Anda di halaman 1dari 26

PERLUKAAN PADA ALAT

GENITAL
dr. Zufri, SpOG, Subsp.KFm
PERLUKAAN PADA ALAT-ALAT GENITALIA

1. Akibat persalinan
2. Akibat koitus
3. Akibat pembedahan ginekologik
4. Akibat trauma aksidental
5. Akibat benda asing
6. Akibat bahan kimia
PERLUKAAN AKIBAT PERSALINAN

 Dapat mengenai vulva,vagina,uterus


 Ringan, lecetberattimbul perdarahan
hebat

a. Vagina
 Pada dinding depan: di sekitar orifisium
urethra eksternum dan klitoris
 Klitoris  perdarahan banyak, Tx: jahit atau
jepit cunam
 Robekan vagina:
- Luka tersendiri
- Kelanjutan robekan perineum
 Sebab robekan vagina: regangan berlebihan
oleh kepala maupun saat melahirkan bahu,
penggunaan alat.
 Sifat  terjadi perdarahan segera setelah
persalinan.
 Diagnosis: dengan mengadakan pemeriksaan
langsung atau menggunakan eksplorasi.
 Tx robekan vagina: segera jahit dengan katgut
kromik no 0 atau 00.
b. Perineum
 Tingkat perlukaan:

* Tingkat I  terbatas pada mukosa


vagina atau kulit perineum,
Tx: tak perlu jahit
* Tingkat II  perlukaan lebih dalam dan
luas ke vagina dan otot perineum, Tx:
jahit otot dengan simpul kromik katgut o
atau oo.
*Tingkat III  m sphingter ani terputus,
Tx: perlu teknis khusus
 Temukan dulu ujung m. spingter ani
eksternus yang terputus  kedua ujung
jepit dengan cunam Allis  jahit dengan 0
atau 00 sehingga spingter ani kembali
terbentuk.
 Perlukaan bisa unilateral atau bilateral
 Dapat tanpa disertai luka di bagian kulit
luar, jadi harus hati-hati setelah menolong
persalinan.
 Penjahitan dilakukan dengan cermat
untuk mencegah terjadinya ruang mati
 Jahitan jangan terlalu ketat.
c. Serviks uteri
 Robekan serviks lateral bisa perdarahan
banyak  krn ada ramus desenden arteri
uterine.

 Bisa pada persalinan normal, atau yang


belum lengkap pembukaannya.
 Hati-hati juga partus presipitatus, di
mana janin akan lahir cepat saat
kontraksi.

 Diagnosis: dengan inspekulo dan


eksplorasi.  Kemudian jepit bibir serviks
dengan cunam atraumatik  periksa
cermat setiap robekan yang terjadi.
 Bila robekan memanjang  jahit
dari atas ke bawah.

 Bila robekan melingkar  periksa


apakah sebagian besar serviks sudah
lepas  Bila belum lepas, bagian itu
dipotong dari serviks  Bila lepas
hanya sedikit  jahit.
d. Korpus uteri
 Perlukaan terberat  robekan uterus
 Mekanisme  spontan, ruda paksa
 Lokasi robekan  korpus, SBR
Secara anatomis terbagi dalam:
 Inkomplit, gejala  selesai persalinan px
syok, perdarahan minimal  diraba ada
tumor di parametrium  Tx: eksplorasi.

 Komplit:  gejala khas: nyeri mendadak,


anemia, syok, kontraksi hilang, DJJ? 
bagian janin mudah diraba di bawah
dinding perut ibu
 Dx  memasukkan tangan, eksplorasi. 
terutama setelah melakukan persalinan
buatan.

 Tx  transfusi dan laparotomi


(histerotomi/histerektomi)
Nekrosis jalan lahir
 Persalinan  kepala janin masuk
rongga panggul  kandung kencing
terdorong ke atas  vagina, dasar
kandung kencing, urethra akan
mengalami tekanan .
 Bila tekanan terlalu lama  kandung
kencing mengalami iskemia  nekrosis.

 Dapat juga terjadi pada dinding belakang


vagina dan rectum  nekrosis.

 Hari 3-10 : jaringan nekrosis melepaskan


diri  terbentuk fistel.
Jenis fistel :
 Fistel vesikovaginal
 Fistel rektovaginalis.

Untuk menghindarkan :
 Pimpin persalinan dg baik.
 Untuk persalinan lama, kandung kencing
harus kosong
 Tx penutupan fistel  3 bulan setelah
melahirkan.
PERLUKAAN AKIBAT KOITUS

 Robekan koitus pertama: robekan himen  perdarahan


sedikit  berhenti
 Pada keadaan tertentu: perlukaan vulva dan vagina akan
meluas  perdarahan banyak.
 Faktor predisposisi trauma pada koitus : hipoplasia
genetalis, penyempitan vagina, vagina kaku,himen
tebal,kala nifas,pasca menopause.
 Robekan forniks posterior? Orgasme saat koitustekanan
intraabdominal meningkat  kavum Douglas
menonjolperlukaan forniks posterior  bias tembus
kavum Douglas  usus keluar.
 Dx: Inspekulo
 Tx: penjahitan
PERLUKAAN AKIBAT PEMBEDAHAN GINEKOLOGIK
1. Perlukaan ureter
 Lima tempat di mana ureter mudah mengalami
perlukaan:
- Di tempat ureter memasuksi ruang panggul dan
menyilang di atas percabangan dengan arteri iliaka
hati-hati tumor dekat ligamentum latum
/infundibulopelvikum
- Pada vasa ovarika, di mana ureter dekat alat adneksa
- Dalam ligamentum latum, terjadi saat pengangkatan
tumor dalam ligamentum latum
- Di tempat dekat serviks bagian atas,bisa luka langsung
pada ureter atau kena pembuluh darah  nekrosis 
fistula.
- Di tempat ureter masuk dalam kandung kencing.
PERLUKAAN AKIBAT TRAUMA AKSIDENTAL
1. Hematoma
 Paling sering: hematoma vulva

Kecil  membesar.
 Kecil: kompres , anelgesik
 Besar: evakuasi
 Perdarahan arterial harus dihenikan dengan mengikat
pembuluh darah terputus.
2. Perlukaan
 Bisa terjadi bila terkena benda langsung
 Bisa kena alat sekitarnya  misalnya: urethra, kandung
kecing, rektum, kavum Douglas.
 Perlukaan multiple? Benda asing tertinggal.
 Penanganan: stop perdarahan dan memulihkan bentuk
PERLUKAAN AKIBAT BENDA ASING

 Penderita psikopatia seksualis 


memasukkan benda asing 
Lupa/sengaja?

 Pengaruh benda asing:


- infeksi
- perlukaan
 Tergantung bahan dan jenis benda  Kain : cepat
infeksi, leukorea berbau.

 Hati-hati pessarium untuk prolaps uteri  bisa


iritasi dan perlukaan bila tak berulang dikeluarkan
 Pessarium terlalu lama di vagina bisa sebagian
terbenam dalam vagina.

 Perlukaan pada vagina atau uterus  juga bisa krn


benda untuk abortus provokatus.
PERLUKAAN AKIBAT BAHAN KIMIA
Dapat disebabkan oleh:
 Pembilasan dengan bahan yang
sangat panas.
 Kesalahan teknik pemakaian kauter
 Bahan-bahan kimiawi
 Pembilasan dengan cairan yang
sangat panas bisa menimbulkan luka
bakar superficial  lepasnya kulit
dan mukosa 
 terdapat ulkus  bila sembuh bisa terjadi
sikatriks atau stenosis pada vagina.

 Kauter  Hati-hati, bisa stenosis atau


atresia pada ostium uteri eksternum.

 Vulva dan vagina yang terpapar bahan


keras  timbul gejala luka bakar.
Bahan kimia tersering:
1. Bahan asam anorganik  misalnya asam
sulfat, asam nitrat, asam khlorida, dll.
2. Bahan asam organik  misalnya asam
oksalat dan asam asetat.
 Sering dipakai untuk menggugurkan
kandungan.
 Asam anorganik

1. Daya korosif kuat  bahaya bila masuk


vagina  perlukaan parah pada vagina
dan serviks uteri.
 2. Diserap tubuh  timbul gangguan
keseimbangan elektrolit.
 Asam organik  daya korosif kurang kuat,
dapat timbul gangguan pembekuan darah.
 Hati-hati perlukaan jalan lahir akibat bahan:
lisol, tinktura jodii, permanganas kaliikus 
dapat luka bakar di vagina.
 Pengobatan: Istirahat baring, parafiinum
likuidum di tempat luka, kortison, analgesik,
antibiotika.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai