Anda di halaman 1dari 11

DEKLARASI JAKARTA

OLEH
ANA FARIDA
LATAR BELAKANG DEKLARASI
JAKARTA
Konferensi internasional tentang promkes yang diadakan
pertama kali di negara berkembang dan melibatkan pihak
swasta merupakan kesempatan untuk merenungkan
kembali tentang promosi kesehatan yang efektif untuk
mengkaji kembali determinan kesehatan kemudian
mengidentifikasi arah dan strategi yang diperlukan guna
menghadapi tantangan promkes di abad ke 21.
SEJARAH DEKLARASI JAKARTA
 Jakarta Conference: konferensi internasional yang
diselenggarakan pertama kalinya di Indonesia tahun 1997
tepatnya bulan Juli di hotel Horison Ancol, Jakarta dengan
peserta sekitar 500 dan 150 diantaranya termasuk dari
Indonesia.

 Bertujuan melakukan review terhadap keberhasilan


penerapan prinsip-prinsip promosi kesehatan dalam Ottawa
Charter serta mengundang pemain baru untuk berpartisipasi
aktif dalam penanggulangan masalah kesehatan di era global.

 Konferensi ini dilaksanakan hampir 20 tahun setelah Deklarasi


Alma Atta dan sekitar 10 tahun setelah Ottawa Charter.

 Menawarkan visi dan fokus pada promkes untuk


menyongsong abad yang akan datang, guna mengatasi
determinan kesehatan di abad ke-21.
PROGRAM DEKLARASI JAKARTA
 Meningkatkan tanggung jawab sosial dalam kesehatan.
 Meningkatkan investasi untuk pembangunan kesehatan.
 Meningkatkan kemitraan.
 Meningkatkan kemampuan perorangan dan
memberdayakan masyarakat.
 Mengembangkan infrastruktur.
HIMBAUAN UNTUK BERTINDAK
1. Menyampaikan pesan-pesan pokok Deklarasi Jakarta
kepada pemerintah masing-masing, berbagai institusi
dan masyarakat.
2. Melaporkan hasilnya pada Konferensi promkes
internasional ke-5.
3. Menyetujui pembentukan aliansi promkes dunia.
4. Setiap pemerintah dihimbau untuk mengambil inisiatif
dalam pemeliharaan dan mensponsori jaringan
kerjasama bagi promkes yang dipimpin oleh WHO.
PRIORITAS ALIANSI MENCAKUP:
 Membangkitkan kesadaran tentang adanya perubahan
determinan kesehatan.
 Mendukung pengembangan kerjasama dan jaringan kerja
untuk pembangunan kesehatan.
 Mobilisasi sumber daya bagi promkes.
 Mengakumulasi pengetahuan dan pelajaran dari
pengalaman terbaik.
 Meningkatkan pertukaran pengalaman.
 Meningkatkan solidaritas dalam berbagai tindak kegiatan
 Mendorong keterbukaan dan tangungjawab sosial dalam
promkes.
LANJUTAN….
Deklarasi Jakarta memasukkan lima prioritas promosi
kesehatan di abad ke-21, terdiri dari :
1. Mempromosikan tanggung jawab sosial untuk
kesehatan 
2. Meningkatkan investasi untuk pembangunan kesehatan

3. Menggabungkan dan memperluas kemitraan untuk


kesehatan
4. meningkatkan kapasitas masyarakat dan
memberdayakan individu
5. Mengamankan infrastruktur untuk promosi kesehatan
LANJUTAN…

Deklarasi tersebut mengakui bahwa Partisipasi


diperlukan untuk perubahan.Literasi kesehatan
penting untuk partisipasi – menekankan kebutuhan
akan akses ke pendidikan dan informasi dan
karenanya, pemberdayaan individu dan komunitas.
Kombinasi dari lima strategi untuk promosi kesehatan
1. membangun kebijakan publik yang  sehat
2. menciptakan lingkungan yang mendukung
3. memperkuat tindakan masyarakat
4. mengembangkan keterampilan pribadi
5. mengarahkan kembali layanan kesehatan
6. lebih efektif daripada "pendekatan jalur tunggal
DEKLARASI TERSEBUT MENGAKUI
BAHWA :
1. Partisipasi diperlukan untuk perubahan.
2. Literasi kesehatan penting untuk partisipasi - menekankan
kebutuhan akan akses ke pendidikan dan informasi dan
karenanya, pemberdayaan individu dan komunitas.
3. Kombinasi dari lima strategi untuk promosi kesehatan :
A. Membangun kebijakan publik yang sehat
B. Menciptakan lingkungan yang mendukung
C. Memperkuat tindakan masyarakat
D. Mengembangkan keterampilan pribadi
E. Mengarahkan kembali layanan kesehatan
F. Lebih efektif daripada "pendekatan jalur tunggal
Terimakasih……….

Anda mungkin juga menyukai