia menguasai
tata bahasa baku dan perbendaharaan kata
yang banyak. Tetapi juga memiliki wawasan
dan keterampilan yang memadai dalam
penggunaan bahasa yang sesuai dengan fungsi
dan konteksnya. Dengan siapa anda
berbahasa,apa tujuannya,apakah media yang
digunakan, dan bagaimana situasinya akan
mempengaruhi cara berbahasa serta pilihan
struktur dan kosakata yang digunakan .
A. KONSEP BELAJAR
Belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara tetap
melalui pengalaman dan bahasa yang dilakukan secara aktif.
Hasil belajar atau perubahan tingkah laku itu berkaitan
dengan pengetahuan, sikap atau keterampilan yang
dibangun siswa berdasarkan apa yang telah dipahami atau
dikuasi sebelumnya. Tugas guru dalam pembelajaran adalah
menciptakan kegiatann dan lingkungan belajar yang dapat
merangsang dan mendorong siswa secara aktif. Sesibuk apapun
guru kalau siswa tidak mengalami proses belajar maka
pembelajaran sebenarnya tidak pernah terjadi. Dalam
prespektif ini, siswa adalah subjek belajar, sedangkan guru
lebih berperan sebagai fasilotator, motivator, desainer dan
organisator.
B. BELAJAR BAHASA
Anak belajar bahasa dan menguasai bahasa tanpa disadari dan
tanpa beban, apalagi diajari secara khusus. Mereka belajar bahasa
melalui pola berikut:
1. Semua komponen, sistem dan keterampilan bahasa
dipelajari secara terpadu.
2. Belajar bahasa dilakukan secara alami dan langsung
dalam konteks yang otentik.
3. Belajar bahasa dilakukan secara bertahap sesuai
dengan kebutuhannya
4. Belajar bahasa dilakukan melalui strategi uji coba (Trial-
Error) dan strategi lainnya.
B. BELAJAR BAHASA
KEMAMPUAN BERBAHASA maka
wujud kemampuan itu lazimnya
3 (tiga) TIPE BELAJAR yang diklasifikasikan menjadi empat macam,
melibatkan bahasa, yaitu: yaitu:
1. Belajar Bahasa 1. Kemampuan Menyimak
2. Belajar Melalui Bahasa 2. Kemampuan Berbicara
3. Belajar Tentang Bahasa 3. Kemampuan Membaca
4. Kemampuan Menulis
Pembelajaran bahasa Imersi
seyogyanya didasarkan pada
Pengejaan(employment)
bagaimana siswa belajar dan
bagaiman mereka belajar Demonstrasi
bahasa. Selaras dengan uraian
sebelumnya tentang belajar dan Tanggung Jawab
belajar bahasa maka paradigma (esponsibility)
atau cara pandang pembelajaran
bahasa di sekolah dasar adalah Uji Coba (trial error)
sebagai berikut : Harapan (expectation)
MODUL
2
Pemerolehan Bahasa Anak
A. PENGERTIAN PEMEROLEHAN
BAHASA
Pemerolehan Bahasa (language acquisition) adalah
(
proses pemilikan kemampuan berbahasa secara
alamiah. Proses pemerolehan bahasa memiliki
karakteristik berikut:
1. Berjalan secara spontan, tanpa sadar, dan tanpa beban.
2. Terjadi secara langsung dalam situasi informal, tanpa
melalui pembelajaran formal.
3. Didorong oleh kebutuhan, baik kebutuhan untuk
memahami maupun dipahami orang lain.
4. Berlangsung secara terus-menerus dalam konteks
berbahasa yang nyata dan bermakna.
5. Diperoleh secara lisan melalui tindak berbahasa
menyimak/mendengarkan dan berbicara.
B. TEORI PEMEROLEHAN BAHASA
1.Pandangan Nativistis
Menurut pandangan nativistis, setiap anak yang lahir telah dilengkapi
dengan kemampuan bawaan atau alami untuk dapat berbahasa.Bukan
lingkungan yang membuat anak mampu berbahasa.
2.Pandangan Behavioristis
Menurut behavioris, penguasaan bahasa anak ditentukan oleh
rangsangan yang diberikan lingkungannya.Anak tidak memiliki peranan
aktif, hanya sebagai penerima pasif.
3.Pandangan Kognitif
Menurut pandangan kognitif, penguasaan dan perkembangan bahasa
anak ditentukan oleh daya kognitifnya.Lingkungan tidak serta merta
memberikan pengaruhnya terhadap perkembangan intelektual dan
bahasa anak.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMEROLEHAN BAHASA ANAK
1. Faktor Biologis, Perangkat biologis yang menentukan penguasaan bahasa anak
adalah otak (sistem syaraf), alat dengar, dan alat ucap
2. Faktor Lingkungan Sosial, Cara lingkungan sosial memberikan dukungan kepada
anak dalam belajar pemeroleh bahasa adalah sebagai berikut: Bahasa semang
(motherless), Parafrase, Menegaskan kembali (echoing), Memperluas (expanding),
Menamai (labeling), Penguatan (reinforcement), Pemodelan (modelizing),
3. Faktor Intelegensi. Intelegensi adalah kemampuan sesesorang dalam berpikir atau
bernalar, temasuk memecahkan suatu masalah intelegensi bersifat abstrak dan tak
dapat diamati langsung kecuali melalui perilaku.
4. Faktor Motivasi, dalam belajar bahasa anak tidak melakukannya demi bahasa itu
sendiri. Anak belajar bahasa karena adanya kebutuhan dasar yang bersifat praktis,
seperti lapar haus, dan kasih sayang
D. STRATEGI D. TAHAP- TAHAP
PEMEROLEHAN BAHASA PEMEROLEHAN BAHASA
1. Mengingat, Mengingat memainkan peranan
yang cukup penting dalam belajar bahasa
atau belajar apa pun. 1. Tahap Pralinguistik
2. Meniru, peniruan di sini bisa berarti
mencontoh secara kreatif atau 2. Tahap Satu-Kata atau
menginspirasi. Holofrasis
3. Mengalami Langsung, mengalami 3. Tahap Dua-Kata
langsung kegiatan berbahasa dalam
konteks yang nyata. 4. Tahap Telegrafis
4. Bermain, kegiatan bermain sangat penting
untuk mendorong pengembangan
kemampuan berbahasa anak.
5. Penyederhanaan, bersifat egosentris
(berpusat pada dirinya, perkembangan
kemampuan anak yang bertahap yang
membuat tuturan yang digunakannya lebih
sederhana dan langsung.
MODUL
3
Pemerolehan Bahasa Kedua
A. Pengertian dan Cara B. Teori Pemerolehan Bahasa
Pemerolehan Bahasa Kedua Kedua
Dalam memperoleh bahasa kedua
banyak cara yang dilakukan. Secara Model Akulturasi
Faktor-faktor yang menentukan jarak sosial
umum, tipe perolehan bahasa kedua
antara kelompok bahasa pertama dan
dapat dibedakan menjadi bahasa kedua adalah:
pemerolehan bahasa kedua secara 1. Kesamaan derajat social
terpimpin, secara alamiah, serta 2. Timbulnya keinginan asimilasi
terpimpin dan alamiah (Lihat 3. Saling terlibatnya antar dua kelompok
Subyakto-Nababan, 1992). 4. Kelompok belajar bahasa kedua kecil
Kunci keberhasilan belajar bahasa dan tidak kohesif
5. Kesesuaian Budaya
kedua adalah kemauan belajar,
6. Saling memiliki sifat positif
keberanian mempraktikkan dalam 7. Lama tidaknya berasimilasi antar
situasi riel, dan keintensifan dalam kelompok bahasa pertama dan bahasa
berkomunikasi dengan bahasa kedua kedua
Teori Wacana
Teori Akomodasi • Pemerolehan bahasa Model Monitor Monitor
● Anggapan pembelajar kedua mengikuti urutan adalah proses konstruksi
bahasa kedua bahwa dirinya alamiah dalam kreatif dalam
merupakan bagian dari perkembangan berbahasa. Model Monitor
masyarakat bahasa kedua. sintaksis. memiliki lima hipotesis
●Tidak memandang rendah
• Penutur asli akan berikut yang mempengaruhi
kelompok masyarakat
bahasa kedua. menyesuaikan pemerolehan bahasa kedua:
● Persepsi pembelajar tuturannya 1. Hipotesis pemerolehan-
tentang pentingnya untuk mencapai makna pembelajaran
etnolinguistik. yang disepakati bersama 2. Hipotesis urutan alamiah
● Terbuka dan tidak ketat penutur nonasli. 3. Hipotesis monitor
dalam mempersepsikan • Strategi percakapan
batas kelompok bahasa 4. Hipotesis Masukan
yang ditempuh untuk
pertama dengan bahasa 5. Hipotesis Saringan
mencapai
kedua. Afektif
makna yang disepakati
● Pembelajar bahasa
dan masukan
pertama mengidentifikasi
diri sama kuat dan mempengaruhi
memuaskannya dengan kecepatan dan urutan
kelompok sosial lainnya. pemerolehan bahasa
kedua
Model Kompetensi Variabel
Hipotesis Universal Teori Neurofungsional
●Pembelajar menyimpan Anak menemukan kaidah-kaidah Teori ini menyatakan adanya
pengetahuan tunggal yang berisi bahasa dengan bentuk hubungan antara bahasa dengan
kaidah-kaidah bahasa antara gramatika universal, yakni anatomi syaraf.Dua daerah
(interlanguage). gramatika dalam otak, yaitu belahan otak
●Pembelajar memiliki inti.Contoh gramatika universal, kanan (daerah Wernickle) dan
kemampuan untuk menggunakan umumnya bahasa memiliki struktur belahan otak kiri (daerah
bahasa kalimat yang berpola subjek- Brocka), menentukan
●Tampilan bahasa predikat. Dalam pembelajaran pemerolehan bahasa kedua.
keduamerupakan variable yang bahasa kedua jika pembelajar
dihasilkan melalui proses primer menemukan kaidah bahasa kedua
dalam wacana yang tidak yang bermarkah, pembelajar tersebut
terencana atau proses sekunder tergoda untuk kembali ke kaidah
dalam wacana yang bahasa pertama, terutama apabila
direncanakan. bahasa pertamaitu memiliki kaidah
●Perkembangan pemerolehan universal yang sama.
bahasa kedua.
Pandangan tentang proses belajar
1. Pendekatan
Sikap atau pandangan tentang
1.Aliran empiris :
sesuatu yang biasanya berupa
behavioris, aliran mekanis,
asumsi atau seperangkat asumsi aliran Bloomfield
yang saling berhubungan
dengan sesuatu 2.Aliran nasionalis : mentalis
(perbuatan berbahasa itu
adalah perbuatan mental)
Bersifat aksiomatis, tidak perlu
dibuktikan lagi kebenarannya
Prosedur untuk mencapai tujuan
2. Metode yang ditetapkan
Pemilihan materi Urutan bahan Penyajian bahan Pengulangan bahan

Menggunakan prinsip Kriteria : bagian yang Kriteria : bahan yang Usaha – usaha yang
alamiah atau random lebih sederhana di disajikan lebih dilakukan untuk
dahulukan, yang lebih dahulu, cara menumbuhkan
Kriteria : berguna dan sering penyajian, kapan
digunakan, penyajian kosakata,
kebiasaan
Bagian yang paling berbahasa melalui
diperhatikan tingkat penggunaan alat
sering digunakan, paling kesukarannya, bantu yang relevan bahan yang
berguna, paling mudah diperhatikan perlu diperhatikan diberikan
mengerjakan, gabungan kesinambungannya
ketiganya.
Direct
Method Natural
Method


Macam
Reading

macam tan Method


pendeka
Electric

Method
3. Teknik
Upaya guru, usaha – usaha
guru, atau cara – cara yang
digunakan untuk
mencapai
tujuan langsung dalam
pelaksanaan pembelajaran
didalam kelas pada saat
itu
Macam – macam tehnik pembelajaran bahasa
a. Teknik ceramah

Keuntungan : b. Teknik tanya jawab


1. dapat menghemat waktu
2. dapat digunakan dalam kelompok besar
Tujuannya untuk mengecek
3. dapat dipakai sebagai penambah bahan yang
sudah dibaca pemahaman siswa terhadap ceramah
4. Dapat dipakai untuk mengulangan atau yang baru diberikan atau bisa juga
memberi pengantar pada pelajaran atau pertanyaan yang diajukan guru untuk
aktivitas tertentu mengecek pemahaman siswa terhadap
Kekurangan : isi bacaan yang telah mereka baca
1. Tidak semua guru dapat berbicara yang menarik
dan baik
2. Hanya satu indra yang aktif yaitu
pendengaran
3. Kadar CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) rendah
Keunggulan :
c. Teknik diskusi kelompok 1. Kadar CBSA nya tinggi
2.Memberi peluang kepada siswa untuk saling
mengemukakan pendapat
Tujuannya adalah melatih siswa untuk 3. Mendorong terciptanya kesatuan
mengeluarkan pendapat, dan mau 4. Dapat memperluas pandangan siswa
menerima kritikan kalau pendapatnya 5. Melatih mengembangkan kepemimpinan bagi
siswa yang ditunjuk sebagai moderator
memang kurang benar

Kekurangan :
1. Tidak efektif untuk kelompok besar
2. Jika tidak terkendali dapat menyimpang dari
tujuan
3. Moderator harus terampil, kadang di
dominasi oleh siswa yang suka dan berani
bicara
d. Teknik pemberian tugas
Keunggulan :
Di sebut juga resitasi yang dapat 1. Dapat membangkitkan pikiran
diberikan kepada siswa secara individual
atau kelompok. Diharapkan siswa lebih
yang kreatif
mendalami materi pelajaran yang 2. Dapat merangsang partisipasi
diberikan oleh guru siswa
3. Dapat memancing timbulnya
pendapat – pendapat baru
e. Teknik ramu pendapat 4. Menghasilkan reaksi berantai
5. Dapat digunakan dalam kelompok
Perpaduan dari teknik tanya-jawab dan
teknik diskusi. Secara bergiliran siswa
kecil maupun kelompok besar
diberi kesempatan mengemukan 6. Tidak memerlukan moderator yang
pendapatnya terhadap pertanyaan hebat
– pertanyaan yang diajukan 7. Hanya sedikit peralatan yang
diperlukan
e. Simulasi
Artinya tiruan (imitasi)
Guru menetapkan peran – peran
yang dilakukan oleh siswa
dalam permainan simulasi
B. Jenis – jenis pendekatan
pembelajaran bahasa
Sejak diberlakukannya kurikulum
1984, dalam pembelajaran bahasa
Indonesia guru harus
menerapkan pendekatan
komukiatif, CBSA dan
pendekatan keterampilan proses
1 . Moti
vasi
2. Lat
ar atau
3. Kete kontek
raraha s
n kepa
Prinsip dalam pusat a
terten
tu
tau fo
k u s
da titi
k
4. Hub
pembelajaran 5. Bela
ungan
jar sam
sosial
6. Perb bil bek
edaan erja
perora
atau in
d
ngan
7. Men iv id ual
emuk
8. Pem an
ecahan
masal
ah
Selain CBSA , Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) juga
dapat mengembangkan komptensi siswa
langkah – langkah dalam PKP :
06
Merencanaka 07
05 Menet
apkan
penelitian
n
n
amalka
M er

