Anda di halaman 1dari 26

Masalah Yang Berhubungan

Dengan Lamanya
Kehamilan
Acholder sirait

Fk uniba
Persalinan preterm
Batasan :
 Persalinan prematur adalah

persalinan yang terjadi pada


kehamilan kurang dari 37 minggu
(antara 20-37 minggu) atau dengan
berat janin kurang dari 2500 gram
Masalah
 Kesulitan utama : perawatan bayi
prematur
 Bayi semakin muda  morbiditas dan
mortalitas > tinggi dan berhubungan
dengan harapan dan kualitas hidup
 Kecil untuk Masa Kehamilan (KMK, small
for date) : berat lahirnya <10 persentil.
Kadang sukar membedakan prematur dan
KMK , bahkan bisa juga prematuritas
disertai KMK
Lanj …
 Penyebab : 50% spontan, 30%
karena ketuban pecah dini (KPD),
20% dilahirkan atas indikasi ibu
/janin
 Secara keseluruhan penyebabnya

multifaktorial
Sebagai komplikasi medis/ obstetri
 Pendarahan  plasenta previa
 Janin mati kelainan konsepsi atau

kelainan kongenital
 KPD, infeksi lain, bakteriuri,

kolonisasi genital ( infeki membentuk


sitokin dan perlepasan lemak ,
bioaktif  prostaglandin)
 Plasentasi yang kurang baik
Lanj …
 Distorsi uterus (hidramnion, gemelli),
oligohidramnion
 Riwayat pernah melahirkan prematur,
keguguran
 Penyakit ibu yang berat
 Kurang gizi mengakibatkan anemia,
kekurangan Zn dan asam folat
 Penambhan berat yang kurang saat hamil
 Anomali uterus atau fibroid
Faktor sosio-budaya
 Perokok atau penyalah gunaan obat
 Kemiskinan

 Pendek, kurus

 Umur < 18 tahun atau > 40 tahun

 Keturunan

 Ras kulit hitam

Faktor Piskologis seperti kehamilan yang


tidak diinginkan, keluarga yg tidak
harmonis, suasana tempat kerja tidak
nyaman
Penilaian klinik
 Kriteria persalinan prematur :
 Kontraksi rahim teratur (his) dengan jarak

< 7-8 menit disertai pengeluran darah


atau lendir pervaginam
 Periksa dalam:

- Pendataran 50-60% atau >


- Pembukaan serviks 2 cm atau >
 USG vaginal probe, panjang serviks < 2cm
Penanganan
 Perlu penilaian mengenai:
 Umur kehamilan
 Demam atau tidak
 Kondisi janin( jumlah, letak/ presentasi,
taksiran berat janin, hidup/gawat
janin/mati, kelainan kongenital) dengan
USG
 Letak plasenta dan jumlah cairan amnion
 USG
 Adanya fasilitas dan petugas terampil 
penanganan bayi prematur
Upaya menghentikan kontraksi
rahim
 Tokolitik : umur kehamilan <35 minggu
 Tujuannya untuk menunda kelahiran
Dilakukan bila :
- Umur kehamilan < 35 minggu
- Pembukaan serviks <4 cm
- Tidak ada amnioitis, preeklampsia atau
pendarahan aktif
- Tidak ada gawat janin
- Ibu masuk RS untuk evaluasi his dan
pembukaan serviks
Lanj….
 Berikan kortikosteroid 
betametason, pematangan paru
dosis 2x 6 mg IM (selang 12 jam)
selama 2 hari atau deksametason 4x
5mg IM (selang 6 jam) selama 1 hari
 Steroid tidak diberikan bila ada tanda

infeksi yang jelas


 Obat tokolitik yang dianjurkan :

Salbutamol, Nifedipin, MgSO4


Lanj …
 Pemberian tokolitik tidak lebih dari
48 jam
 Monitor keadaan janin dan ibu (nadi,

tekanan darah, suhu, tanda distress


nafas, kontraksi uterus, pengeluaran
cairan ketuban atau darah
pervaginam, djj, balans cairan ,gula
darah, urinanalisis)
Persalinan berlanjut
 Tidak perlu tokolitik bila
 Umur kehamilan > 35 minggu
 Serviks membuka >3 cm
 Pendarahan aktif
 Janin mati dan ada kelainan kongenital
dengan kemungkinan hidup kecil
 Preeklampsia
 Gawat janin
Lanj ….
 Monitor persalinan dengan partograf
 Tidak menggunakan vakum

