Anda di halaman 1dari 24

KEHAMILAN GANDA

dr. Zufri, SpOG, Subsp. KFm


Pendahuluan
• Insiden: kurang lebih 1 dari 90 kehamilan

• Presentasi bayi kembar:


Keduanya Vertex : 39%
Vertex-Breech : 26%
Breech-Vertex : 13%
Keduanya Breech : 9%
Kombinasi lain : Vertex-NonVertex
Breech-NonVertex
NonVertex-NonvVerttex
Definisi

• Kehamilan dengan janin berjumlah dua


(twins) atau lebih (triplets, quadriplets,dll)

• Dua macam :
• 1. Monozygotic

• 2. Dizygotic
• Kehamilan kembar terjadi bila 2 atau lebih
ovum mengalami pembuahan ( dizygotic)
• atau bila satu ovum yang sudah dibuahi
mengalami pembelahan terlalu dini
sehingga membentuk 2 embrio yang
identik (monozygotic)

• Kembar monozygotik terjadi pada 2.3 – 4


per 1000 kehamilan pada semua jenis
suku bangsa  30% dari semua jenis
kehamilan kembar
• Kembar dizygotic (fraternal)  adalah
dua buah ovum yang mengalami
pembuahan secara terpisah, 70% dari
semua jenis kehamilan kembar

• 15 tahun terakhir ini angka kejadian


kehamilan kembar meningkat karena :
- Pemakaian luas dari obat induksi ovulasi
- Penerapan ART (assisted reproductive
technology)
Morbiditas dan mortalitas maternal lebih
tinggi pada kehamilan kembar dibanding
kehamilan tunggal akibat :
• Persalinan preterm
• Perdarahan
• Infeksi traktus urinarius
• Hipertensi dalam kehamilan
• Mortalitas perinatal kehamilan kembar
lebih tinggi dari kehamilan tunggal oleh
karena :
- Kelainan kromosome
- Prematuritas
- Kelainan kongenital
- Hipoksia
- Trauma

• Hal-hal diatas terutama terjadi pada


kehamilan kembar monozygotik
Kehamilan kembar MONOZYGOTIK

• Kehamilan kembar yang terjadi dari fertilisasi


sebuah ovum dari satu sperma

• Biasanya memiliki jenis kelamin sama

• Perkembangan tergantung pada saat kapan


terjadinya divisi preimplantasi

• Umumnya memiliki karakteristik fisik sama


( bayangan cermin) ; namun dengan sidik jari
yang berbeda
Kehamilan kembar DIZYGOTIK

• Kehamilan kembar yang berasal dari dua


buah ovum dan dua sperma

• Kehamilan kembar dizyogitic dapat


memiliki jenis sex berbeda atau sama
Faktor yang mempengaruhi terjadinya kembar dizygotic :
• Ras (lebih sering pada kulit berwarna)
• Angka kejadian di Jepang 1.3 : 1000 ; di Nigeria 49 :
1000 dan di USA 12 : 1000
• Cenderung berulang
• Menurun dalam keluarga (terutama keluarga ibu)
• Usia (sering terjadi pada usia 35 – 45 tahun)
• Golongan darah O dan A sering mempunyai anak
kembar
• Sering terjadi pada kasus yang segera hamil setelah
menghentikan oral kontrasepsi
• Penggunaan obat pemicu kesuburan meningkatkan
kejadian kehamilan kembar monozygotic sebesar 5 –
10%
Gejala Utama

• Terlambat bulan
• Mual-muntah
• Sering kencing
• Cepat lelah, perasaan berat, sesak napas
• Payudara membesar, tegang, kadang nyeri
• Pergerakan janin
Tanda-tanda yang sering terlihat :
• Ukuran uterus lebih besar dari usia kehamilan
• Kenaikan berat badan ibu berlebihan
• Polihidramnion
• Riwayat ART (Assisted Reproductive
Technology)
• Palpasi  teraba banyak bagian kecil janin
• Detik Jantung Janin lebih dari 1 tempat dengan
perbedaan frekuensi sebesar > 8 detik per menit
• Mencegah terjadinya preterm 
sebaiknya ibu dibebaskan dari
aktivitas terutama sejak kehamilan
20 minggu
Penanganan
Persalinan
• Pasien harus segera ke rumah sakit bila muncul
tanda awal persalinan, KPD atau mengalami
perdarahan pervaginam

• Penilaian klinis dilakukan seperti pada umumnya


proses persalinan normal

• Persiapan-persiapan yang perlu untuk tindakan


bedah sesar yang mungkin dikerjakan
Persiapan Persalinan

• Persiapan untuk resusitasi dan perawatan


bayi prematur disediakan

• Menyediakan darah mengingat


kemungkinan perdarahan postpartum
Penatalaksanaan persalinan :
• Posisi janin pertama  harus ditentukan
saat masuk kamar bersalin

• Bila janin pertama letak lintang atau


letak sungsang  persalinan dg seksio
sesaria

• Bila janin pertama letak kepala  dapat


dipertimbangkan persalinan
pervaginam
• Bila janin pertama letak sungsang dan janin
kedua letak kepala  dikhawatirkan terjadi
interlocking sehingga persalinan anak pertama
mengalami “after coming head”  seksio sesaria

• Setelah janin pertama lahir  biasanya kontraksi


uterus menghilang atau berkurang sehingga
tidak jarang bahwa kontraksi uterus perlu
diperkuat dengan  pemberian oksitosin infuse
setelah dipastikan anak ke II dapat lahir
pervaginam
Persalinan
• Episiotomi mediolateral dikerjakan untuk
memperpendek kala pengeluaran dan mengurangi
tekanan pada kepala bayi

• Setelah bayi pertama lahir segera dilakukan


pemeriksaan luar & vaginal

• Bila janin dalam letak memanjang, selaput


ketuban dipecahkan dan air ketuban dialirkan
perlahan
• Penderita dianjurkan megejan atau
dilakukan tekanan terkendali pada fundus
uteri

• Janin kedua turun dengan cepat sampai


ke dasar panggul dan lahir spontan
• Tenggang waktu lahir anak I & II antara 5-15
menit
• Apabila janin ke-2 letak lintang, DJJ tidak
teratur, terjadi prolapsus funiculi / solutio
plasenta, bila persalinan spontan tidak terjadi
dalam 15 menit maka janin perlu dilahirkan
dengan  tindakan obstetrik
• Dalam hal letak lintang dicoba untuk mengadakan
versi luar dan bila tidak berhasil, maka segera
dilakukan versi ekstrasi tanpa narkosis

• Pada janin dalam letak memanjang dapat


dilakukan ekstraksi cunam pada letak kepala &
ekstraksi kaki pada letak sungsang
• Indikasi Sectio cesaria : janin I letak
lintang, prolapsus funiculi, plasenta previa,
dll
TERIMA KASIH…

Anda mungkin juga menyukai