Anda di halaman 1dari 19

Referat

Kehamilan Gemelli
Disusun Oleh : Sri Maharani Ake
Pembimbing : dr. Abitmer Gultom, Sp.OG

K E PA N I T E R A A N K L I N I K I L M U K E B I DA N A N DA N K A N D U N G A N
FA KU LTA S K E D O K T E R A N U N I V E RS I TA S K R I S T E N I N D O N E S I A
PERIODE 15 JUNI – 11 JULI 2020
Pendahuluan

 Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa


dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
 Kehamilan kembar ialah satu kehamilan dengan dua janin.
 Kehamilan dan persalinan ini membawa risiko bagi janin, oleh
sebab itu wanita dengan kehamilan kembar memerlukan
pengawasan dan perhatian khusus bila diinginkan hasil yang
memuaskan bagi ibu dan janin
Definisi

Kehamilan gemelli (kembar) adalah


suatu kehamilan,
dimana terdapat > 1 fetus
Berdasarkan Jumlah Fetus
Twin Triplet

Quadruplet Quintuplet
Jenis Gemelli
Kembar Monozigot Kembar Dizigot/Fraternal Twin
 Terbentuk ketika 1 buah ovum yang  Terbentuk ketika 2 ovum terpisah
dibuahi  Dibuahi oleh 2 sperma
 Membagi menjadi 2 individu yang
 Sehingga terdapat 2 individu dengan
hampir selalu identik secara genetik
genetik berbeda
 Dapat dipastikan dengan jenis kelamin  Jenis kelamin pada kehamilan kembar
sama. dizigot dapat sama atau berbeda
Etiologi
 Monozigotik
 Tidak diketahui secara pasti
 Dizigotik
 Ovulasi dari sejumlah folikel yang disebabkan oleh adanya peningkatan level serum
Gonadotropin
 Bertambahnya usia ibu
 Meningkatkan angka kejadian kehamilan kembar
 Peningkatan kadar FSH seiring dengan bertambahnya usia wanita
 Adanya teknologi reproduksi berbantu dan penggunaan pengobatan fertilitas
 Adanya riwayat kehamilan multipel sebelumnya
 Adanya riwayat kembar dizigotik pada keluarga ibu
Kembar Monozigot
 Hasil akhir dari kembar monozigot tergantung pada saat kapan terjadinya pembelahan.

• 2 embrio, 2 korion, dan 2


Jika pembelahan zigot terjadi dalam amnion
72 jam setelah fertilisasi • Kembar DCDA

Apabila pembelahan terjadi antara • Kembar MCDA


hari ke-4 s/d hari ke-8

Jika pembelahan terjadi setelah hari


ke-8 fertilisasi setelah terbentuknya • Kehamilan MCMA
korion dan amnion

Jika pembelahan terjadi pada hari • Conjoined twins


ke-13 sampai dengan 15
Kembar Dizigot/Fraternal Twin

• 2 embrio
• 2 korion
2 Plasenta • 2 amnion
• Kembar DCDA
Diagnosis
1. Anamnesis
 Perut lebih membesar dari biasanya
 Gerakan janin lebih banyak, terkadang dapat terasa pada beberapa area
dalam satu waktu yang sama
 Uterus lebih terasa cepat membesar  berat badan cepat bertambah
 Pernah hamil kembar atau ada riwayat keturunan kembar
 Mual muntah lebih hebat dari kehamilan tunggal
Diagnosis
2. Inspeksi dan Palpasi
 Uterus lebih besar dibanding usia kehamilannya
 Berat badan ibu bertambah secara signifikan
 Balotemen lebih dari satu fetus
 Sebelum trimester 3 sulit di diagnosis dengan cara palpasi (Leopold)
 Terdengar nya DJJ yang letak nya berjauhan dengan perbedaan
kecepatan dpm
Pemeriksaan USG
Adanya bukti bahwa terdapat > 1 fetus
Kembar Monozigot Kembar Dizigot/Fraternal Twin
 T-Sign  Lambda-Sign
 Terdapat 1 kavitas korionik, dan masing-  Kedua kavitas korionik terpisah satu
masing fetus memiliki kantung dengan yang lainnya.
amnionnya sendiri.
 Terpisahnya korion dan juga kantung
 Terpisahnya kantung amnion amnion memberikan gambaran “λ -Sign”
memberikan gambaran “T-Sign” (Lambda Sign)
Mode of Delivery
 Sectio Caesaria tidak selalu menjadi pilihan, terutama pada Presentasi Vertex-
Vertex
 Sectio Caesaria biasanya merupakan pilihan untuk:
 Presentasi Non Vertex
 Monoamniotik
 Jumlah fetus >2

Presentasi Presentasi
Vertex-Vertex Vertex - Non Vertex
• Dapat dilakukan • SC untuk kedua janin
pervaginam • Ekstraksi Sungsang untuk
janin kedua
• Versi Cephalic untuk janin
kedua
Komplikasi Maternal
 Hiperemesis Gravidarum
 Hiperemesis Gravidarum
 Diabetes Gestasional
 Diabetes Gestasional
 Hipertensi dalam kehamilan  Preeklampsia/
 Hipertensi dalam kehamilan  Preeklampsia/
Eklampsia
Eklampsia
 Polihidramnion
 Polihidramnion
 Inkompetsia Serviks
 Inkompetsia Serviks
 Persalinan prematur, ketuban pecah dini
 Persalinan prematur, ketuban pecah dini Meningkatnya
 Abortus  Kehilangan salah satu janin pada Trimester
 Abortus  Kehilangan salah satu janin pada Trimester Morbiditas Maternal
I
I
 Kala I memanjang
 Kala I memanjang
 Resiko terjadinya Solusio Plasenta setelah kelahiran
 Resiko terjadinya Solusio Plasenta setelah kelahiran
fetus I
fetus I
 Resiko Atonia Uteri
 Resiko Atonia Uteri
Komplikasi Fetal
 Prematuritas
 Resiko terjadinya Cerebral Palsy
 Resiko Vanishing Twin Syndrome
 PJT, BBLR
 Pada kehamilan kembar Monokirionik
 Resiko Twin Twin Transfusion Syndrome
(TTTS)
 Recipient twin: polisitemia,
polihidramnion pada kehamilan diamniotik
 Donor twin: Anemia, dehidrasi, IUGR,
oligohidramnion pada kehamilan diamniotik 
Prognosis

• Kehamilan kembar sangat beresiko untuk terjadinya


komplikasi kehamilan, baik itu terhadap ibu maupun
janin

• Morbiditas pada ibu meningkat seiring dengan


jumlah fetus atau janin yang dikandung
Kesimpulan

 Kehamilan gemeli ialah suatu kehamilan dengan dua atau lebih


janin.
 Faktor-faktor yangmempengaruhi adalah : bangsa, umur, dan
paritas,sering, faktor obat-obatan
 Wanita dengan kehamilan kembar memerlukan pengawasan dan
perhatian karena membawa resiko bagi janin nya.
Daftar Pustaka
 Kalaichandran S. Twin Pregnancy Double Trouble or Twice The Joy. Lecturere University of Ottawa Obstetric and
Gynaecology, 1999 in http://www.twinspregnancy/obstetric.html
 Cunnigham FG, Mac Donald PC, Gant NF. William Obstetri, 22 st USA. Prentice Hall International,1 2005: 510-30
 Hacker NF, Moore JG. Essensial Obstetri dan Ginekologi. Alih Bahasa Nugroho e, Editor : Christina Y. Edisi 2. cetakan 1.
2001.
 Guttmacher AF, Schuyler GK. The Fetus of multiple gestations. Obstet Gynecol, 1958: 528-41.
 Malinov AM. Ostheimer GW Anesthesia for the high risk parturient. Obstet Gynecol, 1987: 951-64.
 Center for Disease Control and Prevention. Use of assisted reproduktif technology United States 1996 and 1998. Morbidity
and Mortality Weekly Report, 2002.
 American College of Obstetricians and Gynaecologists (ACOG), Special problems of multiple gestation. ACOG Education
Bulletin, December 2004.
 Wiknjosastro H. Kehamilan kembar. Dalam : Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta.
2007: 394
 Mochtar R. Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. Jilid 1. Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. 2012: 261-62
 Moses S. Multiple gestation (twin gestation) in Obstetrics. Family practice notebook, LLC. 2000
 Prawirohardjo S. Kehamilan Kembar. Ilmu Kebidanan, Edisi III, Cetakan kedelapan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo,2008: 386-97
 Zach T. Multiple Brths. Available from: www.emedicine.com/ped/topic2599.htm.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai