Anda di halaman 1dari 8

BAHASTRA

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


ISSN: 2550-0848; ISSN Online : 2614-2988
Vol. 3, No. 2, Maret 2019

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN


BERBICARA PADA ANAK BALITA

Asri Yulianda
Dikbind PPs Universitas Negeri Medan
Asriyulianda23@gmail.com

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) untuk mengetahui


perkembangan bahasa dan bicara anak, 2) untuk mengetahui penyebab
terjadinya keterlambatan perkembangan bahasa anak. Jenis penelitian ini
adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini
merupakan 3 orang balita, yang terdiri dari 2 orang anak laki-laki dan 1
orang anak perempuan. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat faktor
yang melatarbelakangi subjek terlambat dalam berbicara diantaranya dari
faktor internal dan eksternal. Dimana faktor internal terdiri dari genetika,
kecacatan fisik, malfungsi neorologis, prematur, jenis kelamin.
Sedangkan dari faktor eksternal terdiri dari urutan/jumlah anak,
pendidikan ibu atau orangtua, status ekonomi, fungsi keluarga, bilingual.

Kata Kunci: keterlambatan berbicara, faktok-faktor keterlambatan


berbicara

Abstract. This research aims to : (1) know the development of language


and speech of children, (2) determine the causes of the delay in the
development of children's language. This research used descriptive
method with qualitative data. The subjects of this study were 3 young
children, including 2 boys and 1 girl. The results of this study show that
there are factors explaining the delay of the subject to talk to each other
from internal and external factors. When internal factors are genetics,
physical disability, neorological dysfunction, prematurity, sex, while
external factors include sequence/number of children, mother's or
parent's education, economic status, family function, bilingual.

Keyword: delay speech, factors of speech delay


pengertian, adaptasi, imitasi dan
PENDAHULUAN ekspresinya. Secara garis besar
Bahasa adalah suatu sistem simbol perkembangan bahasa dapat dibagi dalam
lisan yang arbitrer yang dipakai oleh komponen ekspresif dan resepsif.
anggota suatu masyarakat bahasa untuk Perkembangan fonem telah selesai sekitar
berkomunikasi dan berikteraksi antar umur 7 tahun, sedangkan perkembangan
sesamanya, berlandaskan pada budaya semantik akan berlangsung seumur hidup.
yang mereka miliki bersama. Perkembangan bahasa menurut M.F.
(Dardjowidjojo,2005:4). Para pakar Berry dan Jon Eisension (Sardajono,
linguistik deskriptif biasanya 2005:87) Suara refleks (Reflexive
mendefinisikan bahasa sebagai “satu Vocaltization), meraban (babbling),
sistem lambang bunyi yang bersifat mengoceh (lalling), mengulang/ meniru
arbitrer,” yang kemudian lazim ditambah (echolalia), dan bicara benar (true speech).
dengan “yang digunakan oleh sekelompok Anak dikatakan berbicara adalah
anggota masyarakat untuk berinteraksi ketika anak tersebut dapat mengeluarkan
dan mengidentifikasi diri. (Chaer, berbagai bunyi yang dibuat dengan mulut
2009:30). mereka menggunakan artikulasi atau kata-
Perkembangan bahasa menurut kata yang digunakan untuk
Gaddes (Dardjowidjojo, 1991:97) menyampaikan sesuatu dalam
tergantung dari sel konteks yang berkomunikasi.Kemampuan berbicara
mengatur. Sedangkan menurut Lenneberg pada masing-masing anak berbeda-beda,
(Dardjowidjojo, 1991:97) perkembangan tetapi kemampuan tersebut dapat
bahasa didukung lingkungan. Beberapa dibandingkan dengan anak yang seusia
hal yang penting dalam perkembangan pada umumnya. Perkembangan
bahasa adalah perkembangan persepsi, kemampuan berbicara seorang anak

