SKRIPSI
OLEH
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2017
Puji syukur kepada Allah Tritunggal atas kasih dan kuasa-Nya yang
memampukan penulis menyelesaikan skripsi dengan judul “Konsep Diri Pasien
Diabetes Melitus dengan Ulkus Diabetikum di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan.”
Skripsi ini merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk menyandang
gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep), sebagai hasil dari proses belajar penulis
selama menimba ilmu di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang
berusaha dipersembahkan untuk dunia pendidikan dan pihak-pihak lain yang
membutuhkannya.
ABSTRAK
Gaya hidup yang tidak sehat dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya bagi
kelangsungan hidup. Salah satu fenomena pola hidup tidak sehat adalah
munculnya penyakit degeneratif seperti diabetes melitus. Diabetes melitus
merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan
peningkatan kadar gula darah yangjika tidak ditangani dengan baik dapat
menimbulkan berbagai komplikasi, salah satu yang sering dijumpai adalah ulkus
diabetikum. Ulkus diabetikum merupakan luka terbuka pada permukaan kulit
yang sering tidak dirasakan dan dapat berkembang menjadi infeksi. Komplikasi
ulkus diabetikum pada pasien diabetes melitus dapat mempengaruhi konsep diri
mereka. Konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh, fisik,
emosional, intelektual, sosial dan spiritual. Penelitian ini adalah penelitian
deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran konsep diri pasien
diabetes melitus dengan ulkus diabetikum di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Medan. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 responden di Rumah
Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Teknik sampling yang digunakan
adalah accidental sampling. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner.
Analisa data yang digunakan adalah univariat dalam bentuk tabel distribusi,
frekuensi, dan presentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien memilki
konsep diri positif (100%), dengan rincian citra tubuh negatif (93.3%) dan citra
tubuh positif (6.7%), ideal diri positif (100%), harga diri positif (100%), identitas
diri positif (100%), serta peran diri positif (100%). Diharapkan bagi peneliti lain
yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai konsep diri pasien diabetes
melitus dengan ulkus diabetikumagar memperhatikan derajat ulkus diabetikum
serta lama menderita ulkus diabetikum.
perilaku dan gaya hidup yang dijalani oleh masyarakat. Saat pendapatan tinggi,
mengubah gaya hidup masyarakat menjadi tidak sehat. Gaya hidup yang tidak
Salah satu fenomena yang mengiringi kemajuan masyarakat dengan pola hidup
tidak sehat adalah munculnya penyakit degeneratif seperti diabetes melitus yang
diperkirakan setiap tahun jumlah penderita diabetes melitus akan terus meningkat.
disebabkan karena kekurangan produksi insulin oleh pankreas, atau oleh tidak
glukosa dalam darah (hiperglikemia) yang akan merusak banyak sistem tubuh,
adalah 371 juta jiwa, tahun 2013 meningkat menjadi 382 juta jiwa dan
diperkirakan pada tahun 2035 diabetes melitus akan meningkat menjadi 592 juta
jiwa. Di Indonesia angka kejadian diabetes melitus termasuk urutan terbesar ke-7
2014). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 jumlah pasien
diabetes melitus jika tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan berbagai
komplikasi, salah satu komplikasi diabetes melitus yang sering dijumpai adalah
ulkus diabetikum. Ulkus diabetikum terjadi akibat kerusakan pada saraf dan
menunjukkan kerusakan pada sistem saraf sensorik, motorik, dan otonomik. Pada
kerusakan sistem saraf sensorik secara umum akan kehilangan sensitivitas yang
Serikat, 4,6% di Kenya, dan 20,4% di Belanda. Studi rumah sakit menunjukkan
bahwa prevalensi ulkus diabetikum adalah antara 11,7% sampai 19,1% di antara
dengan diabetes di Iran adalah 20% (Desalu et al., 2011). Sementara prevalensi
melitus. Di RSCM, pada tahun 2003 masalah kaki diabetes masih merupakan
masalah besar. Sebagian besar perawatan diabetes melitus selalu terkait dengan
ulkus diabetikum. Angka kematian dan angka amputasi masih tinggi, masing-
masing sebesar 32,5% dan 23,5%. Nasib penderita diabetes melitus pasca
amputasi masih sangat buruk, sebanyak 14,3% akan meninggal dalam setahun
pasca amputasi dan sebanyak 37% akan meninggal 3 tahun pasca amputasi
(Waspadji S, 2007).
pada konsep diri mereka. Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan
dalam berhubungan dengan orang lain, termasuk persepsi individu akan sifat dan
William dan Rawlin lebih menjelaskan bahwa konsep diri adalah cara individu
memandang dirinya secara utuh, fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual
(Dalami, et al., 2009). Menurut pembagiannya, konsep diri dibagi menjadi lima
komponen, yaitu citratubuh (body image), ideal diri (self ideal), harga diri (self
esteem), identitas diri (self identity), dan peran diri (self role).
