Journal Polingua
Scientific Journal of Linguistic, Literature and Education
Titin Ritmi
Politeknik Negeri Padang
Email: titin_ritmi@yahoo.com
Abstract— The children language aacquisition is influenced by the surrounding environment. The data were collected from preschool
children. The conclusion of the research is children learned things beyond vocabulary and grammar. They are able to use language in
many social contexts. The movies, which they watch, also influence their language acquisition. It can be seen from the use of words,
phrases, and sentences from movies. Then, they imitate the words, phrases, and sentences in it. In addition, the child also may generalize
of it. It is because of their limitations .
Keywords: Language, children, psicholinguistics
7
Upin Ipin, dan Dora The Explorer. Kanak-kanak 5). Secara teoritis tujuan utama psikolinguistik
yang dimaksud dalam makalah ini adalah kanak- adalah mencari satu teori bahasa yang secara
kanak pada tahap menjelang sekolah yaitu linguistic bisa diterima dan secara psikologi dapat
menjelang anak masuk sekolah dasar yaitu usianya menerangkan hakikat bahasa dan pemerolehannya.
berkisar antara sekitar empat sampai enam tahun. Gleason, dkk (1998:3) menyatakan bahwa
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif penelitian psikolinguistik menekankan pada
yang bersifat deskriptif. Prosedur penelitian ini bagaimana proses psikologi pada pemerolehan dan
adalah mengumpulkan data, menganalisis data dan penggunaan bahasa manusia. Secara garis besar
menyajikan hasil analisis data. Pada tahap ada tiga bagian yang menjadi inti penelitian
pengumpulan data, penulis menggunakan metode psikolinguistik yaitu, 1. comprehension yaitu
simak, yaitu menyimak ujaran kanak-kanak yang bagaimana orang dapat mengerti bahasa lisan dan
diperolehnya dari menonton film anak-anak. tulisan, 2. speech production, bagaimana manusia
Menurut Mahsun (2005:90) metode simak adalah memproduksi bahasa, 3. acquisition adalah
cara yang digunakan untuk memperoleh data yang bagaimana manusia mempelajari bahasa.
dilakukan dengan cara menyimak penggunaan Jadi dengan kata lain, psikolinguistik
bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. mencoba menerangkan hakikat struktur bahasa,
Data yang digunakan pada penelitian ini dan bagaimana struktur itu di peroleh, digunakan
berupa contoh-contoh ungkapan yang digunakan pada waktu bertutur, dan pada waktu memahami
oleh anak-anak pada tahap menjelang sekolah kalimat-kalimat pertuturan itu.
yang ada disekitar rumah penulis. Analisis data Pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa
dengan melakukan metode deskriptif dengan cara adalah proses yang berlangsung di dalam otak
menjabarkan maksud dari data-data yang ada. kanak-kanak ketika dia memperoleh bahasa
Metode yang digunakan untuk penyajian pertamanya atau bahasa ibunya. Menurut Chaer
hasil analisis data pada penelitian ini adalah (2003:167) Pemerolehan bahasa biasanya
metode informal. Menurut Sudaryanto (1993:145) dibedakan dengan pembelajaran bahasa.
penyajian informal adalah perumusan dengan Pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses-
kata-kata biasa. proses yang terjadi pada waktu seorang kanak-
kanak mempelajari bahasa kedua setelah dia
II. SEKILAS TENTANG PSIKOLINGUISTIK DAN memperoleh bahasa pertamanya.
PEMEROLEHAN BAHASA PADA KANAK-KANAK
Selama pemerolehan bahasa pertama,
Secara etimologi kata psikolinguistik Chomsky menyebutkan bahwa ada dua proses
terbentuk dari kata psikologi dan linguistik. Kedua yang terjadi ketika seorang kanak-kanak
bidang ilmu ini secara prosedur dan metodenya memperoleh bahasa pertamanya. Proses yang
berbeda. Namun, keduanya sama-sama meneliti dimaksud adalah proses kompetensi dan proses
bahasa sebagai objek formalnya. Hanya objek performansi. Kedua proses ini merupakan dua
materinya yang berbeda, linguistiK mengkaji proses yang berlainan.
struktur bahasa, sedangkan psikologi mengkaji Kompetensi adalah proses penguasaan tata
perilaku berbahasa atau proses berbahasa. Dengan bahasa (fonologi, morfologi, sintaksis, dan
demikian cara dan tujuannya berbeda. (Chaer, semantik). Kompetensi ini dibawa oleh setiap
2008: 5). Senada dengan yang diungkapkan Chaer, anak sejak lahir secara tidak disadari, hal ini juga
Kridalaksana (2008: 203)menyatakan definisi dari didukung oleh pendapat Chomsky dalam
psikolinguistik adalah ilmu yang mempelajari Steinberg yang menyatakan bahwa ‘Sintaks tidak
hubungan antara bahasa dengan perilaku dan akal memiliki dasar genetik dari pada aritmetika atau
budi manusia; ilmu interdispliner linguistik dan aljabar’ (1982:145).. Meskipun dibawa sejak lahir,
psikologi. kompetensi memerlukan pembinaan sehingga
Psikolinguistik mencoba menguraikan kanak-kanak memiliki performansi dalam
proses-proses psikologi yang berlangsung jika berbahasa.
seseorang mengucapkan kalimat-kalimat yang Performansi adalah kemampuan anak
didengarnya pada waktu berkomunikasi, dan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi.
bagaiman kemampuan berbahasa itu diperoleh Performansi terdiri dari dua proses, yaitu proses
waktu berkomunikasi (Slobin dalam Chaer, 2003: pemahaman dan proses penerbitan kalimat-kalimat.
8
Proses pemahaman melibatkan kemampuan Steinberg (1982:159) tiga hal penting dalam hal
mengamati atau mempersepsi kalimat-kalimat ini adalah: 1. Anak meniru banyak kata dan frase,
yang didengar, sedangkan proses penerbitan dan bahkan sejumlah kalimat. Jika ini tidak
melibatkan kemampuan menghasilkan kalimat- dilakukan maka dapat dibayangkan bagaimana
kalimat sendiri. Selanjutnya, Chomsky juga kanak-kanak akan mulai mengembangkan
beranggapan bahwa pemakai bahasa mengerti kemampuan produksi ujaran. 2. Bentuk
struktur dari bahasanya yang membuat dia dapat penyimpangan seperti "sheeps dan" comed,
mengkreasikan kalimat-kalimat baru yang tidak diturunkan berdasarkan peniruan bentuk kata kerja
terhitung jumlahnya dan membuat dia mengerti reguler/biasa. 3 Urutan kata dan frasa dan kalimat
kalimat-kalimat tersebut. cenderung mengikuti urutan penutur dewasa.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa
kompetensi adalah pengetahuan intuitif yang Kanak-kanak pada tahap menjelang
dipunyai seorang individu mengenai bahasa sekolah yaitu menjelang anak masuk sekolah dasar
ibunya (native languange). Intuisi linguistik ini yaitu pada waktu mereka berusia antara lima
tidak begitu saja ada, tetapi dikembangkan pada sampai enam tahun. Pendidikan di taman kanak-
anak sejalan dengan pertumbuhannya, sedangkan kanak (TK), apalagi kelompok bermain (play
performansi adalah sesuatu yang dihasilkan oleh group) belum dapat dianggap sebagai sekolah,
kompetensi. Dardjowidjojo dalam Safriandi sebab sifatnya hanya menolong anak untuk siap
(2009:1) menyebutkan bahwa pada umumnya memasuki pendidikan dasar. (Chaer, 2003:237).
kebanyakan ahli kini berpandangan bahwa anak di Pada teori kesemestaan kognitif yang
mana pun juga memperoleh bahasa pertamanya dikemukakan oleh Piaget dalam Chaer (2003:178)
dengan memakai strategi yang sama. Kesamaan bahasa diperoleh berdasarkan struktur-struktur
ini tidak hanya dilandasi oleh biologi dan kognitif deriamotor. Struktur-struktur ini diperoleh
neurologi manusia yang sama, tetapi juga oleh kanak-kanak melalui interaksi dengan benda-
pandangan mentalistik yang menyatakan bahwa benda atau orang-orang disekitarnya. Piaget
anak telah dibekali dengan bekal kodrati pada saat mengatakan bahwa setelah struktur aksi yang
dilahirkan. dilakukan itu sudah disimpan atau dimurnikan,
Pemahaman bahasa menurut Steinberg maka kanak-kanak memasuki tahap representasi
(1982:143) adalah dasar untuk membentuk kecerdasan, yang terjadi antara 2 sampai 7 tahun.
produksi bahasa. Yang paling terpenting disini Pada tahap ini kanak-kanak telah mampu
adalah apa alat untuk memproduksi bahasa. Alat membentuk representasi simbolik benda-benda
produksi bahasa adalah pikiran. Maka kanak- seperti permainan simbolik, peniruan, bayangan
kanak tidak akan mampu untuk mengucapkan mental, gambar-gambar, dan lain-lain.
kata-kata atau kalimat untuk tujuan komunikasi Clark dalam Chaer (2003: 197)
tanpa memperoleh pemahaman bahasa. mengemukakan bahwa pada antara usia dua tahun
Dalam belajar bahasa, kanak-kanak setengah sampai lima tahun, kanak-kanak mulai
memperoleh banyak kata melalui imitasi, yaitu mengelompokkan kata-kata yang berkaitan ke
dengan menyalin item yang menjadi contoh dalam suatu medan semantiK. Pada mulanya
bahasa bagi mereka. Mereka belajar mengucapkan proses ini berlangsung jika makna kata-kata baru
kata-kata cenderung mendekati susunan kata-kata untuk benda-benda yang termasuk dalam
yang tepat seperti dalam kalimat yang dipakai generalisasi ini dikuasai oleh kanak-kanak.
orang dewasa atau yang mereka lihat dari film. Umpamanya, kalau pada mulanya anjing berlaku
Disisi lain, meskipun kebanyakan pembelajaran untuk semua binatang berkaki empat; namun
bahasa melibatkan imitasi, prinsip ini tidak setelah mengenal kata kuda, kambing, dan
memadai untuk menjelaskan lebih lanjut aspek- harimau, maka anjing hanya berlaku untuk anjing
aspek kritis pembelajaran bahasa. Ungkapan saja.
tunggal tapi morfologis dan kalimat yang Setelah memasuki medan semantik, kanak-
kompleks tidak dapat dijelaskan melalui peniruan. kanak memasuki medan generalisasi yaitu setelah
Kanak-kanak telah merumuskan aturan- berusia lima tahun. Pada tahap ini kanak-kanak
aturan dalam pikiran mereka sesuai dengan yang telah mampu mengenal benda-benda yang sama
membangun ucapan-ucapan mereka. Menurut dari sudut persepsi, bahwa benda-benda itu
9
mempunyai fitur-fitur semantik yang sama. 3. Aya : ini punya Aya kan?
Pengenalan ini akan semakin sempurna jika Nisa : Betul, betul, betul
kanak-kanak itu semakin bertambah usianya. Jadi Contoh di atas adalah percakapan antara 2 orang
ketika berusia antara 5 sampai 7 tahun , misalnya anak yaitu Aya dan Nisa. Nisa menjawab betul,
mereka telah mampu mengenal yang dimaksud betul, betul seperti yang selalu dikatakan Upin
dengan hewan yaitu semua makhluk yang dalam film Upin Ipin ketika menyetujui sesuatu.
termasuk hewan. Jadi, jika dilihat dari percakapan di atas terjadi
proses pengimitasian dari yang dilihatnya di film.
10
bahasa. Mereka sudah dapat menggunakan bahasa terbatas pada tiga buah film kartun . Untuk lebih
dalam konteks sosial yang bermacam-macam. sempurnanya penelitian ini, peneliti lain dapat
Film kanak-kanak yang berbahasa seperti menggunakan film-film yang lain yang yang juga
bahasa pertamanya juga mempengaruhi berpengaruh terhadap pemerolehan bahasa anak.
pemerolehan bahasa kanak-kanak. Hal ini dapat
dilihat dari penggunaan kata, frase, dan bahkan
sejumlah kalimat yang mereka peroleh dari REFERENCES
menonton film. Bahkan mereka melakukan proses [1] Chaer, Abdul. 2003. Psikolinguistik. Jakarta; PT. Rineka Cipta
[2] Garman, Michael. 1991. Psycholinguistics. Cambridge; Cambridge
imitasi atau peniruan urutan kata dan frasa dan University Press
kalimat yang ada di dalam film tersebut. Selain itu [3] Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta; PT Gramedia
Pustaka Utama.
juga kanak-kanak juga melakukan proses [4] Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa.Jakarta; Kesaint Blanc.
generalisasi sebuah kata karena keterbatasan [5] Steiberg, Danny D. 1982. Psycholinguistics: Language, Mind, and
World. London: Longman
pengetahuan dan kosakata. [6]Steiberg, Dany D et al. 2001. Psycholinguistics. Japan: Longman
Peran orang tua sangatlah menentukan [7] Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa.
Yogyakarta: Duta Wacana University Press.
pemerolehan bahasa anak. Orang tua sebaiknya [8] www.wikipedia/Safriandi/ 2009/ Pemerolehan Bahasa Pertama. diunduh
memilih tontonan yang baik terutama bahasa yang pada tanggal 1 May 2010.
11