Anda di halaman 1dari 6

JAWABLAH PERTANYAAN BERIKUT INI DENGAN BENAR!

1. Mengapa manusia perlu belajar bahasa?


2. Jelaskan fungsi bahasa!
3. Jelaskan teori pemerolehan bahasa!
4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa!
5. Jelaskan pembelajaran bahasa indonesia terpadu!

JAWAB :

1. Alasan utama manusia perlu mempelajari bahasa adalah sebagai alat untuk
memudahkan seseorang dalam berkomunikasi dengan orang lain. Karena pada
hakikatnya bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk
berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, seperti kata dan
gerakan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahasa adalah sistem
lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh masyarakat untuk bekerja
sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Namun, di sisi lain pembelajaran
bahasa juga dapat membantu membuat seseorang lebih toleran – multibahasa
biasanya lebih berpikiran terbuka dan menerima perubahan. Ini juga dapat
membantu manusia dalam mempelajari bahasa lain dengan lebih mudah. Bagi
banyak orang, hambatan rasa malu awal benar-benar dapat menghambat
pembelajar untuk menguasai suatu bahasa.

2. Bahasa memiliki beberapa fungsi yang sangat penting dalam kehidupan


manusia. Berikut adalah beberapa fungsi dari bahasa dalam kehidupan sehari-
hari, antara lain:

 Komunikasi

Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi antara individu.


Bahasa memungkinkan kita untuk menyampaikan ide, perasaan,
informasi, dan instruksi kepada orang lain. Melalui bahasa, kita dapat
berinteraksi dengan orang lain, membangun hubungan sosial, dan
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang dunia di sekitar kita.

 Ekspresi

Bahasa memungkinkan kita untuk mengungkapkan emosi, perasaan, dan


pikiran kita. Melalui kata-kata, kita dapat menyampaikan kegembiraan,
kekesalan, cinta, kekhawatiran, dan berbagai nuansa emosi lainnya.
Bahasa juga memberikan cara bagi kita untuk memahami dan merespons
ekspresi orang lain.

 Penyimpanan dan Pemindahan Informasi

Bahasa memungkinkan manusia untuk menyimpan dan memindahkan


informasi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Melalui bahasa tertulis
dan lisan, pengetahuan, budaya, tradisi, dan sejarah dapat dipertahankan
dan diteruskan kepada generasi yang akan datang.

 Identitas dan Kebudayaan

Bahasa juga membantu kita merasa terhubung dengan kelompok atau


komunitas tertentu. Hal ini dikarenakan Bahasa memainkan peran penting
dalam membentuk identitas individu dan kelompok. Bahasa adalah bagian
integral dari budaya, dan melalui bahasa, nilai-nilai, norma, tradisi, dan
sejarah suatu kelompok dapat dipertahankan dan diwariskan.

 Pemikiran dan Konseptualisasi

Bahasa mempengaruhi cara kita berpikir dan memahami dunia. Melalui


bahasa, kita dapat mengkonseptualisasikan ide, mengorganisir pikiran, dan
merumuskan pemikiran yang kompleks. Bahasa juga memungkinkan kita
untuk mengembangkan konsep abstrak seperti cinta, keadilan, kebebasan,
dan kebahagiaan.

 Pembelajaran dan Pendidikan

Bahasa adalah alat penting dalam pembelajaran dan pendidikan. Melalui


bahasa, pengetahuan dan informasi dapat disampaikan kepada individu
atau kelompok yang ingin belajar. Bahasa juga memungkinkan kita untuk
berbagi penemuan baru, teori, dan pemahaman dalam berbagai bidang
ilmu pengetahuan dan disiplin lainnya.

3. Menurut Huda (1987:1) menyatakan bahwa pemerolehan bahasa adalah proses


alami di dalam diri seseorang menguasai bahasa. Pemerolehan bahasa biasanya
didapatkan hasil kontak verbal dengan penutur asli lingkungan bahasa itu.
Berikut ini beberapa teori mengenai pemerolehan bahasa yang dikemukakan
oleh beberapa tokoh, antara lain :
 Teori Behaviorisme
Salah satu tokoh yang mencetuskan teori ini adalah John B. Watson, di
mana teori ini berfokus pada apa yang dirasakan oleh anak dan hubungan
antara stimulus dan respons pada sekeliling anak. Sebagai contoh, saat
anak ingin menyentuh hewan, lalu ada suara benda yang mengagetkan,
otomatis ia akan kaget dan bahkan bisa menyebabkan ia tidak mau
menyentuh serta takut terhadap hewan tersebut. Tokoh lain yang juga
berperan dalam teori ini adalah Skinner, di mana ia berpendapat bahwa
perilaku seorang anak akan dikendalikan oleh sebuah akibat. Bila ia
mendapat apa yang diinginkan, ia akan terus memintanya, namun bila
apa yang ia mau tidak diberi, ia tidak akan memintanya lagi. Jika teori ini
diaplikasikan, maka orang tua atau guru di sekolah harus memahami apa
yang disukai dan tidak disukai oleh anak.
 Teori Nativisme
Dalam teori ini, para ahli percaya bahwa bahasa diperoleh secara
biologis, di mana kemampuan lingual manusia akan semakin terasah,
seiring dengan berjalannya waktu. Menurut Eric Lenneberg, bahasa
merupakan perilaku khusus manusia, di mana mekanisme bahasa
ditentukan secara biologis. Tokoh utama dalam teori ini adalah Chomsky.
Ia berpendapat bahwa satu-satunya makhluk yang memiliki kemampuan
bahasa secara verbal adalah manusia. Selain itu, ia percaya bahwa setiap
anak yang lahir ke dunia, sudah dibekali “Alat Penguasaan Bahasa” atau
Language Acquisition Device (LAD), di mana hal ini didasari oleh
kemampuan membedakan bunyi bahasa dan bunyi lain, kemampuan
mengorganisasikan peristiwa, kemampuan untuk mengevaluasi sistem
perkembangan bahasa, dan kemampuan lainnya.
 Teori Kognitivisme
Berbeda dari dua teori sebelumnya, teori kognitivisme berfokus pada
kemampuan nalar seseorang. Jenis pendekatan teori ini menjelaskan
bagaimana cara kita berpikir, mental internal pada diri kita saat belajar
bahasa, dan belajar bahasa merupakan proses berpikir secara kompleks.
Teori ini mematahkan asumsi bahwa kemampuan bahasa adalah
kemampuan sejak lahir, melainkan bisa dipelajari dan terus berkembang
antara tingkatan kognitif dengan lingkungan bahasanya. Pernyataan ini
dikemukakan oleh Jeane Piaget, seorang filsuf, ilmuwan, sekaligus
seorang psikolog dari Swiss. Ia menyampaikan bahwa proses belajar
dihasilkan oleh cara anak dalam mengatur materi bahasa dan tidak
dipengaruhi oleh usia.

4. Perkembangan pemerolehan bahasa pada seseorang itu bervariasi. Ada


seseorang yang dalam pemerolehan bahasanya lambat, ada juga yang sedang,
dan bahkan ada yang cepat. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain sebagai berikut:
 Faktor Alamiah
Faktor alamiah disini maksudnya adalah setiap orang lahir dengan
seperangkat prosedur dan aturan bahasa yang oleh Chomsky
dinamakan language acquisition divice (LAD). Potensi dasar itu akan
berkembang secara maksimal setelah mendapat stimulus dari lingkungan.
Proses perolehan melalui piranti ini sifatnya alamiah. Karena sifatnya
alamiah, kendatipun tidak dirangsang untuk mendapatkan bahasa, tapi
orang tersebut akan mampu menerima apa yang terjadi di sekitarnya.
 Faktor Perkembangan Kognitif
Perkembangan bahasa seseorang seiring dengan perkembangan
kognitifnya. Keduanya memiliki hubungan yang komplementer.
Pemerolehan bahasa dibantu oleh perkembangan kognitif. Sebaliknya,
kemampuan kognitif akan berkembang dengan bantuan bahasa.
Keduanya berkembang dalam lingkup interaksi sosial.
 Faktor Latar Belakang Sosial
Struktur keluarga, kelompok sosial, dan lingkungan budaya sebagai
faktor latar belakang sosial memungkinkan terjadinya perbedaan serius
dalam pemerolehan bahasa seseorang. Makin tinggi tingkat interaksi
sosial sebuah keluarga maka makin besar peluang anggota keluarga
memperoleh bahasa. Sebaliknya, makin rendah tingkat interaksi sosial
sebuah keluarga, makin kecil pula peluang anggota keluarga memperoleh
bahasa.
 Faktor Keturunan
Faktor keturunan meliputi jenis kelamin dan inteligensi. Jenis kelamin
turut memengaruhi perolehan bahasa. Biasanya perempuan lebih superior
daripada laki-laki meskipun dalam berbagai studi ilmiah perbedaan
mendasar mengenai hal itu belum sepenuhnya dapat dijelaskan oleh para
ahli. Inteligensi yang dimiliki ini berkaitan dengan kapasitas yang
dimiliki seseorang dalam mencerna sesuatu melalui pikirannya. Setiap
orang memiliki struktur otak yang mencakup IQ yang berbeda antara satu
dan yang lain. Makin tinggi IQ seseorang, makin cepat ia memperoleh
bahasa. Sebaliknya, makin rendah IQ-nya, makin lambat ia memperoleh
bahasa.

5. Pembelajaran bahasa indonesia terpadu adalah model pembelajaran kegiatan


berbahasa berdasarkan fungsi utama bahasa indonesia sebagai alat untuk
berkomunikasi. Para siswa dituntut untuk terampil berbahasa indonesia yang
baik, yaitu terampil menyimak, membaca, berbicara, dan menulis
Pembelajaran bahasa indonesia terpadu ini merupakan suatu aplikasi strategi
dalam pembelajaran bahasa indonesia dengan berdasarkan pendekatan
kurikulum terpadu yang bertujuan untuk menciptakan atau membuat proses
pembelajaran secara relevan dan bermakna bagi anak.
Pembelajaran terpadu didasarkan pada pendekatan inkuiri, yaitu melibatkan
siswa mulai dari merencanakan, mengeksplorasi, dan brain storming dari siswa.
Dengan pendekatan terpadu siswa didorong untuk berani bekerja secara
kelompok dan belajar dari hasil pengalamannya sendiri. Selanjutnya dijelaskan
bahwa dalam pelaksanaannya anak dapat diajak berpartisipasi aktif dalam
mengeksplorasi topik atau kejadian, siswa belajar proses dan isi (materi) lebih
dari satu bidang studi pada waktu yang sama. Keterampilan berbahasa indonesia
tersebut harus dilakukan secara terpadu dalam satu proses pembelajaran dengan
fokus satu keterampilan.
Misalnya, para siswa sedang belajar keterampilan berbicara maka ketiga
keterampilan yang lainnya harus dilatihkan juga, tetapi kegiatan tersebut tetap
difokuskan untuk mencapai peningkatan kualitas berbicara.

Anda mungkin juga menyukai