Anda di halaman 1dari 11

PERSALINAN DENGAN

DISTENSI UTERUS
MASALAH
Ibu bersalin dengan uterus lebih besar dari
umur kehamilan

PENANGANAN UMUM
• Tegakkan ibu
• Pastikan umur kehamilan jika mungkin
DIAGNOSIS
• Palpasi abdomen teraba 1 janintaksiran persalinan
salah, hidramnion, janin yg besar
• Teraba beberapa bagian fetus yg mengarah ke kehamilan
gandacari:
– Kepala janin relatif < ukuran uterus
– Besar uterus meleihi lamanya amenorea
– Teraba 2 balotemen atau lebih
– Terdengar > 1 djj dng stetoskop fetal doppler
• Pemeriksaan USG menentukan jumlah, presentasi, dan
TBJ, jumlah cairan amnion
• Jika USG tidak adapemeriksaan radiologis
(AP)menentukan jumlah janin dan presentasi
PENANGANAN KHUSUS
KEHAMILAN TUNGGAL DENGAN ANAK BESAR
• Pimpin persalinan untuk partus spontan
• HATI2 kemungkinan partus tak maju, distosia
bahu, perdarahan pascapersalinan
• Periksa tanda-tanda diabetes pada ibu

HIDRAMNION
Biarkan persalinan dan pantau dng partograf
• Jika ibu terganggu karena uterus terlalu besar/cairan amnion terlalu
banyak lakukan amniosentesis:
– Palpasi untuk menentukan lokasi fetus
– Bersihkan kulit dng antiseptik
– Dengan aseptik, masukkan jarum spinal no.20 melalui abdomen &
dinding uterus dan tarik stilet keluar
– Aspirasi cairan dng suntikan besar, cara lain dng alat infus yg
ditempelkan ke jarum tsb & biarkan cairan keluar ke
penampungan
– Jika ibu tidak menderita lagi akibat overdistensi, masukkan stilet
dan jarum ditarik keluar
• Jika terdapat indikasi untuk pemecahan selaput ketuban, pecahkan
dng pengait amnion atau kokher
• Jika ketuban pecah spontan, periksa apa ada prolapsus tali pusat. Jika
ada dan persalinan tidak segera terjadi SC
KEHAMILAN GANDA
JANIN PERTAMA
• Siapkan peralatan resusitasi & perawatan bayi
• Pasang infus dan berikan cairan IV
• Pantau janin dng auskultasi DJJ, jika ada
kelainancurigai gawat janin
• Periksa presentasi janin:
– Vertekspersalinan spontan dan monitor dng partograf
– Bokongpersalinan spontan sebagimana persalinan
tunggal dng presentasi bokong dan monitor dng
partograf
– Letak lintangSC
JANIN KEDUA ATAU JANIN
BERIKUTNYA
• Segera setelah bayi I lahir, lakukan:
– Palpasi abdomenmenentukan letak janin kedua
atau berikutnya
– Jika perlu, lakukan versi luar
– Periksa DJJ
• Lakukan periksa dalam vagina untuk
menentukan:
– Presentasi janin kedua
– Selaput ketuban utuh atau pecah
– Prolapsus tali pusat
PRESENTASI VERTEKS
• Jika kepala belum masuk pintu atas
panggulmasukkan kepala secara manual
• Pecahkan ketuban dng klem kokher bila belum
pecah
• Periksa DJJ antara kontraksi uterus
• Jika his tidak adekuat setelah kelahiran bayi
pertamainfus oksitosin dng cara cepat
• Jika janin tidak lahir dalam 2 jam dng his baik
atau terdapat tanda2 gawat janin SC
PRESENTASI BOKONG
• Jika taksiran TBJ ≤ janin I dan serviks tidak
mengecilpartus spontan
– Jika his tidak ada/tidak adekuat setelah kelahiran
janin Iinfus oksitosin dengan cara cepat
– Pecahkan ketuban jika belum pecah dan bokong
sudah turun
– Periksa DJJ diantara kontraksi, jika DJJ
abnormallakukan ekstraksi bokong
– Jika persalinan pervaginan tidak mungkinSC
LETAK LINTANG
• Selaput ketuban utuhversi luar
• Versi luar gagal dan pembukaan lengkap dan selaput
ketuban utuhversi dalam, lanjutkan dng ekstraksi:
– Pakai sarung tangan DTT, masukkan 1 tangan ke dalam
uterus, raih kaki janin
– Perlahan tarik janin ke bawah
– Lanjutkan dng ekstraksi sungsang
• Periksa DJJ di antara his
• Versi luar gagal dan versi dalam tidak dianjurkan/ gagalSC
• Oksitosin 10 unit IM/ergometrin 0,2 mg IM dalam 1 menit
setelah bayi terakhir lahir & teruskan penanganan aktif kala
III
KOMPLIKASI
IBU JANIN/PLASENTA
• Anemia • Plasenta previa
• Abortus • Solusio plasenta
• Hipertensi pada kehamilan • Insufisiensi plasenta
& preeklamsia • Persalinan preterm
• Inersia uteri • BBLR
• Hidramnion • Malpresentasi
• Retensio plasenta • Prolapsus tali pusat
• Perdarahan pasca • Kelainan kongenital
persalinan

Anda mungkin juga menyukai