Citra tubuh adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik secara sadar
maupun tidak sadar, meliputi: performance, potensi tubuh, serta persepsi dan
dengan menghubungkan antara stres dengan konsep diri pada penderita diabetes
melitus yang dilakukan di RSUD Arifin Achmad didapatkan hasil bahwa sebagian
besar penderita diabetes melitus (63,3% dari 30 responden) memiliki citra tubuh
yang negatif.
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana dia harus berperilaku
berdasarkan standar, tujuan, keinginan atau nilai pribadi tertentu.Jika dilihat dari
sudut pandang ideal dirinya, seperti yang dikemukakan Tarwoto & Wartonah
(2010), pasien diabetes melitus dengan ulkus diabetikum akan melenceng dari
perilaku yang sesuai dengan standar pribadi, aspirasi, tujuan, ataupun penilaian
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dalam penelitian
Likewise, Flett, Harcourt dan Alpass (1994 dalam Harkreader & Hogan, 2004)
mengenai kualitas hidup dan harga diri pada penyakit kronis di Brazil menyatakan
bahwa klien dengan ulcer kaki kronis atau gangren juga cenderung untuk
memiliki harga diri rendah karena bermasalah dengan fungsi independent. Selama
menderita penyakit kronis, klien tersebut berisiko terhadap harga diri rendah
dengan penyakit kronis harus tergantung pada anggota keluarga dan pengasuh
(caregiver) yang lain, ketergantungan ini akan menyebabkan harga diri rendah.
Identitas diri adalah penilaian tentang dirinya sebagai suatu kesatuan yang
menyiratkan perbedaan atau keunikan dibandingkan dengan orang lain. Jika kita
melihat dari identitas dirinya, maka orang yang terkena diabetes melitus dengan
ulkus diabetikum akan memiliki identitas diri yang negatif pula, karena individu
sendiri memiliki keadaan yang buruk dan berbeda dengan orang lain.
Peran diri adalah seperangkat perilaku yang diharapkan secara sosial yang
berhubungan dengan fungsi individu pada berbagai kelompok sosial, tiap individu
mempunyai berbagai peran yang terintegrasi dalam pola fungsi individu. Potter &
Perry (2005) mengatakan bahwa komponen konsep diri nilai diri dan peran diri
Ulkus Diabetikum merupakan salah satu komplikasi yang menunjukkan bahwa ini
finansial, oleh karenanya juga mempengaruhi nilai diri dan peran dalam keluarga.
ini adalah:
informasi atau sumber data bagi peneliti lain yang ingin melakukan
dan fisik individu. Individu yang memiliki konsep diri positif lebih
adalah aspek penting dalam diri seseorang karena konsep diri seseorang
tertentu dari kepribadian dan konsep diri dapat menjadi sumber stres
konsep diri terbagi dua, yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif.
sekali. Konsep diri yang positif bersifat stabil dan bervariasi. Individu
kehidupannya.
ini bisa terjadi karena individu dididik dengan cara yang sangat
individu secara sadar atau tidak sadar terhadap tubuhnya yaitu ukuran,
roda) baik masa lalu maupun masa sekarang. Citra tubuh dapat
tubuh merupakan hal pokok dalam konsep diri, citra tubuh harus
diri dan tidak terlalu tinggi, terlalu menuntut, samar-samar atau kabur.
Ideal diri akan melahirkan harapan individu tentang dirinya saat berada
keseimbangan mental.
perasaan berharga.
seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri. Harga diri diperoleh dari
diri sendiri dan orang lain. Individu akan merasa harga dirinya tinggi
atau tidak diterima lingkungan. Harga diri dibentuk sejak kecil dari
tuntutan peran.
sebaliknya.
kecemasan.
dirinya.
adalah:
lainnya.
lainnya.
kronik.
akan timbul rasa mual, bahkan penderita akan jatuh koma yang
sebagai berikut.
3) Penghambat glukoneogenesis.
b. Insulin
3) Ketoasidosis diabetik.
c. Terapi Kombinasi
a. Diet
b. Latihan
c. Pemantauan
e. Pendidikan
sendiri.
protein tinggi yaitu dengan komposisi protein 20%, lemak 20% dan
g. Stres mekanik
roda, sepatu yang tertutup dan sepatu khusus. Semua pasien yang
istirahat ditempat tidur, tumit dan mata kaki harus dilindungi serta
kedua tungkai harus diinspeksi tiap hari. Hal ini diperlukan karena kaki
pasien sudah tidak peka lagi terhadap rasa nyeri, sehingga akan terjadi
tempat luka.
h. Tindakan Bedah
berikut:
1. Hipoglikemia
berat.
