PERTOLONGAN PERTAMA

GANGGUAN SISTEM
REPRODUKSI

FIDA ASFIA, Am.Keb.,MKM

LUKA PADA ALAT GENITAL

 Perlukaan Akibat Persalinan

Perlukaan jalan lahir karena persalinan dapat
mengenai vulva, vagina dan uterus. Jenis perlukaan
ringan berupa luka lecet, yang berat berupa suatu
robekan yang disertai pendarahan hebat.
PERLUKAAN JALAN LAHIR
VAGINA

 Perlukaan pada dinding depan

vagina terjadi disekitar orifisium
uretra dan klitoris.
 robekan vagina terjadi karena
regangan jalan lahir yang berlebih-
lebihan dan tiba-tiba ketika janin
dilahirkan.
 Kadang-kadang robekan lebar
terjadi akibat ekstraksi dengan
forceps.
 Pendarahan pada keadaan ini
umumnya adalah pendarahan
artevial, sehingga harus segera
dijahit.
PERLUKAAN JALAN LAHIR
PERINEUM

 Tempat yang paling sering mengalami

perlukaan akkibat persalinan ialah
perineum.
 Tingkat perlukaan pada perineum dapat
dibagi dalam :
1. Tingkat I : perlukaan hanya terbatas
pada mukosa vagina , vulva dan kulit
perineum
perineum
2. Tingkat II : perlukaan pada mukosa,
vulva, kulit dan otot perineum
3. Tingkat III : : perlukaan pada mukosa,
vulva, kulit dan otot perineum sampai
spngter ani eksterna
 4. Tingkat IV : sampai ke mukosa
rektum
RUPTUR PERINEUM
GEJALA PENANGANAN

 Perdarahan  Memasang kateter ke dalam kandung kencing

 Darah segar yang mengalir
setelah bayi lahir
 Uterus tidak berkontraksi
dengan baik
 plasenta tidak normal
 Pucat
 Lemah
 Pasien dalam keadaan
untuk mencegah trauma terhadap uretra saat
penjahitan robekan jalan lahir.
 Memperbaiki robekan jalan lahir.
 Jika perdarahan tidak berhenti, tekan luka
dengan kasa secara kuat kira-kira selama
beberapa menit.
 Jika perdarahan masih berlangsung, tambahkan
satu atau lebih jahitan untuk menghentikan
perdarahan.
 Jika perdarahan sudah berhenti, dan ibu merasa
nyaman dapat diberikan makanan dan minuman
pada ibu
 PENCEGAHAN : TEKNIK PERTOLONGAN
PERSALINAN YANG BENAR

menggigil
PERLUKAAN JALAN LAHIR
SERVIKS
 Robekan serviks bisa
menimbulkan pendarahan
banyak, khususnya bila jauh ke
lateral sebab di tempat itu
terdapat ramus desendens dari
arteria uterina.
 Perlukaan pada serviks uteri
sering diakibatkan oleh
tindakan-tindakan pada
persalinan buatan dengan
pembukaan yang belum
lengkap.
DIAGNOSA
 Dilakukan inspekulo
 Pasca persalinan
 Kontraksi uterus baik
 Luka episiotomi terjahit
dg baik
 Plasenta lahir lengkap
 Perdarahan aktif dan
darah segar
RUPTUR SERVIKS
PENANGANAN

 Kaji KU, TTV dan

kontraksi uterus
 Berikan drip IV Nacl/RL
dan Transfusi darah
tergantung kondisi pasien
 Penjahitan
PERLUKAAN JALAN LAHIR
KORPUS UTERI JENIS ROBEKAN KORPUS UTERI

 Lokasi robekan dapat  robekan inkomplet;

korpus uteri atau segmen
bawah uterus
 Robekan bisa terjasi pada  Robekan komplet ;
tempat yang lemah pada
dinding uterus, misalnya
pada parut bekas seksio
sesarea atau bekas
miomektomi
mengenai endometrium dan
miometrium
tetapi  perimetrium  utuh
mengenai endometrium,
miometrium, perimetrium
sehingga terjadi hubungan
langsung antara karum uteri
dan rongga perut.
GEJALA RUPTUR UTERI
INKOMPLIT KOMPLIT

 Pucat dan Syok  Nyeri mendadak

 Perdarahan sedikit  Anemia

 Syok

 Kontraksi hilang

 Bagian Janin mudah

teraba
RUPTUR UTERI
PENANGANAN

 Penanganan pada robekan

uterus ialah pemberian
transfusi darah segera,
kemudian laparotomi,
jenis opersi yang
dilakukan ialah
penjahitan luka pada
dinding uterus atau
pengangkatan uterus
PERLUKAAN AKIBAT KOITUS
 Perlukaan yang terjadi pada koitus pertama ialah
robeknya selaput himen.
 Robekan selaput himen biasanya terjadi pada dinding
belakang dan menimbulkan perdarahan sedikit. 
 Pada keadaan–keadaan tertentu perlukaan akibat koitus
daat pula lebih berat, koitus yang dilakukan secara  kasar
dan  keras.
 Perdarahan-perdarahan terjadi segera setelah koitus dan
dengan  pemeriksaan inspekulo. Pada pemeriksaan
segera  tampak tempat, bentuk dan besarnya luka.
Penjahitan luka harus dilakukan dengan teliti.
PERLUKAAN AKIBAT BENDA ASING
 Seringkali penderita dengan psikopatria seksualitas
memasukkan benda-benda kedalam vagina atau uretra.
Benda asing ini bisa tetap tinggal divagina karena
kelupaan atau memang karena penderita sendiri tidak
ingin mengeluarkannya.
  Perlukaan pada vagina atau uterus bisa terjadi apabila
digunakan benda untuk melakukan abortus propokatus,
karena benda tersebut tidak steril bahaya terbesar selama
pendarahan ialah infeksi septik dengan segala akibatnya
KELAINAN LETAK ALAT GENITAL
RETROFLEKSIO UTERI FIKSATA

 Umumnya disebabkan oleh radang pelvik

yang menahun atau endometriosis yang
mengakibatkan perlekatan korpus uteri
disebelah belakang dengan adneks,
sigmoid serta rektum, dan/atau omentum.
 Terapi tergantung dari penyebabnya.
Pada radang menahun terapi gelombang
pendek (short wave theraphy) dalam
beberapa seri kadang-kadang dapat
memberi perbaikan, akan tetapi jika
dengan therapi tersebut keluhannya tidak
menghilang sehingga mengganggu
kehidupan sehari-hari perlu dilakukan
terapi pembedahan
KELAINAN LETAK ALAT GENITAL
PROLAPS VAGINA
 Prolaps vagina adalah salah
satu jenis kelainan pada
wanita  di mana kandung
kemih, rahim dan atau usus
turun ke dalam vagina.
 Kondisi dapat menyebabkan
gejala seperti sensasi benjolan
vagina, sembelit, kesulitan
mengosongkan usus atau
kandung kemih hingga adanya
gangguan  dengan hubungan
seksual.
PENYEBAB
 prolaps vaginal terjadi ketika
otot-otot yang yang menopang
organ-organ di panggul wanita
melemah. Kelemahan otot
tersebut  rahim, uretra,
kandung kemih, atau dubur
terkulai ke dalam vagina. Jika
otot-otot dasar panggul cukup
lemah, organ-organ ini bahkan
dapat menonjol keluar dari
vagina.
PROLAPS VAGINA
JENIS

 Prolaps vagina anterior (sistokel atau

uretrokel) terjadi ketika 
kandung kemih jatuh ke dalam
vagina.
 Prolaps vagina posterior (rektokel)
adalah ketika dinding yang
memisahkan rektum dari vagina
melemah. Ini memungkinkan
rektum membesar ke dalam vagina.
 Prolaps uterus adalah ketika rahim
terurai ke dalam vagina.
 Prolaps apikal (prolaps vault vagina)
adalah ketika serviks atau bagian
atas vagina jatuh ke dalam vagina.
PROLAPS VAGINA
PENYEBAB GEJALA

perasaan penuh di vagina

Otot panggul lemah karna  :
 Persalinan pervaginam,
terutama kelahiran kembar
dan penuaan Persalinan
lama serta anak lahir
 Menopause
 Obesitas
 Merokok
 Sembelit

