INTRAOPERATIF &
POSTOPERATIF
KOLESISTEKTOMI
LAPAROSKOPI
Disusun oleh : Sri Maharani Ake
Pembimbing : Pembimbing : dr Raden Doddy Timboel Soedarso, M.Biomed,
SpAn.
PENDAHULUAN
Pendekatan laparoskopi memberikan keuntungan : mengurangi rasa
sakit pasca operasi, waktu pemulihan yang lebih cepat, waktu rawat
inap yang lebih pendek, komplikasi pasca operasi yang lebih minimal
Pendekatan laparoskopik menggunakan insuflasi gas CO2 yang
menyebabkan perubahan pada hemodinamik dan sistem respirasi
Berbagai teknik anestesi dapat digunakan untuk laparoskopik
kolesistektomi kombinasi : balanced anesthesia
Perlu manajemen pre-operatif, perioperatif dan post operatif yang
baik untuk mencegah komplikasi yang bisa muncul
MANAJEMEN
INTRAOPERATIF
MANAJEMEN INTRAOPERATIF
– PEMILIHAN ANESTESI
Anestesi umum paling sering digunakan untuk kolesistektomi laparoskopik
(LC)
Anestesi spinal & epidural juga bisa digunakan (jarang)
Angka konversi spinal umum mencapai 8% dari pasien
Tidak ada perbedaan keefektifan metode induksi IV atau inhalasi
Stress hemodinamik terkait insuflasi gas CO2 dapat dikurangi dengan
memperdalam anestesi, dosis bolos opioid kerja pendek, penambahan
clonidine (off-label) 1-2μg / kg
LMA dapat digunakan, tetapi belum ada studi tentang tingkat kemanannya
pada LC
INSUFLASI GAS CO2 Perubahan Fisiologis pada insuflasi gas CO2