K E PA N I T E R A A N K L I N I K I L M U K E S E H ATA N A N A K ( I K A )
FA K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S K R I S T E N I N D O N E S I A
P E R I O D E 2 4 F E B R UA R I – 2 M E I 2 0 2 0
Definisi – Anemia Defisiensi
Besi
Anemia : kurangnya besi yang diperlukan untuk sintesis
haemoglobin.
Anemia mikrositik, normositik, dan makrositik
Anemia defisiensi besi(ADB) mikrositik hipokrom, anemia akibat
kekurangan zat besi untuk sintesis hemoglobin
ADB : Defisiensi nutrisi yang paling banyak pada anak , terutama di
negara berkembang
Kadar Hemoglobin Normal
menurut Usia pada Anak dan
Orang Dewasa
Sumber : Mary W. Iron Deficiency and Other Types of Anemia in Infants and Children. Anemia In Children. American Academy of Family Physician. 2016
Epidemiologi ADB
Prevalensi tertinggi ditemukan pada akhir masa bayi, awal masa anak,
anak sekolah, dan masa remaja
Angka kejaian ADB pada anak usia sekolah (5-8 tahun) di kota sekitar
5,5%, anak praremaja 2,6% dan gadis remaja yang hamil 26%.
Prevalensi ADB pada anak balita di Indonesia adalah 55.5%.
ADB Lebih tinggi pada anak kulit hitam dibanding kulit putih
30% anak berusia 0-4 tahun, 48% anak usia 5-14 tahun mengalami
anemia (negara berkembang)
Etiologi Anemia
Secara General pada
Anak
Sumber : Mary W. Iron Deficiency and Other Types of Anemia in Infants and Children. Anemia In Children. American Academy of Family Physician. 2016
Etiologi- Anemia Defisiensi
Besi pada Anak
Sumber : Garna H, Heda MN. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran/ RSUP Dr. Hasan Sadikin. 2014
Metabolisme Zat Besi
Zat besi bersama dengan globin membentuk hemoglobin
Kadar besi pada orang dewasa : 55mg/kgBB atau sekitar 4 gr.
Bayi baru lahir mengandung besi sekitar 0,5 gram.
Besi tubuh : 67% dalam bentuk Hb, 30% Ferritin, 3% Mioglobin, 0.07%
transferin, 0.2% enzim
Penyerapan besi oleh tubuh berlangsung melalui mukosa usus halus,
terutama di duodenum sampai pertengahan jejenum
Besi non-heme berupa kompleks senyawa besi inorganik (feri/Fe3+) direduksi
oleh asam lambung/vitamin C menjadi bentuk fero (Fe2+)
Metabolisme Zat Besi
Fero feri + apoferitin feritin
Feritin + globulin transferin
Transferin berfungsi untuk mengangkut besi dan selanjutnya
didistribusikan ke dalam jaringan hati, limpa dan sumsum tulang
Fe membentuk Heme, + globin hemoglobin, dirombak dalam
waktu ± 120 hari menjadi biliverdin dan besi.
Patofisiologi ADB – 3 tahap
Defisiensi Besi
Tahap I Tahap II
Iron deficient erythropoietin /
Iron depletion atau storage
Iron limited erythropoiesis
Tahap III
iron deficiency Iron deficiency anemia.
• Suplai besi yang tidak
• Berkurangnya cadangan • Besi yang menuju eritroid
cukup untuk menunjang
besi atau tidak adanya sumsum tulang tidak cukup
eritropoisis
cadangan besi
• Nilai besi serum menurun anemia
• Hemoglobin dan fungsi • Mikrositosis dan
dan saturasi transferin
protein besi lainnya masih hiporkromik yang progresif
menurun
normal.
• TIBC dan FEP Meningkat
Manifestasi Klinis &
Diagnosis ADB
Pucat Takikardia
Pica (pagofagia) Dilatasi Jantung
Iritabilitas Gangguan fungsi neurologis dan
Anoreksia intelektual
Imunitas yang buruk
Anamnesis ADB
Pucat yang berlangsung lama tanpa manifestasi perdarahan
Mudah lelah, lemas, mudah marah, tidak ada nafsu makan, daya tahan tubuh
terhadap infeksi menurun, serta gangguan perilaku dan prestasi belajar
Gemar memakan makanan yang tidak biasa (pica) serperti es batu, kertas, tanah,
dan rambut
Memakan bahan makanan yang kurang mengandung zat besi, bahan makanan
yang menghambat penyerapan zat besi seperti kalsium dan fitat (beras, gandum),
serta konsumsi susu sebagai sumber energi utama sejak bayi sampai usia 2 tahun
(milkaholics)
Riwayat prematuritas, berat badan lahir rendah (BBLR), diet, penyakit kronik, dan
riwayat anemia pada keluarga, dan latarbelakang etnik
Pemeriskaan Fisik ADB
Gejala klinis ADB sering terjadi perlahan dan tidak begitu diperhatian oleh
keluarga. Bila Kadar HB < 5 g/dL ditemukan gejala iritabel dan anoreksia
Pucat ditemukan bila kadar Hb < 7 gr/dL
Tanpa organomegali
Dapat ditemukan koilonikia, glositis, stomatitis angularis, takikardia, gagal
jantung, protein-losing enteropathy
Rentan terhadap infeksi
Gangguan pertumbuhan
Penurunan aktivitas kerja
Temuan pada Anemia
Defisiensi Besi
Red-Flag ADB
Jaundice dengan atau tanpa splenomegali, mengarah pada anemia
hemolitik
Tanda-tanda perdarahan (ekimosis, petekiae, hematuria,
tectorhagia, epistaksis), mengarah pada keterlibatan sum-sum
tulang, koagulopati, dan kondisi imun tertentu
Demam yang tidak jelas sumbernya, penurunan berat badan
( >10%), keringat malam, hepatosplenomegali, dan atau
limfadenopati menunjukkan adanya kecurigaan kepada keganasa
Temuan laboratorium lainnya (trombositopenia berat, neutropenia)
Kriteria diagnosis ADB
menurut WHO:
1. Kadar Hb kurang dari normal sesuai usia
2. Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata 31% ( N : 32-35%)
3. Kadar Fe serum < 50 µg/dL ( N : 80-180 µg/dL)
4. Saturasi transferin < 15% (N: 20-50%)
Kriteria ini harus dipenuhi, paling sedikit kriteria nomor 1,3 dan 4.
Tes yang paling efisien untuk mengukur cadangan besi tubuh yaitu ferritin
serum.
Pemeriksaan Penunjang
Hb ↓ ,Ht ↓, Leukosit N , Trombosit ↑/N
Indeks eritrosit ↓ (MCV, MCH, MCHC), retikulosit N/ ↓
RDW ↑
Morfologi darah Tepi (mikrositik, hipokrom, anisositosis,
poikilositosis)
Ferritin serum ↓, TIBC ↑ , Saturasi Transferin, FEP
Apusan sum-sum tulang
Temuan laboratorium rutin pada
ADB
Sumber : Girish S, Meenakshi G. Iron Deficiency Anemia in Children. Indian J Pediatr. 2015
Prediktor Anemia Defisiensi
Besi
Pemeriksaan kadar hemoglobin atau hematokrit adalah pemeriksaan screening
utama untuk mendeteksi adanya anemia defisiensi besi
Kadar hemoglobin sensitif untuk mendeteksi anemia defisiensi besi, namun
tidak sensitif untuk mendeteksi kondisi defisiensi besi pada anak
Pemeriksaan hemoglobin juga tidak spesifik, sebanyak hingga 60% kasus
anemia disebabkan oleh penyebab lainnya selain defisiensi besi. (PPV) 10-40%
Pemeriksaan RDW memiliki angka sensitivitas yang tinggi untuk memprediksi
adanya anemia defisiensi besi. RDW > 14,3 % memiliki faktor resiko 2,7 kali
lebih besar untuk mengalami defisiensi besi
Diagnosis Banding ADB
Thalassemia minor
Hemoglobinopati (HbE)
Anemia pada peyakit kronik
Lead poisoning/keracunan timbal
Sumber : Purnomo BH, Sutaryo, Ugrasena I. Buku Ajar Hematologi-Onkologi Anak. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2006.