 benjolan di pintu vagina
 nyeri panggul seperti tertekan
 perasaan mengganjal saat duduk
 nyeri punggung saat berbaring dan
berjalan
 sering buang air kecil
 Sulit BAB
 Resiko infeksi saluran kemih lebih tinggi
 perdarahan abnormal dari vagina
 Urin yang keluar saat batuk, bersin, dan
olahraga
 rasa sakit saat berhubungan seks
PENGOBATAN PROLAPS VAGINA
Pemeriksaan Penunjang
 Ultrasonografi panggul. Tes ini
menggunakan gelombang
suara untuk memeriksa
kandung kemih dan organ
lainnya.
 MRI dasar panggul. Tes ini
menggunakan magnet kuat dan
gelombang radio untuk
menampilkan gambaran organ
 CT scan perut dan panggul Tes
ini menggunakan sinar-X
untuk menampilkan gambaran
lebih rinci adanya kelainan.
PENANGANAN :
 Prosedur bedah yang disebut
colporrhaphy anterior
mengencangkan dinding depan
vagina, sedangkan
colporrhaphy posterior
mengencangkan dinding
belakang.
 Prosedur laparoskopi digunaka
n untuk
meredakan inkontinensia stres,
memperbaiki hernia di bagian
atas vagina,
 Histerektomi untuk menopang
vagina yang menjadi lemah
KELAINAN LETAK ALAT GENITAL
INVERSIO UTERI

 keadaan dimana bagian atas

uterus  (fundus
uteri)memasuki kavum uteri
sehingga fundus uteri
sebelah dalam menonjol
kedalam kavum uteri,
bahkan kedalam vagina atau
keluar vagina dengan diding
endometriumnya sebelah
luar.
INVERSIO UTERI
PENYEBAB GEJALA

 Inversio Uteri biasanya dijumpai

pada sesudah kala 3 persalinan.
 syok,
 Tekanan pada fundus uteri yang  nyeri keras,
dilakukan ketika uterus tidak
berkontraksi baik,  perdarahan
 tarikan pada tali pusat, kontraksi
uterus yang tidak normal, dapat
merupakan permulaan masuknya
fundus uteri kedalam cavum uteri,
 dan kontraksi uterus berturut-turut
mendorong fundus yang terbalik
kebawah
PENANGANAN INVERSIO UTERI
 sambil mengatasi  syok dilakukan reposisi manual dalam
narkosis. Tangan kanan seluruhnya dimasukkan kedalam
vagina,
 dan telapak tangan mendorong perlahan-lahan keatas
melalui serviks yang masih terbuka.
 Setelah reposisi berhasil, tangan dipertahankan sampai
dirasakan uterus telah berkontraksi,dan kalau perlu di
masukkan tampon ke dalam kavum uteri dan vagina.
 tampon dibuka setelah 24 jam,sebelumnya diberikan
uterotonika lebih dulu sebelum tampon diangkat
PERMASALAHAN PADA SISTEM
UROLOGI
Kelainan Anatomik  Pada
Saluran  Urin Bagian Bawah

 Hipospadi
 Ekstropi Vesika Urinaria :
kandung kemih berada
diluar dinding perut
 Uretrokel : kondisi dimana
uretra bergeser dari posisi
semula menekan ke vagina
yang akhirnya
mengakibatkan sistitis
(peradangan kandung
kemih)
PERMASALAHAN PADA SISTEM
UROLOGI
RADANG SALURAN KEMIH URETRITIS

 URETRITIS  pembengkakan uretra.

 SISTITIS Uretra adalah tabung
yang membawa air
kencing dari kandung
kemih ke luar tubuh.
Nyeri ketika buang air
kecil adalah gejala utama
uretritis.
URETRITIS
PENYEBAB
 Sebagian besar episode uretritis disebabkan oleh
infeksi oleh bakteri yang memasuki uretra dari
kulit sekitar lubang uretra. Bakteri yang
umumnya menyebabkan uretritis meliputi:
 E. Coli dan bakteri lainnya hadir dalam tinja.
 Gonococcus, yang menular secara seksual dan
menyebabkan gonore.
 Chlamydia trachomatis, yang menular secara
seksual dan menyebabkan klamidia.
 Virus herpes simplex (HSV-1 dan HSV-2) juga
dapat menyebabkan uretritis.
 Trichomonas adalah penyebab lain dari uretritis,
organisme bersel satu yang menular secara
seksual.

