Oleh :
Yuce Nilasari
( 201503096 )
NIM : 201503096
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan
di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan dalam memperoleh gelar
yang diperoleh dari hasil penerbitan baik yang sudah maupun belum atau tidak
Yuce Nilasari
NIM. 201503096
ii
Daftar Riwayat Hidup
Agama : Islam
Email : yucenila@gmail.com
2015-sekarang
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
KABUPATEN MAGETAN
Mengetahui, Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Tugas Akhir Skripsi dan dinyatakan
Pada tanggal,
Dewan Penguji
Mengesahkan,
Ketua,
NIDN. 0217091701
v
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2019
ABSTRAK
Yuce Nilasari
vi
Publich Health Program
Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun
ABSTRACT
Yuce Nilasari
The Influence Of Adolescent Reproductive Health Counseling With The
Method To The Knowledge And Attitudes Of Students In SMK N 1 Poncol
Magetan
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... xx
BAB 1. PENDAHULUAN
viii
2.2 Alat Reproduksi ................................................................................. 14
Reproduksi ......................................................................................... 64
ix
BAB 3. KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
x
4.8.1 Data Primer ............................................................................... 97
xi
Reproduksi RemajaKepada Siswa Kelas XI SMK N 1 Poncol
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.4 Hasil Ranks Uji Wilcoxon Pengetahuan dan Sikap Responden ..... 108
Tabel 5.5 Hasil Analisis Uji Wilcoxon Variabel Pengetahuan ........................ 109
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Pengambilan Data Awal Kepada Kepala Dinas Kesehatan
Lampiran 4 Surat Izin Uji Validitas Dan Reliabilitas SMK N 2 Magetan....... 132
Lampiran 16 Satuan Acara Penyuluhan (SAP) dan Planning Of Actoin (POA) 150
xv
Lampiran 19 Kartu Bimbingan ........................................................................ 178
xvi
DAFTAR SINGKATAN
BK : Bimbingan Konseling
KS : Kurang Setuju
RI : Republik Indonesia
RT : Rukun Tetangga
RW : Rukun Warga
S : Setuju
xvii
Satpol PP : Satuan Polisi Pamong Praja
SS : Sangat Setuju
TS : Tidak Setuju
TV : Televisi
xviii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
ini telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dengan
3. Ibu Avicena Sakufa Marsanti, S.KM., M.Kes selaku Ketua Program Studi S1
4. Bapak Suhadi Prayitno, S.KM., MM., selaku dosen pembimbing I yang telah
xix
5. Ibu Hanifah Ardiani, S.KM., M.KM., selaku dosen pembimbing II yang telah
7. Seluruh anggota keluarga saya Bapak, Ibu yang telah memberikan doa dan
semangat yang tiada henti sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
skripsi saya.
masih jauh dari sempurna, maka saran dan kritik yang konstruktif sangat
Penyusun
xx
PERSEMBAHAN
Dengan segala puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dan atas
dukungan serta doa dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat saya
selesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, dengan rasa
bangga dan bahagia saya haturkan rasa syukur dan terimakasih saya kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, ridho, dan berkah yang luar biasa
2. Bapak dan Ibu saya, yang telah memberikan dukungan moril maupun materi
serta doa yang tiada henti untuk kesuksesan saya, karena tiada kata seindah
lantunan doa dan tiada doa yang paling khusuk selain doa yang terucap dari
orangtua. Ucapan terimakasih saja tidak akan pernah cukup untuk membalas
kebaikan orangtua, karena itu terimalah persembahan bakti dan cintaku dengan
gelar yang sudah berhasil saya raih semoga dapat sedikit membalas dan
selaku dosen pembimbing, yang selama ini telah tulus dan ikhlas meluangkan
waktu untuk menuntun dan mengarahkan saya, agar saya menjadi lebih baik
dan dapat menyelesaikan Skripsi saya dengan baik dan tepat waktu.
Terimakasih Bapak dan Ibu dosen Pembimbing atas semua ilmu yang sudah
xxi
4. Ibu Avicena Sakufa Marsanti, S.KM.,M.Kes selaku dosen penguji, terimakasih
Ibu sudah begitu banyak membantu selama ini, terimakasih telah memberikan
membantu Skripsi saya mulai dari mencari data awal, validitas, sampai
saya untuk menyelesaikan Skripsi dengan tepat waktu. Terimkasih juga untuk
canda, tawa, tangis, dan perjuangan yang kita lewati bersama dan terimakasih
persembahkan Skripsi ini untuk orangtua dan teman-teman semua. Dan semoga
Skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kemajuan ilmu pengetahuan di
xxii
BAB 1
PENDAHULUAN
dan sosial yang utuh, bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan,
tetapi dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi
Indonesia masih mentabukan hal ini. Bahkan pada lembaga pendidikan formal
kesehatan reproduksi pada siswanya. Sementara itu, masa remaja adalah fase
Dalam rentang waktu ini terjadi pertumbuhan fisik yang cepat, termasuk
Pada masa remaja terjadi banyak perubahan dan masalah, yang jika tidak
serius. Remaja yang sehat adalah remaja yang produktif sesuai dengan tingkat
1
perubahan emosi, menjadikan remaja sebagai individu yang agresif dan mudah
bereaksi dan salah menentukan sikap terhadap rangsangan. Bila tidak didasari
dengan pengetahuan yang cukup, mencoba hal baru yang berhubungan dengan
seputar TRIAD KRR (Seksualitas, HIV dan AIDS serta NAPZA), rendahnya
berisiko (Setiowati, 2017). Perilaku yang tidak sehat pada remaja akan
angka kehamilan remaja, dari tahun 2016 sebanyak 3,7% menjadi 4,6% dari
jumlah ibu hamil pada tahun 2017. Peningkatan kejadian penyakit menular
seksual dari 10% tahun 2016 menjadi 17% dari kasus yang ditemukan pada
tahun 2017. Saat ini di Indonesia baru 32,4% remaja yang pernah mendapatkan
2
Menurut survey Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Pusat
(BKKBN) tahun 2016, 63% remaja di Indonesia usia sekolah SMP dan SMA
sudah melakukan hubungan seksual diluar nikah atau seks bebas. Di Jawa
berhubungan intim diluar nikah atau melakukan seks bebas dari 765,762
jumlah pasien yang terkena Infeksi Menular Seksual (IMS), dari tahun 2017
orang yang positif HIV melalui Konseling Tes HIV Sukarela (KTS), dari tahun
peningkatan jumlah pasien yang positif HIV, dari tahun 2017 sebanyak 36
Magetan, 2019 ).
Kabupaten Magetan, pada hari Senin tanggal 18 Januari 2019, didapatkan data
siswa/siswi kelas XI sebanyak 115 orang, terdiri dari 42 pria dan 73 wanita,
9 siswa dan 6 siswi, didapatkan hasil 9 (60%) dari mereka masih ragu
3
mengenai kesehatan reproduksi remaja, 12 (80%) dari 15 responden menjawab
reproduksi remaja.
dengan kesehatan reproduksi dan seksual (Sari, 2015). Dalam rangka mencari
(Ernawati, 2018).