 Persiapkan fasilitas, asfiksia dapat


memperburuk penyakit membran hialin
dan penyakit lainnya
 Rujuk bila mungkin

Tindakan pada bayi prematur


 Lingkungan hangat  inkubator atau
metode kangguru
 Oksigen

 ventilasi
Kehamilan Lewat Waktu
(KLW) (Post date/ post term)
 Batasan :
Kehamilan lewat waktu : kehamilan yg
umur kehamilannya> 42 minggu
 Penentuan usia kehamilan tidak selalu
mudah
 Kehamilan lewat waktu berhubungan
dengan meningkatnya komplikasi pada ibu
maupun janin
 Meliputi 10 % kehamilan

 Penyebab: ? Faktor predisposisi kelainan


anatomi dan biokimia
Lanj…
Masalah ibu
 Serviks belum matang (70%)

 Kecemasan ibu

 Persalinan traumatis akibat janin besar


(20%)
 Angka kejadian seksio sesar ↑ karena
gawat janin, distosia dan disproporsi
sefalo-pelvik
 Meningkatnya pendarahan
pascapersalinan, karena penggunaan
oksitosin untuk akselerasi atau induksi
Lanj …
 Masalah janin
 Kelainan pertumbuhan janin

- Janin besar distosia bahu, fraktura


klavikula, palsi Erb-Duchene
- Pertumbuhan janin terhambat
 Oligohidramnion 

- gawat janin
- keluarnya mekoneum
- talipusat tertekan kematian janin
mendadak
Penilaian klinik
 Perlu menentukan kembali umur
kehamilan dengan benar HPHT
 USG diperlukan untuk pemeriksaan
kelainan kongenital, presentasi janin,
taksiran berat janin, konisis plasenta,
volume cairan amnion. Tidak untuk
menentukan umur kehamilan bila
kehamilan sudah lanjut
 Pemeriksaan penampilan jantung janin
 Menilai kematangan serviks
Komplikasi
 Anak besar dapat menyebabkan
disproporsis kepala-panggul
 Oligohidramnion  kompresi

talipusat, gawat janin, sampai bayi


meninggal
 Keluarnya mekoneum dapat

menyebabkan aspirasi mekoneum


Pencegahan
 Konseling antenatal
 Evaluasi umur kehamilan bila ada

tanda-tanda berat badan tidak naik,


oligohidramnion, gerak janin
menurun
Penanganan
 Pengelolaan KLW diawali dari umur
kehamilan 41 minggu  meningkatnya
pengaruh buruk pada keadaan perintal
setelah umur kehamilan 40 minggu dan
meningkatnya insidensi janin besar
 Bila kehamilan > 40 minggu , ibu diminta
menghitung gerak janin selama 24 jam
(tidak boleh kurang dari 10 kali) atau
menghitung jumlah gerakan janin
persatuan waktu dan dibandingkan
apakah mengalami penurunan atau tidak
Pengelolaan persalinan
 Tergantung dari derajat kematangan
serviks dengan skor Bishop
Bila > 5  induksi persalinan , jika janin
>4000 gr lakukan seksio sesar
 Pemantuan pola denyut jantung janin
dengan kardiotokografi
Bila < 5 perlu penilaian kembali ,bila
kehamilan tidak diakhiri
• Pasien KWL dengan komplikasi DM , PJT,
preeklampsia , kehamilannya harus
diakhiri tanpa memandang keadaan
serviks
Pengelolaan intrapartum
 Pasien tidur miring kiri
 Gunakan kardiotokografi(KTG)

 Bila djj abnormal beri oksigen

 Awasi jalannya persalinan

 Segera setelah bayi lahir  Periksa

dan cegah hipoglikemi, hipovolemi,


hipotermi dan polisetemi
Bayi yang mengalami post term
 Stadium I
Kulit menujukkan kehilangan verniks
kaseosa dan maserasi berupa kulit kering,
rapuh dan mudah mengelupas
 Stadium II

Gejala diatas disertsi pewarnaan mekonium


(kehijauan) pada kulit
 Stadium III

Terdapat pewarnaan pada kuku, kulit dan


talipusat
Mencegah aspirasi mekoneum
Segera lakukan resusitasi :
 Penghisapan nasofaring dan orofaring

posterior sebelum dada janin lahir


 Bila mekoneum tampak pada pita suara,

pemberian ventilasi dengan tekanan


positip ditangguhkan dahulu sampai
trakea telah diintubasi
 Intubasi trakea harus dilakukan rutin bila

ditemukan mekoneum kental


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai