Anda di halaman 1dari 24

PEMEROLEHAN

BAHASA

Kholid
A.Harras
Sejumlah perspektif
 Proses yang berlangsung dalam otak seorang anak ketika dia
memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya.
Pendapat di atas mendefinisikan pemerolehan bahasa
berkaitan dengan neurologi bahasa dan berlangsung
pada masa kanak-kanak, saat seseorang berada dalam
 keluarga.
Berkaitan erat dengan aspek kognitif dan subjek kajian
pemerolehan bahasa tidak hanya anak-anak, orang
tapi
dewasa pun bisa. Artinya, bahasa merefleksikan proses dan
isi kognisi seseorang: proses intelektual untuk memperoleh,
mentransformasi, menyimpan, dan mengambil kembali
informasi.
lanjutan
 Periode seorang individu memperoleh bahasa atau
kosakata baru yang hampir sepanjang masa. Jadi tidak
hanya terjadi pada masyarakat usia dini namun
berlangsung sepanjang masa.
 Pemerolehan bahasa mempunyai suatu permulaan
yang tiba-tiba, mendadak. Kemerdekaan bahasa mulai
sekitar usia satu tahun saat anak-anak mulai
menggunakan kata-kata lepas atau kata-kata terpisah
dari sandi linguistik untuk mencapai aneka tujuan
sosial mereka (Tarigan, 2011: 5).
Kesimpulan?
 Pemerolehan bahasa proses manusia mendapatkan
kemampuan untuk menangkap, menghasilkan, dan
menggunakan kata atau kalimat untuk pemahaman dan
komunikasi.
 Kapasitas ini melibatkan berbagai kemampuan, seperti
fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik.
 Proses ini berlangsung di dalam otak seseorang,
mempunyai suatu permulaan yang tiba-tiba tanpa
disadari, bersifat gradual, dan terjadi dalam masa
prabahasa.
 Pemerolehan bahasa merujuk pada pemerolehan
bahasa pertama atau kosakata baru anak dari orang tua
atau lingkungan terdekatnya, dan bukan pemerolehan
bahasa kedua, ketiga dan seterusnya yang mengkaji
pemerolehan bahasa anak dalam lingkungan sekolah.
Hipotesis dan Teori
Pemerolehan Bahasa

 Hipotesis Nurani
 Hipotesis Tabularasa
 Hipotesis Kesemestaan Kognitif

 teori nativisme
 teori behavioristik
 teori kognitif
 Hipotesis nurani(the
innateness hypothesis)
berasal dari kata innate Hipotesis Nurani
artinya dibawa sejak lahir.
Tokoh hipotesis nurani
ini adalah Noam
Chomsky.
Chomsky memandang bahwa
kemampuan berbahasa
sebagai sesuatu yang
bersifat bawaan (innate).
 Walaupun demikian tokoh
hipotesis nurani mengakui
juga bahwa faktor
pengalaman mempunyai
peranan dalam kemampuan
berbahasa seseorang,
namun peranan tersebut
menurut mereka tidak
langsung (Chaer, 2009: 169).
ibunya, tidak diasingkan dari
kehidupan ibunya;
 pemerolehan bahasa tidak ada
Hipotesis nurani lahir dari pengamatan beberapa pakar terhadap
pemerolehan bahasa. Pokok-pokok pikiran utama pakar tentang
hubungannya dengan kecerdasan
pemerolehan bahasa anak antara lain:

anak. Artinya baik anak yang


cerdas atau tidak cerdas akan
memperoleh bahasa;
 kalimat-kalimat yang didengar anak seringkali tidak gramatikal, tidak
lengkap, dan jumlahnya sedikit;
 bahasa tidak dapat diajarkan pada makhluk lain, selain manusia;
 proses pemerolehan bahasa oleh anak di mana pun sesuai dengan
proses kematangan jiwa anak; dan
 struktur bahasa sangat rumit, kompleks, dan bersifat universal.
Namun hal ini dapat dikuasai dalam waktu yang relatif singkat, yaitu
dalam jangka waktu tiga sampat empat tahun saja (Chaer, 2009: 169)
THEORIES OF LANGUAGE ACQUISITION

Theory Central idea linguist

Behaviori-st Children immitate adults Skinner

Cognitive Lang. is just one aspect of a child’s Piaget


overall intellectual development

Innatenes Lang. is an innate capicity Chomsky

Interactio-n Emphasis the interaction b/w child Bruner


and their care giver
Sejalan dengan hipotesis
nurani bahasa ini, Individu
dilahirkan dengan alat
pemerolehan bahasa atau
LAD (Language
Acquisition Device) dan
menemukan sendiri cara
kerja bahasa tersebut.
Dalam belajar bahasa,
individu memiliki
kemampuan tatabahasa
bawaan untuk mendeteksi
kategori bahasa tertentu
seperti: fonologi, sintaksis,
dan semantik. Belajar
bahasa tidak dipengaruhi
oleh intelegensi maupun
pengalaman individu
(Dhieni, dkk., 2007: 2.4).
Proses Pemerolehan Bahasa Menurut
Hipotesis Nurani

Tatabahas
Ujaran-ujaran Language a Formal
Suatu Acquisition Suatu
Bahasa Device (LAD) Bahasa
(Input) (Output)
proses pemerolehan
bahasa anak diawali
dengan adanya input
berupa ujaran-ujaran
suatu bahasa misalnya
bahasa Indonesia atau
bahasa Sunda,
kemudian “diberikan”
pada LAD seorang
anak sebagai input,
maka LAD akan
membentuk tatabahasa
suatu bahasa.
 Para ahli nativisme
berpendapat bahwa
bahasa merupakan
pembawaan dan bersifat
alamiah. Mereka
berpandangan bahwa ada
keterkaitan antara faktor
biologis dan
perkembangan bahasa
(Dhieni, dkk: 2007, 2.3)
 Mereka menekankan
adanya evolusi biologis
dalam membentuk
individu menjadi makhluk
linguistik.
Apakah LAD?
 Mc Neill (Brown, 1980:22) menyatakan bahwa LAD
itu terdiri atas:
 kecakapan untuk membedakan bunyi bahasa
dengan bunyi-bunyi yang lain.
 kecakapan mengorganisasi satuan linguistik ke
dalam sejumlah kelas yang akan berkembang
kemudian;
 pengetahuan tenteng sistem bahasa yang
mungkin dan yang tidak mungkin, dan kecapan
menggunakan sistem bahasa yang didasarkan
pada penilaian perkembangan sistem linguistik,
Dengan demikian, dapat melahirkan sistem yang
dirasakan mungkin diluar data linguistik yang
ditemukan.
Hipotesis Tabularasa
 Tabularasa secara harfiah artinya kertas kosong.

(Teori Behavioristik)
•  Menurut hipotesis tabularasa otak bayi pada
waktu lahir sama seperti kertas kosong, putih
bersih. Seiring dengan perkembangan
kehidupannya, otak anak tersebut akan diisi
atau ditulisi oleh pengalaman-pengalaman
kehidupannya (Chaer, 2009: 172-173).

 Pengalaman tersebut diperoleh anak dari
lingkungan
tokoh empiriskeluarga, sekolah,
yang sangat terkenal, yakni Johnmaupun
Locke.
masyarakatnya.
Selanjutnya hipotesis tabularasa ini disebarkan oleh John

 Hipotesis tabularasa
Watson, yakni seorang ini yangmula-mula
tokoh aliran behaviorisme terkenal.
dikemukakan oleh seorang
 Menurut hipotesis tabularasa, semua pengetahuan bahasa
yang dimiliki oleh kita sebagai manusia merupakan hasil
integrasi berbagaiperistiwa linguistik yang diperoleh, dialami,
diamati, dimiliki oleh manusia.
 Menurut aliran behaviorisme pengetahuan linguistik yang
dimiliki oleh manusia terdiri hanya rangkaian S-R (Stimulus-
Respon). Seorang anak akan mengeluarkan kalimat apabila
orang lain mengeluarkan stimulus.
 Kreativitas seseorang untuk mengeluarkan kalimat
diterangkan hanya
menurut konsep S-R.
 Salah satu pembelajaran S-R ini adalah
cara
pembelajaran bahasa teori pelaziman operan. Teori ini
menyatakan bahwa perilaku bahasa seseorang dibentuk oleh
serentetan ganjaran yang beragam yang muncul di sekitar
orang itu.
 Seorang anak yang sedang
memperoleh sistem bunyi
bahasa ibunya, pada mulanya
akan mengucapkan semua
bunyi yang ada pada semua
bahasa yang ada pada tahap
berceloteh (babling period).
Namun, orang tua si anak
biasanya memberikan bunyi-
bunyi yang ada dalam bahasa
ibunya saja. Dengan
demikian si anak dilazimkan
untuk meniru bunyi-bunyi dari
bahasa ibunya saja. Lalu si
anak akan menggabungkan
bunyi-bunyi yang telah
dilazimkan itu untuk meniru
ucapan-ucapan orang tuanya.
Jika tiruan itu betul, maka
anak akan mendapat hadiah/
pujian dari ibunya baik verbal
maupun nonverbal.
 Hipotesis tabularasa ini sejalan dengan teori behavioristik.
Menurut teori behavioristik, pada dasarnya anak dilahirkan
dengan tidak membawa kemampuan apapun. Bahasa
dipelajari melalui pengkondisian dari lingkungan dan imitasi
(peniruan) dari contoh orang dewasa. Dengan demikian, anak
harus belajar bahasa melalui proses imitasi, dan diberi
reinforcement (penguatan).

