Anda di halaman 1dari 8

Kredo 3 (2020)

KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra


Terakreditasi Sinta 4 berdasarkan Keputusan Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan,
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia
Nomor: 23/E/KPT/2019. 08 Agustus 2019
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/index

PENGARUH POLA ASUH TERHADAP PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA


PADA ANAK

Monica Putri Perdana Kusuma 1


kusumamonica9@gmail.com

Prodi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma, Indonesia

Info Artikel : Abstract


Sejarah Artikel :
Keywords : This study aims to describe a pair of twins who have carers with disabilitues
Kata Kunci : (deaf & speech impaired) since they were three years old. The research method
used is descriptive qualitative. Data collection techniques using interviews and
notes and documentation in the form of interview recordings. Data analysis
techniques through process of data reduction, displaying data, and drawing
conclusions. The result of this study indicate that the pair of twins was not
cared for twenty-four hours by caregiver because the role of parents was still
there at the time of acquiring their first language. However, they had
experienced speech delays because their language acquisition was influenced
by the parenting style of the caregivers with disabilities.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sepasang anak kembar yang
memiliki pengasuh disabilitas (tuna rungu & tuna wicara) sejak mereka berumur
tiga tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.
Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan catat serta
dokumentasi berupa rekaman wawancara. Teknik analisis data melalui proses
reduksi data, display data (penyajian data), dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa sepasang anak kembar tersebut tidak diasuh
selama dua puluh empat jam oleh pengasuh karena peran orang tua masih ada
pada saat pemerolehan bahasa pertama mereka. Namun, mereka sempat
mengalami keterlambatan bicara karena pemerolehan bahasa mereka
dipengaruhi oleh pola asuh dari pengasuh disabilitas tersebut.

