Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PERKEMBANGAN BAHASA AUD, ANAK SD, dan REMAJA


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pekembangan Peserta Didik
Dosen Pengampu: Hanik Malichatin, M.Pd.

KELOMPOK 4:
1. FATIMATUZ ZAHRA (2110710001)
2. NOVIA ANDRIYANI (2110710008)
3. SHERLY HELMA NABILLA (2110710015)
4. EKA NUR AINI (2110710023)

KELAS: A3PAR

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini...............................................3
B. Perkembangan Bahasa pada Anak Sekolah Dasar........................................9
C. Perkembangan Bahasa pada Anak Remaja.................................................14
BAB III..................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................18
A. Kesimpulan.................................................................................................18
B. Saran............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem


bunyi yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk berinteraksi, dan
mendefinisikan suatu hal. Bahasa adalah suatu system symbol untuk
berkomunikasi yang meliputi fonologi (unit suara), morfologi (unit arti)
sintaksis (tata bahasa). Dengan bahasa anak dapat mengkomunikasikan
maksud, tujuan, pemikiran, maupun perasaan pada orang lain.
Menurut penelitian menyatakan bahwa proses berbahasa pada anak
dimulai sejak masih janin pada kehamilan akhir saat janin tersebut sudah
dapat mendengar secara sempurna. Meskipun pada saat lahir anak belum bisa
langsung mengucapkan kata-kata, namun anak mempunyai banyak cara untuk
berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya untuk menunjukan maksud,
pemikiran, dan perasaan pada orang lain.
Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur
hidup dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi.
Diantaranya, faktor biologis, faktor kognitif dan faktor emosional.
Perkembangan bahasa merupakan salah satu bentuk tahap perkembangan
pada anak yang memang seharusnya ada pada tahap perkembangan setiap
anak. Perkembangan bahasa pada anak sangat menakjubkan. Sehingga sangat
untuk dilewatkan. Perkembangan bahasa menjadi tangung jawab orang tua
dan guru. Hingga perkembangan bahasa dapat sesuai dengan tahap
perkembangannya.
Bahasa dan komunikasi merupakan aspek penting dari tahapan
perkembangan anak. Seseorang dituntut untuk menyampaikan apa yang
dipikirkan dengan cara komunikasi menggunakan bahsa yang dapat
dimengerti oleh orang lain. Dengan menggunakan bahasa anak akan tumbuh
dan berkembang sehingga dapat bersosialisasi dengan masyrakat dengan baik.
Oleh karena itulah begitu pentingnya perkembangan bahasa bagi anak.

1
Dengan latar belakang tersebut pemakalah menuliskan materi mengenai
perkembangan bahasa pada anak AUD, SD dan Remaja.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan bahasa anak pada Anak Usia Dini?


2. Bagaimana perkembangan bahasa anak pada anak Sekolah Dasar?
3. Bagaimana perkembangan bahasa anak pada Remaja?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui dan memahami perkembangan bahasa anak pada


AUD.
2. Untuk mengetahui dan memahami perkembangan bahasa anak pada
anak SD.
3. Untuk mengetahui dan memahami perkembangan bahasa anak pada
Remaja.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk


penyelenggaraan pendidikan yang difokuskan pada pertumbuhan sesuai
tahap-tahap perkembangan yang disesuaikan dengan kelompok usia anak
tertentu. Perkembangan yaitu peralihan menuju kearah dewasa yang
sifatnya kualitatif. Akibat dari jalan yang telah dilalui juga hasil belajar
yang tak dapat diukur. Perkembangan merupakan sebuah tahapan
pertumbuhanya ke arah yang lebih maju yang bersifat psikis.

Jahja menyatakan bahwa bahasa adalah suatu media untuk


berkomunikasi. Dengan artian mencakup semua cara untuk
berkomunikasi. Cara pengungkapkannya seperti dengan menggunakan
lisan, tulisan, isyarat, dan ekspresi wajah. Dimana pemikiran dan perasaan
yang diungkapkan dalam bentuk simbol. Dari pernyataan Jahja diatas
dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah media berkomunikasi. Dengan
tidak adanya bahasa maka tidak akan ada interaksi yang baik dan tidak ada
hubungan sosial antara individu dengan individu lainnya. Karena dengan
tidak adanya bahasa maka individu tidak bisa mengekspresikan keinginan
dan perasaanku.

Bahasa mempunyai peran penting dalam kemajuan dan mutu


pendidikan seorang anak, khususnya di taman kanak-kanak (TK), Terdapat
teori-teori perkembangan bahasa anak, Diantaranya:

1. Teori Navitis
Menurut para ahli Navitis menyatakan bahwa terdapat
hubungan yang erat antara faktor biologis dengan perkembangan
bahasa. Menurut aliran Navitis ini, terdapat peran evolusi biologis
dalam membentuk individu untuk menjadi makhluk linguistik.
Sejalan dengan pertumbuhan fisik dan mental anak perkembangan
bahasa menjadi lebih baik dan meningkat. Para ahli Navitis
berpendapat bahwa kemampuan berbahasa sifatnya sangat natural

3
(bawaan). Pernyataan ini sependapat dengan Lenneberg, yang
mengemukakan bahwa kemampuan bahasa adalah kemampuan
yang dimiliki seseorang berdasarkan pengetahuan awal yang
diperoleh secara biologis.
Chomksy mengemukakan bahwa setiap anak yang
dilahirkan dilengkapi dengan alat penguasaan bahasa yang disebut
LAD (Language Acquisition Device). Tanpa perangkat LAD
seorang anak tidak mungkin bisa memiliki kemampuan berbahasa
dalam waktu cepat. Adapun mengenai bahasa apa saja yang akan
dikuasai anak sangat bergantung dengan lingkungan dimana ia
tinggal.
2. Teori Behavioristik
Behavioristik beranggapan bahwa bahasa merupakan
masalah respondan sebuah imitasi. Menurut Bandura,
perkembangan bahasa dapat dikembangkan melalui tiruan atau
imitasi dari orang lain. bandura juga berpendapat bahwa anak
belajar bahasa dengan melakukan imitasi atau menirukan suatu
model, yang berarti tidak harus menirukan penguatan dari orang
lain. dengan kata lain, perkembangan keterampikan dasar bahasa
pada anak usia dini ini diperoleh melalui pergualan dan interaksi
yang diperoleh anak dengan teman sebayanya atau orang dewasa.
3. Teori Kognitif
Teori ini menekankan pada proses berpikir dan penalaran.
Jean Paget mengemukakan bahwa perkembangan bahasa bersifat
progresif dan terjadi pada setiap tahap perkembangan.
Perkembangan anak secara umum dan dan perkembangan bahasa
awal anak berkaitan erat dengan berbagai kegiatan anak, objek dan
kejadian yang mereka alami dengan menyentuh, mendengar,
melihat, merasa, dan mencium. Menurut paget terdapat empat
aspek yang terjadi dalam diri anak terhadap perkembangan kognitif
yaitu; kematangan (merupakan pengembangan dari susunan
syaraf), pengalaman (merupakan hubungan timbal balik antar

4
organisme dengan lingkungannya), transmisi sosial (pengaruh-
pengaruh yang diperoleh dalam hubungannya dengan lingkungan
sosial), ekuilibrasi (adanya kemampuan yang mengatur dalam diri
anak agar ia selalu mampu mempertahankan keseimbangan dan
penyesuaian diri terhadap lingkunganya).
4. Teori interaksionisme
Menurut teori ini bahasa adalah hasil interaksi antara
kemampuan psikologis dengan lingkungan bahasa. Bahasa yang
diperoleh anak erat kaitannya dengan kemampuan internal anak
dan input dari lingkungannya. LAD sejak lahir, hanya saja
kemampuan anak dalam menguasai bahasa berbanding lurus
dengan kualitas dengan pendapat Howard Guadner yang
mengakatakan bahwa semenjak lahir sudah memiliki kecerdasan
bahasa. Hanya saja kecerdasan bahasa bukan satu-satunya
penopang yang menjadikan anak memiliki kemampuan bahasa
yang baik, harus ada faktor eksternal yang mendukung dia
mendapat input bahasa yang baik juga.
5. Teori Fungsional
Menurut teori ini bahasa adalah hasil perwujudan
kemampuan kognitif dan afektif yang bermanfaat bagi manusia itu
sendiri dan lingkungan sekitar untuk berhubungan ataupun untuk
mengeksplore dunia. Penelitian Bloom, Piaget dan Slobin memberi
cara pandang baru bagi kajian bahasa anak, dimana mereka
memfokuskan pada perkembangan kognitif dengan pemerolehan
bahasa pertama. Piaget mengemukakan bahwa perkembangan
bahasa adalah hasil hubungan yang erat antara anak dan
lingkungannya ditambah dengan interaksi komplementer antara
perkembangan kapasitas kognitif dan pengalaman bahasa anak.
Kemampuan belajar anak sangat ditentukan oleh sejauh mana
mereka mengetahui dunia sekitar dan kemampuan penafsiran
terhadap konseptual dalam membuat kategori dunia sekitar.1
1
Isna, Aisya. 2019. PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI. Al_Athfal. Vol. 2 No. 2. Purworejo.
Hal.63-67

5
Menurut Vigotsky perkembangan bahasa tidak lepas dari
perkembangan kognitif. Ada beberapa alasan yang mendasari
unkapan tersebut yaitu: Anak memakai bahasa untuk
berkomunikasi, perpindahan kemampuan berkomunikasi internal
dan eksternal membutuhkan waktu yang sangat lama, dan yang
terakhir anak bertindak tanpa berbicara. Ada beberapa fungsi
bahasa untuk anak usia dini yaitu:
1. Menjelaskan keinginan dan kebutuhan individu
2. Mengontrol dan mengubah perilaku
3. Membantu perkembangan kognitif
4. Mempererat interaksi sosial
5. Mengekspresikan keunikan dari diri seorang individu

Ada beberapa tahapan bahsa menurut Susanto yaitu sebagai


berikut: Tahap pra linguistik (0-1 tahun), Tahap Linguistik yang
terdiri dari dua fase yaitu Holafrasik (1tahun), Fase (1-2 tahun)
kosa kata 50-100, Tahap pengembangan tata bahasa (3-5 tahun)
sudah bisa membuat kalimat, Tahap tata bahasa (6-8 tahun)
Menggabungkan kalimat sederhana dan kompleks2.