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 41


Asri Yulianda
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan
Berbicara pada Anak Balita
dikatakan normal apabila kemampuan Dalam pertumbuhannya anak pasti akan
berbicara mereka sama dengan anak mengalami perkembangan bahasa sesuai
seusianya dan juga memenuhi tugas dari dengan karakter dan psikiologinya.
tugas perkembangan. Dan ketika Namun fakta menemukan ada beberapa
perkembangan kemampuan berbicara faktor yang menjadi penyebab gangguan
tidak sama dan juga tidak bisa memenuhi perkembangan bahasa.
tugas dari perkembangan bicara pada Penyebab gangguan perkembangan bahasa
usianya tersebut, maka anak tersebut dapat sangat banyak dan luas, semua gangguan
dikatakan mengalami hambatan mulai dari proses pendengaran, penerusan
perkembangan pada kemampuan berbicara impuls ke otak, otak, otot atau organ
(speech delay). pembuat suara. Adapun beberapa
Seorang anak dikatakan terlambat penyebab gangguan atau keterlambatan
bicara apabila tingkat perkembangan bicara adalah gangguan pendengaran,
bicara berada di bawah tingkat kualitas kelainan organ bicara, retardasi mental,
perkembangan bicara anak yang umurnya kelainan genetik atau kromosom, autis,
sama yang dapat diketahui dari ketepatan mutism selektif, keterlambatan fungsional,
penggunaan kata. Apabila pada saat teman afasia reseptif dan deprivasi lingkungan.
sebaya mereka berbicara dengan Deprivasi lingkungan terdiri dari
menggunakan kata-kata, sedangkan si lingkungan sepi, status ekonomi sosial,
anak terus menggunakan isyarat dan gaya tehnik pengajaran salah, sikap orangtua.
bicara bayi maka anak yang demikian Gangguan bicara pada anak dapat
dianggap orang lain terlalu muda untuk disebabkan karena kelainan organik yang
diajak bermain. (Elizabeth Hurlock, 2013 : mengganggu beberapa sistem tubuh
194-196). seperti otak, pendengaran dan fungsi
Masalah keterlambatan bicara pada motorik lainnya. Karena pentingnya
anak merupakan masalah yang cukup fungsi perkembangan bicara pada anak
serius yang harus segera ditangani karena tersebut, maka peneliti tertarik membahas
merupakan salah satu penyebab gangguan tentang perkembangan bahasa pada anak
perkembangan yang paling sering dan hal-hal apa sajakah yang
ditemukan pada anak. Keterlambatan menyebabkan anak mengalami
bicara dapat diketahui dari ketepatan keterlambatan bicara dan berbahasa pada
penggunaan kata, yang ditandai dengan anak.
pengucapan yang tidak jelas dan dalam METODE PENELITIAN
berkomunikasi hanya dapat menggunakan Penelitian ini tergolong jenis
bahasa isyarat, sehingga orang tua penelitian deskriptif kualitatif
maupun orang yang ada disekitarnya dikarenakan untuk mendapatkan data
kurang dapat memahami anak, walaupun yang akurat maka peneliti harus turun
si anak sebenarnya dapat memahami apa kelapangan dan berada disana serta
yang dibicarakan orang. berbaur langsung dengan subjek
Peran orang tua merupakan orang penelitian dalam waktu yang cukup lama.
yang sangat bertanggung jawab atas Adapun teknik pengumpulan data yang
perkembangan bahasa anak. Karena digunakan dalam penelitian ini adalah
perkembangan bahasa sangat menentukan observasi, wawancara, dan dokumentasi,
proses belajar anak. Orang tua sangat sedangkan untuk teknik pengolahan data,
menentukan kesuksesan belajar anak dan peneliti menggunakan tahap reduksi data
sebagai orang tua seharusnya selalu dan penyajian data. Subjek dalam
berusaha meningkatkan potensi anak agar penelitian ini adalah 3 anak, dengan
dapat berkembang secara maksimal. Jika rincian 2 anak laki-laki dan 1 anak
orang tua tidak menjalankan perannya perempuan yang memiliki sifat atau ciri
secara maksimal otomatis konsekuensinya yang sama yakni anak yang mengalami
perkembangan bahasa anak akan keterlambatan berbicara di desa
terhambat (mengalami keterlambatan). Simatahari, kecamatan Kota Pinang,
Bagi orang tua pasti akan sangat senang kabupaten LabuhanBatu Selatan, adapun
jika anak mampu mengucapkan kata-kata untuk informasi yang didapatkan
dengan benar. Aspek dimana anak mulai mengenai ketiga anak tersebut dari
mampu mengucapkan dan meniru kata- puskesmas Mampang kecamatan Kota
kata disebut aspek perkembangan bahasa. Pinang. Sedangkan objek dari penelitian

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 42


Asri Yulianda
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan
Berbicara pada Anak Balita
ini adalah untuk melihat faktor-faktor diri tanpa ada aktivitasnya, membawa
yang mempengaruhi keterlambatan anak berobat ke dokter bila perlu
berbicara pada anak usia 1-5 tahun. melakukan terapi kepada anak tersebut.
Penanganan seperti ini dapat dilakukan
HASIL PENELITIAN apabila orangtua mendukung atas
Berdasarkan hasil observasi dan perkembangan yang dialami oleh anaknya.
wawancara pada subjek (orangtua, ibu dan Seperti untuk Azka dengan usia seperti itu
warga dan tetangga) diperoleh data orangtuanya seharusnya memperkenalkan
mengenai ke empat anak tersebut dengan anaknya pada sekolah usia dini (Paud)
usia 2-4 tahun. Ditunjukkan dengan ciri- agar anak lebih banyak berintraksi dengan
ciri belum mampu memahami dan teman-teman sebayanya. Untuk Fia dan
merespon teman sebaya, orangtua atau Sazli dukungan orangtua membebaskan
orang dewasa sekitarnya, cenderung tidak anak mereka bermain dan berinterksi
banyak berbicara (pendiam), pengucapan dengan teman-teman sebaya dan benda-
kata dan penyusunan kalimat masih keliru, benda yang ada disekitarnya agar respon
belum mampu berbicara dengan jelas, anak untuk berbicara dengan benda-benda
kaku, terbata-bata karena kurangnya tersebut memudahkannya untuk berbicara
penguasaan kosakata yang dimiliki, serta dan berbahasa.
biasnya penggunaan bahasa yang PEMBAHASAN
ditunjukkan dengan bingung dalam Identitas Anak Yang Mengalami
mengekspresikan bahasadalam bentuk Keterlambatan Berbicara
lisan. a. Data Anak I
Terdapat faktor yang Nama : Sazli Nasution
melatarbelakangi subjek terlambat dalam TTL : Rantau Prapat,
berbicara diantaranya: faktor internal dan 05 Maret 2015
eksternal. Dimana faktor internal terdiri Anak ke : Pertama (1)
dari genetika, kecacatan fisik, malfungsi Jenis kelamin : Laki-laki
neorulogis, prematur, jenis kelamin. Pekerjaan Orangtua:
Sedangkan dari faktor eksternal terdiri Ayah : Buruh
dari urutan/jumlah anak, pendidikan ibu Ibu : Ibu rumah tangga
atau orangtua, status ekonomi, fungsi Sazli merupakan anak pertama dari
keluarga, blingual. pasangan Bapak Alimuddin dan Ibu Siti
Dari keseluruhan faktor tersebut, faktor Rohaya yang saat ini sudah berusia 3
yang paling signifikan yang tahun 2 bulan. Sampai saat ini diketahui
mempengaruhi subjek Sazli sama sekali belum dapat berbicara,
terlambat berbicara yaitu: genetik, ia hanya mampu mengeluarkan kata-kata
kecacatatan fisik dan hubungan keluarga sederhana berupa ma-ma atau ya-ya dan
dan faktor kesehatan. suara-suara seperti teriakan dan rengekan,
Untuk melakukan penanganan yang dimana seharusnya peniruan kata-kata
perlu dilakukan oleh orang sekitarnya seperti itu dialami pada masa 9-12 bulan.
seperti orangtua, ibu, bapak, nenek dan Berdasarkan hasil observasi yang telah
tetangga sekitarnya dalam dilakukan, ditemukan bahwasanya
mengembangkan perkebangan bicara dan orangtua Sazli mengekang kebebasan
berbahasa anak, terdiri dari: sering anaknya untuk berinteraksi dengan
mengajak anak berinteraksi dan berbicara, lingkungannya, selain itu mereka
berbicara dengan anak menggunakan cenderung kurang memberi perhatian
gerak mulut dan artikulasi yang jelas dan kepada Sazli dan mendorong anaknya
memperhatikan tata bahasa yang untuk berbicara dan berinteraksi. Ibu Sazli
digunakan anak. Sedangkan usaha yang juga pasif dalam hal berinteraksi dengan
dilakukan oleh orangtua, ibu, bapak, lingkungan sekitar. Dilihat dari
nenek dan tetangga sekitarnya terdiri dari: kesehatannya, Sazli tidak mengalami
mengajak anak bermain dengan teman gangguan kesehatan serius dan juga tidak
sebaya, menceritakan cerita, memberikan ditemukan cacat fisik. Hal ini yang
gambar atau benda ketika sedang mungkin menyebabkan Sazli mengalami
berbicara dengan anak, memperbaiki keterlambatan berbahasa dan bicara.
ucapan-ucapan yang keliru digunakan si Simpulan:
anak. Tidak membiarkan si anak berdiam

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 43


Asri Yulianda
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan
Berbicara pada Anak Balita
Ada beberapa faktor yang mungkin yang bekerja dan pekerjaan sebagai buruh
mempengaruhi keterlambatan bicara pada tidak memakan waktu seharian penuh
Sazli, salah satunya yang pertama adalah untuk bekerja, masih banyak waktu luang
dari faktor internal yakni jenis kelamin, yag dapat dihabiskan bersama anaknya
seperti yang telah diketahui bahwa untuk untuk memotivasi anak belajar berbicara.
perkembangan bahasa pada anak jenis Selanjutnya dilihat dari fungsi
kelamin laki-laki cenderung lebih lambat keluarga. Fungsi keluarga disini
daripada perempuan, hal tersebut karena berpengaruh kepada pola asuh dan
level tinggi dari testosteron pada masa interaksi antara orang tua dan anaknya.
prenatal memperlambat pertumbuhan Fungsi keluarga berpengaruh terhadap
neuron di hemisfer kiri, maka dari itu pun perilaku anak dan juga insiden
perkembangan anak dalam penguasaan keterlambatan berbahasan dan bicara pada
kosa kata dan bahasa cenderung lebih anak. Keluarga dengan fungsi buruk maka
lambat, selain itu jika dilihat dari faktor di dalam keluarga tidak terdapat
internal lainnya seperti genetik, cacat kehangatan dan hubungan emosi tidak
fisik, dan lainnya tidak ditemukan adanya terjalin dengan baik. Anak sering
tanda tanda demikian. mengalami salah asuh atau perawatan
Kemudian masuk kepada faktor yang salah dan pengabaian. Dalam kasus
eksternal yang mempengaruhi ini ditemukan bahwasanya orangtua dari
perkembangan bahasa anak, dilihat dari Sazli lebih mengekang kebebasan anaknya
urutan dan jumlah anak, Sazli merupakan untuk berinteraksi dengan lingkungannya,
anak pertama. Orang tua yang baru selain itu mereka cenderung kurang
memiliki satu anak cenderung lebih aktif memberi perhatian kepada Sazli dan
dalam melakukan interaksi dengan mendorong anaknya untuk berbicara dan
anaknya, namun pada kasus ini orang tua berinteraksi. Hal ini lah yang juga
Sazli cenderung kurang memberi mungkin menyebabkan Sazli mengalami
perhatian kepada Sazli dan mendorong keterlambatan berbahasa dan bicara.
anaknya untuk berbicara. Kemudian Berdasarkan hasil observasi diatas, Sazli
dilihat juga dari pendidikan ibu. Ibu termasuk keadalam jenis gangguan
merupakan sekolah pertama anak, atau keterlambatan berbicara tipe Specific
dapat dikatakan pendidikan pertama yang Language Impairment yaitu gangguan
didapat seorang anak adalah melalui ibu. bahasa merupakan gangguan primer yang
Ibu dengan pendidikan rendah cenderung disebabkan karena gangguan
juga memiliki penguasaan kosakata dan perkembangannya sendiri, tidak
bahasa yang kurang sehingga ia juga tidak disebabkan karena gangguan sensoris,
mampu untuk mengembangkan dan gangguan neurologis dan gangguan
mendorong anak untuk berbahasa. Namun kognitif (inteligensi).
pada kasus ini Ibu Sazli yang mengenyam b. Data Anak II
bangku SMA pasti sudah mampu untuk Nama : Azka Harahap
berbahasa dan berkomunikasi dengan TTL : Padangrie,
baik, sehingga mampu mendorong 12 Oktober 2014
anaknya dan melatih untuk berbicara, tapi Anak ke : Ketiga (3) dari
pada kenyataannya Sazli sampai saat ini 3 bersaudara
belum mampu untuk berbicara. Jenis Kelamin : Laki-laki
Selanjutnya jika dilihat dari tingkat Pekerjaan Orangtua :
ekonomi keluarga, ayah Sazli yang Ayah : Wirausaha
merupakan buruh pencari ikan memiliki Ibu : Ibu rumah tangga
penghasilan yang cukup untuk memenuhi Azka merupakan anak ketiga dari 3
kebutuhan keluarga. Kebutuhan gizi Sazli bersaudara dari Bapak Mulik dan Ibu
juga cukup terpenuhi, seperti pemberian Butet, kakak pertamanya saat ini berusia
susu serta makanan makanan bergizi. 16 tahun dan yang kedua berusia 9 tahun.
Orangtua dengan kondisi ekonomi rendah Azka saat ini berusia 3 tahun 7 bulan,
biasanya sibuk mencari pekerjaan dan belum bisa berjalan dan ia sama sekali
uang demi memenuhi kebutuhan belum mampu berbicara bahkan
kehidupannya sehingga menyebabkan mengeluarkan kata-kata sederhana. Ia
kurangnya waktu bersama keluarga. hanya mampu bergumam, mengeluarkan
Namun pada kasus ini hanya ayah Sazli suara-suara seperti aa-aa, mm-mm,

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 44


Asri Yulianda
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan
Berbicara pada Anak Balita
menangis pun ia tidak seperti kebanyakan Azka belum bisa berbicara dan berjalan.
anak yang biasanya dengan teriakan. Azka Namun jika dilihat dari faktor kecacatan
juga belum mampu merespon orang-orang fisik atau malfungsi lain tidak ditemukan
yang mengajaknya untuk berinteraksi. adanya cacat fisik, namun diperkirakan
Berdasarkan hasil observasi yang Azka mengalami gangguan pada
dilakukan, diketahui orangtua Azka pendengaranny, karena berdasarkan hasil
kurang berinteraksi dengan lingkungan observasi yang telah dilakukan Azka tidak
sekitarnya, mereka kebanyakan merespon ataupun menoleh saat dipanggil
menghabiskan waktu di rumah saja, dan diajak berinteraksi. Menurut
mereka cenderung pasif bergaul dengan keterangan orangtua Azka, hal tersebut
tetangga sehingga Azka pun jarang memang berasal dari faktor keturunan,
bermain diluar bersama teman-teman dan kemungkinan besar hal tersebut
sebayanya dan berinteraksi dengan karena faktor genetik dari orang tua. Jika
lingkungan. Diketahui juga orangtua Azka dilihat dari faktor lain yaitu faktor
tidak aktif mendorong anaknya dengan eksternal, yakni jumlah anak dalam
cara mengajak berbicara, melatih kata- keluarga Azka, ia memiliki 2 saudara
kata dan suara, yang mendorong Azka diatasnya. Abang dan kakak kandungnya
untuk berbicara. Kebanyakan hal tersebut pada usia seperti Azka juga mengalami
dilakukan oleh pamannya Azka. Dilihat hal yang sama. Hal ini berarti jika ditelaah
dari kesehatannya, Azka tidak mengalami dari urutan anak, kondisi Azka bukan
gangguan kesehatan yang serius dan atau karena adanya kurang komunikasi dan
cacat fisik. Dari hasil observasi ini juga pengajaran diantara keluarganya, karena
ditemukan fakta bahwa kakak-kakaknya sebelumnya pun kondisi tersebut sudah
Azka juga mengalami keterlambatan dialami oleh anak pertama dari keluarga
berbicara dan berjalan pada seusia Azka. tersebut yaitu abangnya Azka.
Simpulan: Kemudian dilihat dari faktor lain
Ada beberapa faktor yang mungkin yakni pendidikan ibu, ibu Azka
mempengaruhi keterlambatan bicara pada mengenyam pendidikan sampai SMA.
Azka, salah satunya yang pertama adalah Namun pada hal ini ibu Azka kurang
dari faktor internal yakni jenis kelamin, bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
seperti yang telah diketahui bahwa untuk dan hanya berada dirumah saja. Hal
perkembangan bahasa pada anak jenis tersebut bisa saja menjadi salah satu
kelamin laki-laki cenderung lebih lambat penyebab dari kurangnya perkembangan
daripada perempuan, hal tersebut karena si anak dalam berbicara. Biasanya ibu-ibu
level tinggi dari testosteron pada masa yang aktif di lingkungannya akan lebih
prenatal memperlambat pertumbuhan banyak berbicara dan berinteraksi dengan
neuron di hemisfer kiri, maka dari itu pun lingkungan sekitar dan terbawa pada si
perkembangan anak dalam penguasaan anak. Namun pada kondisi ini ibu Azka
kosa kata dan bahasa cenderung lebih cenderung pasif terhadap lingkungannya
lambat. Azka yang usia nya sudah sehingga Azka pun menjadi pendiam dan
memasuki usia 4 tahun dimana anak usia itu akan menyebabkan si anak juga
seperti ini seharusnya sudah banyak enggan untuk berinteraksi dengan
mengenal kosa kata dan sudah mulai bisa lingkungan sekitarnya. Selanjutnya untuk
berinteraksi dengan baik dengan masalah ekonomi keluarga. Orangtua
lingkungannya dan pada usia ini pula Azka merupakan pemilik usaha kecil-
pendidikan dasar usia dini (PAUD) dapat kecilan di rumahnya. Dalam status
dimulai. Namun pada kasus ini, Azka ekonomi juga orangtua Azka termasuk
belum bisa berbicara bahkan berjalan. berkecukupan. Biasanya keluarga yang
Sebelumnya telah diteliti bahwa kondisi memiliki tingkat ekonomi yang lebih
Azka merupakan faktor keturunan, dimana tinggi dapat mendorong dan memberikan
saudara-saudara kandungnya dahulu fasilitas untuk perkembangan dan
mengalami kondisi demikian. pertumbuhan anaknya. Namun dari itu
Kemungkinan besar jika dilihat dari faktor faktor tingkat ekonomi tidak
internal yakni secara genetik, terdapat mempengaruhi perkembangan bahasa dan
kelaianan pada genetik nya yang bicara anak tersebut. Berdasarkan hasil
menyebabkan saraf-saraf observasi diatas, Azka termasuk keadalam
perkembangannya terganggu sehingga jenis keterlambatan berbicara tipe Gifted

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 45


Asri Yulianda
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan
Berbicara pada Anak Balita
Visual Spatial Learner yaitu karakteristik adanya masalah yang lain dalam tubuh
gifted visual spatial learner ini baik pada Fia sehingga kondisi fisiknya lemah.
tumbuh kembangnya, kepribadiannya, Berdasarkan hasil observasi yang telah
maupun karakteristik giftedness-nya dilakukan, diketahui orang tua Fia
sendiri, kemudian Azka juga cenderung membatasi pergerakan
kemungkinan mengalami keterlambatan anaknya dalam berinteraksi dengan
berbicara tipe Disynchronous lingkungan. Kemungkinan karena Fia
Developmental yaitu perkembangan dengan kondisi fisik yang lemah
seorang anak gifted pada dasarnya sehingga orang tuanya pun berhati-hati
terdapat penyimpangan perkembangan apabila Fia hendak berinteraksi dengan
dari pola normal. Ada ketidaksinkronan lingkungan sekitarnya. Fia hanya
perkembangan internal dan diperbolehkan untuk berinteraksi dengan
ketidaksinkronan perkembangan eksternal. keluarganya saja dan pengasuhnya. Hal
c. Data Anak III tersebut tentulah membuat perkembangan
Nama : Sofia Arini Fia menjadi terlambat. Anak-anak pada
TTL : Padangrie, usia 0-5 tahun merupakan masa-masa
12 Februari 2016 emas, dimana perkembangan anak
Anak ke : Pertama (1) sedang gencar-gencarnya. Jika pada masa
Jenis kelamin : Perempuan ini anak tidak diberikan beragam
Pekerjaan Orangtua : pendidikan, pelatihan, stimulasi, dan
Ayah : Wiraswasta interaksi dengan lingkungannya
Ibu : Guru dikhawatirkan akan terjadi masalah di
Sofia merupakan anak pertama dari kemudian hari dan berdampak hingga
Bapak Irul dan Ibu Dewi yang saat ini dewasa nanti.
berusia 2 tahun 3 bulan, dan ia belum Dilihat dari faktor eksternal lain
mampu untuk berbicara. Saat ini ia hanya yang membuat perkembangan bahasa Fia
mampu mengucapkan kata ma-ma dan terlambat yakni urutan anak dalam
belum mampu untuk mengeluarkan kata- keluarga. Fia merupakan anak pertama
kata lain. Dilihat dari kondisi kesehatan dimana anak pertama yang biasanya
Sofia diketahui lemah, ia sering cenderung mengalami keterlambatan
mengalami sakit. Selama ini orangtua bicara, namun dilihat dari faktor jenis
Sofia tidak memberikan kebebasan kelamin anak perempuan biasanya lebih
anaknya untuk berinteraksi dengan aktif dan bijak dalam berbicara, untuk
lingkungan sekitar, mungkin hal tersebut faktor jenis kelamin tidak mempengaruhi
dilakukan untuk mencegah Sofia perkembangan bicara dan bahasa anak.
mengalami sakit. Ia hanya diperbolehkan Kemudian dilihat dari tingkat
bermain dengan sepupunya dirumah. pendidikan ibu. Ibu nya Fia merupakan
Orangtua Sofia yang berprofesi sebagai seorang guru sedangkan ayahnya juga
pegawai dan guru menitipkan anaknya menyenyam pendidikan sarjana. Jika
pada seorang pengasuh selama mereka dilihat dari tingkat pendidikan orang tua
bekerja. Saat ini juga Ibunya sedang Fia ini dikatakan cukup tinggi. Biasanya
menjalani perkuliahan sehingga waktu orang tua yang mengenyam bangku
untuk bersama Sofia sedikit dan Sofia perkuliahan mampu berpikir kritis
lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kemampuan berbahasa yang baik,
bersama pengasuh. Diketahui pengasuh apalagi ibunya Fia adalah seorang guru,
Sofia juga kurang memberikan dorongan- dimana guru harus mampu dalam
dorongan dan melatihnya untuk berbicara. berkomunikasi dan berinteraksi,
Simpulan: begitupun terhadap anaknya sendiri.
Fia belum bisa berbicara dan Ibunya Fia terlalu mengekang anaknya
berjalan, bahkan kondisinya lemah dan sehingga perkembangan Fis pun
sering mengalami sakit. Dari kondisi terhambat. Jika si ibu merasa khawatir
tersebut dapat kita asumsikan sementara akan kondisi kesehatan Fia dapat
bahwa salah satu penyebab Fia belum diberikan perlakuan khusus tapi tidak
bisa berbicara dan berjalan dan kodisi dengan mengekang anaknya untuk
fisiknya yang lemah, terdapat gangguan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
internal, yakni bisa berupa kelainan Anak seusia Fia banyak meniru, mereka
genetik, malfungsi neurologis, dan banyak melihat dan mendengar, dari

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 46


Asri Yulianda
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan
Berbicara pada Anak Balita
situlah anak belajar. Peran orang tua lainnya seperti genetik, cacat fisik, dan
sebagai stimulan dan filter bagi si anak, lainnya tidak ditemukan adanya tanda
memberikan banyak stimulasi, dorongan tanda demikian.
padananak sekaligus menyaring apa apa Berbeda pula dengan Azka
saja yang baik atau tidak untuk anak, tapi kemungkinan besar jika dilihat dari
sekali lagi dengan tidak mengekang anak. faktor internal yakni secara genetik,
Kemudian jika dilihat dari faktor terdapat kelaianan pada genetik nya yang
ekonomi, dengan profesi orangtua Fia menyebabkan saraf-saraf
yang demikian dapat kita simpulkan perkembangannya terganggu sehingga
bahwa mereka termasuk kedalam Azka belum bisa berbicara dan berjalan.
keluarga yang berkecukupan. Untuk hal Namun jika dilihat dari faktor kecacatan
ini berarti orangtua Fia tidak terlalu berat fisik atau malfungsi lain tidak ditemukan
memikirkan asupan makanan terhadap adanya cacat dan gangguan. Menurut
Fia. Kondisi ekonomi orang tua yang keterangan orangtua Azka, hal tersebut
berkecukupan tentu akan memberikan memang berasal dari faktor keturunan,
asupan gizi dan vitamin bagi anak- dan kemungkinan besar hal tersebut
anaknya dengan baik untuk tumbuh karena faktor genetik dari orang tua.
kembang si anak. Namun jika dilihat dari Selanjutnya Fia dapat asumsikan
hal lain, mungkin karena kedua orang tua sementara bahwa salah satu penyebab Fia
Fia bekerja, sehingga waktu luang untuk
belum bisa berbicara dan berjalan dan
mengurus dan memperhatikan anak
kurang, maka dari itu timbullah masalah- kodisi fisiknya yang lemah, terdapat
masalah pada tumbuh kembang Fia. gangguan internal, yakni bisa berupa
Kurangnya waktu bersama anak dapat
kelainan genetik, malfungsi neurologis,
menyebabkan perkembangan anak
menjadi lambat, ataupun kalau tidak dan adanya masalah yang lain dalam
mengalami keterlambatan akan tubuh Fia sehingga kondisi fisiknya
mengalami gangguan emosi si anak.
lemah. Dari ketiga subjek diatas faktor
Anak cenderung menjadi agresif.
Berdasarkan hasil observasi diatas, Fia mempengaruhi anak menagalami
termasuk keadalam jenis keterlambatan keterlambatan berbicara dan berbahasa
berbicara tipe Gifted Visual Spatial kemungkinan faktor genetik dan peran
Learner yaitu karakteristik gifted visual
spatial learner ini baik pada tumbuh orangtua dan keluarga dan mengasuh.
kembangnya, kepribadiannya, maupun SARAN
karakteristik giftedness-nya sendiri. Strategi yang ditawarkan untuk
SIMPULAN penanganan dan mengatasi keterlambatan
Dari pemaparan diatas dapat berbicara dan berbahasa pada anak
disimpulakan dari ketiga anak yang diatas:
mengalami keterlambatan berbicara dan a. Melatih anak berbicara dengan
bahasa memiliki faktor yang berbeda. benar
Seperti Sazli ada beberapa faktor yang b. Membebaskan anak bermain
mungkin mempengaruhi keterlambatan dengan teman sebaya
bicara pada Sazli, salah satunya yang c. Sering mengajak anak berbicara
pertama adalah dari faktor internal yakni d. Meluangkan waktu lebih banyak
jenis kelamin, seperti yang telah kepada anak
diketahui bahwa untuk perkembangan e. Tidak membiarkan anak terlalu
bahasa pada anak jenis kelamin laki-laki banyak diam
cenderung lebih lambat daripada f. Jangan mengkekang anak di dalam
perempuan, hal tersebut karena level rumah
tinggi dari testosteron pada masa prenatal DAFTAR PUSTAKA
memperlambat pertumbuhan neuron di Chaer, Abdul. 2009. Psikolingustik Kajian
hemisfer kiri, maka dari itu pun Teoretik. Jakarta : Rineka Cipta.
perkembangan anak dalam penguasaan
kosa kata dan bahasa cenderung lebih Dardjowidjojo, Soenjono. 2003.
lambat. Namun tidak hanya sampai disitu Psikolinguistik Pengantar
saja, jika dilihat dari faktor internal Pemahaman Bahasa Manusia.

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 47


Asri Yulianda
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan
Berbicara pada Anak Balita
Jakarta : Yayasan Pustaka Obor
Indonesia
Dardjowidjojo, Soenjono. 1991.
Pertemuan Linguistik Lembaga
Bahasa Atma Jaya: Linguistik
Neurologi Pelba 4. Jakarta :
Kanisius.

Hurlock, Elizabeth B. 2013.


Perkembangan Anak Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.

Sardjono. 2005. Terapi Wicara. Jakarta :


Depdiknas.

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 48

Anda mungkin juga menyukai