Algoritma evaluasi
Hb Rendah pada
Anak
Sumber : Mary W. Iron Deficiency and Other Types of Anemia in Infants and Children. Anemia In Children. American Academy of Family Physician. 2016
Penatalaksanaan ADB
Terapi utama : pemberian garam ferro sederhana (sulfat, glukonat, fumarat)
Dosis 4-6 mg/kgBB/hari dalam 2-3 dosis terbagi
Respon terapi dinilai dengan pengukurang Hb/Ht 1 bulan kemudian, Target
kenaikan Hb 2g/dL.
Terapi dilanjutkan sampai 2-3 bulan
Sumber : Mary W. Iron Deficiency and Other Types of Anemia in Infants and Children. Anemia In Children. American Academy of Family Physician. 2016
Terapi – Besi Parenteral
Sering diberikan jika anemia terjadi pada orang dewasa, anak-anak
jarang
Jika kegagalan pada terapi Oral akibat : Compliance yang rendah,
efek samping besi parenteral
Terapi besi parenteral aman dan efektif terhadap anak yang tidak
memberikan respon yang baik terhadap suplementasi besi oral
Penatalaksanaan ADB –
Transfusi PRC
Transfusi darah : anemia berat atau ada infeksi yang menyertai anemia. Koreksi
terburu-bur : hipervolemia & dilatasi jantung
Indikasi transfusi :
Hb < 4g/dL, 2-3cc/kgBB PRC
Hb 4-6g/dL, dengan gangguan pernapasan/ tanda gagal jantung
Pada kasus gizi buruk : transfusi diberikan secara lambat dan volume lebih kecil
(whoole blood 10ccc/kg BB + Furosemide 1mg/kgBB saat transfusi dimulai)
Pencegahan
ADB - Primer
ASI eksklusif ~ 6 bulan
Menunda pemakaian susu sapi ~ usia
1 tahun
Konsumsi sereal/makanan tambahan
yang diperkaya besi
Konsumsi daging, ikan, roti, gandum
Vitamin C
Pendidikan Kebersihan Lingkungan
Sumber : Veneranda M, Markus S, Heinz H et al. Diagnosis and management of iron deficiency in children with or without anemia: consensus recommendations of the SPOG Pediatric
Hematology Working Group. European Journal of Pediatrics. 2020
Pencegahan ADB - Sekunder
Skrining pada usia 9-12 bulan, 6 bulan kemudian, dan usia 24 bulan
Skrining dengan pemeriksaan darah rutin, MCV, RDW, Feritin serum
Pemberian suplementasi besi pada daerah yang angka anemia pada
anak tinggi
Sumber : Garna H, Heda MN. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran/ RSUP Dr. Hasan Sadikin. 2014
Kesimpulan
Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia akibat kekurangan zat besi untuk
sintesis hemoglobin
Prevalensi ADB tinggi pada bayi, hal yang sama juga dijumpai pada anak usia
sekolah dan anak praremaja
Etiologi : peningkatan kebutuhan ( pertumbuhan, menstruasi, infeksi kronik),
menurunnya masukan besi (intake kurang, terapi antasida, malabsorpsi), dan
kehilangan darah (perdaran saluran cerna, parasit, ulkus peptikum)
Anemia defisiensi besi terjadi melalui tiga tahap utama yaitu iron depletion,
iron deficient erythropoietin dan iron deficiency anemia
Kesimpulan
Diagnosis : gejala pucat, mudah lemas, iritabilitas, pica, dan adanya riwayat
prematuritas, BBLR, penyakit kronik dan lainnya, koilonikia, glositis, stomatitis
angularis, takikardia, gagal jantung, protein-losing enteropathy dan gangguan
pertumbuhan
Lab : penurunan hemoglobin, peningkatan TIBC, penurunan saturasi transferin,
Penurunan MCV, MCH, Ferritin serum dan gambaran mikrositosis dan
hipokromik
Terapi : Suplementasi besi oral, transfusi besi parenteral, transfusi PRC
bergantung kadar Hb
DAFTAR PUSTAKA
Pujiadi, A. H. et al. Pedoman Pelayanan Medis Jilid 1. IDAI. 2009
Marcdante, dkk. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esensial Edisi Keenam. Elsevier - Local. Jakarta. 2013 p1691-1694
Purnomo BH, Sutaryo, Ugrasena I. Buku Ajar Hematologi-Onkologi Anak. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2006.
Garna H, Heda MN. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Departemen/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran/ RSUP Dr. Hasan Sadikin. 2014
World Health Organization. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit.Switzerland : Geneva; 2009.
Nihal Ö. Iron deficiency anemia from diagnosis to treatment in children. Türk Ped Arş 2015; 50: 11-9
Veneranda M, Markus S, Heinz H et al. Diagnosis and management of iron deficiency in children with or without anemia: consensus
recommendations of the SPOG Pediatric Hematology Working Group. European Journal of Pediatrics. 2020
Jacquelyn M, Margaret N, Jean LR, et al. Barriers to and Facilitators of Iron Therapy in Children with Iron Deficiency Anemia. The Journal of
Pediatrics. 2020
Maheshwari N, Khemani O, Hingorjo B, Shaikh M, Sirichand, Rehman A. Red blood cell width distribution; evaluating diagnostic utility of red
blood cell distribution width for predicting iron deficiency anemia in children. Professional Med J 2018; 25(5):659-663.
Albert LS. Screening for Iron Deficiency Anemia in Young Children: USPSTF Recommendation Statement. PEDIATRICS Volume 136, number 4.
2015
DAFTAR PUSTAKA
M.D. Akkermans, L. Uijterschout, J. Vloemans, P.P. Teunisse, F. Hudig, S. Bubbers, S. Verbruggen, M. Veldhorst, T.G. de Leeuw, J.B. van Goudoever & F. Brus (2015)
Red Blood Cell Distribution Width and the Platelet Count in Iron-deficient Children Aged 0.5–3 Years, Pediatric Hematology and Oncology, 32:8, 624-632
Mary W. Iron Deficiency and Other Types of Anemia in Infants and Children. Anemia In Children. American Academy of Family Physician. 2016
Tamer H, Mohamed A, Nehad A et al. Impact of iron deficiency anemia on the function of the immune system in children. Hassan et al. Medicine (2016) 95:47
Kashif I, Tasneem Z, Zafar I et al. Effect of Iron Deficiency Anemia on Intellectual Performance of Primary School Children in Islamabad, Pakistan. Trop J Pharm
Res, February 2015; 14(2): 287
Sezik HA, Can H, Kurnaz MA, Tuna M, Ay Z. Use of iron supplements in children aged 1-2 years with iron deficiency anemia: A crosssectional study. Pak J Med Sci
2015;31(5):1227-1232
Jacquelyn M, Mark S, Timothy L et al. Intravenous Ferric Carboxymaltose in Children with Iron Deficiency Anemia Who Respond Poorly to Oral Iron. The Journal
of Peditrics. 2016
Jian S, Lei Z, Jing C, et al. Effect of dietary intervention treatment on children with iron deficiency anemia in China: a meta-analysis. Lipids in Health and Disease
(2018) 17:108
Qader EA, Alkhateeb NE. Vitamin D Status in Children with Iron Deficiency and/or Anemia. Int J Pediatr 2016; 4(9): 3571-77.
Rawia A, Nouran B, Alaa B et al. Prevalence of Vitamin D deficiency in Saudi children and risk of iron deficiency anemia. International Journal of Pediatrics. 2017
TERIMA KASIH