Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MODUL 2
“KARAKTERISTIK PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR”

MATA KULIAH: PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2


KELAS BI SEMESTER III

1. AHMADI 858404035
2. BUDIARTI 858404042
3. EGA FILHAM YAHYA 858404185
4. HASTUTI 858404074
5. MILDA RIANTI 858404218
6. NOOR LATIFAH 858404139
7. NOR TIARA SARI 858404146
8. NORMITA 858404153
9. ROKHBAH 858403982
10. TIARA AGUSTINE 858403975

UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM STUDI PGSD BI
UPBJJ – SAMARINDA
POKJAR LONGKALI
TAHUN 2020
KATA PENGATAR

Puji dan syukur kehadirat Allah swt kita panjatkan yg telah memberikan rahmat serta
karunianya kepada umat manusia. Sehingga kelompok kami bisa dapat menyelaikan
makalah ini.

Adapun tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Perspektif Pendidikan SD. Dalam penyelesaian makalah ini kami mengalami hambatan
waktu dan keterbatasan pengetahuan serta bahan referensi yang dapat dijadikan acuan.
Namun, brkat kerja keras dan saling membantu antar anggota kelompok akhirnya
makalah ini dapat terselaikan dengan tepat waktu.

Terima kasih kepada rekan rekan sejawat serta kepada Tutor mata kuliah yg telah
memberikan bantuan dan arahannya. Akhirnya pembuatan makalah tidak lepas dari segala
kekurangan dalam penyusunan makalah dan penyusun mohon kritik serta saran untuk
memperbaiki selanjutnya.

Longkali, Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

Latar Belakang ................................................................................ 1

Rumusan Permasalahan .................................................................. 2

Tujuan ........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......... ................................................................. 2

1. Fungsi, Tujuan, dan Ciri-ciri Pendidikan Sekolah Dasar

Emosional ................................................................................... 3

2. Tatanan Organisasi dan Bentuk-bentuk Penyelenggaraan


Pendidikan Sekolah Dasar………………………………… 5

BAB III PENUTUP.. ................................................................................... 8

A. SIMPULAN........................................................................... 8

B. SARAN ................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ………………………. ............................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan di Sekolah Dasar (SD) secara sistemik merupakan bagian
dari jenjang pendidikan. Mulai dari Sekolah Dasar inilah proses pencerdasan
anak bangsa secara formal dimulai. Memang, ada sebagian dari siswa SD yang
menempuh pendidikan Taman Kanak-kanak. Namun demikian Sekolah Dasar
dapat kita pakai sebagai satuan pendidikan pertama yang mewadahi
proses pendidikan formal bagi pada umumnya anak Indonesia.
Secara konstitusional, seperti yang tertera dalam Pembukaan Undang- Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, secara tegas dinyatakan bahwa
salah satu tujuan membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menggariskan pentingnya Wajib Belajar sebagai
program pendidikan yang wajib diikuti setiap warga negara Indonesia atas
tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Wajib belajar
diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan dasar
seluas-luasnya kepada anak usia 7 samapai dengan 15 tahun sampai lulus tanpa
membedakan latar belakang agama, suku, sosial, budaya, dan ekonomi. Karena
setiap warga negara usia wajib belajar berhak mendapatkan pelayanan
wajib belajar yang bermutu, maka orang tua anak usia wajib belajar berkewajiban
memberikan kesempatan kepada anaknya untuk mendapatkan pendidikan dasar.
Wawasan yang komprehensif tentang pendidikan Sekolah dasar (SD) mencakup
berbagai aspek yang berkaitan dengan dunia SD. Wawasan tersebut akan diperluas dengan
karakteristik pendidikan SD, yang membedakannya dari karakteristik pendidikan pada
jenjang lainnya. Secara garis besar, kita harus dapat mengkaji fungsi dan tujuan
pendidikan SD, cirri khas pendidikan SD, tatanan organisasi pendidikan SD, serta berbagai
bentuk penyelenggaraan pendidikan SD. Kajian tentang karakteristik pendidikan SD
didasarkan pada perkembangan mutakhir dalam dunia pendidikan. Diberlakukannya
berbagai ketentuan dalam bidang pendidikan, baik dalam bentuk undang-undang,
peraturan pemerintah maupun peratuan menteri, serta perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, membawa implikasi pada berbagai aspek pendidikan SD. Oleh

1
karena itu, wawasan tentang karakteristik pendidikan SD harus selalu berkembang,
sehingga mampu berperan sebagai guru SD pada era globalisasi ini.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang yang telah penulis sajikan tersebut, ada beberapa
permasalahan yang harus dicari tahu dalam kegiatan pengumpulan dan pengolahan
informasi hasil belajar. Secara operasional permasalahan yang akan penulis bahas di
antaranya sebagai berikut :
1. Bagaimana Fungsi, tujuan, dan ciri-ciri Pendidikan Sekolah Dasar (SD) ?
2. Bagaimana Tatanan Organisasi dan bentuk-bentuk penyelenggaraaan Pendidikan
Sekolah Dasar (SD) ?

C. Tujuan
Tujuan dari rumusan masalah di atas adalah agar :
1. Dengan membaca makalah ini maka, kita dapat mengetahui Fungsi, tujuan, dan ciri-
ciri Pendidikan Sekolah Dasar (SD) .
2. Dengan membaca makalah ini maka, kita dapat mengetahui Tatanan Organisasi dan
bentuk-bentuk penyelenggaraaan Pendidikan Sekolah Dasar (SD).

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakterisktik Pendidikan Sekolah Dasar


1. Fungsi, Tujuan, dan Ciri-ciri Pendidikan Sekolah Dasar
a. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar
Fungsi dan Tujuan pendidikan SD bersumber dari Fungsi dan Tujuan pendidikan
Nasional yang tercantum pada Pasal 3 UU No 20 th 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional dalam pasal 3 UU tentang Sisdiknas tersebut ditetapkan bahwa : “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta beradapan bangsa
yang bermartaabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertakwa pada Tuhan,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
Tujuan pendidikan di SD dapat dipilah menjadi tiga kelompok yaitu :
a. Menanamkan kemampuan dasar baca-tulis-hitung.
Kemampuan dasar baca-tulis-hitung merupakan kemampuan yang dibutuhkan
oleh setiap orang yang ingin hidup secara wajar dalam era globalisasi. Oleh
karena itu, mata pelajaran yang mendukung pembentukan kemampuan ini
mendapat porsi yang cukup besar di SD.
b. Menanamkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa
sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Pengetahuan dan keterampilan dasar untuk hidup berkaitan dengan life skills,
yang meliputi keterampilan akademik (baca-tulis-hitung), keterampilan
personal, keterangan social dan keterampilan vokasional.
c. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan di SMP.
Persiapan untuk melanjutkan pendidikan di SMP menuntut SD membekali
para siswanya dengan keterampilan belajar lebih lanjut, khususnya diberikan
dikelas 6.
b. Karakteristik Pendidikan Sekolah Dasar
Pembahasan akan dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu karakteristik
umum dan karakteristik khusus pendidikan SD :
a. Karakteristik Umum Pendidikan SD

3
Pendidikan SD mempunyai ciri khas yang mebedakannya dari satuan
pendidikan lainnya. Paling tidak, ada empat sasaran utama dalam pendidikan
sd yaitu sebagai berikut:
1). Kemelekwacanaan (literacy)
Pendidikan SD diarahkan pada pembentukan Kemelekwacaan,
bukan pada pembentukan kemampuan akademik. Kemelekwacanaan
merujuk pada pemahaman siswa tentang berbagai fenomena atau
gagasan di lingkungan dalam menyesuaikan perilaku dengan kehidupan.
2). Kemampuan berkomunikasi.
Yaitu mampu mengomunikasikan sesuatu, baik buah pikiran sendiri
maupun informasi yang didapat dari berbagai sumber,kepada orang
lain dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3). Kemampuan memecahkan masalah (problem solving).
Kemampuan memecahkan masalah Mencakup merasakan adanya
masalah, mengidentifikasi masalah, mencari informasi untuk
memecahkan masalah, mengeksplorsai alternatif pemecahan masalah,
dan memilih alternative yang layak.
4). Kemampuan bernalar (reasoning).
Yaitu menggunakan logika dan bukti bukti secara sistematis dan
konsisten untuk sampai pada kesimpulan. Pendidikan SD diarahkan
untuk mengembangkan kemampuan siswa berpikir logis sehingga
kemampuan bernalarnya berkembang.
b. Karakteristik Khusus Pendidikan SD
Karakteristik khusus meliputi:
1) Siswa SD
Siswa SD adalah anak-anak yang berusia 6-12 tahun, yang tentu saja
berbeda dengan usia siswa pada satuan pendidikan lainnya. Siswa SD juga
mempunyai karakteristik fisik dan mental yang berbeda. Dari segi
kemampuan kognitif siswa SD berada dalam tahap perkembangan pra-
operasional dan operasi konkret,yang ditandai oleh pandangan yang
bersifat holistic.
2) Guru SD
Tugas guru SD berbeda berbeda dari tugas guru SMP dan SMA.

4
Guru SD adalah guru kelas yang wajib mengajarkan lima mata pelajaran
SD yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan PKn.
3) Kurikulum
Kurikulum SD merupakan bagian dari kurikulum Pendidikan Dasar, yang
mempunyai tujuan yang khas yaitu mengembangkan kemampuan dasar
anak SD. Kurikulum dikembangkan berdasarkan standart nasional oleh
satuan pendidikan (SD) bersama dengan komite sekolah di bawah
koordinasi Dinas Kabupaten/Kota.
4) Pembelajaran
Pembelajaran SD seyogianya menghargai cara pandang anak yang masih
bersifat holistic, terutama di kelas-kelas awal. Pembelajaran di SD
menekankan pada keterpaduan bersifat holistic, pengalaman langsung, dan
menggunakan contoh kongkret.
5) Gedung dan Peralatan Pembelajaran
Gedung dan fasilitas SD bervariasi dari yang paling sederhana sampai yang
cukup mewah. Pada umumnya, terdapat enam ruang kelas dan ruang
kepala sekolah, tanpa ruang guru dan juga tanpa ruang administrasi.
2. Tatanan Organisasi dan Bentuk-bentuk Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah
Dasar.
a. Tatanan Organisasi Sekolah Dasar
Dalam UU No.20/2003 tentang sistem Pendidikan Nasional , kewenangan
tersebut dipertegas dalam Pasal 50, Ayat (1) sampai dengan (4) yang secara
lengkap sebagai berikut :
1) Pengelolaan sistem pendidikan nasional merupakan tanggung jawab Menteri.
2) Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standart nasional pendidikan
untuk menjamin mutu pendidikan Nasional.
3) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menyelenggarakan sekurang
kurangnya satu satuan pendidikan untuk semua jenjang pendidikan untuk
dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional.
4) Pemerintah Daerah Propinsi melakukan koordinasi
penyelenggaraanpendidikan, pengembangan tenaga kependidikan, dan
penyediaan fasilitas penyelenggaraan pendidikan lintas daerah
Kabupaten/Kota untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah.

5
5) Pemerintah Kabupaten/Kota mengelola pendidikan Dasar dan pendidikan
menengah, serta satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal.
b. Bentuk-bentuk Penyelenggaraan Pendidikan SD
Bentuk-bentuk pendidikan SD yang masih asing bagi orang awam/masyarakat
umum:
1) Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
SD merupakan jenjang pertama pendidikan dasar yang menyelenggarakan
pendidikan umum bagi anak-anak usia 6-12 tahun. Sementara itu, MI adalah
madrasah yang menyelenggarakan pendidikan umum setingkat SD, disamping
pendidikan Agama Islam.
2) SD unggulan atau Sekolah Nasional Plus
Sekolah ini menyelenggarakan pendidikan umum dengan keunggulan yang
merupakan kelebihannya dari SD biasa. Kelebihan tersebut dapat berupa:
(1) Penggunaan bahasa Asing dalam komunikasi sehari-hari atau
menggunakan dwi bahasa.
(2) Jumlah jam pelajaran lebih banyak
(3) Tersedia pendidikan khusus, ujian, sertifikat bagi siswa yang memenuhi
standard kompetensi pada lembaga pendidikan global
(4) Fasilitas yang lengkap dan lebih baik dari sekolah nasional
(5) Jumlah siswa dalam satu kelas relatif kecil.
Sekolah ini juga dapat menggunakan Kurikulum Internasional.
3) Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)
Pendidikan khusus untuk tingkat SD adalah Sekolah Dasar Luar Biasa
(SDLB), yang pada umumnya terdapat di ibu kota kabupaten/kota. SDLB
menyediakan layanan pendidikan bagi anak-anak yang mempunyai kesulitan
dalam melihat, mendengar, fisik, kelemahan mentaldan yang mempunyai
kesulitan emosional-sosial.
4) Sekolah Dasar Inklusi
Konsep Inklusi sebenarnya berawal dari Gerakan Pendidikan untuk Semua
yang dicanangkan oleh UNESCO. Gerakan ini menuntut agar semua anak
dapat didik di sekolah yang terdekat dari tempat tinggalnya. Oleh karena itu,
jika disekitar sebuah SD ada anak-anak yang memerlukan pendidikan khusus,
ia harus dapat diterima di sekolah biasa dan dapat bergaul dengan anak-anak
normal lainnya. SD Inklusi akan terjadi perbauran antara anak-anak biasa

6
dengan anak-anak yang memerlukan pendidikan khusus karena mempunyai
kelainan fisik atau mental.
5) Program Paket A
Paket A adalah pendidikan nonformal jenjang SD yang diperuntukkan bagi
warga Negara yang berusia 14-45 tahun yang belum menyelesaikan
pendidikan SD.
6) Sekolah Rumah
Sekolah Rumah atau Home Schooling adalah sekolah yang diselenggarakan di
rumah, melalui layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah
dilakukan oleh orang tua/ keluarga di rumah atau tempat-tempat lain, dengan
proses belajar yang kondusif, sehingga potensi anak yang unik dapat
berkembang secara optimal.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tentang landasan pendidikan sekolah dasar dan
karakteristik pendidikan sekolah dasar, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai
berikut :
1. Bila seluruh ketentuan perundang-undangan tentang wajib belajar 9 tahun dapat
dilaksanakan dengan baik, maka program Wajar tersebut akan member dampak yang
luas bagi pencerdasan kehidupan bangsa secara bertahap.
2. Pada dasarnya, penyelenggaraan SD menjadi tanggung jawab bersama antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah, baik tingkat propinsi, kabupaten/kota,
maupun tingkat kecamatan. Pengelolaan SD juga melibatkan Komite Sekolah sebagai
lembaga mandiri
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis ingin menyampaikan beberapa saran yaitu :
Sinergi seluruh unsur pemerintah pusat dan daerah sangatlah penting untuk peningkatan
kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan adanya peningkatan kualitas pendidikan maka
bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang maju.

8
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Katalog Universitas Terbuka 2006. Jakarta :


Universitas Terbuka
I G. A.K Wardani, dkk. 2014. Perspektif Pendidikan SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai