Tanpa bahasa maka manusia tidak akan dapat berpikir secara rumit dan
abstrak, seperti apa yang kita lakukan dalam kegiatan ilmiah. Dengan
segala fakta dan hasil pemikiran dengan cara sedemikian rupa sehingga
menjadi penyebab.
atribut tertentu, baik mengenai dirinya sendiri, diri orang lain, dan
Pendukung pendapat ini adalah tokoh psikologi kognitif yang tak asing
pikiran lah yang membentuk bahasa. Tanpa pikiran bahasa tidak akan
dari perilakunya dan kemudian baru melalui bahasa. Tindak tanduk atau
waktu dan tempat tertentu. Dan bahasa hanyalah satu alat yang
lebih jauh dari waktu dan tempat tertentu itu. Namun, jelas gambaran
sebenarnya adalah aksi atau perilaku yang telah dinuranikan dan dalam
dan bahasa berpikir. Dengan kata lain, pikiran dan bahasa pada tahap
dan dari kata (bahasa) ke pikiran. Pikiran itu tidak hanya disampaikan
Dengan mengacu pada teori Bruner, jelaslah guru dan orang tua
kalendernya.
Hal lain yang harus menjadi kesadaran orang tua atau guru tentang
proses belajar. Hal ini dapat dilakukan dengan memberi contoh yang
Bahasa sebagai wujud atau hasil proses dan sebagai sesuatu yang
Manusia hanya akan dapat berkata dan memahami satu dengan lainnya
ditulisnya.
a. Bahasa
manusia.
informatif.
3. Kelemahan Bahasa
a. MATEMATIKA
satu dengan lainnya serta berpola pikir yang bersifat deduktif dan
Menggunakan algoritma,
Mengorganisasikan data,
Menarik kesimpulan,
b. Statistika
ditarik tersebut, yang pada dasarnya didasarkan pada asas yang sangat
sederhana, yakni makin besar contoh yang diambil maka makin tinggi
Statistika
proses berpikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat berpikir dan alat
bahasa nasional secara resmi dimulai tahun 1928, yaitu sejak Sumpah
masyarakatnasional, dan;
budaya.
fungsi, yaitu:
teknologi.
tinggi.
negara (pada pasal 36 UUD 1945, dan juga hasil amandemen UUD,
Agustus 2002).
yang berasal dari berbagai ragam suku dan daerah. Hal ini dapat
kehidupan.
pembangunan masyarakat.
Bahasa berupa balai atau kantor bahasa yang berfungsi untuk membina
Sebutan baik atau tepat di sini berkaitan dengan soal keserasian atau
kaidah di sini adalah kaidah bahasa Indonesia baku atau yang dianggap
Dengan penjelasan ini tampak bahwa bahasa yang kita gunakan, agar
Jadi pada asasnya, kita menggunakan bahasa yang baik, artinya yang
Contoh 1:
Contoh 2:
bapak dan saudara-saudara sekalian, ayo deh, kite mulai aje rapat kali
ini, ntar keburu ujan”. Okey you dah pada siap kan?. (Apa jadinya
seperti itu?) tentu saja akan merubah suasana menjadi tidak formal dan
Contoh 3:
“Bapak-bapak dan ibu-ibu, acara rapat senat siang ini marilah kita
dan kebenaran.
memiliki kekhasan. Akan tetapi, dari berbagai ragam itu masih dapat
masing memiliki ciri umum yang sama, yang mengacu pada salah satu
ragam yang lain. Dengan adanya ukuran pembanding ini orang dapat
mengetahui mana pemakaian bahasa yang benar dan mana yang tidak
benar.
itu disebut dengan bahasa baku atau bahasa standar. Dengan demikian,
Secara lebih rinci, ragam bahasa Indonesia baku dipakai dalam situasi
sebagainya.
saja dikenal.
1. Kemantapan dinamis
haruslah konsisten.