GEJALA
 Merasa sering atau mendesak untuk
buang air kecil.
 Kesulitan memulai buang air kecil.
 Menyebabkan rasa gatal, nyeri, atau
ketidaknyamanan saat seseorang
tidak kencing.
 Sakit saat berhubungan seks.
 Keluar cairan dari lubang uretra atau
vagina.
 Pada pria, darah di air mani atau air
kencing.
PENANGANAN URETRITIS
Pemberian Antibiotik :  Uretritis karena virus herpes
 Adoxa, doksisiklin simplex dapat diobati
(Vibramycin), Monodoks, dengan:
Oracea. Asiklovir (Zovirax).
 Azitromisin (Zmax), Famciclovir (Famvir).
Zithromax. Valacyclovir (Valtrex).
 Ceftriaxone (Rocephin
 obat uretritis yang
diakibatkan
oleh infeksi trichomonas (di
sebut trikomoniasis)
biasanya ditangani dengan
antibiotik yang disebut
metronidazol 
RADANG SALURAN KEMIH
SISTITIS

 kondisi ketika kandung

kemih dan bagian atas
uretra meradang (merah
dan bengkak). Sering kali
peradangan ini
disebabkan infeksi
bakteri.
SISTITIS
PENYEBAB
 Cystitis adalah penyakit yang
umumnya disebabkan oleh
bakteri Escherichia coli
(E.Coli). Bakteri ini dapat
ditularkan lewat hubungan
seksual.
 Pada wanita, meskipun tidak
aktif secara seksual tetap
berpotensi mengalami infeksi
ini karena area genital wanita
sering jadi tempat
berkumpulnya bakteri
penyebab cystitis.
GEJALA
 Rasa sakit dan terbakar
ketika kencing
 Nyeri dan tekanan di
perut bagian bawah
 Urin berbau amis atau
berwarna keruh
 Kencing berdarah
 Sering buang air kecil
 Demam ringan
SISTITIS
PENGOBATAN PENCEGAHAN

 Pengobatan paling umum  Minum banyak cairan,

untuk cystitis adalah terutama air
menggunakan obat  Buang air kecil setelah
antibiotik. Biasanya pil berhubungan seksual
dikonsumsi 3-10 hari  Wanita sebaiknya memakai
untuk menghentikan celana dalam katun. Hindari
infeksi bakteri.  pakaian dalam dan baju
ketat
 Jaga area kelamin tetap
bersih.
PERMASALAHAN PADA SISTEM
UROLOGI
INKONTINENSIA UTERIN PENYEBAB

 kondisi di mana  terjadi jika otot dasar

seseorang kehilangan
kontrol atas kandung
kemihnya, sehingga urin
bisa keluar tanpa
disengaja
panggul, yang menopang
kandung kemih, rusak.
Kerusakan ini bisa
disebabkan oleh sejumlah
faktor. Namun, yang
paling umum adalah
kehamilan dan persalinan.
INKONTINENSIA UTERI
FAKTOR RESIKO
 Usia lanjut
Seiring pertambahan usia, otot kandung
kemih dan saluran lubang kencing
(uretra) akan semakin melemah.
 Jenis kelamin wanita
Inkontinensia urine lebih banyak
menyerang wanita dibandingkan pria.
Hal ini dapat dipengaruhi oleh proses
kehamilan, melahirkan, dan menopause.
 Keturunan
Risiko seseorang terkena inkontinensia
urine akan lebih besar, jika salah satu
anggota keluarganya pernah menderita
kondisi yang sama.
FAKTOR RESIKO
 Merokok
Tembakau dapat meningkatkan risiko
inkontinensia urine. Oleh karena itu, perokok
lebih berisiko mengalami kondisi ini.
 Operasi pengangkatan rahim
Pada wanita, kandung kemih dan rahim
didukung oleh beberapa otot yang sama. Ketika
rahim diangkat, otot-otot dasar panggul tersebut
dapat mengalami kerusakan, sehingga memicu
inkontinensia.
 Pengobatan kanker prostat
Efek samping obat yang digunakan dalam
proses pengobatan kanker prostat dapat berisko
menyebabkan inkontinensia urine.
 Obat-obatan
Beberapa jenis obat, sepeti obat antihipertensi,
obat penenang, dan obat penyakit jantung, dapat
memicu terjadinya inkontinensia urine.
INKONTINENSIA UTERI
PENGOBATAN PENCEGAHAN

 Terapi memperkuat otot  Menurunkan berat badan,

jika memiliki berat badan
panggul seperti senam berlebih.
Keagel  Mengonsumsi makanan
 Pembedahan tinggi serat, untuk
mencegah sembelit.
 Membatasi konsumsi
minuman berkafein dan
beralkohol.
 Berhenti merokok.
 Berolahraga secara rutin