Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


Dosen Pembimbing Ibu Ismawati S.pd.,M.pd

DISUSUN OLEH Kelompok 5:

Modesta Endang
Maria Marlina Pango
Tino Wali
Elis Suryani
Oktapia
Indah Puspita Sari

IKIP BUDI UTOMO MALANG


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSATA DAN KEOLAHRAGAAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
April 2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan proposal penelitian ini sebagai
tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik.
Kami telah menyusun proposal ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin.
Namun sebagai manusia biasa kami sebagai penyusun tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa yang akan datang agar
lebih baik lagi dari sebelumnya.
Dan tak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Dosen Pembimbing
Ismawati,S.Pd.,M.Pd atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada kami.
Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya sesuai
yang saya harapkan.Amin.

Malang, 11 April 2015


Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..!
Daftar isi ....!
BAB I ....!
Latar Belakang ..!
Rumusan Masalah .....!
Tujuan Makalah ....!
BAB II ..!
Implikasi Perkembangan Bahasa Dalam Pembelajaran....!
Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan Bahasa .....!
Kemampuan Berbahasa dan berfikir ....!
Karakteristik perkembangan bahasa ...!
Bahasa dan Lintasan Psikologi . ..!
BAB III !
Kesimpulan ..!
Daftar Pustaka .!

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk hidup tidak bisa lepas dari kegiatan berkomunikasi, dalam
berkomunikasi setiap orang memerlukan suatu media salah satunya adalah bahasa. Bahasa
merupakan suatu media yang digunakan dalam berkomunkasi yang berasal dari alat ucap
manusia. Pada dasarnya bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya berupa bicara,
melainkan juga dapat diwujudkan dengan tanda isyarat tangan atau anggota tubuh lainnya.
Dengan bahasa manusia dapat memberi nama kepada segala sesuatu baik yang
kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Semua benda, nama sifat, pekerjaan, dan hal yang
yang abstrak, diberi nama. Dengan demikian, segala sesuatu yang pernah diamati dan dialami
dapat disimpannya, menjaditanggapan-tanggapan dan pengalaman-pengalaman kemudian
diolahnya (berpikir) menjadi pengertian-pengertian.
Perkembangan bahasa sangat berpengaruh terhadap pola pikir anak/ intelegensi,
emosional, dan tingkah laku anak. Dalam makalah ini akan dipaparkan suatu masalah tentang
perkembangan bahasa anak dan implikasinya dalam proses pembelajaran.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
1.Bagaimana implikasi perkembangan bahasa dalam pembelajaran ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan bahasa dalam pembelajaran ?
Tujuan Makalah
Dari rumusan masalah diatas ,adapun tujuan yang kami rumuskan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui implikasi perkembangan bahasa dalam pembelajaran.
2. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa dalam
pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN
Implikasi Perkembangan Bahasa Dalam Pembelajaran
Kemampuan Berbahasa dan Berpikir
Berpikir merupakan rangkaian proses kognisi yang bersifat pribadi yang berlangsung
selama terjadinya stimulus sampai dengan munculnya respons (Morgan, 1989:228)
Dalam aktivitas berpikir di dalamnya melibatkan bahasa.Berpikir merupakan percakapan
dalam hati inner speech (Morgan, 1989:231).Bahasa merupakan alat untuk berpikir dan
berpikir mengekspresikan hasil pemikiran tersebut.
Karakteristik Perkembangan Bahasa
Karakteristik perkembangan bahasa tidak jauh dari apa yang telah dijelaskan diatas,
sehingga kita menengok kembali pada pembahasan tersebut.
Implikasi Dalam Pembelajaran
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa,
diantaranya adalah:
a.

Mengupayakan lingkungan yang dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya

bagi perkembangan bahasa secara optimal.


b.

Pengenalan sejak dini terhadap lingkungan yang memiliki variasi kemampuan

bahasa pada anak sangat diperlukan untuk mengacu perkembangan bahasanya.


c.

Mengembangkan strategi untuk mempermudah penguasaan bahasa, antara lain:

cara untuk memudahkan mengingat, meniru, mengalami langsung, bermain.


Bahasa dalam Lintasan Psikologi
Pandangan Freud tokoh psikoanalisis yang berpendapat bahwa kesalahan kita pada
waktu berbicara atau menulis disebabkan oleh faktor-faktor alam bawah sadar, faktor
kedalaman emosi.Yung sebagai pengikut Freud menggunakan asosiasi verbal untuk
mendiagnosa kompleks-kompleks emosi. Menurut Yung, orang yang menderita persoalan
emosi akan kelihatan dari penyimpanaan-penyimpanan yang dilakukan Ketika ia
berkomunikasi.
Pandangan behavioris menyatakan bahwa belajar bahasa harus didasarkan pada
pengalaman.Anak harus diberikan banyak rangsangan untuk melaksanakan berbagai aktivitas

yang berhubungan dengan bahasa.Perkembangan bahasa anak dianggap sebagai penanda


perkembangan mental anak. Pengukuran pada bidang tes, antara lain dikembangkan oleh
Binet (1904) yang meneliti yang penguasaan bahasa pertama dan kaitannya dengan relasi
verbal.
Seorang ahli psikologi bangsa Swis yang bernama Plaget (1923) mengemukakan
pendapat bahwa perkembangan bahasa dan penggunaannya oleh anak tercermin dalam
perkembangan mentalnya.Bahkan karena pengaruh Hipotesis Whorf.Bahasa telah dianggap
mempenqaruhi persepsi dan kognisi anak. Pada pertengahan abad XX, bahasa dianggap
sebagai faktor yang sangat menentukan pernyataan kognitif dan afektif seseorang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh faktor-faktor kesehatan, inteligensi, status sosial
ekonomi, jenis kelamin, dan hubungan keluarga.
Faktor kesehatan.
Kesehatan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak
terutama pada usia awal kehidupannya. Apabila pada usia dua tahun pertama, anak
mengalami sakit terus-menerus, maka anak tersebut cenderung akan mngelami kelambatan
atau kesulitan dalam perkembangan bahasanya. Oleh karena itu, untuk memelihara
perkembangan bahasa anak secara normal, orang tua perlu memperhatikan kondisi kesehatan
anak. Upaya yang dapat ditempuh adalah dengan cara memberikan ASI, makanan yang
bergizi, memelihara kebersihan tubuh anak atau secara regular memeriksakan anak ke dokter
atau puskesmas.
Inteligensi.
Perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari tingkat inteligensinya. Anak yang
perkembangan bahasanya cepat, pada umumnya mempunyai inteligensi normal atau di atas
normal.Namun begitu, tidak semua anak yang mengalami kelambatan perkembangan
bahasanya pada usia awal , dikategorikan sebagai anak yang bodoh (Lindgren, dalam E.
Hurlock, 1056). Selanjutnya, Hurlock mengemukakan hasil studi mengenai anak yang
mengalami kelambatan mental. Yaitu bahwa sepertiga di antara mereka yang dapat berbicara
secara normal dan anak yang berada pada tingkat intelektual yang paling rendah, mereka
sangat miskin dalam berbahsanya.
Status Sosial Ekonomi Keluarga.

Beberapa studi tentang hubungan antara perkembangan bahasa dengan status social
ekonomi keluarga menunjukan bahwa anak yang berasal dari keluarga miskin mengalami
kelambatan dalam perkembangan bahasanya dibandingkan dengan anak yang berasal dari
keluarga yang lebih baik. Kondisi ini terjadi mungkin disebabkan oleh perbedaan kecerdasan
atau kesempatan belajar (keluarga miskin di duga kurang memperhatikan perkembangan
bahasa anaknya), atau kedua-duanya (Hetzer & Reindorf dalam E. Hurlock; 1956).
Jenis Kelamin (sex).
Pada tahun pertama usia anak tidak ada perbedaan dalam vokalisasi antara pria dengan
wanita. Namun mulai usia dua tahun, anak wanita menunjukan perkembangan yang lebih
cepat dari anak pria.
Hubungan keluarga.
Hubungan ini dimaknai sebagai proses pengalaman berinteraksi dan berkomunikasi
dengan lingkungan keluarga, terutama dengan orang tua yang mengajar, melatih, dan
memberikan contoh berbahasa kepada anak. Hubungan yang sehat antara orang tua dan anak
(penuh perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya) memfasilitasi perkembangan bahasa
anak, sedangkan hubungan yang tidak sehat mengakibatkan anak akan mengalami kesulitan
atau kelambatan dalam perkembangan bahasanya.
Hubungan yang tidak sehat itu bisa beruapa sikap orang tua yang keras atau kasar, kurang
kasih sayang, atau kurang perhatian untuk memberikan latihan dan contoh dalam berbahsa
yang baik kepada anak, maka perkembangan bahasa anak cenderung akan mengalami
stagnasi atau kelainan seperti: gagap dalam berbicara, tidak jelas dalam mengungkapkan
kata-kata, merasa takut untuk menguingkapkan pendapat, dan berkata yng kasar atau tidak
sopan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa.
Ada berbagai pendapat tentang factor yang mempengaruhi perkembangan bahasa yaitu :

Kesehatan

Kesehatan merupakam faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak,


terutama pada usia awal kehidupannya. Apabila pada usia dua tahun pertama, anak
mengalami sakit terus-menerus, maka anak tersebut cenderung akan mengelami kelambatan
atau kesulitan dalam perkembangan bahasanya. Oleh karena itu, untuk memelihara
perkembangan bahasa anak secara normal, maka orangtua perlu memperhatikan kondisi
kesehatan anak. Upaya yang dapat ditempuh adalah dengan cara memberikan ASI, makanan

yang bergizi, memelihara kebersihan tubuh anak atau secara reguler memeriksakan kesehatan
anak ke dokter atau ke puskesmas.

Intelegensi

Perkembangan bahsa anak dapat dilihat dari tingkat intelegensinya. Anak yang
perkembangannya bahasanya cepat, pada umumnya mempunyai intelegensi yang normal
diatas normal. Namun begitu, tidak semua anak mengalami kelambatan perkembangan
bahasanya pada usia awal, dikategorikan sebagai anak yang bodoh.

Status Sosial Ekonomi Keluarga

Beberapa studi tentang hubungan antara perkembangan bahasa dengan status social ekonomi
keluarga menunjukkan bahwa anak yang berasal dari keluarga miskin mengalami kelambatan
dalam perkembangan bahasanya dibandingkan dengan anak yang berasal dari keluarga yang
lebih baik. Kondisi ini terjadi mungkin disebabkan oleh perbedaan kecerdasan atau
kesempatan belajar (keluarga miskin diduga kurang memperhatikan perkembangan bahasa
anaknya), atau kedua-duanya.

Jenis kelamin

Pada tahun pertama usia anak, tidak ada perbedaan dalam vokalisasi antara pria dengan
wanita. Namun mulai usia dua tahun anak wanita menunjukkan perkembangan.

Hubungan keluarga

Hubungan ini dimaknai sebagai proses pengalaman berinteraksi dan berkomunikasi dengan
lingkungan keluarga, terutama dengan orangtua yang mengajar, melatih dan memberikan
contoh berbahasa kepada anak. Hubungan yang sehat antara orangtua dengan anak (penuh
perhatian dan kasih sayang dari orangtuanya) memfasilitasi perkembangan bahasa anak,
sedangkan hubungan yang tidak sehat itu bisa berupa sikap orangtua yang keras/kasar, kurang
kasih saying, atau kurang perhatian untuk memberikan latihhan dan contoh berbahasa yang
baik kepada anak, maka perkembangan bahasa anak cenderung akan mengalami stagnasi atau
kelainan, seperti: gagap dalam berbicara, tidak jelas dalam mengungkapkan pendapat, dan
berkata yang kasar atau tidak sopan.

Umur anak

Manusia akan bertambah umur akan semakin matang pertumbuhan fisiknya, bertambah
pengalaman, dan meningkat kebutuhannya. Bahasa seseorang akan berkembang sejalan
dengan pertambahan pengalaman dan kebutuhannya. Faktor fisik akan ikut mempengaruhi
sehubungan semakin sempurnanya pertumbuhan organ bicara, kerja otot-otot untuk
melakukan gerakan-gerakan dan isyarat. Pada masa remaja perkembangan biologis yang

menunjang kemampuan berbahasa telah mencapai tingkat kesempurnaan, dengan dibarengi


oleh perkembangan tingkat intelektual anak akan mampu menunjukkan cara berkomunikasi
dengan baik.

Kondisi lingkungan

Lingkungan tempat anak tumbuh dan berkembang bahasa di lingkungan perkotaan akan
berbeda dengan di lingkungan pedesaan. Begitu pula perkembangan berbahasa di daerah
pantai, pegunungan, dan daerah-daerah terpencil menunjukkan perbedaan.
Sebagaimana diuraikan di atas bahwa bahasa pada dasarnya dipelajari dari lingkungan.
Lingkungan yang dimaksudkan termasuk lingkungan pergaulan yang berbentuk kelompokkelompok, seperti kelompok bermain, kelompok kerja dan kelompok sosial yang lain.

Kecerdasan anak

Untuk meniru lingkungan tentang bunyi atau suara, gerakan, dan mengenal tanda-tanda,
memerlukan kemampuan motorik yang baik. Kemampuan motorik seseorang berkorelasi
positif dengan kemampuan intelektual atau tingkat berpikir. Ketepatan meniru, memproduksi
perbendaharaan kata-kata yang diingat, kemampuan menyusun kalimat dengan baik dan
memahami atau menangkap maksud suatu pernyataan pihak lain, amat dipengaruhi oleh kerja
pikir atau kecerdasan seseorang anak.

Status sosial ekonomi keluarga

Keluarga yang berstatus sosial ekomomi baik akan mampu menyediakan situasi yang baik
bagi perkembangan bahasa anak-anak, anggota keluarganya. Rangsangan untuk dapat ditiru
oleh anak-anak dari anggota keluarga yang berstatus sosial tinggi berbeda dengan keluarga
yang berstatus social rendah. Hal ini akan lebih tampak perbedaan perkembangan bahasa bagi
anak yang hidup di dalam keluarga terdidik dan tidak terdidik. Dengan kata lain pendidikan
keluarga berpengaruh pula terhadap perkembangan bahasa.

Kondisi fisik

Kondisi fisik di sini dimaksudkan kondisi kesehatan anak. Seseorang yang cacat yang
terganggu kemampuannya untuk berkomunikasi dan tentu saja akan mengganggu
perkembangannya dalam berbahasa.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan kemampuan berbahasa merupakan konvergensi dari faktor bawaan dan
proses belajar dari lingkungannya. Apabila hanya mengandalkan faktor bawaan yang
diturunkan oleh orang tua maka hasilnya tidak berkualitas. Karena, lingkungan juga
merupakan pembentuk kepribadian anak yang didukung oleh cara berbahasanya. Lingkungan
hendaknya dapat memenuhi kriteria yang dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk
belajar dan berlatih mengembangkan kemampuan bahasa.
Berdasarkan

prinsip

dalam

perkembangan

bahasa,

implikasinya

terhadap

perkembangan anak adalah anak dapat lebih leluasa dalam mengembangkan kemampuan
bahasanya dalam kehidupan sehari- hari. Semakin banyak kosakata yang dimiliki oleh anak
maka anak akan lebih mudah bergaul dengan teman sebayanya. Bahasa merupakan alat
komunikasi yang efektif dalam pembelajaran, sehingga jika seorang guru SD ingin
mendapatkan hasil pendidikan yang optimal maka diperlukan bahasa yang komunikatif, dan
menggunakan bahasa anak dari pada bahasa orang dewasa.
Saran
Beberapa saran penulis berkaitan dengan makalah ini sebagai berikut:
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan kita mengenai judul makalah ini.
Diharapakan makalah ini dapat menambah literatur pustaka.

DAFTAR PUSTAKA

Perkembangan Bahasa, (Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal


Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan, 2003).
Arief S. Sadiman, et al. Implikasi Perkembangan Bahasa, (Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 2007),
Azhar Arsyad, Perkembangan Bahasa Dalam Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo
Persada, 2007),

Anda mungkin juga menyukai