2. Diabetes Ketoasidosis
(sense of awareness).
b. Komplikasi Kronik
2. Komplikasi Mikrovaskuler
diabetes mellitus berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat
neuropati, yang lebih lanjut terdapat luka pada penderita yang sering
a. Derajat 0
Ditandai kulit tanpa ulserasi dengan satu atau lebih faktor risiko
joint.
b. Derajat I
Ditandai adanya lesi kulit terbuka, yang hanya terdapat pada kulit,
dasar kulit dapat bersih atau purulen (ulkus dengan infeksi yang
c. Derajat II
ulkus, yaitu dasar ulkus meluas ke tendon, tulang atau sendi tetapi
osteomyelitis.
e. Derajat IV
Ditandai dengan adanya gangren pada satu jari atau lebih, gangren
f. Derajat V
a. Neuropati Perifer
kronis. Hal ini menyebabkan edema pada saraf tubuh serta pengaruh
peningkatan aggregasi yang telah terjadi. Akibat yang terjadi dari dua
c. Deformitas kaki
d. Tekanan
lain arkus dan kaput metatarsal mendapatkan tekanan tinggi dan lama
lunak. Tidak terasanya panas dan dingin, tekanan sepatu yang salah,
diabetes.
ditandai dengan adanya kenaikan kadar glukosa dalam darah atau yang
diabetikum adalah salah satu bentuk komplikasi kronik diabetes melitus yang
berupa luka terbuka pada permukaan kulit dan dapat disertai dengan kematian
menarik, merasa malu karena harus dibantu dalam beraktifitas, merasa tidak
berharga dan menjadi beban keluarga, merasa tidak sebebas atau seaktif
seperti sebelum mengalami ulkus, serta merasa tidak percaya diri dalam
Operasional Ukur
ulkus pilihan
Konsep diri
terdiri dari:
a. Citra Tubuh
(penilaian
pasien
diabetes
melitus
tentang
bagaimana
dia melihat
tubuhnya
baik disadari
atau tidak
yang
dengan
kondisi ulkus
diabetikum)
pandang
pasien
diabetes
melitus
dengan
kondisi ulkus
diabetikum
terhadap
proses untuk
mencapai
keinginan dan
harapan dapat
beraktivitas
kembali
dengan baik di
masyarakat)
c. Harga diri
(penilaian
terhadap
pasien
diabetes
melitus
dengan ulkus
diabetikum
dan penilaian
pasien itu
sendiri
terhadap
dirinya)
d. Identitas diri
(kemampuan
pasien
diabetes
melitus
dengan ulkus
diabetikum
dalam
memandang
dirinya
sebagai
unik dan
mempunyai
rasa percaya
diri)
e. Peran diri
(perilaku yang
ditunjukkan
mengenai
pasien
diabetes
melitus
dengan ulkus
diabetikum
dilingkungan
sekitarnya
terhadap peran
nya sebagai
makhluk
sosial)
dengan ulkus diabetikum di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
4.2.1 Populasi
4.2.2 Sampel
dari jumlah populasi yang ada maka semakin baik. Karena keterbatasan
waktu, biaya, dan tenaga yang dimiliki peneliti sehingga sampel dari
topik yang diteliti adalah mengenai konsep diri yang dimana semua
Malik Medan karena rumah sakit tersebut merupakan salah satu rumah sakit
umum pendidikan, rumah sakit rujukan, dan rumah sakit yang menangani
ketentuan yang berlaku tanpa adanya tekanan baik secara fisik maupun
bersedia secara lisan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti tidak
nama pada lembar pengumpulan data. Peneliti cukup memberikan kode pada
semua informasi yang diberikan. Data-data yang telah diperoleh dari calon
2013).
Fitts pada tahun 1965 dan telah diadaptasi dan dikembangkan oleh Sri
Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh oleh
identitas pasien diabetes melitus dengan ulkus diabetikum, dan konsep diri
yang terdiri dari beberapa variabel yaitu citratubuh, ideal diri, harga diri,
identitas diri, dan peran diri yang merupakan hasil modifikasi peneliti.
karakteristik responden.
Kuesioner ini terdiri dari 25 pernyataan yaitu terdiri dari 5 butir pernyataan
negatif (no.1-5), pernyataan ideal diri terdiri dari pernyataan positif (no. 6-
10), pernyataan harga diri terdiri dari pernyataan positif (no.11,13,15) dan
postif (no.16,17) dan pernyataan negatif (no.18-20), dan pernyataan peran diri
tidak pernah, bila pernyataan positif jawabannya (sering) diberi nilai 3 dan
jika (kadang-kadang) diberi nilai 2 dan jika (tidak pernah) diberi nilai 1,
jika (kadang-kadang) diberi nilai 2 dan jika (tidak pernah) diberi nilai 3. Nilai
menentukan hasil ukur konsep diri pasien diabetes melitus dengan ulkus
rentang nilai tertinggi dikurangi nilai terendah. Rentang kelas sebesar 50 dan
banyak kelas 2. Sehingga nilai P = 25. Maka didapatkan hasil ukur konsep
diri pasien diabetes melitus dengan ulkus diabetikum sebagai berikut: nilai
4.6.1 Validitas
mengukur apa yang harusnya diukur (Nursalam, 2013). Dalam penelitian ini,
Sumatera Utara, dan pegawai Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara dan
4.6.2 Reliabilitas
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan
sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg) bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan
menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2012). Uji reliabilitas ini
Cronbach’s Alpha. Dan instrumen yang diuji harus memiliki nilai reliabilitas
lebih dari 0,70 (Arikunto, 2013). Peneliti telah melakukan uji reliabilitas
responden pada bulan April 2017 dan didapatkan hasil bernilai 0,733. Maka
Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan Direktur Rumah Sakit Umum Pusat
Haji Adam Malik Medan, peneliti melakukan pengumpulan data penelitian pada
bulan Mei sampai dengan Juni 2017. Peneliti menentukan responden sesuai
dengan kriteria inklusi yang dibuat sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan oleh
bila ada yang tidak dimengerti. Setelah selesai, peneliti kemudian memeriksa
kelengkapan data. Jika ada data yang kurang, dapat langsung dilengkapi.
