2. Proses Persalinan
Pada waktu persalinan, air ketuban dapat meratakan
tekanan atau kontraksi di dalam rahim, sehingga leher
rahim membuka.
Dan saat kantung ketuban pecah, air ketuban yang keluar
sekaligus akan membersihkan jalan lahir.
Pada saat kehamilan, air ketuban juga bisa digunakan
untuk mendeteksi kelainan yang dialami janin, khususnya
yang berhubungan dengan kelainan kromosom.
Kandungan lemak dalam air ketuban dapat menjadi
penanda janin sudah matang atau lewat waktu.
Etiologi
1. Infeksi vagina
2. Chorioamnionitis
3. Kelainan servik atau alat genital
4. Keadaan fetus yang abnormal
5. Peningkatan tekanan intrauteri
6. Selaput amnion yang mempunyai struktur yang lemah
7. Trauma
8. Hipermortalitas rahim
Patofisiologi
Penyebab dari ketuban pecah dini belum diketahui. Tetapi kemungkinan
penyebab yaitu infeksi pada vagina seperti oleh gonorrhoe dan streptococcus
yang menyebabkan terinfeksinya selaput amnion sehingga memudahkan
selaput tersebut untuk pacah secara dini. Chorioamnionitis merupakan infeksi
selaput ketuban yang juga akan merusak selaput amnion sehinga bisa pula
pecah. Penyebab selanjutnya adalah peningkatan tekana intracterine seperti
pada kehamilan kembar dan polihidromnion, menyebabkan terjadinya
intrumnion meningkat akhirnya selaput amnion pecah. Trauma pada
amniosintesis menyebabkan cairan ketuban bisa pecah. demikian juga halnya
dengan hipermotilitas uterus dimana kontraksi otot uterus rahim menjadi
meningkat yang menekan selaput amnion.
Semua hal diatas dapat menyebabkan ketuban pecah dini. Pada ibu dengan
ketuban pecah dini tetapi his ( ‑) sehinga pembukaan akan terganggu dan
terhambat sementara janin mudah kekeringan karena pecahnya selaput
amnion tersebut, maka Janin harus segera untuk dilahirkan atau pengakhiran
kehamilan harus segera dilakukan. Tindakan yang dilakukan adalah
menginduksi dengan oksitosin, jika gagal lakukan persalinan dengan caecar.
Lanjutan…
Akibat ketuban pecah dini pada janin yang preterm yaitu melahirkan janin
yang premature dimana paru janin belumlah matur, akibatnya produksi
surfaktan berkurang, paru tidak mengembang sehingga beresiko terhadap
RDS (Rapirasi distress syndrome). Ditandai dengan apgar score yang
abnormal, aspixia, dan tachipnoe yang menyebabkan kerusakan pertukaran
gas pada janin.
Pada ibu dengan ketuban pecah dini dan hisnya ada (+) persalinan dapat
segera dilakukan. Apabila adanya pemeriksaan dalam yang terlalu sering
dapat beresiko terhadap infeksi. Ketuban yang telah pecah dapat
menyebabkan persalinan menjadi terganggu karena tidak ada untuk pelicin
Jalan lahir. Sehingga persalinan menjadi kering (dry labor). Akibatnya
terjadi persalinan yang lama.
Akibat persalinan yang lama terjadi pula penekanan yang lama pada janin
dijalan lahir, dan jika terjadi fetal distress mengakibatkan untuk melakukan
persalinan atau ekstraksi vacum dan cuna, atau terjadi asphyxia akibat
penekanan yang lama pada jalan lahir inipun mengakibatkan iskhcmia pada
jalan lahir dan akhirnya terjadi nekrosis jaringan. Hal ini beresiko terhadap
cidera pada ibu dan janin, dan juga beresiko tinggi terhadap infeksi.
Manifestasi Klinis
Keluar ketuban warna putih, keruh, jernih, kuning,
hijau / kecoklatan sedikit / banyak
Dapat di sertai demam bila sudah ada infeksi
Janin mudah teraba
Pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada , air
ketuban sudah kering
Inspeksikula, tampak air ketuban mengalir / selaput
ketuban tidak ada dan air ketuban ketuban sudah
kering
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboraturium
Tes Lakmus (tes Nitrazin)
Mikroskopik (tes pakis)
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan KPD pada kehamilan aterm (> 37
Minggu)
Penatalaksanaan KPD pada kehamilan preterm (< 37
minggu)
Pengkajian
1. Identitas ibu
2. Riwayat penyakit 4. Pemeriksaan fisik
Riwayat kesehatan sekarang Kepala dan leher.
Riwayat kesehatan terdahulu
Dada Thorak
Riwayat kesehatan keluarga
Abdomen
3. Pola-pola fungsi kesehatan
Pola persepsi dan tata laksana hidup Genitalia
sehat Ekstremitas
Pola Nutrisi dan Metabolisme
Pola aktifitas 5. Pemeriksaan
Pola eleminasi
Pola istirahat dan tidur
Diagnostik
Pola hubungan dan peran
Pola penagulangan sters
Pola sensori dan kognitif
Pola persepsi dan konsep diri
Pola reproduksi dan social
Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi infeksi maternal berhubungan dengan
prosedur invasif, pemeriksaan vagina berulang, dan
rupture membrane amniotic.
Kerusakan pertukaran gas pada janin berhubungan
dengan adanya penyakit.
Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri,
peningkatan HIS
Ansietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman
pada diri sendiri/janin.
SESI TANYA JAWAB
Kesimpulan
Ketuban pecah dini adalah ketuban yang pecah spontan yang terjadi pada
sembarang usia kehamilan sebelum persalinan di mulai (William,2001)
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda
persalinan dan di tunggu satu jam belum di mulainya tanda persalinan
(Manuaba,2001)
Ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah
kehamilan berusia 22 minggu sebelum proses persalinan berlangsung dan
dapat terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu
maupun kehamilan aterm. (Saifudin,2002).
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul adalah sebagai berikut:
Resiko tinggi infeksi maternal berhubungan dengan prosedur invasif,
pemeriksaan vagina berulang, dan rupture membrane amniotic.
Kerusakan pertukaran gas pada janin berhubungan dengan adanya
penyakit.
Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan nyeri, peningkatan HIS
Ansietas berhubungan dengan krisis situasi, ancaman pada diri
sendiri/janin.
TERIMAKASIH