Anda di halaman 1dari 20

Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan

Obstetri dan Neonatal


(PPGDON)

OLEH :

I Z AT T U L A Z I J A H , S S T, M . K E S
Apa yang dilakukan Bidan bila ada
kasus kegawatdaruratan?
Lakukan Penilaian Awal

 Observasi
 Kesadaran , Menilai wajah
Pernafasan : cepat, dan
Perdarahan
 Raba :
 Anamnesis  Kulit : dingin, demam
 Pemeriksaan Fisik  Nadi : lemah/kuat,
Terfokus cepat/normal
 Pemeriksaan Obsterik  Kaki/tungkai bawah :
bengkak
 Tanda vital
Kegawatdaruratan Obstetrik

Gadar
Obstetri

Preeklamsia Sepsis Prolapsus Partus Distosia


Perdarahan Syok
/Eklamsia Puerperalis tali Pusat Macet Bahu

Kasus obstetri yang apabila tidak segera ditangani


akan berakibat kematian ibu dan janinnya. Kasus ini
menjadi penyebab utama kematian ibu janin dan bayi
b a r u l a h i r. ( S a i f u d d i n , 2 0 0 2 )
Perdarahan

Kehamilan Muda
• Abortus
• Mola Hidatidosa
• KET
Kehamilan Tua
• Plasenta Previa
• Solusio Plasenta
• Ruptur Uteri
Pasca Persalinan
• Atonia uteri
• Robekan jalan lahir
• Retensio Plasenta
• Sisa Plasenta
• Inversio Uteri
Perdarahan Kehamilan Muda

 Abortus adalah ancaman / pengeluaran


hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup di luar kandungan usia <20 mg/
berat janin < 500 gr.

 KET adalah kehamilan yg terjadi diluar


kandungan, 95% di tuba 5% di ovarium.

 Mola Hidatidosa adalah : bagian


penyakit trofoblastik gestasional
disebabkan kelainan pd vili khorionik.
Perdarahan Kehamilan Lanjut

• Plasenta Previa adalah :


plasenta yg berimplementasi di
atas atau mendekati ostium
servix interna

• Solusio Plasenta adalah :


Terlepasnya placenta dari
tempat implementasinya

• Ruptur Uteri
Perdarahan Pasca Persalinan

Atonia Uteri Retensio Plasenta

 Keadaan dimana  Placenta yg belum


uterus menjadi lahir setelah 30 menit
lembek/ lunak
Perdarahan Pasca Persalinan

• Sisa Plasenta adalah


sisa plasenta dan
selaput yg tertinggal
dalam rongga rahim

• Inversio Uteri

• Robekan Jalan Lahir


Preeklamsia dan Eklamsia
TEKANAN DARAH
MENINGKAT HIPERTENSI
( 140/90 mmHg) KRONIK
HAMIL
NYERI KEPALA < 20 MG SUPERIMPOSED
GANGGUAN PREECLAMPSIA
PENGLIHATAN ,ODEMA
PROTEINURIA
KEJANG + EKLAMPSIA

HAMIL HDK
> 20 MG
PREEKLAMPSIA
KEJANG –
RINGAN

PREEKLAMPSIA
BERAT
Sepsis Puerperalis

 Infeksi pada traktus


genitalia yang dapat
terjadi setiap saat
antara jarak pecah
ketuban atau persalinan
dan 42 hari setelah
persalinan atau abortus

 Ciri : demam, nyeri


pelvik, subinvolusi,
lochea berbau busuk
Syok

 Syok merupakan
kegagalan sistem
sirkulasi untuk
mempertahankan perfusi
yang adekuat ke organ-
organ vital
 Syok merupakan suatu
kondisi yang mengancam
jiwa dan butuh tindakan
segera dan intensif.
Lanj...

 Distosia Bahu
Bahu janin susah lahir (macet)
 Prolaps Talipusat
Talipusat keluar jalan lahir sebelum bayi
lahir
 Persalinan Macet
Partus macet adalah suatu keadaan dari
suatu persalinan yang mengalami
kemacetan dan berlangsung lama
sehingga timbul komplikasi ibu maupun
janin
Kegawatdaruratan Neonatus

Intrapartum
• Asfiksia
• Prolapsus tali pusat
• Kelainan Letak
• Distosia bahu

Pascapartum
• Tetanus neonatorum
• BBLR
• Ikterus
• Sindroma Gawat Nafas
• Hipotermi
 Asfiksia
Gadar Neo Suatu keadaan bayi baru lahir
Intrapartum yang gagal bernafas secara
spontan dan teratur segera
setelah lahir

 Kelainan letak berupa :


presentasi bokong, letak muka,
letak lintang dan presentasi
majemuk

 Distosia Bahu
 Tetanus Neonatorum
Gadar Neo Meupakan penyakit toksemia akut
Pasca partum yang menyerang susunan saraf
pusat, oleh karena adanya
tetanospasmin dari clostridium
tetani pada BBL
 BBLR
Bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram tanpa memandang
masa gestasi. Berat lahir adalah
berat bayi yang ditimbang dalam 1
(satu) jam setelah lahir
 Sindroma Gawat Nafas
Gadar Neo Kumpulan gejala yang terdiri dari
Pasca partum frekuensi nafas bayi lebih dari 60x/i
atau kurang dari 30x/i dan mungkin
menunjukan satu atau lebih dari
gejala tambahan seperti sianosis,
retraksi dada, merintih dan apnea

 Hipotermia
Keadaan dimana suhu tubuh bayi
kurang dari 36.5 °C
 Ikterus Neonatorum
Gadar Neo Warna kuning yang tampak pada
Pasca partum kulit dan mukosa karena
peningkatan bilirubin
 Dikatakan patologis apabila Ikterus
klinis terjadi pada 24 jam pertama
kehidupan dan terjadi peningkatan
kadar bilirubin serum sebanyak
5mg/dL atau lebih setiap 24 jam
atau Ikterus yang menetap setelah
bayi berusia >8 hari (pada Neonatus
Cukup Bulan) atau >14 hari (pada
Neonatus Kurang Bulan).
Sumber

 Indrayani, Djami, Moudy EU. 2013. Asuhan Persalinan dan


Bayi Baru Lahir. Jakarta : TIM
 Kementerian Kesehatan. 2011. Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta: Kemenkes RI
 Kementerian Kesehatan. 2013. Pedoman Penyelenggaraan
Puskesmas Mampu Poned. Jakarta: Kemenkes RI
 Kementerian Kesehatan. 2007. Pelatihan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar (Buku Acuan) Jakarta: Kemenkes
RI
 Manuaba, IBG. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan
dan KB untuk Pendidikan Bidan Edisi 2. Jakarta: EGC
 Saifudin, A.B. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta
Terimakasih

S E M O G A B E R M A N F A AT

Anda mungkin juga menyukai