terhadap Pengetahuan dan Sikap Deteksi Dini Kanker Serviks pada Wus di
SKIRIPSI
Oleh:
Wulandari
161101045
Fakultas Keperawatan
2020
Puji syukur diucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan berkat
terhadap Pengetahuan dan Sikap Deteksi Dini Kanker Serviks pada Wus di
bimbingan, bantuan, dukungan, dan saran dari berbagai pihak sehingga skripsi ini
terimakasih yang tak terhingga kepada keluarga, sahabat dan teman terdekat atas
perhatian, dukungan, dan doa yang selalu diberikan sehingga penulis dapat
besarnya kepada:
Utara
Keperawatan
3. Ibu Sri Eka Wahyuni, S. Kep., Ns., M. Kep selaku Wakil Dekan I
iv
5. Dr. Siti Saidah Nasution, S. Kep., M. Kep., Sp. Mat selaku Wakil Dekan
6. Ibu Fatwa Imelda, S.Kep., Ns., M.Biomed selaku dosen pembimbing yang
yang telah banyak membantu dan memberikan bekal ilmu selama penulis
menjalankan pendidikan.
Asahan
10. Orangtua saya bapak Hotma Siagian dan Ibu Rosita Br. Panjaitan ,beserta
kakak dan adik saya dan keluarga besar saya yang telah banyak
skripsi ini. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
Penulis,
(Wulandari)
vi
Halaman
Halaman Judul............................................................................................................i
Lembar Surat Pernyataan Orisinalitas ........................................................................ii
Lembar Pengesahan Hasil Sidang ..............................................................................iii
Daftar Tabel ...............................................................................................................x
Lampiran ....................................................................................................................x
Daftar Skema..............................................................................................................xi
Abstrak ......................................................................................................................xii
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ...............................................................................................1
2. Rumusan Masalah ..........................................................................................5
3. Pertanyaan Penelitian .....................................................................................5
4. Tujuan Penelitian ...........................................................................................6
5. Manafaat Penelitian ........................................................................................8
vii
BAB 5 PEMBAHASAN
1. Hasil Pelitian ..................................................................................................39
2. Pembahasan ....................................................................................................45
viii
LAMPIRAN
ix
DAFTAR SKEMA
Tahun : 2020
ABSTRAK
Kanker serviks merupakan suatu penyakit berbahaya terjadi di bagian leher rahim
penyebabnya adalah virus human papilloma (HVP). Kurangnya informasi dan
dapat diatasi dengan memberikan edukasi kepada wus dengan menggunakan
media audiovisual dan booklet melalui whatsaApp karena lebih mudah dan dapat
mendorong wus mendapatkan informasi kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk
melihat adanya pengaruh pengetahuan, sikap terhadap deteksi dini kanker serviks
pada wanita usia subur di Kisaran Kab. Asahan dengan terlebih dahulu
meningkatkan tingkat pengetahuan dan sikap dengan pemberian edukasi melalui
WhatsApp yang dilakukan selama 7 hari berturut-turut pada pukul 13.00-16.00.
Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling, diperoleh jumlah sampel
sebanyak 50 responden pada WUS di Kisaran Kab.Asahan. Instrument pada
penelitian ini menggunakan kuisioner dan handphone yang mempunyai aplikasi
WhatsApp. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan
design Quasy eksperiment pre dan post. Hasil uji pre dan post terhadap
pengetahuan menggunakan paired sampel t-test diperoleh nilai p sebesar p=0,000
(p< 0,05), pada sikap diperoleh nilai p sebesar p=0,000 (p<0,05). Penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara edukasi media audiovisual dan
booklet melalui WhatsApp terhadap tingkat pengetahuan dan sikap pada wanita
usia subur. Untuk peneliti selanjutnya perlu dilakukan tentang dukungan keluarga
terhadap pemeriksaan kanker serviks serta dilakukan edukasi dengan waktu lebih
lama agar lebih efektif.
xi
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
pemerintah dan tenaga kesehatan, terkait tinggi angka kematian akibat Kanker
serviks yang merupakan penyakit yang sering terjadi pada wanita usia subur yang
dapat mengakibat kematian. Angka kejadian sering terjadi pada wanita berusia 15
tahun dengan perkiraan mencapai 12 juta jiwa pada tahun 2030. Setiap tahun,
terdapat 6,25 juta orang baru yang menderita kanker. Untuk penyakit kanker
Kanker serviks adalah kanker paling umum keempat pada wanita, dan ketujuh
secara keseluruhan. Sekitar 528.000 kasus baru kanker serviks terjadi dan
sebanyak 266.000 meninggal akibat penyakit ini atau diperhitungkan 7,5% dari
semua kematian akibat kanker di dunia. Hampir sembilan dari sepuluh (87%)
estimasi 445.000 kasus baru dan penyebab kematian sebesar 230.000 sedangkan
pada negara lebih maju menduduki peringkat kesepuluh dengan estimasi 83.000
1
Universitas Sumatera Utara
2
kasus baru. Data The International Agency for Research on Cancer (IARC),
tingkat kurang dari 2 per 100.000 di Asia Barat, Eropa Barat dan Australia/
Selandia Baru lebih dari 20 per 100.000, di Melanesia (20,6), Afrika Tengah
(22,2) dan Afrika Timur (27,6). menurut data Globocon 2018, kasus baru kanker
wanita yang sudah menikah atau wanita yang melakukan hubungan seksual dalam
(Mardiah, 2019).
Pencegahan kanker serviks disebut juga dengan cara deteksi dini kanker
serviks. Program deteksi dini kanker serviks tersebut dapat dilakukan dengan
metode Pap Smear atau pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat atau IVA
(Savitri et al., 2015). Betapa pentingnya deteksi dini kanker serviks dalam upaya
menurunkan insiden dan kematian akibat kanker serviks (Kemenkes, 2015). Oleh
karena itu, penting adanya suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang kanker serviks agar lebih berperan aktif mengikuti
program deteksi dini kanker serviks (Kemenkes, 2015). Salah satunya dengan
mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Ahdani, 2011).
satunya adalah media pendidikan kesehatan. Media digunakan sebagai alat bantu
dan tindakan secara lebih sistematis (Achjar, 2012). Salah satu media yang
wanita dalam program deteksi dini kanker serviks yaitu IVA. Booklet juga dapat
dan akhirnya mendapatkan pengertian yang baik dan pendorong untuk melakukan
sesuatu yang baru , dan media audiovisual untuk memberikan stimulus pada
Salah satu metode edukasi tanpa tatap muka adalah dengan menggunakan aplikasi
wanita WhatsApp akan menjadi aplikasi yang paling diminati dan akan
WhatsApp ini dibandingkan aplikasi pesan instan yang lain adalah bahwa ia
memiliki mekanisme login yang sangat menarik dan praktis. Kita hanya perlu
terkoneksi dengan internet. Nomor yang sudah kita simpan berada dalam kontak
menggunakan WhatsApp.
karena karena aplikasi ini beralih kepadaa canggihnya internet dengan memiliki
kuota masyarakat bisa mengirim pesan, video call, berbafi file atau berita dan
informasi tanpa biaya SMS. Jadi bisa memudahkan peneliti mengirim pesan
dalam bentuk pesan ataupun dalam bentuk gambar agar responden bisa melihat
pengetahuan dan sikap deteksi dini kanker serviks Wus di Kisaran Kab.Asahan .
Oleh karena itu judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah ” Pengaruh
dan sikap Deteksi Dini Kanker Serviks pada WUS di kisaran Kab. Asahan”.
