Oleh:
AMELIA KRISTINA MERRY PITALOKA
NIM. 171.1004
Oleh:
AMELIA KRISTINA MERRY PITALOKA
NIM. 171.1004
i
HALAMAN PERNYATAAN
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing 1 Pembimbing 2
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dari :
Nama : Amelia Kristina Merry Pitaloka
NIM : 171.1004
Program Studi : S1 Keperawatan
Judul : Analisis Faktor Individu dan Keluarga Terhadap Tugas
Kesehatan Keluarga Penderita Diabetes Mellitus di Wilayah
Kerja Puskesmas Driyorejo Kabupaten Gresik
Telah dipertahankan dihadapan dewan penguji Skripsi di Stikes Hang Tuah
Surabaya, dan dinyatakan dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar “SARJANA KEPERAWATAN” pada Prodi S-1 Keperawatan
Stikes Hang Tuah Surabaya.
Mengetahui,
STIKES HANG TUAH SURABAYA
KAPRODI S-1 KEPERAWATAN
iv
ANALISIS FAKTOR INDIVIDU DAN KELUARGA TERHADAP TUGAS
KESEHATAN KELUARGA PENDERITA DIABETES MELLITUS
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DRIYOREJO
KABUPATEN GRESIK
ABSTRAK
Salah satu penyakit tidak menular yang menyita banyak perhatian dan
memerlukan perawatan khusus adalah Diabetes Melitus. Keluarga berfungsi
sebagai sistem pendukung bagi anggota yang menderita Diabetes Melitus yang
menuntut pengorbanan ekonomi, sosial, psikologis yang lebih besar dari keluarga.
Ketidakmampuan keluarga menjalankan lima tugas kesehatan keluarga pada
penderita DM bisa disebabkan karena beberapa faktor, salah satunya dari
pengetahuan keluarga dan sosial ekonomi keluarga.
Untuk mengetahui hubungan faktor individu dan keluarga terhadap tugas
kesehatan keluarga yang sudah dilaksanakan pada keluarga penderita Diabetes
Mellitus di wilayah Kerja Puskesmas Driyorejo Gresik.
Desain penelitian ini menggunakan metode observasional analitik. Pengambilan
sampel dilakukan secara non probability sampling dengan metode cluster
sampling dan diperoleh jumlah sampel 67 responden. Pengumpulan data
menggunakan kuisioner. Variabel independen yaitu faktor individu dan keluarga
sedangkan variabel dependen yauitu tugas kesehatan keluarga. Instrumen
penelitian faktor individu adalah usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan
lama menderita diabetes mellitus. Instrumen faktor keluarga tipe, struktur, tahap
perkembangan, status sosial ekonomi keluarga dan tingkat pengetahuan keluarga.
Analisa data dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan uji Spearman
Rank.
Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan antara faktor indvidu yang terdiri
dari usia dan pendidikan dengan tugas kesehatan keluarga penderita Diabetes
Mellitus. Hasil penelitian ada hubungan antara faktor keluarga yang terdiri dari
penghasilan dan tingkat pengetahuan keluarga dengan tugas kesehatan keluarga
penderita Diabetes Mellitus. Hasil uji spearman rank diperoleh p-value sebesar
0,003 < 0,05 pada usia, 0,013 < 0,05 pada pendidikan, 0,001 < 0,05 pada
penghasilan dan 0,001 < 0,05 pada tingkat pengetahuan.
Diharapkan bagi petugas kesehatan untuk dapat meningkatkan promosi kesehatan
kepada masyarakat mengenai hidup sehat, monitoring berat badan ideal, dan rutin
memeriksakan kadar gula darah serta keluarga mendukung penderita diabetes
untuk mengikuti program-program kesehatan untuk mencegah komplikasi dari
diabetes mellitus lebih lanjut.
Faktor individu, faktor keluarga, tingkat pengetahuan keluarga, diabetes melitus,
tugas kesehatan keluarga.
v
ANALYSIS OF INDIVIDUAL AND FAMILY FACTORS OF FAMILY
HEALTH TASK IN CARING FOR PATIENTS DIABETES
MELLITUS AT PUSKESMAS DIYOREJO GRESIK
HEALTH CENTER AREA
ABSTRACT
Non-communicable disease that takes a lot of attention and requires special care is
Diabetes Mellitus. The family function as a support system for members suffering
from Diabetes Melitus demands greater economic, social, and psychological
sacrifice from the family. The inability of the family to carry out five family
health tasks for people with DM can be caused by several factors, including
family knowledge and family social economy. The family has an important role in
the care of family members who suffer from diabetes mellitus. This is very much
related to family health duties.
To determine the relationship of individual and family factors to family health
tasks that have been carried out on families of people with Diabetes Mellitus at
the Driyorejo Gresik Community Health Center working area.
The design of this study uses observational analytic methods. The sampling was
done by non probability sampling with cluster sampling method and obtained a
sample of 67 respondents. Data collection using a questionnaire. Independent
variables are individual and family factors while the dependent variable is family
health tasks. Research instruments for individual factors were age, sex, education,
occupation and duration of suffering from diabetes mellitus. The instruments of
family factors are type, structure, stage of development, family socio-economic
status and family knowledge level.Data analysis was done computerically using
the Spearman Rank test.
The results of this study indicate that there is a relationship between individual
factors consisting of age and education with the health assignments of families
with diabetes mellitus patients. The results also indicate that there is a relationship
between family factors consisting of income and the level of family knowledge
with the family health duties of people with Diabetes Mellitus. Spearman rank test
results obtained p-value of 0.003 <0.05 at age, 0.013 <0.05 in education, 0.001
<0.05 on income and 0.001 <0.05 at the level of knowledge.
This hoped that health workers can improve health promotion to the community
regarding healthy living, ideal body weight monitoring, and routine blood sugar
and family checkups to support diabetics to participate in health programs to
prevent further complications of diabetes mellitus
Individual factors, family factors, family’s level of knowledge, family’s health
tasks, Diabetes Mellitus
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehendak dan ridho Allah SWT yang telah
menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Analisis Faktor Individu dan Keluarga
Kerja Puskesmas Driyorejo Kabupaten Gresik” pada waktu yang telah ditentukan.
gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah
Surabaya.
bantuan dari para pembimbing serta semua pihak yang ikut membantu dalam
Studi S1-Keperawatan.
2. Puket 1, Puket 2, dan Puket 3 STIKES Hang Tuah Surabaya yang telah
3. Ibu Puji Hastuti., S.Kep., Ns., M.Kep selaku Kepala Program Studi
Keperawatan.
vii
4. Ibu Puji Hastuti., S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua penguji terima kasih
ini.
pengumpulan data untuk tugas akhir saya yang berjudul Analisis Faktor
Gresik.
9. Seluruh staf dan karyawan Stikes Hang Tuah Surabaya yang telah
10. Seluruh staf perpustakaan Stikes Hang Tuah Surabaya yang telah memberi
Tuah Surabaya.
12. Ibu dan ayah tercinta beserta keluarga yang senantiasa mendoakan dan
viii
13. Teman-teman sealmamater di Stikes Hang Tuah Surabaya yang selalu
14. Serta semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu atas
baiknya, namun penulis menyadari skripsi ini jauh dari kata sempurna. Penulis
berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama masyarakat dan
perkembangan ilmu keperawatan. Semoga budi baik yang telah diberikan kepada
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .........................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
1.3.1 Tujuan Umum ....................................................................................... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ...................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
1.4.1 Manfaat Teoritis .................................................................................... 6
1.4.2 Manfaat Praktis ..................................................................................... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 8
2.1 Konsep Keluarga ..................................................................................... 8
2.1.1 Pengertian Individu ................................................................................ 8
2.1.2 Faktor Individu ....................................................................................... 9
2.1.3 Pengertian Keluarga ............................................................................. 12
2.1.4 Tipe Keluarga ....................................................................................... 13
2.1.5 Tahap Perkembangan Keluarga ............................................................ 14
2.1.6 Status Sosial Ekonomi Keluarga .......................................................... 21
2.1.7 Tingkat Pengetahuan Keluarga ............................................................ 22
2.1.8 Tugas Kesehatan Keluarga .................................................................... 24
2.2 Konsep Diabetes Mellitus .................................................................... 29
2.2.1 Definisi Diabetes Mellitus .................................................................... 29
2.2.2 Etiologi ................................................................................................. 30
x
2.2.3 Klasifikasi Diabetes ............................................................................. 33
2.2.4 Patofisiologi ......................................................................................... 35
2.2.5 Manifestasi Klinis ................................................................................ 37
2.2.6 Komplikasi ........................................................................................... 38
2.2.7 Penatalaksanaan ................................................................................... 42
2.3 Teori Model Konseptual Keperawatan ................................................. 44
2.3.1 Sejarah Dorothea E. Orem .................................................................... 45
2.3.2 Konsep Teori Self Care ......................................................................... 46
2.4 Hubungan Antara Konsep ..................................................................... 49
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS .................................... 52
3.1 Kerangka Konsep .................................................................................. 52
3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................... 53
BAB 4 METODE PENELITIAN ................................................................... 54
4.1 Desain Penelitian ................................................................................... 54
4.2 Kerangka Kerja ..................................................................................... 55
4.3 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................... 55
4.4 Populasi, Sampel, dan Sampling Desain ............................................... 56
4.4.1 Populasi Penelitian ............................................................................... 56
4.4.2 Sampel Penelitian .................................................................................. 56
4.4.3 Teknik Sampling ................................................................................... 57
4.5 Identifikasi Variabel .............................................................................. 58
4.5.1 Variabel Independen (Variabel bebas) .................................................. 58
4.5.2 Variabel Dependen (Variabel terkait) ................................................... 58
4.6 Definisi Operasional.............................................................................. 58
4.7 Pengumpulan data Pengolahan Data ..................................................... 63
4.7.1 Pengumpulan data ................................................................................. 63
4.7.2 Analisa Data .......................................................................................... 69
4.8 Etika Penelitian ..................................................................................... 71
4.8.1 Lembar Persetujuan (Informed consent) ............................................... 71
4.8.2 Tanpa Nama (Anonimity) ...................................................................... 71
4.8.3 Kerahasiaan (Confidentiality) ................................................................ 72
4.8.4 Keadilan (Justice) ................................................................................... 72
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 73
5.1 Latar Belakang .................................................................................... 74
5.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian .................................................. 74
xi
5.1.2 Gambaran Umum Hasil Penelitian ....................................................... 74
5.1.3 Data Umum Hasil Penelitian ................................................................ 75
5.1.4 Data Khusus Penelitian ........................................................................ 80
5.2 Pembahasan .......................................................................................... 90
5.2.1 Tugas Kesehatan Keluarga Penderita DM di Wilayah Kerja
Puskesmas Driyorejo Gresik ............................................................... 90
5.2.2 Hubungan Faktor Individu Dalam Melaksanakan Tugas Kesehatan
Keluarga ............................................................................................... 99
5.2.3 Hubungan Faktor Keluarga Dalam Melaksanakan Tugas Kesehatan
Keluarga ............................................................................................. 107
5.3 Keterbatasan ....................................................................................... 114
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 116
6.1 Simpulan ............................................................................................ 116
6.2 Saran ................................................................................................... 116
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 118
LAMPIRAN .................................................................................................. 120
xii
DAFTAR TABEL
xiii
Tabel 5.13 Hubungan Antara Usia Dengan Tugas Kesehatan Keluarga
Penderita DM di Wilayah Kerja Puskesmas Driyorejo Gresik
Tanggal 28 Desember 2018 (N = 67) ............................................ 81
Tabel 5.14 Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Tugas Kesehatan
Keluarga Penderita DM di Wilayah Kerja Puskesmas Driyorejo
Gresik Tanggal 28 Desember 2018 (N = 67) ................................. 82
Tabel 5.15 Hubungan Antara Pendidikan Dengan Tugas Kesehatan
Keluarga Penderita DM di Wilayah Kerja Puskesmas Driyorejo
Gresik Tanggal 28 Desember 2018 (N = 67) ................................. 83
Tabel 5.16 Hubungan Antara Pekerjaan Dengan Tugas Kesehatan Keluarga
Penderita DM di Wilayah Kerja Puskesmas Driyorejo Gresik
Tanggal 28 Desember 2018 (N = 67) ............................................ 84
Tabel 5.17 Hubungan Antara Lama Menderita DM Dengan Tugas
Kesehatan Keluarga Penderita DM di Wilayah Kerja Puskesmas
Driyorejo Gresik Tanggal 28 Desember 2018 (N = 67) ................ 85
Tabel 5.18 Hubungan Antara Tipe Keluarga Dengan Tugas Kesehatan
Keluarga Penderita DM di Wilayah Kerja Puskesmas Driyorejo
Gresik Tanggal 28 Desember 2018 (N = 67) ................................. 86
Tabel 5.19 Hubungan Antara Tahap Perkembangan Keluarga Dengan
Tugas Kesehatan Keluarga Penderita DM di Wilayah Kerja
Puskesmas Driyorejo Gresik Tanggal 28 Desember 2018 (N =
67) .................................................................................................. 87
Tabel 5.20 Hubungan Antara Penghasilan Dengan Tugas Kesehatan
Keluarga Penderita DM di Wilayah Kerja Puskesmas Driyorejo
Gresik Tanggal 28 Desember 2018 (N = 67) ................................. 88
Tabel 5.21 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Tugas
Kesehatan Keluarga Penderita DM di Wilayah Kerja Puskesmas
Driyorejo Gresik Tanggal 28 Desember 2018 (N = 67) ................ 89
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konsep self care .......................................................................... 48
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Analisis Faktor Individu dan Keluarga
Terhadap Tugas Kesehatan Keluarga Penderita Diabetes
Mellitus diwilayah Kerja Puskesmas Driyorejo Gresik .............. 52
Gambar 4.1 Desain Penelitian Cross Sectional ............................................... 54
Gambar 4.2 Kerangka kerja penelitian Analisis Faktor Individu dan
Keluarga Terhadap Tugas Kesehatan Keluarga Penderita
Diabetes Mellitus diwilayah Kerja Puskesmas Driyorejo
Gresik .......................................................................................... 55
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
DAFTAR SINGKATAN
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
masyarakat, baik secara global, regional, nasional dan lokal. Salah satu penyakit
tidak menular yang menyita banyak perhatian adalah Diabetes Melitus (DM)
Friedman (2010) dimana keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh
yang tepat dalam memilih tindakan pengobatan bagi pasien DM sesuai dengan
diperlukan seperti mengontrol gula darah rutin, mengatur diit, menangani pasien
saat terjadi gula darah turun dan mengontrol minum obat sebagian sudah
dijalankan oleh keluarga sebagian belum karena mereka tidak peduli dengan
penderita dan sudah sering mengingatkan tetapi dihiraukan oleh penderita. Tugas
1
2
mengambil obat dan saat mengalami keluhan tanda-tanda dari gula darah naik
atau turun penderita dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat dari rumah untuk
Hasil data yang diperoleh dari World Health Organization (WHO) mengatakan
penyandang Diabetes Mellitus pada tahun 2015 ada 415 juta orang, pada tahun
diabetes tipe 2 meningkat setiap tahunnya di setiap negara. Pada tahun 2013,
ditemukan sebanyak 382 juta orang menderita diabetes. Pada tahun 2035
penderita diabetes diperkirakan akan meningkat menjadi 592 juta orang, dan
Indonesia berada pada urutan ke-7 di antara sepuluh negara di dunia dengan
penderita diabetes terbesar di bawah negara Cina, India, Amerika Serikat, Brazil,
Rusia dan Mexico (IDF, 2015). Indonesia merupakan negara menempati urutan
ke-6 dengan penderita DM sejumlah 10,3 juta, dan telah diprediksi akan
meningkat mencapai 16,7 juta pada tahun 2045. Berdasarkan data Riset Kesehatan
Angka ini satu tingkat diatas DKI Jakarta yang berada diurutan kesepuluh dengan
prevalensi 6,6. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik pada 2013
terdapat 9397 penduduk yang terkena DM, jumlah paling banyak terjadi pada
perempuan dengan jumlah 5807 dan laki-laki 3590. Dari hasil studi pendahuluan
yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 30 November 2018 data dari Puskesmas
3
Oktober 2018 terdapat 643 orang yang menderita DM. Paling banyak terjadi pada
perempuan dengan jumlah 417 dan laki-laki 226. Jumlah penderita DM yang asli
menyerang siapa saja terutama di usia tua dengan jenis kelamin kebanyakan
terjadi pada wanita karena wanita yang telah mengalami menopause, kadar gula
hormon esterogen dan progesteron (Amelia, Nurchayati, & Veni Elita, 2014).
Usia yang semakin bertambah tua merupakan salah satu faktor penyakit DM akan
muncul. Hal itu terjadi karena sistem endokrin yang ada didalam tubuh manusia
Penyakit ini juga bisa disebabkan karena faktor keturunan dari keluarga yang
pekerjaan atau aktivitas fisik banyak terjadi pada wanita terutama kelompok ibu
rumah tangga karena sedikit memerlukan tenaga dan sedikit melakukan aktivitas
fisik sehingga dapat menimbulkan penimbunan lemak dalam tubuh yang dapat
(Ramadhan, 2017). Seseorang dengan durasi penyakit yang lebih lama memiliki
diri yang lebih baik sehingga mampu menjalakan tugas kesehatan keluarga untuk
terbaik bagi keluarga. Jika tugas kesehatan keluarga tidak dijalankan dengan baik
mengalami peningkatan kadar gula darah karena tidak terkontrol diit dan obatnya.
Jika sudah terjadi seperti itu maka derajat kesehatan keluarga juga tidak optimal.
dan tenaga kesehatan lain, peran pasien dan keluarganya menjadi sangat penting.
yang terdiri dari perilaku diit, perilaku olahraga/ aktivitas fisik, perilaku
peran aktif dari keluarga sebagai sistem yang mendukung untuk mengoptimalkan
untuk mencegah luka diabetes, pencegahan agar tidak kambuh dari cara diet dan
aktivitas, pengontrolan rutin gula darah sampai meminum obat rutin. Edukasi
yang diberikan bisa berupa penyuluhan dengan media leaflet, poster, dan lembar
1.3 Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
1.4 Manfaat
Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat memberi
manfaat.
1.4.1 Teoritis
khususnya dalam hal menganalisis faktor Individu dan keluarga terhadap tugas
keluarga serta merawat anggota keluarga yang sakit kronis seperti penyakit
Driyorejo agar penyakit kronis yang di alami pasien tidak kambuh kembali
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai konsep, landasan teori dan berbagai aspek yang
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, sosial dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai
termasuk individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga
penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau
termasuk kelompok bayi, balita dan ibu hamil. Menurut Anderson (1998) sasaran
keperawatan komunitas terdiri dari tiga tingkat yaitu salah satunya tingkat
individu yang mempunyai masalah kesehatan tertentu (misalnya TBC, DM, Ibu
hamil dll) yang dijumpai di poliklinik, Puskesmas dengan sasaran dan pusat
(Kartika, 2013).
8
9
1. Umur
Umur adalah lamanya hidup seseorang di hitung sejak dia lahir hingga
kehidupan baru dan harapan baru (Pribadi, 2017). Umumnya manusia mengalami
penurunan fisiologis yang secara dramatis menurun dengan cepat pada usia
setalah 40 tahun. Penurunan ini yang berisiko pada penurunan fungsi endokrin
bahwa bertambah umur, intoleransi terhadap glukosa juga meningkat jadi untuk
golongan usia lanjut diperlukan batas glukosa darah yang lebih tinggi daripada
orang dewasa non lanjut usia (Nindya, 2018). Risiko DM dapat terjadi pada usia
(gangguan pada lemak), terdapat luka, penyakit kardio vaskuler, TBC positif yang
sulit sembuh (Perkeni, 2011). Diabetes Mellitus sering terjadi setelah usia 40
tahun terutama pada usia setelah 45 tahun. Proses penuaan juga menyebabkan sel
2013). Penelitian yang dilakukan Nur Sa’adah pada pasien Diabetes Mellitus di
wilayah kerja Puskesmas Gamping 1 usia rata-rata responden adalah 56,15 tahun
(Sa’adah, 2016).
2. Jenis kelamin
lebih tinggi dan juga aktivitas fisik yang lebih sedikit dibanding laki-laki
10
peningkatan IMT dari siklus bulanan dan post menopause sehingga lemak tubuh
sebesar (42,5%). Wanita yang telah mengalami menopause, kadar gula dalam
3. Tingkat pendidikan
manajemen diri yang lebih baik untuk menggunakan informasi peduli diabetes
rendah. Seseorang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi memiliki tingkat
manajemen diri yang lebih tinggi terhadap diet, olahraga, dan pemeriksaan gula
darah mandiri, dan lebih mudah untuk memahami informasi kesehatan yang
berhubungan dengan diet, aktivitas fisik, dan pemeriksaan gula darah mandiri
merawat anggota keluarga dengan DM (Rahayu, Putri, & Utami, 2018). Orang
4. Pekerjaan
dengan situasi kerja akan terjadi kesibukan dalam pekerjaan sehingga seseorang
(Trirahayu, Dwidiyanti, & Muin, 2016). Jenis pekerjaan juga erat kaitannya
responden adalah kelompok tidak bekerja dan juga berjenis kelamin perempuan.
Kelompok ini adalah ibu rumah tangga. Variabel pekerjaan ini memiliki kaitan
dengan aktifitas fisik. Ibu rumah tangga justru melakukan berbagai aktivitas
mengatasi penyakit mereka dan melakukan perilaku perawatan diri yang lebih
12
yakni 6 tahun. Menurut Albikawi dan Abuadas (2015) dalam (Rahma, 2015),
orang yang menderita DM lebih lama sudah dapat beradaptasi terhadap perawatan
Pasien dengan durasi DM > 10 tahun lebih baik dalam perawatan DM termasuk
Penderita DM dengan durasi lebih lama memiliki self care yang lebih baik
2016).
mental, emosional dan sosial dari individu-individu yang ada di dalamnya terlihat
dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama
(Komang, 2012). Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
13
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu
a. Keluarga tradisional
1) Keluarga inti (nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari suami,
3) Keluarga Dyad yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa
anak.
4) Single parent yairu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua
5) Single aduls, yaitu rumah tangga yang hanya terdiri dari seorang
dewasa saja.
6) Keluarga usia lanjut yaitu rumah tangga yang terdiri dari suami istri
1) Commune family, yaitu lebih dari satu keluarga tanpa pertalian darah
hidup serumah.
2) Orang tua (ayah/ ibu) yang tidak ada ikatan perkawinan dan anak
Keluarga pemula adalah keluarga yang baru menikah, keluarga baru, dan
perpindahan dari keluarga asal atau status lajang ke hubungan baru yang intim.
keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua (Ali, 2009).
Keluarga yang sedang mengasuh anak adalah tahap yang dimulai dari
dengan keluarga besar dengan menambahkan peran orang tua, kakek dan nenek
(Ali, 2009).
d. Imunisasi
f. Keluarga berencana.
Keluarga dengan anak usia prasekolah adalah dimulai ketika anak pertama
berusia 2,5 tahun dan berakhir ketika anak berusia 5 tahun (saat ini keluarga
terdiri dari 3-5 orang anggota keluarga yaitu suami, istri dan anak).
keluarga seperti rumah, ruang bermain, privasi, keamanan dan lain lain kemudian
(hubungan perkawinan dan hubungan orangtua serta anak) dan diluar keluarga
b. Anak terjatuh.
16
d. Keracunan
yang dirasakan oleh banyak pasangan suami istri pada tahap ini.
3) Keluarga berencana.
stres/dukungan sosial.
Keluarga dengan anak usia sekolah adalah dimulai ketika anak pertama
telah berusia 6 tahun (dimulai masuk sekolah dasar) dan berakhir pada usia 13
a. Orang tua akan mulai berpisah dengan anak karena anak sudah mulai
anak).
b. Orang tua mengalami banyak tekanan dari luar, misalnya dari sekolah dan
Keluarga dengan anak remaja adalah dimulai ketika anak petama berusia 13
a. Pada orang tua yang berusia 35 tahun resiko penyakit jantung koroner
tidak di kehendaki.
18
Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda adalah fase yang
ditandai oleh anak pertama meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan
ditingkatkan.
Peran perawat pada tahap ini adalah memberi pendidikan dan konseling
pada keluarga, merawat orang tua lanjut usia dengan anggota keluarga yang
meninggalkan rumah dan berakhir pada pension atau kematian salah satu
pasangan orang tua (44-45 tahun sampai dengan 16-18 tahun kemudian).
perawatan orangtua lanjut usia atau yang tidak mampu merawat dirinya
sendiri.
20
Tahap ini dimulai ketika salah satu/ pasangan suami istri memasuki masa
suami istri lansia perlu saling menolong. Umumnya suami lebih sulit
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan Selain itu status
dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga. Status
2010). Perlu juga diketahui siapa yang menjadi pencari nafkah dalam keluarga,
keluaraga mengaturnya secara finansial. Selain itu juga perawat perlu mengetahui
sejauh mana pendapatan tersebut memadai serta sumber-sumber apa yang dimiliki
asuransi kesehatan dan lain-lain. Status sosial ekonomi keluarga dapat dilihat dari
pendapatan kepala keluarga maupun dari anggota keluarga lainnya dan juga
pengkajian status sosial ekonomi diketahui bahwa tingkat status sosial ekonomi
beli obat maupun biaya yang dikeluarkan dalam mengunjungi pusat pelayanan
kesehatan. Dalam hal ini keadaan ekonomi atau penghasilan memegang peranan
(Soekidjo, 2012).
Pengetahuan adalah hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang
melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
2012). Keluarga dengan pendidikan yang lebih baik akan lebih baik pula
tentang mengenal tanda dan gejala TB paru serta tidak mengetahui penyebab TB
1. Tahu (Know)
kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini adalah merupakan
23
tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang
2. Memahami (Comprehension)
secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi harus dapat
3. Aplikasi (Application)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat
4. Analisa (Analysis)
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lainnya. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja: dapat menggambarkan,
5. Sintetis (Synthesis)
Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru
6. Evaluasi (Evaluation)
mereka dan akhirnya akan menyebabkan mereka berperilaku sesuai dengan apa
yang mereka ketahui (Amelia et al., 2014). Tingkat pendidikan keluarga juga
etiologi/ penyebab masalah dan biasanya dikaji pada saat penjajagan tahap II bila
25
ditemui data maladaptif pada keluarga. Lima tugas keluarga yang dimaksud
adalah:
dan gejala, faktor penyebab dan presepsi keluarga terhadap masalah yang
dialami keluarga. Masih banyak keluarga yang tidak tahu sama sekali
mengira itu hanya penyakit keturunan dan tidak berbahaya untuk kesehatan
(Komang, 2012).
keluarga secara tidak langsung akan menjadi perhatian dari orang tua atau
yang dihadapi, adakah rasa takut terhadap akibat atau adakah sikap negatif
sikap keluarga terhadap yang sakit. Seprti halnya keluarga tidak mampu
untuk merawat anggota keluarga yang sakit DM karena ada luka pada
bagian kakinya. Keluarga belum tau cara merawat dan melakukan tindakan
2014).
keluarga dalam menata lingkungan dalam dan luar rumah yang berdampak
mencegah resiko jatuh pada anggota keluarga yang sudah lansia, keluarga
28
pada dinding kamar mandi dan tembok rumah agar lansia tidak mudah jatuh
(Komang, 2012).
yang mendukung kesehatan keluarga tapi juga jenis pekerjaan yang dijalani
anggota keluarga. Kesibukan di luar rumah dapat menjadi salah satu faktor
oleh sumber daya tenaga kesehatan tapi juga kemampuan masyarakat untuk
swasta dan wiraswasta. Pekerjaan ini menuntut kualitas yang tinggi. Tidak
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak (Gibney, M. J., 2009). Diabetes juga
sering disebut dengan istilah kencing manis. Karena kadar glukosa dalam darah
meningkat dan kelebihan ini dibuang melalui urin (Soegondo, S & Sukardji,
2008).
30
2.3.2 Etiologi
atau insulin yang tidak efektif (insulin yang resiten). Fungsi insulin adalah
memasukkan glukosa kedalam sel tubuh sehingga bisa diubah menjadi energi.
Ketika insulin tidak mampu memasukkan glukosa kedalam sel maka jumlah
J., 2009); (Leslie, R. David, 2012) ada dua tipe utama diabetes, yaitu diabetes tipe
dari prevalesi DM yang tinggi pada anak- anak yang diturunkan dari orang
tua yang menderita diabetes, dan prevalensi DM yang tinggi pada kelompok
etnis tertentu.
dapat terjadi setelah usia 40 tahun. DM sering muncul setelah usia lanjut
c. Faktor demografi
2) Urbanisasi
4) Kurang gizi
Etiologi dapat digolongkan menurut faktor resiko yang dapat diubah dan
a. Obesitas (Kegemukan)
e. Merokok
a. Usia
b. Jenis kelamin
tidak begitu jelas, tetapi faktor yang banyak berperan antara lain, kelainan genetik,
usia, gaya hidup, stress, pola makan yang salah, obesitas dan infeksi.
33
2. Kadar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari 120 mg/dl.
3. Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl.
Diabetes dapat dikelompokan dalam dua kategori, yaitu diabetes tipe 1 dan
diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 artinya dimana pankreas tidak bisa membuat
Diabetes tipe 2 adalah dimana pankreas bisa membuat insulin, tetapi kualitasnya
tidak baik, gangguan yang melibatkan baik genetik maupun faktor lingkungan.
a. Diabetes tipe 1
tidak dapat atau kurang mampu membuat insulin, mengakibatkan insulin tubuh
kurang atau tidak ada sama sekali. Gula jadi menumpuk dalam peredaran darah
karena tidak dapat diangkut ke dalam sel. Penyakit ini biasanya timbul pada usia
anak atau remaja, dapat pada pria maupu wanita (Hans Tandra, 2013). DM tipe 1
resiko, dan anak cucu memiliki resiko 5%. Meskipun pengaruh keturunan kuat,
34
90% orang dengan DM tipe 1 tidak memiliki relatif tingkat pertama dengan DM
(Huda, 2017).
Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2017 Diabetes tipe
ditandai dengan produksi insulin yang kurang dan memerlukan pemberian insulin
setiap hari. Penyebab diabetes tipe 1 tidak diketahui dan tidak dapat dicegah
dengan pengetahuan terkini. Sampai saat ini belum ada kegiatan promosi
dan kepatuhan terhadap rencana pola makan yang ditentukan diharapkan mampu
menjaga glukosa darah pada kondisi senormal mungkin, mencegah hipo atau
b. Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah jenis yang paling sering diderita pasien. DM tipe 2
Diabetes Melitus tipe 2. Biasanya timbul pada usia setelah 40 tahun dan lebih
umum diantara dewasa, tua dan obesitas. DM tipe 2 ini sering menimbulkan
masalah kebutaan, gangguan kaki luka dan masalah lainnya. Obesitas adalah
nfaktor resiko mayor, selain gangguan pembuluh darah koroner (Huda, 2017).
35
Pada diabetes tipe 2, pankreas masih bisa membuat insulin, tetapi kualitas
insulinnya buruk, tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai kunci untuk
memasukkan gula ke dalam sel, sehingga gula dalam darah meningkat. Demikian
biasanya tidak perlu tambahan suntikan insulin dalam pengobatannya, tapi perlu
obat yang bekerja untuk memperbaiki pengolahan gula di hati, dan lain-lain.
Kemungkinan lain terjadinya diabetes tipe 2 adalah sel-sel jaringan tubuh dan otot
tidak peka atau sudah resisten terhadap insulin, dinamakan resistensi insulin atau
insulin resistance, sehingga menolak insulin sebabagi kunci buka pintu masuknya
gula, sehingga akhirnya gula tertimbun dalam peredaran darah. Keadaan ini
umumnya terjadi pada pasien yang gemuk atau obesitas (Hans Tandra, 2013).
Tindakan promosi dapat dilakukan dengan mengikuti pola makan yang baik,
hindari makanan olahan tinggi gula dan lemak jenuh, jaga berat badan, olahraga
skrining pada inividu yang memounyai resiko tinggi, keturunan, pola hidup
keadaan gula darah ecara ketat. Seangkan tindakan pemulihan yang bisa dilakukan
adalah dngan mengajarkan perencanaan program diet dan aktifitas fisik untuk
2.3.4 Patofisiologi
beberapa faktor tergantung dari tipe diabtesnya. DM tipe 1 ditandai oleh adanya
defisiensi insulin secara absolut disebabkan oleh karena adanya kerusakan sel beta
36
pankreas akibat dari gangguan auto imun. Penyakit jenis ini sering berkembang
pada anak sampai dewasa, biasanya semakin memburuk saat sudah dewasa.
Penderita DM jenis ini memerlukan insulin dari luar selama hidupnya. Sesorang
akan tergantung pada pemberian insulin secara eksogen untuk bertahan hidup.
terbatas pada sel beta terhadap hiperglikemia tampak menjadi faktor mayor dalam
perkembangannya. Sel beta terpapar secara kronis terhadap kadar glukosa darah
glukosa lebih lanjut. Pada DM tipe 2 adalah resistensi terhadap insulin, baik di
berlanjut, bahkan sampai kadar glukosa tinggi. Hal ini dikuti oleh ketidak
Mekanisme resistensi insulin ini belum sepenuhnya jelas namun ini terjadi setelah
mengambil sekitar 25% dari glukosa sebagai bahan bakar sel. Jaringan syarat,
erytrosit serta sel saluran pencernaan, hati dan tubulus ginjal tidak memerlukan
insulin untuk transport glukosa. Namun jaringan lemak, sepanjang otot dan tulang
memerlukan insulin untuk tranport glukosa, tanpa insulin yang adekuat maka
banyak glukosa yang dimakan tidak dapat digunakan. Dengan kadar insulin yang
tidak adekuat, maka kadar glukosa darah akan meningkat. Peningkatan ini akan
berlanjut karena hati tidak dapat menyimpan glukosa sebagai glikokogen tanpa
shingga glukosa muncul dalam urin (glukosuria). Sehingga ini bertindak sebagai
Keton terakumulasi dalam darah dan dikeluarkan melalaui ginjal dan paru-paru.
Kadar keton dapat diukur dalam darah dan urin yang tinggi mengindikasikan tidak
menghasilkan ion hidrogen. Selain itu, ketika keton diekresikan, natrium juga
Dan ketika lemak menjadi sumber energi primer, maka kadar lemak tubuh dapat
meningkat menjadi lima kali normal, yang dapat mengarah kepada terjadinya
Keluhan umum pada pasien seperti rasa haus yang berlebihan (polidipsia),
sering buang air kecil (poliuria) terutama malam hari, dan sering merasa lapar
(polifagia).
1. Poliuria
Kadar glukosa plasma puasa normal atau toleransi glukosa setelah makan
tidak dapat dipertahankan akibat defisiensi insulin. Sehingga kadar glukosa dalam
darah meningkat (hiperglikemia) dan jika melebihi ambang batas ginjal akan
2. Polidipsia
3. Polifagia
kehilangan kalori mungkin menyebabkan rasa lapar dan mudah lelah serta
(Gibney, M. J., 2009) menyebutkan gejala kronik yang dapat muncul pada
pasien DM:
a. Kesemutan
c. Rasa tebal di kulit sehingga ketika berjalan terasa seperti di atas bantal atau
kasur
d. Kram
e. Mudah lelah
f. Mudah mengantuk
2.3.6 Komplikasi
1. Komplikasi Akut
Ada tiga komplikasi akut pada diabetes mellitus yang penting dan
a. Hipoglikemia
darah rendah. Kadar glukosa darah turun dibawah 50 mg/dL. Pada penyandang
diabetes, keadaan ini dapat terjadi akibat pemberian insulin atau preparat oral
yang berlebihan. Konsumsi makanan yang terlalu sedikit atau karena aktivitas
dalam dua kategori yaitu gejala adrenergik dan gejala sistem saraf pusat.
Hipoglikemia ringan didiagnosis ketika kadar glukosa darah 50 mg/dL yang akan
lapar.
darah kurang dari 50 mg/dL kondisi ini menyebabkan sel-sel otak tidak
penurunan daya ingat, mati rasa didaerah bibir serta lidah, bicara rero, gerakan
penglihatan ganda dan sinkop. Hipoglikemia berat didiagnosis bila kadar glukosa
40
darah <40 mg/dL. Gejala dapat mencakup gangguan perilaku seperti disorientasi,
b. Diabetes Ketoasidosis
metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Ada tiga gambaran klinik yang
asidosis.
cairan akan berpindah dari intrasel ke ruang ekstrasel. Dengan adnaya glukosuria
osmolaritas cairan.
2. Komplikasi Kronik
akibat kerusakan pada pembuluh darah. Kategori komplikasi kronik diabetes yang
(Rumahorbo, 2014).
41
a. Komplikasi Makrovaskuler
masalah yang serius pada diabetes. Aterosklerotik yang terbentuk sangat beragam
tergantung pada lokasi pembuluh darah yang terkena, derajat sumbatan yang
ditimbulkan dan lamanya sumbatan itu telah terjadi. Aterosklerotik yang terjadi
pada pembuluh darah arteri koroner, maka akan menyebabkan penyakit jantung
akan menyebabkan stroke infark dengan jenis TIA (Transiennt Ischemic Attack).
Selain itu aterosklerotik yang terjadi pada pembuluh darah besar ekstremitas
bawah, akan menyebabkan penyakit penyakit oklusif arteri perifer atau penyakit
b. Komplikasi Mikrovaskuler
antara lain:
1) Ritonopati Diabetikum
pada retina mata, retina mengandung banyak sekali pembuluh darah kecil
kebutaan.
2) Nefropati Diabetikum
filtrasi sehingga terjadi kebocoran protein darah ke dalam urin. Kondisi ini
3) Neuropati Diabetikum
kaki akan terasa baal. Penurunan sensibilitas terhadap sentuhan ringan dan
untuk mengalami cedera dan infeksi pada kaki tanpa diketahui. Neuropati
saraf otonom yang mengenai hampir seluruh system organ tubuh seperti
seksual.
baik meliputi prilaku diet, prilaku olahraga/ aktivitas fisik, prilaku pengobatan,
prilaku dalam mengontrol gula darah, serta prilaku pencegahan komplikasi oleh
pengelolaan diet, latihan dan perawatan kaki bertujuan untuk mengontrol dan
penanganan DM meliputi:
43
diet bagi pasien diabetes. Regimen diet bergantung pada kebutuhan pertumbuhan,
penurunan berat badan yang diinginkan (biasanya untuk penderita diabetes tipe 2)
kompleks, 20% dari protein, dan 30% dari lemak, serta kebutuhan akan vitamin
dan mineral. Untuk membatasi diet makan makanan yang dapat memperburuk
nefropati.
2. Aktivitas fisik
dapat meningkatkan pemakaian glukosa oleh sel sehingga kadar glukosa darah
turun. Namun bagi penderita diabetes tipe 1 harus mennjadi perhatian sewaktu
3. Perawatan kaki
luka-luka di kaki. Setiap hari kaki pasien diabetes harus diperiksa dengan seksama
minimal satu kali untuk menemukan luka-luka secara dini atau perubahan warna
kulit seperti kemerah-merahan yang disebabkan oleh sepatu yang sempit tepat
Cakupan Suatu teori bisa lebih luas, sempit, atau terbatas, bergantung pada fokus
yang menjadi ruang lingkupnya Teori keperawatan sangat penting artinya bagi
analisis serta berpikir secara logis, sistematis, dan analitis agar dapat
belakang tinggi tersebut, orem disebut sebagai ners teorist. Menurut Orem, asuhan
Teori orem ini dikenal sebagai self-care deficit theory. Orem melabeli teorinya
sebagai teori umum yang terdiri atas tiga teori yaitu, teori self-care, teori self-care
“Kondisi apa dan kapan seseorang kemudian menekankan ide bahwa seorang
perawat itu adalah “Diri sendiri”. Ide inilah yang kemudian dikembangkan dalam
konsep keperawatannya “Self Care”. Pada tahun 1959 konsep keperawatan Orem
upaya kesehatan yang terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga yaitu :
1. Pengertian
menjaga fungsi tubuh dan kehidupan yang harus dimilikinya. Menurut Orem,
sakit. Individu : Integrasi keseluruhan fisik, mental, psikologis dan sosial dengan
untuk mengkaji kebutuhan dan pilihan yang dipilih bagaimana untuk memenui
2. Sasaran
teraupetik.
mengalami gangguan.
disekitarnya.
benar.
48
ketika seorang individu tidak mampu memenuhi kebutuhan self care yang
ketergantungan terhadap orang lain salah satunya adalah perawat. Perawat sebagai
nursing agency adalah orang yang dipercaya untuk membantu orang lain
49
Kemampuan individu memenuhi kebutuhan self care bukan hanya karena adanya
nursing agency, tetapi juga karena adanya kemampuan individu itu sendiri untuk
masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan sehingga apabila salah satu
anggota keluarga lainnya, serta keluarga tetap dan selalu berperan sebagai
Oleh karena itu, untuk dapat tercapainya tujuan praktek keperawatan keluarga
secara optimal dan berkualitas, maka perlu mengembangkan ilmu dan praktek
Fokus utama dari model konseptual self care ini adalah meningkatkan
kemampuan seseorang atau keluarga untuk dapat merawat dirinya atau anggota
terdapat empat dimensi yaitu: 1) individu subsistem : self care individu, 2) pola
interaksi keluarga : dependen care system untuk memenuhi therapeutic self care
lingkungan : pengkajian faktor-faktor dasar terhadap kondisi self care dan self
konsep yaitu teori self care berhubungan dengan tujuan dari keperawatan keluarga
Konsep teori self care di praktek keperawatan keluarga dimana individu sebagai
51
subsistem yang merawat anggota keluarga yang sakit/ sebagai care giver meliputi
faktor usia, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan yang dimiliki. Faktor dari
tempuh pelayanan kesehatan, elemen system keluarga (tipe keluarga dan tingkat
pengetahuan).
BAB 3
Individu Keluarga
1. Usia 1. Tipe Keluarga
2. Jenis Kelamin 2. Tahap Perkembangan Keluarga
3. Pendidikan 3. Status sosial Ekonomi Keluarga
4. Pekerjaan 4. Tingkat Pengetahuan Keluarga
5. Lama Menderita DM (Friedman, 2010) Nursing Agency
52
53
Keterangan :
: Diteliti : Berpengaruh
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Analisis Faktor Individu dan Keluarga Terhadap
Tugas Kesehatan Keluarga Penderita Diabetes Mellitus di Wilayah
Kerja Puskesmas Driyorejo Kabupaten Gresik.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara faktor individu
METODE PENELITIAN
Kerangka kerja, Waktu dan Tempat Penelitian, Populasi, Sampel, dan Teknik
lakukan adalah bersifat analitik faktor yaitu untuk mencari hubungan antar
sama dan saling mempengaruhi. Penelitian ini dilakukan secara cross sectional,
keluarga penderita Diabetes Mellitus) hanya satu kali pada satu saat (Nursalam,
2016).
54
55
POPULASI
Keluarga penderita diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas
Driyorejo yang bejumlah 80 orang
SAMPLING
Menggunakan Probability sampling dengan Cluster sampling
SAMPEL
Keluarga penderita diabetes mellitus sebanyak 67 orang yang memenuhi
kriteria inklusi dan ekslusi
Pengumpulan Data
Kuisioner untuk data demografi dan faktor individu dan keluarga,
quisioner untuk tingkat pengetahuan keluarga dan lima tugas keluarga
Pengolahan Data
Editing, coding, Processing, cleaning
Gambar 4.2 Kerangka Kerja Analisis Faktor Individu dan Keluarga Terhadap
Tugas Kesehatan Keluarga Penderita Diabetes Mellitus diwilayah
kerja Puskesmas Driyorejo Kabupaten Gresik.
sampel dari dua desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Driyorejo, yakni
Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga dengan salah satu anggota
n= 1+N(d)²
n= 80
1+80(0,05)²
N= 80
1,2
n= 66,66 n= 67
Keterangan :
N= jumlah populasi
n= jumlah sampel
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria eksklusi :
berlangsung.
sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian
(Nursalam, 2016). Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dari faktor individu meliputi
usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan lama menderita Diabetes Mellitus.
wiraswasta
4) PNS
5) Ibu rumah
tangga
e. Tipe 5. Jumlah 1) Nuclear Kuisi Nomi Menentukan kode
keluar individu Family oner nal untuk setiap
ga yang 2) Extended pilihan jawaban :
tinggal Family 1) Nuclear
serumah 3) Keluarga Family
dengan Dyad (ayah, ibu,
penderita 4) Keluarga anak)
Diabetes usia lanjut 2) Extended
Mellitus (Komang, Family
2012) (ayah, ibu,
anak, kakek,
nenek,
paman, bibi
dst)
3) Keluarga
Dyad (suami,
istri tanpa
anak)
4) Keluarga
usia lanjut
(suami, istri
usia >60th
tanpa anak
tinggal
serumah)
f. Tahap 6. Proses 1) Tahap I Kuisi Ordin Responden
Perke perubahan keluarga oner al diberikan
mban dinamis baru pertanyaan
gan menikah tentang tahap
Kelua 2) Tahap II perkembangan
rga keluarga keluarga.
dengan 1) Tahap I
anak tertua keluarga baru
usia bayi menikah
3) Tahap III 2) Tahap II
keluarga keluarga
dengan dengan anak
anak tertua tertua usia
usia pra- bayi
sekolah 3) Tahap III
4) Tahap IV keluarga
keluarga dengan anak
dengan tertua usia pra-
anak tertua sekolah
61
usia 4) Tahap IV
sekolah keluarga
5) Tahap V dengan anak
keluarga tertua usia
dengan sekolah
anak tertua 5) Tahap V
remaja keluarga
6) Tahap VI dengan anak
satu anak tertua remaja
atau lebih 6) Tahap VI satu
berada anak atau
dirumah lebih berada
dan dirumah dan
meninggalk meninggalkan
an rumah rumah
7) Tahap VII 7) Tahap VII
semua anak semua anak
pergi pergi
meninggalk meninggalkan
an rumah rumah
8) Tahap VIII 8) Tahap VIII
keluarga keluarga
pasangan pasangan
lansia lansia
(Friedman,
2010)
g. Sosial 7. Keduduka Penghasilan Kuisi Ordin Responden
ekono n atau keluarga oner al diberikan
mi posisi 1) < pertanyaan
keluar seseorang 3.500.000/ tentang
ga dalam bulan penghasilan
masyarak 2) > keluarga.
at 3.500.000/ Menentukan kode
berdasark bulan untuk setiap
an pilihan jawaban :
pengahasi (sesuai UMR 1) < 3.500.000/
lan yang Kabupaten bulan
diperoleh Gresik tahun 2) > 3.500.000/
keluarga 2018) bulan
h. Tingk 8. Informasi 1. Pengertian Kuisi Ordin Responden
at yang Diabetes oner al diberikan
Penge dimiliki Mellitus pertanyaan
tahua keluarga 2. Faktor- tentang
n mengenai faktor pengetahuan
Kelua masalah penyebab penyakit Diabetes
rga kesehatan penyakit Mellitus. Ada 18
anggota Diabetes pertanyaan
keluargan Mellitus dengan masing-
62
mampu (1)
memanfaat Kategori
kan fasilitas penilaian negatif
kesehatan 1. Selalu (1)
(Komang, 2. Sering (2)
2012) 3. Jarang (3)
4. Tidak Pernah
(4)
Hasil penilaian :
Baik : 76% -
100%
Cukup : 56 % -
75%
Kurang : ≤55%
1. Instrumen Penelitian
a. Faktor Individu
b. Faktor Keluarga
Mellitus.
No Jumlah
NO Pertanyaan Keterangan
Item soal
Pengertian
1 1 1 Item 1 positif -
penyakit Diabetes Mellitus
Faktor-faktor penyebab
2 dan Item 2 dan 3
2 penyakit Diabetes 2 -
3 positif
Mellitus
Gejala-gejala
4 dan Item 5
3 penyakit Diabetes 2 Item 4 positif
5 negatif
Melllitus
Akibat yang ditimbulkan
6 dan Item 7
4 penyakit Diabetes 2 Item 6 positif
7 negatif
Melllitus
8, 9,
Cara mencegah
10, 11 Item 9, 11 dan Item 8 dan
5 penyakit Diabetes 5
dan 12 positif 10 negatif
Melllitus
12
Cara penanganan 13, 14
Item 12, 13 Item 14
6 Hiperglikemi dan dan 3
dan 15 positif negatif
Hipoglikemi 15
Jumlah 15 11 4
Pernyataan positif :
i. Jawaban benar skor 1
ii. Jawaban salah skor 0
Pernyataan negatif :
i. Jawaban benar skor 1
ii. Jawaban salah skor 0
Keterangan :
P = Prosentase
i. ≥=75% : Tinggi
pada masing-masing item dengan dua penilaian yaitu positif dan negatif.
1. Item positif : Selalu (4), Sering (3), Jarang (2), Tidak Pernah (1) yang
2. Item negatif : Selalu (1), Sering (2), Jarang (3), Tidak Pernah (4) yang
Proses pengelompokan item selesai dan lembar quisioner yang telah dijawab
Keterangan :
P = Prosentase
i. 76%-100% : Baik
Validitas adalah suatu proses yang dilakukan oleh peneliti atau pengguna
yang diuji datanya, data atau informasi yang dapat dikatakan valid, bila tidak ada
perbedaan antara yang dilaporkan peneliti, dengan apa yang sesungguhnya terjadi
pada obyek yang diteliti (Jiwantoro, 2017). Validitas instrumen diuji dengan
teknik korelasi Pearson Product Moment yaitu melihat nilai korelasi antara skor
Berdasarkan tingkat signifikan 0,05, bila r hitung lebih besar dari nilai r
tabel, maka item kuesioner adalah valid, namun bila nilai r hitung lebih kecil dari
alat ukur atau tingkat presisi suatu ukuran atau alat pengukuran (Nursalam, 2016).
Reliabilitas instrumen akan diuji dengan menggunakan Alpha Cronbach yaitu bila
nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka item kuesioner reliabel, namun
bila nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel maka item kuesioner tidak reliabel.
Mellitus yang berada di wilayah Klinik Miftachul Munir Medika Lontar Surabaya
pada tanggal 22 Oktober 2018 sampai tanggal 29 Oktober 2018. Hasil dari uji
dinyatakan reliabel atau valid dibuktikan dari hasil nilai uji reabilitas “Cronbach’s
Alpha” (0,971). Angket atau kuisioner dikatakan reliabel, jika “cronbach alpha”
5%, N= 15) maka nilai r tabelnya 0,514. Item soal jika dibandingkan dengan nilai
r tabel dapat dilihat bahwa semua item soal memiliki nilai “Corrected Item-Total
Pengumpulan data dilakukan setelah peneliti mendapat ijin dari Stikes Hang
yang berasal dari Kelurahan Driyorejo sebanyak 56 orang dan 24 orang dari
29 Desember 2018 pukul 08.00 WIB. Sebagian responden yang tidak hadir pada
acara Prolanis dan Pustu peneliti datangi ke rumah-rumah pada tanggal 30 s/d 31
penjelasan terlebih dahulu mengenai maksud dan tujuan dari penelitian untuk
responden untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. Jika calon
bila responden tidak mengerti tentang lembar kuesioner boleh bertanya kepada
peneliti agar jawaban tersebut valid. Lembar kuisioner yang terkumpul diteliti
69
setiap jawaban yang sudah dijawab), dan entry (memasukkan data yang telah
1. Pengolahan Data
responden, kuisioner untuk faktor individu dan keluarga serta kuisioner tugas
data secara kuisioner yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan tahap
sebagai beriikut :
telah ditentukan dengan cara memberi kode atau tanda berbentuk angka pada
masing-masing jawaban.
data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan
d. Pembersihan/cleaning
Data diteliti kembali agar pada pelaksanaan analisa data bebas dari
kesalahan.
2. Analisa Statistik
keluarga yang telah terkumpul diperiksa ulang untuk mengetahui kelengkapan isi
datanya, setelah data lengkap dikelompokkan. Data yang sudah dianalisa diuji
dengan menggunakan Uji Statistik Spearman yaitu uji yang digunakan untuk
melihat apakah ada hubungan antara dua variabel atau lebih. Analisis Spearman
memiliki dasar keputusan jika p < 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antar variabel dan jika P > 0,05 maka, dapat
a. Analisa Univariat
b. Analisa Bivariate
Analisis Spearman Rank memiliki dasar keputusan jika p < 0,05 maka, dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel dan jika P
> 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan
antar variabel.
71
Pengumpulan data dilakukan setelah peneliti mendapat ijin dari Stikes Hang
kerja Puskesmas Driyorejo Gresik yang akan diteliti agar responden mengetahui
maksud dan tujuan penelitian. Jika responden bersedia diteliti, responden harus
maka peneliti harus menghargai hak-hak responden dan tidak mengikut sertakan
diisi oleh responden. Lembar tersebut diberikan kode tertentu untuk menjaga
kerahasian.
72
kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok tertentu yang akan disajikan atau
Subyek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama, dan sesudah
Bab ini peneliti menyajikan data dan pembahasan hasil penelitian tentang analisis
faktor individu dan keluarga terhadap tugas kesehatan keluarga penderita Diabetes
gambaran umum lahan dan subyek penelitian, serta data umum dan data khusus.
Driyorejo dan mempunyai luas wilayah kerja 5.129,72 Ha. Jumlah penduduk
laki dan 51.371 perempuan. Puskesmas Driyorejo memiliki sarana kesehatan yang
posbindu, prolanis, praktek dokter swasta, praktek dokter gigi swasta, bidan
praktek swasta dan poliklinik. Serta memiliki UKM esensial terdiri dari Promkes,
73
74
di pustu dan poskesdes serta prolanis yang berada di wilayah kerja Puskesmas
responden dalam bentuk tabel yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan,
berusia 46-55 Tahun, 22 orang (32,8%) berusia 56-65 tahun, dan 34 orang
tamatan SD, 18 orang (26,9%) Lulusan SMA, 14 orang (20,9%) Lulusan SMP, 5
orang (7,5%) Tidak Sekolah dan 5 orang (7,5%) lulusan Perguruan Tinggi.
menderita DM < 6 Tahun dan 28 orang (41,8%) lama menderita DM > 6 Tahun.
memiliki tipe keluarga Extended Family, 19 orang (26,4%) memiliki tipe keluarga
Nuklear Family, 18 orang (26,9%) memiliki tipe keluarga Lansia dan 4 orang
Tahap Perkembangan
Keluarga Frekuensi Persentase (%)
Tahap VI 19 26.4
Tahap VII 28 41.8
Tahap VIII 20 29.9
Total 67 100
keluarga VI.
penghasilan keluarga < 3.500.000 dan 29 orang (43,3%) penghasilann keluarga >
3.500.000.
79
kesehatan, 3 orang (4,5%) memiliki asuransi JKN dan 2 orang (3,0%) memiliki
jarak rumah ke yankes lebih dari 1 Km dan 27 orang (40,3%) jarak rumah ke
Diabetes Mellitus
Data khusus dalam penelitian ini berisi tentang usia, jenis kelamin,
keluarga.
(29,9%) memiliki tugas kesehatan keluarga cukup dan 9 orang (13,4%) memiliki
2. Faktor Individu
berusia 45-54 tahun telah melaksanakan tugas kesehatan keluarga baik ada 5
Pada penderita DM yang berusia 55-64 tahun dari 23 responden ada 2 responden
yang berusia > 65 tahun dari 34 responden ada 2 responden (5,9%) telah
0,003 (p value < 0,05) maka disimpulkan ada hubungan antara faktor usia dengan
0,837 (p value > 0,05) maka disimpulkan tidak ada hubungan bermakna antara
Hasil spearman menunjukkan nilai p = 0,013 (p value < 0,05) maka disimpulkan
petani telah melaksanakan tugas kesehatan keluarga dengan baik ada 1 responden
yang bekerja sebagai PNS telah melaksanakan tugas kesehatan keluarga dengan
0,936 (p value > 0,05) maka disimpulkan tidak ada hubungan antara faktor
0,538 (p value > 0,05) maka disimpulkan tidak ada hubungan antara faktor lama
3. Faktor Keluarga
responden yang memiliki tipe keluarga extended family telah melaksanakan tugas
87
yang memiliki tipe keluarga dyad/ tanpa anak telah melaksanakan tugas kesehatan
yang memiliki tipe keluarga lansia dari 17 responden telah melaksanakan tugas
menunjukkan nilai p = 0,137 (p value > 0,05) maka disimpulkan tidak ada
menunjukkan nilai p = 0,097 (p value > 0,05) maka disimpulkan tidak ada
memiliki penghasilan keluarga tiap bulan < 3.500.000 telah melaksanakan tugas
dari 29 responden yang memiliki penghasilan keluarga tiap bulan > 3.500.000
Berdasarkan Hasil spearman menunjukkan nilai p = 0,001 (p value < 0,05) maka
keluarga.
pengetahuan cukup telah melaksanakan tugas kesehatan keluarga dengan baik ada
90
value < 0,05) maka disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan keluarga
5.2 Pembahasan
Driyorejo Gresik
dan keluarga yang sudah menjalankan tugas kesehatan keluarga baik sebanyak 9
perempuan, tingkat pendidikan yang terbanyak yakni lulusan SD, banyak yang
tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga dan penghasilan keluarga juga rendah
yakni dibawah dibawah umr dan tingkat pengetahuan keluarga mengenai DM juga
rendah namun tidak berbeda jauh dengan tingkat pengetahuan yang cukup.
Mayoritas keluarga dengan usia lanjut tinggal dirumah hanya bersama suami/ istri
saja, anak-anak mereka tidak tinggal bersama lansia dan kebanyakan anak mereka
tinggal jauh dari rumah orang tuanya. Notoatmodjo (2012) menyatakan bahwa
tersebut akan melaksanakan dan mempraktikkan apa yang diketahuinya. Teori ini
akan mempunyai pengetahuan yang tinggi pula. Dengan informasi yang diperoleh
menjadi 5 tugas kesehatan keluarga yang tebagi atas pertanyaan nomor 1-4 tugas
nomor 13-16 tugas 4 dan pertanyaan nomor 17-20 tugas 5. Tugas yang ke 1 yaitu
tugas kesehatan keluarga dalam mengenal masalah keluarga sebagian besar adalah
sejauh mana keluarga, mengenal fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi
pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan yang mempengaruhi serta persepsi
dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal salah satunya adalah
keluarga sebagai pihak yang paling dekat dengan penderita sangat dibutuhkan.
mengenal keadaan sehat sakit dan perubahan - perubahan yang dialami anggota
penyakit ini bisa diakibatkan karena gaya hidup dan pola makan. Pengalaman
posyandu, posbindu dan senam lansia yang diadakan di balai Desa setiap 3 bulan
menjadi 5 tugas kesehatan keluarga yang tebagi atas pertanyaan nomor 1-4 tugas
nomor 13-16 tugas 4 dan pertanyaan nomor 17-20 tugas 5. Tugas yang ke 2 yaitu
tepat.
sebanyak 32 orang (47,8%). Menurut Friedman (2010), salah satu tugas kesehatan
kesehatan yang tepat, dapat dilihat dari: sejauh mana keluarga mengerti mengenai
sifat dan luasnya masalah, apakah masalah kesehatan yang dirasakan keluarga,
keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan penyakit, apakah keluarga
Diabetes melitus seperti memilih fasilitas kesehatan yang baik dengan pelayanan
BPJS, memilih pengobatan yang tepat serta tau akan konsekuensi dan manfaat
dari setiap tindakan yang akan dilakukan. keluarga segera membawa pasien
membawa pasien berobat tiap 1 bulan sekali untuk cek gula darah dan membeli
obat. Kekambuhan yang terjadi pada pasien keluarga sudah mengetahui cara
pada saat mengikuti kegiatan posbindu keluarga aktif bertanya kepada petugas.
menjadi 5 tugas kesehatan keluarga yang tebagi atas pertanyaan nomor 1-4 tugas
nomor 13-16 tugas 4 dan pertanyaan nomor 17-20 tugas 5. Tugas yang ke 3 yaitu
mampu merawat anggota keluarga yang sakit bahwa dari 67 responden sebanyak
yang sakit dengan baik dan sebanyak 6 responden (9,0%) cukup mampu dalam
Pendapat lain menyatakan bahwa sikap tidak dibawa sejak lahir tetapi dipelajari
hidupnya (Sunaryo, 2008). Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
banyak yang belum terlaksana dengan baik khususnya tentang pengaturan makan
penderita DM, pengontrolan gula darah rutin setiap 1 bulan sekali dan kondisi
sebagian besar tidak memisahkan makanan untuk penderita DM dan yang tidak
Kontrol gula darah tidak dilakukan rutin oleh keluarga karena alasan meminta
rujukan sulit, jarak pelayanan kesehatan dengan rumah juga jauh dan kesibukan
menjadi 5 tugas kesehatan keluarga yang tebagi atas pertanyaan nomor 1-4 tugas
nomor 13-16 tugas 4 dan pertanyaan nomor 17-20 tugas 5. Tugas yang ke 4 yaitu
kekompakan anggota keluarga dalam menata lingkungan dalam dan luar rumah
juga untuk mencegah resiko jatuh pada anggota keluarga yang sudah lansia,
pegangan pada dinding kamar mandi dan tembok rumah agar lansia tidak mudah
tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan keluarga tetapi juga jenis pekerjaan
yang dijalani anggota keluarga. Banyak keluarga yang memiliki kesibukan di luar
97
rumah untuk bekerja menjadi salah satu faktor penyebab lingkungan sekitar
menjadi tidak sehat. Keluarga tidak membuat jadwal untuk melakukan kegiatan
gotong royong bersih-bersih seluruh isi rumah setiap satu minggu sekali atau satu
sehingga lingkungan sekitar rumah penduduk tercemar bau yang tidak enak. Pada
saat penelitian berlangsung kondisi rumah keluarga sebagian bersih dan tertata
rapi dan sebagian belum tertata rapi. Rumah responden jarang yang memiliki
menjadi 5 tugas kesehatan keluarga yang tebagi atas pertanyaan nomor 1-4 tugas
nomor 13-16 tugas 4 dan pertanyaan nomor 17-20 tugas 5. Tugas yang ke 5 yaitu
fasilitas kesehatan.
besar adalah cukup sebanyak 33 orang (49,3%). Persepsi keluarga terhadap sehat
apabila terdapat anggota keluarga yang sakit adalah sangat bervariasi mulai dari
98
sebagai ibu rumah tangga. Menurut Fautino (2008) semakin tinggi kualitas
pekerjaan seseorang, maka pendapatan yang diperoleh pun akan semakin tinggi
cukup jauh dari rumah mereka membuat keluarga enggan membawa anggota
karena jaraknya pelayanan kesehatan yang jauh dari rumah, mayoritas keluarga
memiliki BPJS tetapi keluarga sulit untuk meminta rujukan berobat karena tidak
ada waktu untuk melaksanakannya. Keluarga sebagian besar sudah mampu dan
tahu untuk segera membawa anggota keluarga yang sakit/ kambuh ke pelayanan
rutin setiap bulan. Tindakan yang keluarga lakukan yaitu mengantarkan penderita
Keluarga
Keluarga
responden yang berusia 45-54 tahun telah melaksanakan tugas kesehatan keluarga
kesehatan keluarga kurang. Pada penderita DM yang berusia 55-64 tahun dari 23
pada penderita DM yang berusia > 65 tahun dari 34 responden ada 2 responden
menunjukkan nilai p = 0,003 (p value < 0,05) maka disimpulkan ada hubungan
antara faktor usia dengan tugas kesehatan keluarga. Menurut teori umumnya
cepat pada usia setalah 40 tahun. Seseorang yang berusia lebih dari 50 tahun
problem praktis, meningkat pada usia 41-50 tahun (Soekidjo, 2012). Penelitian
100
Gamping 1 usia rata-rata responden adalah 56,15 tahun (Sa’adah, 2016). Pada usia
kesehatan karena semakin tua maka tubuh akan semakin sulit untuk melakukan
aktivitas, kegiatan dan melakukan pola hidup sehat. Seseorang yang berusia 60
terutama fungsi kognitif dan fisik sehingga penderita yang sudah berusia lebih
dari 60 tahun sudah jarang mengontrol gula darah, mengatur pola makan, olahraga
dan anak atau suami/istri memberitahu untuk menjaga kesehatan tidak dihiraukan.
Seringkali lansia marah jika diberi tau oleh anaknya untuk menjaga pola makan,
sehingga anak dan keluarga enggan untuk memberi nasehat lagi. Lansia diwilayah
kerja Puskesmas Driyorejo rata-rata memiliki keyakinan nilai yang kuat akan
penyakitnya, sehingga jika dikasih tahu anak atau saudara terdekat tidak
dihiraukan. Usia 45-54 tahun adalah usia yang berada pada tahap perkembangan
yang matang. Usia yang matang dalam befikir dan bertindak lebih mampu dalam
melaksanakan tugas kesehatan keluarga karena keadaan fisik mereka masih bisa
dan tidak ada keterbatasan. Hasil pengamatan responden yang berada di usia
tanpa bantuan orang lain, mampu menjawab pertanyaan peneliti, mampu bertanya
balik kepada peneliti dan sebagian besar masih sanggup untuk bekerja.
Kesehatan Keluarga
menunjukkan nilai p = 0,837 (p value > 0,05) maka disimpulkan tidak ada
hubungan antara faktor jenis kelamin dengan tugas kesehatan keluarga. Menurut
laki-laki, karena perempuan memiliki peluang lebih besar dalam peningkatan IMT
dari siklus bulanan dan post menopause sehingga lemak tubuh mudah
(60,4%). Hal ini dikarenakan perempuan memiliki trigliserida yang lebih tinggi
dan juga aktivitas fisik yang lebih sedikit dibanding laki-laki (Sa’adah, 2016).
Jenis kelamin tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap tugas kesehatan
keluarga. Hal tersebut terjadi karena pada dasarnya tugas kesehatan tidak hanya
dilaksanakan oleh kaum laki-laki saja ataupun perempuan saja tetapi harus semua
memiliki naluri yang lebih akan kasih sayang dalam merawat anggota keluarga
yang sakit. Tugas kesehatan keluarga tidak hanya berfokus pada perawatan saja
Kesehatan Keluarga
0,013 (p value < 0,05) maka disimpulkan ada hubungan antara faktor pendidikan
dengan tugas kesehatan keluarga. Menurut teori bahwa tingkat pendidikan dapat
TBC (Trirahayu, Dwidiyanti, & Muin, 2016). Penderita yang berpendidikan tinggi
dirinya dan keluarga sehingga dalam melaksanakan tugas kesehatan keluarga juga
mereka kurang dalam menggali infomasi terkait DM karena rasa ingin tau dari
dengan cara bertanya kepada petugas kesehatan, menambah ilmu dengan ikut
104
sedangkan keluarga yang berpendidikan rendah mereka cenderung diam dan malu
peneliti mengenai penelitian ini dan tentang penyakit DM adalah keluarga dengan
pendidikan tinggi.
Kesehatan Keluarga
bekerja sebagai petani telah melaksanakan tugas kesehatan keluarga dengan baik
sebagai Ibu rumah tangga dari 30 responden telah melaksanakan tugas kesehatan
menunjukkan nilai p = 0,936 (p value > 0,05) maka disimpulkan tidak ada
hubungan antara faktor pekerjaan dengan tugas kesehatan keluarga. Menurut teori
jenis pekerjaan juga erat kaitannya dengan kejadian DM, karena pekerjaan
pekerjaan akan menimbulkan masalah kesehatan karena dengan situasi kerja akan
dan berjenis kelamin perempuan. Kelompok ini adalah ibu rumah tangga.
Kelompok tidak bekerja belum tentu memiliki aktivitas fisik yang rendah
dibandingkan yang bekerja. Ibu rumah tangga justru melakukan berbagai aktivitas
seperti menyapu, memasak dan mencuci. Tugas kesehatan keluarga tidak ada
dapat melaksanakan tugas tesebut. Karena kesibukan bekerja seseorang akan lupa
yang menderita DM > 6 tahun dari 28 responden ada 3 responden (10,7%) telah
menunjukkan nilai p = 0,538 (p value > 0,05) maka disimpulkan tidak ada
hubungan antara faktor lama menderita Diabetes Mellitus dengan tugas kesehatan
tahun (Sa’adah, 2016). Penderita DM dengan durasi lebih lama memiliki self care
yang lebih baik dibandingkan dengan penderita yang memiliki durasi lebih
dalam mengatasi penyakit mereka dan melakukan perilaku perawatan diri yang
gaya hidup baru dalam kehidupan mereka sehari-hari (Fatimah, 2016). Seseorang
107
mungkin saja penyakit diabetes sudah terjadi sebelumnya namun penderita tidak
tau karena belum timbul gejala yang signifikan dari DM. Pada kenyataannya
orang dengan lebih pendek durasi menderita DM lebih tidak dapat melaksanakaan
tugas kesehatan dengan baik. Faktor yang mendorong penderita dan keluarga
Keluarga mengatakan bahwa penyakit yang diderita baru tau dalam jangka dekat
medis lain yang memerlukan tes laborat lengkap. Sebenarnya, mungkin saja
penyakit tersebut sudah muncul sudah lama tetapi tidak diketahui karena tidak
Keluarga
Kesehatan Keluarga
responden yang memiliki tipe keluarga nuklear family telah melaksanakan tugas
responden yang memiliki tipe keluarga extended family telah melaksanakan tugas
yang memiliki tipe keluarga dyad/ tanpa anak telah melaksanakan tugas kesehatan
yang memiliki tipe keluarga lansia dari 17 responden telah melaksanakan tugas
menunjukkan nilai p = 0,137 (p value > 0,05) maka disimpulkan tidak ada
kebiasaan salah satu anggota keluarga menemani anggota keluarganya yang sakit
(Damayanti dkk, 2014). Hasil penelitian lain diperoleh bahwa hubungan anggota
keluarga terbanyak adalah berasal dari pasangan baik suami/ istri (pernikahan)
sebanyak 22 orang dari 38 orang responden (Ferawati, 2014). Tipe keluarga tidak
memiliki pengaruh yang besar terhadap tugas kesehatan keluarga. Hal tersebut
terjadi karena pada dasarnya tugas kesehatan tidak hanya dilaksanakan pada
keluarga kecil atau keluarga besar. Semua tipe keluarga bisa melaksanakan tugas
tersebut sesuai kemampuan yang mereka miliki. Hasil diatas menerangkan bahwa
tipe keluarga lansia lebih banyak tidak bisa melaksanakan tugas kesehatan
keluarga dipicu oleh faktor usia dan juga pengetahuan keluarga. Lansia cenderung
memiliki pengetahuan yang kurang dan lebih sulit untuk menjaga kesehatannya
karena kurang aktivitas fisik serta lansia memiliki prinsip nilai sendiri tentang
109
dengan istri/ suami saja, anaknya merantau untuk bekerja. Lansia tidak
menurun, jika dalam keadaan darurat barulah anak membawa orang tuanya
berobat. Sehingga peran dalam menjalankan tugas kesehatan juga tidak bisa
menunjukkan nilai p = 0,097 (p value > 0,05) maka disimpulkan tidak ada
Menurut Stanley (2005) masa lansia adalah periode dimana terjadi berbagai
110
mayoritas terjadi pada masa lansia. Sejalan dengan hasil penelitian lain dari 106
lansia (41,5%) (Amelia, Nurchayati, & Veni Elita, 2014). Tugas perkembangan
bahwa sebagian besar penderita DM berusia lebih dari 60 tahun. Sehingga tahap
bahwa tidak ada hubungan antara tugas kesehatan keluarga dengan tahap
hanya terfokus pada perawatan kesehatan jika lansia sakit, sehingga tugas-tugas
kesehatan yang lain tidak di laksanakan. Sanak saudara juga kurang dalam
memperhatikan lansia, tidak pernah mengajak lansia kontrol gula darah rutin
karena terbatasnya biaya dan jarak rumah anak-anaknya jauh dari rumah
orangtuanya. Pada tahap perkembangan ini banyak lansia yang kurang puas dalam
hidupnya karena mereka memiliki penyakit yang tidak bisa sembuh dan bahkan
ada yang sudah sampai timbul komplikasi kronis lain yang membuat kehidupan
responden yang memiliki penghasilan keluarga tiap bulan < 3.500.000 telah
bulan > 3.500.000 telah melaksanakan tugas kesehatan keluarga dengan baik ada
value < 0,05) maka disimpulkan ada hubungan antara penghasilan keluarga
dengan tugas kesehatan keluarga. Menurut teori Friedman (2010) status sosial
ekonomi diketahui bahwa tingkat status sosial ekonomi berpengaruh pada tingkat
kesehatan dalam hal pemeliharaan kesehatan karena daya beli obat maupun biaya
yang dikeluarkan dalam mengunjungi pusat pelayanan kesehatan. Dalam hal ini
112
obat dan bahkan ada sebagian yang sudah mampu untuk memisahkan makanan
makan yang sedikit karbohidrat, rendah gula banyak protein dan vitamin.
makanan penderita DM dan tidak DM, kontrol gula darah kadang 3 bulan sekali,
menunjukkan nilai p = 0,001 (p value < 0,05) maka disimpulkan ada hubungan
mereka dan akhirnya akan menyebabkan mereka berperilaku sesuai dengan apa
yang mereka ketahui (Amelia et al., 2014). Pengetahuan merupakan salah satu
penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian lain yang menunjukkan adanya
di Desa Pamongan Kecamatan Guntur Demak (Rahayu, Putri, & Utami, 2018).
kesehatan keluarga karena mereka terpapar infomasi kesehatan dengan baik, lebih
bisa menerapkan perilaku kesehatan dengan benar dan mampu merawat dirinya
sendiri dan keluarga dengan baik. Keluarga dengan pengetahuan tinggi akan lebih
bisa dalam menangani penderita diabetes mellitus jika menimbulkan keluhan dan
posbindu dan prolanis yang diadakan oleh Puskesmas Driyorejo, dari situ mereka
5.3 Keterbatasan
nilai tradisi.
115
6.1 Simpulan
faktor individu dan keluarga terhadap tugas kesehatan keluarga yang sudah
6.2 Saran
keluarga untuk menjaga agar hidupnya tetap berkualitas, dukungan tersebut dalam
116
117
2. Bagi Keluarga
mengingatkan responden untuk menjaga pola makan sesuai diet diabetes, menjaga
pola hidup, mengkonsumsi obat diabet rutin, melakukan olahraga rutin bersama-
kesehatan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit untuk diterapkan
dikeluarga pasien yang berobat di Puskesmas Driyorejo agar penyakit kronis yang
di alami pasien tidak kambuh kembali sehingga derajat kesehatan keluarga dapat
terpenuhi.
Diharapkan peneliti yang akan datang dapat menggunakan data yang ada
perawatan kaki jika terjadi luka diabet dan menambah sampel penelitian agar
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, M., Nurchayati, S., & Veni Elita. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keluarga Untuk Memberikan Dukungan Kepada Klien
Diabetes Mellitus Dalam Menjalani Diet. Universitas Riau, 1, 1–10.
Lola, Ii. dkk. (2015). Tugas Kesehatan Keluarga Pada Anggota Keluarga Yang
Menderita Tb Paru. Universitas Lambung Mangkurat, 3(2), 34–45.
Potter, Perry, S. & H. (2011). Basic Nursing (7th ed.). St. Louis: Mosby Elsevier.
Rahayu, N. W., Putri, M., & Utami, S. (2018). Peningkatan Kemampuan Keluarga
dalam Merawat Klien Increasing Family Ability in According Clients Diabetes
Mellitus, 1(1), 24–28.
Tandra, H. (2008). Segala sesuatu yang harus Anda ketahui tentang Diabetes
Panduan Lengkap Mengenal dan Mengatasi Diabetes dengan Cepat dan
Mudah. (Gramedia Pustaka Utama, Ed.). Jakarta.
Tandra, H. (2013). Life Healthy with Diabetes, Diabetes Mengapa & Bagaimana.
Yogyakarta: Andi Offset.
Lampiran 1
CURRICULUM VITAE
NIM : 171.1004
Agama : Islam
Email : ameliapitaloka29@gmail.com
Riwayat Pendikan :
Lampiran 2
“MOTTO “
Usaha kanti sabar, tawakal lan belajaro Kanti nrimo ing pandum.
Kesuksesan hanya dapat diraih dengan segala upaya dan usaha yang
disertai dengan do’a, karena sesungguhnya nasib seseorang manusia tidak
akan berubah dengan sendirinya tanpa berusaha.
“PERSEMBAHAN”
Alhamdulillah ya ALLAH kupanjatkan atas segala nikmat, hidayah, dan
kekuatan yang telah kau beri untuk hamba sehingga hamba mampu
menyelesaikan Skripsi ini.
......Kupersembahkan......
Kedua orang tuaku tercinta terimakasih atas do’a, materi dan pikiran
serta segalanya. Nasehatmu akan selalu mengiringi langkahku.
Keluarga serta saudara – saudara yang telah membantu dan
mendoakan kesuksesan penulisan Skirpsi ini.
Buat My Honey and Family thank you for all support.
Sahabat- sahabatku tercinta, terimakasih telah senantiasa memotivasi,
memberikan semangat dan saran kepada saya selama proses
pembuatan Skirpsi ini.
Teman – temanku yang saya sayangi, terimakasih selama proses
penyelesaian karya tulis ilmiah ini kalian yang sudah membantu dan
memberikan motivasi dan saran kepada saya.
123
Lampiran 3
Lanjutan...
127
PERSETUJUAN ETIK
128
Lampiran 4
Lampiran 5
Saya yang bertanda tangan dibawah ini bersedia untuk ikut berpartisipasi
sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Prodi S1
Keperawatan STIKES Hang Tuah Surabaya atas nama:
Nama : Amelia Kristina Merry Pitaloka
NIM : 171.1004
Yang berjudul “Analisis Faktor Individu dan Keluarga Terhadap Tugas Kesehatan
Keluarga Penderita Diabetes Mellitus diwilayah Kerja Puskesmas Driyorejo
Gresik”.
1. Saya telah diberi informasi atau penjelasan tentang penelitian ini dan informasi
peran saya.
2. Saya mengerti bahwa catatan tentang penelitian ini dijamin kerahasiaannya.
Semua berkas yang mencantumkan identitas dan jawaban yang saya berikan
hanya diperlukan untuk pengolahan data.
3. Saya mengerti bahwa penelitian ini akan mendorong pengembangan tentang
“Analisis Faktor Individu dan Keluarga Terhadap Tugas Kesehatan Keluarga
Penderita Diabetes Mellitus diwilayah Kerja Puskesmas Driyorejo Gresik”.
Oleh karena itu saya secara sukarela menyatakan ikut berperan serta dalam
penelitian ini. Tanda tangan saya di bawah ini, sebagai bukti kesediaan saya
menjadi responden penelitian.
Tanggal
Nama Responden
Tanda Tangan
131
Lampiran 6
KUESIONER PENELITIAN
1. Jenis Kelamin :
Laki- laki
Perempuan
3. Pendidikan terakhir :
Tidak Sekolah
SD/ sederajat
SMP/ sederajat
SMA/ sederajat
Perguruan Tinggi
4. Pekerjaan :
Tidak bekerja
Petani
132
Pedagang/ Wiraswasta
PNS
< 6 tahun
> 6 tahun
< 3.500.000
> 3.500.000
BPJS
JKN
Kartu sehat
< 1km
> 1km
134
Lampiran 7
2. Apa saja faktor penyebab penyakit diabetes melitus yang tidak dapat diubah
adalah ?
a. Faktor keturunan, usia dan jenis kelamin
b. Faktor stress, keturunan dan obesitas
c. Merokok dan alkohol
d. Stress dan pola hidup
3. Apa saja faktor penyebab penyakit diabetes melitus yang dapat diubah
adalah ?
a. Faktor keturunan dan pola hidup yang salah
b. Obesitas, tekanan darah, pola hidup, dan merokok
c. Faktor stress, merokok dan keturunan
d. Aktivitas fisik, kegemukan dan keturunan
4. Bagaimana tanda dan gejala awal dari penyakit diabetes mellitus adalah ?
a. Luka sulit disembuhkan
b. Mudah lapar dan sering haus
c. Berkeringat berlebihan
d. Mual dan muntah
5. Bagaimana tanda dan gejala yang muncul dalam jangka panjang adalah,
kecuali ?
a. Sering kencing malam hari
b. Mata kabur, sering ganti kacamata
c. Kesemutan dan kulit terasa panas seperti ditusuk-tusuk jarum
d. Timbul luka di kaki yang tidak kunjung sembuh
6. Apa saja efek jangka pendek atau komplikasi yang dapat ditimbulkan dari
penyakit diabetes mellitus ?
a. Mudah lelah dan sering mengantuk
b. Penyakit jantung koroner dan gagal ginjal
c. Demam dan pusing
d. Kesemutan dan mati rasa di bagian kaki
135
7. Apa saja efek jangka panjang atau komplikasi yang dapat ditimbulkan dari
penyakit diabetes mellitus yang tidak terkontrol, kecuali ?
a. Luka di kaki lama sembuh
b. Penyakit jantung koroner dan gagal ginjal
c. Mudah lelah dan sering mengantuk
d. Kerusakan sistem saraf biasanya di kaki terjadi mati rasa
8. Bagaimana hasil pemeriksaan kadar gula darah yang tidak normal, kecuali ?
a. Apabila pemeriksaan kadar gula darah sesaat atau sewaktu-waktu langsung
diperiksa kurang dari 200 mg/dl
b. Apabila pemeriksaan kadar gula darah sesaat atau sewaktu-waktu langsung
diperiksa lebih dari 200 mg/dl
c. Apabila 2 jam setelah makan, kadar gula darah lebih dari 180 mg/dl
d. Apabila diperiksa kadar gula darah didahului dengan puasa, hasilnya lebih
dari 126 mg/dl
9. Apakah tujuan dari melakukan diet dan pengaturan makanan bagi penderita
diabetes mellitus ?
a. Menjaga agar kadar gula darah berada diatas normal
b. Menjaga agar gula darah berada dalam batas normal
c. Menjaga agar gula darah berada dibawah normal
d. Menjaga agar gula darah tetap berada diatas 200 mg/dl
10. Hal apakah yang paling penting untuk dilakukan bagi penderita DM untuk
pengaturan makanan ?
a. Mengurangi bahan makanan yang mengandung serat dan vitamin seperti
buah dan sayur-sayuran
b. Memakan makanan yang banyak mengandung gula dan lemak seperti nasi,
gula, daging, minyak, dll
c. Mengurangi makanan yang banyak mengandung gula dan lemak seperti
nasi, gula, daging, minyak, dll
d. Mengurangi semua sumber makanan
11. Apakah manfaat melakukan olah raga secara teratur untuk penderita
diabetes mellitus, kecuali ?
a. Dapat menyembuhkan penyakit diabetes mellitus
b. Mengurangi resiko komplikasi penyakit diabetes
c. Mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal dan mengurangi
resiko penyakit jantung koroner
d. Mempertahankan agar kadar gula tetap berada diatas 200 mg/dl
12. Berikut ini yang merupakan cara terbaik melakukan olah raga pada
penderita diabetes mellitus adalah?
a. Melakukan olah raga ringan sebulan sekali
b. Melakukan olah raga ringan setahun sekali
c. Melakukan olah raga ringan secara teratur minimal 3-4 kali dalam seminggu
d. Melakukan olah raga berat (fitness, meraton) setiap hari
136
13. Bagaimanakah cara mengatasi gejala dari hipoglikemia (gula darah kurang/
dibawah normal) tandanya lelah, pusing, pucat gemetar dll ?
a. Minum air gula
b. Minum air putih
c. Istirahat yang cukup
d. Makan permen yang kecut
14. Apa yang anda lakukan ketika anda merasa gejala yang anda alami tidak
membaik atau tidak teratasi ?
a. Mengurangi konsumsi obat
b. Menghentikan konsumsi obat
c. Menambah konsumsi obat selain obat diabetes
d. Tetap mengkonsumsi obat
15. Apa yang anda lakukan ketika gejala dari hiperglikemia (gula darah naik/
diatas normal) tandanya ?
a. Segera meminum obat diabet/ suntik insulin
b. Membawa ke pelayanan kesehatan segera
c. Meminum teh manis
d. Memakan permen
Lampiran 8
Tidak
NO Pernyataan Selalu Sering Jarang
Pernah
Keluarga mampu mengenal masalah
Keluarga mengetahui jika salah satu anggota
1
keluarga menderita Diabetes Mellitus
Keluarga mengetahui penyebab dari DM yang
2
terjadi pada anggota keluarga yang sakit
Keluarga mengetahui tanda dan gejala dari
3 Diabetes Mellitus salah satunya sering
kencing, mudah haus dan cepat lelah
Keluarga mengetahui pengobatan yang harus
4 dilakukan untuk menstabilkan gula darah
penderita Diabetes Mellitus
Keluarga mampu mengambil keputusan yang Selalu Tidak
Sering Jarang
tepat Pernah
Kepala keluarga berperan penting dalam
5 mengambil keputusan untuk mengatasi
masalah kesehatan dalam keluarga
Keluarga tidak yakin tindakan pengobatan
yang keluarga pilih dapat mencegah
6
komplikasi-komplikasi penyakit Diabetes
Mellitus
Keputusan keluarga untuk berobat dan kontrol
7 rutin adalah pelayanan medis (Puskesmas,
Rumah Sakit)
Keluarga segera membawa ke pelayanan
kesehatan terdekat dari rumah jika anggota
8 keluarga yang sakit Diabetes Mellitus timbul
gejala pusing, mata berkunang-kunang sampai
kejang karena gula darah rendah
Selalu Tidak
Keluarga mampu merawat Sering Jarang
Pernah
Keluarga aktif mencari informasi tentang
9
perawatan penyakit Diabetes Mellitus
Keluarga memeriksakan gula darah penderita
10
Diabetes Mellitus setiap bulan rutin
Keluarga selalu mengingatkan penderita
11 Diabetes Mellitus untuk jadwal minum obat
setiap hari
138
Penilaian :
a. Item positif : Selalu (4), Sering (3), Jarang (2), Tidak Pernah (1)
b. Item negatif : Selalu (1), Sering (2), Jarang (3), Tidak Pernah (4)
Keterangan :
P = Prosentase Rumus :
Lampiran 9
A. Data Umum
Tahap
Kode Jenis Pendidi Lama Tipe Jarak
Usia Pekerjaan Perkembangan Penghasilan Asuransi
Responden Kelamin kan DM Keluarga Yankes
Keluarga
1 3 2 1 5 1 2 8 1 1 2
2 2 1 2 3 2 2 6 2 1 1
3 3 2 2 2 1 2 7 1 1 2
4 2 2 4 5 1 2 7 1 1 2
5 1 2 4 5 2 2 7 2 2 1
6 3 1 2 2 1 4 8 1 1 2
7 2 2 3 2 1 4 7 2 2 2
8 3 2 4 3 1 4 8 1 4 2
9 3 2 3 5 1 4 8 1 1 1
10 2 2 5 5 1 2 7 2 1 2
11 3 1 4 3 1 2 8 1 1 1
12 1 2 3 5 2 2 6 2 1 2
13 3 2 2 5 2 3 8 1 1 1
14 3 1 2 2 1 3 8 1 1 1
15 3 1 4 2 2 2 8 2 1 2
16 3 2 4 5 1 2 8 2 1 1
17 1 2 4 5 2 2 7 1 1 2
18 2 2 3 5 1 1 7 1 3 1
19 3 2 4 5 1 2 6 1 1 2
20 2 2 4 4 2 4 6 2 1 2
140
21 3 1 3 2 2 2 8 1 1 2
22 2 2 2 5 1 4 8 1 1 2
23 3 1 2 1 1 4 8 1 1 1
24 3 1 4 3 1 2 8 2 1 2
25 2 1 2 1 1 1 6 1 1 2
26 3 2 2 5 2 1 6 2 1 1
27 3 2 4 5 1 1 7 1 1 2
28 2 1 3 3 1 2 8 2 1 1
29 3 2 2 5 2 2 8 1 1 2
30 2 1 4 3 2 2 6 1 1 2
31 3 2 3 5 2 4 8 1 1 2
32 2 2 3 5 1 4 8 1 1 2
33 2 2 2 5 1 2 8 2 1 2
34 1 1 4 3 1 2 7 2 1 1
35 3 1 3 1 2 4 6 2 3 2
36 3 2 2 5 1 2 8 1 1 1
37 3 2 2 5 2 4 8 1 1 2
38 3 2 2 5 2 4 7 1 4 2
39 2 2 1 5 2 4 8 1 1 1
40 1 2 4 5 1 2 6 2 1 1
41 2 2 4 5 1 2 7 2 1 2
42 3 1 5 3 2 1 8 2 1 1
43 2 1 2 3 1 1 6 2 1 1
44 3 1 3 2 2 2 6 2 1 1
45 2 1 3 3 1 2 8 1 1 1
46 3 1 4 4 1 3 8 2 1 1
47 3 2 3 5 2 4 6 1 1 2
141
48 3 2 2 5 2 4 6 1 2 2
49 3 1 4 3 1 2 7 1 1 2
50 2 1 1 2 1 2 7 2 1 2
51 3 1 2 4 2 3 7 1 1 1
52 1 2 5 2 1 1 8 2 1 1
53 2 2 4 3 1 4 8 2 1 2
54 3 1 2 3 1 4 8 2 1 2
55 1 2 5 3 1 3 6 1 1 1
56 2 2 3 5 1 2 7 1 1 2
57 2 2 3 5 2 2 7 1 1 1
58 1 1 2 3 2 2 7 1 1 2
59 2 1 2 5 1 1 7 1 1 1
60 3 1 1 2 2 2 7 2 4 1
61 1 2 5 4 1 2 7 2 1 1
62 3 1 1 2 1 2 8 1 1 2
63 3 2 2 5 2 1 6 2 4 2
64 1 2 2 3 1 2 8 2 1 2
65 3 2 3 2 2 1 7 1 1 1
66 1 1 2 3 2 1 6 1 4 2
67 2 1 2 3 2 2 7 2 1 2
142
Keterangan :
3 = >65 tahun
2 = Perempuan 2 = Petani
3 = Pedagang/Wiraswasta
3 = SMP
4 = Keluarga Lansia
2 = JKN < 1 Km
3 = Kartu Sehat
4= Tidak Punya
143
B. Data Khusus
1. Tingkat Pengetahuan
Total Presentase
Responden P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Kategori Koding
Skor %
1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 7 47 Rendah 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 11 73 Cukup 2
3 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 8 53 Rendah 1
4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 8 53 Rendah 1
5 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 6 40 Rendah 1
6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 11 73 Cukup 2
7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8 53 Rendah 1
8 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7 47 Rendah 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 11 73 Cukup 2
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13 87 Baik 3
11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 8 53 Rendah 1
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 Baik 3
13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 11 73 Cukup 2
14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 10 67 Cukup 2
15 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 7 47 Rendah 1
16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 11 73 Cukup 2
17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8 53 Rendah 1
18 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7 47 Rendah 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8 53 Rendah 1
20 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 11 73 Cukup 2
21 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 7 47 Rendah 1
144
22 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 11 73 Cukup 2
23 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 7 47 Rendah 1
24 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 10 67 Cukup 2
25 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8 53 Rendah 1
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 13 87 Baik 3
27 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 7 47 Rendah 1
28 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 11 73 Cukup 2
29 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 8 53 Rendah 1
30 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7 47 Rendah 1
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 11 73 Cukup 2
32 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 8 53 Rendah 1
33 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 10 67 Cukup 2
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 Baik 3
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 11 73 Cukup 2
36 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 7 47 Rendah 1
37 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 8 53 Rendah 1
38 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 8 53 Rendah 1
39 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 7 47 Rendah 1
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 11 73 Cukup 2
41 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 8 53 Rendah 1
42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 10 67 Cukup 2
43 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 7 47 Rendah 1
44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14 93 Baik 3
45 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 11 73 Cukup 2
46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 93 Baik 3
47 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 8 53 Rendah 1
48 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 8 53 Rendah 1
145
49 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7 47 Rendah 1
50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 Baik 3
51 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 11 73 Cukup 2
52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 93 Baik 3
53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 11 73 Cukup 2
54 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 10 67 Cukup 2
55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 11 73 Cukup 2
56 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 7 47 Rendah 1
57 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 8 53 Rendah 1
58 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 13 87 Baik 3
59 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 100 Baik 3
60 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 7 47 Rendah 1
61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 93 Baik 3
62 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 8 53 Rendah 1
63 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 11 73 Cukup 2
64 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7 47 Rendah 1
65 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 10 67 Cukup 2
66 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 10 67 Cukup 2
67 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 13 87 Baik 3
Tot
Respon P P P P P P P P P P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P1 P2 al Present Kateg Kodi
den 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 Sko ase % ori ng
r
Kuran
1 3 3 3 3 4 2 3 3 1 1 1 1 2 2 2 1 1 3 3 2 44 55 1
g
2 4 4 4 4 3 3 3 4 2 2 1 3 4 2 3 2 3 3 2 3 59 73,75 Cukup 2
Kuran
3 3 3 4 3 3 2 4 2 1 1 1 1 2 1 3 2 1 2 3 2 44 55 1
g
Kuran
4 3 3 2 3 3 2 3 3 1 1 2 1 2 1 3 2 2 2 2 3 44 55 1
g
5 4 4 4 4 4 3 4 3 2 1 2 1 3 1 3 3 3 4 2 4 59 73,75 Cukup 2
Kuran
6 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 1 1 2 2 2 3 1 4 2 2 44 55 1
g
7 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 1 3 3 3 4 1 3 60 75 Cukup 2
Kuran
8 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 1 1 2 3 2 1 1 3 3 3 44 55 1
g
Kuran
9 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 1 3 1 2 1 1 3 1 2 44 55 1
g
10 4 4 4 4 3 2 4 2 3 3 2 2 3 1 3 3 3 4 3 3 60 75 Cukup 2
Kuran
11 3 3 3 3 3 1 3 3 1 1 2 1 3 1 3 1 1 3 2 3 44 55 1
g
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 76 95 Baik 3
13 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 1 2 3 1 3 2 3 4 1 3 60 75 Cukup 2
Kuran
14 3 3 3 3 3 1 3 4 1 1 1 1 2 3 2 1 1 3 2 3 44 55 1
g
147
15 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 2 2 3 1 3 3 3 4 3 3 60 75 Cukup 2
Kuran
16 3 3 3 3 4 1 3 3 1 1 1 1 2 1 3 1 1 3 3 3 44 55 1
g
Kuran 1
17 3 3 2 2 4 1 3 3 1 1 2 1 2 3 3 1 1 3 3 2 44 55
g
Kuran
18 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 1 1 2 2 3 1 1 3 2 3 44 55 1
g
19 4 4 4 4 4 2 4 3 2 1 2 1 3 3 3 3 3 4 3 3 60 75 Cukup 2
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 78 97,5 Baik 3
Kuran
21 3 3 4 3 4 1 3 3 1 1 1 1 2 1 3 1 1 3 2 3 44 55 1
g
Kuran
22 3 3 3 3 3 2 3 3 1 1 1 1 2 1 3 2 1 3 2 3 44 55 1
g
Kuran
23 3 3 3 3 4 1 3 3 1 2 1 1 2 2 3 2 1 3 1 2 44 55 1
g
24 4 4 4 4 4 2 3 4 2 1 2 1 3 2 4 3 3 4 3 3 60 75 Cukup 2
Kuran
25 3 3 3 4 4 1 3 3 1 1 1 1 2 1 2 2 1 3 2 3 44 55 1
g
26 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78 97,5 Baik 3
Kuran
27 4 3 3 3 3 1 3 3 1 1 1 1 2 2 3 1 1 3 2 3 44 55 1
g
28 4 4 4 4 4 2 3 3 1 2 2 2 3 1 3 3 3 4 4 4 60 75 Cukup 2
Kuran
29 3 3 3 3 3 1 4 3 1 1 1 1 2 1 3 1 1 3 3 3 44 55 1
g
30 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 1 2 3 1 3 2 2 4 3 4 60 75 Cukup 2
Kuran
31 3 4 3 3 3 2 3 3 1 1 1 1 2 1 3 1 1 3 2 3 44 55 1
g
32 3 3 3 3 4 1 3 3 1 1 1 1 2 2 2 1 1 3 3 3 44 55 Kuran 1
148
g
33 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 2 2 4 1 3 2 1 4 1 4 59 73,75 Cukup 2
34 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 74 92,5 Baik 3
35 3 4 3 3 4 1 3 4 1 1 1 1 3 1 2 1 1 3 2 3 45 56,25 Cukup 2
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80 100 Baik 3
Kuran
37 3 3 3 2 3 1 3 3 1 1 1 1 2 3 2 1 2 3 3 3 44 55 1
g
Kuran
38 3 3 3 3 2 1 2 3 1 1 1 1 3 1 2 3 2 3 3 3 44 55 1
g
Kuran
39 3 3 2 4 3 2 3 2 1 1 1 1 2 3 2 3 1 3 1 3 44 55 1
g
40 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 2 2 3 1 3 2 3 4 3 4 60 75 Cukup 2
41 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 1 4 3 3 4 3 4 71 88,75 Baik 3
Kuran
42 3 4 3 3 2 1 3 2 1 1 1 1 3 2 2 2 1 3 3 3 44 55 1
g
Kuran
43 4 3 3 4 3 1 2 3 1 1 1 1 2 2 2 3 1 2 2 3 44 55 1
g
44 4 4 4 4 4 2 3 3 2 1 3 2 4 1 3 3 2 4 3 4 60 75 Cukup 2
45 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 1 4 3 2 4 2 4 59 73,75 Cukup 2
Kuran
46 3 2 3 3 2 1 3 2 1 1 1 1 3 2 3 3 1 3 3 3 44 55 1
g
Kuran
47 3 3 4 3 3 1 3 2 1 1 1 1 3 1 3 1 2 3 2 3 44 55 1
g
Kuran
48 3 4 3 3 3 1 3 3 1 1 1 1 2 3 2 2 1 3 2 2 44 55 1
g
49 4 4 4 4 4 2 4 4 1 2 1 2 4 2 3 2 2 4 3 4 60 75 Cukup 2
Kuran
50 4 3 3 3 3 1 2 2 1 1 1 1 3 1 2 3 2 3 2 3 44 55 1
g
149
51 4 4 4 4 4 2 3 3 1 1 1 2 3 3 4 3 2 4 3 4 59 73,75 Cukup 2
52 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 75 93,75 Baik 3
Kuran
53 4 3 3 2 4 1 3 3 1 1 1 1 2 3 1 2 1 3 2 3 44 55 1
g
Kuran
54 3 3 4 3 4 1 2 3 1 1 1 1 2 2 2 1 1 3 3 3 44 55 1
g
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 78 97,5 Baik 3
Kuran
56 3 4 3 3 3 1 3 2 1 1 1 1 2 2 3 3 1 3 2 2 44 55 1
g
Kuran
57 4 3 3 2 3 1 3 3 1 1 1 1 2 1 3 3 1 3 2 3 44 55 1
g
Kuran
58 3 3 2 3 3 2 3 4 1 1 1 1 2 2 3 1 2 3 2 2 44 55 1
g
59 4 4 4 4 4 2 4 3 2 1 2 1 4 2 4 3 2 4 2 4 60 75 Cukup 2
Kuran
60 3 2 3 3 4 3 3 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 4 1 2 44 55 1
g
61 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 76 95 Baik 3
62 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 1 3 1 3 3 2 4 2 4 60 75 Cukup 2
Kuran
63 2 3 2 2 3 1 3 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 4 1 3 44 55 1
g
64 4 4 4 3 4 2 4 3 4 2 2 2 3 1 4 3 2 4 2 3 60 75 Cukup 2
65 2 2 2 3 3 2 3 3 1 1 1 1 2 2 2 3 2 4 3 3 45 56,25 Cukup 2
66 3 3 3 3 3 1 3 3 2 2 2 1 3 1 2 1 1 4 1 3 45 56,25 Cukup 2
67 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 60 75 Cukup 2
150
3. Item positif : Selalu (4), Sering (3), Jarang (2), Tidak Pernah (1) yang terdiri dari pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15,
4. Item negatif : Selalu (1), Sering (2), Jarang (3), Tidak Pernah (4) yang terdiri dari pertanyaan nomor 6, 14, dan 19.
Lampiran 10
Frequency
Usia
Pekerjaan
Pedagang/
18 26.9 26.9 49.3
Wiraswasta
Lama DM
Valid
Frequency Percent Percent Cumulative Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jarak Yankes
Valid
Frequency Percent Percent Cumulative Percent
Valid < 1Km 27 40.3 40.3 40.3
> 1Km 40 59.7 59.7 100.0
Total 67 100.0 100.0
Hubungan Keluarga
Total Count 38 20 9 67
Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Interval by Pearson's R
-.393 .121 -3.444 .001c
Interval
Ordinal by Spearman Correlation
-.358 .118 -3.095 .003c
Ordinal
N of Valid Cases 67
Peremp Count 23 8 8 39
uan
% within Jenis Kelamin 20.5
59.0% 20.5% 100.0%
%
Total Count 38 20 9 67
Interval by Pearson's R
.079 .113 .642 .523c
Interval
Ordinal by Spearman Correlation
.026 .120 .206 .837c
Ordinal
N of Valid Cases 67
% within
80.0% 20.0% .0% 100.0%
Pendidikan
SD Count 16 7 2 25
% within
64.0% 28.0% 8.0% 100.0%
Pendidikan
SMP Count 9 4 1 14
% within
64.3% 28.6% 7.1% 100.0%
Pendidikan
SMA Count 8 7 3 18
% within
44.4% 38.9% 16.7% 100.0%
Pendidikan
Perguruan Count 1 1 3 5
Tinggi
% within
20.0% 20.0% 60.0% 100.0%
Pendidikan
Total Count 38 20 9 67
% within
56.7% 29.9% 13.4% 100.0%
Pendidikan
Symmetric Measures
Tugas Kesehatan
Keluarga
Petani Count 7 4 1 12
PNS Count 1 1 2 4
Total Count 38 20 9 67
Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Total Count 38 20 9 67
Symmetric Measures
Interval by Pearson's R
-.079 .120 -.642 .523c
Interval
Ordinal by Spearman Correlation
-.077 .121 -.620 .538c
Ordinal
N of Valid Cases 67
Extended Count 13 16 5 34
Family % within Tipe
38.2% 47.1% 14.7% 100.0%
Keluarga
% within Tipe
40.0% 40.0% 20.0% 100.0%
Keluarga
% within Tipe
88.2% 5.9% 5.9% 100.0%
Keluarga
Total Count 38 20 9 67
% within Tipe
56.7% 29.9% 13.4% 100.0%
Keluarga
Symmetric Measures
Crosstab
Tahap Perkembangan Keluarga * Tugas Kesehatan Tugas Kesehatan Keluarga
Keluarga
Kurang Cukup Baik Total
Tahap Count 12 7 3 22
Perkemban % within Tahap
gan VII 54.5% 31.8% 13.6% 100.0%
Perkembangan Keluarga
Tahap Count 19 8 2 29
Perkemban
% within Tahap
gan VIII 65.5% 27.6% 6.9% 100.0%
Perkembangan Keluarga
Total Count 38 20 9 67
% within Tahap
56.7% 29.9% 13.4% 100.0%
Perkembangan Keluarga
Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Interval by Pearson's R
-.219 .121 -1.809 .075c
Interval
Ordinal by Spearman Correlation
-.204 .120 -1.683 .097c
Ordinal
N of Valid Cases 67
Crosstab
Penghasilan * Tugas Kesehatan Keluarga Tugas Kesehatan Keluarga
>3.500.000 Count 10 12 7 29
Total Count 38 20 9 67
Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Cukup Count 12 10 2 24
Baik Count 3 4 5 12
Total Count 38 20 9 67
Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.
Interval by Pearson's R
.411 .118 3.629 .001c
Interval
Ordinal by Spearman Correlation
.393 .114 3.443 .001c
Ordinal
N of Valid Cases 67
161
Dokumentasi