Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN

Bahasa mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam


perkembangan bahasa anak usia dini. Perkembangan bahasa anak usia
dini merupakan berbahasa agar anak mampu berkomunikasi secara lisan
dengan lingkungannya, sehingga nantinya anak dapat berkomunikasi
dengan baik secara lisan,tulisan,maupun perbuatan,karena setiap anak
mempunyai kemampuan untuk menyampaikan apa saja yang terkandung
didalam pikirannya melalui bahasa.

2.1 Pengertian Bahasa Anak Usia Dini

2.2.1 Pengertian Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini


Menurut Piaget mengenai perkembangan Bahasa ialah
suatu tahapan yang praoperasinya merupakan peralihan dari sifat
egosentris atau dalam arti berfokus pada perhatian yang
berlebihan dengan diri sendiri, ke sifat interkomunikatif yang
berarti anak akan mulai membuka diri untuk berinteraksi dengan
teman- temannya, seperti saling tanggap terhadap lingkungan
sekitar, saling bercakap- cakap dan bertanya jawab mengenai hal-
hal yang terjadi disekitarnya. Sikap interkomunikatif sosial biasa
terjadi pada anak usia kurang lebih 6, 7 tahun.
Pengertian perkembangan ialah suatu jalan perubahan
untuk pematangan fungsi fisik yang berlangsung secara normal,
dimana proses transisi dari konstitusi fisik yang turun- temurun
ini dibentuk dalam proses aktif yang masih berkesinambungan
antara keduanya. Oleh itu pengertian perkembangan disini ialah
proses pembentukan kearah yang lebih sempurna dan tidak dapat
terulang kembali dengan begitu saja, sebab dalam setiap proses
pasti ada kejadian yang berbeda, maka dari itu pengembangan
bahasa adalah perubahan. Dimana perubahan yang tidak bisa
diukur berdasarkan jumlah atau tidak bersifat kuantitatif, tetapi
perubahan ini bersifat kualitatif atau perubahan perkembangan
sesorang menuju ke proses dewasa. (“Konsep Dasar AUD.pdf”
t.t., 1).
Bahasa ialah salah satu alat berkomunikasi bagi semua
orang, salah satunya bagi anak-anak usia dini. Penguasaan
kemampuan berbahasa anak dapat dimulai dari keterampilan
bergaul dilingkungan sosialnya, dengan Bahasa pula anak- anak
mampu meluapkan apapun yang ada didalam pikiran mereka,
sehingga orang lain bias memahami maksud dan dapat
menciptakan suatu hubungan antar manusia.
Tidaklah heran jika bahasa disebut sebagai salah satu
cara menuju kesuksesan seorang anak. Pentingnya pembentukan
konsep, informasi serta pemecahan masalah dalam keterampilan
Bahasa sangatlah penting, sebab melalui bahasalah kita dapat
memahami komunikasi pikiran dan perasaan sesorang anak. (Ayu
Nila t.t., 1 nila).
Terkadang perbedaan yang signifikan antara pengertian
bahsaa dan bicara. Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi, baik
yang diungkapkan dalam bentuk lisan, tulisan, bahasa isyarat,
bahasa gerak tubuh, ekspresi wajah pantonim atau seni.
Sedangkan bicara adalah bahasa lisan yang paling penting, paling
efektif untuk berkomunikasi, serta paling banyak digunakan
semua orang. (Kompasiana.com 2014, 1)
Bahasa juga dapat diartikan sebagai alat komunikasi
untuk menyampaikan apa yang ada didalam pikiran atau perasaan
mereka dengan melalui perkataan dan tulisan. Dengan demikian,
bahasa termasuk hal pokok untuk mengoptimalkan potensi setiap
anak supaya dapat beradaptasi sekitar didalam perkembangan
bahasa mereka.(Friantary 2020)
Hakikat Bahasa ialah ucapan yang muncul dari dalam
pikiran dan perasaan manusia, yang sudah teratur, dan bunyi
sebagai alat untuk memahami setiap ucapan itu. Artinya, melalui
bahasalah orang dapat saling menyapa, tanya jawab, dan saling
bertukar pendapat yang ada didalam pikirannya untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Seperti halnya anak-anak. Anak juga
membutuhkan orang lain dalam berinteraksi untuk
mengungkapkan segala isi hati mereka, didalam pikirannya serta
keinginannya baik yang berlangsung dirumah maupun
dilingkungan sekitar anak. (Anita, 2015:162).
Montessori berusaha menyadarkan kita bahwa anak
mampu mengelola Bahasa mengunakan gramatika atau sintaksis
dari diri anak, atau sebuah sistem aturan untuk memahami makna
kata maupun kalimat dengan susunan yang benar.(William Crain
2007, 515 Crain).