2. Kecendekiaan
3. Keseragaman
a. Fungsi pemersatu,
lain, seluruhnya harus menggunakan kalimat yang baik dan benar. Baik
a. Kesalahan struktur
Contoh:
Pembahasan:
Contoh:
Indonesia. (salah)
Indonesia. (benar)
Pembahasan:
Contoh:
Pembahasan:
Pembahasan:
Contoh:
Pembahasan:
Contoh:
Pembahasan:
Salah urutan.
Contoh:
b. Kesalahan diksi
sembuh. (salah)
sembuh. (benar)
Desa tempat kami dilahirkan tiga puluh tahun yang lalu,kini telah
juga.Contoh:
BENAR SALAH
Tergantung dari
Bergantung kepada/pada Tergantung dari pada
Bergantung dari
Berdasarkan atas/pada
Berdasar pada/kepada
kepada (berdasarkan)
Contoh:
distributif. Kata setiap atau tiap-tiap memiliki arti yang sangat mirip
masing berdiri sendiri tanpa nomina, sedangkan kata setiap dan tiap-
saya.
3. Kesalahan ejaan
Yang Disempurnakan).
2. Pemenggalan kata,
6. Penggunaan tanda baca: titik, koma, tanda petik, titik dua, titik
lain
bibliografi.
RAGAM BAHASA
I. Ragam Bahasa
resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut
Ragam bahasa berdasarkan media terbagi dua yaitu: ragam lisan dan
ragam tulis
pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan kalimat dan unsur-
atau santai.
Jika ragam bahasa dituliskan, ragam bahasa itu tidak bisa disebut
ragam bahasa tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan. Oleh
karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukan cir-
serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu
bahasa tubuh.
d. Berlangsung cepat
a. Ragam Tulis
d. Berlangsung lambat;
g. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya
Contoh:
Contoh:
a. ragam dialek
b. ragam terpelajar
c. ragam resmi
Contoh:
b. ragam hukum
c. ragam bisnis
d. ragam agama
e. ragam sosial
f. ragam kedokteran
g. ragam sastra.
Contoh:
diberikan diskon.
Istilah lain yang digunakan selain ragam bahasa baku adalah ragam
aturan tetap. Akan tetapi, kemantapan itu tidak bersifat kaku. Ragam
dilakukan berdasarkan :
b. hubungan antarpembicara,
d. lingkungan, atau
o penggunaan imbuhan, ·
Penggunaan kata sapaan dan kata ganti merupakan ciri pembeda ragam
kata Bapak, Ibu, Saudara, Anda. Jika kita menyebut diri kita, dalam
ragam standar kita akan menggunakan kata saya atau aku. Dalam
kata yang merupakan bentuk baku atau istilah dan bidang ilmu tertentu.
sering kali kata sambung dan kata depan dihilangkan. Kadang kala,
Contoh :
Contoh :
pekerjaan itu.
kehilangan kata depan (untuk). Dalam laras jurnalistik kedua kata ini
ditemukan dalam ragam lisan dan tidak terwujud dalam ragam tulis.
adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya. Dalam hal ini kita
mengenal iklan, laras ilmiah, laras ilmiah populer, laras feature, laras
komik, laras sastra, yang masih dapat dibagi atas laras cerpen, laras
Setiap laras dapat disampaikan secara lisan atau tulis dan dalam bentuk
1. Ure dan Ellis telah menyatakan pada 1977 bahawa laras bahasa adalah
situasi komunikatif.
2. Za’ba (1962) menerangkan laras ialah rupa susuk bahasa yang dipakai
berdasarkan fungsi atau dengan kata yang lebih mudah laras berubah
melibatkan tempat asal seseorang ialah dialek dan variasi bahasa yang
mengikut keperluannya.
bahasa.
4. Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat dan kategori yang
Contoh :
mengedarkan, atau menjual pada umum suatu ciptaan atau barang hasil
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau
Biasanya adopsi ini secara hampir utuh, dan polanya mudah diikuti.
Memang istilah itu membuat pusing, dokter juga kadang harus berpikir
1. Kata induk
2. Awalan
3. Akhiran
Suatu istilah bisa terdiri dari kata induk saja, atau ditambah 1, 2 atau 3
bagian lain.
“Peri” adalah awalan yang berarti sesuatu yang di tepi atau melingkupi
jantung.
Salfing adalah nama lain dari tuba fallopii artinya “saluran telur”
tersebut.
(Kata “histeris” itu diduga juga berakar dari kata “histero” yang berarti
menjadi begitu keras dan kaku. Ada yang menyebut dari ekspresi
Perikarditis: Pericarditis
Ureterolithiasis: Ureterolithiasis
Histerosalfingografi: Hysterosalphingography
tulang klavikula (salah satu bagiannya dilekati otot ini) dan tulang
a. Mudah difahami
Laras teknikal bermakna semua jenis teks di dalam semua jenis bidang
Contoh:
Berbentuk ilmiah
ekonomi
Bersifat formal
eksplisit
Setiap fakta dapat dihuraikan berdasarkan bukti dalam bentuk data dan
statistic
Contoh:
penyebaran investor lokal dan asing lebih sama,” kata Lana, Selasa.
Saat ini, investor asing memiliki persentase lebih besar dalam investasi
investasi saat ini murah, pendapatan per kapita Rp3 juta per bulan
tambah Lana.
dan keselesaan….
akibat buruk sesuatu perbuatan dan juga bentuk bahasa peribadi yang
menggunakan ganti nama orang pertama menjadi ciri utama laras ini.
Laras Klasik mempunyai ciri-ciri seperti teks asal ditulis dalam tulisan
perenggan.
praklausa atau kata pembuka ayat yang tidak digunakan lagi dalam
Laras Klasik juga mengandungi kosa kata bahasa istana seperti beta,
patik, bersemayam.
teknikal seperti dalam bahasa Melayu moden, iaitu eka, dwi, mono, bi
dan pra.
Contoh Laras Klasik seperti; Hatta berapa antaranya maka rangga dan
Raden Aria pun datanglah dari benua Keling itu. Maka dipersembahkan
106.
Menggunakan bentuk dialog atau kata bual seperti dalam skrip drama.
hiasan.
Kosa katanya terdiri daripada kata akar, kata nama konkrit, kata kerja
dewasa
Struktur ayat yang banyak digunakan ialah struktur ayat aktif bentuk
tunggal.
Seekor anak rusa bertanya kepada ayahnya: “Ayah lebih besar, lebih
kuat, dan lebih lincah daripada seekor anjing, dan ayah memiliki tanduk
“Anakku,” kata sang Rusa, “Sifat amarahku tidak menentu, dan bisa
saja saat saya berdekatan dengan anjing yang ribut menggonggong itu,
saya akan kehilangan kesabaran dan mungkin saja saya akan melukai
anjing tersebut.”
unsur grafik dan ilustrasi yang sangat ketara pada iklan yang bercetak,
Laras biasa ialah laras khusus yang digunakan untuk masyarakat umum
Laras biasa ialah laras khusus yang digunakan untuk masyarakat umum
laporan, buku).
Mementingkan kesempurnaan
sebagainya.
Berita sebagai wacana memiliki struktur teks yang tersendiri, lain dari
struktur teks fiksi, dan lain pula dari struktur teks esai dan karya
Tiga fitur penting yang harus ada dalam berita koran yang baik,
pertama, bahasa yang digunakan mudah. kedua, gaya tulisan yang jelas
dan ketuiga, isi tulisan harus akurat. Karena koran diterbitkan untuk
imbuhan
berikut :
masyarakat
haruslah sesuai dengan normatata bahasa yang antara lain terdiri atas
sifat khas yaitu singkat, padat, sederhana, jelas, lugas, dan menarik.
disuatu tempat.
bahasa baku, karena hanya bahasa baku yang pemakaiannya luas dan
bahasa Indonesia.
normatif, pilihan katanya juga lebih bebas, dan tanpa beban perihal
norma kebahasaan.
Bahasa jurnalistik berada diantara ragam baku resmi dan santai, antara
bahasa lisan dan tulis. Maka bahasa jurnalistik dari sisi penggunaan
telah ditentukan. Hal tersebut harus sesuai dengan ciri khas dan
menarik, lancar dan jelas. Ciri tersebut harus dimiliki oleh bahasa
yang terlalu panjang dan berbelit-belit. Tetapi juga tidak boleh terlalu
hemat.
Contoh :
#Dewi memakai
jilbab
#Dewi Berjilbab
ini dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 5W dan 1H, dan membuang
kalimat.
Contoh :
# Tidak untung
rugi
# Petani sulit mendapatkan
pupuk
Petani langka pupuk
# Yusril siap mencalonkan diri menjadi Presiden
Yusril siap jadi presiden
# Presiden pergi ke London menggunakan pesawat
terbang
Presiden terbang ke London
Tugimin, bocah tujuh tahun penderita lumpuh layu akibat gizi buruk,
setelah dirawat inap selama dua bulan, akhirnya diizinkan
meninggalkan rumah sakit untuk dirawat di rumah, asalkan pihak
keluarga menyanggupi untuk mengawasi dan melaporkan
perkembangan kesehatannya secara rutin
Contoh :
menarik sehingga dapat menarik minat pembaca dan kita juga dituntut
harus kreatif. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pilihan kata
Contoh :
Contoh:
Contoh :
denganakal sehat
Contoh :
Jumlah korban tewas dalam musibah longsor dan banjir banding itu 225
orang, namun sampai berita ini diturunkan belum juga melapor.
(jawabannya tentu saja sangat tidak logis, karna mana mungkin korban
yang sudah tewas bisa melapor?)
atau
Sebaiknya,
Contoh (2) terdiri dari tiga kalimat, yaitu kalimat pertama menyatakan
sifat tersebut ada yang umum sebagai bahasa ilmiah, dan ada yang
bentuk gramatika.
efektif, sesuai, bebas dari sifat samar-samar, dan tidak bersifat taksa
tesis, dan disertasi adalah bersifat formal. Oleh karena itu, laras
bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah laras bahasa
baku (standar).
artistic, yang dapat membangkitkan rasa haru baik bagi penulis maupun
hubungan logis.
Contoh :
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter
pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi
menyaring nikotin.
sebagainya.
tertentu; efek estetis. Ada kalanya bahasa bukan sekedar sarana tetapi
rupa agar muatan emosi yang terkandung dalam karya sastra dapat
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena
yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari
bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa
dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru, prosa lama
dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Contoh :
Botol Ajaib
Abu Nawas hanya diam. Tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya. la
tidak memikirkan bagaimana cara menangkap angin nanti tetapi ia
masih bingung bagaimana cara membuktikan bahwa yang ditangkap itu
memang benar-benar angin. Karena angin tidak bisa dilihat. Tidak ada
benda yang lebih aneh dari angin. Tidak seperti halnya air walaupun
tidak berwarna tetapi masih bisa dilihat. Sedangkan angin tidak.
Baginda hanya memberi Abu Nawas waktu tidak lebih dari tiga hari.
Abu Nawas pulang membawa pekerjaan rumah dari Baginda Raja.
Namun Abu Nawas tidak begitu sedih. Karena berpikir sudah
merupakan bagian dari hidupnya, bahkan merupakan suatu kebutuhan.
la yakin bahwa dengan berpikir akan terbentang jalan keluar dari
kesulitan yang sedang dihadapi. Dan dengan berpikir pula ia yakin bisa
menyumbangkan sesuatu kepada orang lain yang membutuhkan
terutama orang-orang miskin. Karena tidak jarang Abu Nawas
menggondol sepundi penuh uang emas hadiah dari Baginda Raja atas
kecerdikannya.
Tetapi sudah dua hari ini Abu Nawas belum juga mendapat akal untuk
menangkap angin apalagi memenjarakannya. Sedangkan besok adalah
hari terakhir yang telah ditetapkan Baginda Raja. Abu Nawas hampir
putus asa. Abu Nawas benar-benar tidak bisa tidur walau hanya
sekejap. (dan seterusnya.. lihat cerita di buku)
Puisi ,
TEMAN SEJATI
bertahan selamanya.
Secara umum fungsi ragam dan laras bahasa terbagi menjadi beberapa
bagian :
akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh
ingin maksud dan gagasannya diterima oleh orang lain. Dengan kata
yang majemuk, terdiri dari berbagai macam suku dan ras, begitu
Bahasa memiliki peran penting dalam memainkan peran social, baik itu
Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik juga termasuk dalam kontrol
Diksi dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan
gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua “diksi” yang
Plilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata – kata mana yang
ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu
situasi.
Pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa
dalam konteks sosial adalah yang utama. Analisis diksi secara literal
Selain itu juga Diksi, digambarkan dengan kata – seni berbicara jelas
sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok
masyarakat pendengar.
yang ‘diamanatkan’
1. KESESUAIAN DIKSI
dengan cara yang sama dalam sebuah kesempatan dan lingkungan yang
kita masuki.
kata-kata slang.
bawah ini
menduduki status sosial yang cukup dalam suatu masyarakat. Kelas ini
sebagainya.
digunakan juga oleh para kaum pelajar dalam bersenda gurau, dan
berhumor. Bahasa non stadar juga berlaku untuk suatu wilayah yang
Bahasa standar lebih efektif dari pada bahasa non standar. Bahasa non
umum.
adalah kata-kata.
Bagian terbesar dari kosa kata sebuah bahasa terdiri dari kata-kata
yang umum yang dipakai oleh semua lapisan masyarakat, baik yang
terpelajar maupun orang atau rakyat jelata. Maka kata ini dinamakan
kata-kata populer.
Contoh:
Sesuai Harmonis
Pecahan Fraksi
Aneh Eksentrik
Bukti Argumen
Kesimpulan konklusi
3. Jargon
Kata jargon mengandung beberapa pengertian. Jargon adalah suatu
tetapi istilah itu dipakai juga untuk mengacu semacam bahasa atau
merupakan bahasa yang khusus sekali, maka tidak akan banyak artinya
bila dipakai untuk suatu sasaran yang umum. Sebab itu, hendaknya
4.Kata Percakapan
5. Kata Slang
Kata slang adalah kata-kata non standar yang disusun secara khas;
6. Idiom
makna kata makan dan tangan, tidak akan memahami makna perasa
makan tangan. Siapa yang berfikir bahwa makan tangan sama artinya
senagainya.
7. Bahasa Artifisial
Biasa :Ia mendengar bunyi sayap kelelawar dan sisa hujan yang ditiup
angin di daun. Ia mendengar derap kuda dan pedati ketika langit mulai
terang.
1. Berdasarkan makna
a. Makna Denotatif
Makna denotasi menyatakan arti yang sebenarnya dari sebuah kata.
dapat dibedakan atas dua macam relasi, pertama, relasi antara sebuah
yang diwakilinya.
b. Makna Konotatif
Makna konotatif adalah suatu jenis kata yang memiliki arti bukan
2. Berdasarkan leksikal
a. Sinonim
Contoh:
b. Antonim
Contoh:
c. Homonim
Homonim adalah dua buah kata atau lebih yang sama bentuknya tetapi
maknanya berlainan.
Contoh :
yang satu dengan morfem yang lain menjadi kata. Ciri suatu kata yang
1. Proses Morfologis
a. Afiksasi
fonem pada suatu kata. Untuk itu perlu kita cermati bersama kaidah
1) Fonem /N/ pada morfem afiks {meN-} dan {peN-} akan
Misalnya:
2) Fonem /N/ pada morfem afiks {meN-} dan {peN-} akan
berawal dengan fonem /t/, /d/, dan /s/ yang berasal dari bahasa
Contoh:
3) Fonem /N/ pada morfem afiks {meN-} dan {peN-} akan
Misalnya:
Misalnya:
morfem ajar.
Misalnya:
-an.
Misalnya:
1) Apabila morfem afiks {meN-} dan {peN-} diikuti oleh bentuk dasar
yang bersuku satu akan terjadi penambahan fonem /e/ sehingga
{meN-} menjadi {menge-} dan {peN-} menjadi {penge-}.
Misalnya:
- meN- + las à mengelas
- meN- + cat à mengecat
- peN- + las à pengelas
- peN- + cat à pengecat
2) Apabila morfem afiks {peN-an}, {ke-an}, {per-an}, dan {-an}
bertemu dengan bentuk dasar : (1) berakhir dengan vokal /a/ akan
terjadi penambahan fonem /?/, (2) berakhir dengan vokal /u/, /o/,
Contoh:
apabila bertemu dengan bentuk yang berawal dengan /r/ dan bentuk
Contoh:
3) Fonem / k, p, t, s/ pada awal bentuk dasar yang bertemu dengan
untuk bentuk dasar yang berasal dari bahasa asing dan masih terasa
keasingannya. Misalnya:
c. Reduplikasi
- rumah-rumah
- perumahan-perumahan
- mengata-ngatakan
- mengata-ngatai
- kebarat-baratan
- sayur-mayur
- lauk-pauk
d. Komposisi
dasar sehingga menimbulkan makna yang relatif baru. Makna yang timbul
akibat penggabungan tersebut ada yang dapat ditelurusuri dari unsur yang
- rumah makan
- pisang goreng
- matahari
- kumis kucing
- tua renta
kliping.
a. Akronim; pemendekan dengan mengambil satu suku atau lebih kata-
asalnya.
- AKABRI
- PEMILU
- tidak – tak
Tenggara).
seluruh.
- influenza – flu
- dokter – dok
- profesor – prof
BAB VIII
PRASE
1. Devinisi Prasa
yaitu karena frasa yang terdiri atas dua kata atau lebih tidak memeiliki
objek. Frasa dalam sebuah kalimat hanya akan menempati satu fungsi
saja, entah itu menjadi subjek saja, objek saja, predikat, dsb.
adalah kata bebas atau morfem bebas. Jika sebuah gabungan kata
terdiri atas 2 kata tetapi salah satu kata-nya bukan merupakan morfem
1. Mobil baru
2. Buku bahasa
3. Antarkota
4. Tata boga
Gabungan kata pada nomor 1 dan 2 memiliki unsur kata/morfem yang
bukan merupakan morfem bebas atau morfem terikat. Oleh karena itu,
Ciri lain sebuah frasa adalah frasa memiliki kelonggaran untuk dapat
disisipi kata lain. Sebagai contoh, frasa buku humor, buku baru, rumah
kecil, memiliki kelonggaran untuk dapat disisipi kata lain seperti: buku
mengenai humor, buku yang baru, rumah yang kecil, dan lain
untuk disisipi kata lain, sebuah frasa tidak dapat dipisah atau
a. Prasa Eksosentris
Sebagai contoh:
Frasa “jual beli” frasa ini tidak dapat digantikan dengan salah satu
b. Frasa Endosentris
Sebagai contoh:
membaca buku” akan sama atau dapat siwakili dengan “Saya membaca
c. Frasa Koordinatif
atau lebih yang sama dan sederajat dan secara potensial dapat
Contoh : sehat dan kuat, buruh atau majikan, makin terang makin baik,
Contoh : hilir mudik, sawah lading, dua tiga hari, tua muda
e. Frasa Apositif
Dalam kalimat bisa disusun “ Pak Ahmad, guru saya, pandai sekali.”
Frasa tersebut dapat juga disusun dalam bentuk berbeda yaitu “ Guru
Contoh:
Frasa saya dan adik adalah frasa setara sebab antara unsur saya dan
termasuk frasa setara. Frasa setara ditandai oleh adanya kata dan atau
atau di antara kedua unsurnya. Selain frasa setara, ada pula frasa
bertingkat. Frasa bertingkat adalah frasa yang terdiri atas inti dan
atribut.
Contoh:
2. Frasa Idiomatik
Contoh:
makna kata kambing dan kata hitam. Frasa yang maknanya tidak dapat
4. Kelas Frasa
Frasa dibagi menjadi enam kelas kata. Pembagian frasa meliputi frasa
Frasa benda atau frasa nomina adalah frasa yang distribusinya sama
dengan kata benda. Unsur pusat frasa benda yaitu kata benda.
Contoh:
Frasa hadiah ulang tahun dalam kalimat distribusinya sama dengan kata
benda hadiah. Oleh karena itu, frasa hadiah ulang tahun termasuk frasa
Frasa kerja atau frasa verba adalah frasa yang distribusinya sama
Contoh:
dengan kata kerja menulis dan unsur pusatnya kata kerja, yaitu
menulis.
Frasa sifat atau adjektiva adalah frasa yang distribusinya sama dengan
kata sifat. Frasa sifat mempunyai inti berupa kata sifat. Kesamaan
Contoh:
keterangan.
kalimat.
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Frasa depan adalah frasa yang terdiri atas kata depan dengan kata lain
Contoh:
kegandaan makna.
Contoh:
Kambing hitam dan mobil tetangga baru. Frasa kambing hitam dapat
mobil tetangga baru juga dapat memiliki dua makna, yakni yang baru
kalimat.
BAB IX
SUBYEK
Subjek atau subyek adalah bagian klausa yang menandai apa yang
adalah predikat. Subjek tidak selalu sama dengan pelaku atau aktor,
sekolah;
sbg sasaran;
PREDIKAT
Predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh
unsur verba. Predikat dapat diikuti antara lain oleh objek dan adverbia.
Kata predikat berasal dari bahasa Latin praedicatum yang artinya ialah
kalimat berfungsi:
majemuk.
3. Menegaskan makna.
5. Sebagai sebutan.
Ciri-ciri:
adjektival.
2. Pada kalimat yang berpola SP, predikat dapat pula berupa frasa
‘jumlah’ FN subjek.
OBJEK
1. Pengertaian objek
terasing di Riau;
3. Ciri-Ciri Objek
ruangansaya. [O].
KETERANGAN
1. Devinisi Keterangan
pada kata sifat, kata kerja, kata benda atau pada kalimat. Kata
buru-buru.
BAB XIII
1. Pengertian Pelengkap
Pel
pelengkap tidak.
Kalimat)
1. Pemahaman
Bila kita akan membahas megenai iduk kalimat dan anak kalimat, maka
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau
lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat.
Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat
digunakannya.
2. Andi anak yang rajin, tetapi Tono anak yang pemalas.
Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk
kalimat. Contoh :
menyanyi.
jabatan.
5. Bima pura - pura tidak tahu, padahal dia tahu banyak hal.
minimal 3 kalimat tunggal atau lebih. Dengan kata lain kalimat majemuk
bertingkat.
berikut:
sebagainya.
Contoh:
Budi sedang tertidur pulas ketika saya datang dan ibu sedang
memasak di dapur.
anak kalimat
kalimat
Contoh:
Lampung.
kemerdekaan Indonesia
lampung
daerah Lampung.
anak kalimat
Contoh:
Inti dari kalimat di atas adalah ayah yang mengajarkan rasa tanggung
dan ibunya.
14. Jakarta mengalami banjir yang cukup parah akibat hujan deras
15. Indonesia turut berduka cita atas tsunami yang menimpa Jepang
KALIMAT EFEKTIF
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Jumlah kata dalam sebuah kalimat yang
panjang sebenarnya terbatas selama kalimat itu masih “jalan”, artinya masih
dapat ditangkap maknanya secara jelas karena susunan kata, frase dan
ragam resmi, baik lisan maupun tulisan , harus memiliki subjek (S) dan
predikat (p).
yang ada pada pikiran pembicara dan penulis. Kalimat yang efektif mampu
membuat isi atau maksud yang disampaikannya itu tergambar lengkap dalam
mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal, anak ibu yang nakal itu dan yang
arti yang berlainan dengan penulis atau pembicara. Kalimat dikatakan efektif
dengan sempurna).
penulis,
secara utuh tanpa ada penafsiran yang salah. Penyampaian hasil pemikiran
a. Kesepadanan Struktur
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
(salah)
Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.
(benar)
Contoh:
b. Keparalelan Bentuk
Kepalalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu.
Dalam kalimat yang efektif, gaya paralelisme menempatkan unsur yang setara
dalam konstruksi yang sama. Selain itu, paralelisme atau kesejajaran bentuk
Contoh 1
mengamalkan.
Pengamalan.
Catatan 1:
adalah kata kerja memahami dan menghayati dan kata benda pengamalan;
sedangkan pada kalimat (2) gagasan yang sederajat adalah kata kerja aktif
me(N)- memahami dan menghayati kata kerja pasif diamalkan. Agar sebuah
dengan bentuk yang sama. Jelasnya, jika dalam sebuah kalimat suatu gagasan
dinyatakan dengan kata kerja me(N)- gagasan lain yang sederajat harus
dinyatakan dengan kata kerja me(N) juga. Demikian juga jika suatu gagasan
dinyatakan dengan kata benda pe(N)-an, gagasan lain yang sederajat harus
c. Kehematan kata
menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
pengulangan subjek.
Contoh:
Contoh :
Contoh:
d. Kecermatan Penalaran
Yang dimaksud dengan cermat adalah bahwa kalimat itu tidak menimbulkan
tafsiran ganda,dan tepat dalam pilihan kata. Artinya bahwa penafsiran ganda
sebagai kata yang bermakna ganda mendua arti. Ambiguitas timbul dalam
dalam berbagai variasi ujaran atau bahasa tertulis. Umpamanya, frase buku
gramatikal,dan leksikal.
Pemilihan kata yang tidak tepat dapat disebabkan beberapa hal, antara lain:
Kata tutur adalah kata yang hanya dipakai dalam pergaulan sehari-hari,
Contoh:
yang dilazimkan.
Contoh:
Contoh:
Indonesia, ada juga yang belum. Jika sudah ada padanannya, hendaknya
berikut:
Dianalisis---diolah
Matematika-------ilmu pasti
Kata konkret ialah kata-kata yang menunjuk kapada objek yang dapat
–kata khususnya adalah kata yang mempunayai ruang lingkup yang lebih
lebih sempit. Oleh sebab itu sebaik, untuk mengefektifkan penuturan lebih
menyandang
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Setelah selesai melakukan kegiatan nya, pengemudi dapat istirahat dan
sebainya, tidak boleh disisipkan pada kata kerja pasif yang berupa ikatan erat
Contoh:
Selanjutnya akan saya uraikan pentingnya bahasa bagi manusia. (benar)
indonesi.
Contoh:
Dalam kita menghadapi berbagai-bagai cobaan hidup harus tetap tabah.
(salah)
Dalam menghadapi berbagai-bagai cobaan hidup, kita harus tetap tabah.
(benar)
Penderita).
Contoh:
Kelogisan bahasa
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan
Contoh:
.Kalimat (1) dan (2) memang tidak logis. Ketidaklogisannya terlihat pada
Jawabnya: waktu
Jadi, yang dipersilakan oleh pembawa acara tentu saja orang, bukan benda