Me asik
ng
k o an
04

mu
ikn
01
Menafsirkan
Mengamati
Mengkalsifik
asi
03 02
KEGIATAN BELAJAR 2 PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TERPADU DI SD

A. PEMBELAJARAN TERPADU LINTAS MATERI

Membaca: Berbicara:
 Membaca teks bacan  Mendiskusikan isi
Mendeklamasikan puisi teks
bacaan

:
 Mendenarkan  Menulis karangan
pembacaan teks  Memeriksa pemakaian tanda
karangan baca dalam karangan
Contoh
Model Pembelajaran di Sekolah Dasar dan Madrasa Ibtidaiyah

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia


Satuan pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas : 3/1
Wakt :1 kali pertemuan
u
Tem : Lingkungan
a
Standar Kompetensi: Mampu membaca dengan pemahaman teks agak panjang
dengan cara membaca lancar (bersuara), dan membaca dalam hati secara intensif,
dan membaca secara memindai suatu denah serta membaca dongeng dan puisi
Kompetensi Dasar : Membaca bersuara (membaca teks)
Hasil Belajar : Membaca teks untuk diri sendiri dan oran
lain
Langkah Pembelajaran

1 Salah seorang siswa diminta membaca nyaring sebuah teks yang sudah disiapkan guru yang
berjudul lingkungan di sekitar kita

2 Siswa-siswa lainnya diminta menyimak (membaca dipadukan dengan mendengarkan-ketika


itu guru membetulkan kesalahan pelafalan atau intonasi yang tepat

3 Setelah selesai membaca, siswa tersebut diminta menceritakan isi teks yang telah
dibacanya dengan kalimat sendiri (membaca dipadukan dengan berbicara)

4 Siswa-siswa yang lain diminta mendengarkan dan mencatat jika ada kekurangan isi
yang diceritakan, ada kesalahan kalimat atau penggunaan kata yang kurang tepat
(mendengarkan dan menulis serta kebahasaan)

5 Seluruh siswa diminta menjawab pertanyaan sesuai bacaan secara tertulis (membaca
dipadukan dengan menulis)

6 Setelah semua selesai, salah seorang siswa membacakan jawabannya dan yang
lain memberi pendapat (menulis dipadukan berbicara)
Langkah Pembelajaran:
B. PEMBELAJARAN TERPADU LINTAS KURIKULUM Pengorganisasian:
Kelompok Kecil

1 Pertemuan Pertama: Menyelidiki perubahan air menjadi uap dan kembali lagi menjadi air
a. Setelah semua selesai, salah seorang siswa membacakan jawabannya dan yang lain memberi pendapat
(menulis dipadukan berbicara)
b. Penjelasan singkat tentang penggunaan air (secara tidak langsung menangkap informasi lisan-ketrampilan
mendengarkan)
c. Kegiatan percobaan
d. Melaporkan hasil percobaan(melaporkan secara lisan-melatih keterampilan berbicara atau melaporkan secara
tulis-melatih keterampilan menulis)
e. Menyiapkan hasil kegiatan (lisan-keterampilan berbicara; tulis-keterampilan menulis)
f. Memberi contoh penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari (lisan-ketrampilan berbicara)

Pertemuan kedua: Menyelidiki perubahan wujud lilin yang dipanaskan


kemudian didinginkan

3 Pertemuan ketiga: Menyelidiki perubahan wujud gula pasir yang dipanaskan, kemudian
mengkristal lagi

4 Pertemuan keempat: Menyelidiki perubahan wujud air menjadi es dan kembali menjadi
air
Danke! CRED BIT
AYS:ATN GpIrNesen
his BtaEtio
SOnK

TERIMA
template wasAN
createK
A d K
by A
including i SliMdesU
go,
consD byEFNlaG
ticA
infogra on,Nand
BpAhN
icG
sG&A imNaYges
A bBy IFLreA
epNik.G
"PAPAK

KASIH NGGUAN U YG
KULIAH
TENG DU
DI UT"
LU
PGSD. BI

Anda mungkin juga menyukai