Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS GANGGAUN BERBAHASA PADA ANAK SPEECH DEELAY

MELALUI KAJIAN PSIKOLINGUISTIK

Nazla Ardina Izzeddine

Nazlaardina@gmail.com

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Tidar

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan komponen utama dalam komunikasi selain gerak tubuh, nada, dan sebagainya.
Bahasa dalam ranah linguistik dikatakan sebagai sebuah sistem bunyi yang arbriter, konvensional,
dan digunakan manusia untuk komunikasi (Muradi, 2018). Bahasa merupakan sarana untuk
menyampaikan sebuah pesan yang berfungsi sebagai media komunikasi. Kemampuan berbahasa
sangat diandalkan untuk menyampaikan informasi baik secara lisan atau tulis. Dalam keberhasilan
kemampuan berbahasa diperlukan ketrampilan. Hakikatnya keterampilan berbahasa terdapat 4
aspek yaitu, menyimak, membaca, mendengarkam dan berbicara. Pada kemampuan berbahasa
secara produktif dilihat dari segi keterampilan berbicara, yaitu kemampuan melafalkan bunyi-
bunyi, kata, artkulasi, ekspresi yang mewakili ucapanya artikulasi. Akan tetapi, banyak faktor yang
menyebabkan keterampilan berbicara terhambat. Salah satunya gangguan berbahasa pada anak
kecil.

Gangguan berbahasa erat kaitanya dengan hambatan proses berbahasa dan komunikasi seperti
hal nya keterlambatan perkembangan berbahasa pada anak usia 3 s.d 5 tahun. Dalam studi kasus
ini ganggaun berbahasa yang dialami pada anak usia yang mengalami keterlambatan berbahasa
secara verbal dan resseptif. Hambatan yang dialami secara reseptif yaitu saat anak terkendala
dalam mendengar dan menyimak perkataan orang.

Psikolinguistik merupakan salah satu kajian dalam ilmu linguistic. Psikolinguistik dapat
dikatakan sebagai interdisiplin antara linguistik dan psikologi hanya saja yang membedakan kajian
tersebut adalah objek kajianya. Objek kajian pada psikolinguistik adalah perilaku berbahasa
sedangkan linguistik berfokus pada struktur kebahasaan. Psikolinguistik merupakan
pengembangan dari dua bidang ilmu tersebut. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah
laku manusia, yaitu interaksinya dengan dunia sekitar, seperti dengan sesame manusia, hewan,
lingkungan, kebudayaan, dll (Suroso, 2014). Dalam kajianya, psikolinguistik merupakan salah
satu bidang kajian yang mempelajari proses-proses mental yang dilalui manusia dalam berbahasa.
Proses pemerolehan bahasa pertama kali dari keluarganya dan dipengaruhi oleh situasi sosial atau
lingkungan sekitar. Ketika perkembangan berbahasa anak terganggu dapat disebabkan oleh
stimulus yang diberikan kurang maksimal. Hal tersebut dapat dibuktikan ketika anak tidak mampu
berkomunikasi secara efektif.

PEMBAHASAN
Psikolinguistik Dalam Ganngguan Bahasa Speech Deelay
Sebagai bagian dari studi linguistik, psikolinguistik adalah penelitian ilmiah yang mengkaji
hubungan antara bahasa, perilaku, dan pikiran manusia. Perkembangan kemampuan berbahasa
pada anak bervariasi. Perkembangan bicara pada anak biasanya dimulai sekitar usia satu tahun,
saat anak mulai belajar berjalan. Pada usia ini, anak mulai mengucapkan kata-kata pertamanya.
Akan tetapi tidak semua anak mengalami perkembangan berbahasa dengan baik. Tidak sedikit
anak- anak usia 2 s.d 5 tahun gangguan berbahasa seperti keterlambatan berbicara.
Secara umum gangguan berbahasa terbagi menjadi 2 yaitu, gangguan bicara karena faktor
medis, terutama gangguan yang mengakibatkan disfungsi otak atau organ bicara seperti bibir
sumbing. Kelainan tersebut menimbulkan gangguan berbahasa seperti kesulitan dalam
penyampaian lafal bahasa dan artikulasi yang kurang baik.Disisi lain, gangguan berbahasa
disebabkan oleh faktor lingkungan sosial atau situasi sosial misalnya, seorang individu hidup
dengan dihadapi gangguan penyingkiran atau kurang dianggap sehingga kurangnya sosialisasi
dengan orang sekitar.Namun, keadaannya berbeda dengan anak yang mengalami ganggaun
berbahasa seperti Speech Deelay. Gangguan bahasa tersebut merupakan gangguan keterlambatan
berbicara yang tidak sesuai pada usia anak. Kurangnya stimulus dari orang tua merupakah faktor
utama gangguan berbahasa terhadap anak.
Menurut Hocbenverry & Wilson (2009) .Keterlambatan dalam berbicara merupakan salah
satu ganguan berbicara yang memiliki bentuk dan penyebab. Bentuk masalah keterlambatan
berbicara sering dijumpai Pengucapan kata yang tidak jelas bisa menjadikan tanda dan ciri khas
bagi anak yang memiliki perkembangan berbicara lambat. Di satu sisi, seorang anak yang
mengalamai keterlambatan berbicara ( Speech Deelay) memiliki kesulitan untuk mengungkapkan
kata ketika dirinya menginginkan sesuatu, tetapi anak tersebut akan mencoba menggunakan
bahasa isyarat ( non- verbal) untuk menyampaikan keinginanya.

Jenis- Jenis Gangguan Berbahasa Pada Anak


Secara medis, terdapat tiga kelompok gangguan berbahasa (Chaer, 2009) antara lain gangguan
bicara, gangguan berfikir dan gangguan berbahasa. Ketiga gangguan tersebut masih bisa
disembuhkan ketika penderita masih memiliki pendengaran yang baik dan responsif. Di Satu sisi
pengelompokan jenis- jenis gangguan berbahasa pada anak terbagi menjadi empat yaitu, Spektrum
Autisme, Aprakasia Lisan, Disleksia , Speech Delayed (lambat bicara). Jenis gangguan tersebut
dapat terdeteksi sejak dini untuk memudahkan orang tua mencari solusi seperti terapi wicara.

Penyebab Gangguan Berbahasa Pada Anak


Banyak penyebab gangguan berbahasa pada anak yang menyebabkan komunikasi tidak terjalin
dengan baik. Gangguan berbahasa Apraksia dapat disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak
sempurna sejak lahir seperti premature. Di sisi lain gangguan berbahasa pada anak yang sering
dijumpai yaitu, keterlambatan bicara yang dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, faktor
perkembangan anak yang terlambat .Pada kasus gangguan berbahasa keterlambatan berbahasa
(speech deelay), disebabkan oleh munculnya masalah pendengaran yang membatasi kemampuan
pendengaran dengan volume tertentu, seringnya bermain gadget juga menjadi penyebab
keterlambatan bicara, anak akan lebih membutuhkan stimulus secara langsung daripada dari
gadget. Suara dan bahasa yang didengar anak dari gadget beragam yang membuat anak bingung
untuk menangkap dan memahaminya. Kurangnya stimulasi dari keluarga terdekat dapat
menyebabkan proses berbicara pada anak melambat.

Tanda- Tanda Speech Deelay


Pada umumnya anak usia 2 tahun sudah menguasai cukup banyak kosa kata dan dapat
menggabungkan beberapa kata menjadi kalimat, terkecuali dengan anak pengidap Speech Deelay.
Anak yang mengidap Speech Deelay memiliki beberapa tanda yang menonjol diantaranya sulit
merespon lawan bicara, kontak mata tidak fokus, kesulitan menyebutkan keinginanya seperti
makan, minum, dan buang air kecil. Tanda- tanda tersebut dapat diketahui lebih dini untuk
menemukan solusi dalam memperbaiki perkembangan bicara anak.

Solusi mengatasi Speech Deelay


Penanganan Speech Deelay bisa dilaukan secara langsung oleh keluarga ataupun melalui bantuan
medis. Penanganan secara medis dapat dibantu oleh ahli wicara dengan dilakukanya terapi wicara
secara rutin. Hal tersebut dapat meningkatkan stimulus pada anak untuk bisa berbicara. Apabila
keluarga tersebut tidak cukup memiliki uang untuk membayar terapi wicara, penanganan tersebut
dapat dilakukan secara mandiri dengan cara menghindarkan gadget dari anak, sering menanggapi
perkataan yang berusaha diucapkan, mengajukan pertanyaan dengan mencoba anak memilih, dan
yang pasti orang tua harus sering mengajak berbicara walaupun anak penderita Speech Deelay
tidak merespon dengan baik.

PENUTUPAN
Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan gangguan berbahasa dapat terjadi pada anak usia 3 s.d 5
tahun. Sering dijumpai ketika anak mengalami perkembangan berbahasa yang lambat. Hal tersebut
mengakibatkan keterlambatan berbahasa Speech Deelay. Kasus tersebut dapat dikaji dalam teori
psikolinguistik dengan mencoba mengidentifikasi, menulusuri terkait penyebab gangguan bahasa.
dengan memperhatikan dari segi kebahasaan atau linguitik. Psikolinguistik lebih menitikberatkan
kajianya dengan memahami bahasa yang diperoleh dan faktor penyebab keterlambatan berbahasa
memperoleh bahasa pertamanya dan seperti apa mereka memperoleh bahasa berikutnya.

REFERENSI

Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.


Masitoh. (n.d.). GANGGUAN BAHASA DALAM PERKEMBANGAN BICARA ANAK.
Retrieved from
file:///C:/Users/User/Downloads/admin,+Journal+manager,+5.+Gangguan+Bahasa+dala
m+Perkembangan+Bicara+Anak+(Masitoh)+(40-54).pdf
Muzaiyanah, M. (2015). Proses Pemerolehan Bahasa Anak. Jurnal Wardah, 16(1), 113-124.
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/warda/article/view/364

Anda mungkin juga menyukai