Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nyalah
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Individu, Keluarga dan
Masyarakat". Tugas makalah ini dibuat guna untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah
Ilmu Sosial Budaya pada Fakultas Matematika IKIP Budi Utomo Malang
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................!
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................!
B.RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................!
C. TUJUAN................................................................................................................................!
BAB II PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN INDIVIDU,KELUARGA & MASYARAKAT ..........................................!
2. PERTUMBUHAN INDIVIDU .!
2. FUNGSI KELUARGA ..........................................................................................................!
3. INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT...............................................................!
4. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT .....................!
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sebagai seorang manusia hendaknya kita mengetahui bahwa Tuhan menciptakan
makhluk-Nya untuk saling membantu. Oleh karena itu kami mencoba untuk mengingatkan
kembali akan pentingnya bermasyarakat karena manusia adalah makhluk sosial.
Manusia sebagai makhluk individu, keluarga, dan masyarakat oleh karenanya manusia dapat
dikatakan sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok atau berorganisasi dan
membutuhkan orang lain. Masyarakat merupakan wadah berkumpulnya individu-individu
yang hidup secara sosial, masyarakat terdiri dari Saya, Anda dan Mereka yang memiliki
kehendak dan keinginan hidup bersama. Kita tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai
individu dan makhluk sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam setiap tatanan
kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang ada.
B.
C.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN INDIVIDU
a.
Individu
Individu berasal dari kata yunani yaitu individium yang artinya tidak terbagi.
Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang
majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan
yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka
dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik
dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik
jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling
berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.
Berikut pengertian Individu menurut para ahli :
Menurut Marthen Luter
Individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu
sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup
yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara
individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama.
Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-
benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri,
mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk
mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup
berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah
yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok sosial yang sering disebut
masyarakat.
b.
Pertumbuhan Individu
Perkembangan manusia yang wajar dan normal harus melalui proses
pertumbuhan dan perkembangan lahir batin. Dalam arti bahwa individu atau pribadi manusia
merupakan keselurhan jiwa raga yang mempunyai cirri-ciri khas tersendiri. Walaupun
terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan adalah
suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih maju, lebih dewasa. Timbul berbagai
pendapat dari berbagai aliran mengenai pertumbuhan.
Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan
pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian.
Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Bagianbagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan asosiasi. Dapat dirumuskan suatu
pengertian tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap
demi tahap karena pengaruh timbal balik dari pengalaman atau empiri luar melalui
pancaindera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenal keadaan
batin sendiri yang menimbulkan sensation.
Menurut aliran psikologi gestalt pertmbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses
diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti
sebagai bagian dari keselurhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain.
Jadi menurut proses ini keselurhan yang lebih dahulu ada, baru kemudian menyusul bagianbagiannya. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ini adalah proses perubahan secara
perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu yangsemula mengenal sesuatu secara
keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
Konsep aliran sosiologi tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan itu adalah
proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial
kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan:
1. Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa
pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir
2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan
pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-nmata
tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.
3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi
antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.
Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi
Tahap-tahap Pertumbuhan Individu
Berdasarkan Psikologi pertumbuhan individu sejak lahir sampai masa dewasa melalui
beberapa fase :
Pada masa mahasiswa banyak peristiwa-peristiwa yang harus diperhatikan karena pada masa
ini adalah masa pemantapan diri serta masa untuk mempersiapkan diri dengan keterampilan
dan kemampuan-kemampuan yang digunakan untuk merealisasikan dirinya.
KELUARGA
Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan
yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang
mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh
bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga kulawarga yang berarti
anggota kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang
masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti nuclear family terdiri dari ayah,
ibu, dan anak-anak mereka.
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).
Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan
merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak
bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing
anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara
Celis).
1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung
dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai
pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Tugas-tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masingmasing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :
Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila
kelak dewasa.
Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah
bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari
tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan
merasa aman.
Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi
dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama
lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan
mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas
kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang
mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumbersumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga
bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa
sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke
tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara
nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan
keturunan sebagai generasi penerus.
Menurut Sigmund Freud, keluarga terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita.
Sedangkan menurut Durkhem, keluarga adalah lembaga social sebagai hasil factor-faktor
politik, ekonomi, dan lingkungan. Secara umum dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan
atau kelompok orang yang mempunyai hubungan darah dan perkawinan. Terdiri dari:
-
Keluarga nuklir/inti/batih (nuclear family) : Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak.
-
Keluarga tua (extended family) : Keluarga kekerabatan yang terdiri dari 3 atau 4
keluarga batih yang terikat oleh hubungan orang tua anak atau saudara kandung oleh suatu
tempat tinggal bersama yang besar.
-
Keluarga Individu tersebut merupakan salah satu keturunan. Fungsi keluarga secara
Perzinahan, sang lelaki sudah menikah ataupun sang wanita sudah menikah.
hawa nafsu) dengan orang lain yang juga hidup bertarak atau yang tidak bertarak.
-
Kehidupan bersama wanita yang berkasta tinggi dengan lelaki berkasta rendah.
incest (hubungan seksual dalam satu keluarga), saudara lelaki dengan saudara
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan
di dalam atau oleh keluarga itu.
Berikut macam macam fungsi keluarga :
A.
B.
Membina kepribadian.
C.
D.
Menabung untuk memenuhi kebutuhan anak di masa depan,sebagai jaminan hari tua.
E.
Mempersiapkan anak untuk kehidupan yang akan datang dan mempersiapkan anak
B) Masyarakat
Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti
kawan. Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja
sama. Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan
hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan
lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran,
naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan
lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.
Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu
ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadipribadi yang merupakan anggotanya.
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang
relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu
wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar
kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
Kumpulan sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan
kehidupan bersama
Jika seseorang memiliki hak untuk dihargai, dirinya juga harus menghargai orang lain.
Jika seseorang memiliki hak untuk hidup tenang, dirinya juga harus menjaga ketenangan,
demikian seterusnya.
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan,
norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Tatanan
kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang dapat menjadi dasar kehidupan
sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang
memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.
Menilik kenyataan di lapangan,suatu kelompok masyarakat dapat berupa suatu suku
bangsa. Bisa juga berlatar belakang suku.Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu
masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju
(masyarakat modern).
Berikut ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia :
Menurut Selo Sumarjan (1974), Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama
yang menghasilkan kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat (1994), Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia
yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu
dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
Menurut Karl Marx, Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu
ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi
Menurut Emile Durkheim, Masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadipribadi yang merupakan anggotanya.
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt, Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang
relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu
wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar
kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut
Golongan Golongan Masyarakat
Tercakup dalam pengertian kebudayaan adalah para pendukung kebudayaan, baik secara
individual maupun secara kelompok, dan terutama ditujukan terhadap golongan sosial
askriptif yaitu sukubangsa (dan ras), gender, dan umur. Ideologi multikulturalisme ini secara
bergandengan tangan saling mendukung dengan proses-proses demokratisasi, yang pada
dasarnya adalah kesederajatan pelaku secara individual (HAM) dalam berhadapan dengan
kekuasaan dan komuniti atau masyarakat setempat.
Masyarakat Majemuk
Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan
non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary
group) dan kelompok sekunder (secondary group).
- Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab.
Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka
mengenal lebih dekat, lebih akrab. Dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan
dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok
menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran,
tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar r rasa simpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok
belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
-Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga
kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian
kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional
obyektif.Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan;
keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk
mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah
sama-sama disepakati.
Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat
kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian
resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau
lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti
perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi
dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti
yang lazim berlaku pada kelompok resmi.Namun demikian, kelompok tidak resmi juga
mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu, norma-norma tertentu
sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini
tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan,
1980 : 91).
Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi
kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak resmi.
Masyarakat Industri
derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai
dengan bertambahnya individualism.
Hubungan individu-masyarakat yaitu bahwa hidup bermasyarakat adalah ciptaan dan usaha
manusia sendiri. Manusia berkeluarga, ia berkelompok. Selalu membuat sesuatu dan berbuat.
Keluarga, kelompok, masyarakat dan negara tidak merupakan kesatuan-kesatuan yang berdiri
di luar. Mereka ada usaha manusia, yang terus dipertahankan, dipelihara, ditunjang, atau
apabila perlu-diubahkan atau diganti oleh manusia. Mereka adalah bagian hidupnya. Mereka
adalah bentuk perilaku yang tergantung dari dia. Hidup bermasyarakat yang diusahakan dan
diciptakan sendiri, bertujuan untuk memungkinkan perkembangannya sebagai manusia.
Sebab tanpa masyarakat tidak ada hidup individual yang manusiawi. Jadi manusia sekaligus
membentuk dan dibentuk oleh hasil karyanya sendiri, yaitu masyarakat. Manusia tidak bebas
dalam arti bahwa ia bebas memilih antara hidup sendiri atau hidup berbagai dengan orang
lain. Ia harus hidup berbagai agar tidak hancur. Tetapi cara dan bentuk hidup berbagai itu
ditentukannya dengan bebas. Tidak ada satu pola kebudayaan yang mutlak dan universal. Jadi
ada relasi timbal balik antara individu.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Setiap individu, keluarga dan masyarakat memiliki hubungan yang saling berkaitan
satu dengan yang lainnya. Hubungan yang dilandasi oleh nilai, norma dan aturan-aturan
diantara komponen-komponen tersebut. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya
suatu keluarga dan masyarakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Begitupun
sebaliknya, individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk
perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang
telah ada pada dirinya. Dan barulah dikatakan sebagai individu jika individu bisa membaur
dengan lingkungan sosialnya yaitu masyarakat.
SARAN
Makalah saya ini masih jauh dari sempurna untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat saya harapkan dari para pembaca sekalian demi tercapainay
kesempurnaan makalah saya ini kedepannya
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
http://suarapembaca.detik.com/read/2009/01/05/094753/1062996/471/menangkal-
krisis-dengan-kejujuran
http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-
kehidupan-sosial-antar-manusia
Sumber : http://www.rendzhimaru.net/ilmu-sosial-dasar-12
B.
INDIVIDU
1.
Pengertian Individu
Individu berasal dari bahasa latin yaitu Individuum yang berarti yang tak terbagi dapat
dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Dalam ilmu sosial paham individu menyangkut tabiat dengan kehidupan yang majemuk dan
memegang peranan dalam hidup manusia.
Pada setiap anggota suatu bangsa yang bermacam-macam tingkat peradabannya, terjadi
Diferensiasi dengan corak dan sifat yang beraneka ragam. Timbulnya diferensiasi bukan
hanya pembawaan, tetapi mempunyai kaitan dengan dunia yang telah mempunyai sejarah dan
peradabannya. Hal ini memberikan keuntungan rohani bagi individu, seperti bahasa, agama,
adat istiadat, norma-norma dan sebagainya. Namun betapapun kerasnya pengaruh lingkungan
sosial terhadap individu, tapi manusia tetap mempunyai watak dan sifat tertentu.
BAB III
KELUARGA
A.
PENGERTIAN KELUARGA
Menurut Ki Hajar Dewantara yang dikatakan keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang
terikat oleh satu keturunan dan merasa sebagai satu gabungan yang hakiki dan berkeinginan
untuk memperkokoh gabungan itu untuk memuliakan anggotanya.
Keluarga biasanya terdiri dari suami, isteri, dan anak-anak. Anak-anak inilah yang nantinya
berkembang dan mulai melihat serta mengenal arti diri sendiri sehingga pada akhirnya akan
memberinya suatu pengalaman individual untuk dikembangkan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dikatakan Keluarga adalah kelompok terkecil dalam
kehidupan bermasyarakat yang bisa mempengaruhi kepribadian individu sehingga
B.
FUNGSI KELUARGA
1.
Fungsi Biologis
Fungsi keluarga dalam bidang biologis adalah untuk proses kelangsungan keturunan, karena
pada hakikatnya manusia diciptakan berpasang-pasangan salah satu manfaatnya adalah
sebagai penyalur tuntutan biologis.
2.
Fungsi pemeliharaan
Setiap keluarga mempunyai kewajiban menjaga anggota keluarganya dari berbagai pengaruh
yang akan merusak baik secara lahir maupun batin.
3.
Fungsi ekonomi
Sebagai kepala keluarga seorang ayah mempunyai kewajiban untuk memberikan nafkah
kepada keluarganya serta memberikan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat primer.
4.
Fungsi keagamaan
Agama adalah kebutuhan yang mendasar bagi anggota keluarga, oleh sebab itu anggota
keluarga yang telah dewasa mempunyai kewajiban menanamkan nilai-nilai religi kepada
anggota keluarga yang lain.
5.
Fungsi sosial
Fungsi keluarga dalam bidang sosial juga sangat dibutuhkan agar unsur unsur yang bersifat
sosial dan kebudayaan berkembang ditengah masyarakat.
C.
Tatanan kehidupan, norma-norma yang dimiliki masyarakat menjadi dasar kehidupan sosial
dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk satu kelompok manusia yang
mempunyai ciri-ciri kehidupan yang khas. Dalam lingkungan itu antara orang tua dan anak,
antara suami dengan isteri larut dalam satu kehidupan yang teratur dan terpadu dalam satu
kelompok yang disebut masyarakat, bisa berupa satu suku bangsa, bisa berlatar belakang
berbagai suku bangsa