Lab
- Leukositosis maternal ( WBC > 16.000 μL)
-Peningkatan C reactive protein cairan ketuban dan
gas liquid chromatography
-Amniosentesis ( deteksi leukosit dan pewarnaan
gram)
-Tes lakmus (pH normal : 7-7.5) darah dan infeksi
menyebabkan positif palsu
Pemeriksaan Penunjang
USG
Bertujuan untuk menilai jumlah cairan ketuban pada
kavum uteri
3 cara:
-Subjektif
-Semikuantitatif
-4 kuadran
Pemeriksaan Penunjang : USG
A. Subjektif
Normal apabila masih ada bagian janin yang
menempel pada dinding uterus, dan bagian lain
masih terisi cairan ketuban.
Apabila sedikit, sebagian besar tubuh bayi menempel
pada dinding uterus sedangkan bila hidramnion
tidak ada bagian janin yang menempel pada
uterus.
Pemeriksaan Penunjang : USG
B. Semikuantitatif
Pengukuran dari satu kantong (single pcket) ketuban terbesar yang
terletak antara dinding uterus dan tubuh janin, tegak lurus terhadap
lantai.
Tidak boleh ada janin didalam area pengukuran tersebut.
c. Pengukuran 4 Kuadran
Perut ibu dibagi menjadi 4 kuadran berdasarkan garis khayal
transversal dan vertical umbilicus ibu. Kemudian transducer
ditempatkan secara vertical tegak lurus lantai dan cari iameter terbesar
kantung ketuban, tidak boleh ada bagian janin atau umbilicus. Setelah
4 ukuran, jumlahkan dan hasilnya ditulis dalam mm dan cm
PENATALAKSANAAN
• Konservatif
– Pengelolaan konservatif dilakukan bila tidak ada penyulit (baik pada
ibu maupun janin), pada umur kahamilan 28-36 minggu, dirawat
selama 2 hari.
Selama perawatan dilakukan:
– Observasi kemungkinan adanya amnionitis/tanda-tanda infeksi
– Pengawasan timbulnya tanda persalinan.
– Pemberian antibiotika (Ampicillin 4x500 mg atau Eritromisin 4x500 mg
dan Metronidazole 2x500 mg) selama 3-5 hari
– USG: untuk menilai kesejahteraan janin
– Bila ada indikasi untuk melahirkan janin, dilakukan pematangan paru
janin
• Aktif
– Pengelolaan aktif pada KPSW dengan umur
kehamilan 20-28 minggu dan ≥37 minggu
– Ada tanda-tanda infeksi
– Timbulnya tanda-tanda persalinan
– Gawat janin
Komplikasi
• Persalinan Prematur
Periode laten tergantung umur kehamilan.
Aterm 24 jam setelah ketuban pecah (90%)
Kehamilan 28-34 minggu 24 jam (50%)
<26minggu persalinan 1 minggu
• Infeksi
Infeksi pada ketubanpecah dini meningkat
sebanding dengan lamanya periode laten. Kriteria
klinis infeksi:
Febris
Uterine tenderness (di periksa setiap 4 jam)
Takikardia (denyut nadi maternal >100x/mnt)
Denyut jantung janin >160x/mnt.
• Hipoksia/Asfiksia
Pecahnya ketuban oligohidamnion bagian
kecil janin menempel erat dengan dinding
uterus dapat menekan tali pusat asfiksia
atau hipoksia. Semakin sedikit air ketuban,
janin semakin gawat.
• Sindrom Deformitas Janin
Menyebabkan pertumbuhan janin terhambat,
kelainan disebabkan kompresi muka dan
anggota badan janin, serta hipoplasi
pulmonary
Penyembuhan Selaput Ketuban
• Fase Inflamasi
respons vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan yang terjadi
pada jaringan lunak, dengan tujuan menghentikan perdarahan dan
membersihkan area luka dari benda asing.
• Proliferasi
memperbaiki dan menyembuhkan luka dan ditandai dengan
proliferasi sel.
• Maturasi
menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan
penyembuhan yang kuat dan bermutu (minggu ke-3, berakhir 12
bulan)