Pada anak usia dini memiliki kemampuan bawaan berbahasa


dan ada beberapa bukti yang mendasari hal tersebut: Anak berbagai
budaya mengalami tahap perkembangan bahasa serupa,
mengunakan kata yang tidak digunakan orang orang dewasa, anak
tetap belajar berbicara dan memberi isyarat dengan benar meski
orang tua tidak konsisten dalam perkembangan bahasa anak,
menemukan bahasa mereka sendiri, dan bayi berusia 7 bulan dapat
menyimpulkan tata bahasa sederhana melalui rangkaian bunyi.

Adapun faktor-faktor penghambat perkembangan bahsa anak


usia dini adalah pola asuh orang tua, masalah ekonomi, ganguan
psikologis, sulit berinteraksi sosial3.

2
Kholilullah. Dkk. 2020. PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI. AKTUALITA jurnal penelitian
sosial dan keagamaan. Vol,10. No,1. Hal,82.

6
Terdapat pula Aspek aspek perkembangan bahasa pada
anak. Aspek ini biasanya dapat dilihat pada saat anak sudah di usia
4 tahun ke atas. Karena pada umur ini anak sudah mampu
mengutarakan keinginanya, penyangkalan, masukan, secara
terangterangan. Aspek yang bisa diamati pada perkembangan
bahasa anak diantaranya:
1. Kosa kata
Anak punya keahlian menghafal perkataan baru setelah
mempelajari dari lingkunganya dengan cepat. Sejalan
berkembangnya dari hasil hubungan anak dengan lingkunganya
maka semakin besar, banyak, pesat kosa katanya.
2. Sintaksis
Anak mempelajari tatanan bahasa dengan orang
dilingkungan sekitarnya. Walaupun belum sesuai dengan benar
penggunaan kalimat dalam bahasa, namun karena seringnya
mendengar dan meniru orang dewasa di sekitarnya anak bisa
mencontoh penggunaan tata bahasa secara lisan dengan baik.
Sintaksis sendiri meliputi bagaimana kata-kata dikombinasikan
sehingga membentuk frasa-frasa dan kalimat-kalimat yang
dapat dimengerti.
3. Semantik
Semantik merupakan anak mampu mengungkapkan tujuan
atas keinginanya dengan perkataan yang menunjukan keberatan
dikarenakan memiliki perkataan yang sesuai.
4. Fonem
Fonem merupakan anak mampu membunyikan huruf vokal
tidak hanya mengeja dari abjad tetapi sudah bisa mngucapkan
sebuah kata dan mengerti arti dari kata yang diucapkan seperti
N.E.N.E.K menjadi Nenek.
5. Fonologi

3
Afifah Fatihakun dkk. 2021. Pentingnya Mengetahui Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Dan
Stimulasinya. Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal. Vol,4. No,1. Hal,53.

7
Fonologi lebih kepada keahlian seseorang bisa
menangkap juga membentuk bunyi percakapan seperti kalau
seseorang mendengar bahasa yang bukan berasal dari
daerahnya maka akan kesulitan menangkap bahasa apa yang
dibicarakan dan ketika berbicara tidak ada jeda padahal itu hal
yang wajar bagi mereka yang sudah sehari-hari
menggunakanya.
6. Morfologi
Morofologi yaitu tata kelola bahasa yang dipakai dalam
membentuk kalimat, agar sistematis dan juga mudah dicerna
oleh khalayak ramai, Karena identik dengan proses dan
penggunaannya4.
Perkembangan bahsa anak usia dini dibagi menjadi
beberapa masa yang pertama yaitu masa bayi ( mengenali
bunyi bahasa (6 bulan), adanya celotehan dan vokalisasi lain
(2-4 bulan), bahasa tubuh (8-12), kata-kata pertama( 5-18
bulan), dan ungkapan dua-kata (18-24 bulan) contoh “boneka
aku”. Masa Kanak-kanak awal (Memahami fonologi dan
morfologi ( 3 tahun), Perubahan sintaks dan semantik (4-6
tahun), Kemajuan pragmatik (6 tahun), dan literasi anak-anak
kecil. Masa Pertengahan dan akhir ( kosa-kata, tata bahasa, dan
kesadaran meta linguistik (7-8 tahun).5 Ada beberapa ganguan
bahasa yang terjadi pada anak yaitu Disfasia, Siandrom
Aspreger, Gangguan Multisistem Development, dan Childhood
Diintrgrstive Disorder/CDD.6

B. Perkembangan Bahasa pada Anak Sekolah Dasar

4
Suyadi, Safikri Taufiqurrahman. 2020. ANALISIS ASPEK PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA
DASAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN. Pionir. Vol, 8 No, 2. Yogyakarta. Hal,166-167
5
Arnianti, 2019, TEORI PERKEMBANGAN BAHASA. PENSA: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial.
Vol,1. No,1. Hal,147-149
6
Isna, Aisya. Op.Cit. Hal.67-68.

8
Perkembangan Bahasa pada Peserta Didik atau lebih tepatnya pada
anak sekolah dasar, kata perkembangan sering disandingkan dengan kata
pertumbuhan dan perkembangan. Pada dasarnya, perkembangan
meruapakan suatu perubahan menuju pada tahapan yang lebih baik atau
yang dimaksud dengan progresif. Pertumbuhan lebih banyak berkenaan
aspek jasmani(fisik), menunjukkan secara kuantitatif, seperti pertumbuhan
dalam ukuran besar atau tinggi pada tubuh. Sedangkan perkembangan,
kaitannya dengan aspek psikis(rohani), berkenaan dengan kualitas
peningkatan dan penyempurnaan fungsional.
Interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari sangat dibutuhkan
oleh manusia, dimana dengan berinteraksi dapat berjalannya suatu
kehidupan di dunia ini, dalam berinteraksi dan berkomunikasi sesama
manusia pastinya akan menggunakan bahasa, baik itu berbentuk dalam
penulisan, percakapan, bahasa isyarat maupun dengan cara
mengekspresikan wajah. Untuk membina interaksi yang baik maka
dibutuhkan pendidikan sejak Usia Dini hingga Sekolah Dasar. Karena
dalam komunikasi yang bersifat positif yaitu penting untuk
memperhatikan nilai-nilai budaya yang berlaku di masyarakat. Nilai-nilai
ini ditanamkan sejak awal sekolah dasar dan harus menjadi landasan awal
di mana peserta didik atau anak menanamkan apa yang baik dan buruk,
apa yang bisa dan tidak bisa mereka lakukan. Cara bertutur kata yang
santun kepada orang lain dan mempelajari nilai-nilai tersebut perlu
dikomunikasikan dengan acuan yang konkrit.
Kemampuan bahasa dari peserta didik tersebut belum sepenuhnya
dikuasai dengan sempurna, melainkan berkembang secara bertahap dari
masa kanak-kanak hingga dewasa. Menurut Chomsky, perkembangan
bahasa anak digambarkan secara bertahap yang akhirnya, sampai ke tahap
yang sempurna. Dasar bahasa anak-anak biasanya mencakup
penyederhanaan bahasa orang dewasa, yang dapat berupa singkatan dan
adaptasi fonologis, tergantung pada perkembangan dan kemampuan
artikularitasnya. 7Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 dinyatakan
7
Helti, Yulia 2012. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN BAHSA ANAK SD DALAM BERKOMUNIKASI.
Jurnal pendidikan bahasa anak sekolah dasar dan sastra Indonesia. Vol,1. No,1. Hal 1-30.

9
dalam pasal 1 bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilam yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara8.
Dalam Undang-Undang tersebut, tidak ada pembahasan tentang
bahasa, tetapi dari semua proses pembelajaran kita dapat melihat bahwa
bahasa adalah hal yang paling penting dalam mewujudkan potensi siswa
dengan mengajarkan kekuatan tersebut. Tidak ada metode pengajaran yang
berjalan dengan dalam Undang-Undang di atas, tidak ada pembahasan
tentang bahasa, tetapi dari semua proses pembelajaran hal yang penting
yaitu bahasa untuk mewujudkan potensi diri peserta didik dengan
menanamkan kekuatan yang telah disebutkan tersebut. Tanpa adanya
bahasa dan interaksi yang baik maka, tidak akan berjalan dengan baik
sesuai dengan Undang-Undang yang mengatur tentang kehidupan.
Menjadi pendidik atau guru membutuhkan kompetensi pendidik
yaitu; pedagogi, karakter, dan profesionalisme dan sosial. Dengan adanya
empat kompetensi ini, seorang pendidik dapat menjalankan proses
pembelajaran yang sesuai dengan Undang-Undang nomor 20 tahun 2003.
Dalam pelaksanaan di lapangan peneliti melakukan observasi di Sekolah
Dasar Muhammadiyah Karangbendo yang mana pendidik telah
membimbing siswa dengan sebaik mungkin, sesuai dengan kompetensi
yang dimilikinya, mengajarkan tutur bahasa yang baik dan benar menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tetapi dalam realisasinya peserta didik
ada yang terkontrol dalam kebahasaan dan ada pula yang tidak, yang
dimaksud tidak terkontrol yaitu siswa masih mengucapkan kata-kata yang
tidak baik seperti; gendeng, setan, atau bahasa hewan lain yang
disebutkan.
Apa yang mereka ucapkan peserta didik dikelas rendah yaitu kelas
1-3mereka hanya mengikuti dalam pergaulan, saat ditanyakan mengerti

8
Septiyantono, Tri. 2015. Literasi informasi. Hal 114-115.

10
atau tidaknya maka ia tidak dapat menjelaskan karena belum memahami
baik dan buruknya kata, tetapi pada kelas tinggi 4-6 dia telah memahami
baik buruknya suatu kata dan dapat menjelaskan tetapi mereka juga
mengucapkan hal yang tidak semestinya diucapkan oleh pelajar. Ini
merupakan bahasa yang tidak sesuai dengan lingkungan masyarakat. Dan
ada pula yang memulai diskusi asmara sehingga asmara dapat pecah di
kalangan siswa. Agar pendidik, di dunia pendidikan tidak tercemar di
masyarakat, agar hilangnya paradigma rugi jika sekolah bila bahasa yang
di tuturkan masih seperti orang yang tidak berpendidikan. Oleh karena itu,
awasi peserta didik atau anak usia dini. Mengenai masalah perkembangan
pada anak, dapat menentukan keberhasilan seorang pendidik dalam
menanggulangi penyimpangan perkembangan bahasa anak.
Bahasa secara umum, dapat didefinisikan sebagai alat komunikasi
secara verbal mengandung makna bahwa bahasa dipergunakan sebagai alat
komunikasi pada dasarnya merupakan lambang suatu sistem yang
berbunyi, yang berupa lisan maupun tulisan untuk berinteraksi. Bahasa
biasa di ekspresikan melalui bicara yang mengacu pada simbol verbal
yaitu bentuk komunikasi yang disampaikan dengan cara lisan maupun
lisan, yang digunakan anak dalam komunikasi serta beradaptasi dengan
lingkungannya dalam bertukar gagasan, pikiran dan emosional9. Dapat
disimpulkan bahwa, perkembangan peserta didik yaitu suatu proses
dimana peserta didik mulai mengapresiasi dirinya, melalui interaksi sosial
dengan menggunakan simbol-simbol kaidah yang telah di sepakati
bersama dan kematangan dalam berinteraksi tergantung pada pematangan
otak, biologis, sehingga dapat memilah yang baik untuk mereka dan mana
yang tidak baik.
Perkembangan bahasa peserta didik bertahap dari yang dasar
hingga yang tinggi atau lebih baik yaitu, terbagi menjadi:
1. Permasalahan Bahasa Anak
Anak yang bermasalah merupakan persoalan yang harus
menjadi perhatian semua kalangan atau pihak. Bukan karena anak
9
Kurniati, Erisa. 2017. PERKEMBANGAN BAHSA PADA ANAK DALAM PSIKOLOGI SERTA
IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN. Jurnal Ilmiah. Vol,17. No,3. Hal.47-56

11
tersebut perilakunya menganggu proses dalam pembelajaran,
melainkan suatu bentuk perilaku pasif maupun agresif yang dapat
menimbulkan kesulitan dalam dalam hal kerja sama dengan
temannya. Dari pihak keluarga, atau pendidik perlu memahami
perilaku yang timbul dari “anak yang bermasalah”. Biasanya
tampak didalam kelas saat mereka melakukan interaksi dengan
lingkungannya. Masalah-masalah tersebut muncul karena
penyesuaian yang harus dilakukan anak terhadap tuntutan dan
kondisi lingkungan baru.
Penyebab gangguan perkembangan bahasa sangat banyak
dan luas, semua gangguan mulai dari proses pendengaran, proses
berbicara, dan meniru. Penyimpangan bahasa yang di proleh
peserta didik berasal dari lingkungan dimana mereka sering
berbaur atau berinteraksi baik dengan teman sebaya maupun
dengan yang lebih tua darinya. Biasanya, peserta didik yang
berada di sekolah dasar, pada umumnya mendengar dan meniru.
Mereka belum bisa men-filter atau memikirkan apa yang telah
mereka ucapkan baik atau tidak, tetapi kebanyakan yaitu kelas 5
dan 6 mereka ada yang sudah mengetahui apa yang mereka
ucapkan baik atau tidaknya.
2. Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Bahasa
Seorang anak sudah mulai berbahasa sebelum ia di lahirkan
kedunia, melalui saluran intrauterine, setiap kata dari ibunya maka
secara biologis kata atau ucapan tersebut dapat didengar oleh
janin. Karena dari janin yang di kandungan, sudah mulai
mengenali ibunya dari suara ibu, wajah ibunya, bahkan aroma ibu,
karena anak merasa aman dan nyaman dalam pelukan sang ibu
dari pada ayahnya. 10
Hal ini bisa di kaitkan dengan ajaran agama dalam Islam,
ibu yang mengandung lebih dianjurkan mendengarkan al-qur’an
agar anaknya terbiasa dan tidak asing saat diajarkan tentang agama
10
Marisa, Riandi. 2012. Permasalahan Perkembangan Bahsa Dan Komunikasi Anak. Jurnal FKIP
Universitas Al-Muslim. Vol,1. No,1. Hal 56-59

12
kedepannya, dan patuh terhadap amanat orang tuanya dalam hal
beragama, berakhlak mulia dan lain-lain.
3. Tahapan Pemerolehan Bahasa Peserta Didik
Pemerolehan bahasa merupakan suatu proses dimana tidak
seorangpun diantara manusia mengetahui secara pasti pada proses
pemerolehan tersebut, hingga seorang anak mampu berbahasa atau
berinteraksi11 . Kajian tentang pemerolehan bahasa anak telah
berkembang sebagai teori pemerolehan bahasa. Teori tersebut lahir
pada perkembangan anak, seperti berikut:
a. Teori behavorial, adalah teori yang menekankan
kebiasaan, teori yang yang dikembangkan oleh ahli
psikologi yaitu Skinner, yaitu mengutarakan bahwa
pemerolehan bahasa anak di kendalikan oleh
lingkungannya.
b. Teori maturasional merupakan teori yang lebih
menekankan kesiapan biologis individual. Menurut
teori ini, anak telah rentan waktu untuk dapat
berbicara, secara bertahap bahasa anak berkembang
sesuai dengan putaran jam, serta menyatu dengan
konsep maturasi ini adalah periodinasi otak.
c. Teori Prefermasionis yaitu teori tentang proses
mental dengan sebutan Language Aquisions device
(LAD). Dengan adanya teori ini, anak-anak belajar
bahasa dengan apa yang ia dengar dari interaksi
lingkungannya.
d. Teori Perkembangan Kognitif atau disebut dengan
Teori Piaget dan Vygotsky. Artinya, cara belajar
seseorang merupakan suatu proses beradaptasi
dengan lingkungannya. Teori ini menyimpulkan
bahwa, bahsa dibuat dan dikendaliakna oleh nalar
atau pikiran, yang berarti sangat bergantung pada

11
Zubaidah, Enny. 2019. Produk Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini. Hal. 70-82

13
kematangan kognitif serta keterlibatan aktif di
lingkungannya.
e. Teori Psikososiolinguistik, teori ini memberikan
motivasi kepada anak dalam berbahasa dengan
menekankan pada interaksi aktifitas social dan
aktivitas intelektual dalam berbahasa. Dengan
penekanan ini, maka anak mampu berbahasa lancar
melalui keterampilan bahasanya karena terjadi
adanya proses interaksi dalam konteks sosial nyata,
walaupun tidak semua orang dewasa memahami
bahasa anak. Akan tetapi, dengan kebiasaan tersebut
yang dilakukan secara terus menerus menjadi suatu
kebiasaan dalam berbahasa.

C. Perkembangan Bahasa pada Anak Remaja

Bahasa merupakan suatu alat yang di gunakan untk berkomunikasi


satu sama lain, bahasa juga sebagai identitas suatu bangsa, dengan tidak
adanya bahasa maka negara tersebut dikatakan tidak berkembang. Sebagai
seorang manusia tentu saja bahasa sangat dibutuhkan guna melangsungkan
hidup, bahasa sudah seperti kebutuhan pokok yang harus dimiliki dan
harus dimengerti setiap manusia. dari bayi saja pelajaran yang paling
utama di ajarkan adalah berbicara. Anak kecil lebih cenderung untuk
berbicara dengan cara meniru apa yang ia dengar, entah itu dari
orangtuanya, dari nenek kakeknya, atau dari tetangganya sekalipun.
Lingkungan memang sangat berpengaruh untuk pertumbuhan si kecil, tak
lupa juga bahasa pun sama di pengaruhi nya dengan lingkungan.
Saat ini muncul juga bahasa yang agak aneh jika di dengar tapi
lazim di gunakan oleh sebagian orang. Biasanya bahasa itu disebut dengan
bahasa remaja, yang menggabungkan tulisan, lisan, dan gambar sehingga
menjadi bahasa yang kacau, walaupun kacau tapi anak remaja sangat
senang menggunakannya bahkan sudah dibuat bahasa sehari-hari oleh
mereka. Tak sedikit orang yang menganggap bahwa bahasa anak remaja

14
ini merusak kaidah bahasa Indonesia, karena saat penggunaannya mereka
tidak menggunakan kaidah bahasa yang sepantasnya.
Bahasa juga penyebarannya di pengaruhi oleh pesatnya
perkembangan IPTEK, jaman sekarang apapun yang terjadi dimanapun
kejadiannya dan kapan kejadian itu terjadi sekarang lebih mudah untuk
viral di media sosial, tak lepas juga bahasa yang sekarang lagi nge-trend
yang sering di gunakan remaja-remaja masa kini lebih sering di jumpai
atau di dengar melalui media sosial. Para remaja lebih suka menggunakan
bahasa yang gaul dari pada menggunkan bahasa indonesia yang lebih
formal itu karena bahasa gaul bisa digunakan dengan sesuka hati mereka
tanpa memikirkan apa saja kaidah-kaidahnya. 12
Mereka menganggap
bahwa bahasa yang gaul itu jika di gunakan maka mereka akan terlihat
keren dan bahkan akan terlihat lebih keren dari teman-temannya jika dia
lebih update tentang perkembangan bahasa masa kini, para remaja juga
menganggap bahwa bahasa remaja yang gaul tadi sebagai sebuah
kekreatifitasan yang harus terus di kembangkan guna mencapai rasa
kepuasan pada diri remaja tersebut.
Dilihat dari perspektif ilmu bahasa, bahasa remaja merupakan
sejenis bahasa “diakronik” atau bahasa yang sering digunakan oleh suatu
kelompok pada waktu tertentu. Bahasa remaja biasanya digunakan ketika
mereka saling bertukar pesan lewat hp, para remaja menggunakan bahasa
itu supaya pesan yang mereka kirim terlihat lebih singkat dan terlihat lebih
keren dan tanpa mereka sadari mereka menggunakan bahasa yang sulit
dipahami dan jauh dari kaidah bahasa yang baik dan benar. 13
Dalam
penggunaan bahasa, remaja biasanya sering menggunakan kata slang pada
kalimatnya. Slang merupakan rgam bahasa tidak resmi berupa kata-kata
yang selalu baru dan mudah berubah dan biasanya digunakan oleh kaum
remaja atau kelompok sosial tertentu untuk berkomunikasi agar orang-
orang dari kelompok lain tidak mengerti apa yang diucapkannya.

12
Indrayanti Tri, Protet Penggunaan Bahasa Remaja Dalam Perspektif Kalangan Mahasiswa,
Surabaya, Hal.128
13
Panjaitan Khayani, Perkembangan Bahasa Remaja, hal.8-9

15
Ada 3 macam slang yang sering dijumpai dalam pemakaian bahasa
yaitu:
1. Slang berupa peniruan sistem tulis bahasa asing, contoh: pra one two wa
atau lebih gampang dibaca perawan tua.
2. Slang dengan penggabungan huruf dan angka, contoh: an3 dis (anti gadis),
ku7kan (kutujukan)
3. Slang dengan menciptakan istilah baru sebagai akronim dari satu
ungkapan dan memberi arti baru, contoh: macan (manis cantik), mahmud
(mamah muda)’
Selain slang, remaja juga sering menggunakan kata jargon dan
argot. Jargon adalah variasi bahasa yang digunakan untuk menyebut segala
istilah dan ungkapan yang digunakan oleh suatu kelompok sosial atau
kelompok kerja, misalnya dok(dokter), sus (suster). Sedangkan argot
adalah bahasa rahasia atau bahasa khas suatu kelompok tertentu, dipakai
juga untuk kosa kata teknis atau khusus. Argot hampir sama dengan slang
bedanya adalah penggunaan istilahnya. Contoh: mekarita (menderita
karena cinta), gegana (gelisah galau merana), dll.
Ragam bahasa remaja mempunyai gaya khusus, yaitu singkat,
lincah dan kreatif. Kata-kata yang digunakan juga cenderung pendek, jika
terdapat kata yang panjang maka akan diganti dengan kata yang lebih
pendek, seperti pekerjaan diganti kerjaan, permainan diganti mainan. 14Hal
itu seolah memperjelas bahwa remaja memiliki kreasi bahasa yang lebih
kreatif, memiliki kreas bahasa yang berbeda dengan bahasa yang
digunakan oleh orang jaman daulu. Perbedaan linguistik antargenerasi itu
berkaitan erat dengan perbedaan pilihan bahasanya. Hal itu menyebabkan
generasi muda seolah-olah berbedda bahasa dengan orang jaman dahulu,
hal itu terjadi karena:
1. Kebutuhan komunikasi lambatlaun berubah dan memaksa setiap generasi
baru melakukan penyesuaian bahaasa untuk di sesuaiakan dengan
pengalaman mereka.

14
Indriyanti Tri. Op.Cit. Ha,130

16
2. Pada waktu tertentukebutuhan dan kemampuan komunikasi dari generasi
terkini berbeda dengan pendahulunya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

17
Dari pemaparan materi diatas dapat disimpulkan bahwa
perkembangan bahasa dapat dilihat pada AUD, anak SD, dan juga Remaja.
Pada perkembangan bahasa pada AUD ada beberapa mas yaitu masa bayi (
mengenali bunyi bahasa (6 bulan), adanya celotehan dan vokalisasi lain (2-
4 bulan), bahasa tubuh (8-12), kata-kata pertama( 5-18 bulan), dan
ungkapan dua-kata (18-24 bulan) contoh “boneka aku”. Masa Kanak-
kanak awal (Memahami fonologi dan morfologi ( 3 tahun), Perubahan
sintaks dan semantik (4-6 tahun), Kemajuan pragmatik (6 tahun), dan
literasi anak-anak kecil. Masa Pertengahan dan akhir ( kosa-kata, tata
bahasa, dan kesadaran meta linguistik (7-8 tahun)
Perkembangan Bahasa pada Peserta Didik atau lebih tepatnya pada
anak sekolah dasar, kata perkembangan sering disandingkan dengan kata
pertumbuhan dan perkembangan. Pada dasarnya, perkembangan
meruapakan suatu perubahan menuju pada tahapan yang lebih baik atau
yang dimaksud dengan progresif. Pertumbuhan lebih banyak berkenaan
aspek jasmani (fisik), menunjukkan secara kuantitatif, seperti pertumbuhan
dalam ukuran besar atau tinggi pada tubuh. Sedangkan perkembangan,
kaitannya dengan aspek psikis (rohani), berkenaan dengan kualitas
peningkatan dan penyempurnaan fungsional.
Perkembangan bahasa pada remaja yaitu bahasa remaja merupakan
sejenis bahasa “diakronik” atau bahasa yang sering digunakan oleh suatu
kelompok pada waktu tertentu. Bahasa remaja biasanya digunakan ketika
mereka saling bertukar pesan lewat hp, para remaja menggunakan bahasa
itu supaya pesan yang mereka kirim terlihat lebih singkat dan terlihat lebih
keren dan tanpa mereka sadari mereka menggunakan bahasa yang sulit
dipahami dan jauh dari kaidah bahasa yang baik dan benar. Ragam bahasa
remaja mempunyai gaya khusus, yaitu singkat, lincah dan kreatif. Kata-
kata yang digunakan juga cenderung pendek, jika terdapat kata yang
Panjang maka akan diganti dengan kata yang lebih pendek, seperti
pekerjaan diganti kerjaan, permainan diganti mainan.

B. Saran

18
Pada dasarnya perkembangan bahasa itu sangat penting bagi
seorang anak karena berhubungan dengan perkembangan lainnya. Dari
makalah ini dapat diharapkan bisa sedikit membantu untuk memahami
materi dasar mengenai perkembangan bahasa pada anak. Pada makalah
kali ini pemakalah menyadari masih ada kekurangan. Sehingga pemakalah
masih perlu kritikan seta saran yang membangun untuk perbaikan makalah
ini.

DAFTAR PUSTAKA

19
Afifah Fatihakun dkk. 2021. Pentingnya Mengetahui Perkembangan Bahasa Anak
Usia Dini Dan Stimulasinya. Jurnal Pendidikan Raudhatul
Athfal. Vol,4. No,1. Hal,53.

Arnianti, 2019, TEORI PERKEMBANGAN BAHASA. PENSA: Jurnal


Pendidikan dan Ilmu Sosial. Vol,1. No,1. Hal,147-149

Helti, Yulia 2012. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN BAHSA ANAK SD


DALAM BERKOMUNIKASI. Jurnal pendidikan bahasa anak
sekolah dasar dan sastra Indonesia. Vol,1. No,1. Hal 1-30.

Indrayanti Tri, Protet Penggunaan Bahasa Remaja Dalam Perspektif Kalangan


Mahasiswa, Surabaya, Hal.128

Isna, Aisya. 2019. PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI.


Al_Athfal. Vol. 2 No. 2. Purworejo. Hal.63-67

Kholilullah. Dkk. 2020. PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI.


AKTUALITA jurnal penelitian sosial dan keagamaan. Vol,10. No,1.
Hal,82.

Kurniati, Erisa. 2017. PERKEMBANGAN BAHSA PADA ANAK DALAM


PSIKOLOGI SERTA IMPLIKASINYA DALAM
PEMBELAJARAN. Jurnal Ilmiah. Vol,17. No,3. Hal.47-56.

Marisa, Riandi. 2012. Permasalahan Perkembangan Bahsa Dan Komunikasi


Anak. Jurnal FKIP Universitas Al-Muslim. Vol,1. No,1. Hal 56-
59.

Panjaitan Khayani, Perkembangan Bahasa Remaja, hal.8-9

Septiyantono, Tri. 2015. Literasi informasi. Hal 114-115

Suyadi, Safikri Taufiqurrahman. 2020. ANALISIS ASPEK PERKEMBANGAN


BAHASA ANAK USIA DASAR DALAM PROSES
PEMBELAJARAN. Pionir. Vol, 8 No, 2. Yogyakarta. Hal,166-
167

Zubaidah, Enny. 2019. Produk Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini. Hal. 70-
82

20
21

Anda mungkin juga menyukai