2.2 TEORI PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI

Dalam perkembangan bahasa pada anak usia dini ada beberapa


teori menurut Jean Piaget, Eric Lenneberg, Jhon B.Watson, dan
Chomsky.

2.2.1 Teori Perkembangan Bahasa Anak usia Dini Menurut Jean Piaget

Teori Pertumbuhan Kognitif menurut Jean Piaget adalah, bahwa


bahasa itu bisa muncul sebab adanya suatu alur kognitif atau cara
berpikir sesorang yang dapat menambah perkembangan dalam
berbahasa.

Jika tidak ada proses berpikir, maka sudut pandang mengenai


kebahasaan tidak akan ada. Untuk membuktikan apakah ada
hubungan antara bahasa dan pikiran, Piaget menjabarkan adanya dua
macam modus pikiran, yaitu pikiran terarah (directed) dan pikiran tak
terarah (autistic).(Gustina, t.t.)

Berpikir asosiatif (tak terarah) adalah proses berpikir yang tidak


ditentukan atau diarahkan sebelumnya. Maksudnya ialah ketika kira
memikirkan sesuatu hal, maka akan muncul ide-ide yang ada didalam
pikiran kita yang kemudian akan dirangsang menjadi satu ide untuk
disampaikan.

Contohnya yaitu ketika melihatibotol-botolibekas, plastik-plasik


jajananmterbuangisembarangan, seketika itu otak berpikiriuntuk
mendaur ulangi kembali ataupun membuat barangibekas tersebut
menjadiisebuah karyaiyang bermanfaatidan menghasilkan nilaii. Dari
cara berpikiri inilahi, akhirnya jalan pikiran yang tidak terarah atau
tidak ditentukanisebelumnya akan dikumpulkanimenjadi satu
sehinggaimenjadi ideimembuat karya dari barangibekasi.

Sedangkan berpikir terarah adalah suatu proses berpikir yang


sebelumnya sudah ditentukan dan diarahkan mengenai hal yang akan
dibahas, biasanya hal ini diarahkan untuk memecahkan suatu
permasalahan. Contoh: saat mendapat tugas dari kampus maupun dari
sekolahiuntuk melakukan observasiiatau yang lainnya. Itu termasuk
caraiberpikiriterarah atau sudahiditentukan, karena otakihanyamakan
memikirkan pada satuihal yang sudah tersediamuntuk dikerjakan.
Sehingga dengan mudahmuntuk langsungimelakukan objekitersebut.
(Kompasiana.com 2016, 1)

2.2.2 TeoriiPerkembanganIBahasaiAnakIusiaIDiniIMenurutLEric
Lennebergi

Eric Lenneberg mengajukan teoriiyang disebut teori


kemampuanibahasaikhusus. Menurut Lenneberg bahwa
manusiaimenerimaiwarisanibiologiiasliiyangiberupaikemampuanibe
rkomunikasi denganimenggunakan bahasa yang khusus untuk
manusia dan tidak ada hubungannya dengan kecerdasan ataupun
pemikiran. Bukti bahwa manusiamtelah dipersiapakan secara biologis
untuk berbahasaimenurutiLennebergiadalah:

1. Hubunganikemampuaniberbahasaisangatlahieratidenganibagian-
bagiani tubuh imanusia atau iyang disebut anatomi idan fonologi iatau
ilmu yangi mempelajarii tentang ibahasa.

2. Bahasa itidak dapat diajarkani pada makhluki lain. Hinggai saat ini
belum ipernahiada makhluki laini yang mampui menguasai bahasa
sekalipuni telah diajari dengan cara-carai yang iluar ibiasa.

3. Setiapi bahasai tanpa ikecuali ididasarkan pada prinsip-prinsip


isemantik, isintaksis, dan ifonologi yang iuniversal. iLenneberg telah
menyimpulkanibanyak bukti iyang menyatakan bahwai upaya imanusia
untuk berbahasai didasarii oleh ibiologi yang khususi untuk manusiai
dan bersumberi pada genetik itersendiri secara iasal.

4. Perkembangani bahasai tidaki dapat di hambati meskipun ipada kanak-


kanaki yangi mempunyaii cacati tertentui seperti ibuta, ituli atau
imemiliki orang tua pekai sejak ilahir, namun, berbahasai kanak-kanaki
ini tetapi berkembangi dengan bahwai hanya sedikiti ikelambatan.

5. Jadwali perkembangani bahasa yang samai berlaku bagi isemua


ikanak-kanaki inormal. Semuai kanak-kanaki bisa dikatakani
mengikuti istrategi dan waktu pemerolehani bahasa yang sama, yaitu
ilebih dalam menguasai prinsip-prinsipi pembagiani dan ipola persepsi.
(yahya “Yahya - 1601170053.pdf” t.t., 100)

2.2.3 Teorii Perkembangani Bahasai Anak iusia Dinii Menurut Jhoni


B.Watsoni
Jhon B.Watson mengemukakan bahwa manusialah yang
memusatkani perhatian pada aspeki yang dirasakani langsungi pada
perilakui berbahasai dan iberhubungan idengan istimulus atau irespon
terhadap ilingkungan. Teori ini imeyakini bahwa tindaki balasan atau
respon isegala sesuatu itu bisa terjadii apabila hanya ada irangsangan
atau istimulus. ( Isna 2019).

2.2.4 Teori iPerkembangan Bahasa iAnak usia Dinii Menuruti Chomskyi

Dinyatakan bahwa ibahasa itu isebenamya tumbuh di dalami otak si


bayii setelah mengalami iproses "triggeringi" (pemicuan), yaknii
dengan cara menggiringi si bayi ikepada bahasai melalui ipertumbuhan
ibiologisnya, yaitu iinteraksi antara istruktur inurani dengan ikondisi
sekitamya. Lebih lanjut iChomsky menyatakani bahwa iperturnbuhan
bahasa iboleh disamakani dengan pertumbuhani ianggota itubuh
lainnya. Tanpai adanya proses pernicuhan imaka, perolehan bahasai
anak itidak akan isempuma.(Zubaidah, 469).

Chomskyi mengutarakan bahwa bahasai anak merupakani sistem


yang sah idari sistem imereka. Perkembangani bahasa anak bukanlah
prosesi perkembangani sedikit demi isedikit, bukani dari bahasa itahap
pertamai yang ilebih banyaki salahnya ke itahap iberikutnya, tetapi
bahasa ianak pada isetiap itahapan itu isistematiki yang iartinya anak
akan isecara iterus menerusi membentuk hipotesisii dengan dasar
imasukani yang iditerimanya dan ikemudian mengujinyai dalam
ujarannyai sendiri lalui baru kemudiani ke ipemahamannya. Selama
bahasai anak itu iberkembang, hipotesisi itu akan terus idirevisi.
(Saepudin 2018).

2.3 Tahapan Perkembangani Bahasai Anak Usia iDini


Tahapan dalam perkembangani bahasa anak usiai dini ini ada
beberapa tahapani dalam ipencapaian bahasa menurut (Susanto
2011, 75–76) yaitu:

1. Tahapi 1 (pralinguistiki) yaitu antara iumur 0-1i tahun itahap ini


terdiriii dari :

a) Tahapii merabani -1i (pralinguistikii pertama). Tahap ini idimulai


dari bulan ipertama hinggai bulani ke enami dimana anaki akan
imulai menangisi,tertawai,dan imenjerit.
b) Tahap merabani -2 (pralinguistiki kedua). Tahap ini ipada
dasarnyai merupakan itahap kata tanpa imakna imulai dari ibulan
ke -6 ihingga 1 itahun.

2. Tahapii II (linguistikii). Tahap iini iterdiri dari iitahap I dani iII,


iyaitu :

a) Tahapi-1; holafrastiki (1 tahun),ketikai anak-anak imulai


menyatakan maknai keseluruhan frasai atau kalimati dalam isatu
kata. iTahap ini jugai ditandai dengani perbendaharaan ikata anak
hinggai kurang lebih i50 kosai kata.
b) Tahapi -2; frasai (1-2), pada tahap ini anaki sudah imampu
mengucapkani dua kata (ucapan duai kata). iTahap ini jugai
ditandai dengani perbendaharaani kata anaki sampai dengani
rentangi 50-100i kosai kata.

3. Tahapi III (pengembangani tata bahasa, yaitu iprasekolah i3,4,5


itahun). Pada tahap ini ianak sudah dapati membuati kalimat,
seperti itelegram. Dilihati dari aspek perkembangani tata bahasai
seperti: iS-P-Oi, anak dapat imemperpanjang kata imenjadi satu
ikalimat.
4. Tahapi IV (tata bahasai menjelang idewasa, 6-8i tahun). Tahapi ini
ditandai dengani kemampuani yang mampu imenggabungkan
kalimati sederhana dan ikalimat ikompleks. (Susanto 2011, 75–76)

Jadi dapat kita simpulkani bahwa dalami tahapan


perkembangani bahasai anak ada i4 tahapani diatas yaitu Tahapi 1
pralinguistiki, Tahapi II linguistik, Tahap IIIi pengembangani tatai
bahasa, Tahapi IV tata bahasai menjelangi dewasa.

2.4 Aspek-iAspek Perkembangani Bahasa Anaki Usia iDini

Aspeki-aspek yang iberkaitan dengan iperkembangan bahasa ianak


menuruti Jamarisi (Susanto, 2014:77) dapati dibagi ke dalami tiga
iaspek, iyaitu:

1. Kosakatai
Seiring idengan perkembangani anak dalam ipengalamannya
berinteraksii dengan ilingkungannya, kosakatai anak berkembangi
dengani pesat.

2. Sintaksisi(tatabahasai) Walaupun anak belumi mempelajarii tata


bahasai, akan tetapii melalui contohi-contoh berbahasai yang
didengari anak dilingkungannyai, anak telah dapat menggunakani
bahasai lisani dengan isusunan kalimat yang ibaik. Misalnyai,
“Ritai memberi makani kucing” bukani “kucingi Rita makani
memberi”.

3. Semantiki
Semantiki maksudnya ipenggunaan kata isesuai dengan itujuannya.
Anak ditamani kanak-kanaki sudah dapat imengekspresikan
keinginani, penolakani, dan pendapatnyai dengan menggunakan
kata-katai dan kalimati yang tepati. Misalnya, “tidaki mau” untuki
menyatakani penolakani.
2.5 Fungsii dan Tujuani Bahasai bagi Anaki Usiai Dini

Ketika membahasi fungsi bahasai bagi anak, idapat dilihat darii


beberapai sudut ipandang. Terutamai ditujukan pada ifungsi secara
langsungi pada anak itu isendiri. Kemudiani ada beberapai sumber
yangi sudah mencobai memberikani pendapat dari ifungsi bahasai
bagi anak tamani kanak-kanak , diantarannyai menurut
Depdiknasi(2000) ,fungsi iperkembangan bahasa bagi ianak usia
idini iyaitu:

1. Sebagai alati untuk berkomunikasii dengan ilingkungan.

2. Sebagaii alat untuk imengembangkan kemampuani intelektual


anak.

3. Untuk mengembangkani ekspresii anak.

4. Sebagai alat untuk imenyatakan iperasaan dan buah ipikiran


ikepada orang ilain.

Lain halnya menurut iSusanto (2011), bahwa fungsi ibahasa


bagi anaki adalah sebagai alati untuk imengembangkan iekspresi-
perasaani,imajinasii,dan pikiran anak ibaik dalam ikemampuan
intelektual ianak maupun ikemampuan dasar anak.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat idisimpulkan bahwa


fungsi perkembangani kemampuan berbahasai anak usia dini antara
lain: Sebagai alat untuk berkomunikasi dalam
ilingkungannya,iSebagai alati untuk mengembangkani
kemampuani intelektual ianak, mengembangkani ekspresii
anak,sertai sebagai ialat untuk menyatakani perasaan ikepada orang
ilain.
Kemudian tujuan dari perkembangani bahasa anak iusia
dini iyaitu:

Untuk berkomunikasii terutama bagii mereka iyang isudah


masuk kelingkungani pendidikani iprasekolah ikhususnya itaman
kanak-kanak. Sehubungani dengan hal ini, iEarly Learning Goals
(1999) mengemukakani bahwa tujuani perkembangani bahasa anak
usia dini dijabarkani sebagai iberikut:

a) iMenyenangi,mendengarkani,menyimaki ,menggunakani bahasai


lisani dan ilebih siapi dalami bermaini dan ibelajarnya

b) Menyelidikii dan imencoba idengan isuara-suara, ikata-kata,idan


teksi

c) Mendengari engan ikesenangan dan irespon icerita,


lagui,iramai,dan sajak-sajaki dan imemperbaiki sendiri icerita,
lagui,imusik,idan iirama.

d) Menggunakani bahasai untuk imencipta,imelukiskan kembalii


iperan, idan ipengalaman.

e) Menggunakani pembicaraani untuk imengorganisasi,


imengurutkan, iberpikir ijelas, ide-idei, iperasaan, dan kejadian-
ikejadian.

f) Mendukungi, imendengarkan dengani penuh iperhatian.

g) Merespons terhadapi yangi imereka dengan


komentari,pertanyaani,dan perbuatani yang irelevan.

h) Interaksii dengan iorang lain, imerundingkan rencanai dan


ikegiatan, dan menunggui gilirani dalam ipercakapan.
i) Memperluasi kosai kata, imeneliti iarti dan isuara dari ikata-kata
barui.

j) Mengatakani kembali icerita-cerita dalami urutan iyang ibenar,


menggambari pola ibahasa padai ceritai.

k) Berbicarai lebihi jelas dani dapat didengari dengan kepercayaani


dan pengawasan dan bagaimana imemperlihatkan ikesadaran pada
ipendengar.

l) Mendengari dan iberkata, cirii dan suara iakhir idalam ikata-kata.

m) Menyesuaikani suara idan ihuruf, imemberi inama, imengarahkan


huruf-hurufi dalam ialphabet.

n) Membacai kata-kata iumum iyang isudah dikenangi dan kalimat


isederhana.

o) Mengetahuii bhawa cetakani itu imemiliki iarti contohi dalam


bahasai inggrisi membacai dari ikiri ke ikanan dari iatas ikebawah.

p) Menunjukkani suatu ipemahaman dan iunsur-unsur ibuku-buku


seperti ikarakternya iurutan ikajian, dan ipembahasan.

q) Mencobai menulisi untuk iberbagai ipilihan.

r) Menulisi namai sendiri dan ibenda-benda lain iseperti isebagai


label idan kata-katai dibawahi gambari dan imulai dari ibentuk
ikalimat sederhana ,ikadang-kadang menggunakani tanda ibaca.

s) Menggunakani pengetahuani hurufi untuk imenulis ikata-kata


sederhani dan imencoba idengan ikata-kata yang ilebih ikompleks.
t) Menggunakani pensili dan imenggunakan isecara lebihi efektif
untuki membentuki huruf yang idapat idikenal.

Adapun menurut Depdiknasi (2000), mengemukakan bahwa


tujuan bahasa ditaman kanak-kanak ialah sesuai dengan garis-garis
besar program kegiatan belajar (GBPKB) taman kanak-kanak
perkembangan berbahasa ditaman kanak-kanak bertujuan agar anak
didik mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungannya.

Lingkungani yang dimaksudi adalah ilingkungan idisekitar


anak iantara ilain: ilingkungan iteman isebaya, teman ibermain
orang idewasa,ibaik yang iada idisekolah, idirumah maupun
dengan tetanggai disekitar itempat itinggalnya.

Padai intinyai anaki harusi mampui berkomunikasii baik


dengani bahasa ilisan maupuni dengan ibahasa itulisan. iDimana
puni dia iberada.

2.6 Karakteristiki Kemampuani Bahasai Anak iUsia Dinii

Menuruti susantoi (2006), karakteristiki kemampuan bahasai


anak iusia 4 tahuni yaitu:

1. Terjadii perkembangani yang icepat dalami kemampuani bahasa


ianak. Anak telahi dapat imenggunakan kalimati dengan baiki dan
ibenar.

2. Menguasaii 90i perseni dari fonemai dan sintaksisi bahasa yang


idigunakannya.

3. Dapat iberpartisipasi dalami suatu ipercakapan. Anak isudah dapat


mendengarkan orang ilain iberbicara dan imenanggapi
ipembicaraan itersebut.
Selanjutnya imenurut iSusanto ikarakteristik ikemampuani bahasa
ianak usia i5-6 tahun adalah isebagai iberikut:

1. Sudah idapat imengucapkan ilebih idari 2.500 kosai kata.

2. Lingkupi kosai katai yang idapat diucapkani anak imenyangkut


iwarna,iukuran,ibentuk,irasa,ibau,ikeindahan,ikecepatan,isuhu,
iperbedaan,perbandingan,ijaraki,dan permukaani (kasar halus)

3. Anaki usia i5-6 tahun isudah idapat imelakukan iperan sebagai


ipendengar yang ibaik.

4. Dapat iberpartisipasi dalam suatu ipercakapan. Anaki sudaah idapat


mendengarkan orang lainberbicara idan menanggapi ipembicaraan
itersebut.

5. Percakapani yang di ilakukan oleh ianak i5-6 itahun telah


imenyangkut berbagai ikomentarnya iterhadap iapa yang dilakukan
oleh idirinya isendiri dan orangi lain, sertai apa yang idilihatnya .
Anaki pada usia i5-i6 tahun ini sudah dapat melakukan iekspresi
idiri, imenulis, imembaca, dan ibahkan iberpuisi.

2.7 Prinsip Perkembangani Bahasai untuki iAnak Usiai Dini:

Sesuai itujuan dan ifungsi yang telah di ijabarkan di iatas, imaka


pada pelaksanaani upaya ipengembangan bahasai untuk anak itaman
kanak kanaki memerlukani beberapai prinsip idasar. Adapuni
beberapai prinsipi pengembangani bahasa isebagaimana yang
disajikan ioleh Depdiknasi (2000) sebagaii berikuti :

1. Sesuaikani dengani tema ikegiatan idan lingkungani terdekat

2. Pembelajarani harus iberorientasi pada ikemampuan yangi hendak


di icapai sesuai ipotensi ianak.
3. Tumbuhkan ikebebasan dalam imengungkapkan pikirani dan
perasaani di kaitkani dengan ispontanitas.

4. Diberikan ialternatif ipikiran dalam imengungkapkan isi ihatinya.

5. Komunikasi iguru yangi akrabi dan imenyenangkan.

6. Guru imenguasai ipengembangan ibahasa.

7. Gurui harusi bersikapi inurmatif, imodel, icontoh penggunaan


ibahasa yang ibaik dan ibenar.

8. Bahan ipembelajarani membantu ipengembangan ikemampuan


idasar anak.

9. Tidak imenggunakan ihuruf satu-satui secara iformal.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat di ketahui bahwa


pengembangan bahasa yang dilakukan oleh guru harus mendukung
upaya pengembangan yang secara tidak sadar juga di lakukan oleh
anak.

Anda mungkin juga menyukai