1 | Jurnal Kredo
Volume Nomor Tahun
PENDAHULUAN pemerolehan bahasa pertama pada dua
Bahasa merupakan alat interaksi pasang anak kembar tersebut. Mereka
antara manusia yang satu terhadap manusia diasuh ketika mereka belum memperoleh
yang lain. Alat interaksi tersebut juga bahasa pertama sehingga akan sedikit
dibutuhkan oleh anak-anak karena mereka mempengaruhi perkembangan pemerolehan
membutuhkan sarana untuk menyampaikan bahasa pertama mereka.
keinginan atau kebutuhan mereka terhadap Berdasarkan uraian latar belakang di
orang tua. Bahasa tidak semata-mata atas, peneliti membatasi penelitian ini
diturunkan dari biologis tetapi juga perlu dengan rumusan masalah ‘Bagaimana
diasah agar mereka dapat berbahasa dengan pengaruh pola asuh pengasuh tuna wicara
baik dan benar. Anak yang memiliki dan tuna rungu terhadap pemerolehan
kemampuan berbahasa yang baik tentunya bahasa pertama pada anak?’. Tujuan dari
dipengaruhi oleh pemerolehan bahasa. penelitian ini untuk mengetahui pengaruh
Pemerolehan bahasa pada anak pola asuh pengasuh tuna wicara (bisu)
merupakan salah satu proses yang penting terhadap perkembangan pemerolehan
dalam perkembangan seorang anak karena bahasa pertama pada anak.
tanpa berbahasa manusia tidak dapat (ditambah) Penelitian ini sejalan
berkomunikasi yang bertujuan untuk dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
berinteraksi satu sama lain. Perkembangan oleh Adi et al. (2018) dan Choirunnisa
keterampilan berbahasa pada anak (2020). Penelitian yang dilakukan oleh Adi
dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan et al. (2018) berjudul Peranan Pola
terdekat dalam perkembangan seorang anak Pengasuhan Terhadap Pemerolehan Bahasa
adalah keluarga. Orang tua merupakan pada Anak: Sebuah Kajian Psikolinguistik.
orang pertama yang harus memulai Penelitian tersebut bertujuan untuk melihat
perkembangan anak terutama dalam perbedaan kemampuan berbahasa pada
berbahasa. Namun, terkadang orang tua anak usia 25 bulan dengan anak yang
yang bekerja sering melupakan waktu berusia 24 bulan berdasarkan pola
mereka untuk dihabiskan bersama anak- pengasuhannya. Hasil penelitian
anak sehingga mereka menitipkan anak- menunjukkan proses perkembangan bahasa
anak mereka kepada pengasuh. Hal tersebut anak dapat dipengaruhi oleh pola
disebabkan oleh perkembangan zaman pengasuhannya. Pola pengasuhan yang
yang nanti akan membawa dampak kepada kurang tepat dapat menyebabkan anak
pola pengasuhan anak (Adi et al. 2018). mengalami keterlambatan dalam
Kehidupan seorang anak yang sehari-hari pemerolehan bahasa. Anak yang kurang
bersama pengasuh tentu akan diajak komunikasi atau berinteraksi oleh
mempengaruhi pemerolehan bahasa mereka pengasuh dapat menyebabkan kemampuan
sehingga sebagai orang tua juga harus bahasa anak menjadi lambat
memilih pengasuh yang dapat membantu perkembangannya.
tumbuh kembang anak terutama dalam Penelitian kedua yang dilakukan oleh
berbahasa. Choirunnisa (2020) berjudul Peranan Ibu
Faktor pengasuhan akan membawa dalam Pemerolehan Bahasa Anak Usia 4-5
mempengaruhi perkembangan pemerolehan Tahun. Penelitian tersebut bertujuan untuk
bahasa anak sehingga sebagai seorang mendeskripsikan pentingnya peranan ibu
pengasuh harus tetap menstimulasi anak dalam perkembangan pemerolehan bahasa
tersebut agar dapat berkomunikasi dengan pada anak usia 4-5 tahun karena pada umur
baik. Namun, hal tersebut tidak terjadi tersebut anak-anak masih membutuhkan
kepada dua pasang anak kembar yang perhatian yang lebih dari orang tua
diasuh oleh pengasuh yang tuna wicara terutama ibu. Hasil dari penelitian tersebut
(bisu). Pola pengasuhan dari pengasuh adalah percakapan antara ibu dan anak
tersebut tentu akan mempengaruhi ditemukan adanya tahapan-tahapan anak
JUDUL ARTIKEL | 2
Nama Penulis
dalam memperoleh bahasa melalui memproduksi bahasa sedangkan perilaku
lingkungan sekitar. Tahapan tersebut terdiri yang tidak tampak berupa perilaku manusia
dari tahap peniruan, tahap memahami saat memahami yang disimak, dibaca, dan
makna, dan tahap pemakaian kata dalam diproduksi sehingga menjadi proses yang
komunikasi. dimiliki untuk diucapkan atau ditulis.
Berdasarkan dua penelitian terdahulu
tersebut, penelitian ini memiliki kesamaan 2. Pemerolehan Bahasa pada Anak
untuk mendeskripsikan pentingnya pola Istilah pemerolehan atau dalam
asuh terhadap pemerolehan bahasa pada bahasa Inggris acquisition adalah proses
anak. Namun yang berbeda adalah peneliti penguasaan bahasa yang dilakukan oleh
memakai subjek dua pasang anak kembar anak secara natural pada waktu dia belajar
yang pernah diasuh oleh pengasuh yang bahasa ibunya (native language)
tuna wicara (bisu) dan memaparkan (Dardjowidjojo, 2003). Pengertian tersebut
pengaruh pola pengasuhan tersebut. sejalan dengan yang dikemukakan oleh
Chaer (2003) bahwa pemerolehan bahasa
KAJIAN TEORI atau akuisisi bahasa adalah proses yang
berlangsung di dalam otak anak-anak
1. Psikolinguistik
ketika dia memperoleh bahasa pertama atau
Menurut Dardjowidjojo (2003)
bahasa ibu.
psikolinguistik adalah ilmu yang
Berdasarkan pemaparan (Fatmawati
mempelajari proses-proses mental yang
2015), teori pemerolehan bahasa anak
dilalui oleh manusia dalam berbahasa,
terdiri dari teori behaviorisme, teori
empat topik utama dalam psikolinguistik,
nativisme, teori kognitivisme, dan teori
yaitu 1) komprehensi; 2) produksi; 3)
interaksionisme.
landasan biologis; dan 4) pemerolehan
bahasa. Komprehensi adalah proses-proses
a. Teori Behaviorisme
mental yang dilalui manusia sehingga
Teori behaviorisme memfokuskan pada
mereka dapat menangkap apa yang
perilaku kebahasaan yang diamati
dikatakan orang dan memahami apa yang
langsung dan mengamati rangsangan
dimaksud. Produksi yaitu proses-proses
(stimulus_ dan reaksi (respon). Perilaku
mental pada diri kita yang membuat kita
bahasa yang efektif akan membuat reaksi
dapat berujar seperti yang kita ujarkan.
yang tepat terhadap rangsangan. Reaksi
Landasan biologis serta neurologis yang
tersebut menjadi kebiasaan jika
membuat manusia dapat berbahasa dan
mendapatkan perilaku bahasa yang baik.
pemerolehan bahasa bagaimana anak
b. Teori Nativisme Chomsky
memperoleh bahasa mereka.
Teori nativisme mempercayai bahwa
Pengertian psikolinguistik tersebut
bahasa hanya dikuasai oleh manusia.
didukung oleh Damayanti dan Suryandari
Pendapat Chomsky tersebut didasarkan
(2017). Mereka memaparkan bahwa
pada beberapa asumsi. PErtama, perilaku
psikolinguistik merupakan ilmu yang
c. Teori Kognitivisme
mempelajari unsur-unsur bahasa dalam
Teori ini dipelopori oleh Jean Piaget
linguistik murni yang dikaitkan dengan
(1954) yang memaparkan bahwa bahasa
kemampuan otak manusia untuk
merupakan salah satu di antara beberapa
memproduksi dan memahami unsur-unsur
kemampuan yang berasal dari kematangan
bahasa tersebut. Di sisi lain, psikolinguistik
kognitif. Jadi, perkembangan kognitif
juga mempelajari mengenai perilaku
menentukan urutan perkembangan bahasa.
berbahasa, perilaku yang tampak maupun
d. Teori Interaksionisme
perilaku yang tidak tampak. Perilaku yang
Teori interaksionisme beranggapan bahwa
tampak berupa perilaku manusia saat
pemerolehan bahasa adalah hasil interaksi
berbicara, menulis, atau ketika
antara kemmapuan mental pembelajaran
JUDUL ARTIKEL | 3
Nama Penulis
dan lingkungan bahasa. Hal tersebut konstruksi atau susunan kalimat.
dibuktikan dengan berbagai penemuan Konstruksi dimulai dari rangkaian dua
seperti yang dilakukan oleh Howar kata dan digunakan untuk
Gardner. Ia mengatakan bahwa sejak lahir mengungkapkan sesuatu. Pemakaian
anak dibekali berbagai kecerdasan dan dan pergantian kata-kata tertentu
salah satu kecerdasan yang dimiliki adalah menunjukkan bahwa anak telah
kecerdasan berbahasa. Di sisi lain, menguasai kelas-kelas kata dan
pemerolehan bahasa pada anak juga mampu memberikan variasi terhadap
dipengaruhi oleh faktor lingkungan. fungsi dari bahasa tersebut.
Selain teori-teori tersebut, berikut d. Tahap Pemerolehan Fonologi
dipaparkan tahap-tahap pemerolehan Pemerolehan fonologi atau bunyi
bahasa pertama pada anak yang diambil bahasa diawali dengan bunyi dasar.
dari jurnal Fatmawati (2015). Bunyi dasar dalma ujaran manusia
a. Tahap Pemerolehan Kompetensi adalah /p/, /a/, /i/, /u/, /t/, /c/, /m/, dan
dan Peformansi seterusnya. Kemudian pada umur satu
Kompetensi adalah pengetahuan tahun anak akan mulai mengisi bunyi
tentang gramatika bahasa ibu yang tersebut dengan bunyi lain. Tahap-
dikuasai secara tidak sadar. Gramatika tahap pemerolehan fonologi pada anak
terdiri dari semantik, sintaksis, dan dipaparkan sebagai berikut.
fonologi yang diperoleh secara 1) Tahap Pralinguistik