4
World Health Organization merekomendasikan bahwa edukasi kesehatan
masyarakat (Public Health Education) secara rutin, yaitu suatu kegiatan atau
bentuk seminar, ceramah, diskusi, bermain peran, buklet, leaflet, dan poster.
ceramah. Metode ceramah merupakan salah satu metode yang efektif karena
5
dibanding dengan kelompok tanpa intervensi. Pemberian pengetahuan
mengenai kesehatan reproduksi perlu dilakukan dengan metode yang tepat agar
2017).
ataupun di luar sekolah, dan daerah tersebut terdapat beberapa tempat wisata
sekolah dengan area wisata dan banyaknya sarana penginapan yang ada,
pengetahuan dan sikap pada siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
Responden penelitian adalah siswa kelas XI, karena menurut keterangan pihak
sekolah, untuk kelas X ada kegiatan praktek di sekolah yang tidak bisa
6
ditinggalkan, sedangkan untuk kelas XII sudah tidak aktif di sekolah karena
dengan metode ceramah terhadap pengetahuan dan sikap pada siswa SMK N
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
7
4. Mengidentifikasi sikap remaja terhadap kesehatan reproduksi pada
Kabupaten Magetan.
Magetan.
8
3. Bagi Peneliti selanjutnya
variabel penelitian.
9
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
No. Judul Nama Tempat Rancangan Variabel Hasil
Penelitian Peneliti, Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian
Tahun
1. Pengaruh Yanti SMP N 4 kuantitatif Variabel Terdapat
Pendidikan Puspita Palembay dengan independen perbedaan
Kesehatan Sari, Lora ang. disain Pra pendidikan rata-rata
Reproduksi Desi Eksperimen kesehatan pengetahuan
Menggunakan Mulyanti, dengan reproduksi kesehatan
Metode Tuti rancangan remaja reproduksi
Mentoring Oktriani, one group dengan pada
Terhadap 2015 pretest- metode siswa/siswi
Pengetahuan posttest. mentoring SMP N 4
Remaja Tehnik dan variabel Palembayan
Tentang sampling dependen antara sebelum
Kesehatan multistage pengetahuan dan sesudah
Reproduksi random kespro. diberikan
sampling. pendidikan
kesehatan
reproduksi
dengan metode
mentoring
yaitu sebesar
16.41. Nilai p
value yang
didapatkan
dari uji
statistik adalah
0.000. Hal ini
menjelaskan
bahwa adanya
pengaruh
pendidikan
kesehatan
reproduksi
dengan metode
mentoring
terhadap
pengetahuan
keseha-tan
reproduksi
pada remaja
SMP N 4
Palembayan.
10
Lanjutan 1 Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
No Judul Nama Tempat Rancangan Variabel Hasil
. Penelitian Peneliti, Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian
Tahun
2. Efektivitas Afifah MAN 3 Pra Variabel Ada
Penyuluhan Johariya Bantul Experinment independen perbedaan
Kesehatan h, Titik al Design : yang
Reproduksi Mariati, dengan pengetahua signifikan
Remaja 2018 menggunaka n terhadap
Dengan n rancangan Variabel perubahan
Pemberian One-Group dependen: pengetahuan
Modul Pretest- penyuluhan remaja
Terhadap Posttest. kesehatan sebelum dan
Perubahan Analisis data reproduksi setelah diberi
Pengetahuan dengan uji remaja. penyuluhan
Remaja Wilcoxon. kesehatan
reproduksi
remaja dengan
penyuluhan
kesehatan
reproduksi.
3. Pengetahuan Hery Desa di Kuantitatif Variabel Dengan
Kesehatan Ernawati Kabupaten dengan pengetahua menggunakan
Reproduksi , 2018 Ponorogo analisis data n kespro. Chi Square
Remaja Di uji chi square didapatkan 3
Daerah faktoryang
Pedesaan mempengaruh
i pengetahuan
kesehatan
reproduksi
remaja, yaitu
jenis kelamin,
jumlah
sumber
informasi dan
pemanfaatan
orang tua
sebagai
sumber
informasi
kesehatan
reproduksi
remaja.
11
Berdasarkan keterangan diatas, dapat diketahui beberapa hal yang
menggunakan uji statistik t test berpasangan atau paired simple t test, jika
12
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya tidak adanya penyakit atau
yang berhubungan dengan fungsi dan proses sistem reproduksi, maka setiap
3. Hak atas kesetaraan dan terbebas dari segala hal bentuk diskriminasi,
4. Hak privasi,
7. Hak memilih untuk menikah atau tidak, serta untuk membentuk dan
13
11. Hak atas kebebasan berserikat dan berpartisipasi dalam arena politik,
individu mencapai usia 10-19 tahun. Dakam rentang waktu ini terjadi
abstrak, senang mengkritik, dan ingin mengetahui hal yang baru. Bila
tidak didasari dengan pengetahuan yang cukup, mencoba hal yang baru
Jakarta 1. 2010).
secara singkat mengenai alat reproduksi pria dan wanita dengan fungsi
fisiologisnya masing-masing.
14
A. Alat reproduksi pria
1) Testis
2) Penis
1) Ovarium
15
a. Tuba falopii
b. Uterus
c. Vagina
didukung oleh perilaku hidup bersih dan sehat. Misalnya, makan dengan
16
a. Penggunaan pakaian dalam
dalam yang dikenakan juga harus dalam keadaan bersih dan ukuran
rasa gatal.
b. Penggunaan handuk
terkena sinar matahari, sehingga jasad renik yang ada pada handuk
digunakan lebih dari satu minggu atau bila sudah tidak nyaman
17
Scabies disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabies var.Hominis.
gejala scabies yang utama adalah pruritis pada malam hari, karena
sekunder.
tidak menjadi media kehidupan kutu dan jasad renik, serta aroma
yang tidak sedap. Bulu pubis yang terlalu panjang dan lebat
(khususnya bagi remaja putri) akan selalu terpapar oleh urine saat
setiap setelah buang air kecil atau buang air besar dan
vukva adalah dari arah depan kebelakang. Jika perlu, gunakan air
18
bersih yang hangat. Bersihkan vulva dengan tidak menggunakan
tubuh akan rentan terhadap infeksi. Bagi remaja putra, glans penis
juga harus dibersihkan dari sisa urine setiap setelah buang air kecil.
meatus uretrae.
mengurangi paparan zat kimia pad vulva. Setelah buang air kecil
atau buang air besar, ganti dengan pembalut yang bersih (baru).
pada saat menjelang haid dan mulai terasa ada keputihan yang
19
sifatnya fisiologis, bisa menggunakan pembalut yang berukuran
kecil (pantyliner).
f. Meningkatkan imunitas
dalam waktu 10-20 tahun, tetapi pada beberapa kasus ada yang
a. Remaja pria
20
maka dapat terjadi peradangan glans penis dan preputium
b. Remaja putri
mmHg. Tekanan darah dikatakan tinggi bila sitolik ≥160 mmHg dan
21
Untuk menjaga agar remaja putri tidak menderita hipertensi,
hipertensi.
3) Tidak merokok.
kedalam vagina. Perilaku ini disebut juga koitus, tetapi juga ada
sebagai berikut :
Bila ini terjadi, maka berisiko terhadap tindakan aborsi yang tidak
22
kehamilan diteruskan, maka beresiko melahirkan bayi yang kurang
karena berzina).
melanjutkan pendidikan.
pranikah adalah :
keimanan ini dapat sirna tanpa tersisa bila remaja dipengaruhi oleh
23
obat-obatan misalnya psikotropika. Obat ini akan mempengaruhi
24
b) Pemberian fasilitas (termasuk ruang) pada remaja sering
atau motel atau night club sampai larut malam. Situasi ini sangat
nikah.
Sebuah masa yang tidak mudah, terutama ketika seorang anak yang
penuh semangat mencapai umur dua belas atau tiga belas tahun. Selama
untuk mereka. Akan tetapi tiba-tiba keadaan berubah karena anak laki-
laki dan perempuan mulai tumbuh dengan cepat, dan tulang-tulang serta
25
otot-otot bertambah kuat. Saat itu pula pikiran mereka mulai berkembang,
seorang dewasa, tetapi masa peralihan seperti itu tidak mudah. Perubahan-
sering bingung dan tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan. Anak
seperti itu. Jadi remaja mulai berlagak dengan suara nyaring dan sering
anggota keluarganya sendiri. Orang tua jangan terlalu susah mengenai hal
ini karena remaja sendiri hanya berusaha pindah kea lam dewasa.
tidak masuk akal. Banyak orang tua juga bertindak tidak masuk akal dan
kepercayaan pada diri sendiri di rumah tangga, remaja yang sulit diatur
26
sekalipun akhirnya akan melalui tahub-tahun tanpa adanya kesusahan
yang terjadi.
perubahan yang lain, ada yang sering agak mengherankan. Anak laki-laki
yang biasanya tidak pernah menjaga kerapian rambut atau mencuci muka,
belasan tahun ingin sekali diterima oleh orang yang sebaya dengan
mereka, terlebih lagi oleh lawan jenis remaja. Semua perubahan ini
hal lain yang menggelikan terjadi selama umur belasan tahun yang
bersejarah ini. Tubuh mereka yang tumbuh dengan cepat ini sering kaku
Remaja seakan akan hanya terdiri dari lengan dan tungkai dan tidak
27
dan pengertian, sebagai ganti kriyik yang keras selama waktu yang penuh
infeksi yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain
IMS adalah kelompok remaja sampai dewasa muda sekitar usia (15-
28
1. Chlamydia atau klamidia
putih yang terasa panas, darah keluar sangat banyak saat haid,
rasa sakit pada bagian testis, hubungan seksual yang terasa sakit.
2. Kutil kelamin
29
menular melalui hubungan seksual, tetapi bisa menyebar melalui
3. Herpes Genital
melepuh dan terasa sakit. Gatal di area genital dan sakit kencing
4. Kencing nanah
rasa terbakar ketika kencing, cairan yang keluar dri vagina atau
ketika haid, sakit atau memar di bagian testis lelaki. Penyakit ini
30
sekali. Tehapan kedua terjadi gejala fisik berupa ruam, pilek, dan
6. HIV/AIDS
terkena infeksi dan penyakit lain karena sistem imun yang lemah.
31
7. Trichomoniasis
akan mengalami rasa nyeri atau gatal di sekitar vagina dan sakit
kekuningan dan encer dengan bau tidak sedap. Pada pria, peyakit
saat buang air kecil, cairan penis yang berwarna putih, atau kulup
trichomoniasis.
8. Kutu kelamin
yang memiliki kutu. Gejala yang bisa terlihat adalah rasa gatal
rambut kemaluan.
32
9. Kudis
Kudis akan terasa sangat gatal ketika malam hari. Rasa gatalnya
1. Perempuan
a) Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus,
mulut atau bagian tubuh ang lain, tonjolan kecil – kecil, diikuti
c) Sakit pada saat buang air kecil yaitu IMS pada wanita biasanya
kelamin.
e) Sakit pada bagian bawah perut yaitu rasa sakit yang hilang
ovarium ).
33
f) Kemerahan yaitu pada sekitar alat kelamin.
2. Laki – laki
a) Luka dengan atau tanpa rasa sakit di sekitar alat kelamin, anus,
mulut atau bagian tubuh yang lain, tonjolan kecil – kecil, diikuti
dari pembukaan kepala penis atau anus. Sakit pada saat buang
air kecil yaitu rasa terbakar atau rasa sakit selama atau setelah
Seksual Pranikah :
lain-lain,
34
C. Menghindari pengggunaan narkoba, karena hal ini akan
hubunga seksual saja. Ini perlu dilaksanakan pada remaja, bahkan bisa
maka orang tua turut menghadiri pesta tersebut, pesta tidk dilakukan
35
sampai larut malam, dan tidak menggunakan cahaya yang remang-
remaja.
itu bagi remaja yang tidak mampu diberikan bebas biaya SPP.
memberikan perhatian yang cukup pada remaja dan turut serta mendukung
terpeliharanya nilai-nilai moral dan etika, maka akan tercipta suasana sehat
36
kesehatan yang sedang berjalan. Penyusunan perencanaan program
direncanakan.
sediri juga metode materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang
37
metodenya harus berbeda dengan sasaran massa dan sasaran individual.
Untuk sasaran massa pun harus berbeda dengan sasaran individual dan
langsung melalui siaran radio atau surat kabar. Hal yang penting adalah
apa yang terjadi setelah pesan tersebut mencapai orang yang dituju. Bila
38
kesadaran akan nilai kesehatan sehingga dengan sadar mau
masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental
kematian.
2011) :
39
a. Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat
masyarakat yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental
kematian.
a. Tingkat pendidikan
penyuluhan kesehatan.
40
c. Adat istiadat
d. Kepercayaan masyarakat
adalah tokoh agama, dan pejabat desa seperti lurah, rt, maupun
rw.
disampaikan.
41
1. Media cetak
sasaran.
42
4) Harus megandung daya penarik pembaca, kertas yang
untuk dibaca.
c. Selebaran
43
berisi informasi yang lebih lengkap dapat dimanfaatkan oleh
d. Flip chart
mencoba.
masalah kesehatan.
f. Poster
44
berisikan tulisan, poster justru lebih banyak berisikan tulisan,
g. Foto
2. Media elektronik
3. Luar ruangan
reklame.
45
2.8.4 Peran Media Dalam Penyuluhan
dengan mata.