1. Rumusan Masalah
masalah dalam penelitian ini adalah Pengaruh Edukasi Media Audiovisual dan
Booklet melalui WhatsaAp terhdap pengetahuan dan sikap Deteksi Dini Kanker
2. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap pada WUS dalam mendeteksi dini
2. Bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap pada WUS dalam mendeteksi dini
WhatsaAp terhadap pengetahuan dan sikap deteksi dini kanker serviks pada
3. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
melalui WhatsaAp terhdap pengetahuan dan sikap deteksi dini kanker serviks
2. Tujuan Khusus
WhatsaAp terhadap pengetahuan dan sikap deteksi dini kanker serviks pada
4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi bagi perawat yang
terhadap pengetahuan dan sikap deteksi dini kanker serviks pada WUS.
2. Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan data dasar dan acuan bagi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Wanita usia subur menurut BKKBN tahun 2011 ialah berumur 18-49
tahun dengan reproduksi berfungsi bagus, baik belum menikah, menikah, atau
janda. Wanita usia subur menurut Depkes RI 2004 ialah yang di umur
sehingga mudah untuk kehamilan antara usia 20-45 tahun. Wanita usia subur di
Indonesia yang terbesar di Asia Tenggara 65%, kemudian Vietnam 25,3% dan
Filipina 23%. WUS terendah di Asia Tenggara yaitu Timor Leste 0,3%
Kanker serviks atau kanker rahim adalah area bagian bawah rahim yang
serviks menjadi abnormal dan membelah secara tidak terkendali. Kanker serviks
adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada serviks yaitu sel-sel normal berubah
menjadi sel kanker. Perubahan akan terjadi dalam waktu 10-15 tahun, 80% wanita
yang berisiko terinfeksi oleh HPV, dan 50% dari wanita akan terinfeksi oleh HPV
sepanjang masa hidupnya (Rahayu, 2015). Kanker serviks suatu penyakit yang
yang cukup tinggi dalam menyebabkan kanker serviks, yaitu sekitar 99,7%.
Kanker servik adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada serviks yang sel- sel
normal berubah menjadi sel kanker. Perubahan tersebuk memakan waktu 10-15
tahun sampai terjadi kanker 80% dari wanita yang beresiko HPV, hingga 50 %
dari wanita tersebut yang terinfeksi HPV sepanjang masa hidupnya (Sri Rahayu
b. Periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya
80%.
5. Nyeri yaitu :
Rasa sakit saat berhubungan seksual, kesulitan atau nyeri saat buang air kecil,
nyeri didaerah panggul.Bila kanker sudah mencapai stadium III keatas, maka
6. Anemia
7. Gagal ginjal sebagai efek dari infiltrasi sel tumor ke ureter yang menyebabkan
obstruksi total.
riwayat hubungan seksual dan risiko penyakit ini. Maka, wanita yang
berhubungan seksual sebelum usia 18 tahun akan berisiko terkena kanker serviks
2. Hubungan Partner
sekarang hanya dihubungkan dengan penurunan faktor risiko. Studi kasus control
menunjukkan bahwa pasien kanker serviks lebih sering menjalani seks aktif
dengan partner yang melakukan seks berulang kali. Selain itu, partner dari pria
dengan kanker penis atau partner dari pria yang istrinya meninggal terkena kanker
3. Merokok
sebagai rokok atau sigaret yang dikunyah. Asap rokok menghasilkan polycycic
tembakau yang dihisap terdapat pada getah serviks wanita perokok dan dapat
4. Riwayat Ginekologis
serviks, hamil diusia muda dan jumlah kehamilan atau manajemen persalinan
5. Pekerjaan
terdapat papran pada suatu pekerjaan, misalkan dari suatu pekerjaan seperti debu,
logam, bahan kimia, tar, atau oli mesin bisa jadi faktor risiko kanker serviks.
6. Kontrasepsi oral
konsisten dan tidak semua studi dapat membenarkan perkiraan risiko dengan
7. Diet
Diet rendah karotenoid dan defisiensi asam folat juga dimasukkan dalam faktor
risiko kanker serviks. Banyak sayur dan buah mengandung bahan- bahan
defisiensi terhadap asam folat, vitamin C, E dan beta karotin atau retinal
Wanita kelas tinggi lebih rendah risiko daripada wanita yang kelas
hubungan seksual.
9. Usia
Ditemukan bahwa risiko insiden kanker lebih tinggi terjadi pada usia dini
kanker sejauh mana kanker tersebut telah menyebar dan menyerang jaringan
1. Stadium 0
Stadium 0 disebut juga karsinoma in situ yang berarti kanker belum menyerang
bagian yang lain. Pada stadium ini, perubahan sel abnormal hanya bahan
defisiensi terhadap asam folat, vitamin C, E dan beta karotin atau retinal
2. Stadium I
kemanapun.
3. Stadium II
Pada stadium II, kanker telah menyebar diluar serviks (leher rahim) tetapi tidak
4. Stadium III
Pada stadium ini, kanker serviks telah menyebar kejaringan lunak sekitar vagina
5. Stadium IV
Kanker servik stadium IV adalah tingkatan kanker yang paling parah. Pada
stadium ini kanker telah menyebar ke organ-organ tubuh diluar serviks dan rahim.
yang dilakukan pada orang yang belum menunjukkan adanya gejala penyakit
untuk menemukan adanya penyakit yang belum terlihat atau masih berada pada
1. IVA Test
IVA Test kepanjangan dari inspeksi visual asam asetat, deteksi dengan
metode ini sangat cocok diterapkan dinegara berkembang dengan berbagai alasan,
kalangan terutama kalangan menengah ke bawah, efektif serta tidak invasive dan
mengenai pemeriksaan dengan metode IVA ini. Hasil bias diketahui dengan
a. Speculum vagina
c. Kapas lidi
d. Meja pemeriksaan
Cara melakukan IVA Test dengan cara mengoleskan asam asetat 3-5% ke
a. Normal
c. IVA positif yaitu ditemukan bercak putih berarti ditemukan adanya lesi
prakenker.
2. Pap Smear
Pap smear merupakan salah satu jenis skrining yang dilakukan untuk
mendekteksi dini adanya kanker serviks. Pap smear dilakukan dengan cara
laboratorium untuk mengetahui apakah sel epitel leher rahim normal atau sudah
Pemeriksaan pap smear dilakukan dalam waktu yang cukup singkat tetapi
beberapa wanita pemeriksaan seputar organ kelamin dirasakan sedikit risih dan
a. Brooms
b. Cytobrush
c. Spatula
d. Gelas objek/slide
e. Sarung tangan
f. Speculum vagina
g. Alhocol 96%
a. Usapkan spatula eyra pada bagian ektoserviks, yaitu bibir mulut rahim terlebih
dahulu, kemudian hasil usapan pada serviks dipulas pada kaca benda.
b. Usapkan cytobrush pada endoserviks, lalu pulas pada kaca benda /slide
cara yaitu : pertama pengambilan sampel dari dorong mulut rahim, kedua
1. Dapat menemukan kondisi medis atau stadium kanker serviks pada tahap
3. Biaya deteksi kanker serviks jauh lebih murah dibandingkn dengan biaya
untuk menemukan adanya kelainan sejak dini, yaitu kanker yang masih bisa
4. Edukasi WhatsApp
Salah satu metode edukasi tanpa tatap muka adalah dengan menggunakan
usia subur mendapatkan ilmu pengetahuan untuk mendeteksi dini kanker serviks.
WhatsApp ialah suatu aplikasi yang bisa dipakai untuk bertukar pesan tanpa biaya
SMS dan aplikasi tidak akan bisa digunakan sampai ada koneksi internet karena
dalam penggunaan harus melalui adanya paket data internet yang dapat mengirim
promosi kesehatan. Dalam hal ini peneliti bisa memanfaatkan whatsapp dengan
cara membuat grup untuk berbagi pengetahuan bagi wanita usia subur agar lebih
WhatsApp ini memakai nomor telepon yang kita pakai buat berkomunikasi
melalui pengguna aplikasi ini, pengguna harus emiliki handpone android maupun
iphone. Pada pemberitahuan pesan pada aplikasi ini adalah disebut fitur push
akhinya bisa dilihat apakah pesan sudah diterima ataupun dibaca oleh pengirim..
1. Kestabilan Koneksi
3G/4G ataupun wifi. Jika tidak ada koneksi internet maka aplikasi ini tidak
akan bisa mengirim pesan dan aka nada tanda seperti jam yang bisa
menandakan bahwa pesan yang dikirim ditunda sampai ada koneksi internet
kembali.
3. Notifikasi
Anda dapat memilih menampilkan pesan baru secara Pop Up hanya tampil
4. No HP sebagai PIN
anda perlukan. Aplikasi ini sangat menarik karena responden tidak mesti
whatsApp akan menerima atau mencarinya sendiri dan akan langsung ditambilkan
untuk digunakan dalam mengirim pesan dan meleepon serta mengirim video dan lain
sebagainya.
1. Pada aplikasi ini, media langsung diperlihatkan melalui link dan dapat
mengirim berbagai video, pengiriman teks atau pesan singkat aupun panjang,
2. Terlihat kedalam system : jika handfone sedang off pesan akan masuk jika
1. Jalankan aplikasi WhatsApp seperti biasa kemudian tap tombol menu dan tap
grup baru. Berikutnya beri nama grup yang ingin Anda buat, tap ikon gambar
ketikkan nama dan pilih salah satu rekomendasi kontak yang diberikan oleh
3. Selesai, grup WhatsApp baru Anda sudah berhasil dibuat dan bisa langsung
digunakan.
5. Media Audiovisual
1. Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam
dan gambar yang bergerak seperti flim suara dan video cassette, pembagian
a. Audiovisual murni yaitu: baik unsur suara maupun unsur gambar berasal
b. Audiovisual tidak murni yaitu: unsur suara dan unsur gambar berasal dari
sumber yang berbeda, misalnya flim bingkai suara yang unsur gambarnya
Media audiovisual adalah jenis media yang mengandung unsur suara dan
ukuran flim, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap
lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang
6. Booklet
dalam bentuk buku, baik tulisan maupun gambar (M.Hamdani, 2013). Booklet
yaitu media penyampaian pesan dalam bentuk buku, baik tulisan atau gambar .
infomasi jelas dan digunakan sebagai alat bantu yang lain untuk dipelajari setiap
saat. Unsur-unsur yang terdapat pada booklet menurut Sitepu (2012), yaitu kulit
(cover) dan isi buku, bagian depan (premlimunaries), bagian teks, dan bagian
belakang, sedangkan yang harus diperhatikan dalam isi booklet yaitu keakuratan,
7. Konsep Perilaku
Oleh sebab itu dalam rangka membina dan meningkatkan kesehatan masyarakatb,
maka intervensi atau upaya yang ditunjukkan kepada faktor perilaku ini sangat
strategis. Intervensi terhadap faktor perilaku ini secara garis besar dapat dilakukan
(Notoatmodjo, 2003).
1. Tekanan (Enforcement)
sanksi, dan sebagainya. Pendekatan atau cara ini biasanya menimbulkan dampak
2. Edukasi (Education)
pendidikan atau penyuluhan kesehatan. Memang dampak yang timbul dari cara
dengan cara koersi. Namun demikian bila perilaku tersebut berhasil diadopsi
1. Pengetahuan (knowledge)
(evaluation).
2. Sikap (Attitude)
Sikap ialah respon tertutup terhadap rangsangan. Sikap tidak dapat dilihat
langsung tapi bisa ditebak lebih dahulu dari yang tertutup. Menurut Notoatmodjo
(2012), sikap yaitu kesiapan bertindak, bukan pelaksanaan motif tertentu. Sikap
dari sikap :
d. Tanggung jawab (respondible), tanggung jawab pada apa yang telah dpilih
Suatu sikap belum tentu otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt
factor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah
fasilitas, dan dukungan (support). Tindakan ialah suatu hasil dari suatu kesadaran
untuk melakukan hal yang sudah disadari dan sudah menjadi keinginan . Jika
menjalankan tindakan itu. Namun jika tingkah laku jadi tidak keinginan maka
akan tersirat kepikiran pada materi tindakan lalu aka nada sebuah usaha untuk
memperbaikinya. (Johnson,2012).
adopsi (adoption). Penilaian pada tindakan ini bisa dibuat dibuat melalui 2 cara,
yaitu langsung dan tidak langsung. Penglihatann yang dinamakan melalui tatap
muka dilihat melalui observasi tindakan ataupun aktivitas yang dilakukan oleh
responden.
KERANGKA PENELITIAN
1. Kerangka Konseptual
Sikap Deteksi Dini Kanker Serviks pada WUS di Kisaran Kab. Asahan.
25
Universitas Sumatera Utara
26
2. Defenisi Operasional
Tabel.1
Ragu-
ragu=3
Tidak
setuju=4
Sangat
tidak setuju
=5
3. Hipotesa Penelitian
Hipotesa dalam penelitian ini adalah hipotesa alternative (Ha) yaitu ada
Pengetahuan dan Sikap Deteksi Dini Kanker Serviks pada WUS di Kisaran Kab.
Asahan.
BAB 4
METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
booklet melalui WhatsaAp terhadap pengetahuan dan sikap deteksi dini kanker
P-1 I P-2
Penelitian ini terdiri dari satu kelompok yang akan diberi intervensi
(P1) dan setelah itu diberi intervensi yaitu edukasi melalui whatsaAp dengan
media audiovisual 2 kali dan booklet 1 kali selama7 hari dan setelah Intervensi
selesai (I) akan dilakukan post-test dengan mengisi kuisioner (P-2) pada
dini kanker serviks pada wanita usia subur sesudah dilakukan intervensi.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan wanita usia subur (WUS) yang
2. Sampel
Sampel ialah beberapa unsur populasi untuk dijadikan objek penelitian dimana
sampel akan diambil melalui populasi dan akan diwakili jika sudah memenuhi
rumus slovin :
N=
n=
n=
n =46,9
n = 50 sampel
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
awal mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih teman-
sampel makin lama makin banyak. Ibaratkan sebuah bola salju yang
1. Waktu penelitian
2. Tempat penelitian
dilakukan edukasi kanker serviks serta pengetahuan tentang kanker serviks dan
deteksi dininya masih kurang karena WUS merasa takut untuk dilakukan deteksi
4. Pertimbangan Etik
Jika responden menolak, peneliti tidak akan paksa dan tetap dihormati hak nya
lengkap tidak dicatumkan tetapi inisial atau diberi kode pada lembar
1. Instrumen penelitian
digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data yang langsung diisi oleh
kanker serviks. Kuisioner ini terbagi dalam tiga jenis yakni kuisioner
dianalisis.
serviks dan deteksi dini kanker serviks dengan pilihan ganda a,b dan c. Bila
responden menjawab pertanyaan benar diberi nilai dua, bila menjawab salah
diberi nilai satu dan bila menjawab tidak tahu nilai nol. Semakin tinggi
jumlah skor yang diperoleh maka semakin tinggi tingkat pengetahuan wanita
usia subur mengenai deteksi kanker serviks. Kuisioner pada penelitian ini
P=
Keterangan :
P=
3. Kuisioner Sikap
nilai tertinggi 130 dan terendah adalah 26. Penilaian sikap dibagi menjadi 3
serviks.
1. Validitas instrumen
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
yaitu ibu Nunung Febriany Sitepu, S.Kep, Ns, MNS. Berdasarkan uji valid yang
2. Reliabilitas
atau diukur atau diamati dalam waktu dan data yang berlainan tetapi alat dan
cara mengukur hasil yang penting dalam instrumen yang sama. Uji reliabilitas
dilakukan setelah melakukan uji validitas dan di uji dengan rumus alpha
cronbach yang diolah dengan komputerisasi. apabila nilai cronbach alpha lebih
dari 0,7 artinya instrumen penelitian reliabel. Dalam penelitian ini hasil uji
reliabilitas untuk kuisioner pengetahuan 0,831 dan sikap sebesar 0,908 maka
7. Pengumpulan data
yaitu WUS yang memiliki WhataApp dengan cara peneliti meminta nomor
WhatsApp saudara yang WUS dan meminta tolong ke kepada teman untuk
semua sudah bergabung peneliti mulai memberitahu apa maksud dan tujuan di
buat group edukasi.edukasi dilakukan selama 7 hari pada pukul 13.00- 16.00
WIB yaitu 2 kali pengiriman video mengenai kanker serviks dan booklet 1 kali.
8. Analisa data
Setelah semua data terkumpul, maka akan dilakukan analisa data melalui
coding, yaitu melakukan peng”kodean” yaitu memberi kode atau angka tertentu
mempermudah peneliti saat memasukkan data (data entry). Tahap yang ketiga
responden yang sudah diberi kode ke dalam program atau software komputer.
(Notoatmodjo, 2010).
1. Analisa Univariat
Analisa ini dibuat untuk data hasil penelitian yang terdiri dari data data
deskriptif murni lalu disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
persentase.
2. Analisa Bivariat
dan booklet melalui WhatsApp mengenai deteksi dini kanker serviks. Sebelum
apabila nilai sig (signifikasnsi )>0.05. Dalam penelitin ini, nilai signifikansi
0,062, sedangkan untuk sikap pretest adalah 0,200 dan untuk sikap posttest
adalah 0,450 itu artinya data berdistribusi, apabila keseluruhan data berdistribusi
normal maka data tersebut dilakukan uji statistic memakai uji hipotesis sampel
berpasangan (uji paired sampel t-test) pre dan post pengetahuan dan sikap, Uji
statistik ini dinyatakan bermakna jika nilai p < 0,05 pada tingkat kepercayaan
95%.
9. Keterbatas Penelitian
secara langsung atau tatap muka dikarenakan kondisi pandemin Covid-19 saat
ini, selain itu disebabkan oleh masalah kouta dan jaringan internet oleh masing-
audiovisual dan booklet melalui whatsaAp ada beberapa responden yang tidak
BAB 5
1. Hasil Penelitian
dan sikap deteksi dini kanker serviks pada wanita usia subur di Kisaran Kab,
Asahan. Penelitian ini dilaksanakan selama sebulan mulai dari Januari 2020
(40,0%), mayoritas reponden mempunyai jumlah anak 1-2 atau (< 2) sebanyak
sebanyak 50 orang (100%), semua responden belum pernah IVA dan pap smear
yaitu sebanyak 50 orang (100%). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 1.
N %
Usia
18 – 28 tahun 20 40,0
28 – 39 tahun 12 24,0
39 – 49 tahun 18 36,0
Status
Menikah 49 98,0
Janda 1 2,0
Pendidikan
SD 222 4,0
SMP 2 4,0
SMA 25 50.0
PTN 21 42,0
Pekerjaan
PNS 4 8,0
Karyawan 5 10,0
IRT 35 70,0
DLL 6 12,0
Penghasilan
< 1.000.000 - 14 28,0
2.000.000
> 2.000.000 36 72,0
Pengalaman Penyuluhan
Belum Pernah 50 100
Pernah IVA/Pap Smear
Belum Pernah 50 100
Pada penelitian ini hasil pengetahuan pre test mayoritas responden berada pada
kategori kurang yaitu sebanyak 31 orang (62,0%) dan hasil pengetahuan post
test mayoritas responden berada pada kategori baik 47 orang (94,0%). Lebih
(n=50)
F % F %
Pengetahuan Baik 4 8 47 94
Pengetahuan Cukup 15 30 3 6
Pengetahuan Kurang 31 62 0 0
Hasil penelitian ini diperoleh sikap responden pada deteksi dini kanker
berada pada cukup sebanyak 40 orang (80,0%), dan hasil sikap sesudah
Tabel 1. Deskripsi sikap sebelum dan sesudah edukasi media audiovisual dan
F% F %
Baik 5 10 45 90
Cukup 40 80 5 10
Kurang 5 10 0 0
Uji statistik disini menggunakan uji paired sample t-test untuk menguji
adakah perbedaan pengetahuan dan sikap deteksi dini kanker serviks sebelum
whatsApp. Hasil pengetahuan terhadap deteksi dini kanker leher rahim pada wus
whatsApp nilai rata-rata 30,40 (SD = 6,800), dan setelah dilakukan edukasi
media audiovisual dan booklet melalui whatsaAP nilai rata-rata 43,34 (SD =
2,512), dan setelah dianalisa dengan uji Paired sample t test didapatkan nilai
test
menunjukkan bahwa nilai rata-rata 90,04 (SD = 9,943) dan sesudah nilai rata-
rata 104,98 (SD = 6,675). Setelah dianalisis menggunakan uji paired sample t
test didapatkan nilai rata-rata -14,940 (SD = 11,386), p = 0,000 (p<0,05) artinya
whatsaApp pada sikap deteksi dini kanker sebelum dan sesudah diberikan
edukasi media audiovisual dan booklet melalui whatsaApp pada wanita usia
subur.
test
2. Pembahasan
dan sesudah diberikan edukasi media audiovisual dan booklet melalui whatsaApp
tentang deteksi dini kanker serviks yang dilakukan dengan memberikan pre-test dengan
pengisian kuisioner (P-1) dan setelah itu diberi intervensi yaitu edukasi melalui
whatsaAp dengan media audiovisual 2 kali dan booklet 1 kali selama 7 hari dan setelah
Intervensi selesai (I) akan dilakukan post- test dengan mengisi kuisioner (P-2) pada
kanker serviks pada wanita usia subur sesudah dilakukan intervensi. Dari penelitian
yang sudah dilakukan, didapati mayoritas pendidikan tertinggi responden yaitu SMA
dengan kategori pengetahuan kurang sebelum diberikan edukasi media audiovisual dan
dengan mudah menerima hal baru dan menerapkannya pada pengetahuan. Sesuai
dengan pendapat Meliono (2017) pendidikan yaitu proses mengubah sikap dan perilaku
seseorang atau usaha mendewasakan dengan cara diajarkan dan dilatihkan, semakin
tinggi jenjang pendidikan maka dengan mudah menerima hal baru dan disesuaikan
Pada usia didapatkan bahwa sebagian besar responden berusia 18-28, usia ini
adalah usia yang terbilang sangat produktif dan masih memiliki kemampuan kognitif
yang baik serta masih memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Suwaryo (2017) bahwa usia produktif merupakan usia
yang paling berperan dan memiliki pengaruh terhadap tingkat pengetahuan, individu
juga akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial. Dengan
melakukan deteksi dini kanker serviks dan mulai berperilaku sehat dengan
deteksi dini kanker serviks dengan p-value sebesar 0,033. Penelitian ini sesuai dengan
Mutailipu, Liu Qun, et.al (2015) yang menunjukkan hubungan signifikan pada usia
dengan perilaku pencegahan deteksi dini kanker serviks (p-value 0,000). Usia dapat
menentukan tingkat kematangan dalam berpikir dan bekerja. Hal ini berkaitan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama hidup. Usia dapat mempengaruhi
daya tangkap dan pola pikir seseorang. Usia 20-40 tahun dianggap masa matang
(98%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sadewa (2014)
menyatakan bahwa usia pertama menikah yang relatif muda (di bawah 20 tahun)
beresiko mencetuskan kenker serviks uteri. Wanita yang pertama kali menikah pada
usia <20 tahun berisiko terkena kanker serviks. Hal tersebut dikarenakan wanita yang
berusia <20 tahun belum memiliki alat reproduksi yang matur, sel-sel serviks pada
wanita tersebut sedang membelah secara aktif (metaplasia). Penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian oleh Sulistya (2017) menunjukkan bahwa wanita yang
melakukan hubungan seksual pertama kali pada usia ≤20 tahun berisiko 2,41 kali lebih
besar untuk menderita kanker serviks dibandingkan dengan mereka yang melakukan
hubungan seksual pertama pada usia >20 tahun. Ketidakmatangan serviks secara
biologis pada usia muda dapat menjadi faktor risiko terjadinya kanker serviks. Infeksi
pertama serviks terhadap HPV sering terjadi setelah terjadinya hubungan seks yang
pertama sehingga risiko kerentanan serviks yang belum matang terhadap infeksi HPV
akan meningkat.
pengalaman penyuluhan atau paparan informasi terkait kanker serviks dan belum
pernah melakukan IVA test dan Papsmear. Menurut Meirani,dkk (2016) dalam
perbedaan yang bermakna pada perubahan tingkat pengetahuan dan sikap responden
yang belum dan sudah mendapatkan paparan informasi, hal ini terjadi karena lebih
penginderaan terhadap suatu objek. Pengetahuan tentang kanker serviks dan skrining
kanker servik dengan metode IVA merupakan domain yang penting untuk terbentuknya
tindakan berupa kesertaan wanita dalam melakukan skrining IVA. Penelitian yang
dilakukan oleh Chinwe & Udenebonta 2015, responden penelitian relatif memiliki
pengetahuan yang baik tentang kanker serviks dan skrining kanker serviks setelah
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah media. Pada penelitian ini
media yang digunakan adalah audiovisual dan booklet. Melalui media ini diharapkan
responden mengingat 95% informasi yang diberikan. Penelitian yang dilakukan Peate
2012, booklet sebagai salah satu media pembelajaran efektif, dibuktikan dengan 91%
responden merasa puas dengan informasi yang diberikan dan mereka mampu
Pada uji statistik Paired Sampel T-Test terdapat pengaruh pengetahuan setelah
dilakukan edukasi WhatsApp yang menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pre dan
post edukasi yang dilakukan dengan memberikan edukasi I minggu yaitu 2 kali
audiovisual dengan durasi video 07.12 menit dan 1 kali booklet penelitian ini sejalan
sebanyak satu kali pada minggu I menggunakan media audiovisual dan booklet untuk
Booklet berisi penjelasan tentang kanker serviks dan deteksi dini kanker
kesempatan untuk membaca selama 20 menit. Media audiovisual berupa video tentang
kanker serviks, pencegahan dan pemeriksaan kanker serviks yang berdurasi 7 menit.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Iporra (2010)
Hasil penelitian ini didapatkan nilai pengetahuan uji paired sample t test
p=0,000 artinya bahwa terdapat pengaruh edukasi media audiovisual dan booklet
audiovisual 2 kali dan booklet 1 kali selama7 hari. Sesuai penelitian Saraswati tahun
2011 didapatkan peningkatan pengetahuan p<0.05 yang signifikan pada responden yang
diberi promosi kesehatan dengan media booklet, sehingga booklet efektif digunakan
untuk merubah pengetahuan. Nungky Marcelia Utami diketahui bahwa hasil penelitian
terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang deteksi dini kanker
serviks dengan deteksi dini kanker serviks pada pasangan usia subur di wilayah kerja
Puskesmas Sangkrah Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta (p-value= 0,017, OR= 1,872).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ni Ketut Martini 24 tentang hubungan
karakteristik, pengetahuan dan sikap wanita pasangan usia subur dengan tindakan
mayoritas responden memiliki pendidikan terakhir SMA, usia yang masih sangat
produktif (18-28 tahun) dan mayoritas memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga,
edukasi terkait kanker serviks dan deteksi dini kanker serviks, sehingga responden
responden pada saat edukasi WhatsApp . Selain itu dikarenakan Mayoritas pekerjaan
responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga, dengan begitu responden
akan lebih mudah dan mempunyai banyak waktu untuk membaca informasi melalui
edukasi yang dilakukan di WhatsApp. Hal ini tidak akan mengganggu aktivitas
yang bekerja, dengan begitu informasi yang diperoleh akan lebih banyak. Sesuai
Sejalan dengan pendapat Nasrullah (2016), situs jejaring sosial adalah media
sosial yang paling popular. Media sosial, termasuk WhatsApp memungkinkan anggota
untuk berinteraksi satu sama lain. Interaksi terjadi tidak hanya pada pesan teks, tetapi
juga termasuk foto dan video yang mungkin menarik perhatian pengguna lain. Semua
informasi seperti apa yang sedang terjadi, sehingga dapat dijadikan sebagai media
Hasil sikap dari penelitian ini didapatkan adanya peningkatan dari sebelum
diberikan edukasi media audiovisual dan booklet melalui whatsaApp dan sesudah
diberikan edukasi media audiovisual dan booklet melalui whatsaApp tentang kanker
serviks. Sebelum edukasi media audiovisual dan booklet melalui whatsApp didapatkan
mayoritas kategori cukup tetapi masih ada kategori kurang, setelah edukasi media
audiovisual dan booklet melalui whatsaApp didapatkan masih ada kategori cukup tetapi
sudah tidak ada kategori kurang. Pendapat, sesuai dengan pendapat Meliono tahun 2017
pendidikan yaitu proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau usaha
pendidikan maka dengan mudah menerima hal baru dan disesuaikan dengan hal baru
mendapatkan edukasi, sehingga belum merubah sikap terhadap deteksi dini. Penelitian
ini menunjukkan adanya peningkatan sikap yang signifikan, yang dikarenakan edukasi
yang diberikan melalui media audiovisual whatsaApp sebanyak 2 kali dalam 7 hari dan
Hasil penelitian ini didapatkan nilai sikap uji paired sample t test p=0,000
melalui whatsaApp terhadap sikap deteksi dini . Asumsi peneliti bahwa sikap responden
terhadap deteksi dini bisa meningkat dikarenakan ada rasa ingin tahu responden dan
juga karena pengetahuan responden yang sudah menjadi baik. Penelitian yang
dilakukan oleh Tindaon 2016 dengan lebih dari satu kali penyuluhan dengan hasil yaitu
ada perbedaan nilai mean sikap pre dan post diberikan booklet yaitu dari 42,90
menjadi 46,00. Hasil uji t berpasangan diperoleh p<0,05 artinyaada hubungan sikap
pengaruh antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku WUS dalam melakukan
pemeriksaan kanker serviks dengan metode IVA dihasilkan pengetahuan dengan uji
chi-square p = 0,023 (p<0,05), pada sikap dengan uji Fisher’s Exact Test p = 0,005
(p<0,05).
mengambil keputusan dalam deteksi dini kanker leher rahim semakin tinggi pendidikan
semakin baik pengetahuan dan akan semakin bijaksana dalam mengambil keputusan
dalam deteksi dini kanker leher rahim . penelitian Artiningsih 2011 ada hubungan yang
bermakna antara pengetahuan dan sikap wus dengan perilaku tindakan pemeriksaan
IVA dengan nilai p<0,05 Sesuai dengan hasil penelitian ini yang menyimpulkan bahwa
ada pengaruh pengetahuan dan sikap pemeriksaan kanker serviks yang dilakukan
BAB 6
1. Kesimpulan
edukasi dengan kategori kurang 31 orang (62%) dan setelah edukasi dengan
3. Sikap wus terhadap deteksi dini kanker serviks sebelum dan sesudah edukasi
(80%) dan setelah edukasi dengan kategori baik baik 45 orang (95%).
4. Terdapat pengaruh pengetahuan wus sebelum dan sesudah edukasi dengan uji
5. Terdapat pengaruh sikap wus sebelum dan sesudah edukasi dengan uji paired
2. Saran
Saran yang bisa diberikan sesudah menyiapkan penelitian ini ialah sebagai
berikut :
Hasil penelitian ini dapat dilakukan dasar bagi perawat yang akan melakukan
pengetahuan dan sikap deteksi dini kanker serviks pada wanita usia subur
Penelitian ini bisa digunakan lebih lanjut dengan menambah sampel dan
video, durasi video dan kualitas video untuk melihat pengetahuan dan sikap
DAFTAR PUSTAKA
Ahdani N., Hakimi M., Supardi S. 2014. Kajian Faktor Threat dan Coping Terhadap
Rosdakarya.
Imelda, F., and N. A. Darti. 2018. “Effect of Administering Black Cumin (Nigella
Imelda, Fatwa, Nur Afi Darti, and Farida Linda Sari Siregar. 2019. “Effect of
Imelda, Fatwa, and Nur Afi Darti. 2019. “Effect of Education on Fatigue Level of
www.eprajournals.com %7C188.
Imelda, Fatwa, and Diah Lestari Nasution. 2020. “Correlations among Age , Parity ,
and Contraception Using with Pap Smear Results in Medan Sumtera Sumatera.”
11(6): 1247–51.
https://doi.org/10.1111/evo.12990
Kemenkes RI. (2018). Data dan Informasi profil Kesehatan Indonesia 2018. Data
Lestari Nasution, Diah, and Fatwa Imelda. 2020. “Relationship among Cervical
Cancer Risk Factors with Pap Smear Results in Medan North Sumatera.” Indian
Dini Kanker Serviks Pada Pasangan Usia Subur Di Wilayah Kerja Puskesmas
Rahayu, Dedeh Sri. (2015). Asuhan Ibu dengan Kanker Serviks. Jakarta : Salemba
Medika
Riksani Ria, 2016. Kenali Kanker Serviks Sejak Dini. Yogyakarta: Hak Cipta
Padjadjaran.
Sikap Wus Tentang Deteksi Dini Kanker Serviks Di Pkk Dusun Jetis Patalan Jetis
Kegiatan Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep
1. Pengajuan Judul
2. Proses
Persetujuan
Judul
3. Manyusun BAB I
4. Menyusun BAB II
5. Menyusun BAB
III
6. Menyusun BAB
IV
7. Sidang Proposal
8. Perbaikan
Proposal
10. Pengumpulan
Data
12. penyusunan
Laporan
14. Perbaikan
Laporan Akhir
15. Penyerahan
Laporan
dan Manuskrip
Pengetahuan dan Sikap Deteksi Dini Kanker Serviks pada Wus di Kisaran Kab.
dan Sikap Deteksi Dini Kanker Serviks Wanita Usia Subur. Oleh karena itu, saya
Ibu.
penelitian ini dan tidak akan disebarluaskan ataupun digunakan untuk tujuan yang
merugikan Ibu sebagai responden. Segala informasi yang Ibu berikan dan terkait
identifikasi Ibu akan dirahasiakan dan tidak akan dipublikasikan dalam bentuk
apapun. Kerahasiaan data Ibu akan dijamin sepenuhnya. Demikian informasi ini
saya sampaikan. Atas perhatian dan kesediaan Ibu untuk menjadi responden
Medan, 2020
Peneliti
Wulandari
(INFORMED CONSENT)
Usia : ……………………………………………………………..
responden. Saya berhak tidak melanjutkan berpartisipasi dalam penelitian ini jika
persetujuan ini, berarti saya menyatakan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini
Kisaran, 2020
Responden
( )
1. Data Demografi
Petunjuk Pengisian
Isilah pertanyaan di bawah ini dengan cara memberi tanda silang (x) atau
menuliskan jawaban pada kolom jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.
1. Nama (inisial) :
2. Umur :
3. Tempat Tinggal :
4. Jumlah anak :
7. Pendidikan Terkahir :
8. Pekerjaan :
A. ≤ UMR
B. ≥ UMR
rahim…
A. Belum
B. Pernah
A. Belum
B. Pernah, kapan.... :
Petunjuk Pengisian :
Isilah pertanyaan di bawah ini dengan cara memberi tanda silang (x) atau
menuliskan jawaban pada kolom jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.
A. Payudara
B. Leher rahim
C. Tidak tahu
A. Keputihan
C. Tidak tahu
A. Human Papilloma
B. HIV
C. Tidak tahu
4. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker serviks / leher rahim ...
A. Berganti-ganti pasangan
5. Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan pada serviks adalah ...
A. USG
C. Tidak tahu
A. Pengobatan
B. Mendeteksi kelainan
C. Tidak tahu
7. Apa yang anda ketahui tentang deteksi dini kanker serviks ...
C. Tidak tahu
8. Apa akibat dari keterlambatan dalam mendeteksi dini kanker serviks ...
C. Tidak tahu
C. Tidak tahu
test...
C. Tidak tahu
11. Apa manfaat dari pemeriksaan IVA tets/ pap smear ...
C. Tidak tahu
C. Tidak tahu
C. Tidak tahu
14. Menurut ibu, apakah manfaat dari pemeriksaan tes IVA ....
A. Mengetahui kelainan pra kanker serviks secara dini dan dapat ditangani
C. Tidak tahu
15. Kepada siapakah sebaiknya pemeriksaan IVA atau pap smear dilakukan...
A. Wanita yang sudah menikah / >30 tahun dan sudah aktif melakukan
hubungan seksual
C. Tidak tahu
A. Rumah sendiri
B. Puskesmas atau RS
C. Tidak tahu
17. Petugas yang bisa melakukan pemeriksaan Iva atau Pap smear yaitu...
C. Tidak tahu
artinya ...
C. Tidak tahu
20. Apakah menurut Ibu suami perlu dilibatkan dalam pemeriksaan Iva atau Pap
smear ...
C. Tidak tahu
sekali
C. Tidak tahu
C. Tidak Tahu
segera
perawatan segera
C. Tidak tahu
Berilah tanda check list ( ) pada salah satu kolom sesuai dengan keadaan yang
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
Reliability Statistics
Cronbach's
lpha Based
n
Cronbach's tandardized
lpha ems N of Items
.831 .839 23
Item Statistics
Std. Deviation
Mean N
p1 1,7333 ,69149 30
p2 ,9000 ,71197 30
p3 1,0000 1,01710 30
p4 1,8000 ,55086 30
p5 1,1333 ,73030 30
p6 1,1333 ,73030 30
p7 ,9333 ,82768 30
p8 1,1333 ,89955 30
p9 1,1000 ,99481 30
Scale Statistics
Std.
Mean Variance N of Items
eviation
Cronbach's
lpha Based
n
Cronbach's tandardized
lpha ems N of Items
. 897 .893 26
Std.
Mean N
eviation
s1 4.1333 .62881 30
s2 3.5000 .50855 30
s3 3.4000 .56324 30
s4 2.7667 .97143 30
s5 3.4000 .67466 30
s6 3.5667 .77385 30
s7 3.8333 .74664 30
s8 3.2333 .85836 30
s9 3.5000 .86103 30
Scale Statistics
Std.
Mean Variance N of Items
Eviation
50 50 50 50
KARAKTERISTIK RESPONDEN
USIA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 18-28 20 40.0 40.0 40.0
28-39 12 24.0 24.0 64.0
39-49 18 36.0 36.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid SD 2 4.0 4.0 4.0
SMP 2 4.0 4.0 8.0
SMA 25 50.0 50.0 58.0
PTN 21 42.0 42.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid PNS 4 8.0 8.0 8.0
KARYAWA 5 10.0 10.0 18.0
N
IRT 35 70.0 70.0 88.0
DLL 6 12.0 12.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
PENGALAMAN PENYULUHAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid BELUM 50 100.0 100.0 100.0
PERNAH IVA/PAPS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Valid BELUM 50 100.0 100.0 100.0
PENGETAHUAN PRE
Cumulative
Percent
Frequency Percent Valid Percent
Valid BAIK 4 8.0 8.0 8.0
CUKUP 15 30.0 30.0 38.0
KURANG 31 62.0 62.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
PENGETAHUAN POST
Cumulative
Percent
Frequency Percent Valid Percent
Valid BAIK 47 94.0 94.0 94.0
CUKUP 3 6.0 6.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
SIKAP PRE
Cumulative
Percent
Frequency Percent Valid Percent
Valid BAIK 5 10.0 10.0 10.0
CUKUP 40 80.0 80.0 90.0
KURANG 5 10.0 10.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
N Correlation Sig.
Pair 1 pengetahuan pretest &
50 -.107 .458
penggetahuan posttest
Pair 2 sikap pretest & sikap 50 .104 .474
posttest
IR US JA ST PAR KB PD PK PH PN PP_
IVA
SN 1 1 1 1 1 4 2 2 1 1
ROS 1 1 1 1 2 4 3 2 1 1
MA 1 1 1 1 1 4 3 1 1 1
AIR 2 1 3 2 2 3 2 2 1 1
GP 2 1 1 1 2 4 1 2 1 1
HTB 3 1 1 1 2 3 3 2 1 1
RDA 1 2 1 2 2 3 3 2 1 1
MAY 2 2 1 2 3 3 3 2 1 1
RNH 2 1 1 1 1 4 3 2 1 1
RS 1 1 1 1 2 3 3 2 1 1
PS 3 1 1 1 2 4 1 2 1 1
SR 3 1 1 1 3 3 4 2 1 1
SD 2 1 1 1 2 4 4 2 1 1
RP 1 1 1 1 1 4 3 2 1 1
MP 1 1 1 1 1 4 4 2 1 1
FS 3 1 1 1 4 4 2 2 1 1
YE 3 1 1 1 2 3 3 2 1 1
SMS 3 2 1 2 2 3 3 1 1 1
AR 2 1 1 1 2 4 4 2 1 1
ESL 1 1 1 1 1 4 1 2 1 1
NA 1 1 1 1 1 4 3 1 1 1
NH 2 1 1 1 1 4 4 2 1 1
LAS 2 1 1 1 1 4 3 2 1 1
AIHL 1 1 1 1 1 4 3 1 1 1
DL 3 1 1 1 3 3 3 1 1 1
CF 1 1 1 1 1 3 3 2 1 1
SA 1 1 1 1 2 3 3 2 1 1
SH 3 1 1 1 2 3 3 2 1 1
PML 1 1 1 1 1 3 3 2 1 1
IS 3 2 1 2 1 3 4 2 1 1
SHL 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1
KH 2 1 1 1 1 3 3 2 1 1
SKP 1 1 1 1 1 3 3 2 1 1
IY 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1
ECL 2 1 1 1 1 4 2 2 1 1
IDH 3 2 1 2 3 3 3 1 1 1
KMI 3 1 1 1 2 2 3 1 1 1
NMI 3 2 1 2 2 2 3 1 1 1
PNH 3 1 1 1 3 3 3 2 1 1
Keterangn :
penyuluhan
IVA/PAP : Pengalaman
IVA/Papsmear
Keterangan:
P1-p23 = jumlah pertanyaan TP = tingkat pengetahuan
1= salah 1= BAIK=39-46
2= benar 2= cukup=31-38
3= tidak tahu 3= KURANG=23=30
Keterangan
S1-s26 = jumlah pertanyaan
1= Baik : Hasil presentase 75-100% dengan skor nilai 97-130
2= Cukup : Hasil Presentase 56-74% dengan skor nilai 72-96
3= Kurang : hasil presentase <56 % dengan skor nilai <72
IR S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 JS KS
SR 5 4 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 123 1
ROS 4 2 2 4 4 4 2 4 2 2 4 4 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 104 1
MA 4 4 4 5 2 4 2 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 106 1
AIR 5 4 4 4 4 4 2 2 1 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 112 1
GP 4 2 2 5 4 4 2 5 2 4 4 4 4 4 4 4 2 5 5 5 5 2 5 5 5 4 101 1
HTB 5 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 113 1
RDA 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 5 2 2 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 101 1
MAY 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 109 1
RNA 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 5 5 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 5 4 4 4 101 1
RS 4 2 4 4 4 4 2 2 1 4 4 5 2 4 4 4 2 4 2 5 5 5 5 5 5 5 97 1
PS 5 5 5 4 4 2 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 113 1
SR 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 104 1
SD 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 90 2
RP 5 4 5 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 104 1
MP 5 4 4 5 4 2 4 4 5 4 5 4 5 4 2 4 1 5 4 4 4 5 5 5 5 5 108 1
FS 5 4 5 1 4 5 4 4 4 4 5 4 5 2 4 5 4 5 5 4 4 2 5 4 5 4 107 1
YE 5 2 4 2 4 5 5 4 5 5 5 5 5 2 4 5 4 5 5 5 5 2 5 4 5 5 112 1
SMS 5 2 4 5 4 4 2 4 4 1 4 2 4 2 2 2 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 90 2
AR 5 4 5 5 2 2 5 4 5 1 4 5 5 5 4 4 2 5 4 4 4 4 5 5 5 5 108 1
ESL 5 2 4 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 1 5 5 5 5 117 1
ESL 4 4 4 4 2 4 5 5 4 1 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 106 1
NA 4 2 4 2 2 4 2 1 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 101 1
NH 5 2 4 2 5 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 5 103 1
LAS 5 2 5 4 5 4 4 5 2 1 5 4 4 2 4 2 2 5 4 5 4 5 5 4 5 5 102 1
AIHL 4 2 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 5 5 1 1 2 5 4 5 4 5 5 5 5 5 98 2
DL 5 2 5 2 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 2 5 4 5 4 4 5 2 5 5 107 1
CF 4 2 4 2 2 4 4 4 5 4 4 2 5 2 4 2 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 101 1
SA 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 5 2 4 2 2 2 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 103 1
SH 4 2 5 4 4 5 2 1 4 1 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 105 1
PML 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 106 1
IS 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 113 1
KH 5 2 2 2 5 4 2 4 2 2 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 97 2
SKP 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 107 1
IY 4 2 5 1 5 5 4 4 5 1 5 5 5 4 4 4 4 5 2 5 5 5 5 5 5 4 108 1
ECL 5 1 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 1 1 5 5 5 5 5 5 109 1
IDH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 2 4 4 4 5 5 105 1
KMI 5 4 4 4 4 4 5 5 4 1 5 4 4 2 2 1 2 4 4 4 2 2 4 4 5 4 93 1
NMI 4 4 2 4 4 4 2 4 4 5 2 4 4 2 4 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 2 87 2
PNH 4 4 5 4 4 2 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 108 1
SS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 107 1
RST 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 106 1
RNH 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 108 1
VRT 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 107 1
RWJ 5 2 2 5 5 5 2 2 1 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 1 4 104 1
SH 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 107 1
EK 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 112 1
RGN 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 106 1
ENDG 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 105 1
AY 5 2 4 3 4 4 4 4 2 5 5 4 2 4 4 4 2 5 4 4 4 4 5 2 4 4 98 1
INY 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 110 1
dan booklet berisi tentang penjelasan terkait kanker serviks dan deteksi dini, dimana
pesan akan dikirim setiap hari selama 7 hari berturut-turut. pada pukul 13.00-.14.00
WIB. Kemudian akan dilanjutkan dengan kagiatan edukasi media audiovisual dengan
pengiriman 2 kali dengan waktu 4 jam/harinya dari pukul 13.00-14.00 WIB setiap
harinya dan pada hari ke-7 dilakukan edukasi dengan memberikan booklet . Sasaran
penting edukasi kesehataan lebih pada usaha untuk merubah perilaku seseorang untuk
nantinya pengetahuan dan sikap dari sasaran edukasi sudah sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh si edukasi dan kemudian akan dikerjakan seperti yang sudah
serviks, Patofisiologi kanker serviks, Faktor resiko kanker serviks , Tanda dan gejala
kanker serviks, Cara mendeteksi Kanker serviks, Klasifikasi kanker serviks, Deteksi
Wanita usia subur usia 18-49 tahun yang sudah menikah, yang mmiliki handphone
yang sudah terpasang aplikasi whatsapp dan wanita usia subur yang belum pernah
Utara dan persetujuan dari komisi etik penelitian Universitas Sumatera Utara. Setelah
mendapatkan surat rekomendasi kemudian diserahkan kepada lurah untuk mendapatkan izin
4. Protokol Intervensi
Peneliti mencari responden yaitu wanita usia subur sesuai dengan kategori
penelitian yaitu wanita usia subur yang memiliki android yang sudah terinstal aplikasi
WhatsApp dengan cara peneliti meminta nomor WhatsApp kepada tetangga dan
saudara dan dari teman-teman yang bertempat tinggal di Kisaran Kab. Asahan untuk
sikap melalui personal chat . Setelah itu peneliti mengundang wus ke group
whatsaApp untuk dilakukan edukasi tentang kanker serviks dan deteksi dini kanker
serviks yang dilakukan pengiriman satu pesan setiap hari selama 7 hari berturut-turut
mengirimkan video mengenai kanker serviks dan deteksi dini kanker serviks dengan
durasi 7.12 menit ,selanjutnya pada hari ke 2-3 peneliti mengingatkan kembali untuk
menonton video bagi ywus yanng belum menonton video tersebut dan pada hari ke 4
mengenai deteksi dini kanker serviks, pada hari ke 5-6 peneliti megingatkan kembali
wus untuk menonton video bagi wus yang belum menonton video tersebut.
booklet kepada wus untuk dibaca. Setelah rangkaian Intervensi selesai dilakukan
maka tahap selanjutnya melakukan post- test terhadap pengetahuan dan sikap
responden melalui google form. Apabila semua data telah terkumpul selanjutnya
Waktu : 1 minggu
I. Tujuan Umum
Dapat mempengaruhi pengetahuan dan sikap wanita usia subur dan setelah
Materi Edukasi
a. Audiovisual
2.Booklet
- Memperkenalkan
Diiri
- Menjelaskan tujuan
- Mengajukan kontrak
waktu
serviks
Hari ke 2 : Mengingaatkan
Hari ke 3 : Mengingaatkan
MELALUI WHATSAPP
Waktu :
Tujuan :
hari mengenai kanker serviks dan pencegahannya, tingkat pengetahuan dan sikap WUS
Metode : Edukasi
Pengorganisasian :
Penyuluh : Wulandari
Strategi Pembukaan :
1. Pembukaan : 20 menit
3. Penutup : 20menit
1 Pembukaan
1. Memberikan salam Membalas pesan Whatsapp 5 Menit
2. Menjelaskan tujuan dari Whatsapp dari
konseling peneliti
WULANDARI
2020
Pendahuluan .............................................................. 1
Pembahasan ............................................................... 3
DaftarPustaka
penyakit yang sering terjadi pada wanita usia subur yang dapat
keganasan pada leher rahim atau serviks uteri. Sekitar 90% atau
karena itu, deteksi dini kanker serviks perlu dilakukan segera setelah
1
Universitas Sumatera Utara
kolposkopi, biopsi kerucut, CT scanner, MRI scan, tes DNA HPV,
pap smear, tes IVA. Deteksi dini yang paling sering dilakukan ialah
atau Pap Smear, yaitu pengambilan lendir pada leher rahim dengan
cara usapan (smear) dan juga dengan cara inspeksi visual setelah
2
Universitas Sumatera Utara
PEMBAHASAN
wanita yang berisiko terinfeksi oleh HPV, dan 50% dari wanita akan
3
Universitas Sumatera Utara
Penyebab Kanker Serviks
Terdapat kurang lebih 100 jenis HPV yang telah diidentifikasi dan
biasa disebut wart virus (virus kutil). Terdapat lebih dari 100 tipe
4
Universitas Sumatera Utara
sumber transmisi tidak tergantung dari adanya penetrasi, tetapi juga
berasal dari sel epitel skuamosa yang terjadi jika sel-sel pada serviks
5
Universitas Sumatera Utara
dengan dysplasia yang merupakan perubahan prakeganasan dari sel-
sel rahim. Terdapat tiga tahap utama prakanker yang dimulai dengan
hilang. Pada tahap kanker dapat timbul gejala berupa keputihan atau
keluar cairan encer dari vagina yang berbau, perdarahan diluar siklus
6
Universitas Sumatera Utara
haid, perdarahan sesudah senggama, timbul kembali haid setelah
air kecil. Infeksi HPV dan kanker serviks pada tahap awal
biasanya
serviks 75-80%.
5. Nyeri yaitu :
7
Universitas Sumatera Utara
b. Bila kanker sudah mencapai stadium III keatas, maka akan terjadi
6. Anemia
7. Gagal ginjal sebagai efek dari infiltrasi sel tumor ke ureter yang
8
Universitas Sumatera Utara
penyakit ini. Maka, wanita yang berhubungan seksual sebelum usia
2. Hubungan Partner
berulang kali. Selain itu, partner dari pria dengan kanker penis atau
partner dari pria yang istrinya meninggal terkena kanker serviks juga
3. Merokok
9
Universitas Sumatera Utara
4. Riwayat Ginekologis
5. Pekerjaan
pekerjaan seperti debu, logam, bahan kimia, tar, atau oli mesin bisa
6. Kontrasepsi oral
10
Universitas Sumatera Utara
kegiatan seksual.
7. Diet
1. Stadium 0
mendekati 100%.
11
Universitas Sumatera Utara
2. Stadium I
menyebar kemanapun.
3. Stadium II
Pada stadium II, kanker telah menyebar diluar serviks (leher rahim)
vagina.
4. Stadium III
5. Stadium IV
12
Universitas Sumatera Utara
parah. Pada stadium ini kanker telah menyebar ke organ-organ tubuh
13
Universitas Sumatera Utara
1. IVA Test
cukup baik dan akurat ( Ria riksasi, 2016). Alat yang digunakan
14
Universitas Sumatera Utara
a. Speculum vagina
c. Kapas lidi
d. Meja pemeriksaan
a. Normal
mulut rahim akibat infeksi, baik akut maupun kronis pada mulut
rahim.
15
Universitas Sumatera Utara
2. Pap Smear
Pap smear merupakan salah satu jenis skrining yang dilakukan untuk
apakah sel epitel leher rahim normal atau sudah menunjukkan tanda-
16
Universitas Sumatera Utara
a. Brooms
b. Cytobrush
c. Spatula
d. Gelas objek/slide
e. Sarung tangan
f. Speculum vagina
g. Alhocol 96%
benda /slide
17
Universitas Sumatera Utara
KESIMPULAN DAN SARAN
sebelum pemeriksaan
18
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta
Hak Cipta
19
Universitas Sumatera Utara
Bukti Eduksi WhatsaApp
3. CD Rp. 30.000
Nama : Wulandari
Agama : Islam
Email : Wulandarisiagian31@gmail.com
No Telp : 082276847932
Riwayat Pendidikan :
% 12
SIMILARITY
% 11
INTERNET SOURCES
% 1
PUBLICATIONS
% 3
STUDENT PAPERS
INDEX