Anda di halaman 1dari 20

Prinsip Dasar

• Bila proses fertilisasi menghasilkan janin lebih dari


satu maka kehamilan tersebut disebut dengan
kehamilan ganda.
• Angka kejadian kehamilan ganda menurut rumus
Hellin adalah gemelli 1 : 80 kehamilan, triplet 1 :
802, kuadruplet 1 : 803, dan seterusnya.
• Kejadian kehamilan ganda dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya adalah
faktor genetik atau keturunan, umur dan
paritas, ras / suku bangsa dan obat pemicu
ovulasi. Kehamilan ganda mempunyai arti
yang cukup penting dalam bidang obstetri
karena disamping merupakan fenomena
yang menarik, keadaan ini termasuk dalam
kategori risiko tinggi dalam kehamilan dan
persalinan
• Terdapat 2 jenis kehamilan ganda, yaitu :
• Hamil ganda monozigotik (satu telur,
identik) : 1/3 dari seluruh kehamilan
ganda
• Hasil ganda dizigotik (dua telur,
fraternal) : 2/3 dari seluruh kehamilan
ganda
Masalah
• Partus prematurus, preeklampsia / eklampsia , anemia,
malpresentasi, perdarahan pasca persalinan
• Bila janin kedua tidak lahir spontan dalam 30 menit setelah janin
pertama lahir maka janin kedua harus dilahirkan dengan tindakan
obstetrik karena risiko kehidupan pada janin kedua akan meningkat
sejalan dengan waktu
Penanganan Umum

Konfirmasi diagnosis
Berikan diet sesuai dengan kebutuhan, kalori, protein, mineral,
vitamin, zat besi, asam lemak esensial
PENILAIAN KLINIK
Selama Kehamilan
Penilaian klinik selama kehamilan bertujuan untuk membuat diagnosis,
mengenali hamil ganda secara dini dengan melakukan upaya preventif,
serta menatalaksana dengan baik, berbagai kemungkinan kelainan
patologis dan komplikasi selama kehamilan.
Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis, perlu dilakukan
pemeriksaan yang berhubungan dengan dugaan
kehamilan ganda :
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan klinis : gejala – gejala dan tanda – tanda
c. Pemeriksaan USG
d. Pemeriksaan radiologi, dan pemeriksaan lain bila diperlukan
Diagnosis Kehamilan Ganda

Cara Gejala dan Tanda

Anamnesis  Riwayat adanya turunan kembar dalam keluarga


 Telah mendapat pengobatan intertilitas
 Adanya uterus yang cepat membesar : Fundus uteri > 4
cm dari amenorea
 Gerakan anak yang terlalu ramai/banyak
Pemeriksaan Klinis  Besar uterus melebihi lamanya amenorea
 Uterus cepat membesar pada pemeriksaan ulangan
 Pemeriksaan berat badan bertambah dengan cepat tanpa
adanya edema atau obesitas
 Teraba 2 balotemen atau lebih
 Teraba 3 bagian besar janin
 Terdengar 2 denyut jantung janin dengan perbedaan 10
atau lebih
Pemeriksaan USG  Kelihatan 2 bayangan janin dengan 1 atau 2 kantong
amnion. Diagnosis dengan USG sudah dapat ditegakkan
pada kehamilan 10 minggu
PENANGANAN
Selama Kehamilan
• Penilaian pertumbuhan janin bila ada masalah :
• Kemajuan pertumbuhan janin (fetometri)
• Deteksi kelainan kongenital
• Penilaian retardasi pertumbuhan secara USG
• Pematangan paru janin : bila ada tanda – tanda partus prematurus
yang mengancam dengan pemberian betamethason atau
deksamethason 24 mg/hari
PENANGANAN
Selama Kehamilan
• Rawat inap bila :
• Ada kelainan obstetri
• Ada his / pembukaan serviks
• Adanya hipertensi
• Pertumbuhan salah satu janin terganggu
• Kondisi sosial yang tidak baik
• Profilaksis / mencegah partus prematurus dengan obat tokolitik
• Pemasangan jerat (Shirodkar’s operation)
PADA PERSALINAN
Selama Kehamilan
• Prinsip – prinsip penanganan :
sebaiknya, persalinan ditangani oleh penolong persalinan yang
trampil agar mampu mengenali dan menangani berbagai
komplikasi, antara lain :
• Persalinan preterm
• Disfungsi uterus
• Prolapsus tali pusat
• Solusio plasenta
• Perdarahan post partum
• Tenaga penolong persalinan tersebut di atas harus selalu
mendampingi dan menangani proses persalinan
• Siapkan instrumen dan bahan untuk kondisi gawat darurat,
termasuk persediaan darah yang sesuai
• Pasang infus profilaksis
• Siapkan tenaga terlatih dan berpengalaman untuk resusitasi
atau mengatasi kondisi gawat darurat
• Tersedianya fasilitas dan sarana yang memadai untuk
persalinan ganda
• Persalinan sebaiknya dilaksanakan di rumah sakit
PRINSIP PENANGANAN
KEHAMILAN GANDA
BAYI I
• Cek presentasi :
• Bila verteks lakukan pertolongan sama dengan presentasi normal dan
lakukan monitoring dengan partograf
• Bila presentasi bokong lakukan pertolongan sama dengan bayi tunggal
presentasi
• Bila letak lintang lakukan seksio sesarea
• Monitoring janin dengan auskultasi berkala djj
• Pada kala II beri oksitosin 2,5 IU dalam 500 ml, Dektrose 5 %
atau Ringer Laktat 10 tetes/menit

Jangan melepas klem tali pusat dan jangan melahirkan plasenta


sampai bayi yang terlahir lahir
BAYI II

• Segera setelah kelahiran bayi I :


• Lakukan palpasi abdomen untuk
menentukan adanya bayi selanjutya
• Bila letak lintang lakukan versi luar
• Periksa djj
• Lakukan pemeriksaan vaginal untuk : adanya
prolaps funikuli, ketuban pecah atau intak,
presentasi bayi
• Bila presentasi verteks :
• Bila kepala belum masuk, masukkan pada PAP secara
manual
• Ketuban dipecah
• Periksa djj
• Bila tidak timbul konstraksi dalam 10 menit, teteskan
oksitosin dipercepat sampai his adekuat
• Bila 20 menit bayi belum lahir lakukan tindakan
menurut persyaratan yang ada (vakum, forseps,
seksio)
• Bila presentasi bokong :
• Lakukan persalinan pervaginam bila pembukaan lengkap
dan bayi tersebut tidak lebih besar dari bayi I
• Bila tidak ada konstraksi sampai 10 menit, tetesan oksitosin
dipercepat sampai his adkuat
• Pecahkan ketuban
• Periksa djj
• Bila gawat janin lakukan ekstraksi
• Bila tidak mungkin melakukan persalinan pervaginam
lakukan seksio sesarea
• Bila letak lintang :
• Bila ketuban intak, lakukan versi luar
• Bila versi luar gagal dan pembukaan lengkap lakukan versi
ekstraksi
• Bila gagal lakukan seksio sesarea
• Pasca persalinan berikan oksitosin drip 20 IU
dalam 1 liter cairan 60 tetes/menit atau
berikan ergometrin 0,2 mg IM 1 menit
sesudah kelahiran anak yang terakhir dan
lakukan manajemen aktif kala III. Untuk
mengurangi perdarahan pasca persalinan

Secara rinci lihat bagian IV prosedur klinik

Jangan memberikan ergometrin pada preeklampsia, eklampsia dan


hipertensi karena dapat menyebabkan risiko kejang dan CVA (cerebrovascular accident)
KOMPLIKASI
• Pada Ibu : anemia, abortus, dan preeklampsia, hidramnion,
kontraksi hipotonik, retensio plasenta, perdarahan pasca
persalinan
• Pada janin : plasenta previa, solusio plasenta, insufisiensi
plasenta, partus prematurus, bayi kecil, malpresentasi,
prolaps tali pusat, kelainan kongenital
Penanganan Kehamilan Ganda Menurut Lokasi atau Tingkat Pelayanan

Polindes  Melakukan asuhan antenatal


 Menegakkan diagnosis secara klinis, jika ada keraguan
dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan USG atau
Radiologis
 Merujuk pasien bila ada kelainan pada kehamilan
 Mencegah anemia dan komplikasi – komplikasi yang
mungkin timbul kehamilan
 Merujuk pasien ke Puskesmas bila pasien in partu
Puskesmas  Melakukan asuhan antenatal
 Memastikan diagnosis kehamilan ganda
 Menolong persalinan pervaginam bila anak pertama dan
kedua tangan presentasi kepala
 Merujuk ke rumah sakit bila presentasi anak kedua bukan
presentasi kepala
Rumah Sakit  Melakukan perawatan antenatal
 Melakukan pertolongan lengkap untuk persalinan
pervaginam

Anda mungkin juga menyukai