Anda di halaman 1dari 25

SISTEM HEMOSTASIS

Oleh: Aissyiyah Nur an Nisa Made ayu HS Trianggono Bagus Arianto

(0610710006) (0610713052) (0610710133)

Pembimbing: dr. Sasmojo Widito, SpJP

LABORATORIUM / SMF ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Hemostasis

Haima (darah) Stasis (berhenti)

Fungsi:berlangsung secara terus menerus dalam mencegah kehilangan darah secara spontan

hemostasis : (1) konstriksi pembuluh darah, (2) pembentukan sumbat trombosit (3) pembentukan bekuan darah (4) pertumbuhan jaringan fibrosa ke dalam bekuan darah untuk menutup lubang pada pembuluh secara permanen.

KONSTRIKSI PEMBULUH DARAH


(1)

(2)

(3)

spasme miogenik lokal faktor autakoid lokal yang berasal dari jaringan yang terkena trauma dan platelet darah berbagai refleks saraf

Mekanisme Kontriksi Pembuluh BULUH DARAH Darah


NYERI
REFLEK SARAF

IMPULS ALIRAN DARAH KURANG

KERUSAKAN JARINGAN PEMBULUH DARAH

KONTRAKSI DINDING PEMBULUH

POTENSIAL AKSI

SPASME MIOGENIK

PLATELET
Platelet berikatan dengan subendothelium
pembentuk-an factor koagulasi

agregasi

aktifitas proagulan

adhesi

sumbat platelet terbentuk dan distabilkan dengan fibrin

sekresi

SUMBAT TROMBOSIT
Adesi Trombosit Reaksi pelepasan awal Faktor Von Wildebrand ADP

Mengaktifkan trombosit yang berdekatan


Sumbat Trombosit
7

PEMBEKUAN DARAH PADA PEMBULUH YANG RUPTUR


15- 20 detik atau 1- 2 menit
Zat-zat aktivator dari dinding pembuluh darah yang rusak dari trombosit dan dari protein-protein darah yang rusak, akan mengawali proses pembekuan darah

3 6 menit

setelah pembuluh ruptur, bila luka pada pembuluh tidak terlalu besar, seluruh bagian pembuluh yang terluka atau ujung pembuluh yang terbuka akan diisi oleh pembekuan darah

20 60 menit

bekuan akan mengalami retraksi; ini akan menutup tempat luka


8

PEMBENTUKAN JARINGAN FIBROSA ATAU PENGHANCURAN BEKUAN DARAH


Bekuan dapat diinvasi oleh fibroblas, yang kemudian membentuk jaringan ikat pada seluruh bekuan tersebut Dapat juga bekuan itu dihancurkan

(1)

(2)

MEKANISME PEMBEKUAN DARAH


Mekanisme secara Umum :
(1)

(2)

(3)

Sebagai respon terhadap rupturnya pembuluh darah atau kerusakan darah itu sendiri, rangkaian reaksi kimiawi yang kompleks terjadi dalam darah yang melibatkan lebih dari selusin faktor pembekuan darah Aktivator protrombin mengkatalis perubahan protrombin menjadi trombin Trombin bekerja sebagai enzim untuk mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin yang merangkai trombosit, sel darah, dan plasma untuk membentuk bekuan
10

11

BEKUAN DARAH

Terdiri dari jaringan benang fibrin yang berjalan ke segala arah dan menjerat selsel darah, trombosit, dan plasma

12

RETRAKSI BEKUAN - SERUM


Terbentuk bekuan, keluar serum Trombosit mengikat benang2 fibrin dan melepaskan faktor stabilisasi fibrin Mengaktifkan molekul aktin myosin dan trombostenin trombosit Retraksi bekuan ujung-ujung pembuluh darah yang robek akan ditarik saling mendekat

13

SIKLUS BERANTAI PEMBENTUKAN BEKUAN

Protrombin

Trombin

Bekuan > besar hingga kebocoran darah berhenti

Efek proteolitik

14

AWAL PROSES PEMBEKUAN : PEMBENTUKAN AKTIVATOR PROTROMBIN

terjadi trauma pada dinding pembuluh darah dan jaringan berdekatan, trauma pada darah, kontaknya darah dengan sel endotel yang rusak atau dengan kolagen dan unsurunsur jaringan lainnya di luar pembuluh darah
15

JALUR EKSTRINSIK
SEBAGAI

AWAL PEMBEKUAN
16

JALUR INTRINSIK
SEBAGAI

AWAL PEMBEKUAN

17

PERANAN ION KALSIUM DALAM JALUR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK


ion kalsiummempermudah/mempercepat semua reaksi pembekuan darah. Tanpa ion kalsiumpembekuan darah melalui tiap jalur pembekuan tidak terjadi.

18

INTERAKSI ANTARA JALUR EKSTRINSIK DAN INTRINSIKRINGKASAN AWAL PEMBEKUAN DARAH


perbedaan yang sangat penting antara jalur ekstrinsik dan intrinsik : jalur ekstrinsik dapat eksplosif, sekali dimulai, kecepatan menyelesaikan akhir prosesnya hanya dibatasi oleh jumlah faktor jaringan Jalur intrinsik lebih lambat, biasanya memerlukan waktu 1 sampai 6 menit untuk menghasilkan pembekuan.
19

SISTEM FIBRINOLYSIS
System fibrinolosismenghancurkan bekuan fibrin. Plasmin mempunyai aktifitas yang sama terhadap fibrin maupun fibrinogen, memecah keduanya menjadi produk degradasi fibrin/fibrinogen. Plasmin juga memecah F.V, VIII, IX, dan XI, hormone adenokortikotropik (ACTH), hormone pertumbuhan, insulin dan masih banyak lagi protein yang lain.

20

Dalam system fibrinolysis terdapat dua jalur pengaktifan fisiologik: 1.melibatkan aktifator plasminogen (tissue plasminogen activator,t-PA) 2. Melibatkan F.XIIa (hageman). FXIIa mengubah prekalikrein, selanjutnya kalikrein mengubah plasminogenplasmin.

21

beberapa aktifator farmakologik yang sering digunakan untuk trombolisisstreptokinase, urokinase, t-PA, dan acyl-plasminogenstreptokinase activator complex (APSAC). Urokinase secara langsung mengaktifkan plasminogen plasmin streptokinase membentuk kompleks streptokinaseplasminogen, selanjutnya kompleks ini kemudian mengubah plasminogen plasmin

22

ANTIFIBRINOLITIK
banyak studi melaporkan penggunaan antifibrinolitik agen untuk mengurangi perdarahan agen yang paling sering digunakan adalah analog lisin (asam aminokaproat - dan asamtraneksamat), dan aprotinin. Analog lisin mengganggu pengikatan plasminogen pada fibrin aprotinin adalah plasmin inhibitor secara langsung. penghambatan fibrinolysis dengan antifibrinolitik mengurangi pendarahan setelah cedera jaringan.

23

24

TERIMAKASIH

25

Anda mungkin juga menyukai