Keperawatan
Ibu Hamil
Ns. Cahya
Dewi
Antenatal
Care
• Perawatan yang
dilakukan/diberikan kepada hamil
sampai saat persalinan
(perawatan selama kehamilan).
• bertujuan untuk mendeteksi
terjadinya resiko tinggi pd
kehamilan dan persalinan, untuk
menurunkan kematian ibu dan
memantau janin (WHO)
1. Persalinan normal
persalinan didalam air
Persalinan Spontan
2. Dengan bantuan
Persalinan bantuan vakum ( ekstrasi
vakum )
persalinan bantuan forsep ( ekstrasi forsep
)
Persalinan dengan operasi (sesar)
Proses
persalinan
terdiri dari 4 kala, yaitu :
• Kala Isejak terjadi kontraksi uterus dan
pembukaan serviks s/d mencapai
pembukaan lengkap (10 cm).
• Dibagi menjadi 2 fase yaitu :
Fase laten : Dimulai sejak awal kontraksi penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap. Pembukaan serviks <4 cm
dan biasanya berlangsung dibawah 8 jam.
Fase aktif : Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya
meningkat (kontraksi dianggap adekuat/ memadai jika terjadi tiga
kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40
detik atau lebih. Serviks membuka dari 3 ke 10 cm, biasanya
dengan kecepatan 1 cm atau lebih perjam dan terjadi penurunan
bagian terbawah janin.
Lanjutan....
• Kala II
.pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan
berakhir
dengan lahirnya bayi. Kala dua dikenal juga sebagai
kala
pengeluaran.
• Ibu merasakan keinginan meneran bersamaan
tanda dan gejala kala II persalinan :
terjadinya
dengan
• Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada
kontraksi
rectum dan atau vaginanya.
• Perineum terlihat menonjol, Vulva-vagina dan
sfingter ani membuka
• Peningkatan pengeluaran lender dan darah
Diagnosis kala dua persalinan dapat ditegakkan
atas
dasar hasil pemeriksaan dalam yang menunjukkan
:
• Pembukaan serviks telah lengkap
• Terlihatnya bagian kepala bayi pada introitus vagina.
Kala III
Terdiri dari 2 fase
1. Fase pelepasan uri
• Schultze : lepasnya seperti kita menutup
payung, cara ini paling sering terjadi. Yang
lepas duluan adalah bagian tengah lalu
terjadi retroplasental hematoma yang
menolak uri mula-mula pada bagian tengah
kemudian seluruhnya. Menurut cara ini
perdarahan ini biasanya tidak ada sebelum
uri lahir.
• Duncan : lepasnya uri mulai dari pinggir,
jadi pinggir uri lahir duluan. Darah akan
mengalir keluar antara selaput ketuban.
Atau serempak dari tengah dan pinggir
plasenta.
2. Fase
pengeluaran uri
• Kustner: dengan meletakkan tangan
disertai tekanan di atas simfisis. Tali
pusat diteganggangkan maka, bila
tali pusat masuk artinya belum
lepas, bila diam atau maju artinya
sudah lepas.
• sewaktu ada his, rahim di dorong,
bila tali pusat kembali artinya belum
lepas. Diam atau turun artinya sudah
lepas.
• Strassman : tegangkan tali pusat
dan ketok pada fundus, bila tali
pusat bergetar artinya belum lepas.
Tak bergetar artinya sudah lepas.
Kala
IV
• Kala empat persalinan dimulai setelah
lahirnya plasenta dan berakhir selama 2
jam. Kala IV dimaksudkan untuk melakukan
observasi karena perdarahan postpartum
paling sering terjadi pada 2 jam pertama.
Observasi yang dilakukan, antara lain :
• Tingkat kesadaran ibu
• Pemeriksaan TTV : tekanan darah, nadi,
pernafasan
• Kontraksi uterus
• Terjadinya perdarahan
• Perdarahan dianggap masih normal
bila jumlahnya tidak melebihi 400 –
500 cc.
MEKANISME
PERSALINAN
Mekanisme gerakan bayi menyesuaikan diri dengan pelvis ibu, fleksi,
rotasi dalam, ekstensi, rotasi luar, dan pengeluaran.
DO :
Terdapat sobekan jalan
lahir
Daerah
genetalia/jahitan
terlihat kotor
DS : pasien mengatakan Kurang pengetahuan
bagaimana cara
perawatan luka saat
dirumah
DO : pasien tertarik
pada
informasi yang
diberikan.
intervens
i
1. Nyeri persalinan
tujuan : klien akan menunjukkan respon kontrol terhadap nyeri
KH :
a. Klien mampu menerapkan teknik penurunan nyeri non invasif farmakologis
b. Klien menunjukkan respon penurunan rasa nyeri, rileks, denyut nadi dalam batas
normal
Intervensi :
a. Lakuk
an
pengk
ajian
nyeri
secara
kompr
ehensi
f yang
melip
uti
lokasi,
2. Resiko infeksi
Tujuan : klien menunjukkan kontrol terhadap risiko
infekasi KH :
a. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi
b. Klien menunjukkan kemampuan untuk mencegah
timbulnya
infeksi
Intervensi :
a. Observasi tanda dan gejala infeksi lokal/sistemik
b. Lakukan perawatan luka post operasi dengan
cara steril.
c. Edukasi tentang mengapa klien menghadapi risiko
infeksi, tanda dan gejala infeksi
d. Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai program
3. Kurang pengetahuan
Tujuan : Pengetahuan klien tentang perawatan ibu nifas dan perawatan
bayi
akan meningkat
KH :
a.Mampu menjelaskan tentang perawatan ibu nifas dan perawatan bayi.
Intervensi :
a. Kaji tingkat pengetahuan klien.
b. Jelaskan tentang cara perawatan ibu nifas dan perawatan bayi
dengan
bahasa yang sederhana
c. Diskusikan tentang perubahan gaya hidup pada pasien yang
mungkin dibutuhkan.
d. Klarifikasi informasi yang diberikan oleh tim kesehatan lain
sebelum informasi kita berikan.
A di Cahya
Dewi
Thank cahya.dewi@binausadabali.ac.id
you
Website
https://docs.google.com/document/d/1FR4m19k794qT0O
yEMq6SjJOG7d7nosK4/edit?usp=sharing&ouid=10305259
9132404691467&rtpof=true&sd=true