program komputer (program microsoft office excel 2016 dan Statistical Package
for the Social atau SPSS 16.0) dan disajikan dalam bentuk tabel. Proses
data yang terdiri atas beberapa kategori. Dalam pemberian kode dibuat
daftar kode dan artinya untuk memudahkan dalam memasukkan data (data
entry).
5. Saving, data yang telah diperiksa dilakukan penyimpanan data untuk siap
dianalisa.
dengan ulkus diabetikum di RSUP H Adam Malik dilakukan analisa data dengan
(53.3%).
Jenis Kelamin
Laki-laki 19 63.3
Perempuan 11 36.7
Usia
26-35 tahun 0 0
36-45 tahun 1 3.3
46-55 tahun 14 46.7
56-65 tahun 10 33.3
>65 tahun 5 16.7
Status Perkawinan
Belum kawin 0 0
Kawin 22 73.3
Duda/janda 8 26.7
Agama
Islam 14 46.7
Protestan 13 43.3
Katolik 2 6.7
Hindu 0 0
Buddha 1 3.3
Konghuchu 0 0
Pendidikan Terakhir
Tidak pernah sekolah 1 3.3
SD 5 16.7
SMP 3 10
SMA 8 26.7
Perguruan Tinggi 13 43.3
Pekerjaan
Tidak bekerja 6 20
Petani 2 6.7
Wirausaha 7 23.3
Polri/TNI 1 3.3
Pegawai swasta 3 10
Pegawai Negeri Sipil 8 26.7
Lain-lain 3 10
Penghasilan per bulan
<Rp 2.271.255 14 46.7
>Rp 2.271.255 16 53.3
Tabel 1.3. Konsep Diri Pasien Diabetes Melitus dengan Ulkus Diabetikum
di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
dari lima komponen yakni citra tubuh, ideal diri, harga diri, identitas diri ,
Tabel 1.4. Distribusi frekuensi dan persentase Konsep Diri Pasien Diabetes
Melitus dengan Ulkus Diabetikum, (n=30)
Tabel 1.5. Distribusi Frekuensi dan Persentase Konsep Diri Pasien Diabetes
Melitus dengan Ulkus Diabetikum pada Komponen Citra Tubuh,
(n=30)
Pernyataan Positif Negatif
Citra Tubuh N % N %
1. Saya merasa ada yang berubah ketika 3 10 27 90
menderita luka kaki diabetik
2. Saya tidak suka dengan perubahan pada 4 13.3 26 86.7
tubuh saya
3. Saya tidak ingin melihat luka yang ada 14 46.7 16 53.3
di kaki saya
4. Penampilan saya tidak menarik lagi 2 6.7 28 93.3
5. Saya merasa luka yang ada di kaki saya 1 3.3 29 96.7
mengganggu aktivitas saya
penampilan mereka tidak menarik lagi (N=28). Hal ini dapat dilihat pada
tabel 1.5.
B. Ideal Diri
Tabel 1.6. Distribusi Frekuensi dan Persentase Konsep Diri Pasien Diabetes
Melitus dengan Ulkus Diabetikum pada Komponen Ideal Diri,
(n=30)
Pernyataan Positif Negatif
Ideal Diri N % N %
1. Saya berusaha mewujudkan keinginan 30 100.0 - -
untuk sembuh
2. Saya mencari informasi tentang luka 20 66.7 10 33.3
kaki diabetik
3. Saya merasa yakin dengan pengobatan 30 100.0 - -
yang sedang saya jalani
4. Saya tidak menyerah dengan keadaan 30 100.0 - -
memiliki ideal diri yang positif. Analisa data menunjukkan bahwa ideal diri
mereka saat ini (N=30). Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.6.
C. Harga Diri
Tabel 1.7. Distribusi Frekuensi dan Persentase Konsep Diri Pasien Diabetes
Melitus dengan Ulkus Diabetikum pada Komponen Harga Diri,
(n=30)
Pernyataan Positif Negatif
Harga Diri N % N %
1. Saya merasa dihargai oleh orang 30 100.0 - -
disekitar saya
2. Saya merasa kesulitan berinteraksi 29 96.7 1 3.3
dengan orang lain
3. Saya berpikir bahwa setiap orang 30 100.0 - -
memiliki kelebihan dan kekurangan
4. Keluarga saya menyayangi saya 30 100.0 - -
walaupun menderita luka kaki diabetik
5. Saya merasa kurang berguna untuk 29 96.7 1 3.3
keluarga setelah menderita luka kaki
diabetik
memiliki harga diri yang positif. Analisa data menunjukkan bahwa seluruh
D. Identitas Diri
Tabel 1.8. Distribusi Frekuensi dan Persentase Konsep Diri Pasien Diabetes
Melitus dengan Ulkus Diabetikum pada Komponen Identitas Diri,
(n=30)
Pernyataan Positif Negatif
Identitas Diri N % N %
1. Saya senang menjadi diri sendiri 30 100.0 - -
walaupun menderita luka kaki diabetik
2. Saya masih mempunyai kemampuan 30 100.0 - -
yang bisa diandalkan setelah menderita
luka kaki diabetik
3. Sifat saya berubah setelah menderita 30 100.0 - -
luka kaki diabetik
4. Perilaku saya berubah setelah 30 100.0 - -
menderita luka kaki diabetik
5. Saya merasa keluarga tidak lagi 30 100.0 - -
menghargai saya setelah menderita luka
kaki diabetik
menderita luka kaki diabetik. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 1.8.
E. Peran Diri
Tabel 1.9. Distribusi Frekuensi dan Persentase Konsep Diri Pasien Diabetes
Melitus dengan Ulkus Diabetikum pada Komponen Peran Diri,
(n=30)
Pernyataan Positif Negatif
Peran Diri N % N %
1. Saya dapat menjalankan peran sebagai 30 100.0 - -
anggota keluarga
memiliki peran diri yang positif. Analisa data menunjukkan bahwa seluruh
anggota keluarga dan sering mengikuti kegiatan seperti gotong royong dan
5.2 Pembahasan
diabetes melitus dengan ulkus diabetikum di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
diabetes melitus dengan ulkus diabetikum berusia 46-55 tahun yaitu sejumlah
tahunyang menurut DEPKES RI (2009) usia tersebut merupakan usia lansia awal
karena itu pada usia tersebut sistem kekebalan tubuh cenderung terus menurun.
Kekebalan tubuh pada umumnya menurun karena hidup yang kurang tertib, jika
irama hidup tidak teratur, pola makan kacau dan gizi tidak memadai, dalam
bekerja tidak mempunyai pola jeda, waktu tidur yang tidak tentu, dan badan tidak
tentang diabetes melitus dengan ulkus diabetikum. Penderita yang paham akan
pengobatan yang dianjurkan oleh petugas kesehatan, karena dari setiap tujuan
Pendidikan pasien diabetes melitus dengan ulkus diabetikum yang pada umumnya
menikah cenderung memiliki konsep diri yang positif, hal ini dikarenakan bahwa
untuk berbagi ketakutan dan berbagi semangat untuk sembuh. Ulkus diabetikum
adalah penyakit kronis yang menakutkan dan terlalu sulit ditanggung sendiri.
Berbagi emosi dengan pasangan berarti pasien akan lebih tenang dan tidak stress.
memiliki konsep diri positif. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian
luka kaki yang di alami, merasa keluarga tidak dapat menerima keadaan
dirinya sehubungan dengan kondisi luka kaki yang dialami, dan masyarakat
ini didapat responden memiliki konsep diri yang positif hal ini dapat peneliti
ulkus diabetikum mereka masih bersyukur meski dengan keadaan luka pada
menyerah dengan keadaan ulkus diabetikum yang mereka derita, hal ini
memiliki citra tubuh yang positif. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
negatif. Citra tubuh yang negatif pada penderita diabetes melitus dengan
dimana kaki tidak lagi bisa berfungsi dengan normal dan luka yang akan
ulkus diabetikum mempersepsikan hal yang negatif tentang citra tubuh nya.
(Potter & Perry, 2010). Dalam hal ini perubahan penampilan diakibatkan
oleh faktor usia responden yang mayoritas berusia 46-55 tahun merupakan
mempunyai efek penampakan yang lebih besar pada tubuh ditambah dengan
perubahan atas keadaan luka yang ada di tubuhnya. Hal ini yang
yakni 30 orang (100%) memiliki ideal diri yang positif. Pasien diabetes
ulkus diabetikum akan melenceng dari perilaku yang sesuai dengan standar
keadaannya, serta tidak mudah menyerah dengan kondisi saat ini. Hal ini
sesuai dengan teori Stuart & Sundeen (1998) individu dengan ideal diri
perasaan berharga, tidak ingin bergantung terhadap orang lain dan tidak
walaupun tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal ini yang
yakni 30 orang (100%) memiliki harga diri yang positif. Hal ini dapat dilihat
dari ungkapan pasien yang mengatakan bahwa mereka tetap merasa dihargai
mereka walaupun menderita luka kaki diabetik. Hal ini bertentangan dengan
(2011) tentang harga diri pada pasien diabetes melitus dan luka kaki bahwa
pasien ulkus diabetikum tampaknya memiliki dampak negatif pada diri atau
dan depresi. Pernikahan akan membuat seseorang yang merasa dirinya tidak
yakni 30 orang (100%) memiliki identitas diri yang positif. Hal ini dapat
senang menjadi diri sendiri walaupun menderita luka kaki diabetik. Hal ini
diabetikum akan memiliki identitas diri yang negatif pula, karena individu
dirinya sendiri memiliki keadaan yang buruk dan berbeda dengan orang
lain.
identitas diri yang jelas dilihat dari perilaku dan karakteristik seperti
melihat diri mereka sebagai suatu individu, sehingga konsep diri yang
yakni 30 orang (100%) memiliki peran diri yang positif. Hal ini dapat dilihat
mereka tidak bisa bekerja dan tidak bisa bertanggung jawab dalam memberi
sosial karena bau yang tidak sedap dari lukanya, pasien tampak berekspresi
sedih, cemas dan tidak berdaya dengan kondisi penyakit yang dideritanya.
sosialnya. Ditambah lagi peran sebagai seorang suami dan ayah dalam
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan dapat diambil kesimpulan dan saran
mengenai konsep diri pasien diabetes melitus dengan ulkus diabetikum di Rumah
6.1 Kesimpulan
melitus dengan ulkus diabetikum di Rumah Sakit Umun Pusat Haji Adam Malik
sebanyak 30 orang.
responden sebanyak 30 orang (100%) memiliki konsep diri yang positif. Dari
data temuan didapati sebanyak 28 orang responden (93.3%) dengan citra tubuh
yang negatif dan 2 orang responden (6.7%) dengan citra tubuh positif, 30 orang
responden (100%) dengan ideal diri yang positif, 30 orang responden (100%)
dengan harga diri yang positif, 30 orang responden (100%) memiliki identitas diri
yang positif dan 30 orang responden (100%) dengan peran diri yang positif.
6.2 Saran
psikologis pasien khususnya konsep diri pasien agar tetap positif dan tetap
informasi atau sumber data bagi peneliti lain yang ingin melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai konsep diri pasien diabetes melitus dengan
Adabiah. (2014). Hubungan dukungan keluarga dengan harga diri pada pasien
ulkus diabetikum di ruang rawat inap Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Jamil
Padang. http//:www.repo.unand.ac.id. Diakses pada 12 Juli 2017
Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Bedah Brunner & Suddarth
Edisi 8 Volume 2. Jakarta: EGC
International Diabetes Federation. (2013). IDF Diabetes Atlas. Six edition from
www.idf.org/diabetesatlas. Diakses pada 31 Oktober 2016
Kozier & Snyder. (2010). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, & Praktik
Edisi 7. Jakarta: EGC
Rekam Medik RSUP HAM. (2016). Diabetes Melitus dengan Ulkus Diabetikum.
Medan: RSUP H Adam Malik
Robert. (2003). Diabetes Melitus: Ulcer Diabetic Foot. Jurnal Keperawatan Vol
3. http://ulcer.ac.id//dm-24356-178/%gsajWnj. Diakses pada tanggal 31
Oktober 2016
Stuart & Sundeen. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta: EGC
Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia & Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Waspadji, S. (2007). Kaki Diabetes, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 4.
Jakarta: Pusat Penerbitan IPD FKUI
(INFORM CONSENT)
Nama saya Dwily Sundari Simamora, mahasiswa aktif di program studi Ilmu
dengan Ulkus Diabetikum di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Medan”. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas
ini, dimana tidak akan memberikan dampak yang membahayakan dan merugikan.
Jika Saudara bersedia, Saudara bisa menandatangani lembar persetujuan ini dan
saya akan meminta sedikit waktunya untuk mengisi lembar angket atau kuesioner
yang terdiri dari data demografi dan pernyataan tentang konsep diri. Saudara saya
informasi yang saudara berikan akan dirahasiakan dan hanya akan dipergunakan
Peneliti Responden
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jujur dan sesuai dengan kondisi saudara
sebenarnya. Check list (√) yang sesuai.
1. Inisial :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Usia : .......... tahun
4. Status Perkawinan : Kawin Belum Kawin
Duda/Janda
5. Agama : Islam Protestan
Katolik Hindu
Buddha Konghucu
6. Pendidikan : Tidak pernah sekolah
SD SMP
SMA
PerguruanTinggi
7. Pekerjaan : Tidak bekerja
Petani Wirausaha
Polri/TNI PNS
Pegawai swasta
Lain-lain
8. Penghasilan per bulan : <Rp 2.271.255
>Rp 2.271.255
Citra Tubuh
Saya merasa ada yang berubah ketika menderita
1
luka kaki diabetik
Saya tidak suka dengan perubahan pada tubuh
2
saya
Saya tidak ingin melihat luka yang ada di kaki
3
saya
4 Penampilan saya tidak menarik lagi
Saya merasa luka yang ada di kaki saya
5
mengganggu aktivitas saya
Ideal Diri
Saya berusaha mewujudkan keinginan untuk
6
sembuh
Saya mencari informasi tentang luka kaki
7
diabetik
Saya merasa yakin dengan pengobatan yang
8
sedang saya jalani
9 Saya tidak menyerah dengan keadaan saat ini
Saya berusaha menyenangkan orang lain
10
dengan keadaan saya
Harga Diri
11 Saya merasa dihargai oleh orang disekitar saya
Saya merasa kesulitan berinteraksi dengan
12
orang lain
Saya berpikir bahwa setiap orang memiliki
13
kelebihan dan kekurangan
Keluarga saya menyayangi saya walaupun
14
menderita luka kaki diabetik
Saya merasa kurang berguna untuk keluarga
15 setelah menderita luka kaki diabetik
Identitas Diri
Saya senang menjadi diri sendiri walaupun
16
menderita luka kaki diabetik
Saya masih mempunyai kemampuan yang bisa
17
diandalkan setelah menderita luka kaki diabetik
Sifat saya berubah setelah menderita luka kaki
18
diabetik
Perilaku saya berubah setelah menderita luka
19
kaki diabetik
Saya merasa keluarga tidak lagi menghargai
20
saya setelah menderita luka kaki diabetik
Peran Diri
Saya dapat menjalankan peran sebagai anggota
21
keluarga
Saya ikut terlibat dalam mengambil keputusan
22
di keluarga
Saya dapat melakukan pekerjaan dengan baik
23
walaupun menderita luka kaki diabetik
24 Saya merasa dicintai oleh keluarga saya
Saya mengikuti kegiatan seperti gotong royong
25
dan kerohanian di masyarakat
N %
Excludeda 0 .0
Total 10 100.0
Reliability Statistics
.733 25
Item-Total Statistics
R2 0 3 1 0 4 5 1 2 2 2 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 64 2
R3 0 3 1 1 4 2 1 2 2 3 2 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 63 2
R4 0 3 1 1 3 2 1 1 1 2 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65 2
R5 1 2 1 2 4 5 1 2 2 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 67 2
R6 1 2 1 1 3 2 1 1 1 2 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 64 2
R7 1 4 2 1 3 0 0 1 1 1 1 1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 58 2
R8 0 3 2 0 1 0 0 1 1 1 1 1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 59 2
R9 0 2 1 0 3 4 0 1 2 2 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 64 2
R10 1 3 2 0 0 0 0 1 1 2 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 61 2
R11 0 3 1 0 4 3 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65 2
R12 0 3 1 0 2 2 0 1 1 1 1 1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 59 2
R13 0 3 1 1 4 6 1 1 1 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 64 2
R14 1 1 1 1 3 4 1 1 1 3 1 1 3 2 3 3 3 3 1 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 58 2
R15 0 2 1 0 4 5 1 1 1 1 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 63 2
R17 0 4 2 1 1 6 0 1 1 1 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 61 2
R18 1 4 2 1 2 0 0 1 1 1 1 1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 58 2
R19 0 2 1 1 3 2 0 1 1 1 1 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 59 2
R20 0 2 1 0 3 4 0 1 1 2 1 1 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 59 2
R21 0 3 2 2 4 5 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 61 2
R22 1 3 1 0 1 0 0 1 1 1 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 63 2
R23 0 2 1 0 4 5 1 1 1 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63 2
R24 0 2 1 0 2 1 0 1 1 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 59 2
R25 0 2 1 0 4 5 1 1 1 2 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 59 2
R26 1 2 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 56 2
R27 0 3 2 0 4 6 1 1 1 2 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 59 2
R28 1 2 1 1 3 2 0 1 1 1 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63 2
R29 1 2 1 1 4 5 1 1 1 2 1 1 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 61 2
R30 0 2 1 1 4 5 1 1 1 2 1 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 62 2
P1 P2 P3 P4 P5 T K P6 P7 P8 P9 P10 T K P11 P12 P13 P14 P15 T K P16 P17 P18 P19 P20 T K P21 P22 P23 P24 P25 T K
R1 1 1 3 1 1 7 1 3 2 3 3 3 14 2 3 3 3 3 3 15 2 3 3 2 2 3 13 2 3 3 2 3 3 14 2
R2 2 2 2 1 1 8 2 3 2 3 3 3 14 2 3 3 3 3 3 15 2 3 3 2 2 3 13 2 3 3 2 3 3 14 2
R3 2 2 3 2 1 10 2 3 1 3 3 3 13 2 3 3 3 3 3 15 2 3 2 2 2 3 12 2 3 3 2 3 2 13 2
R4 1 1 2 1 1 6 1 3 2 3 3 3 14 2 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 3 3 15 2
R5 2 2 1 1 1 7 1 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 3 3 15 2
R6 1 1 2 1 1 6 1 3 2 3 3 3 14 2 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 3 3 15 2 2 3 3 3 3 14 2
R7 1 1 1 1 1 5 1 3 2 3 3 3 14 2 3 2 3 3 3 14 2 3 2 2 2 3 12 2 3 3 2 3 2 13 2
R8 1 1 1 1 1 5 1 3 2 3 3 3 14 2 3 2 3 3 3 14 2 3 2 2 2 3 12 2 3 3 2 3 3 14 2
R9 1 2 2 1 1 7 1 3 2 3 3 3 14 2 3 3 3 3 3 15 2 3 2 3 3 3 14 2 3 3 2 3 3 14 2
R10 1 1 2 1 1 6 1 3 2 3 3 3 14 2 3 3 3 3 3 15 2 3 2 2 2 3 12 2 3 3 2 3 3 14 2
R11 1 1 1 1 1 5 1 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 3 3 15 2
R12 1 1 1 1 1 5 1 3 2 3 3 3 14 2 3 2 3 3 3 14 2 3 3 2 2 3 13 2 3 3 2 3 2 13 2
R13 1 1 2 1 1 6 1 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 3 3 15 2 3 2 3 3 3 14 2 3 3 2 3 3 14 2
R14 1 1 3 1 1 7 1 3 2 3 3 3 14 2 3 1 3 3 1 11 2 3 3 2 2 3 13 2 3 3 2 3 2 13 2
R15 1 1 1 1 1 5 1 3 2 3 3 3 14 2 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 3 3 15 2 2 3 3 3 3 14 2
R16 1 1 1 1 1 5 1 3 3 3 3 3 15 2 3 2 3 3 3 14 2 2 2 2 2 3 11 2 2 3 1 3 2 11 2
R18 1 1 1 1 1 5 1 3 2 3 3 3 14 2 3 2 3 3 3 14 2 3 2 2 2 3 12 2 3 3 2 3 2 13 2
R19 1 1 1 1 1 5 1 3 2 3 3 3 14 2 3 3 3 3 3 15 2 3 3 2 2 3 13 2 2 3 2 3 2 12 2
R20 1 1 2 1 1 6 1 3 2 3 3 3 14 2 3 2 3 3 3 14 2 3 2 2 2 3 12 2 3 3 2 3 2 13 2
R21 1 1 1 1 1 5 1 3 1 3 3 3 13 2 3 3 3 3 3 15 2 3 2 3 3 3 14 2 3 3 2 3 3 14 2
R22 1 1 1 2 2 7 1 3 2 3 3 3 14 2 3 2 3 3 3 14 2 3 3 2 2 3 13 2 3 3 3 3 3 15 2
R23 1 1 1 1 1 5 1 3 1 3 3 3 13 2 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 3 3 15 2
R24 1 1 1 1 1 5 1 3 1 3 3 3 13 2 3 3 3 3 3 15 2 3 3 2 2 3 13 2 2 3 3 3 2 13 2
R25 1 1 2 1 1 6 1 3 1 3 3 3 13 2 3 3 3 3 3 15 2 3 2 2 2 3 12 2 3 3 2 3 2 13 2
R26 1 1 1 1 1 5 1 3 1 3 3 3 13 2 3 2 3 3 3 14 2 3 2 2 2 3 12 2 2 3 2 3 2 12 2
R27 1 1 2 1 1 6 1 3 1 3 3 3 13 2 3 3 3 3 3 15 2 3 2 2 2 3 12 2 3 3 2 3 2 13 2
R28 1 1 1 1 1 5 1 3 1 3 3 3 13 2 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 3 3 15 2 3 3 3 3 3 15 2
R29 1 1 2 1 1 6 1 3 1 3 3 3 13 2 3 2 3 3 3 14 2 3 2 3 3 3 14 2 3 3 2 3 3 14 2
R30 1 1 2 1 1 6 1 3 1 3 3 3 13 2 3 3 3 3 3 15 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 15 2
JenisKelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Status Perkawinan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Agama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
2. Konsep Diri
a. Berdasarkan distribusi jawaban tiap item pernyataan
P1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P20
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P21
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P23
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P24
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P25
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P21
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P22
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P23
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P24
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KonsepDiri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
CitraTubuh
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
IdealDiri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
HargaDiri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PeranDiri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
2016 2017
No. Uraian Kegiatan
Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust
Mengajukan judul penelitian dan penyusunan
1.
Bab 1
2. Menyusun Bab 2
3. Menyusun Bab 3
4. Menyusun Bab 4
5. Menyerahkan proposal penelitian
6. Sidang proposal penelitian
7. Revisi proposal penelitian
8. Uji validasi instrumen
9. Uji etik penelitian
Uji reliabilitas instrumen
Analisis hasil ujian reliabilitas
Revisi instrumen berdasarkan hasil uji
10. Pengumpulan data responden
11. Analisis data
12. Penyusunan laporan
13. Sidang akhir penelitian
14. Perbaikan laporan akhir
15. Penyusunan manuskrip
Penyerahan laporan dan manuskrip yang telah
16.
disetujui pembimbing
2. Penyusunan skripsi: