PENDAHULUAN
Pemenuhan gizi setiap balita merupakan suatu keharusan, karena hal ini
sangat berpengaruh pada masa depan si buah hati, terutama pada usia 5 tahun
pertama. Karena apa yang terjadi selama 5 tahun pertama tersebut sangat
menentukan tahun demi tahun pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.
Apalagi disaat bayi telah mengalami kekurangan gizi akan berakibat fatal, yang
dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang secara fisik, mental, sosial, dan
inteletual yang sifatnya menetap dan terus dibawa sampai anak menjadi dewasa.
Secara spesifik kekurangan gizi dapat menyebabkan keterlambatan pertumbuhan
badan, lebih penting bagi keterlambatan perkembangan otak. Dan dapat pula
terjadi penurunan atau rendahnya daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi.
Salah satu akibat kekurang gizi yang sulit dipulihkan adalah terjadinya penurunan
kecerdasan. ( Depkes RI, 2005 )
Menurut Soetjiningsih (1995), perkembangan merupakan periode penting
dalam kehidupan anak khususnya setelah melewati masa perkembangan sangat
pesat pada usia tiga tahun. Usia tiga tahun merupakan batas telah melewati
perkembangan sangat cepat atau sering disebut masa kritis perkembangan. Setelah
A. Bagi Penulis
b. Makanan Bergizi
Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat
pembangun dan zat yang sesuai dengan kebutuhan gizi. Makanan bergizi
sangat mempengaruhi pertumbuhan sel otak dapat tumbuh sempurna dan
sebagai dasar kesehatan. Pertumbuhan sel otak akan berhenti setelah usia
balita >3 tahun. (Tuti Sunardi, 2002)
1. Asupan Kalori
Anak-anak usia balita membutuhkan kalori yang cukup banyak
disebabkan bergeraknya cukup aktif. Mereka membutuhkan setidaknya
1500 kalori per harinya. Balita bisa mendapatkannya dari makanan yang
mengandung protein, vitamin dan gula.
2. Pasokan Lemak
Roti, santan, mentega merupakan makanan yang mengandung lemak
dan baik diberikan pada anak balita sebab lemak sendiri mampu
membentuk Selubung Mielin yang terdapat pada saraf otak.
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generelasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2002, 57). Adapun populasi dalam penelitian
ini adalah ibu yang memiliki anak balita di Wilayah RW.01 Desa
Mojosarirejo Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakl populasi yang diteliti (Arikunto,
2002, 209). Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat
dipergunakan sebagai subyek penelitian melalui sampling. Sampling
adalah proses menyeleksi populasi yang ada (Nursalam, 2003, 96).
P= ∑ ∑F
100%
N
Keterangan:
∑ F = Frekuensi Jawaban
P = Prosentase
N = Jumlah Responden
100% : Seluruhnya.
50% : Setengahnya.
0% : Tidak Satupun.