SKRIPSI
Oleh
151101097
Fakultas Keperawatan
2019
PRAKATA
Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena atas
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, peneliti
Sumatera Utara.
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Wakil Dekan I, Ibu Cholina T. Siregar,
S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.KMB selaku Wakil Dekan II, Ibu Dr. Siti Saidah Nasution,
Sumatera Utara.
3. Ibu Jenny Marlindawani Purba, S.Kp., MNS., Ph.D, selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu dan memberikan saran, bimbingan, dan arahan
4. Ibu Lufthiani, S.kep, Ns, M.Kes, selaku dosen penguji II dan Ibu Wardiyah Daulay,
S.kep, Ns, M.kep, selaku Dosen Penguji III yang banyak memberikan arahan dan
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5
bimbingan kepada penulis dalam penyusunan skripsi hingga menjadi skripsi yang
baik.
6. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi S1 Ilmu Keperawatan USU,
terimakasih atas pengajaran, ilmu, serta nasihat yang telah diberikan kepada saya
7. Seluruh Pihak RSU Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan izin dan
Bangun, kedua abang peneliti Robi Bermana Bukit, S.Sos, dan Jhon Frendi Bukit,
A.Md, kakak ipar Eva Mustika Br Tarigan A.Md, yang setia memberikan semangat,
nasihat, saran dan kasih sayang serta doa yang tulus bagi peneliti serta dapat
perdebatan, untuk tangis dan tawa, tetap jadi pendengar dan penasihat terbaik
10. Dani Yovana Sari Br Pinem, A.Md, Sri Shelvya Ulina Br Sembiring, A.Md, Elsa Sucita
dukungan, bantuan, semangat dan juga doa dalam proses penyusunan skripsi ini.
Sumatera Utara khususnya Marta Ulina Simanjuntak, Lois Angelita Sinaga, Reni
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6
Renata Samosir, Sarah Sania Silalahi dan teman angkatan 2015 yang telah
memberikan bantuan dan juga semangat dalam proses penyusunan skripsi ini.
12. Kepada seluruh responden yang telah berpartisipasi membantu penulis dalam
13. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dan memberikan dukungan serta doa kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini.
serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun dan membantu penyempurnaan
Penulis
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7
DAFTAR ISI
Prakata ...................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................. iv
Daftar Lampiran .................................................................................................... vii
Daftar Tabel ......................................................................................................... viii
Abstrak ................................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1.Latar belakang masalah ............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................... 6
1.3. Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 6
1.4. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 7
1.4.1. Tujuan Umum ........................................................................................ 7
1.4.2. Tujuan Khusus ....................................................................................... 7
1.5. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7
1.5.1. Pendidikan Keperawatan ....................................................................... 7
1.5.2. Pelayanan Keperawatan ......................................................................... 7
1.5.3. Penelitian Keperawatan ......................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 9
2.1. Konsep Skizofrenia..................................................................................... 9
2.1.1 Pengertian Skizofrenia ............................................................................ 9
2.1.2. Epidemiologi ........................................................................................ 10
2.1.3. Penyebab Skizofrenia .......................................................................... 10
2.1.4. Gejala Skizofrenia................................................................................ 13
2.1.5. Klasifikasi Skizofrenia ......................................................................... 15
2.1.6. Penatalaksanaan Skizofrenia................................................................ 16
2.2. Konsep Kepatuhan Minum Obat ............................................................ 18
2.2.1. Pengertian Kepatuhan .......................................................................... 18
2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan.................................... 19
2.2.3. Indikator Kepatuhan ............................................................................ 22
2.3. Konsep Keluarga ...................................................................................... 23
2.3.1. Pengertian Keluarga ............................................................................. 23
2.3.2. Tipe Keluarga ...................................................................................... 23
2.3.3. Fungsi Keluarga ................................................................................... 24
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
8
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
9
DAFTAR LAMPIRAN
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11
DAFTAR TABEL
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12
Abstrak
Prevalensi skizofrenia semakin tahun semakin meningkat dan juga
skizofrenia merupakan penyakit yang tingkat kekambuhannya tinggi. Salah satu
penyebab kekambuhan ialah tidak patuh minum obat. Skizofrenia dalam proses
pengobatannya untuk meningkatkan kepatuhan mengkonsumsi obat tidak dapat
terlepas dari adanya dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat
pasien skizofrenia. Penelitian ini dilakukan di Poli Rawat Jalan Rumah Sakit
Universitas Sumatera Utara, sampel sebanyak 52 orang yang dipilih menggunakan
teknik purposive sampling dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa seluruh responden mendapatkan dukungan keluarga yang
baik yaitu 52 responden (100%) dan juga diperoleh hasil bahwa responden yang
memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi sebanyak 44 responden (84,6%) dan yang
memiliki kepatuhan rendah sebanyak 8 responden (15,4%). Berdasarkan hasil
penelitian hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat dengan
menggunakan uji statistik Spearman rho dengan nilai p= 0,002< α= 0,05 dan nilai
r = 0,422 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara dukungan keluarga
dengan kepatuhan minum obat pasien skizofrenia. Keluarga, perawat dan dokter
diharapkan dapat meningkatkan motivasi untuk mempertahankan kepatuhan
minum obat pasien skizofrenia.
Kata kunci: dukungan keluarga, kepatuhan minum obat, skizofrenia
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13
ABSTRACT
The prevalence of schizophrenia is increasing each year. One of the causes of its
high level of relapse is non-compliance with taking medicines. In this case, family
support is highly needed. The objective of the research was to find out the
correlation between family support and compliance with taking medicines in
schizophrenia patients. The research was done at the Outpatient Polyclinic of
USU Hospital. The samples were 52 patients, taken by using purposive sampling
technique with questionnaires. The result of the research showed that all
respondents (100%) had family support, 44 respondents (84.6%) had high level of
compliance, and 8 respondents (15.4%) did not. The result of Spearman statistic
rho test showed that p-value=0.002 < α=0.05 and r-value=0.422 which indicated
that there was the correlation between family support and compliance with taking
medicines in schizophrenia patients. It is recommended that families, nurses, and
doctors increase motivation to maintain compliance with taking medicines in
schizophrenia patients.