1. Media cetak
terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata
46
dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik, mempermudah
2. Media elektronik
47
Dalam penelitian yang akan dilaksanakan, mengenai
untuk mengoperasikannya.
48
a. Metode ceramah
dtunjuk.
d. Metode panel
kelompok.
49
f. Metode demostrasi
jumlahnya.
g. Metode simposium
erat.
h. Metode seminar
50
2.8.7 Sasaran Promosi Kesehatan
sasaran, yaitu (a) sasaran primer, (b) sasaran sekunder dan (c) sasaran
tersier.
a. Sasaran Primer
51
diperlukan bagi terciptanya peraturan yang dibuat dapat dipatuhi
ingin tau tinggi, dan masuk dalam usia sekolah SMP dan SMA.
b. Sasaran Sekunder
52
kondusif bagi remaja. Berperan sebagai kelompok penekan
c. Sasaran Tersier
pada penyakit HIV dan IMS di kalangan pasien, individu sehat dan
pada umumnya.
pemberdayaan, yang didukung oleh (b) bina suasana dan (c) advokasi,
53
a. Pemberdayaan adalah pemberian informasi dan pendampingan
kesehatan, yaitu (1) setiap petugas kesehatan dan (2) petugas khusus
54
kesehatan. Namun demikian tidak semua strategi promosi
problem solving).
dirinya, maka ia tidak akan peduli dengan upaya apa pun untuk
orang miskin). Ada juga orang-orang yang sudah mau tetapi tidak
55
b. Petugas Khusus Promosi Kesehatan
ada). Jika tidak mungkin diperoleh dari pegawai negeri sipil dinas
56
ini dapat direkrut tenaga-tenaga dari organisasi kemasyarakatan
Jumlah remaja yang tidak sedikit itu merupakan potensi yang sangat
nilai tersebut.
Oleh karena itu, dampak yang ditimbulkan oleh perilaku seksual remaja
57
pranikah dan juga perilakuu seksual remaja pranikah itu sebagai akar
masalah yang harus segera diatasi. Melihat jumlah remaja yang cukup
2.10Pengertian Perilaku
PROCED ” teori ini dikembangkan oleh Lawrence Green, yang dirintis sejak
faktor pokok yakni faktor perilaku (behavior causes) dan faktor luar perilaku
58
Policy, Regulatory, Organitational Construct In Educational And
promosi kesehatan. Lebih lanjut Precede model ini dapat diuraikan bahwa
(Notoadmodjo, 2011) :
sebagainya.
dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang
59
2.11 Peran Promosi Kesehatan Dalam Perubahan Perilaku
lain),
perilaku yang belum atau tidak kondusif ke perilaku yang kondusif ini
1. Perubahan perilaku
60
menindik bagian tubuh, dan sebagainya, menjadi perilaku yang
positif.
2. Pembinaan perilaku
sebagainya.
3. Pengembangan perilaku
selanjutnya.
61
Perubahan perilaku yang dimaksudkan dalam promosi kesehatan bukan
disini mempunyai dua makna, antara lain bagi yang belum mempunyai
perilaku sehat diharapkan (diubah) agar berperilaku, dan bagi yang sudah
diharapkan juga seperti pada sasaran primer, yakni mereka ini dapat
62
termasuk perilaku kesehatan akan ditiru atau dicontoh oleh masyarakat
mengimunisasikan anaknya.
(Notoadmodjo, 2012). :
2) Para pejabat yang berperilaku sehat ini dengan sendirinya juga akan
menjadi contoh bagi masyarakat yang lain. Karena para pejabat pada
63
Promosi kesehatan ini diharapkan bukan hanya sebagai teori dan
Kesehatan Reproduksi
factors)
1) Tradisi Masyarakat
64
masyarakat akan terwujud apabila terjadi kesempatan yang sama
65
pengetahuan kesehatan reproduksi pada siswa SMP Negeri
2) Kepercayaan
66
pengetahuan tentang kesehatan. Dalam hal ini, penyuluhan
sendiri. Namun banyak orang tua yang merasa malu dan tidak
3) Pendidikan
67
sedangkan semakin tua usia seseorang maka pengalaman juga
4) Usia
68
reproduksi yang akan merugikan dirinya sendiri dan bahkan
69
dilaksanakan. Maka dari itu penting untuk memperhatikan
70
pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan dapat diterima
kesehatan.
71
c. Promosi kesehatan dalam faktor pendorong (reinforcing)
kesehatan sendiri. Tujuan utama dari pelatihan ini adalah agar sikap
72
serta terlaksana atau tidaknya kegiatan penyuluhan kesehatan
mematuhi apa yang dikatakan oleh guru nya. Oleh karena itu
73
dukungan teman sekolah akan mempengaruhi sikap yang akan
(Supriyanto, W. 2015).
74
responden (4,4%) yang telah mengunjunginya. Penyebaran
reproduksi.
masyarakat atau responden dapat merubah sikap yang belum baik dalam
hal menjaga kesehatannya menjadi sikap yang lebih baik, sehingga dengan
75
Sikap Remaja
Kepercayaan Terhadap
Metode
Predisposing Pendidikan Kesehatan Ceramah
Factors Reproduksi
Usia MetodeDiskusi
Kelompok
Sarana Prasarana Metode Curah
Kesehatan Pendapat
Penyuluhan Metode
Adanya Petugas Kesehatan Penyuluhan Metode Panel
Enabling
Kesehatan Sebagai
Factors Penyuluh Reproduksi Metode
Bermain Peran
76
BAB 3
visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang
lain dari masalah yang ingin diteliti. Konsep sendiri adalah suatu abstraksi
itu konsep tidak dapat diukur dan diamati secara langsung. Agar dapat
diamati dan dapat diukur maka konsep tersebut harus dijabarkan ke dalam
(Nursalam, 2013).
PRETEST (O1) PERLAKUAN (X) POSTEST (O2)
80
Keterangan :
: Diteliti
: Berpengaruh
antara dua variabel atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab
suatu pertanyaan dalam penelitian. Setiap hipotesis terdiri atas satu atau
81
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
82
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
pembanding.
83
sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah perlakuan dengan
1 (x) 2
Keterangan :
yang akan di teliti atau objek penelitian (Sugiono, 2013). Populasi penelitian
Dengan jumlah populasi siswa kelas XI keseluruhan adalah 115 siswa terbagi
populasi (Sugiono, 2013). Dan yang menjadi sampel penelitian adalah siswa
1. Kriteria Inklusi :
84
2. Kriteria Eksklusi :
responden.
dengan rancangan pra eksperimen one group pretest posttest. Yang akan
jumlah responden sebesar 115 siswa dengan sarana berupa ruangan dengan
85
N
n=
1 + N(d)2
Keterangan :
n : Besar Sampel
N : Besar Populasi
N
n=
1 + N (d)2
115
n =
1 + 115 (0,01)2
115
=
2,15
= 53,49 = 54
slovin, dari total populasi dengan jumlah 115 siswa setelah diukur
86
4.4 Kerangka Kerja Penelitian
Populasi :
Siswa kelas XI SMK N 1 Poncol dengan jumlah siswa 115 siswa
Sampel :
Sampel dalam penelitian ini sebanyak 54 siswa
Design Penelitian :
Kuantitatif Dengan Menggunakan Metode Pra Eksperimen (Rancangan One
Group Pretest Dan Postest)
Pengumpulan Data :
Kuesioner Dan Observasi
Pretest Posttest
Pengelolaan Data :
Editing, Scoring, Entry, Tabulating
Analisis Data :
Univariat, Bivariat Dan Menggunakan Uji T Test Berpasangan
87
4.4.2 Kerangka langkah kerja penelitian terdiri dari :
88
4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
(x)” atau treatment factor atau faktor intervensi. Faktor tersebut dengan
metode ceramah.
89
b) Variabel Dependen
kesehatan reproduksi.
90
4.5.2 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel
Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil Pertanyaan yang ada di Kuesioner pretest dan Rasio Vaforable
siswa pemikiran seorang untuk kuesioner pretest dan posttest Benar : 1
terhadap memahami suatu objek. posttest berjumlah 10 Salah : 0
kesehatan pertanyaan yang
reproduksi. berhubungan dengan Unvaforable
kesehatan reproduksi Benar : 0
remaja. Salah : 1
Skala Likert
91
Lanjutan Tabel 4.1 Definisi Operasional
92
4.6 Instrument Penelitian
93
elektronik, dan media luar ruang. Dalam penelitian yang akan
berupa laptop, LCD, dan audio sebagai pengeras suara, yang akan
4.6.3 Kuesioner
jawaban yaitu Benar dan Salah. Jika jawaban benar diberi nilai 1 dan
(S), tidak setuju (TS), dan Sangat tidak setuju (STS). Masing-masing
menjawab sangat setuju (SS) diberi nilai 4, setuju (S) diberi nilai 3,
94
tidak setuju (TS) diberi nilai 2, dan tidak setuju (TS) diberi nilai 1.
yang sama dengan penelitian yaitu siswa kelas XI. Pengujian validitas
kuesioner tersebut jika r hitung > r tabel product moment person. Nilai
95
berjumlah 20 orang untuk r tabel nya adalah 0,444. Hasil menunjukkan
penelitian.
96
Sedangkan untuk hasil uji validitas materi penyuluhan yang
ke waktu.
adalah reliable.
97
Berdasarkan data hasil uji reliabilitas yang didapatkan, maka
instrument penelitian.
98
Tabel 4.5 Ganchart Kegiatan Penelitian Prodi S1 Kesehatan Masyarakat
Peminatan PromKes Di SMKN 1 Poncol Kabupaten Magetan
99
4.8 Prosedur Pengumpulan Data
a) Test
(Sugiyono, 2013).
kepada responden, yaitu pretest dan posttest. Pretest adalah tes yang
100
dilakukan sebelum responden mendapatkan treatment penyuluhan dan
perhitungan selesai maka hasil dari perhitungan itu adalah nilai yang
b) Tahap Pelaksanaan
1. Tahap Persiapan
Kabupaten Magetan.
Magetan.
berlangsung.
101
2. Tahap Pengambilan Data Awal
responden masing-masing.
(treatment) penyuluhan.
5. Tahap Penutup
penelitian ini diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan dan data
102
4.9 Tehnik Pengelolaan Data
1. Editing
2. Scoring
3. Entry
4. Tabulating
103
terakhir dari penelitian ini adalah melakukan analisa data. Selanjutnya
104
disebut dengan pretest (tes yang dilakukan sebelum diberikan
antara dua variabel tersebut, bila angka signifikannya (2-tailed) dari < 0.05
untuk alternatif uji paired simple t test adalah uji Wilcoxon (Dahlan,
2014).
a) Data untuk tiap pasang yang diuji dalam skala interval atau rasio.
105
4.11 Etika Penelitian
ditimbulkan.
106
2. Menghormati privasi dan kerahasian subjek penelitian (respect for
identitas respinden.
inclusiveness)
sebagainya.
khususnya.
107
BAB 5
adalah siswa kelas XI semua jurusan mulai dari jurusan tata boga,
Kegiatan penelitian berlangsung pada hari selasa tanggal 18 Juni dari jam
09.30 WIB sampai 11.30. penelitian dilakukan sesuai dengan alur yang
Dalam bab ini penyajian data dibagi menjadi dua yaitu data umum
dan data khusus. Data umum berisi karakteristik responden meliputi usia
dan jenis kelamin yang disajikan dalam hasil analisis univariat pada data
yaitu variabel pengetahuan dan sikap pada siswa kelas XI SMK N 1 Poncol
Kabupaten Magetan. Data yang didapat dari hasil kuesioner pre-test dan
108
5.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian
Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Jumlah siswa kelas XI sebanyak 115 siswa
prasarana yang dimilki oleh SMK N 1 Poncol Kabupaten Magetan terdiri dari
Hasil penelitian ini terdiri dari data umum dan data khusus. Data umum
meliputi usia dan jenis kelamin yang disajikan dalam hasil analisis univariat
pada data demografi. Sedangkan data khusus terdiri dari hasil pengukuran
variabel pengetahuan dan sikap yang disajikan dalam hasil analisis bivariat.
Pada data demografi ini terdiri dari data usia dan jenis kelamin
109
Berdasarkan hasil dari tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 76
responden >50 responden. Dengan perhitungan, apabila nilai sig. < alpha
0,05 maka data berdistribusi tidak normal. Jika nilai sig. > alpha 0,05
110
Tabel 5.3 Hasil Uji Normalitas Data Sikap
Kolmogorov-Smirnov
Statistic Df Sig.
Sikap sebelum 140 76 001
intervensi
Sikap sesudah 140 76 001
intervensi
Sumber : Data Primer Menggunakan Aplikasi Analisis Data, 2019
Berdasarkan tabel 5.2 dan tabel 5.3 menunjukkan hasil distribusi
data tidak normal karena nilai sig. < alpha 0,05. Sehingga analisis data
5.2.2.1 Hasil Analisis Uji Wilcoxon Variabel Pengetahuan dan Sikap Responden
Penyuluhan
Tabel 5.4 Hasil Ranks Uji Wicoxon Pengetahuan dan Sikap Responden
Wilcoxon Signed Ranks
Variabel Ranks N
Pengetahuan Sebelum – Negative Ranks 0
Pengetahuan Sesudah Positive Ranks 76
Ties 0
Total 76
Sikap Sebelum – Sikap Sesudah Negative Ranks 0
Positive Ranks 76
Ties 0
Total 76
Sumber: Data Primer Menggunakan Aplikasi Analisis Data, 2019
a. Post Test < Pre Test
b. Post Test > Pre Test
c. Post Test = Pre Test
111
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan hasil penelitian Pre-test Post-
menunjukkan tidak adanya penurunan dari nilai pre test ke nilai post test
penyuluhan.
penyuluhan kesehatan reproduksi remaja untuk pre test dan post test nilai
pengetahuan dan sikap terhadap kesehatan reproduksi remaja dari nilai pre
Ties adalah kesamaan nilai pre test dan post test, hasil nilai ties
adalah 0, sehingga tidak ada nilai yang sama antara pre test dan post test
112
0,000 < α (0.05), maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang
113
5.3 Pembahasan
perlu untuk segera diberikan intervensi, salah satu intervensi yang tepat
reproduksi.
114
Hal ini didukung oleh penelitian Afridah (2017), dalam
terus berperilaku sehat dan mampu bersikap positif dalam hal merawat
kesehatan reproduksi.
115
sedin mungkin untuk menghindari hal – hal negative yang tidak
diinginkan remaja.
mengetahui makna dari terjadinya wet dream atau mimpi basah. Banyak
116
dapat bertanggung jawab dengan dirinya sendiri. Karena diusia remaja
jika remaja tidak memiliki pengetahuan yang lebih, remaja akan mudah
Hasil dalam uji wilcoxon yang sudah dilakukan, semua responden tidak
117
signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukannya intervensi
metode yang sesuai dengan sasaran dan materi yang akan disampaikan
118
ceramah dalam intervensi penyuluhan yang dilakukan, dapat
langsung, jika ada materi yang belum jelas dapat ditanyakan langsung
kepada pemateri.
disampaikan.
119
dan dengan menerapkan metode ceramah interaksi antara responden
dilakukan dan hal kebiasaan yang tidak perlu dilakukan oleh remjaa
terjadinya mimpi basah, dan mengerti cara merawat dan manjaga orga
yaitu 15. Hal ini menandakan bahwa sikap remaja di SMK N 1 Poncol
reproduksi remaja. Selain dapat dilihat dari nilai median, sikap remaja
120
melalui pertayaan-pertanyaan yang ada di kuesioner pretest sikap yang
remaja.
observasi tersebut jika remaja tidak memiliki sikap yang baik untuk
negative yang akan merugikan remaja itu sendiri. Remaja akan mudah
dengan adanya sarana dan prasarana yang ada didaerah poncol, seperti
121
Berdasarkan penelitian Ernawati (2018) Masa remaja merupakan
remaja harus menghadapi banyak tekanan emosi dan sosial yang saling
ketika remaja memasuki masa puber. Salah satu dari perubahan fisik
remaja masih di anggap tabu, hal ini di dukung oleh penelitian Ernawati
bahwa ada beda sikap tentang kesehatan reproduksi pada siswa SMU
yang berasal dari pedesaan dan perkotaan. hal ini dikarenakan pada
pendidikan orang tua. Remaja yang berasal dari daerah pedesaan perlu
122
Dapat disimpulkan bahwa, berdasarkan hasil pertanyaan pretest
123
dapat menjadi tolak ukur peningkatan sikap responden mengenai
test karena nilai sig (2-tailed) lebih kecil dari α yakni 0,005. Setelah
sikap responden yang dalam penelitian ini adalah sasaran primer yaitu
124
sesudah mendapat intervensi berupa penyuluhan kesehatan reproduksi
remaja.
kebiasaan apa saja yang boleh dilakukan dan kebiasaan apa saja yang
125
pertanyaan yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi remaja,
pertanyaan juga sudah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas dengan
yaitu siswa SMK N kelas XI. Berdasarkan uji validitas dan uji
126
penambahan pengetahuan yang telah diterima oleh responden, dalam
127
responden dari tingkat kelas yang lain. Sehingga hasilnya belum dapat
yang hadir, dengan waktu yang sudah disediakan pihak sekolah, dan dengan
128
BAB 6
6.1 Kesimpulan
yaitu 8.
129
maksimum 4), nilai Mean sesudah penyuluhan 8 (minimum 6,
maksimum 9).
6.2 Saran
siswa.
masalah yang dialami yang dalam hal ini contohnya adalah masalah
130
untuk bersama meningkatkan program penyuluhan kesehatan
reproduksi remaja.
oleh mahasiswa.
131
DAFTAR PUSTAKA
132
Sari, YP., LD. Mulyanti, dan T. Oktriani. 2015. Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Reproduksi Menggunakan Metode Mentoring Terhadap
Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi. Vol
11 No 1. Dalam
http://ners.fkep.unand.ac.id/index.php/ners/article/download/17/14.
(Diakses 12 Januari 2019).
Saryono, 2011. Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Setiowati, Tri Ayu. 2017. Perbedaan Perilaku Kesehatan Reproduksi Antara
Remaja Yang Mengikuti Dan Tidak Mengikuti Pusat Informasi Dan
Konseling Remaja Di Sma 1 Sewon. Dalam
http://digilib.unisayogya.ac.id/2481/1/Naskah%20Publikasi.pdf. (Diakses
23 Januari 2019).
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Dan R Dan D.
Bandung : Alfabeta.
Supriyanto, W. 2015. Agar anak tumbuh sehat dan berkembang cerdas.
Yogyakarta: Cahaya Ilmu.
Syatawati, N., T. Respati, DS. Rosyada. 2017. Efektivitas Metode Promosi
Kesehatan dalam Meningkatkan Pengetahuan Tentang Kesehatan
Reproduksi Siswa SMP Negeri. Vol. 1 No. 1. Dalam
http://proceeding.unisba.ac.id/index.php/BaMGMH/article/download/918
pdf. (Diakses 12 Februari 2019).
Poltekkes Depkes Jakarta 1. 2010. Kesehatan Remaja Problem Dan Solusinya.
Jakarta: Salemba Medika.
Puspita, Ikke Mega. 2017. Infeksi Menular Seksual. Dalam
https://drive.google.com/file/d/1l4GRv2hXYbMBb1dURxRcZZEzX_vk
hg7/view. (Diakses 21 Februari 2019).
Kementerian Kesehatan, R.I., 2011. Promosi Kesehatan Di Daerah Bermasalah
Kesehatan Panduan bagi Petugas Kesehatan di Puskesmas. Jakarta.
Dalam
https://drive.google.com/file/d/1l4GRv2hXYbMBb1dURxRcZZEzX_vk
hg7/view. (Diakses 21 Februari 2019).
133
Lampiran 1 Surat Izin Pengambilan Data Awal Kepada Kepala Dinas
134
Lampiran 2 Surat Izin Pengambilan Data Awal Kepada Kepala Sekolah
135
Lampiran 3 Surat Izin Uji Validitas Dan Reliabilitas Puskesmas Poncol
Kabupaten Magetan
136
Lampiran 4 Surat Izin Uji Validitas Dan Reliabilitas SMK N 2 Magetan
137
Lampiran 5 Surat Izin Penelitian SMK N 1 Poncol Kabupaten Magetan
138
Lampiran 6 Surat Keterangan Uji Validitas Dan Reliabilitas Puskesmas
139
Lampiran 7 Surat Keterangan Uji Validitas Dan Reliabilitas SMK N 2
Magetan
140
Lampiran 8 Surat Keterangan Penelitian SMK N 1 Poncol Kabupaten
Magetan
141
Lampiran 9 Lembar Permohonan Menjadi Responden
Kepada
Di Tempat
Dengan Hormat,
Hormat saya,
Peneliti
Yuce Nilasari
NIM. 201503096
142
Lampiran 10 Lembar Persetujuan Responden
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Usia :
Kelas :
Alamat :
Demikian surat pernyataan ini saya setuju tanpa adanya paksaan dari pihak lain
manapun.
Penulis,
Magetan, April 2019
Responden
Yuce Nilasari
( )
NIM. 201503096
143
Lampiran 11 Lembar Kisi-Kisi Kuesioner Pretest Variabel Pengetahuan
144
Lampiran 12 Kuesioner Pretest Posttest Variabel Pengetahuan Penelitian
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Kelas & Jurusan :
3. Alamat :
Petunjuk Pengisian
B. Variabel Pengetahuan
No. Pertanyaan Benar Salah
1. Pengertian dari kesehatan
reproduksi adalah sehat secara
fisik yang berkaitan dengan
sistem, reproduksi yang
dimiliki oleh remaja.
2. Mengalami mimpi basah (Wet
Dream) merupakan karakter
seksual primer pada remaja
laki-laki.
3. Timbulnya jerawat merupakan
salah satu karakter seksual
primer.
4. Menstruasi pada remaja,
merupakan salah satu ciri dari
karakter seksual sekunder.
5. Mengeluarkan urin pada saat
tidur merupakan pengertian
dari mimpi basah.
6. Menstruasi terjadi karena sel
telur yang diproduksi ovarium
tidak dibuahi oleh sel sperma
dalam rahim.
145
Lanjutan Pertanyaan
146
Lampiran 13 Kuesioner Pretest Posttest Variabel Sikap Penelitian
C. Variabel Sikap :
No. Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1. Sering dilakukan kegiatan penyuluhan
kesehatan reproduksi remaja oleh petugas
kesehatan baik di sekolah ataupun di luar
sekolah.
2. Apabila tidak memperhatikan kebersihan pada
organ reproduksi akan menimbulkan berbagai
macam penyakit.
3. Mengkonsumsi sayur dan buah dapat
membantu menjaga kesehatan organ
reproduksi kita.
147
Lanjutan Pertanyaan
148
Lampiran 14 Power Point Penyuluhan
149
150
151
152
Lampiran 15 Leafleat Kesehatan Reproduksi Remaja
153
154
Lampiran 16
155
3. Cara menjaga dan merawat alat reproduksi remaja dengan baik.
D. METODE
Metode yang akan diterapkan dalam kegiatan penyuluhan adalah :
1. Metode Ceramah
2. Tanya Jawab
E. MEDIA
Media yang akan dipakai dalam kegiatan penyuluhan adalah :
1. Proyektor dan LCD
F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a) Semua responden yang diundang datang dalam acara penyuluhan
kesehatan reproduksi remaja.
b) Pemateri menyampaikan materi secara langsung sesuai metode yang
akan diterapkan dan sesuai media yang akan digunakan.
2. Evaluasi Proses
a) Responden mendengarkan materi dengan baik .
b) Responden datang dan mengikuti acara penyuluhan hingga selesai.
c) Responden mampu mengisi lembar pertanyaan pretest dan posttest
dengan baik.
3. Evaluasi Hasil
a) Responden mampu menjawab lembar pretest dengan baik dan benar.
b) Setelah mendapat penyuluhan tentang kesehatan reproduksi,
responden mampu menjawab lembar posttest dengan lebih baik dan
lebih benar.
c) Setelah mendapat penyuluhan kesehatan reproduksi remaja,
diharapkan responden mengerti cara menjaga dan merawat kesehatan
reproduksi dengan baik sehingga terhindar dari PMS (Penyakit
Menular Seksual).
156
G. JADWAL MATERI DAN ALOKASI WAKTU
NO. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN
PESERTA
1. 15 Menit Pembukaan :
- Membuka kegiatan dengan - Menjawab salam.
mengucapkan salam.
- Memperkenalkan diri. - Mendengarkan.
- Menjelaskan tujuan dari - Memperhatikan.
penyuluhan - Memperhatikan
- Menyebutkan materi yang
akan diberikan.
2. 35 Menit Pelaksanaan : - Mengerjakan
- Membagikan soal Pretest. Pretest
- Menjelaskan pengertian - Memperhatikan
kesehatan reproduksi
remaja. - Memperhatikan
- Menjelaskan cara merawat
dan menjaga organ - Memperhatikan
reproduksi remaja.
- Menjelaskan macam- - Memperhatikan
macam PMS (Penyakit
Menular Seksual).
- Membagikan soal posttest.
3. 10 Menit Penutup : - Mengikuti aturan
- Pembagian dorprize kedapa pembagian
responden. dorprize.
- Ucapan terimakasih kepada - Mendengarkan.
pihak sekolah SMK N 1
Poncol Kabupaten Magetan
dan responden penyuluhan
siswa kelas XI. - Menjawab salam.
- Salam.
157
H. SETTING TEMPAT
Keterangan :
: Banner
: Moderator
: Penyuluh
: Audien
158
PLANNING OF ACTION (POA)
PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA KEPADA
SISWA KELAS XI SMK N 1 PONCOL KABUPATEN MAGETAN
159
Lampiran 17 Tabulasi Data
160
Skor Hasil Kuesioner Pengetahuan Penelitian Penyuluhan Kesehatan
Reproduksi Remaja
161
Lanjutan tabel
162
Lanjutan tabel
163
Skor Hasil Kuesioner Sikap Penelitian Penyuluhan Kesehatan Reproduksi
Remaja
164
Lanjutan tabel
165
Lanjutan tabel
166
Lampiran 18 Hasil Output Dengan Aplikasi Analisis Data
B. Correlations
no_1 no_2 no_3 no_4 no_5 no_6 no_7 no_8 no_9 no_10 total_
no_1 Pearson * * **
1 .179 .390 .285 .082 .553 .050 .192 .492 .287 .658
Correlation
Sig. (2-tailed) .450 .089 .223 .731 .011 .833 .418 .027 .220 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no_2 Pearson * * **
.179 1 .560 -.023 .043 .157 .419 .179 .471 .043 .562
Correlation
Sig. (2-tailed) .450 .010 .924 .858 .508 .066 .450 .036 .858 .010
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no_3 Pearson * ** **
.390 .560 1 -.023 .257 .157 .157 -.032 .685 .257 .645
Correlation
Sig. (2-tailed) .089 .010 .924 .274 .508 .508 .895 .001 .274 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no_4 Pearson * *
.285 -.023 -.023 1 .134 .218 .491 .285 -.089 .356 .476
Correlation
Sig. (2-tailed) .223 .924 .924 .574 .355 .028 .223 .709 .123 .034
167
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no_5 Pearson * *
.082 .043 .257 .134 1 .102 .102 .492 .167 .167 .486
Correlation
Sig. (2-tailed) .731 .858 .274 .574 .669 .669 .027 .482 .482 .030
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no_6 Pearson * **
.553 .157 .157 .218 .102 1 .375 .302 .102 .357 .595
Correlation
Sig. (2-tailed) .011 .508 .508 .355 .669 .103 .196 .669 .122 .006
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no_7 Pearson * *
.050 .419 .157 .491 .102 .375 1 .050 -.153 .102 .446
Correlation
Sig. (2-tailed) .833 .066 .508 .028 .669 .103 .833 .519 .669 .048
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no_8 Pearson * *
.192 .179 -.032 .285 .492 .302 .050 1 .082 .082 .499
Correlation
Sig. (2-tailed) .418 .450 .895 .223 .027 .196 .833 .731 .731 .025
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no_9 Pearson * * ** *
.492 .471 .685 -.089 .167 .102 -.153 .082 1 -.042 .527
Correlation
Sig. (2-tailed) .027 .036 .001 .709 .482 .669 .519 .731 .862 .017
168
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no_10 Pearson *
.287 .043 .257 .356 .167 .357 .102 .082 -.042 1 .486
Correlation
Sig. (2-tailed) .220 .858 .274 .123 .482 .122 .669 .731 .862 .030
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
total_ Pearson ** ** ** * * ** * * * *
.658 .562 .645 .476 .486 .595 .446 .499 .527 .486 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .010 .002 .034 .030 .006 .048 .025 .017 .030
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
169
B.Hasil Output Validitas Sikap SMKN 2 Kabupaten Magetan
Correlations
no_1 no_2 no_3 no_4 no_5 no_6 no_7 no_8 no_9 no_10 total_
no_1 Pearson * * ** **
1 .426 .452 .487 .25 -.059 .257 .193 .700 .126 .639
Correlation
Sig. (2-tailed) .061 .046 .029 .362 .806 .275 .415 .001 .596 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no_2 Pearson * *
.426 1 .398 .131 .092 -.067 -.125 .137 .474 .438 .514
Correlation
Sig. (2-tailed) .061 .082 .583 .701 .780 .600 .565 .035 .053 .020
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no_3 Pearson * * *
.452 .398 1 .054 -.215 .157 .293 .193 .536 .054 .496
Correlation
Sig. (2-tailed) .046 .082 .821 .362 .509 .209 .415 .015 .821 .026
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no_4 Pearson * *
.487 .131 .054 1 .209 .044 .287 .396 .208 -.010 .515
Correlation
Sig. (2-tailed) .029 .583 .821 .376 .854 .220 .084 .380 .966 .020
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
170
no_5 Pearson *
.215 .092 -.215 .209 1 .399 .103 -.158 .043 .336 .479
Correlation
Sig. (2-tailed) .362 .701 .362 .376 .081 .665 .505 .856 .147 .033
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no_6 Pearson *
-.059 -.067 .157 .044 .399 1 .200 .000 .100 .263 .504
Correlation
Sig. (2-tailed) .806 .780 .509 .854 .081 .397 1.000 .674 .262 .023
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no_7 Pearson *
.257 -.125 .293 .287 .103 .200 1 .292 .187 .082 .468
Correlation
Sig. (2-tailed) .275 .600 .209 .220 .665 .397 .211 .429 .731 .037
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no_8 Pearson *
.193 .137 .193 .396 -.158 .000 .292 1 .411 .108 .453
Correlation
Sig. (2-tailed) .415 .565 .415 .084 .505 1.000 .211 .072 .651 .045
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
no_9 Pearson ** * * **
.700 .474 .536 .208 .043 .100 .187 .411 1 .208 .641
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .035 .015 .380 .856 .674 .429 .072 .380 .002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
171
no_10 Pearson *
.126 .438 .054 -.010 .336 .263 .082 .108 .208 1 .515
Correlation
Sig. (2-tailed) .596 .053 .821 .966 .147 .262 .731 .651 .380 .020
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
total_ Pearson ** * * * * * * * ** *
.639 .514 .496 .515 .479 .504 .468 .453 .641 .515 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .002 .020 .026 .020 .033 .023 .037 .045 .002 .020
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
172
C. Hasil Output Reliabilitas Data Pengetahuan
N %
Total 20 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.726 10
Item-Total Statistics
Reliability Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
Cronbach's Alpha N of Items
no_1 5.95 5.208 .522 .681
no_2 .726 5.85 10 5.503 .410 .701
no_3 5.85 5.292 .512 .684
no_4 5.80 5.747 .318 .715
no_5 5.90 5.674 .317 .716
no_6 5.70 5.589 .477 .693
no_7 5.70 5.905 .306 .716
no_8 5.95 5.629 .328 .714
no_9 5.90 5.568 .364 .708
no_10 5.90 5.674 .317 .716
173
D. Hasil Output Reliabilitas Data Sikap
N % Reliability Statistics
Excluded
a
0 .0 Cronbach's Alpha N of Items
Item-Total Statistics
174
E. Output Normalitas Data Pengetahuan
Cases
pengetahuan sebelum
75 98.7% 1 1.3% 76 100.0%
penyuluhan
pengetahuan sesudah
75 98.7% 1 1.3% 76 100.0%
penyuluhan
Descriptives
Std.
Statistic Error
Median 2.00
Variance 1.213
Minimum 1
Maximum 4
Range 3
Interquartile Range 2
Median 8.00
Variance 1.213
175
Minimum 6
Maximum 9
Range 3
Interquartile Range 2
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
pengetahuan sebelum
.178 75 .000 .859 75 .000
penyuluhan
pengetahuan sesudah
.178 75 .000 .859 75 .000
penyuluhan
176
177
F. Output Normalitas Data Sikap
Cases
sikap sebelum
76 100.0% 0 .0% 76 100.0%
penyuluhan
sikap sesudah
76 100.0% 0 .0% 76 100.0%
penyuluhan
Descriptives
Median 15.00
Variance 6.205
Minimum 10
Maximum 19
Range 9
Interquartile Range 4
Median 25.00
Variance 6.205
Minimum 21
178
Maximum 30
Range 9
Interquartile Range 4
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
179
180
G. Output Hasil Uji Wilcoxon Pengetahuan
Ranks
Total 76
b
Test Statistics
173
H. Hasil Output Uji Wilcoxon Sikap
Ranks
Total 76
b
Test Statistics
174
Lampiran 19 Kartu Bimbingan
175
176
177
Lampiran 20 Foto Penelitian
Sekolah
178
Kegiatan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Di Puskesmas Poncol Kabupaten
Magetan Oleh Petugas Promkes
179
Kegiatan Penelitian Penyampaian Intervensi Penyuluhan Kesehatan Reproduksi
Remaja di SMK N 1 Poncol Kabupaten Magetan
180
181
182