bertahap. Tataran kompetensi tersebut Bunyi yang diperoleh belum
merupakan proses analisis untuk bermakna dan hanya menyerupai
merumuskan pemecahan masalah vokal atau konsonan tertentu. Fase
semantik, sintaksis, dan fonologi. ini berlangsung dari anak lahir
Performansi merupakan sampai berumur 12 bulan.
kemampuan seorang anak untuk 2) Tahap satu kata
memahami dan memahami kode dalam Fase ini berlangsung ketika anak
proses produktif. Dapat disimpulkan berusia 12 -18 bulan. Satu kata
bahwa kompetensi merupakan ‘bahan’ yang dimiliki oleh anak tersebut
dan performansi merupakan ‘alat’ yang mewakilikeseluruhan idenya.
saling berhubungan sebagai wujud 3) Tahap dua kata
fonologi bahasa. Fase ini berlangsung ketika anak
b. Tahap Pemerolehan Semantik berusia 18-24 bulan. Kosakata dan
Tahap pemerolehan pertama pada anak gramatika anak berkembang
bukan struktur sintaksis melainkan dengan cepat dan tuturannya
makna (semantik). Sebelum anak-anak bersifat telegrafik. Artinya, yang
dapat berbicara, mereka akan berusaha dituturkan oleh anak hanya kata
untuk mengumpulkan informasi 4) Tahap banyak kata
tentang lingkungannya dan menyusun METODE PENELITIAN
unsur-unsur semantik (sederhana) Penelitian ini merupakan penelitian
terhadap kata yang dikenal, dipahami, deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif
dan dikumpulkan sehingga menjadi digunakan untuk memahami fenomena
pengetahuan terhadap dunianya. tentang apa yang dialami subjek penelitian
c. Tahap Pemerolehan Sintaksis (perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll)
Pemerolehan sintaksis pada anak-anak secara holistik dalam bentuk deskripsi
dapat terjadi pada usia 18 bulan atau (kata-kata dan bahasa) pada suatu konteks
mungkin dapat lebih cepat dari usia khusus yang alamiah.
tersebut. Pemerolehan sintaksis Pendekatan penelitian mengacu pada
merupakan kemampuan anak untuk teori Dardjowidjojo (2003) dan Chaer
mengungkapkan sesuatu dalam bentuk (2003). Instrumen utama penelitian ini
JUDUL ARTIKEL | 4
Nama Penulis
adalah peneliti dengan melakukan membantu anak-anak tersebut dalam
wawancara kepada orang tua subjek memperoleh bahasa pertama dari orang tua
penelitian. Wawancara dilakukan untuk yang normal. Kegiatan orang tua saat
mengarahkan pembicaraan sesuai dengan mengasuh anak akan mempengaruhi
fokus permasalahan yang ingin dipecahkan penguasaan bahasa pada anak dan
(Harahap 2020). Prosedur pengumpulan menggunakan metode yang efektif agar
data menggunakan wawancara kepada pengetahuan orang tua mengenai
orang tua dari anak kembar tersebut. Data penguasaan bahasa berjalan selaras dengan
berupa wawancara dicatat dan perkembangan dan intervensi kepada anak
didokumentasi dalam bentuk rekaman. secara memadai (Safwat and Sheikhany
Teknik analisis data melalui tiga 2014).
tahap yaitu reduksi data, display data Pengasuh tersebut juga membantu
(penyajian data), dan penarikan kesimpulan anak-anak dalam memahami benda dan
(Harahap 2020). Reduksi data dilakukan makhluk yang hidup di sekitarnya. Menurut
dengan memilah data, membuat tema, wawancara, pengasuh memperkenalkan
mengkategorikan, memfokuskan data pada lewat gambar dan mencoba untuk berbicara
pemerolehan bahasa pertama dengan walaupun tidak mengeluarkan suara.
pengasuh yang disabilitas. Kemudian Kebiasaan tersebut akhirnya ditiru oleh
display data berbentuk narasi hasil dan anak-anak tersebut karena mereka dapat
pembahasan wawancara secara berurutan berbicara dengan suara saat bersama ibunya
dan sistematis. Terakhir menarik sedangkan saat berbicara dengan
kesimpulan dari hasil wawancara dengan pengasuhnya mereka berbicara tanpa suara.
melakukan pembahasan pada hasil Hal tersebut masuk ke dalam imitasi yang
wawancara tersebut. merupakan bagian mekanisme perolehan
bahasa. Imitasi terjadi ketika anak
HASIL DAN PEMBAHASAN menirukan pola bahasa maupun kosa kata
dari orang-orang yang signifikan, biasanya
Penelitian ini mengumpulkan data orang tua atau pengasuh (Fatmawati 2015).
menggunakan wawancara mendalam Selain dengan pengasuh, orang tua
dengan orang tua anak. Wawancara anak-anak tersebut juga mencoba untuk
tersebut memfokuskan tentang peran memperkenalkan benda-benda yang ada di
pengasuh disabilitas dalam mengasuh anak sekitar mereka sebagai bentuk literasi.
normal. Menurut Katenkamp (dalam Siregar 2017)
Dari hasil wawancara ditemukan menjelaskan bahwa salah satu bentuk
bahwa pengasuh disabilitas tersebut keterlibatan orang tua adalah partisipasi
merupakan pengasuh turun-temurun dari dengan cara terlibat aktif dengan anak.
keluarga. Pengasuh tersebut hadir dalam Partisipasi orang tua tersebut tentu
keluarga dua minggu sebelum ibu dari anak memiliki caranya sendiri agar anak dapat
kembar tersebut melahirkan hingga mereka mengembangkan literasi dengan baik.
berumur tiga tahun. Keterbatasan pengasuh Pemaparan di atas membuktikan
tersebut tidak mempengaruhinya untuk bahwa peran orang tua dan pengasuh
mengasuh anak kembar tersebut. Di sisi penting. Peran pengasuh untuk anak
lain, ia memiliki kemampuan bersosialisasi kembar berpengaruh pada pemerolehan
yang baik sehingga pengasuh tersebut dapat informasi pada anak-anak karena mereka
merawat bahkan memiliki hubungan yang memasukkan bahasa mereka sendiri dan
baik dengan orang lain. bahasa pengasuh sehingga kemungkinan
Selama bekerja di rumah tersebut, ada bias nilai (tidak ada perbedaan antara
pengasuh tidak mengasuh selama 24 jam perilaku orang tua dan perilaku anak-anak
sehingga anak tersebut tetap diasuh oleh itu sendiri) (Dale et al. 2015). Maka dari
orang tuanya. Hal tersebut cukup itu, baik pengasuh maupun orang tua harus
JUDUL ARTIKEL | 5
Nama Penulis
dapat bekerja sama agar anak-anak dapat 17.
memperoleh bahasa dengan baik walaupun https://doi.org/10.1016/j.jcomdis.2015.07.004.
Damayanti, Rini, and Savitri Suryandari. 2017.
pengasuh memiliki caranya sendiri karena Psikolinguistik: Tinjauan Bahasa Alay Dan
keterbatasan yang dimiliki. Namun, Cyber Bullying. Surabaya: Kresna Bina Insan
keterbatasan tersebut tidak akan Prima.
menghalangi pengasuh untuk dapat Dardjowidjojo, Soenjono. 2003. Psikolinguistik:
membantuk anak-anak tersebut Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
memperoleh bahasa sesuai usianya Fatmawati, Suci Rani. 2015. “Pemerolehan Bahasa
meskipun anak-anak tersebut memiliki Pertama Anak Menurut Tinjauan
keterlambatan berbicara. Psikolinguistik.” Lentera XVIII (1): 63–75.
Harahap, Nursapia. 2020. Penelitian Kualitatif.
SIMPULAN Edited by Hasan Sazali. Wal Ashri Publishing.
Medan: Wal Ashri Publishing.
Berdasarkan pemaparan hasil dan Safwat, Rasha Farouk, and Aya R. Sheikhany. 2014.
kesimpulan di atas membuktikan bahwa “Effect of Parent Interaction on Language
pengasuh disabilitas tetap dapat membantu Development in Children.” The Egyptian
anak-anak tersebut dalam memperoleh Journal of Otolaryngology 30 (3): 255–63.
bahasa walaupun cara yang ia lakukan https://doi.org/10.4103/1012-5574.138488.
Siregar, Fatimah Sari. 2017. “Parents ’ Role in
berbeda dengan orang tua anak-anak Fostering Young Children ’ S,” 408–12.
tersebut. Kehadiran pengasuh hanya
dibutuhkan saat orang tua anak-anak
tersebut bekerja sehingga peran orang tua
juga sangat penting dalam pemerolehan
bahasa mereka. Kebiasaan pengasuh yang
berbicara dengan tidak bersuara dan ibu
yang berbicara dengan bersuara ternyata
dapat menimbulkan kebiasaan anak-anak
tersebut untuk berbicara tanpa bersuara
dengan pengasuh dan berbicara dengan
suara saat bersama ibunya.Hal ini
membuktikan bahwa anak dapat melakukan
imitasi terhadap kebiasaan orang-orang di
sekitarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Afry, Riskiana Widi A, Oktaviana Araminta P,
and Sumarlam. 2018. “Peranan Pola
Pengasuhan Terhadap Pemerolehan Bahasa
Pada Anak : Sebuah Kajian Psikolinguistik.”
LITERASI, Jurnal Ilmiah Pend. Bahasa, Sastra
Indonesia Dan Daerah 8 (2): 75–83.
Chaer, Abdul. 2003. Psikolinguistik: Kajian
Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.
Choirunnisa, Bella Choirunnisa. 2020. “Peranan Ibu
Dalam Pemerolehan Bahasa Anak Usia 4-5
Tahun.” Jubindo: Jurnal Ilmu Pendidikan
Bahasa Dan Sastra Indonesia 5 (1): 30–37.
https://doi.org/10.32938/jbi.v5i1.433.
Dale, Philip S., Maria Grazia Tosto, Marianna E.
Hayiou-Thomas, and Robert Plomin. 2015.
“Why Does Parental Language Input Style
Predict Child Language Development? A Twin
Study of Gene-Environment Correlation.”
Journal of Communication Disorders 57: 106–

JUDUL ARTIKEL | 6
Nama Penulis
JUDUL ARTIKEL | 7
Nama Penulis
8 | Jurnal Kredo
Volume Nomor Tahun

Anda mungkin juga menyukai