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1
BAB I
PENDAHULUAN
membutuhkan pengobatan dan perawatan dalam jangka waktu yang lama (Purba
& Bukit, 2016). Gangguan jiwa berat ini ditandai dengan terganggunya
kemampuan menilai realitas atau tilikan (insight) yang buruk. Gejala yang sebagai
tanda gangguan ini antara lain berupa halusinasi, ilusi, waham, gangguan proses
pikir, kemampuan berpikir, serta tingkah laku aneh, misalnya agresivitas atau
dan juga perilaku yang aneh. Skizofrenia diduga sebagai suatu sindrom yang
pada pasien, semua ini merupakan dampak yang berat (Juruena, 2011).
seluruh jenis gangguan jiwa. Fenomena gangguan jiwa saat ini mengalami
peningkatan yang sangat tinggi di belahan dunia. Menurut WHO (2016) terdapat
sekitar 21 juta orang penduduk dunia yang terkena skizofrenia, angka tersebut
dilaporkan bervariasi terentang dari 1 sampai 1,5% dengan angka insiden 1 per
10.000 orang per tahun. Setiap tahun terdapat 300.000 pasien skizofrenia
meningkat pesat. Pada tahun 2013 prevalensi penduduk Indonesia secara nasional
gangguan jiwa skizofrenia yang tidak berobat sebanyak 84.9 % sedangkan yang
tidak minum obat rutin sebanyak 51,1 %. Persentase alasan tidak rutin minum
obat tertinggi adalah merasa sudah sehat sebanyak 36,1 % dan tidak rutin berobat
beberapa hal yang dapat memicu kekambuhan skizofrenia, yaitu pasien tidak
minum obat dan tidak kontrol ke dokter secara teratur, menghentikan sendiri obat
tanpa persetujuan dari dokter, kurangnya dukungan dari keluarga dan masyarakat,
serta adanya masalah kehidupan yang berat yang membuat stres, sehingga
membuat pasien kambuh kembali dan perlu dirawat di rumah sakit (Widodo &
Wulansih, 2008).
Salah satu penyebab kekambuhan yang terjadi dari beberapa pemicu adalah
faktor terapi, faktor sistem kesehatan, faktor lingkungan, usia, dukungan keluarga,
pengetahuan dan faktor sosial ekonomi. Pada semua faktor itu, diperlukan
komitmen yang kuat dan koordinasi yang erat dari seluruh pihak dalam
membutuhkan waktu yang lebih lama untuk kembali pada kondisi semula dan
dengan kekambuhan yang berulang kondisi pasien dapat semakin memburuk dan
atau melakukan perubahan gaya hidup) sesuai anjuran terapi dan kesehatan.
Tingkat kepatuhan dapat dimulai dari tindakan menghindari dari setiap aspek
perilaku untuk menyelesaikan menelan obat sesuai dengan jadwal dan dosis obat
yang dianjurkan sesuai kategori yang telah ditentukan, tuntas jika pengobatan
tepat waktu, dan tidak tuntas jika tidak tepat waktu (Yosep, 2011).
dengan penyakit yang diderita. Dukungan keluarga bermanfaat besar bagi proses
dapat dirawat jalan oleh keluarga setelah dipulangkan selama 1 tahun. Dalam
waktu 6 bulan pasca rawat hanya sekitar 30-40% penderita yang mengalami
rehabilitasi yang dirawat oleh keluarga sendiri di rumah atau rawat jalan
terhadap pengobatan pasien gangguan jiwa, karena pada dasarnya klien gangguan
jiwa belum mampu mengatur dan mengetahui jadwal dan jenis obat yang harus
diminum. Keluarga harus selalu membimbing dan juga mengarahkan agar pasien
gangguan jiwa dapat minum obat dengan benar dan teratur (Nasir, 2011).
emosional yaitu dengan memberikan kasih sayang dan sikap menghargai yang
pengarahan kepada klien untuk minum obat, dukungan instrumental yaitu dengan
memberikan pujian kepada kllien jika minum obat tepat waktu (Wardani, 2012).
bulan September 2014, didapatkan bahwa jumlah pasien skizoprenia adalah 295
di rumah.
sangat penting karena dengan kasih sayang, empati, dan perhatian yang diberikan
keluarga, pasien akan merasa dihargai dan dicintai. Kondisi ini akan
Hasil penelitian Karmila (2016) dukungan keluarga kurang yang tidak patuh
adalah 7 orang (20%). Hal ini disebabkan keluarga tidak mengingatkan pasien
tanggal 23 Oktober 2012 di ruang Indragiri pada 5 pasien skizofrenia yang sudah
kooperatif. Dari 5 pasien tersebut terdapat 4 pasien (80%) mengatakan salah satu
alasan tidak minum obat teratur adalah karena tidak adanya dukungan keluarga
pada pasien skizofrenia di poli rawat jalan Rumah Sakit Universitas Sumatera
Utara”.
dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien skizofrenia di poli
Utara ?
1.3.2. Bagaimana tingkat kepatuhan minum obat pasien skizofrenia di poli rawat
keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien skizofrenia di poli rawat jalan
Sumatera Utara.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi staf pengajar
dapat digunakan dalam membantu perawat rumah sakit jiwa melakukan evaluasi
terhadap pelayanan yang selama ini terkhusus dalam memotivasi keluarga untuk
sama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
namun timbul hilang dengan manifestasi klinik yang amat luas variasinya,
Skizofrenia berasal dari dua kata, yaitu “Skizo” yang artinya retak atau
pecah (split), dan “frenia” yang artinya jiwa. Dengan demikian dapat diartikan
mempengaruhi sebagian besar fungsi dari aspek psikologis, dampak yang berat
9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
10
2.1.2. Epidemiologi
The lifetime risk skizofrenia di dunia adalah antara 15 sampai 19 per 1.000
populasi sedangkan point prevalence adalah antara 2 sampai 7 per 1000. Ada
kasus baru per 100.000 penduduk, dengan laki-laki memiliki onset lebih awal
meningkat pesat. Pada tahun 2013 prevalensi penduduk Indonesia secara nasional
gangguan jiwa skizofrenia yang tidak berobat sebanyak 84.9 % sedangkan yang
tidak minum obat rutin sebanyak 51,1 %. Persentase alasan tidak rutin minum
obat tertinggi adalah merasa sudah sehat sebanyak 36,1 % dan tidak rutin berobat
2.1.3. Penyebab
1. Model diatesis-stress
Suatu model untuk integrasi faktor biologis dan faktor psikososial dan
mungkin memiliki suatu kerentanan spesifik (diatesis) yang jika dikenai oleh
2. Faktor biologis
daerah tertentu di otak termasuk sistem limbik, korteks frontalis dan ganglia
sehingga menjadi suatu tempat potensial untuk patologi primer pasien skizofrenik.
3. Genetika
yang diasuh oleh orang tua angkat mem-punyai skizofrenia dengan kemungkinan
yang sama besarnya seperti saudara kembarnya yang dibesarkan oleh orang tua
pengaruh lingkungan.
4. Faktor psikososial
perkembangan, dan merupakan konflik antara ego dan dunia luar. Kerusakan ego
interpersonal.
faktor pencetus, dan erat kaitannya dengan adanya konflik. Gejala negatif
b) Teori Belajar
cara berfikir yang tidak rasional dengan mengintimidasi orang tua yang juga
dari pasien skizofrenia berkembang karena pada masa anak-anak mereka belajar
psikiatri berasal dari keluarga dengan disfungsi, perilaku keluarga yang pagtologis
yang secara signifikan meningkatkan stress emosional yang harus dihadapi oleh
pasien skizofrenia.
d) Teori Sosial
skizofrenia. Meskipun ada data pendukung, namun penekanan saat ini adalah
penyakit.
kelompok, yaitu :
1. Gejala positif
b. Halusinasi
Hal ini dapat dilihat dari isi pembicaraannya seperti bicaranya kacau,
terhadap dirinya.
2. Gejala negatif
Gambaran alam perasaan ini dapat dilihat dari wajahnya yang tidak
menunjukkan ekspresi.
b. Menarik diri atau mengasingkan diri, tidak mau bergaul atau kontak
Gejala-gejala skizofrenia dibagi menjadi dua, yaitu gejala positif dan gejala
negatif. Gejala positif skizofrenia ialah halusinasi, delusi, dan paranoid sedangkan
yang termasuk dalam gejala negatif skizofrenia ialah motivasi diri rendah, apatis,
fungsi,gejala harus bertahan selama minimal 6 bulan, dan diagnosis dari gangguan
berikut :
Skizofrenia tipe ini disebut juga dengan disorganized type atau kacau
a. Senang menyendiri
berikut :
c. Sikap tubuh katatonik, yaitu sikap yang tidak wajar atau aneh.
skizofrenia.
minggu.
Tipe ini merupakan sisa-sisa dari gejala skizofrenia yang tidak begitu
menonjol. Misalnya alam perasaan yang tumpul dan mendatar serta tidak serasi,
penarikan diri dari pergaulan sosial, tingkah laku eksentrik, pikiran tidak logis dan
tidak rasional.
berikut :
1. Psikofarmaka
Adapun obat psikofarmaka yang ideal yaitu yang memenuhi syarat-syarat yaitu :
a. Dosis rendah dengan afektivitas terapi dalam waktu yang relarive singkat.
Efek samping seperti kantuk, habituasi, adiksi, dependensi, lemah otot, dan
lain sebagainya.
yang singkat.
d. Lebih cepat memulihkan fungsi kognitif (daya pikir dan juga daya ingat).
2. Psikoterapi
a. Suportif
b. Psikoterapi Re-edukatif
ini dapat mengubah pola pendidikan lama dengan yang baru sehingga
c. Psikoterapi Re-konstruktif
d. Psikoterapi kognitif
e. Psikoterapi Psiko-dinamik
f. Psikoterapi keluarga
g. Psikoterapi perilaku
lingkungan manapun.
3. Terapi psikososial
Salah satu bagian dari terapi psikososial adalah terapi okupasi, dimana
(Hawari, 2014).
atau melakukan perubahan gaya hidup) sesuai anjuran terapi dan kesehatan
(Kozier, 2010). Tingkat kepatuhan dapat dimulai dari tindak mengindahkan setiap
aspek anjuran hingga mematuhi rencana. Sedangkan Sarafino (dalam Yetti dkk.,
dan perilaku dalam pengobatan yang disarankan oleh dokternya atau yang lain.
Indonesia), patuh merupakan suka menurut perintah, taat kepada perintah atau
aturan dan berdisiplin. Kepatuhan berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk, patuh
yang biasa digunakan diantaranya (Osterberg & Blaschke dalam Nurina, 2012) :
persentase dari dosis resep obat yang benar-benar diambil oleh pasien selama
ketika perilaku seorang individu sepadan dengan tindakan yang dianjurkan atau
nasehat yang diusulkan oleh seorang praktisi kesehatan atau informasi yang
diperoleh dari suatu sumber informasi lainnya seperti nasehat yang diberikan
dalam suatu brosur promosi kesehatan melalui suatu kampanye media massa
Feuerstein (dalam Niven, 2012) ada beberapa faktor yang mendukung sikap
a) Pendidikan
b) Akomondasi
Suatu usaha harus dilakukan untuk memahami ciri kepribadian pasien yang
mempengaruhi kepatuhan.
program pengobatan.
Program dibuat sesederhana mungkin dan pasien terlibat aktif dalam pembuatan
program.
sebagai berikut:
membantu
j. Tingkat kepuasan dan kualitas serta jenis hubungan dengan penyediaan layanan
kesehatan
Tidak seorang pun dapat mematuhi intruksi jika ia salah paham tentang
b. Kualitas interaksi
keyakinan dan nilai kesehatan individu serta juga dapat menentukan tentang
Becker dkk. (dalam Niven, 2012) telah membuat suatu usulan bahwa model
yaitu:
a. Konformitas (conformity).
sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada.
b. Penerimaan (compliance).
persuasif dari orang yang berpengetahuan luas atau orang yang disukai.
c. Ketaatan (obedience).
pada pihak yang memiliki wewenang, bukan terletak pada kemarahan atau agresi
yang meningkat, tetapi lebih pada bentuk hubungan mereka dengan pihak yang
berwenang.
agar sesuai dengan cara melakukan tindakan yang sesuai danditerima dengan
tuntutan sosial.
orang lain. Seseorang mentaati dan mematuhi permintaan orang lain untuk
masing yang merupakan bagian dari keluarga (Efendi & Makhfudli, 2009;
dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap
besar yaitu :
1) Tradisional
(Nuclear Family) pada keluarga inti terdiri dari suami, istri dan anak yang
diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya dan keluarga besar
(Extended Family) pada keluarga besar terdiri dari keluarga inti ditambah
dengan anggota keluarga yang lain seperti paman, bibi, kakek, nenek,
2) Modern
misalnya Tradisional Nuclear merupakan keluarga inti yang tinggal dalam satu
rumah ditetapkan oleh saksi-saksi legal dalam satu ikatan perkawinan. Dual
Carrier merupakan Suami istri yang sama-sama berkarier atau mencari nafkah
tanpa mempunyai anak. Single Parent adalah Keluarga dimana terdapat satu
orang tua didalamnya akibat perceraian atau kematian pasangan dan anak-
Tipe yang lain disebut dengan Dyadic Nuclear dimana pada keluarga ini
suami istri yang sudah berumur dan tidak memiliki anak dari hubungan
perkawinannya maupun adopsi yang keduanya atau salah satunya bekerja di luar
rumah. Sementara itu, Three Generetion adalah tiga generasi yang tinggal dalam
satu rumah. Terakhir disebut dengan Cohibing Couple merupakan dua orang
yang tinggal bersama dalam satu rumah tanpa adanya ikatan perkawinan yang
sah.
1) Fungsi Afektif
dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lain,
mengembangkan konsep diri yang positif, saling mengasuh, dan menerima, cinta
terpenuhi.
2) Fungsi Sosialisasi
interaksi.
3) Fungsi Ekonomi
papan.
4) Fungsi Kesehatan
menyelesaikan suatu masalah. Apabila ada dukungan, maka rasa percaya diri akan
bertambah dan motivasi untuk menghadapi masalah yang akan terjadi akan
yang dievaluasi oleh individu. Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan
1) Dukungan informasional
3) Dukungan instrumental
praktis dan konkrit, diantaranya adalah dalam hal kebutuhan keuangan, makan,
4) Dukungan emosional
Dukungan emosional adalah keluarga sebagai tempat yang aman dan damai
dapat berupa dukungan sosial keluarga secara internal seperti dukungan dari
suami atau istri serta dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial
dukungan sosial yang dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses
atau diadakan untuk keluarga yaitu dukungan sosial bisa atau tidak digunakan,
tetapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu
yang kuat berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh dari
sakit, fungsi kognitif, fisik, dan kesehatan emosi. Selain itu, dukungan keluarga
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
utara.
Dukungan Keluarga:
1. Dukungan
informasional
atau penghargaan
3. Dukungan instrumental
4. Dukungan emosional
28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
29
(Notoatmodjo, 2012).
Defenisi
Variabel Alat Ukur Kriteria Hasil Skala
Operasional
skizofrenia,
Dukungan baik
perhatian,keuangan
kurang baik
nilai ≤ 32
atau 0 = ya
rekomendasi 1 = ya
nilai ≥ 4
kepatuhan
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan
dengan ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas. Pengujian hipotesis yang
dilakukan adalah pengujian Hipotesis nol (Ho) dan Hipotesis alternative (Ha).
Hipotesis nol (Ho) menyatakan koefisien korelasinya tidak berarti atau tidak
Utara.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
menurut Arikunto (2010: 160) Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh
4.2.1. Populasi
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
penelitian ini adalah pasien skizofrenia yang menjalani rawat jalan rumah di
4.2.2. Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan
32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
33
Rumus yang digunakan untuk mencari besar sampel dengan menggunakan rumus
Slovin yaitu:
n = N
N (d)² + 1
Dimana:
n = jumlah sampel
N= jumlah populasi
n = 52,3
Jadi jumlah sampel sebanyak 52 responden.
secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh
Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
yang mejadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011:61). Variabel
(Sugiyono, 2011:61).
1) Dukungan informasional
3) Dukungan instrumental
4) Dukungan emosional
Sakit Universitas Sumatera Utara. Selain itu, di rumah sakit ini terdapat sampel
etik, yaitu memberikan penjelasan kepada calon responden peneliti tentang tujuan
jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak
dengan cara menuliskan inisial/ tanpa nama (anonimity) pada instrumen dan
hanya menuliskan nomor kode yang digunakan untuk menjaga kerahasiaan semua
informasi yang diberikan. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya
kepada tinjauan pustaka dari konsep dan kerangka konsep. Instrumen penelitian di
a. Instrumen A
yang terdiri dari : usia, jenis kelamin, agama, suku, pedidikan, pekerjaan,
b. Instrumen B
nomor 13,14,15,16 ). Kuesioner ini terdiri dari 16 pernyataan yang diukur dengan
yang bisa dicapai responden adalah minimal 1 sampai dengan maksimal 64,
dengan kategori dukungan baik nilai > 32 dan dukungan kurang baik nilai ≤ 32.
c. Instrumen C
minum obat berupa pernyataan yang dirancang berdasarkan materi dan substansi
kepatuhan minum obat yang sudah baku dari Medication Morisky Adherence
Scale-8. Kuesioner ini telah tervalidasi pada hipertensi tetapi dapat digunakan
pada pengobatan lain secara luas. Pada penelitian ini digunakan kuesioner
tahun 2016 tentang hubungan kepatuhan minum obat dengan kualitas hidup
pasien skizofrenia didapatkan hasil nilai Cronbach Alpha dengan rentang nilai
“tidak”, dimana jawaban “ya” memiliki skor 0 dan jawaban “tidak” memiliki skor
jawaban “ya” memiliki skor 1 dan jawaban “tidak” memiliki skor 0. Berdasarkan
skala tersebut skor yang bisa dicapai responden adalah minimal 0 sampai dengan
Validitas isi sebuah instrumen adalah validitas yang merujuk sejauh mana
penelitian ini dilakukan hanya atas dasar pertimbangan peneliti dalam makna juga
Uji validitas pada penelitian ini telah dilakukan oleh dosen yang
kembali dengan bahasa yang lebih efektif dan dengan item-item pertanyaan yang
akan mengukur sasaran yang ingin diukur sesuai dengan tinjauan pustaka dan
kerangka konsep.
dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda (Setiadi,
2013). Uji reliabilitas instrumen ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang relatif
sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang sama .Uji
Utara. Setelah itu, peneliti mengajukan surat permohonan tersebut ke rumah sakit
Setelah mendapat persetujuan dari rumah sakit universitas sumatera utara, peneliti
Analisa data diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia kemudian
diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah
dalam penelitian. Dengan demikian, teknik analisa dapat diartikan sebagai cara
melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut untuk
Menurut Setiadi (2013), pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahap, yang
dan data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi. Kemudian
peneliti memberi kode (coding) dan memproses data (processing) tahapan ini
dilakukan setelah semua data di-entry kedalam program atau software computer.
data yang salah maka dilakukan editing data. Selanjutnya data yang terkumpul
disajikan dalam bentuk tabel atau daftar (tabulater). Metode statistik untuk analisa
Sumatera Utara.
dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien skizofrenia di poli rawat
BAB V
rumah sakit universitas sumatera utara. Penelitian ini telah dilaksanakan pada
bulan Mei - Juni 2019 terhadap 52 responden pasien skizofrenia di poli rawat
41
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
42
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden
No Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
1. Usia
- 17 – 25 tahun 9 17,3
- 26 – 35 tahun 21 40,3
- 36 – 45 tahun 10 19,3
- 46 – 55 tahun 9 17,3
- 56 - 65 tahun 3 5,8
2. Jenis Kelamin
- Laki-laki 30 57,7
- Perempuan 22 42,3
3. Agama
- Islam 31 59,7
- Protestan 18 34,6
- Katolik 2 3,8
- Budha 1 1,9
4. Suku
- Batak 23 44,2
- Jawa 8 15,4
- Mandailing 3 5,8
- Aceh 2 3,8
- Tionghoa 3 5,8
- Minang 8 15,4
- Padang 1 1,9
- Melayu 4 7,7
5. Pendidikan
- SD 8 15,4
- SMP 6 11,5
- SMA 31 59,7
- D3 2 3,8
- S1 5 9,6
6. Pekerjaan
- Tidak bekerja 35 67,4
- Swasta 2 3,8
- BUMN 1 1,9
- Petani 2 3,8
- Wiraswasta 12 23,1
7. Penghasilan
- Tidak berpenghasilan 35 67,4
- 1-2 juta 13 25,0
- 2-4 Juta 2 3,8
- >4 juta 2 3,8
8. Status Pernikahan
- Belum menikah 31 59,6
- Menikah 16 30,8
- Janda/Duda 5 9,6
26-35 tahun sebanyak 21 (40,3 %) dan sisanya berusia 17-25 tahun sebanyak 9
responden (17,3 %), 36-45 tahun sebanyak 10 responden responden (19,3 %),
46 -55 sebanyak 9 orang (17,3 %), 56-65 tahun sebanyak 3 responden (5,8 %).
bersuku batak yaitu 23 responden (44,2%) dan sisanya bersuku jawa sebanyak 8
responden (1,9%).
(67,3%) dan sisanya berpenghasilan 1-2 juta sebanyak 13 responden (25,0%), 2-4
Tabel 3.
(n = 52)
Jumlah 52 100
Tabel 4.
(n = 52)
Jumlah 52 100
Tabel 5.
Skizofrenia
Variabel r p
Dukungan Keluarga
skizofrenia di poli rawat jalan RS Universitas Sumatera Utara maka dilakukan uji
diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,422 dan p sebesar 0,002. Koefisien
korelasi 0,422 menunjukkan hubungan yang positif yang berarti bahwa semakin
baik dukungan keluarga maka semakin baik pula kepatuhan minum obat pada
hubungan tersebut bermakna atau signifikan karena lebih rendah dari nilai α
(0,05).
5.2. Pembahasan
keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien skizofrenia di poli rawat jalan RS
responden (100%). Hasil ini dipengaruhi dengan seluruh pasien tinggal bersama
keluarga yang dirawat oleh keluarganya di rumah yang dapat selalu memantau
dan mengajarkan pasien dalam mengkonsumsi obat yang baik dan benar,
karena pada umumnya klien belum mampu mengatur dan mengetahui jadwal dan
jenis obat yang akan di minum. Keluarga harus selalu membimbing dan
mengarahkan agar klien skizofrenia dapat minum obat dengan benar dan teratur
(Nasir, 2011). Hal ini sesuai dengan teori Friedman (2010) yang menyebutkan
keempat dukungan ini ada dalam keluarga pasien maka akan berdampak positif
pada pasien.
bahwa ada hubungan yang bermakna antara peran keluarga dengan kepatuhan
minum obat pada pasien skizofrenia di poliklinik rumah sakit Dr.Ernaldi Bahar
bahwa peran keluarga yang positif pada pasien skizofrenia sangat dibutuhkan ,
keluarga pada posisi dan situasi yang diharapkan dalam hal ini, kesembuhan
pasien skizofrenia sangat tergantung terhadap terapi pengobatan, yang salah satu
Novita Dewi (2017) menyebutkan bahwa tingkat kepatuhan minum obat pada
pasien skizofrenia dipengaruhi oleh keluarga yang tinggal satu rumah, karena
keluarga dapat mengingatkan jika pasien lupa minum obat, pendampng atau
pengobatan, serta mengantar kontrol atau jadwal mengambil obat secara rutin
membuat keputusan mengenai perawatan dari anggota keluarga yang sakit, serta
besar responden memiliki tingkat kepatuhan minum obat yang tinggi yaitu
sebanyak 44 responden (84,6%). Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Ika
pantau keluarganya.
dalam minum obat, menjelaskan pentingnya minum obat, dan keluarga selalu
mengajak dan mendampingi pasien untuk berobat melakukan kontrol ulang dan
juga mengambil obat untuk dikonsumsi setiap harinya secara rutin. Kepatuhan
minum obat sangat penting untuk pasien skizofrenia agar klien boleh sembuh dan
perilaku seseorang individu dengan nasihat medis, penggunaan obat sesuai dengan
merupakan salah satu keberhasilan terapi. Pasien yang tidak patuh dalam
dengan pasien yang patuh dalam pengobatan. Salah satu faktor penting yang
dengan kepatuhan minum obat rendah sebanyak 8 responden (15,4 %). Hal ini
dapat dikatakan bahwa meskipun pasien skizofrenia diberikan dukungan baik oleh
keluarga tetapi tetap saja ada pasien yang tidak mematuhi prosedur terapi
pengobatan. Hasil ini didukung oleh teori yang menyebutkan bahwa kepatuhan
minum obat tidak menyembuhkan dan tidak mengurangi kekambuhan 100 persen,
Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa pasien skizofrenia
adalah gangguan jiwa yang menetap, bersifat kronis dan bisa terjadi kekambuhan
Berdasarkan teori ini, bisa dikatakan bahwa pasien skizofrenia setiap saat bisa
psikotik ini berlangsung maka pasien dengan sendirinya tidak bisa menunjukkan
perilaku taat mengikuti prosedur terapi pengobatan dan menganggap dirinya tidak
sakit.
spearman’s rho dengan nilai p= 0,002 (< α= 0,05) dan nilai koefisien korelasi (r)
keluarga dengan kepatuhan minum obat. Hasil penelitian ini relevan dengan
bahwa ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan tingkat
hasil nilai p = 0,000 dengan demikian dikatakan bahwa ada hubungan antara
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan pendapat Destyni (2012) yang
BAB VI
6.1. Kesimpulan
Utara sebagian besar berusia antara 26-35 tahun (40,3%), lebih banyak berjenis
kelamin laki-laki yaitu 57,7%, sebagian besar responden beragama islam yaitu 31
responden (59,6 %), sebagian besar responden bersuku batak yaitu 23 responden
(100%) dan memiliki kepatuhan minum obat kategori tinggi yaitu 30 responden
diperoleh nilai spearman’s rho dengan nilai p = 0,002 (< α= 0,05) dan nilai
koefisien korelasi (r) sebesar 0,422, hasil ini menunjukkan bahwa terdapat
51
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
52
6.2. Saran
keperawatan mengenai hal-hal yang harus pasien dan keluarga pasien ketahui
skizofrenia juga.
yang berdasarkan pengetahuan yang akurat dari petugas kesehatan langsung dan
dan variabel lebih banyak lagi sehingga mampu mengetahui faktor-faktor lain
6.3.Keterbatasan Peneliti
informasi yang baik dan jelas dikarenakan yang menjadi responden ialah pasien
skizofrenia. Alangkah lebih baik hasilnya jika yang menjadi responden ialah
keluarga dari pasien skizofrenia sehingga dapat memperoleh informasi yang lebih
DAFTAR PUSTAKA
54
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
55
Juruena, M. 2011. Early life stress, HPA axis, and depression. Psychology &
Neuroscience, 4(2), 229-234.
Kaplan dan Sadock, (2010). Sinopsis Psukiatri: Ilmu Pengetahuan Perilaku
Psikiatri Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara.
Kozier. 2010. Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. Edisi 5. Jakarta : EGC.
Lee W.-Y., Ahn J., Kim J.-H., Hong Y.-P., Hong S.K., Kim Y.T., Lee S.H. and
Morisky D.E., 2013. Reliability and Validity of a Self-Reported Measure of
Medication Adherence in Patients with type 2 Diabetes Mellitus in Korea.,
The Journal of International Medical Research, 41 (4), 1098–110.
Morisky, D. E., Ang, A., Krousel-Wood, M., & Ward, H. J. (2008). Predictive
Validity of a Medication Measure in an 0utpatient Setting. J Clin
Hypertens (Greenwich), 5(10), 348–354.
Sadock, B.S., & Sadock, V.A., 2010. Kaplan and Sadock’s Pocket Handbook of
Clinical Psychiatry, 101-113, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Setiadi. 2013. Kosep dan praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta:
Graha.
Sianturi, F. L. (2014). Risperidone and Haloperidol Comparative Effects of
Positive Symptoms Patient Schizophrenic. Journal of Biology, Agriculture
and Healthcare, Vol. 04 No. 28.
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah
Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Sugiyono. 2011. Metode Pelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Pelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sulistyaningsih, I., 2016. Hubungan Kepatuhan Minum Obat Dengan Kualitas
Hidup Pasien Skizofrenia Di Poli Jiwa RSUD Dr. Soidiran Mangun.
Tamher, S. & Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendidikan
Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Vedebeck, L.S. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC
Wardani, I.Y., 2009. Pengalaman Keluarga Menghadapi Ketidakpatuhan
Anggota Keluarga Dengan Skizofrenia Dalam Mengikuti Regimen
Terapeutik: Pengobatan.Tesis FIK UI. Jakarta.
Widodo, A., & Wulansih, S. 2008. Hubungan Antara Tingkat Kepatuhan Dan
Sikap Keluarga Dengan Kekambuhan Pada Pasien Skizofrenia Di Rsjd
Surakarta. Berita Ilmu Keperawatan. Journal News In Nursing. Diakses
tanggal 17 November 2018 dari http://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstre
am/handle/123456789/508/4f.pdf?sequ e nce=1.
Widya, Arisandi.,Meita,Ismalinda,.(2014).Hubungan Peran Keluarga Dengan
Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Skizofrenia Di Poliklinik Rumah Sakit
Dr.Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014.Juenal Skripsi.
Palembang: Akper Aistiyah.
Yosep, I. 2011. Keperawatan jiwa. Bandung: Refika aditaman.
Lampiran 2
Kepada
Nim : 151101097
Medan, 2019
Peneliti
Lampiran 3
Inisial :
Usia :
Alamat :
Nim : 151101097
Demikian persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tidak ada
paksaan dari pihak manapun.
Medan, 2019
Responden
_________________
Lampiran 4
A. DATA DEMOGRAFI
Petunjuk pengisian:
1. Isilah jawaban pada tempat yang telah disediakan
2. Gunakan cross check (√) pada jawaban yang dipilih
Tanggal Pengisian : ...............
1. Inisial :
2. Usia : …. Tahun
3. ( ) Katolik 4. ( ) Hindu
5. ( ) Budha
3. ( ) Minang 4. ( ) Melayu
5. ( ) Dan lain-lain/sebutkan
6. Pendidikan : 1. ( ) SD 2. ( ) SMA
3. ( ) SMP 4. ( )
S1
3. ( ) Wiraswasta 4. ( ) Petani
5. ( ) Tidak bekerja
2. ( ) 2 juta - 4 juta
3. ( ) > 4 juta
Tidak Kadang-
No. Pernyataan Sering Selalu
pernah kadang
Keluarga memberikan informasi tentang
1.
ganguan mental yang saya alami
Keluarga menjelaskan kepada saya
2.
pentingnya minum obat teratur
Keluarga mengajarkan saya cara untuk
3.
minum obat yang benar
Keluarga mengingatkan saya minum
4.
obat sesuai dengan anjuran dokter
Keluarga mendampingi saya dalam
5.
menjalani pengobatan
Keluarga memberikan bantuan ketika
6. saya sulit tidur, pikiran kacau, dan
stress
Keluarga memberikan pujian jika saya
7.
mengikuti anjuran dalam pengobatan
Keluarga memberikan perhatian penuh
8.
terhadap pengobatan yang saya jalani
Keluarga menanggung pembiayaan
9.
pengobatan saya
Keluarga menyediakan kebutuhan hidup
10.
saya sehari-hari
Lampiran 6
Keterangan
S= R-Lo
Lo= ngka penilaian validitas terendah
C= Angka penilaian validitas tertingi
R= Angka yang diberikan oleh penilai
n= Jumlah penilai ahli
P1 4 4-1=3 V=3/1(3)=1
P2 4 4-1=3 V=3/1(3)=1
P3 4 4-1=3 V=3/1(3)=1
P4 4 4-1=3 V=3/1(3)=1
P5 4 4-1=3 V=3/1(3)=1
P6 4 4-1=3 V=3/1(3)=1
P7 4 4-1=3 V=3/1(3)=1
P8 4 4-1=3 V=3/1(3)=1
P9 4 4-1=3 V=3/1(3)=1
P10 4 4-1=3 V=3/1(3)=1
P11 4 4-1=3 V=3/1(3)=1
P12 4 4-1=3 V=3/1(3)=1
P13 4 4-1=3 V=3/1(3)=1
P14 4 4-1=3 V=3/1(3)=1
P15 4 4-1=3 V=3/1(3)=1
P16 4 4-1=3 V3/1(3)=1
CVI=1
Lampiran 8
Dukungan Keluarga
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.818 .817 16
Item-Total Statistics
Scale Corrected Squared Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
P1 50.20 44.274 .317 . .816
P2 49.30 44.853 .281 . .818
P3 49.00 42.947 .535 . .801
P4 49.05 43.418 .488 . .804
P5 49.05 42.892 .597 . .798
P6 49.90 39.674 .704 . .786
P7 49.70 41.589 .578 . .797
P8 48.85 44.661 .580 . .803
P9 49.05 45.208 .355 . .812
P10 48.95 44.892 .350 . .812
P11 48.95 47.313 .268 . .816
P12 49.45 40.997 .650 . .792
P13 49.30 40.326 .665 . .790
P14 49.50 43.526 .323 . .817
P15 49.25 47.566 .093 . .829
P16 48.75 49.250 -.014 . .827
No Nama kmo1 kmo2 kmo3 kmo4 kmo5 kmo6 kmo7 kmo8 total
1 A 1 1 1 1 1 1 1 1 8
2 B 1 1 1 1 1 1 1 1 8
3 C 1 0 1 1 1 1 1 1 7
4 D 0 1 0 1 1 0 0 1 4
5 E 1 1 1 0 1 1 1 1 7
6 F 1 1 1 1 1 1 1 1 8
7 G 0 1 1 0 1 1 1 1 6
8 H 1 1 1 1 1 1 1 1 8
9 I 1 1 1 0 1 1 0 1 6
10 J 1 0 0 1 0 0 1 0 3
11 K 1 1 1 0 1 1 1 1 7
12 L 1 1 1 1 1 1 1 1 8
13 M 1 1 1 1 1 1 1 1 8
14 N 0 1 0 0 1 1 0 0 3
15 O 1 1 1 1 1 1 1 1 8
16 P 0 0 0 1 1 0 0 1 3
17 Q 1 1 1 1 1 1 1 1 8
18 R 1 1 1 0 1 1 1 1 7
19 S 1 1 1 1 1 1 1 1 8
20 T 0 0 0 0 0 1 0 1 2
total 15 16 15 13 18 17 15 18 127
P 0,75 0,8 0,75 0,65 0,9 0,85 0,75 0,9
Q 0,25 0,2 0,25 0,35 0,1 0,15 0,25 0,1
PQ 0,1875 0,16 0,1875 0,2275 0,09 0,1275 0,1875 0,09
k 8
Ʃpq 1,2575
var 4,2275
mean 6,35
kr20 0,802906
kr21 0,788798
Statistics
Jenis Status
Usia Kelamin Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Pernikahan
N Valid 52 52 52 52 52 52 52 52
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
Mean 35.85
Median 33.00
Mode 32
Minimum 18
Maximum 65
Sum 1864
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Agama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Suku
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Penghasilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Status Pernikahan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
dukungan keluarga
N Valid 52
Missing 0
dukungan keluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
N Valid 52
Missing 0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Correlations
dukungan kepatuhan
keluarga minum obat
**
Spearman's rho dukungan keluarga Correlation Coefficient 1.000 .422
Sig. (2-tailed) . .002
N 52 52
**
kepatuhan minum obat Correlation Coefficient .422 1.000
Sig. (2-tailed) .002 .
N 52 52
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dukungan Keluarga
P1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
No Usia Jenis Kelamin Agama Suku Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Status Pernikahan
1 35 Lk Islam Jawa SMA Tidak Bekerja Tidak berpenghasilan Belum Menikah
2 37 Pr Islam Minang SMA Wiraswasta 1 - 2 Juta Belum Menikah
3 30 Lk Islam Batak SMA Tidak Bekerja Tidak berpenghasilan Belum Menikah
4 32 Pr Islam Jawa SMA Tidak Bekerja Tidak berpenghasilan Janda/Duda
5 52 Lk Protestan Batak SMA Wiraswasta 1 - 2 Juta Janda/Duda
6 18 Lk Islam Minang SMA Tidak Bekerja Tidak berpenghasilan Belum Menikah
7 65 Pr Protestan Batak SMA Tidak Bekerja Tidak berpenghasilan Janda/Duda
8 25 Lk Islam Melayu SMA Tidak Bekerja Tidak berpenghasilan Belum Menikah
9 39 Lk Islam Melayu SMA Wiraswasta 1 - 2 Juta Belum Menikah
10 27 Pr Islam Jawa SMA Tidak Bekerja Tidak berpenghasilan Belum Menikah
11 25 Lk Islam Minang SMA Tidak Bekerja Tidak berpenghasilan Belum Menikah
12 24 Pr Islam Minang SMA Tidak Bekerja Tidak berpenghasilan Belum Menikah
13 29 Lk Islam Minang SMA Swasta 1 - 2 Juta Menikah
14 35 Pr Islam Jawa SMA Tidak Bekerja Tidak berpenghasilan Belum Menikah
15 39 Lk Islam Batak SMA Tidak Bekerja Tidak berpenghasilan Menikah
16 28 Lk Islam Aceh SMA Tidak Bekerja Tidak berpenghasilan Belum Menikah
17 21 Pr Protestan Batak SD Tidak Bekerja Tidak berpenghasilan Belum Menikah
18 29 Lk Islam Melayu SD Tidak Bekerja Tidak berpenghasilan Belum Menikah
19 32 Lk Katolik Batak S1 Wiraswasta 1 - 2 Juta Menikah
20 32 Lk Protestan Batak SMP Petani 1 - 2 Juta Menikah
21 35 Lk Islam Minang SLB Tidak Bekerja Tidak berpenghasilan Belum Menikah
22 28 Pr Islam Mandailing S1 Tidak Bekerja Tidak berpenghasilan Janda/Duda
23 37 Lk Islam Jawa SMA Wiraswasta 2 - 4 Juta Menikah
24 28 Lk Islam Batak SMA BUMN 2 - 4 Juta Menikah
No DK1 DK2 DK3 DK4 DK5 DK6 DK7 DK8 DK9 DK10 DK11 DK12 DK13 DK14 DK15 DK16 Total Kategori
1 1 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 Dukungan Baik
2 1 1 1 3 3 1 1 3 3 3 2 2 2 2 2 3 33 Dukungan Baik
3 1 4 4 4 4 2 1 4 4 4 3 4 4 2 3 4 52 Dukungan Baik
4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 55 Dukungan Baik
5 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 44 Dukungan Baik
6 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 58 Dukungan Baik
7 1 1 1 1 1 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 46 Dukungan Baik
8 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 1 2 4 55 Dukungan Baik
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48 Dukungan Baik
10 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 57 Dukungan Baik
11 1 1 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 1 1 2 33 Dukungan Baik
12 3 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 2 2 2 52 Dukungan Baik
13 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 59 Dukungan Baik
14 2 4 4 4 4 1 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 50 Dukungan Baik
15 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 54 Dukungan Baik
16 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 59 Dukungan Baik
17 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 60 Dukungan Baik
18 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 60 Dukungan Baik
19 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 62 Dukungan Baik
20 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 56 Dukungan Baik
21 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 1 3 3 54 Dukungan Baik
22 3 4 4 4 2 4 1 4 4 4 3 4 4 4 1 4 54 Dukungan Baik
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 Dukungan Baik
24 1 2 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 55 Dukungan Baik
25 1 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 55 Dukungan Baik
26 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 4 56 Dukungan Baik
27 2 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 48 Dukungan Baik
28 2 3 2 1 2 3 1 3 2 4 3 3 3 1 2 4 39 Dukungan Baik
29 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 50 Dukungan Baik
30 1 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 57 Dukungan Baik
31 1 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 1 1 4 48 Dukungan Baik
32 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 1 56 Dukungan Baik
33 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 42 Dukungan Baik
34 3 1 1 1 3 4 1 4 1 4 3 4 4 4 2 4 44 Dukungan Baik
35 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 Dukungan Baik
36 1 3 4 4 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 2 4 53 Dukungan Baik
37 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 57 Dukungan Baik
38 1 2 1 2 4 2 4 2 2 1 3 2 1 2 2 2 33 Dukungan Baik
39 3 3 4 4 4 3 3 4 1 4 4 3 4 3 3 4 54 Dukungan Baik
40 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 55 Dukungan Baik
41 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 59 Dukungan Baik
42 1 3 4 4 4 2 1 4 4 4 4 3 4 1 3 4 50 Dukungan Baik
43 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 62 Dukungan Baik
44 2 3 4 4 4 1 2 3 4 4 4 1 3 4 4 4 51 Dukungan Baik
45 1 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 2 4 4 54 Dukungan Baik
46 1 1 1 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 3 3 33 Dukungan Baik
47 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 58 Dukungan Baik
48 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 56 Dukungan Baik
49 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 45 Dukungan Baik
50 2 3 4 4 3 1 2 4 4 4 4 4 2 2 1 4 48 Dukungan Baik
51 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 1 4 52 Dukungan Baik
52 2 3 2 4 1 1 1 2 4 4 4 3 4 1 1 2 39 Dukungan Baik
No kmo 1 kmo 2 kmo 3 kmo 4 kmo 5 kmo 6 kmo 7 kmo 8 Total Kategori
1 0 1 0 0 1 1 1 0 4 Kepatuhan tinggi
2 0 0 0 0 1 0 1 1 3 Kepatuhan rendah
3 0 1 1 0 1 1 1 0 5 Kepatuhan tinggi
4 0 0 1 0 1 1 0 0 3 Kepatuhan rendah
5 1 1 0 0 1 1 0 0 4 Kepatuhan tinggi
6 0 1 1 1 1 0 0 0 4 Kepatuhan tinggi
7 1 1 0 1 1 1 1 0 6 Kepatuhan tinggi
8 0 0 1 0 1 1 1 1 5 Kepatuhan tinggi
9 1 0 0 1 1 1 0 0 4 Kepatuhan tinggi
10 0 1 1 1 1 1 1 0 6 Kepatuhan tinggi
11 1 0 0 1 0 0 1 0 3 Kepatuhan rendah
12 0 0 1 1 1 1 1 1 6 Kepatuhan tinggi
13 1 1 1 0 1 1 0 1 6 Kepatuhan tinggi
14 0 1 1 0 1 0 0 1 4 Kepatuhan tinggi
15 0 0 0 1 1 0 1 1 4 Kepatuhan tinggi
16 1 1 0 0 1 0 1 1 5 Kepatuhan tinggi
17 1 1 1 0 1 1 1 1 7 Kepatuhan tinggi
18 1 1 1 1 1 1 1 0 7 Kepatuhan tinggi
19 0 0 0 1 1 1 1 1 5 Kepatuhan tinggi
20 1 1 1 1 1 0 1 1 7 Kepatuhan tinggi
21 1 1 1 1 1 1 1 0 7 Kepatuhan tinggi
22 0 1 1 0 1 1 1 1 6 Kepatuhan tinggi
23 0 1 1 1 1 1 1 1 7 Kepatuhan tinggi
24 1 1 0 0 1 0 1 1 5 Kepatuhan tinggi
25 0 0 1 0 1 0 1 1 4 Kepatuhan tinggi
26 0 1 0 0 1 1 0 0 3 Kepatuhan rendah
27 0 0 1 0 1 0 1 0 3 Kepatuhan rendah
28 1 1 1 0 1 1 1 0 6 Kepatuhan tinggi
29 1 1 0 1 1 1 1 0 6 Kepatuhan tinggi
30 0 1 1 0 1 1 1 1 6 Kepatuhan tinggi
31 1 1 1 0 1 1 0 1 6 Kepatuhan tinggi
32 1 1 0 0 1 1 1 0 5 Kepatuhan tinggi
33 0 1 1 0 1 0 1 1 5 Kepatuhan tinggi
34 0 0 1 0 1 1 1 1 5 Kepatuhan tinggi
35 0 1 0 0 1 0 1 1 4 Kepatuhan tinggi
36 0 0 1 0 1 1 1 1 5 Kepatuhan tinggi
37 0 0 1 1 1 0 0 1 4 Kepatuhan tinggi
38 0 1 1 0 1 0 1 0 4 Kepatuhan tinggi
39 1 1 0 0 1 1 0 1 5 Kepatuhan tinggi
40 1 1 0 1 1 1 0 1 6 Kepatuhan tinggi
41 0 0 0 0 1 1 1 1 4 Kepatuhan tinggi
42 0 1 0 0 1 0 0 1 3 Kepatuhan rendah
43 1 1 1 0 1 0 1 0 5 Kepatuhan tinggi
44 0 0 1 1 1 1 1 0 5 Kepatuhan tinggi
45 0 0 1 1 0 1 1 0 4 Kepatuhan tinggi
46 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Kepatuhan rendah
47 0 1 1 0 1 1 1 0 5 Kepatuhan tinggi
48 0 1 1 1 1 1 0 0 5 Kepatuhan tinggi
49 0 1 1 0 1 0 1 0 4 Kepatuhan tinggi
50 0 0 1 0 0 0 1 1 3 Kepatuhan rendah
51 1 1 1 0 1 1 0 0 5 Kepatuhan tinggi
52 0 1 0 0 1 1 1 0 4 Kepatuhan tinggi
Lampiran 12
NIM : 151101097
Lampiran 13
RIWAYAT HIDUP