 Bayi melakukan upaya untuk berkomunikasi sejak lahir


 Skinner menggunakan teori stimulus respons dalam
menerangkan perkembangan bahasa. Skinner menyatakan
bahwa bahasa dipelajari melalui pembiasaan dari
lingkungan dan merupakan hasil imitasi terhadap orang
dewasa.
 Dalam dunia pendidikan, para guru yang menganut paham
Skinner menghindari penggunaan hukuman. Mereka akan
memberikan reward pada siswa yang memberikan respon
yang benar, dan mengabaikan siswa yang memberikan
respon yang tidak benar.
Faktor-faktor Penting dalam Belajar
Bahasa menurut Teori
Behavioristik
Peniruan

Penghargaan Kemampuan
Berbahasa

Frekuensi
Perilaku
 Menurut teori ini, anak-anak
mula-mula merupakan suatu
tabularasa.
 Kata-kata yang didengarnya
disimpan di dalam ingatan
melalui asosiasi.
 Kemudian dalam observasi
sehari-hari terhadap
lingkunganya, ia melihat adanya
suatu hubungan antara entity
(kombinasi antara obyek dengan
person) dengan suatu aksi
tertentu.
 Lama kelamaan terjadi asosiasi
yang kuat antara keduanya dan
asosiasi tersebut disimpan dalam
ingatan (memory).
 Makin banyak rangsang bahasa
yang diterima dari lingkungan
makin banyak asosiasi yang
terjadi dan disimpan dalam
ingatanya.
Hipotesis Kesemestaan
Kognitif
 Hipotesis kesemestaan kognitif oleh
dikenalkan
 Jean Piaget.kesemestaan kognitif dijadikan dasar
Hipotesis
untuk menjelaskan proses-proses pemerolehan
bahasa anak.
 Menurut teori hipotesis kesemestaan kognitif,
bahasa diperoleh berdasarkan struktur-struktur
kognitif deriamotor. Struktur kognitif ini diperoleh
melalui interaksi dengan lingkungan (Chaer,
2009:178-179).
Berpikir sebagai prasyarat Perkembangan anak secara umum
berbahasa, terus berkembang dan perkembangan bahasa awal
sebagai hasil dari pengalaman anak berkaitan dengan berbagai
dan penalaran. Perkembangan kegiatan anak, objek, dan kejadian
bahasa bersifat progresif dan yang mereka alami dengan
terjadi pada setiap tahap menyentuh, mendengar, melihat,
perkembangan. merasa, dan mencium.

Perkembangan kognitif dan bahasa


anak berkaitan erat dengan
kebudayaan dan masyarakat tempat
anak dibesarkan.

Para ahli kognitif meyakini adanya


peran hubungan antara anak, orang
dewasa dan lingkungan sosialnya
dengan perkembangan bahasa
anak.
TERIMAKASIH

SILAKAN ANDA GUNAKAN TAYANGAN INI


UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN
AKADEMIK.

JIKA AKAN DIMODIFIKASI MOHON


AGAR MENULISKAN TAYANGAN INI
SEBAGAI SUMBERNYA.

MARI MENJADI AKADEMISI YANG JUJUR


DAN SALING MENGHARGAI…
Kholid A.Harras : Kahar_64@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai